Anda di halaman 1dari 7

Abdurrahman bin Auf

1. Biografi Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf lahir 10 tahun setelah tahun gajah (581 M). ia adalah salah seorang dari sahabat
Nabi yang sudah dijamin masuk surga. Beliau juga adalah salah seorang dari 8 orang pertama (Assabiqul
awwalun) yang masuk islam, yaitu 2 hari setelah Abu Bakar Ash Shiddiq. Abdurrahman bin auf berasal
dari Jurai keturunan Bani zuhrah, Ayahnya bernama Auf bin Abdul Auf al- Harith, sedangkan ibunya
bernama Siti as-Syifa

Istri Abdurrahman bin Auf bernama Umm Hurayth, Ghazal bin Kisra, Bahriyyah bin Hani dan Umm
Kulthum bin Uqba. dari pernikahannya tersebut Abdurrahman bin Auf memiliki anak 28 laki laki dan 8
perempuan.

Abdurrahman bin Auf dalam sejarah dikenal sebagai orang yang cepat menerima kebenaran Islam,
sehingga ia termasuk dalam kategori orang yang memeluk Islam saat Islam masih disebarkan secara
sembunyi sembunyi. Dan orang orang yang memeluk Islam di saat itu disebut “as-sabiqunal awwalun”.
Abdurrahman bin Auf sendiri memeluk agama Islam pada tahun 614 M, melalui Abu Bakar Ash Siddiq di
rumah Arqam bin Abi Arqan, Ia mempersembahkan ketaatannya kepada Allah di hadapan Rasulullah,
dan menyatakan keimanannya

Abdurrahman bin Auf mempunyai kepribadian pejuang, pemberani, tapi juga dermawan. Dia sering
mengikuti peperangan peperangan bersama Rasulullah. Abdurrahman bin Auf juga terkenal
senaaaannnggg sekali berbuat baik kepada orang lain, terutama kepada  ummahatul mukminin. Setelah
Rasulullah wafat Abdurrahman bin Auf juga selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan
mereka. Ia sering sekali menyertai mereka pergi berhaji, ia juga pernah memberikan sebuah kebun yang
nilainya sebanyak empat ratus ribu kepada Ummahatul Mukminin.

pribadi Abdurrahman bin Auf ini sebenernya udah susah sih guys ditemuin di jaman sekarang, karena di
dalam diri beliau itu terkumpul 2 sifat atau dua potensi yang bener bener dibutuhkan dalam
pengembangan dakwah Islam, yaitu hartawan dan pejuang. Pada umumnya orang yang memiliki banyak
harta kurang memiliki sikap pejuang kan? dan sebaliknya, para pejuang juga biasanya miskin harta. tapiii
Abdurrahman bin Auf ini bener bener punya keduanya, artinya di samping punya harta yang cukup, ia
juga sebagai pejuang yang telah merelakan harta, tenaga dan pikirannya bahkan jiwanya sekalipun demi
tegaknya kalimatullah di atas bumi.
Abdurrahman bin Auf terkenal sebagai orang yang mendapatkan kemenangan dalam perjuangan,
sekaligus memperoleh derajat pahlawan besar, dan tentara yang kuat yang rela menyerahkan hartanya
dan dirinya dalam memperjuangkan Islam, masya Allah. Puncak dari kebaikannya adalah ketika ia
menjual tanah seharga 40 ribu dinar, yang kemudian dibagikannya kepada Bani Zuhra dan orang orang
Kafir dari kalangan Muhajirin dan Anshor

2. Karir Abdurrahman bin Auf dalam dunia bisnis

Di antara sahabat sahabat Rasulullah, Abdurrahman bin Auf adalah sahabat yang paling kaya, ia adalah
sosok orang kaya yang perlu kita contoh guys. hartanya ga bikin dia lupa diri, ga pernah bersikap
sombong, bahkan pamer kekayaan pun ga pernah sama sekali dia lakukan. Kesuksesan Abdurrahman bin
Auf dalam berbisnis ini karena pola pola manajemen yang dia gunakan dalam menjalankan usahanya.
Abdurrahman bin auf terkenal sebagai pebisnis yang saangat handal dan selalu mengikuti syariat Islam.
Abdurrahman bin Auf pergi kepasar dan mulai berdagang dengan modal terbatas yang dimilikinya. Bisnis
perdagangan yang dimulainya dari kecil kelama lamaan bertumbuh pesat, setelah kehidupannya
menjadi lebih baik, barulah ia ada rencana untuk menikah

(feed) rahasia kesuksesan Abdurrahman bin Auf dalam berbisnis :

1. Memiliki kepercayaan diri dan kemandirian yang tinggi

buat mulai suatu bisnis, punya kepercayaan diri ini emang paling penting guys. karena tanpa rasa
percaya diri, kita bakalan sulit buat buka suatu usaha. Berapapun modal yang kita punya, kalo ga ada
rasa percaya diri dan keberanian, yaa bakalan tetep susah buat mulai usaha apapun. Tapii kalo misalnya
udah punya kepercayaan diri, tanpa modal besar pun insya Allah udah bisa memulai usaha. Keberhasilan
Abdurrahman bin Auf dalam bisnis selalu diawali oleh keyakinan, keberanian, dan rasa percaya diri yang
tinggi

2. Berbisnis yang Halal : Mulai dari Modal, Proses Hingga Penjualan

Dalam memulai suatu bisnis modal emang salah satu hal yang paling penting, tanpa modal yang cukup
usaha kita juga bakalan sulit buat berkembang, tapi bukan berarti kita harus mati matian buat cari modal
yaa, tetep dilihat dan diperhatikan, cari modal dari cara yang halal. kalo modalnya udah didapetin
dengan cara yang halal dan sesuai dengan syariat Islam, maka langkah selanjutnya adalah menjalankan
bisnis dengan cara yang halal juga. Begitu juga proses dalam berdagang nya

3. Kerja tim

Di dalam sebuah tim, kebersamaan sangat diperlukan, walaupun dia adalah pemilik dagangannya
tersebut, namun ia tetap harus turun langsung mengurus dagangnya. Abdurrahman bin Auf sendiri juga
sangat teliti dalam mengurus perdagangannya, ia selalu menjunjung tinggi arti kerja sama dengan semua
rekannya. Bahkan jika sedang berdagang, tidak dapat dibedakan antara majikan dan pembantunya. Ini
merupakan salah satu contoh kerja sama tim yang bisa membuahkan hasil yang memuaskan dalam
berbisnis

4. Sistem Keyakinan

“keluarga ku kan ga ada yang kaya, jadi aku juga ga berbakat dong jadi orang kaya” “ah, dia enak.
Keluarganya udah ada yang kaya, punya bisnis besar, kalo aku? Mana ada keluargaku yang kaya”
“keluargaku kan bukan pebisinis, jadinya aku juga ga punya bakat dong dalam berbisnis”

Ini nih, mindset yang harus kita hapus kalo misalnya mau mulai suatu usaha. Ini bener bener penyakit
banget. Karena mindset ini, kita ga pernah mau buat mencoba hal yang baru dalam dunia bisnis dan
STUCK disitu situ aja. Ini mindset yang buruk dan negative banget guys

Mulai sekarang kita ubah yuk :

- bisnis itu susah dan aku ga berbakat jadi orang


kaya
- bisnis itu mudah kalo aku tahu caranya, mau
berusaha dan mau belajar. dan kaya itu bukan
bakat, kaya itu hasil kerja keras sekaligus kerja
cerdas. aku mau dan bisa berusaha keras dan
cerdas

5. Melakukan Ekspor dan Impor Barang

kalau ga ada perang untuk mempertahankan agama Islam, Abdurrahman bin Auf selalu sibuk mengelola
usahanya yang berkembang begitu pesat dan jumlahnya besar. Ia banyak berinteraksi dan berkenalan
dengan berbagai orang dari luar Mekah atau bahkan orang yang berasal dari luar Jazirah Arab. Dengan
cara ini, target pembelinya akan semakin luas dan bertambah banyak. Sehingga prospek penjualan
menjadi kian tinggi

6. Rajin bersedekah

dalam hal bersedekah Abdurrahman bin Auf ga pernah perhitungan. Bahkan sebagian besar hartanya
lebih banyak disedekahkan daripada untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seluruh warga dikota
Madinah pernah merasakan kemurahan hati Abdurrahman bin Auf yang sangat Dermawan.
Kedermawanan Abdurrahman bin Auf ini muncul karena selalu mengingat hadits Rasulullah yang
menyatakan bahwa Abdurrahman bin Auf akan masuk surga dengan pelan-pelan. Inilah yang
memotivasi Abdurrahman bin Auf untuk bersedak sebanyak-banyaknya. Sebagaimana dijelaskan dalam
hadits riwayat Abu Dawud, pada hari kiamat kelak harta manusia akan dihisab dengan melewati dua
tahap yaitu tahap pemasukan sekaligus pengeluaran

7. Hidup Sederhana dan Tidak Berfoya-foya

Abdurrahman bin Auf ga pernah mengeluarkan hartanya untuk berfoya foya. gaya hidup dan
penampilannya sangat sederhana bahkan sangat jauh dari kesan orang kaya. Menurut satu riwayat,
pakaian yang dipakai Abdurrahman bin Auf bahkan ga berbeda dengan para pembantunya. Sampai
sampai kalau ada orang asing yang berkunjung ke rumahnya, dia ga akan bisa membedakan antara
pelayannya dan Abdurrahman bin Auf. keuntungan dari hasil usahanya hanya beliau pakai
seperlunya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sementara sisanya digunakan untuk
kepentingan Dakwah Islam dan membantu orang-orang yang membutuhkan

3. Perjuangan Abdurrahman bin Auf dalam membela islam

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki Abdurrahman bin Auf, ia sangat berguna bagi
masyarakat islam pada saat Rasulullah memulai dakwahnya di Makkah. disaat masyarakat Islam perlu
pembinaan, Abdurrahman bin Auf telah banyak berikut serta dalam pembinaan umat, sehingga segala
yang dimilikinya baik harta kekayaan maupun tenaga dan fikirannya telah disumbangkan dengan ikhlas.
Dengan harta kekayaannya, Abdurrahman bin Auf tidak pernah merasa sombong sedikitpun, serta tidak
pernah meremehkan orang miskin, tetapi kekayaan yang dimilikinya digunakan untuk kepentingan
masyarakat, membebaskan para budak, bahkan ada sebgaian hartanya yang ia khususkan untuk
pembinaan masyarakat

sehingga dalam riwayat disebutkan bahwa penduduk Madinah mengatakan : seluruh penduduk
Madinah berserikat dengan Abdurrahman bin Auf pada hartanya

Ucapan tersebut lahir karena masyarakat madinah melihat kerelaan dan keikhlasan hati Abdurrahman
bin Auf menyumbangkan segala kemampuannya dalam pembinaan Islam. Sebagai bukti keikhlasannya
dalam pembinaan masyarakat, Abdurrahman bin Auf bahkan menyumbangkan hartanya untuk
kelangsungan hidup umat muslim, membayar hutang hutang masyarakat masyarakat Islam dan untuk
kebutuhan umat Islam lainnya.

Abdurrahman bin Auf juga berperan penting dalam pembebasan budak pada saat itu. Pada saat islam
datang, disitulah perjualbelian budak sedang merajalela di Jazirah Arab. Pada suatu hari pun turunlah
perintah dari Allah bahwa memperjualbelikan budak adalah haram hukumnya.
Saat itu juga langsung banyak sahabat berlomba lomba mempergunakan harta mereka untuk
membebaskan budak sebanyak yang mereka bisa. Begitupun dengan Abdurrahman bin Auf, disebutkan
dalam sejarah bahwa ia mampu membebaskan budak sebanyak 30 orang dalam sehari. Usaha
Abdurrahman bin Auf dalam membebaskan budak adalah bukti nyata atas sumbangan beliau dalam
pembinaan umat, sebab budak budak yang sudah dibebaskan itu mempunyai banyak peluang dalam
mengamalkan ajaran Islam dengan sebaik baiknya

Abdurrahman bin Auf juga berperan besar dalam dunia perang umat muslimin, meskipun tidak begitu
besar pengorbanan nya dalam medan perang, tapi pengorbanan dengan hartanya sangat luar biasa.
Abdurrahman bin Auf sendiri telah mengikuti 3 perang sepanjang hidupnya, yaitu perang Badar, Perang
Uhud dan Perang Tabuk.

Dalam perang Badar, Abdurrahman bin Auf ada di barisan terdepan. Dalam peperangan itu ia berhasil
menewaskan musuh musuh Allah antara lain Umar bin Utsman. Abdurrahman bin Auf juga menyantuni
para veteran perang Badar yang masih hidup dengan santunan sebesar 400 dinar (sekitar Rp 480 juta)
perorang untuk veteran yang jumlahnya tidak kurang dari 100 orang

Saat di perang Uhud, Abdurrahman bin Auf juga menjadi pasukan paling depan dalam menjaga Rasul. Ia
juga menyumbangkan dua ribu dinar untuk dana peperangan kepada Rasulullah. Karena di perang ini
Rasulullah sangat diincar oleh kaum kafir, maka beberapa sahabat pun mengetatkan keamanannya
kepada Rasul. Begitupun dengan Abdurrahman bin Auf. Di perang ini Rasulullah dan para sahabat
mengalami banyak luka luka, termasuk Abdurrahman bin Auf, Abdurrahman bin Auf mendapat sembilan
luka parah menganga di tubuhnya dan dua puluh luka kecil yang diantaranya sedalam anak jari

Saat di perang Tabuk, Rasul meminta kaum Muslimin untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk Jihad
fii sabilillah. Orang orang yang kuat imannya pun langsung berlomba lomba memberi. Utsman bin Affan
maju diikuti Abdurrahman bin Auf, lalu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, al-Abbas, Thalhah,
Muhammad ibn Maslamah dan sahabat-sahabat terbaik Nabi lainnya. Semuanya berusaha memberikan
yang terbaik demi meraih pahala dari Allah.

Dengan patuh dan setia mereka mengikuti ajakan Nabi yang mulia ini. Abdurrahman bin Auf turut ikut
serta dengan menyerahkan 200 keping uang emas.

Mengetahui hal itu Umar bin Khattab berbisik pelan kepada Rasulullah : “sepertinya Abdurrahman bin
Auf berdosa karena tidak meninggalkan harta belanja sedikit pun untuk keluarganya” Kemudian
Rasulullah langsung bertanya kepada Abdurrahman bin Auf : “apakah kamu sudah meninggalkan uang
belanja kepada istrimu? “Ya!” Jawab Abdurrahman bin Auf “mereka saya tinggali lebih banyak dan lebih
baik daripada harta saya sumbangkan”
Dalam perjalanan menuju perang tabuk pun, Allah memberikan Abdurrahman bin Auf kesempatan dan
kemuliaan yang belum pernah diperoleh siapapun. Yaitu menjadi menjadi imam seorang pemimpin
umat dan utusan Allah Nabi muhammad saw. Ketika waktu shalat sudah tiba, Rasulullah terlambat
dating, maka Abdurrahman bin Auf lah yang dinobatkan menjadi iman dalam shalat jamaah tersebut.
Selesai rakaat pertama, Rasulullah shalat dibelakang dan menjadi makmum. Maasya Allah bener bener
gaada lagi kemuliaan see mulia ini, yaitu bisa mengimami Rasulullah

Wafatnya Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf meninggal dunia pada tahun 32 H. ia dimakamkan dipemakaman Baqi, diimami
oleh utsman (berdasarkan wasiatnya), dimakamkan disamping sahabatnya utsaman bin Maz’un dan
Abdurrahman bin Auf berada disisi qubah Ibrahim.

Sebelum meninggal, Abdurrahman bin Auf sempat berpesan supaya sebagian hartanya disumbangkan
untuk kepentingan umat Islam. Menurut satu riwayat, ia menyedekahkan uang sejumlah 50 ribu dinar
(uang emas) untuk membantu urusan di jalan Allah.

Abdurrahman bin Auf meninggalkan dua puluh delapan anak laki-laki dan delapan anak perempuan.
Sedangkan istrinya berjumlah empat masing-masing dari mereka mendapatkan ¼ dari 1/8 hartanya.
Eskipun udah menyumbangkan begitu banyak hartanya di jalan Allah, namun beliau masih saja
meninggalkan harta warisan yang sangat banyak dan sangat cukup untuk anak-anaknya. Peninggalan
Abdurrahman bin Auf adalah emas murni dan empat orang istrinya masing masing menerima harta
warisan sebanyak delapan puluh dinar

Keistimewaan Abdurrahman bin Auf

1. Menjadi imam Shalat Nabi Muhammad saw

This one is the most istimewa things that he ever done in his life. Kaya yang udah kita bahas di bagian
perang tadi, Abdurrahman dapat kesempatan buat mengimami Rasulullah which is sooo amazing,
masyaallah.

2. Dijamin sebagai penghuni surge

Beliau merupakan salah seorang sahabat yang dijamin masuk surge, diriwayatkan oleh Sa’ad bin Zayd
berkata : Rasulullah berkata : 10 orang yang dijamin masuk surga Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, ubair, Thalhah, Abdurrahman bin Auf, Abu Ubaidah bin al-Jarrah dan Sa’ad
bin Abi waqqash

3. Kecintaan Nabi terhadap Abdurrahman bin Auf

Ummu Salamah menceritakan bahwa Nabi bersabda : sesungguhnya yang akan menjaga kamu sekalian
sepeninggalanku adalah ashshiddiq al-Bar (Abdurrahman bin Auf) ya Allah, hidangkanlah minuman mata
air surga kepada Abdurrahman bin Auf

4. Ayat ayat al quran yang memujinya

Al-Quran yang memujinya diantaranya seperti QS Al- Baqarah/2:267 diturunkan untuk Utsman bin Affan
dan Abdurrahman bin Auf : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”

5. Salam dan Berarti Masuk Surga Dari Allah

saat kafilah dagang Abdurrahman bin Auf kembali dari syam, mereka langsung di bawa kepada Nabi, lalu
Nabi berdoa untuknya agar dimasukkan surga, lalu turunlah jibril berkata : “sesungguhnya Allah
mengirimkan salam untukmu dan berkata kirimkanlah salam saya kepada Abdurrahman bin Auf dan
sampaikan berita gembira beliau masuk surga”

Anda mungkin juga menyukai