Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dewi anggraeni

NPM : 10090317291

Prodi/Fakultas : Manajemen/ekonomi dan bisnis

PTA 3

Resume : Membangun Jiwa Enterpreunership Ala Rasulullah


Penyampaian : H. Asep Ramdan Hidayat., Drs., Msi

Menumbuhkan jiwa entrepreneur sangat penting dilakukan sejak dini. Namun terdapat
kendala bagi seseorang terutama mahasiswa yang mencoba untuk memulai usaha. Hal
tersebut biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti takut mencoba, keterbatasan
modal, inovasi, dan niat. Namun, keempat faktor tersebut sebenarnya bisa diatasi jika
seseorang memiliki pemikiran yang positif dan kreatif.

Dalam Al-Quran Az-zumar 39:39 “katakanlah: wahai kaumku bekerjalah sesuai dengan
keadaanmu sesungguhnya aku akan bekerja pula. Maka kelak akan mengetahui.

Dalam hadist allah memberikan pesan kepada kita agar kita dpat mencinai pekerjaan apa
yang kita kerjakan. Dalam Subulussalam, Jus 4:50 “nabi Saw. Pernah ditanya. Pekerjaan
apakah yang lebih baik itu? ia menjawab: pekerjaan yang dikerjakan seorang dengan
tangannya sendiri dan segala perdagangan usaha yang bersih dan halal.

Bekerja didasari dengan motivasi seperti dalam Al-Quran Alr ra;du 13:11 “ sesungguhnya
allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada
diri mereka sendiri dan apabila allah mengkhendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka
tak ada yang dapat menolak dan sekali0kali taka da pelindkung bagi mereka selain dia.

Kemana arah pengusaha muslim sebagai berikut:

1. Niatkan untuk ibadah


2. Tetaplah berproses dan berusaha
3. Bertindak jujur
4. Berserah diri hanya kepada allah

Pelajar kisah sukses bisnis para sahabat :

1. Abu bakar as sidik (kain)


2. Umar bin khottob (property)
3. Usman Bin Affan ( peternakan, keuangan dan kain)
4. Abdurahman Bin auf (property)
5. Urwahal Bariki (pawai dalam negosiasi)

Kisah singkat Abdurahman Bin auf (property)

Siapa yang tidak ingin menjadi orang kaya. Hampir semua manusia pasti ingin dirinya kaya
raya agar hidupnya selalu terpenuhi dan bisa membeli apapun yang diinginkan. Namun hal
itu tak dirasakan oleh sahabat Rasulullah SAW, Abdurrahman bin Auf. Abdurrahman bin Auf
merupakan orang kaya raya. Dirinya justru ingin menjadi orang miskin selalu gagal. Sebagai
sahabat nabi, dia sangat gemar sedekah. Kebiasaannya itu dilakukan karena dirinya khawatir
akan memasuki surga paling terakhir.

Di tengah rasa khawatirnya, Abdurrahman bin Auf pun malah ditawarkan harta oleh salah
satu kaum Anshar bernama Sa'ad. Dia terkenal dengan kekayaannya di Madinah namun
Abdurrahman bin Auf menolaknya Abdurrahman bin Auf justru bertanya mengenai lokasi
pasar yang berada di Madinah. Setelah mengetahui itu, dirinya membeli tanah dan
menjadikan sebagai kavling pasar.

Tujuannya untuk memfasilitasi orang-orang yang ingin berdagang namun tidak ada modal
besar untuk menyewa tempat. Setelah berhasil membeli tanah dan membuat kavling,
Abdurrahman bin Auf pun memberikan kesempatan kepada banyak orang di sana untuk
berjual tanpa membayar sewa. Dia justru menerapkan sistem bagi hasil yang lebih adil,
sehingga tidak memberatkan dan mencekik para pedagang yang masih merintis.

Anda mungkin juga menyukai