Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA (WORK-LIFE BALANCE)

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. SANBE FARMA KOTA


BANDUNG

Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1

Program Studi Manajemen

Diajukan oleh :

Putri Nabila

10090318174

Kepada

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

BANDUNG
Usulan Penelitian

PENGARUH KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA (WORK-LIFE BALANCE)


TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. SANBE FARMA KOTA
BANDUNG

Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1

Putri Nabila

10090318174

Telah disetujui oleh :

Pembimbing utama

H. Aminuddin Irfani, SE., M.Si. Tanggal………………...


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................................................8
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis.........................................................................................9
1.5.1 Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance)....................................................9
1.5.2 Keseimbangan waktu (Time Balance).............................................................................10
1.5.3 Keseimbangan keterlibatan (Involment balance)............................................................10
1.5.4 Kepuasan Kerja Karyawan..............................................................................................10
1.5.5 Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance) terhadap Kepuasan
Kerja...........................................................................................................................................11
1.5.6 Hipotesis............................................................................................................................12
1.6 Metode Penelitian....................................................................................................................12
1.6.1 Jenis Penelitian..................................................................................................................13
1.6.2 Populasi dan Sampel.........................................................................................................13
1.6.3 Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................13
1.6.4 Variabel dan Ukuran........................................................................................................13
1.6.5 Rancangan Analisis Data Uji Hipotesis...........................................................................17
1.6.7 Uji Reliabilitas...................................................................................................................18
1.6.8 Uji Hipotesis......................................................................................................................18
1.7. Jadwal Penelitian....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................20
LAMPIRAN.......................................................................................................................................21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepuasan kerja sangat penting dalam sebuah organisasi karena akan menentukan
berhasil atau tidaknya kegiatan dalam perusahaan. Harapan bagi suatu perusahaan yaitu
terciptanya suatu nilai kepuasan yang tinggi pada perusahaan tersebut. Pada dasarnya
kepuasan kerja merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan
seseorang terhadap pekerjaannya ini merupakan hal yang bersifat individual karena setiap
individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik yang
berlaku pada diri seseorang. Kepuasan yang tinggi merupakan tanda bahwa perusahaan dapat
mengelola karyawannya dengan baik,oleh karena itu kepuasan kerja merupakan suatu hal
yang sangat penting dipertahankan agar mendapatkan hasil manajemen perilaku yang efektif.
Kepuasan kerja merupakan salah satu dari faktor pendukung karyawan untuk
melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Menurut Sutrisno (2017) mendefinisikan kepuasan
kerja yaitu kepuasan yang mengacu pada sikap umum seseorang pada umumnya. Faktor-
faktor yang mampu mempengaruhi kepuasan kerja yaitu pemenuhan kebutuhan adanya
kesempatan kerja untuk memenuhi kebutuhan sehari hari jika kebutuhan sehari- hari dan
memenuhi harapan tercapainya hasil atau harapan dalam melakukan pekerjaannya. Kepuasan
kerja pada seorang karyawan akan membuat karyawan lebih giat dalam mengerjakan
tugasnya, meningkatkan produktivitas, prestasi kerja meningkat, disiplin dalam bekerja,
mengikuti aturan kerja, menurunnya tingkat absensi,dan dapat menyeimbangkan
kehidupannya antara kehidupan pribadi dan pekerjannya.
Di zaman saat ini bekerja merupakan suatu hal yang diharuskan setiap orang untuk
memenuhi kehidupannya maupun untuk kehidupan keluarga mereka,sebagai makhluk sosial
Keseimbangan Kehidupan Kerja bukan hanya dilihat dari segi fisiologis, tetapi dari
psikologis juga. Di kehidupan sehari-hari seorang pegawai terkonsentrasi atas dua kegiatan
dan dua tempat yang berbeda. Di satu sisi,pegawai merupakan bagian dari sebuah perusahaan
atau organisasi tempat mengabdikan diri dan mencari penghasilan. Namun,di sisi lain seorang
pegawai juga menjadi bagian dan bertanggung jawab atas keluarga yang dimilikinya.
Konsentrasi dan pembagian waktu harus dilakukan oleh pegawai agar keduanya dapat
berjalan dengan lancar dan seimbang. Menurut Hutcheson (2012:5) mengungkapkan bahwa:

4
“Work-Life Balance adalah suatu bentuk kepuasan pada individu dalam mencapai
keseimbangan kehidupan dalam pekerjaannya”.

Fenomena keseimbangan kehidupan kerja (work-life balance) adalah keseimbangan


waktu kerja dengan kehidupan di luar dunia kerja seperti waktu bersama keluarga,teman
bahkan diri sendiri. Pada tahun 2015 Society for Industrial and Organizational Psychology
US melakukan riset terhadap karyawan. Hasilnya 70% karyawan mengeluhkan jam kerja
dengan alasan durasi bertemu keluarga menjadi lebih singkat.

Program Work-Life Balance yang diterapkan dalam suatu perusahaan diharapkan


mampu meningkatkan tingkat kepuasan kerja pada karyawan sehingga dapat menimbulkan
semangat kerja bagi karyawan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya terhadap
perusahaan. Inti dari work life balance adalah mencapai ketenangan psikologi dan motivasi
diri untuk menciptakan manajemen diri dalam keseimbangan bekerja dan tanggung jawab
terhadap hal lain, agar kualitas hidup menjadi semakin baik dan mendapatkan kenikmatan
hidup secara individu. Penerapan work life balance dalam sebuah organisasi dapat
mempengaruhi efektivitas, efiesiensi, tanggung jawab,dan kepuasan kerja karyawan.

Yang menjadi objek penelitian ini adalah PT. Sanbe Farma Kota Bandung merupakan
salah satu perusahaan farmasi yang didirikan sejak tahun 1974. Oleh karena itu
Keseimbangan kehidupan kerja dan Kepuasan karyawan dalam suatu perusahaan dapat
mempengaruhi kinerja karyawan. Maka perlu dilakukan analisis harapan dan kenyataan
tentang keseimbangan kehidupan kerja dan kepuasan karyawan, sehingga bagi pihak
manajemen dapat digunakan dalam rangka menentukan kebijakan perusahaan dan dijadikan
bahan evaluasi untuk memperbaiki kondisi perusahaan.

Berikut hasil data pra-survey Keseimbangan kehidupan kerja di PT. Sanbe Farma

Data Hasil Pra-Survey Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance)

Tabel 1.1

No Pertanyaan ST TS N S SS Rata
S -
Rata
1 Waktu untuk bekerja membatasi saya dalam 4 0 3 5 9 2,10
menjalankan kehidupan pribadi
2 Saya banyak kehilangan waktu untuk menjalani 0 0 12 0 2 1,40

5
kehidupan pribadi karena pekerjaan
3 Saya menyisihkan waktu diluar pekerjaan untuk 0 0 4 10 14 2,80
keluarga
4 Saya loyal/setia terhadap perusahaan tempat 4 2 0 7 10 2,30
saya bekerja
5 Saya merasa puas dengan apa yang sudah saya 0 0 5 8 10 2,30
dapatkan selama ini dalam pekerjaan saya
Total Rata-rata 2.18
Sumber : Data diolah, tahun 2022

Berrdasarkan tabel hasil pra-survey diatas didapatkan hasil rata-rata yaitu 2,18. Faktor
yang mempengaruhi rendah keseimbangan kehidupan kerja yaitu Banyaknya kehilangan
waktu untuk menjelani kehidupan pribadi dengan hasil 1.40.

Data Hasil Pra-Survey Kepuasan Kerja

Tabel 1.2

No Pertanyaan STS TS N S SS Rata-


rata
1 Pekerjaan yang saya lakukan sesuai dengan 0 6 5 9 10 2,23
minat saya.
2 Rekan kerja selalu siap membantu pekerjaan 0 9 8 5 1 2,30
saya
3 Saya antusias dengan pekerjaan yang saya 0 0 3 9 5 1,70
lakukan
4 Perusahaan memberikan wewenang untuk 0 0 3 10 8 2,10
bekerja mandiri,baik secara konsep maupun
metode yang digunakan
5 Fasilitas yang disediakan perusahaan sangat 0 15 0 13 0 3,30
mendukung kenyamanan kerja saya
Total rata-rata 2,32
Sumber : Data Diolah, tahun 2022

Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa rata-rata kepuasan kerja secara umum di
PT. Sanbe Farma sebesar 2,32. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

6
yang memiliki nilai rata-rata rendah yaitu Antusias terhadap pekerjaannya sebesar 1,70. Lalu
Perusahaan memberikan wewenang untuk bekerja mandiri, baik secara konsep maupun
metode yang dilakukan sebesar 2,10.

Fenomena rendahnya kepuasan kerja bisa ditunjukkan dari keluarnya karyawan,


meskipun tidak semua karyawan yang mengundurkan diri adalah karyawan dengan tingkat
kepuasan kerja yang rendah namun Ketika tingkat kepuasan kerja rendah maka tekad untuk
keluar dari pekerjaan semakin tinggi. Kepuasan kerja yang tinggi akan membuat karyawan
mengalami peningkatan dalam kinerja tentunya akan meningkatkan efektivitas perusahaan.
Namun sebaliknya, jika kepuasan kerja rendah maka akan menimbulkan efek negatif seperti
menurunnya kinerja karyawan,bolos kerja.

Berdasarkan wawancara dengan salah satu karyawan di PT Sanbe Farma Fenomena


yang terjadi karyawan biasanya bekerja 12 jam sehari. Perusahaan sering memberikan
serangkaian tugas atau pekerjaan yang berlebihan sehingga mengakibatkan produktivitas
karyawan berkurang. Ini menunjukkan bahwa karyawan mengalami kesulitan menemukan
keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa work-life
balance terhadap kepuasan kerja sangat penting dalam sebuah perusahaan. Perusahaan perlu
memperhatikan keseimbangan antara kehidupan pribadi karyawan dan pekerjaan agar
kepuasan kerja karyawan tetap terjaga. Faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja
adalah pengembangan karir. Perencanaan dan pengembangan karir yang jelas dalam
organisasi memotivasi karyawan untuk melakukan pekerjaannya, dan dapat memberikan
kepuasan dalam pekerjaannya.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk membuat penelitian
dengan judul “Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance) Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Sanbe Farma Kota Bandung”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance) di PT. Sanbe Farma


Kota Bandung ?
2. Bagaimana Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Sanbe Farma Kota Bandung ?

7
3. Bagaimana pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance) terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Sanbe Farma Kota Bandung ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis :

1. Untuk mengetahui bagaimana Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance)


di PT. Sanbe Farma Kota Bandung
2. Untuk mengetahui bagaimana Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Sanbe Farma Kota
Bandung
3. Untuk mengetahui pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja (work-life balance)
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Sanbe Farma Kota Bandung

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat maupun kegunaan kepada
pihak-pihak berikut :
1. Perusahaan
Penelitian ini dapat memberikan penyelesaian masalah yang terkait dengan work-
life balance dan kepuasan kerja karyawan di perusahaan dan dapat memberikan
manfaat bagi PT. Sanbe Farma Kota Bandung”.
2. Akademisi
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengetahuan di
bidang manajemen sdm khususnya yang terkait dengan work-life balance dan
kepuasan kerja karyawan.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dharapkan dapat memberikan manfaat dalam menambah


pengetahuan serta memperoleh gambaran nyata yang terjadi sebenarnya dalam
lingkungan perusahaan.

4. Peneliti berikutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya yang akan
melakukan penelitian yang sama mengenai work-life balance terhadap kepuasan
kerja karyawan.

8
5. Bagi Pembaca

Sebagai salah satu informasi dan pengetahuan yang memberikan manfaat dan
penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan yang berguna.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis


Dalam suatu perusahaan, manusia merupakan faktor penggerak utama dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan. Oleh karena itu tanpa adanya dukungan sumber daya
manusia yang bekerja dengan baik, maka perusahaan akan sulit mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Berjalannya suatu perusahaan secara dasar sangat ditentukan oleh karyawannya
itu sendiri. Setiap karyawan mengelola sumber daya yang ada di perusahaan, pengelolaan
tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan,inovasi,kepuasan kerja. Untuk meningkatkan
kepuasan kerja karyawan, maka perusahaan harus dapat memberikan perhatian dan
pemenuhan. Bagi karyawan kepuasan kerja merupakan faktor individu uncuk mencapai
produktivitas hidup atau keseimbingan kehidupan dalam bekerja.

1.5.1 Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance)


Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance) merupakan kemampuan
seseorang untuk menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dengan kebutuhan
pribadi dan keluarganya.
Menurut Parkes and Langford (2008) mendefinisikan work life balance
sebagai individu yang mampu berkomitmen dalam pekerjaan dan keluarga ,serta
bertanggung jawab baik pada kegiatan non-pekerjaan. Menurut Hutcheson (2012:5)
“Work-Life Balance adalah suatu bentuk kepuasan pada individu dalam mencapai
keseimbangan dalam pekerjaannya . Dalam sebuah buku yang berjudul “Get a Life”
karya Andrea Molloy menyatakan bahwa Keseimbangan Kehidupan Kerja atau Work
Life Balance adalah rasa pengendalian,pencapaian,dan kenikmatan dalam kehidupan
sehari-hari.
Dari beberapa pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa Keseimbangan
Kehidupan Kerja (Work-Life Balance) adalah sebuah rasa tercapainya keseimbangan
antara peran pekerjaan dan kehidupan serta tercapainya kepuasan dalam semua aspek
kehidupan.

9
1.5.2 Keseimbangan waktu (Time Balance)
Menurut McDonald dan Bradley (2005) Keseimbangan waktu yaitu melihat
jumlah waktu yang didapatkan karyawan dalam melakukan pekerjaannya dan Ketika
melakukan pekerjaan diluar pekerjannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur
keseimbangan waktu adalah waktu bekerja,waktu beristirahat,waktu dengan keluarga.
Dapat disimpulkan bahwa keseimbangan waktu yaitu kesetaraan antara waktu
yang dimiliki seseorang untuk karirnya dengan waktu yang diberikan untuk
keluarganya atau aspek kehidupan selain karir.
1.5.3 Keseimbangan keterlibatan (Involment balance)
Menurut Hudson (2005) Keseimbangan Kepuasan merupakan tingkat
kepuasan dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Kepuasan yang dirasakan
individu memiliki kenyaman dalam keterlibatan di dalam pekerjaannya maupun
dalam kehidupan diri individu.
Dapat disimpulkan bahwa keseimbangan keterlibatan yaitu bagaimana
komitmen dan kewajiban seorang karyawan untuk bekerja dan pekerjaan di luar
perusahaan. Tingkat stres dan keseimbangan keterlibatan orang dalam masyarakat,
seperti keterlibatan mereka dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi.

1.5.4 Kepuasan Kerja Karyawan


Kepuasan kerja merupakan sikap seorang individu terhadap pekerjaannya,
karyawan dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan menunjukkan sikap yang
positif terhadap pekerjaan itu, seorang karyawan yang tidak puas dengan
pekerjaannya akan menunjukkan sikap negative terhadap pekerja itu.

Pada tahun 2018, Afandi mendefinisikan Kepuasan kerja adalah sikap positif
dari tenaga kerja yang meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap pekerjaannya
melalui penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa menghargai dalam mencapai
salah satu nilai penting dalam pekerjaan (h. 74). Sedangkan menurut (Sutrisno,
2017) “Kepuasan kerja adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang
berhubungan dengan situasi kerja,kerja sama antar karyawan,imbalan yang diterima
dalam bekerja,dan hal-hal yang berkaitan dengan faktor fisik dan paikologis (h.74).

10
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja
adalah perasaan puas individu terhadap pekerjaan yang dilakukannya yang merupakan
hasil penilaian terhadap aspek-aspek pekerjaan yang meliputi kepuasan kerja.

1.5.5 Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance) terhadap


Kepuasan Kerja
Penelitian yang dilakukan oleh Diah (2018) mendapatkan hasil bahwa terdapat
pengaruh Work-Life Balance terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Kepuasan kerja
merupakan sifat umum terhadap suatu pekerjaan,yang menunjukkan perbedaan antara
jumlah penghargaan yang diterima oleh pekerja. Karyawan dapat menerapkan
keseimbangan antara kehidupan pribadinya dengan pekerjaan akan merasa puas
terhadap pencapaian yang diraihnya. Karyawan juga akan merasa puas ketika
mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang dan kemampuannya, dan juga
berada di lingkungan yang nyaman sehingga karyawan dapat bersosialisasi dengan
baik dengan rekan kerja lainnya.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat disusun paradigma
konseptual penelitian sebagai berikut :

Kepuasan Kerja (Y)


Keseimbangan Kehidupan Kerja 1. Pekerja itu sendiri
(Work Life Balance) (X)
(Work It self)
1. Keseimbangan waktu
2.Gaji/Upah (Pay)
2. Keseimbangan Keterlibatan
3. Rekan Kerja (Workers)
3. Keseimbangan kepuasan
4. Promosi (Promotion)

5. Supervisi

6. Kondisi Kerja

11
1.5.6 Hipotesis
Hipotesis adalah berdasarkan permasalahan,tujuan,dan kerangka pemikiran penelitian
ini, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Keseimbangan waktu berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja
H2 : Keseimbangan keterlibatan berpengaruh siginifikan terhadap kepuasan kerja
H3 : Keseimbangan kepuasan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.

1.6 Metode Penelitian


Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan
untuk memecahkan suatu masalah. Menurut (Sugiyono, 2017) metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Penelitian ini akan menguji pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja (work-life
balance) dan kepuasan kerja karyawan di PT. Sanbe Farma Kota Bandung. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif dan Metode
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang didasarkan pada folosofi
positivism, digunakan untuk penelitian terhadap koleksi atau sampel tertentu, pengumpulan
data dengan menggunakan instrument penelitian, analisis data kuantitatif/statistic, dengan
tujuan mendeskripsikan dan menguji hipotesis yang telah di tetapkan (Sugiyiono , 2017).

12
1.6.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yang dimana
data yang terkumpul dari hasil pengamatan yang dikonversikan kedalam angka-angka
sehingga dapat digunakan Teknik statistik untuk menghasilkan hasilnya. Siyoto dan Sodik
(2015) mengemukakan bahwa data kuantitatif merupakan jenis penelitian yang mulai dari
pengumpulan data penafsiran, data serta hasil dari penampilannya menuntut penggunaan
angka.
1.6.2 Populasi dan Sampel
Sugiyono (2017) populasi adalah Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari objek atau subjek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh
peneliti yang diteliti dan ditarik kesimpulannya (h. 80). Sedangkan sampel menurut
Sugiyono (2016) merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik populasi. Metode
pengambilan sampel juga dikenal sebagai metode pengambilan sampel.
Populasi penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di PT. Sanbe Farma Kota
Bandung dengan populasi sampel sebanyak 86 orang.
1.6.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode Penelitian
Lapangan (Field Research) dengan melalui kuesioner. Peneliti akan melakukan
penyebaran berupa daftar pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
diteliti dan kemudian responden mengisi pertanyaan yang berada dalam kuesioner yang
sudah disusun oleh peneliti. Karena dalam pengumpulan data peneliti menggunakan
kuesioner maka data yang akan diperoleh dalam penelitian ini merupakan data primer.
Penelitian ini bersifat kuantitatif maka data yang diperoleh dari responden melalui
kuesioner dikodekan menggunakan 5-point Likert-type scale mulai dari 1= Sangat
Tidak Setuju, 2= Tidak Setuju, 3= Netral, 4= Setuju, dan 5= Sangat setuju. Kemudian
ditabulasi dengan menggunakan analisis statistik dengan program komputer SPSS.
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan beberapa tahap, yaitu uji validitas dan
realibilitas instrumen penelitian dan terakhir analisis regresi linear berganda.

1.6.4 Variabel dan Ukuran

13
Variabel dan operasional variabel penelitian merupakan variabel-variabel yang
harus didefinisikan dengan jelas agar tidak terjadi pengertian berarti ganda. Definisi
variabel juga menjadi Batasan sejauh mana penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti. Dengan variabel inilah penelitian bisa diolah sehingga dapat diketahui cara
pemecahan masalahnya.
1.6.4.1 Variabel Bebas (Independen Variabel)
Variabel Independen (Variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi
atau sebab perubahan timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel bebas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life
Balance) (X).
1.6.4.2 Variabel Terikat (Dependen Variabel)
Variabel Dependen (Variabel Terikat) adalah variabel yang di pengaruhi,
akibat dari adanya variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Kepuasan Kerja Karyawan (Y).
1.6.4.3 Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Berikut adalah rincian lebih lanjut mengenai variable-variabel dimensi,yang
dijabarkan dalam indikator-indikator sebagai berikut :
Tabel 1.3
Operasionalisasi Varoabel
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
1. Waktu 1.Bisa 1.Dapat Ordinal
membagi membagi
waktu antara waktu antar
bekerja dan pekerjaan
keluarga dan keluarga
2.Keterlibatan 2. Berfokus 2.Bisa Ordinal
pada membagai
keseteraan fokus dalam
dalam pekerjaan

14
Keseimbangan kehidupan psikologis ataupun
kerja (Work life balance) (X) dalam peran diluar
adalah suatu bentuk kepuasan pekerjaan pekerjaan
individu dalam mencapai maupun peran
keseimbangan kehidupan di luar
dalam pekerjaannya. pekerjaan.
Hutcheson (2012:5) 3. Kepuasan 3.Berhubungan 3.Berkaitan Ordinal
dengan tingkat dengan
kepuasan kerja tingkat
pada saat kepuasan
bekerja dan kerja pada
hal-hal diluar saat bekerja
pekerjaan. ataupun
diluar
pekerjaan

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala


1. Pekerja itu 1. Pekerjaan 1. Tingkat Ordinal
sendiri ( yang sesuai pekerjaan
Work it Self) dengan yang sesuai
kemampuan kemampuan
Kepuasan kerja (Y) adalah 2. Pekerjaan 2. Tingkat
perasaan karyawan mengenai yang secara pekerjaan
hal-hal yang menyenangkan mental yang
atau tidak terhadap suatu menantang menantang
pekerjaan yang mereka 2. Gaji/ Upah 1.Besarnya 1. Tingkat
hadapi. (Pay) gaji besarnya
(Edison, 2016) gaji
2.Kesempatan 2. Tingkat Ordinal
untuk maju kesempatan
untuk maju
3.Kesempatan 3. Tingkat
pembahyaran pembayaran

15
gaqji gaji
3. Rekan 1. Kepuasan 1. Tingkat
Kerja hubungan hubungan
(Workers) dengan rekan dengan
kerja rekan kerja Ordinal
2. Kepuasan 2. Tingkat
hubungan hubungan
dengan atasan dengan
atasan
4. Promosi 1.Kemampuan 1. Tingkat
(Promotion) untuk maju kesempatan
untuk maju Ordinal
2. Cara 2. Tingkat
pemilihan pemilihan
promosi promosi
5. Supervisi 1Pengawasan 1. Tingkat Ordinal
yang diberikan pengawasan
pimpinan pimpinan
2. Metode 2. Tingkat
pengawasan metode
yang diambil pengawasan
pimpinan pimpinan
6. Kondisi 1. Kepuasan 1. Tingkat Ordinal
Tempat Kerja atas kepuasan
lingkungan kondisi kerja
ditenmpat
kerja

16
1.6.5 Rancangan Analisis Data Uji Hipotesis
Penelitian ini bersifat kuantitatif maka data yang diperoleh dari responden melalui
kuesioner dikodekan menggunakan 5-point Likert-type scale mulai dari 1= Sangat Tidak
Setuju, 2= Tidak Setuju, 3= Netral, 4= Setuju, dan 5= Sangat setuju. Kemudian ditabulasi
dengan menggunakan analisis statistik dengan program komputer SPSS. Data yang
terkumpul akan dianalisis dengan beberapa tahap, yaitu uji validitas dan realibilitas instrumen
penelitian dan terakhir analisis regresi linear berganda.
1.6.5.1 Analisis Deskiptif
Sugiyono (2017) metode deskriptif adalah mengetahui keberadaan variabel
mandiri,baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau
variabel bebas (tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari
hubungan dengan variabel lain. (h.29)

1.6.5.2 Analisis Verifikatif


Sugiyono (2013) mendefinisikan metode verifikatif adalah “Metode penelitian
melalui pembuktian untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan
perhitungan statistika sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukan hipotesis
ditolak atau diterima.” (h. 6)

17
1.6.6 Uji Validitas

Teknik pengujian yang digunakan uji validitas adalah menggunakan korelasi


Bivariate Pearson. Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item
dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan
yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu
memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap. Item-item ini
mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total atau penjumlahan dari
keseluruhan item. Jika r hitung ≥ r tabel (uji sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-
item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
1.6.7 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas berupa pengukuran sejauh mana suatu tes tetap konsisten setelah
dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama dimana penelitian
dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang
sama. Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥
0.700.
1.6.8 Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang jelas dan dapat
dipercaya antara variable independen (Keseimbangan Kehidupan Kerja) terhadap variable
dependen (Kepuasan Kerja Karyawan).
Hipotesis yang dikemukanan dapat dijabarkan sebagai berikut :
𝐻0 ∶ 𝛽1 , 𝛽2 = 0
Tidak terdapat pengaruh signifikan Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-
life Balance (X) dan Kepuasan Kerja Karyawan (Y).
a. Uji F (Uji Simultan)
Uji F ini digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen
jika dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui apakah variabel bebas
berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat dapat diketahui dengan cara
memilih p value pada uji F. Apabila p value < α 0,05 berarti masing-masing
variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Uji T (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan membandingkan antara t-

18
hitung dengan t-tabel. Untuk menentukan nilai t tabel maka ditentukan dengan
tingkat signifikasi 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k-l) dimana n adalah
jumlah responden dan k adalah jumlah variabel.
Kriteria pengujian yang digunakan adalah:
 Jika t-hitung > t-tabel (n-k-l) maka Ho ditolak.
 Jika t-hitung < t-tabel (n-k-l) maka Ho diterima.
Selain itu uji t tersebut dapat dilihat dari besarnya probabilitas value (p-value)
dibandingkan dengan 0,05 (taraf signifikansi α = 5%). Adapun kriteria
pengujian yang digunakan adalah:
 Jika p-value < 0,05 maka Ho ditolak.
 Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima.

1.7. Jadwal Penelitian

November
No Kegiatan
18

1 Pengajuan Judul

     

2. Pengajuan Usulan Penelitian

     

19
DAFTAR PUSTAKA

A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Afandi. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori,Konsep,dan Indikator). Riau.
Edison, d. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
Hudson. (2005). The Case for Work-Life Balance. .
Hutcheson. (2012). Work-Life Balance. U.S.A.
Novelia.P. (2013). Hubungan antara work/life balance dan komitmen berorganisasi. Jurnal
Universitas Indonesia. Retrieved from .
http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S45223-
Snadu Siyoto, A. S. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). (Alfabeta, Ed.)
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
CV.
Susi, S. &. (n.d.). Work-Life Balance : The Key Driver Of Employee. Journal Of
Management Research.
Sutrisno, E. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

20
LAMPIRAN
LAMPIRAN PRA-SURVEY
PENGARUH KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA (WORK-LIFE BALANCE)

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. SANBE FARMA KOTA

BANDUNG

Kepada:

Yth. Ibu/Bapak Responden

Di

Tempat

Bismillahirrahmanirahim

Assalamualaikum Wr.Wb

Teriring salam dan do’a semoga Bapak dan Ibu sehat wal’afiat dan senantiasa dalam rahmat

dan karunia Allah SWT. Aamiin. Perkenankan saya memperkenalkan diri :

Nama : Putri Nabila

NPM : 10090318174

Program Studi ; Manajemen

Dalam Rangka penelitian skripsi mengenai : “PENGARUH KESEIMBANGAN


KEHIDUPAN KERJA (WORK-LIFE BALANCE) TERHADAP KEPUASAN KERJA
KARYAWAN PT. SANBE FARMA KOTA BANDUNG” Pada PT. Sanbe Farma dengan
ini saya memohon bantuan kepada Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk bersedia mengisi angket
pra-survey ini dengan sejujurnya, Hasil kuesioner akan dirahasiakan yang nantinya dapat
memberikan manfaat positif bagi berbagai pihak.

Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang telah berkenan meluangkan waktu untuk


menjawab semua pertanyaan dalam angket ini, saya ucapkan terimakasih.

21
Billahitaufik wal hidayah

Wassalamuallaikum Wr.Wb

Hormat saya,

Putri Nabila

KUESIONER PENELITIAN

Data Responden :

1. Jenis Kelamin
1) Pria
2) Wanita
2. Usia
1) 20-25 tahun
2) 26-30 tahun
3) 31-35 tahun
4) Diatas 35 tahun
3. Status Pegawai
1) Menikah
2) Belum menikah
4. Lama bekerja
1) Kurang dari 1 tahun
2) 1-3 tahun

22
3) 3-5 tahun
4) 5-10 tahun
5) Lebih dari 10 tahun

PETUNJUK :
1. Pilihlah jawaban sesui dengan kondisi yang sedang anda alami.

Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance) (X)

No Pertanyaan STS TS N S SS

1 Waktu untuk bekerja membatasi saya dalam


menjalankan kehidupan pribadi
2 Saya banyak kehilangan waktu untuk menjalani
kehidupan pribadi karena pekerjaan
3 Saya menyisihkan waktu diluar pekerjaan untuk
keluarga
4 Saya loyal/setia terhadap perusahaan tempat saya
bekerja
5 Saya merasa puas dengan apa yang sudah saya
dapatkan selama ini dalam pekerjaan saya

Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

No Pertanyaan STS TS N S SS
1 Pekerjaan yang saya lakukan sesuai dengan minat
saya.
2 Rekan kerja selalu siap membantu pekerjaan saya
3 Saya antusias dengan pekerjaan yang saya lakukan
4 Perusahaan memberikan wewenang untuk bekerja
mandiri,baik secara konsep maupun metode yang
digunakan

23

Anda mungkin juga menyukai