PENDAHULUAN
strategi membidik segmen pasar. Dengan memberi informasi yang jelas dan
menarik serta sesuai segmentasi pasar, maka konsumen akan memberi tanggapan
Dalam hal ini produk yang ditawarkan adalah produk kecantikan. Dengan
saling berlomba untuk menarik minat konsumen. Para produsen tersebut berusaha
media, antara lain: media cetak, media elektronik dan jejaring sosial. Produk
kecantikan berupa lulur pada era modern ini menjadi salah satu pilihan dan
dipergunakan dipelbagai lapisan masyarakat. Baik itu dari kalangan atas maupun
kalangan menengah, baik tua maupun muda. Bahkan, tidak hanya kaum wanita
saja yang memakai lulur, kaum pria pun tidak ingin kalah menarik dengan kaum
wanita. Sehingga kaum pria pun banyak yang menggunakan produk lulur supaya
terlihat bersih dan sehat [Jolan Romadhonah Hadi, Hasil Wawancara, 21 Februari
2016].
1
Melalui kegiatan promosi, produsen memperkenalkan produk lulur.
serta besaran rupiah yang perlu dikeluarkan oleh konsumen. Produsen juga
lulur. Disamping itu, promosi juga menjadi alat pembujuk dan pengingat
konsumen agar melakukan tindakan yang diinginkan oleh suatu perusahaan lulur.
Kegiatan promosi tidak akan berpengaruh jika dilakukan dengan tidak tepat, oleh
Strategi yang tidak kalah menarik yaitu dengan cara memberi sampel gratis lulur
kepada konsumen untuk mencoba terlebih dahulu. Konsumen yang merasa puas
dengan produk lulur yang ditawarkan tentu akan menggunakan lulur itu kembali
secara berulang-ulang.
Produk lulur di Yogyakarta tidak hanya satu dan sudah menempati pangsa
pasar, seperti Purbasari, Mustika Ratu, Sari Ayu, Sumber Ayu, Pradasari, Ovale,
Cempaka, Shinzui, dan Herborist. Dari sekian banyak produk lulur, produk-
produk lulur tersebut berupa krim. Tetapi hanya ada satu dari sekian banyak
produk lulur di Indonesia yang berupa serbuk, yaitu produk lulur home industry
CV. Lulur Ibu. Perusahaan Lulur Ibu adalah perusahaan pertama di Yoyakarta
yang merintis produk lulur berupa serbuk dan sudah beredar di pangsa pasar
kosmetik. Produk CV. Lulur Ibu yang berupa serbuk itu diproduksi secara turun-
temurun.
Menurut manajer CV. Lulur Ibu seperti yang diberitakan dalam surat kabar
Jawa Pos edisi Jumat 20 Maret 2015 pada halaman enam, produk Lulur Ibu
2
diproduksi tanpa menggunakan bahan kimia seperti pewangi maupun pewarna
dan tanpa pengawet. Selain itu, proses pembuatan Lulur Ibu tidak seperti
kebanyakan produk lulur yang ada di pasaran. Lulur Ibu diproses secara
kayu bakar dan memanfaatkan sinar matahari. Proses pembuatan Lulur Ibu
melalui pemasakan dengan menggunakan bahan bakar kayu. Bahan bakar kayu
dengan cara ditumbuk atau disangrai dan dimasak menggunakan kendil atau kuali,
sehingga memiliki aroma khas yang muncul dari produk Lulur Ibu. Dengan proses
dan peralatan memasak lulur yang demikian, menjadikan produk Lulur Ibu
Menurut manajer CV. Lulur Ibu, sejak tahun 2014 CV. Lulur Ibu telah
menambah sistem penjualan produk Lulur Ibu. Pada awalnya konsumen datang
penjualan melalui online. Penjualan yang melalui online ada yang perorangan
dengan pembelian langsung dan ada pula yang sistem distributor. Sistem
distributor ini tidak hanya yang berdomisili di Yogyakarta saja, tetapi telah
Menurut data tahun 2014 CV. Lulur Ibu tercatat distributor dan agen (reseller)
3
Tabel 1
Nama Distributor Tahun 2014 - 2015
No Nama Distributor
1. El’s Beauty
2. Al-Barokah
3. Chilashop
4. Isnaini
5. Minishop
6. DV/E/LI
7. Beauty Queen Shop
Sumber: Dokumen CV. Lulur Ibu Tahun 2015
Berkat promosi yang dilakukan oleh CV. Lulur Ibu, para distributor tersebut
memiliki agen dan sub agen yang tertarik untuk ikut memasarkan produk Lulur
Ibu. Berikut ini agen dan sub agen yang tergabung dalam distributor CV. Lulur
Ibu.
Tabel 2
Nama Agen dan Sub Agen CV. Lulur Ibu Tahun 2014-2015
No Distributor Agen – Sub Agen Domisili
1. El’s Beauty Crown Shop Semarang
Ulya Shop Pekanbaru
Phita Shop Samarinda
Han Amel Bekasi
Astri Beauty Shop Tasikmalaya
RQhay Shop Makassar
Happy Shop Jayapura
DDR Bali Shop Bali
2. Al-Barokah Qieqie Shop Pekalongan
Batik Wulung Soe, NTT
Lastria Shop Sibolga
Griya Zamzam Baubau
Nayya Shop Jakarta
Choco Shop Surabaya
House of Spa Banda Aceh
3. Chila Shop Iznha Shop Bandung
Myge Shop Tarakan
Chania Shop Riau
4
Shizuka Shop Cilacap
Az-Zahra Collection Palembang
4. Isnaini Chiva’s Shop Pekalongan
BUBU Gallery Jakarta
Flapper Shop Semarang
Haura Shop Sampit
Hanun Shop Belitung
Gallery ALF Malang
5. Mini Shop Rin Beauty Care Bandung
Fiqies Shop Semarang
Galuhilwa Shop Gorontalo
Kansha Shop Medan
Nuy Shop Makassar
Vemale Shop Bali
Purple Shop Batam
D’clique Shop Palu
Dechy Shop Banda Aceh
6. DV/E/LI Beautynity Skincare Surabaya
Elmoo Shop Bogor
Dhilla Shop Medan
Saidah Herbal Center Bandung
Lulur Ibu Naura Dabo, Singkep
Zahra Shop Banyuwangi
Butik Muslim Cantik Tanggerang
7. Beauty Queen Shop Thia Beauty Shop Jakarta
SN Beauty Shop Cibubur
Etika Beauty Shop Cilacap
Therainshop Blitar
Nabila Shop Ternate
Daduth Shop Rangkasbitung
D’guzel Shop Balikpapan
Farah Shop Serang, Banten
Sumber: Dokumen CV. Lulur Ibu Tahun 2014
Penjualan Lulur Ibu pada awal pemasaran hanya beredar di sekitar daerah
Yogyakarta memberi respon yang positif terhadap produk Lulur Ibu dan menjadi
konsumen tetap. Seiring berjalannya waktu, produk Lulur Ibu juga dipasarkan
melalui on-line pada tahun yang sama dari sejak berdiri pada tahun 2012 hingga
5
tahun 2015, telah merambah ke beberapa kota besar. Bahkan, sudah tersebar di
Pulau Bali, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Nusa Tenggara, Pulau Sumatra,
sampai Pulau Sulawesi. Berikut ini adalah rekap data wilayah konsumen yang
Tabel 3
Rekap Wilayah Konsumen CV. Lulur Ibu Tahun 2012 - 2015
NO. WILAYAH PULAU JAWA
1. Banten
2. Jakarta Barat
3. Jakarta Selatan
4. Jakarta Timur
5. Jakarta Utara
6. Bekasi
7. Bogor
8. Sumedang
9. Bandung
10. Purwokerto
11. Cilacap
12. Kebumen
13. Daerah Istimewa Yogyakarta
14. Surakarta
15. Blora
16. Wonosobo
17. Semarang
18. Pemalang
19. Jember
20. Magetan
21. Sidoarjo
22. Surabaya
23. Probolinggo
WILAYAH PULAU SUMATRA
1. Medan
2. Pulau Samosir
3. Padang
4. Riau
5. Belitung
6. Bandar Lampung
WILAYAH PULAU KALIMANTAN
1. Balikpapan
6
2.Ketapang
WILAYAH PULAU SULAWESI
1. Gorontalo
2. Kaloka
3. Kendari
4. Makassar
WILAYAH NUSA TENGGARA
1. Nusa Tenggara Timur
2. Nusa Tenggara Barat
WILAYAH DENPASAR
1. Bali
Sumber: Dokumen CV. Lulur Ibu Tahun 2015
Jika diperhatikan dari data wilayah di atas, maka dapat dilihat konsumen Lulur
penjualan. Untuk mencapai target penjualan produk, CV. Lulur Ibu memakai
berbagai macam cara promosi, mulai dari promosi secara tradisional maupun
modern. Tercatat target dan capaian penjualan produk Lulur Ibu sebagai berikut.
Tabel 4
Target dan Capaian Penjualan Lulur Ibu Tahun 2012 - 2015
No Tahun / Target Penjualan / Piece Capaian Penjualan /
Semester Piece
1. 2012
Semester I 3.000 3.000
Semester II 3.000 3.000
2. 2013
Semester I 6.000 6.000
Semester II 12.000 12.000
3. 2014
Semester I 18.000 18.000
Semester II 30.000 24.000
4. 2015
Semester I 54.000 48.000
Semester II 90.000 90.000
Sumber: Dokumen CV. Lulur Ibu Tahun 2016
7
Berdasarkan data di atas, dari tahun 2012 sampai 2013, penjualan Lulur
Ibu sesuai target. Pada semester pertama tahun 2014, pejualan produk Lulur Ibu
masih sesuai target, kemudian pada semester dua produk Lulur Ibu mengalami
penurunan sehingga tidak sesuai target. Pada tahun 2015 semester pertama masih
mengalami penurunan dalam hal penjualan, sehingga tidak mencapai target yang
diinginkan. Kemudian, pada semester kedua tahun 2015 penjualan produk Lulur
Ibu sudah bisa kembali mencapai target yang diinginkan. Berdasarkan paparan di
atas peneliti ingin mengkaji strategi promosi yang dilakukan oleh CV. Lulur Ibu
B. Rumusan Masalah
atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi promosi
yang dilakukan oleh CV. Lulur Ibu dalam menarik minat beli konsumen di
C. Tujuan Penelitian
Ibu dalam menarik minat beli konsumen di Yogyakarta pada tahun 2015.
8
2. Untuk mendeskripsikan faktor apa saja yang menjadi pendukung dan
penghambat promosi yang dilakukan CV. Lulur Ibu dalam menarik minat
D. Manfaat Penelitian
tentang strategi promosi CV. Lulur Ibu dalam menarik minat beli konsumen di
Yogyakarta pada tahun 2015, yaitu manfaat yang bersifat praktis dan teoritis.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
bermanfaat bagi perusahaan CV. Lulur Ibu sebagai bahan kajian dan
Yogyakarta.
E. Kajian Teori
Ibu sebagai produsen lulur yang berupa serbuk dalam menarik minat beli
9
konsumen di Yogyakarta, maka dibutuhkan kajian teoritis. Selain itu diperlukan
juga konsep dan teori sebagai acuan dan pedoman yang dapat mengarah pada
dengan menunjukkan fakta atau data dan hubungan seperti apa yang perlu diteliti
serta dianalisis, agar dapat mengembangkan konsep dan teori tersebut. Untuk
1. Strategi Promosi
Hair, McDaniel (2001: 146), strategi promosi adalah rencana untuk penggunaan
penjualan pribadi dan promosi penjualan. Adapun menurut Cravens (1998: 77),
10
pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi
pasar.
lain.
Tujuan dari strategi ini adalah memilih media yang tepat untuk
perusahaan.
harus membeli produk atau jasa tersebut. Copy yang efektif haruslah
dengan keinginan pembaca, dan persuasif. Oleh karena itu copy adalah
11
e. Strategi penjualan.
tatap muka.
1) Motivasi
2) Penyeliaan
a. Proses perencanaan
memutuskan pada saat ini apa yang akan diperbuat di masa yang akan
12
datang. Jangka waktu perencanaan tahunan diperlukan karena beberapa
digunakan.
b. Proses Implementasi
2. Perencanaan Promosi
beda, maka sangat diperlukan perencanaan yang matang agar sebuah promosi
13
dapat berhasil seperti yang diharapkan. Menurut Setiawan yang dikutip oleh
Menurut Kotler dan Susanto (2001: 778-810) ada beberapa tahapan strategis yang
yaitu:
terlebih dahulu dengan membuat skala prioritas atau posisi tujuan mana
c. Merancang pesan.
14
efektif harus dapat menyelesaikan empat masalah yaitu: “HOW”,
tersebut, apa saja yang masih diingat bagaimana sikap mereka terhadap
15
h. Mengelola dan mengkoordinasikan seluruh proses komunikasi
pemasaran.
pesan itu akan menjadi lesu pada saat produk tersedia, pesan kurang
Menurut Smith (1999: 110) mengatakan bahwa adapun tahapan yang harus
dilakukan tidak salah sasaran dan cara yang akan digunakan pun
menjadi tepat.
jumlah penjualan perusahaan yang selama ini turun dan kalah bersaing
c. Strategy (Strategi)
16
dilakukan, mulai dari segmenting, targeting dan positioning produk.
d. Tactics
e. Action (Pelaksanaan)
f. Control
dilakukan oleh perusahaan tidak hanya berjalan begitu saja, tetapi perlu
17
juga berfungsi sebagai tolak ukur terhadap kinerja departemen
pemasaran.
Adapun menurut Oka A. Yoeti yang dikutip oleh Hidayat (2006: 35), tahap-tahap
akan digunakan.
3. Bauran Promosi
komunikasi pemasaran (bauran promosi) adalah perpaduan khusus antara lima alat
tujuan iklan dan pemasaran. Penjelasan untuk ke-lima alat promosi tersebut adalah
sebagai berikut:
gagasan, barang atau jasa. Menurut Frank Jefkins (1996: 86) terdapat
dua jenis iklan, yaitu iklan lini-atas (above-the-line) dan iklan lini-
18
bawah (below-the-line). Iklan lini-atas adalah iklan yang menggunakan
media, baik itu media cetak (koran, majalah) maupun media elektronik
Pemakaian iklan ini, mengharuskan adanya komisi, dan biro iklan yang
penjualan.
tindak lanjut.
19
dan promosi dagang mencakup: membuat pengecer mendagangkan
sendiri. Contoh masing-masing alat dari alat utama promosi, seperti halnya yang
Periklanan bisa berbentuk tulisan, siaran, di jalan, dan berbagai bentuk lain.
Penjualan pribadi mencakup presentasi penjualan, pameran dagang, dan
program insentif. Promosi penjualan bisa berupa pameran di tempat
pembelian, hadiah, diskon, kupon, iklan yang unik, dan demonstrasi.
20
Pemasaran langsung meliputi katalog, telemarketing, faks, internet, dan
sebagainya (Kotler dan Armstrong, 2001: 112).
Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 128-130), setiap alat promosi yaitu
a. Periklanan
gambar, hasil cetakan, suara, dan warna. Di satu pihak, iklan dapat
per orang dan tidak mungkin bisa sepersuasif wiraniaga. Selain itu,
b. Penjualan personal
Alat ini melibatkan interaksi pribadi antara dua orang atau lebih,
21
perlu mendengar dan memberi tanggapan, sekalipun tanggapan itu
paling mahal.
c. Promosi penjualan
d. Hubungan masyarakat
lebih nyata dan lebih terpercaya di mata pembaca daripada apa yang
e. Pemasaran langsung
22
biasanya disampaikan ke orang tertentu. Pemasaran langsung juga
bersifat segera dan khusus: pesan dapat dibuat dengan cepat, dan dapat
b. Sifat pasaran
oleh sifat pasaran. Pengaruh ini terasa paling tidak dalam tiga cara.
23
2) Jenis pelanggan: strategi promosi dipengaruhi oleh jenis sasaran
periklanan.
c. Sifat produk
24
2) Barang-barang perbelanjaan (shopping goods). Barang-barang
kuat. Ciri khas barang tipe ini adalah, pembeli hanya akan membeli
rumahtangga.
25
Tabel 5
Strategi Promosi dan Tahap Pertumbuhan Dalam Daur Hidup
Produk
Situasi Pasar Strategi Promosi
TAHAP PERKENALAN
Pelanggan tidak menyadari bahwa Memberikan informasi dan
mereka menghendaki produk, tak pendidikan kepada pelanggan
menyadari pula bagaimana mereka potensial. Perhatian besar diberikan
dapat memetik manfaat dari produk. kepada penjualan personal. Pameran
dagang juga banyak digunakan
dalam promotional mix. Produsen
juga mengandalkan penjualan
personal untuk mengimbau
perantara memperdagangkan
produk baru itu.
TAHAP PERTUMBUHAN
Pelanggan mulai menyadari faedah Menstimulasi permintaan selektif
produk. Produk cukup laku dan (merek). Lebih menekankan
perantara ingin menanganinya. pentingnya periklanan. Perantara
tambah besar bagiannya dalam
memikul beban promosi.
TAHAP MATANG
Persaingan meningkat dan kurva Periklanan digunakan sebagai alat
penjualan mulai mendatar. imbauan/bujukan, bukan sekedar
informasi saja. Persaingan tajam
mengharuskan penjual menyediakan
dana lebih besar guna periklanan,
dan karena menambah turunnya
laba dalam tahap ini.
TAHAP MUNDURNYA PENJUALAN
Penjualan dan laba mundur. Produk Semua usaha promosi harus
baru dan lebih baik masuk pasar. dikurangi banyak, kecuali jika
menghidupkan kembali produk itu
Sumber: William J. Stanton, 1996, Prinsip Pemasaran, Erlangga,
Jakarta, Halaman 174
4. Evaluasi
26
perencanaan pemasaran strategis dan langkah terakhir setelah peluncuran strategi.
evaluasi strategis, manajemen harus memilih kriteria dan ukuran kinerja kemudian
dipengaruhi.
Dalam buku yang ditulis oleh Cravens (1998: 160), tujuan dari kegiatan
evaluasi yaitu:
27
c. Memecahkan masalah-masalah spesifik.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian mengenai strategi promosi CV. Lulur Ibu dalam menarik
minat beli produk lulur termasuk penelitian deskriptif. Menurut Narbuko (1997:
bertujuan untuk:
berlaku.
28
Selain untuk mendeskripsikan strategi promosi CV. Lulur Ibu dalam
penghambat yang dihadapi dan faktor pendukung yang dimiliki CV. Lulur Ibu
Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah pihak CV. Lulur Ibu yang
memiliki kriteria yang menyangkut dengan kegiatan promosi yang dilakukan oleh
CV. Lulur Ibu dalam menarik minat beli konsumen. Objek penelitian dalam
penelitian ini adalah strategi promosi CV. Lulur Ibu dalam menarik minat beli
konsumen.
sampling dalam hal ini ialah untuk menjaring informasi dari pelbagai macam
sumber. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan
konteks yang unik. Oleh sebab itu pada penelitian kualitatif tidak ada sampel
mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik
yang dimiliki oleh sampel tersebut. Misalnya orang yang mempunyai tingkat
29
pendidikan tertentu, jabatan tertentu, mempunyai usia tertentu yang pernah aktif
c. Pihak yang mengetahui cara CV. Lulur Ibu dalam melakukan strategi
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
30
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang
Lulur Ibu. Interview yang dilakukan oleh peneliti ini berguna untuk
mengetahui strategi yang digunakan oleh CV. Lulur Ibu dalam menarik
b. Teknik dokumentasi
oleh orang lain tentang subjek. Dokumentasi merupakan salah satu cara
dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen
bersangkutan.
31
Dokumentasi membantu peneliti untuk membantu data pendukung
dan foto-foto.
Pada penelitian ini, penulis memperoleh data dalam bentuk tulisan yang
perlu dianalisis. Data ini bersifat kualitatif, sehingga analisis yang relevan adalah
cermat dengan dasar data yang akurat melalui uraian yang faktual. Peneliti
Teknik analisis data menurut Patton yang dikutip oleh Moleong (1993:
yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola
dan Huberman (1994: 10-12) analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi
32
a. Reduksi data
terlihat, reduksi data terjadi secara terus menerus pada proyek yang
data merupakan bagian dari analisis. Data kualitatif dapat direduksi dan
diverifikasi.
b. Penyajian data
yang ringkas dan tersusun rapi dimana bisa terjadi aksi dan dapat ditarik
33
memahami apa yang terjadi dan apa yang perlu dilakukan, baik itu
penyajian data yang baik adalah sumber utama dari analisis kualitatif
jelas.
34
Analisis data, bila dinyatakan dalam bentuk gambar adalah sebagai
berikut:
Gambar 1
Gambar Model Analisis Data Interaktif
Pengumpulan
Data
Kesimpulan dan
Sumber: Matthew B. Verifikasi Miles & A.
Michael Huberman, 1994, Qualitative Data
Analysis, Sage Publications, London, halaman 12
menganalisa data. Seluruh data yang telah dikumpulkan, baik berupa hasil
ditelaah untuk kemudian mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan
membuat abstraksi. Agar data yang diperoleh memiliki nilai keabsahan yang dapat
Moleong (2001: 178) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Sutopo (2001: 79) triangulasi data
dilakukan dengan cara menggali data dari sumber yang berbeda-bedea serta teknik
35
pengumpulan data yang berbeda, data tersebut adalah data sejenis teruji
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Patton
kepercayaan data.
d. Teknik triangulasi dengan teori menurut Lincoln dan Guba yang dikutip
pihak lain Patton berpendapat lain, yaitu bahwa hal itu dapat
36
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan
sumber. Menurut Moleong (2001: 178) teknik triangulasi dengan sumber dapat
pemerintahan.
berkaitan.
f. Menurut Agus Salim (2006: 20) triangulasi sumber juga dapat dicapai
narasumber lain.
langkah selanjutnya dari analisa data melakukan penafsiran data dan kemudian
37
menyajikannya. Data yang disajikan berupa penggambaran fenomena-fenomena
38