Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PEMASARAN JASA

SIKLUS HIDUP PRODUK

Oleh :

NAMA : ANITA MOFU


NPM : 143015C18092
KELAS : III (F)

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM (STIH) BINTUNI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) MAH – EISA
MANOKWARI
2019
SIKLUS HIDUP PRODUK TEH SARIWANGI

Sejarah Teh Celup SariWangi

Teh sariwangi merupakan merek Teh yang terkemuka yang beroperasi dalam segmen Teh Celup
suatu cara modern untuk minum teh yang lain dari teh bubuk. Diperkenalkan pada tahun 1973
diproduksi oleh PT. Unilever melakukan strategi pasar dengan cara penjualan melalui kantin ,
Toko, penjual kaki lima dan Supermarket. Dengan cara itulah teh Sariwangi dipasarkan . Teh
sariwangi dalam persaingan dengan kompetitor meningkatkan konsumsi melalui saat-saat bersama
teh, resep, kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat karena
teh mengandung anti oksidan . Hal ini menambah keunggulan bagi Teh Sariwangi.
PT.Unilever dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha produk Teh sariwangi kepada
masyarakat dunia dan khususnya indonesia untuk mengkonsumsi dan memajukan produk Teh
sariwangi asli buatan Indonesia.

https://c-mind.blogspot.com/2013/09/stp-teh-sariwangi.html

Teh sariwangi juga merupakan minuman yang banyak disukai di berbagai negara, termasuk
Indonesia. Oleh sebab itu pabrik teh di Indonesia pun cukup banyak jumlahnya, mulai dari yang
masih berskala kecil maupun yang sudah berskala besar dan namanya dikenal luas seperti Sariwangi.
Harga teh Sariwangi di pasaran relatif murah, tak heran jika brand Sariwangi termasuk merek teh
celup favorit masyarakat Indonesia.
Teh celup Sariwangi
Sariwangi merupakan produk teh celup asli Indonesia yang pertama kali hadir tahun 1973 silam.
Produk yang diklaim diolah dari daun teh pilihan berkualitas ini menawarkan rasa dan aroma teh
yang lebih segar dibandingkan produk sejenis. Teh celup sendiri merupakan suatu cara modern
untuk minum teh yang diklaim lebih praktis dan berbeda dari teh tubruk.
Sebagai salah satu merek teh celup terbesar di Indonesia, pemilihan daun teh yang digunakan
oleh Sariwangi pun kabarnya hanya berasal dari daun teh pilihan yang diproses secara alami
dengan cara dikeringkan atau difermentasikan tanpa menggunakan bahan pewarna atau
pengawet, sehingga menghasilkan rasa, warna, dan aroma teh yang memiliki kualitas dan
keunggulan tinggi.
Selain produk teh hitam celup yang sudah sangat terkenal, Sariwangi juga sempat meluncurkan
produk Sari Wangi Teh Hijau tahun 2006, kemudian kembali berinovasi dengan
memperkenalkan teh bundar bernama Sarimurni tahun 2017 yang mengusung teknologi
Osmofilter, lalu ada pula inovasi produk Sariwangi Teh Melati yang juga baru diluncurkan tahun
2017 lalu.
Sepanjang perjalanan bisnisnya Sariwangi pernah meraih penghargaan ICSA Award (Indonesia
Customer Satisfaction Award) tahun 2006 dan 2007, kemudian pernah memperoleh penghargaan
Packaging Consumer Branding Award (kategori emas) tahun 2006, penghargaan Customer
Satisfaction Award dari lembaga riset Roy Morgan tahun 2012 sebagai merk teh di Indonesia
yang paling memuaskan keinginan konsumen, hingga penghargaan Pariwara Mitra Keluarga
Award dari BKKBN tahun 2014 sebagai iklan televisi terbaik kategori produk makanan dan
minuman.

Teh hitam Sariwangi dijual dalam berbagai pilihan kemasan, yakni sachet isi 4 teh celup, sachet 10 +
1 tea bag, box isi 25 tea bag, 50 tea bag, hingga 100 tea bag. Harga teh Sariwangi isi 100 dijual
cukup terjangkau, yakni berkisar antara Rp20 ribuan hingga Rp40.000 per dus. Produk teh Sariwangi
bisa ditemui dengan mudah di berbagai toko, pusat perbelanjaan seperti Giant, Hypermart,
Superindo, Carrefour, hingga minimarket seperti Indomaret, Alfamart, maupun Alfamidi.
https://harga.web.id/info-harga-teh-celup-sariwangi-kemasan-isi-100.info

 SIKLUS HIDUP PRODUK TEH SARIWANGI

Dalam bagian ini telah kita ketahui bersama bahwa ada 4 tahapan,yaitu perkenalan (introduction)

pertumbuhan (Growth), kedewasaan (Maturity) dan penurunan (Decline).

Berikut ini adalah siklus hidup produk teh sariwangi :

1. Tahap perkenalan (Introduction)


Dalam tahap ini produk sariwangi mulai diperkenalkan pada tahun 1973 dalam format teh
celup – suatu cara modern baru untuk minum teh selain teh bubuk.

https://www.tehsariwangi.com/produk

 Dampak pada marketik mix adalah sebagai berikut :


 Produk :Branding dari teh sariwangi terbangun butuh waktu lama kemudian mampu
menciptakan inovasi yang baru.
 Harga : menggunakan harga yang terjangkau dan dapat dimiliki oleh semua konsumen
 Distribusi :Dilakukan secara selektif sampai konsumen menunjukkan tingkat
penerimaan produk.
 Promosi :Dilakukan kepada konsumen dan melakukan strategi penjualan PT.
Unilever melakukan strategi pasar dengan cara penjualan melalui kantin ,Toko, penjual
kaki lima dan Supermarket.

2. Tahap perkembangan (Growth)


Merupakan tahapan dimana penjualan produk mulai mengalami peningkatan setelah
produk ini diperkenalkan kepasar.

bing.com/images

Langkah yang perlu diambil :

 Kualitas produk dijaga,dan kemasan yang memenuhi standar penjualan.


 Penentuan harga jual serta memenuhi permintaan pasar
 Melakukan promosi untuk melakukan peningkatan penjualan.

3. Tahap kedewasaan (Maturity)

Ditahap kedewasaan ini produk dari perusahaan ini berusaha melakukan penjualan yang terbaik
bagi produk ini agar dalam tahapan ini bisa memenuhi standar penjualan dan bertambahnya
konsumen serta tidak menurunnya penjualan.perusahaan juga mengenalkan produk baru dan
kemasan yang lebih minimalis.
 Kemasannya lebih berbeda agar lebih mudah membedakan dengan produk yang lain.
 Penetapan harga sudah ditentukan .
 Distribusi dilakukan dengan strategi promosi pada tiap area tertentu.
4. Tahap penurunan (Decline)
Tahap yang dialami dari teh sariwangi adalah Awal dari ‘bencana’ yang dialami oleh
Sariwangi dan Perkebunan Teh afiliasinya tersebut terjadi pada tahun 2015. Kala itu,
mereka ingin mencoba melakukan ekspansi bisnis dengan cara memperluas sistem
drainase air dan juga teknologi penyiraman. Akan tetapi, ekspektasi besar itu ternyata
hanya menjadi imajinasi. Semua investasi yang telah dilakukan itu tidak sesuai dengan
hasil yang didapatkan.Padahal, untuk melakukan dua kegiatan tersebut, PT. Sariwangi
dan afiliasinya harus melakukan peminjaman uang ke beberapa debitur hingga totalnya
mencapai 1,5 triliun. Dari jumlah uang yang dikeluarkan, hasil akhir tidak maksimal
sehingga PT. Sariwangi harus menanggung beban yang cukup besar. Sejatinya, mereka
sudah hampir dinyatakan bangkrut beberapa tahun silam tapi mereka bisa mengajukan
permohonan homologasi.
Secara berkala, PT. Sariwangi mampu membayar hutang dan cicilan bunga terhadap
beberapa kreditur namun pada akhirnya perjanjian permohonan homologasi dibatalkan
pihak pengadilan niaga. Tidak ada cara lain untuk menyelamatkan produsen teh celup
terkemuka tersebut sehingga mereka harus gulung tikar. Lantas, apakah sariwangi benar-
benar akan hilang dari peredaran?

www.paper.id/blog/berita-acara-umkm/sariwangi-bangkrut-bukti-usaha

Anda mungkin juga menyukai