Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anisa Abidah

Nim : 01011381924196

Manajemen Pemasaran B

Ujian Tengah Semester

Sariwangi, Si Pelopor Teh Celup di Indonesia yang Berakhir Tragis


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/18/060810426/sariwangi-si-pelopor-teh-celup-di-
indonesia-yang-berakhir-tragis?amp=1&page=2

JAKARTA, KOMPAS.com — Setiap berbicara mengenai teh celup, mungkin yang


muncul dalam benak adalah Sariwangi. Ya, brand teh ini telah menjadi top of mind terkait
dengan produk teh.

Sariwangi merupakan perusahaan teh yang berdiri sejak 1962. Lengkapnya adalah PT
Sariwangi Agricultural Estate Agency.

Kantornya berada di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Awalnya, perusahaan ini
bergerak di bidang perdagangan komoditas teh. Selanjutnya bertransformasi menjadi
produsen, yang meliputi proses blending serta pengemasan.

Pada masa jayanya, Sariwangi adalah perusahaan yang cukup kompetitif. Produk-
produk yang dihasilkan juga inovatif. Bahkan, salah satu produk yang dihasilkan menjadi
"pelopor revolusi" kebiasaan minum teh masyarakat Indonesia: teh celup Sariwangi.

Mengutip sejumlah referensi, Sariwangi mulai memperkenalkan produk teh dalam


kantong pada tahun 1970-an. Menggunakan nama perusahaan sendiri, saat diluncurkan,
produk teh ini kemudian diberi merek Teh Celup Sariwangi.

Teh Celup Sariwangi sukses di pasaran. Ketika merek-merek lain masih berkutat pada
produk teh yang dikemas secara konvensional, Sariwangi sudah melangkah di depan.

Kesuksesan inilah yang menggoda Unilever untuk mengakuisisi produk dan merek
Teh Celup Sariwangi pada 1989.

Setelah produk Teh Celup Sariwangi diakuisisi, PT Sariwangi tetap melanjutkan


bisnisnya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang trading, produksi, dan pengemasan
teh. Sariwangi masih menjual produk teh dengan merek SariWangi Teh Asli, SariWangi Teh
Wangi Melati, SariWangi Teh Hijau Asli, SariWangi Gold Selection, SariMurni Teh Kantong
Bundar.

Hingga beberapa tahun lalu, penjualan perusahaan ini pernah menyentuh 46.000 ton
teh per tahun. Selain itu, perusahaan ini juga menjadi penyuplai teh dalam kantong dengan
produksi mencapai 8 juta kantong per tahun.
Investasi yang Gagal

Namun, sejak 2015, PT Sariwangi  Agricultural Estate Agency bersama perusahaan


afiliasinya PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung didera kesulitan. Dua
perusahaan ini terjerat utang hingga Rp 1,5 triliun kepada sejumlah kreditur. Salah satu
penyebab dua perusahaan ini mengalami kesulitan keuangan adalah gagalnya investasi untuk
meningkatkan produksi perkebunan. Perusahaan ini mengembangkan sistem drainase atau
teknologi penyiraman air dan telah mengeluarkan uang secara besar-besaran. Namun, hasil
yang didapat tidak seperti yang diharapkan. Pembayaran cicilan utang tersendat, dan
membuat sejumlah kreditur mengajukan tagihan. Ada lima bank yang saat itu mengajukan
tagihan, yakni PT HSBC Indonesia, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Rabobank
International Indonesia, PT Bank Panin Indonesia Tbk, dan PT Bank Commonwealth. Pada
tahun itu juga, Sariwangi dan Maskapai Perkebunan Indorub memohon perdamaian. Dua
perusahaan itu mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kepada para
kreditur. Namun, hingga 2018, Sariwangi dan Maskapai Perkebunan Indorub tetap tak bisa
menjalankan janjinya.  Pada Rabu (17/10/2018), Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta
Pusat mengabulkan permohonan pembatalan homologasi dari salah satu kreditur, yakni PT
Bank ICBC Indonesia terhadap Sariwangi Agricultural Estate Agency dan Maskapai
Perkebunan Indorub Sumber Wadung. Seiring dengan keputusan tersebut, dua perusahaan
perkebunan teh ini resmi menyandang status pailit.

 Analisis

Perusahaan Sariwangi Agricultural Estate Agency adalah perusahaan teh


sariwangi yang paling banyak diminati konsumen Indonesia, dan berdiri sejak tahun
1962. lalu pada tahun 1989 perusahaan tersebut di akuisisi oleh PT Unilever. Pada
tahun 2015 PT Sariwangi Agricultural Estate Agency mengalami investasi gagal dan
terjerat utang hingga 1,5 Triliun dan mengalami status pailit walaupun tetap
beroperasi menurut artikel lain.

Strategi pemasaran untuk perusahaan Sariwangi nya sendiri, dilihat dari


produk nya, sariwangi pelopor produk teh celup yang dimana mereka menciptakan 7
jenis produk dengan varian yang berbeda, yang pertama ada Sariwangi 100% Teh
Asli, yang kedua ada Sariwangi Teh Sarimurni, yang ketiga Sariwangi Teh Melati,
yang keempat Sariwangi Teh Hijau, yang kelima Sariwangi Milk Tea Caramel, yang
keenam Sariwangi Milk Tea Teh Tarik, dan yang terakhir Sariwangi Teh Mawar. Lalu
juga meluncurkan sarimurini teh bundar (teh dengan teknologi osmofilter) pada April
2007. Untuk dari segi kemasan nya yaitu bentuknya kotak dengan warna yang
berbeda tujuan nya untuk menarik perhatian para konsumen dalam membeli produk
teh. dan dari rasanya teh nya sendiri memiliki aroma yang khas dan berbeda.

Untuk harga nya sendiri, produk sariwangi dijual sesuai berat gram nya dan
dengan harga yang sekiranya masih sanggup para konsumen untuk membeli produk
tersebut misalnya seperti :

SariWangi Tea Box 50 Sachet Asli Rp 13.600


SariWangi Teh Asli [185 g] Rp 22.000
SariWangi Teh Celup [50 Sachet/ Box] Rp 10.000
Teh Celup Sari Wangi isi 25 kantong Rp5.900
SariWangi Teh Celup Asli 25 pcs/ Box [48 Box/ Karton] Rp 225.000

Untuk strategi promosi dari Sariwangi nya sendiri, sariwangi membuat tagline
baru dengan tema “Nikmatnya,menghangatkan kebersamaan” yang mana sesuai
dengan positioning product sebagai the pemertahan romantisme dan intimasi suami-
istri lewat kebersamaan dan kehangatan. Strategi tersebut bertujua untuk membuat the
sariwangi sebagai teh yang dapat memberikan kehangatan dan kenyamanan
penikmatnya untuk berkomunikasi dari hati ke hati. Lalu mereka juga membuat iklan
di tv dengan suasan yang tentram dan damai, membuat gambar dengan visual
sepasang suami-istri yang penuh dengan kehangatan dan kebersamanaan yang mereka
akan pajang di majalah atau tabloid.

Dari segi tempatnya sendiri, pabrik teh sariwangi terletak di daerah Gunung
Putri, Bogor, Jawa Barat. Lalu produk sariwangi di distribusi ke warung-warung, atau
took seperti indomaret,alfamart, lalu mereka juga mengirim ke supermarket-
supermarket yang ada di mall.

 Analisis SWOT

1. Strength

 Merek terbesar dalam segmen teh celup di Indonesia.


 Cukup banyaknya varian produk.
 Mudah ditemukan di manapun.
 Visualisasi iklan cukup mengena.

2. Weakness

 Untuk varian teh kantong bundar, repot untuk mengambil produk


setelah dipakai dikarenakan tidak bertali.
 Adanya isu tentang daun teh yang dipakai.

3. Opportunity

 Memiliki brand equity di masyarakat.


 Kampanye Mari Bicara.
 Sariwangi dianggap sebagai merek teh modern, progresif,
inovatif, dan popular.
 Mengadakan mobil mudik hampir disetiap tahunnya.

4. Threat

 Makin banyaknya merek-merek baru teh celup.


 Sariwangi belum memproduksi varian teh celup rasa buah.
 Sariwangi dijual dengan harga kisaran Rp 3.300-3.700 untuk isi
25, sedangkan kompetitor ada yang menjual nya untuk isi 30.

Anda mungkin juga menyukai