Kelompok 1 - Sariwangi
Kelompok 1 - Sariwangi
Kelompok 1 :
1. Adinda Dwi Rayani 31120001
2. Ajat Sudrajat 31120004
3. Dini Damayanti 31120016
4. Dwi Herawati 31120020
5. Fani Lutfia 31120023
6. Fasha Marita Andini 31120025
7. Feb Febriyanti 31120026
2. Terlilit Utang
Namun jika dilihat secara jelas, PT. Sariwangi terlihat kurang inovatif dalam
mendeteksi target pasar di Indonesia. Bagaimana tidak, mereka tidak mencoba untuk
mengeluarkan produk baru, salah satunya adalah teh dalam bentuk lain, misalnya
botol ataupun gelas. Konsumsi teh siap minum memang telah menjadi gaya hidup
baru di Indonesia bahkan Teh Botol Sosro dan Teh Pucuk Harum memperoleh laba
besar dari produk mereka.
Angka penjualan minuman di dalam kemasan juga tidak kalah besar dari teh
celup. Menurut sebuah survei yang dibuat oleh Euromonitor International, daya beli
masyarakat terhadap teh botol meningkat pesat setiap tahunnya. Di tahun 2013, angka
penjualan telah menyentuh 25 miliar rupiah dan selalu meningkat belasan persen per
tahunnya.
C. Pelajaran
Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kejadian ini diantaranya :
Pertama, brand itu sangat penting. Bahkan harga brand boleh jadi lebih mahal
dibandingkan dengan aset fisik yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Orang-orang
yang cerdas dan berakal sehat akan fokus membangun brand dan intangible aset
lainnya. Dalam bahasa pengembangan diri, brand itu sama dengan reputasi diri.
Dengan reputasi inilah kita bisa memiliki pengaruh yang semakin meluas,
harga Anda semakin mahal. Reputasi yang baik juga akan menyelamatkan kita saat
kita gagal dan terpuruk. Bangunlah reputasi Anda semakin tinggi, semakin kuat dan
semakin mengakar.
Kedua, seriuslah membangun bisnis yang tidak akan merugi. Adakah bisnis
yang dijamin tidak akan rugi? Jawabnya, secara spiritual, ada. Dalam kitab suci
agama saya, Al Quran surat Faathir ayat 29 dinyatakan “Sesungguhnya orang-orang
yang selalu membaca kitab Allah (Al Quran), mendirikan shalat, dan menafkahkan
sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dengan diam-diam
maupun terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi”.
Jadi secara spiritual, ada tiga bisnis yang dijamin tidak merugi yaitu: membaca
Al Quran, mendirikan shalat, dan bersedekah. Silakan Anda perdalam dengan
bertanya tafsir surat ini kepada ustadz Anda. Setiap ada berita bisnis yang bangkrut
saya selalu teringat ayat ini. Seyognya, sebagai pebisnis atau sebagai profesional,
Anda tidak boleh meninggalkan perniagaan ini. Tentu bagi Anda yang beragama
Islam.
Jangan demi gengsi dan gaya hidup, Anda rela berhutang kesana-kemari,
apalagi gali lubang dan tutup lubang hanya karena Anda ingin terrlihat menjadi orang
yang terpandang. Hidup bersahaja justeru menambah dan meningkatkan reputasi
Anda.
Sari Wangi memberikan pelajaran “wangi” kepada kita bahwa brand atau
reputasi nilainya sangat tinggi, kita jangan terjebak dalam kubangan hutang tiada
henti, dan bersegeralah aktif menjalankan perniagaan yang tiada merugi yang
keuntungannya bisa dibawa mati.