Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam Cendekia
Semangat menempuh hari bapak/ibu Hebat Indonesia

Terimah kasi atas respon dan tanya jawab yang bapak ibu berikan!
Menginggat begitu banyak pertanyaan yang diberikan, ijinkan saya merespon
Bapak/ibu Hebat Indonesia, sebagai pendidik selama ini apakah kita Fokus masalah
atau fokus solusi? No Mud No Lotus, itulah istilah yang ditulis Kevin Wu dalam bukunya
“Everythinng Is Possible”. No Mud No Lotus adalah sebuah istilah dari bunga teratai
(salah satu bunga terindah dan popular di dunia) yang uniknya tumbuhnya di lumpur
dan kotor bukan pada air jernih, pernah dilakukan percobaan dengan membersihkan
lumpur pada akar-akarnya dan dicoba ditanam di air yang jernih yang terjadi teratai
tersebut layu dan mati. Memaknai hal tersebut “Tanpa penjajahan tak akan ada
pahlawan, tanpa ujian tak ada sang juara, tanpa masalah tak ada prestasi, tanpa
keterbatasan tak aka nada penemuan besar yang mengubah dunia, tanpa angin tak
aka nada laying-layang terbang tinggi, tanpa beban tak aka nada otot yang terbentuk,
tanpa lumpur tak aka ada teratai yang indah”.

Apa yg anda ingin lakukan?


Menjadi guru dalam menghadapi siswa agar tetap efektif yaitu:
1) Jangan diperbesar ataupun mengecilkan masalah dari yang sesungguhnya. “ah
baru saja dibilang begitu kamu lemah” “siswa saya trauma berat…padahal bapak
ibu trauma itu harus diukur dulu oleh ahlinya…jangan kita yang memvonis”
2) Jika siswa tidak mengunjungi ataupun ketika bertemu dan merasa biasa dengan
anda sebagai guru jangan merasa bahwa apa yang anda lakukan bersama siswa
selama ini gagal.
3) Hindari pelabelan pada setiap siswa, entah itu status, kondisi, dan pemahaman
abstrak terhadap potensi siswa, anggaplah semua siswa itu hebat dan punya
harapan untuk hebat.
4) Hindari pemikiran ya atau tidak sama sekali, bahwa hidup adalah dinamika, bukan
gagal atau suksesnya didalam melakukan pembelajaran melainakan bahwa belajar
adalah sebuah proses, bukan tentang benar atau salahnya yang dilakukan.

Solusinya adalah anda sendiri


Berpikir itu penting, tapi ada yang lebih penting yaitu action. Bukan melihat apa yang
dilakukan guru-guru lain disekolah, namun apa yang diri kita kerjakan selama ini, dan
itulah solusinya. Melihat pada bagian mana kehebatan anda serta melihat pada bagian
mana kelemahan anda?
Bicara dan laksanakan yang perlu dan hilangkan yg tidak perlu “The power of simplicity
(Kekuatan kesederhanaan)” Tidak ada cara yg mudah untuk membuat sesuatu
langsung efektif, tindakan kecil yg dipilih dengan baik dapat membuat perbedaan besar.

Ayo dukung anak-anak kita yang mengalami perundungan, dengan cara:


• Dekati dan tanyakan kondisinya.
• Tawarkan apa yang dia butuhkan, untuk membuatnya nyaman misalnya air
minum, tissue, atau pergi ke tempat yang tenang.
• Tanyakan apa yang dapat anda bantu
• Minta dia bercerita untuk meringankan bebannya
• Dengarkan ceritanya, jangan menyela atau memotong, jangan menghakimi.
• Dukung dan antarkan anak-anak anda untuk menceritakan perilaku bullyng yang
telah ia terima pada orang tua, guru atau pihak lain.
• Jangan membocorkan perilaku perundungan yang ia terima pada pihak yang
tidak berkepentingan.
• Ajak anak-anak anda untuk melakukan aktivitas positif yang menyenangkan
dan bermanfaat.

Cara melindungi diri dari perundungan:


• Dekat dengan seluruh anggota keluarga
• Terbuka dengan orang tua dan saudara lainnya tentang kejadian- kejadian di
sekitarmu, serta di dunia maya
• Beraktivitas bersama anggota keluarga secara rutin, misalnya: makan malam
bersama, jalan-jalan di akhir pekan, membereskan rumah bersama, masak
bersama, dll.
• Berteman dengan anak-anak lain yang memiliki kesadaran untuk berprestasi dan
punya kewaspadaan untuk melindungi diri.
• Mengeluarkan orang-orang yang cenderung negatif dari akun media sosial,
untuk menghindari perundungan siber.
• Menjalin komunikasi dengan guru dan teman, serta berbagi cerita tentang
kejadian-kejadian yang kamu alami.

Anda jangan sendirian, kerjasama dengan orang tua melalui pesan parenting:
 Menunjukkan kehangatan dan memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang
 Ketahui tanda-tanda anak secara fisik dan mental
 Membangun rasa percaya diri, memupuk keberanian dan kemampuan
mempertahankan dirinya
 Mendampingi anak dalam menyerap informasi

Anda jangan sendirian, kerjasama dengan guru lain dan warga sekolah melalui
pesan parenting:
 Menunjukkan kehangatan dan kepentingan terhadap anak-anak kita
 Meletakkan batas ketegasan terhadap perilaku yang tidak bisa diterima.
Hukuman bukan Solusi, tapi berikan penguatan positif pada anak yang
berperilaku buruk. Semakin sering mendapat penguatan positif belief anak pasti
positif.
 Secara konsisten menghindari penghukuman yang menimbulkan konsekuensi
yang negative.

“MOHON MAAF ATAS KETERBATASAN MENJAWAB”


NB: jadilah guru yang selalu bersyukur:
Apa yg kita Cari didalam Hidup ini..
Kita hidup di gunung merindukan pantai...
Kita hidup di pantai merindukan gunung...
Kalau kemarau kita tanya kapan hujan?
Di musim hujan kita tanya kpn kemarau?
Diam di rumah pengennya pergi...
Setelah pergi pengennya pulang ke rumah...
Waktu tenang cari keramaian...
Waktu ramai cari ketenangan...
Ketika masih bujang mengeluh kepengen nikah, Sudah berkeluarga, mengeluh belum
punya anak, setelah punya anak mengeluh biaya hidup dan pendidikan...
Ternyata SESUATUMU tampak indah karena belum kita miliki...
Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang
belum ada, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki...
Jadilah pribadi yang SELALU BERSYUKUR...
dengan rahmat yang sudah kita miliki...
Mungkinkah selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini??
Menutupi telapak tangan saja sulit...
Tapi jika daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah “BUMI" dengan Daun, .
Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun, maka kita akan melihat
keburukan dimana-mana
Bumi inipun akan tampak buruk...
Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil...
Jangan menutupi hati kita, dengan sebuah pikiran buruk, walau cuma seujung kuku...
Syukuri apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk meMULIAkanNYA...
Karena hidup adalah :
WAKTU yang dipinjamkan,
& Harta adalah Amanah yang dipercayakan...
yang semua itu akan di mintai pertanggung jawaban, .
Bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki...
Bersyukurlah atas keluarga yang kita miliki...
Bersyukurlah atas pekerjaan yang kita miliki...
Bersyukur dan selalu bersyukur di dalam segala hal. Bersegeralah berlomba dlm
kebaikan di mulai dari sekarang. .
Selamat meraih kebaikan di hari ini.

Anda mungkin juga menyukai