Spesifikasi Teknis Mabes TNI REV 1
Spesifikasi Teknis Mabes TNI REV 1
1. Spesifikasi Proses/Kegiatan
a) Uraian Umum Kegiatan
• Latar Belakang
Pembangunan Jalan Baru Menuju Kawasan Mabes TNI Cilangkap direncanakan untuk
melakukan shortcut trase jalan baru untuk akses menuju pintu masuk Mabes TNI dimulai
dari Gang Djanor menuju Jalan Masuk Tol arah Jakarta sesuai Surat Panglima TNI
Nomor: B/3487-09/01/181/Sru tanggal 19 September 2022 perihal Permohonan ulang
pembuatan jalan baruber dasarkan Surat Panglima TNI Nomor : B/307-09/01/181/Sru
tanggal 27 Januari 2023 Perihal Permohonan Pembuatan Jalan Baru.
Dalam rangka mendukung mobilitas dari dan keluar Kawasan Mabes TNI maka perlu
dilakukan pembangunan jalan.
b) Dasar Hukum
1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua
atas Undang – Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
2. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan
Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK);
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/PMK.02/2022 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023;
8. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 16.1/SE/Db/2020 tanggal 27
Oktober 2020 tentang Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Untuk Pekerjaan
Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2);
c) Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan untuk Paket Pembangunan Jalan Baru Menuju Kawasan Mabes TNI
Cilangkap adalah sebagai berikut:
d) Jangka Waktu Pelaksanaan
TAHUN
NO. DIVIS URAIAN 2023 2024 Ket
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agus
1 Umum
2 Drainase
4 Pekerjaan Preventif
6 Perkerasan Aspal
7 Struktur
8 Rehabilitasi Jembatan
10 Pekerjaan Pemeliharaan
g) RKK
• RKK untuk Paket Pembangunan Jalan Baru Menuju Kawasan Mabes TNI Cilangkap
adalah sebagai berikut:
Lingkungan
Pekerja Peralatan Material Publik
PEKERJAAN IDENTIFIKASI Hidup
NO
BERISIKO BAHAYA
TR=K TR= TR= TR= TR=
K A K A K A K A K A
xA KxA KxA KxA KxA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Terserang/tertul
1 Mobilisasi 4 3 12
ar penyakit
Tertimpa alat
3 4 12
saat bekerja
Tertabrak alat
3 4 12
berat
Alat rusak 4 2 8
Tersengat
listrik/arus
3 2 6
pendek
listrik/korsleting
Jumlah
dan/atau
3 2 6
peralatan tidak
sesuai
Tenaga tidak
4 3 12
sesuai
Tenaga kurang 4 3 12
Manajemen
Tertabrak
dan
2 kendaraan yang 3 4 12
Keselamatan
melintas
Lalu Lintas
Peralatan
4 3 12
kurang
Iritasi kulit
Pekerjaan material
3 3 2 6 3 2 6
Beton semen/agregat/
aditif
Terpeleset akses
3 3 9
licin/curam
Tertimpa
3 4 12
material
Korsleting luka
kabel mesin alat 3 4 12 3 3 9
berat
Jatuh dari
3 4 12
ketinggian
Kegagalan
3 4 12 3 3 9
bekisting
Debu akibat
3 2 6 3 2 6
material
Struktur
perancah tidak
3 4 12 3 4 12
mampu
menahan beban
Pan Mixer/truck
mixer/water 4 3 12
tanker rusak
Kecelakaan
karena Pan
Mixer/truck 3 4 12
mixer/water
tanker
Material beton
tidak sesuai 3 3 9
spesifikasi
Terkena
Perkerasan
4 panasnya 3 3 9
Aspal
material aspal
Terbakar bahan
3 4 12 3 3 9
bakar alat berat
Bau material
3 2 6 3 2 6
aspal
Debu akibat
3 2 6 3 2 6
material
Iritasi kulit
material
3 2 6 3 2 6
aspal/agregat/fil
ler
AMP/wheel
loader/tandem
roller/p. tyre
roller/dump 4 3 12
truck/asphalt
finisher/genset
rusak
Kecelakaan
karena
AMP/wheel
loader/tandem
3 4 12
roller/p. tyre
roller/dump
truck/asphalt
finisher/genset
Material
agregat/aspal/fil
3 2 6
ler tidak sesuai
spesifikasi
5 Pekerjaan Tersayat besi 3 2 6
Baja Tulangan tulangan/kawat
beton
Jatuh dari
3 4 12
ketinggian
Kecelakaan
penggunaan bar
3 4 12
bender/bar
cutter
Material baja
tulangan tidak
3 3 9
sesuai
spesifikasi
Pekerjaan
Terperosok
Tiang Bor
Kedalam Lobang
Sekan
6 Bor /Terpeleset 15 20 25 3 4 12 15 20 25
sekunder
akses
diameter 80
licin/curam
cm
Tertimpa
3 4 12
material
Korsleting, luka
kabel mesin alat 3 4 12 3 3 9
berat
Bore Pile/dump
3 3 9
truck rusak
Kecelakaan
karena Terkena
3 4 12
Bore Pile /dump
truck
Galian
Struktur
Terpeleset akses
7 dengan 3 3 9
licin/curam
kedalaman 2 -
4 meter
Tertimpa
3 4 12
material Galian
Korsleting, luka
kabel mesin alat 3 4 12 3 3 9
berat
Exavator, Jack
hammer/compr
essor/motor 4 3 12 4 2 8
grader/dump
truck rusak
Kecelakaan
karena
Exavator, Jack
hammer/compr 3 4 12
essor/motor
grader/dump
truck
Pembongkara
Hanyut di
8 n Pasangan 3 4 12
sungai
Batu
Alat berat
3 3 9
terguling
Tertimpa
3 4 12
material batu
Jack
hammer/wheel
4 3 12
loader/dump
truck rusak
Kecelakaan
karena Jack
hammer/wheel 3 4 12
loader/dump
truck
Debu akibat
3 2 6 3 2 6
material
Pembongkara Jatuh dari
9 3 4 12
n Beton ketinggian
Alat berat
3 3 9 3 2 6
terguling
Tertimpa
3 4 12
material beton
Korsleting luka
kabel mesin alat 3 4 12 3 3 9
berat
Compressor/jac
k
hammer/wheel
4 3 12
loader/dump
truck/crane
rusak
Kecelakaan
karena
Compressor/jac
k 3 4 12
hammer/wheel
loader/dump
truck/crane
Debu akibat
3 2 6 3 2 6
material
Pasangan Terperosok/jatu
10 3 3 9
Batu h
Tertimpa
3 4 12
material batu
Iritasi kulit
material 3 2 6 3 2 6
semen/agregat
Concrete
Mixer/water 0 4 3 12
tanker rusak
Kecelakaan
karena Concrete
3 4 12
Mixer/water
tanker
Marka Jalan Kecelakaan lalu
11 3 4 12
Termoplastik lintas
Compressor/du
4 3 12
mp truck rusak
Kecelakaan
karena
3 4 12
Compressor/du
mp truck
Material cat
marka tidak
3 3 9
sesuai
spesifikasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi, pekerjaan ini memiliki tingkat Risiko Tinggi.
h) Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)
Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan menyerahkan RMPK sebagai
penjaminan dan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan
pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui oleh Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak.
2) Persiapan Pekerjaan
Sebelum memulai, Penyedia Jasa harus mengajukan kepada Pengawas Pekerjaan hal-hal
sebagai berikut:
a) Program yang terinci untuk pekerjaan di lapangan.
b) Rincian metode yang diusulkan dengan peralatan yang akan digunakan.
c) Perhitungan rancangan.
d) Usulan untuk pengujian pembebanan. Usulan ini mencakup metode pemberian
beban, pengukuran beban, serta penyajian data yang diusulkan.
e) Persetujuan tertulis dari Pengawas Pekerjaan untuk pengajuan tersebut di atas
harus diperoleh terlebih dahulu sebelum memulai setiap pekerjaan pemancangan.
3) Metode Pelaksanaan
a) Pengeboran Tiang Beton
➢ Penyedia Jasa harus menyediakan alat yang sesuai dengan jenis tanah sehingga
lubang-lubang yang dibor dapat mencapai kedalaman seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar atau ditentukan berdasarkan pengujian hasil pengeboran. Semua
lubang harus diperiksa, bilamana diameter dasar lubang kurang dari setengah
diameter yang ditentukan, pekerjaan tersebut akan ditolak.
➢ Sebelum pengecoran beton, semua lubang tersebut harus ditutup sedemikian rupa
hingga keutuhan lubang dapat terjamin. Dasar selubung (casing) harus
dipertahankantidak lebih dari 1,5 m dan tidak kurang dari 300 mm di bawah
permukaan beton selama penarikan dan operasi penempatan, kecuali ditentukan
lain oleh Pengawas Pekerjaan.
➢ Sampai kedalaman 3 m dari permukaan beton yang dicor harus digetarkan dengan
alat penggetar bila menggunakan jenis beton biasa, sedangkan untuk kedalaman
lebih dari 3 meter harus menggunakan beton memadat sendiri (SCC) dan tidak
diperlukan penggetaran. Sebelum pengecoran, semua bahan lepas yang terdapat di
dalam lubang bor harus dibersihkan. Air bekas pengeboran tidak diperbolehkan
masuk ke dalam lubang.
➢ Sebelum pengecoran, semua air yang terdapat dalam lubang bor harus dipompa
keluar. Selubung (casing) harus digetarkan pada saat pencabutan untuk
menghindari menempelnya beton pada dinding casing. Pengecoran beton dan
pemasangan baja tulangan tidak diizinkan sebelum mendapat persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan.
b) Pengecoran Beton
➢ Pengecoran beton harus dilaksanakan sesuai dengan Seksi 7.1 dimanapun beton
digunakan harus dicor ke dalam suatu lubang yang kering dan bersih. Beton harus
di cor melalui sebuah corong dengan panjang pipa (tremi), seperti yang telah
diuraikan dalam Pasal 7.1.4.3. Pengaliran harus diarahkan sedemikian rupa hingga
beton tidak menipa baja tulangan atau sisi-sisi lubang. Beton harus di cor secepat
mungkin setelah pengeboran di mana kondisi tanah kemungkinan besar akan tidak
stabil akibat terekspos. Bilamana elevasi akhir pemotongan berada di bawah
elevasi muka air tanah, tekanan harus dipertahankan pada beton yang belum
mengeras, sama dengan atau lebih besar dari tekanan air tanah, sampai beton
tersebut selesai mengeras.
c) Penanganan Kepala Tiang Bor
➢ Pada umumnya tiang bor harus dicor sampai kira-kira satu meter di atas elevasi
yang akan dipotong. Semua beton yang lepas, kelebihan dan lemah harus dikupas
dari bagian puncak tiang bor dan baja tulangan yang tertinggal harus mempunyai
panjang yang cukup sehingga memungkinkan pengikatan yang sempurna ke
dalam balok kepala tiang (pile cap) atau struktur di atasnya.
d) Tiang Boor Beton Cacat
➢ Tiang Bor harus dibentuk dengan cara dan urutan sedemikian rupa hingga dapat
dipastikan bahwa tidak terdapat kerusakan yang terjadi pada tiang bor yang
dibentuk sebelumnya. Tiang bor yang cacat dan di luar toleransi harus diperbaiki
atas biaya Penyedia Jasa sesuai dengan Pasal 7.6.9.
4) Kebutuhan Tenaga Kerja, Alat dan Material
- Tenaga Kerja yang dibutuhkan, yaitu:
a) Pekerja
b) Mandor
c) Operator
- Alat yang digunakan, yaitu:
a) Bore Pile Machine
b) Concrete Pump (Jika Diperlukan)
c) Crane On Track 75-100 Ton
d) Alat Bantu
- Material yang digunakan yaitu
a) Beton Memadat Sendiri fc 30 MPa
b) Baja Tulangan Sirip BjTS 420 B
c) Casing Baja
- Uraian tugas dan fungsi dari masing-masing Personel yang disebutkan di atas adalah
sebagai berikut:
Catatan:
Penyedia Jasa wajib menjamin bahwa setiap pekerjaan/proses hanya boleh dilakukan oleh
tenaga kerja/operator yang telah terlatih dan telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan
jenis pekerjaan atau tugasnya termasuk kompetensi melakukan prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaan atau tugasnya.
Struktur Organisasi Proyek