Anda di halaman 1dari 16

SPESIFIKASI TEKNIS

Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Bina Marga
Satuan Kerja : Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V Provinsi Jawa Barat
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen 5.1 Provinsi Jawa Barat
Program/Kegiatan : Infrastruktur Konektivitas
Nilai Pagu Proyek : Rp 99.473.026.000,00
Lokasi Pelaksanaan : Kota Administrasi Jakarta Timur

1. Spesifikasi Proses/Kegiatan
a) Uraian Umum Kegiatan
• Latar Belakang
Pembangunan Jalan Baru Menuju Kawasan Mabes TNI Cilangkap direncanakan untuk
melakukan shortcut trase jalan baru untuk akses menuju pintu masuk Mabes TNI dimulai
dari Gang Djanor menuju Jalan Masuk Tol arah Jakarta sesuai Surat Panglima TNI
Nomor: B/3487-09/01/181/Sru tanggal 19 September 2022 perihal Permohonan ulang
pembuatan jalan baruber dasarkan Surat Panglima TNI Nomor : B/307-09/01/181/Sru
tanggal 27 Januari 2023 Perihal Permohonan Pembuatan Jalan Baru.
Dalam rangka mendukung mobilitas dari dan keluar Kawasan Mabes TNI maka perlu
dilakukan pembangunan jalan.

• Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan yang diharapkan dari Paket Pembangunan Jalan Baru Menuju Kawasan
Mabes TNI Cilangkap bertujuan untuk membuat trase jalan baru dari pertigaan akses pintu
masuk Tol melalui pemukiman warga menuju Jl. Terusan Mabes Hankam, dilanjutkan
melalui underpass menuju Kawasan Mabes dan jalan pendekat dengan lebar perkerasan
±7,5 M dan Rumija ± 11,5 M.

b) Dasar Hukum
1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua
atas Undang – Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
2. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan
Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK);
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/PMK.02/2022 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023;
8. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 16.1/SE/Db/2020 tanggal 27
Oktober 2020 tentang Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Untuk Pekerjaan
Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2);

c) Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan untuk Paket Pembangunan Jalan Baru Menuju Kawasan Mabes TNI
Cilangkap adalah sebagai berikut:
d) Jangka Waktu Pelaksanaan
TAHUN
NO. DIVIS URAIAN 2023 2024 Ket
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agus

1 Umum

2 Drainase

3 Pekerjaan Tanah Dan Geosintetik

4 Pekerjaan Preventif

5 Pekerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

6 Perkerasan Aspal

7 Struktur

8 Rehabilitasi Jembatan

9 Pekerjaan Harian Dan Pekerjaan Lain-Lain

10 Pekerjaan Pemeliharaan

e) Tata Cara Pengukuran dan Tata Cara Pembayaran


Jenis Kontrak untuk Paket Pembangunan Jalan Baru Menuju Kawasan Mabes TNI
Cilangkap adalah Kontrak Harga Satuan dengan sistem pembayaran bulanan/monthly
certificate (MC).

f) Ruang Lingkup Pekerjaan


Lingkup kegiatan ini dikerjakan pada Kawasan Mabes TNI Cilangkap berikut:
• Pembangunan Underpass dan jalan akses sepanjang 0,525 Km

g) RKK
• RKK untuk Paket Pembangunan Jalan Baru Menuju Kawasan Mabes TNI Cilangkap
adalah sebagai berikut:

Lingkungan
Pekerja Peralatan Material Publik
PEKERJAAN IDENTIFIKASI Hidup
NO
BERISIKO BAHAYA
TR=K TR= TR= TR= TR=
K A K A K A K A K A
xA KxA KxA KxA KxA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Terserang/tertul
1 Mobilisasi 4 3 12
ar penyakit
Tertimpa alat
3 4 12
saat bekerja
Tertabrak alat
3 4 12
berat
Alat rusak 4 2 8
Tersengat
listrik/arus
3 2 6
pendek
listrik/korsleting
Jumlah
dan/atau
3 2 6
peralatan tidak
sesuai
Tenaga tidak
4 3 12
sesuai
Tenaga kurang 4 3 12
Manajemen
Tertabrak
dan
2 kendaraan yang 3 4 12
Keselamatan
melintas
Lalu Lintas
Peralatan
4 3 12
kurang
Iritasi kulit
Pekerjaan material
3 3 2 6 3 2 6
Beton semen/agregat/
aditif
Terpeleset akses
3 3 9
licin/curam
Tertimpa
3 4 12
material
Korsleting luka
kabel mesin alat 3 4 12 3 3 9
berat
Jatuh dari
3 4 12
ketinggian
Kegagalan
3 4 12 3 3 9
bekisting
Debu akibat
3 2 6 3 2 6
material
Struktur
perancah tidak
3 4 12 3 4 12
mampu
menahan beban
Pan Mixer/truck
mixer/water 4 3 12
tanker rusak
Kecelakaan
karena Pan
Mixer/truck 3 4 12
mixer/water
tanker
Material beton
tidak sesuai 3 3 9
spesifikasi
Terkena
Perkerasan
4 panasnya 3 3 9
Aspal
material aspal
Terbakar bahan
3 4 12 3 3 9
bakar alat berat
Bau material
3 2 6 3 2 6
aspal
Debu akibat
3 2 6 3 2 6
material
Iritasi kulit
material
3 2 6 3 2 6
aspal/agregat/fil
ler
AMP/wheel
loader/tandem
roller/p. tyre
roller/dump 4 3 12
truck/asphalt
finisher/genset
rusak
Kecelakaan
karena
AMP/wheel
loader/tandem
3 4 12
roller/p. tyre
roller/dump
truck/asphalt
finisher/genset
Material
agregat/aspal/fil
3 2 6
ler tidak sesuai
spesifikasi
5 Pekerjaan Tersayat besi 3 2 6
Baja Tulangan tulangan/kawat
beton
Jatuh dari
3 4 12
ketinggian
Kecelakaan
penggunaan bar
3 4 12
bender/bar
cutter
Material baja
tulangan tidak
3 3 9
sesuai
spesifikasi

Pekerjaan
Terperosok
Tiang Bor
Kedalam Lobang
Sekan
6 Bor /Terpeleset 15 20 25 3 4 12 15 20 25
sekunder
akses
diameter 80
licin/curam
cm
Tertimpa
3 4 12
material
Korsleting, luka
kabel mesin alat 3 4 12 3 3 9
berat
Bore Pile/dump
3 3 9
truck rusak
Kecelakaan
karena Terkena
3 4 12
Bore Pile /dump
truck
Galian
Struktur
Terpeleset akses
7 dengan 3 3 9
licin/curam
kedalaman 2 -
4 meter
Tertimpa
3 4 12
material Galian
Korsleting, luka
kabel mesin alat 3 4 12 3 3 9
berat
Exavator, Jack
hammer/compr
essor/motor 4 3 12 4 2 8
grader/dump
truck rusak
Kecelakaan
karena
Exavator, Jack
hammer/compr 3 4 12
essor/motor
grader/dump
truck
Pembongkara
Hanyut di
8 n Pasangan 3 4 12
sungai
Batu
Alat berat
3 3 9
terguling
Tertimpa
3 4 12
material batu
Jack
hammer/wheel
4 3 12
loader/dump
truck rusak
Kecelakaan
karena Jack
hammer/wheel 3 4 12
loader/dump
truck
Debu akibat
3 2 6 3 2 6
material
Pembongkara Jatuh dari
9 3 4 12
n Beton ketinggian
Alat berat
3 3 9 3 2 6
terguling
Tertimpa
3 4 12
material beton
Korsleting luka
kabel mesin alat 3 4 12 3 3 9
berat
Compressor/jac
k
hammer/wheel
4 3 12
loader/dump
truck/crane
rusak
Kecelakaan
karena
Compressor/jac
k 3 4 12
hammer/wheel
loader/dump
truck/crane
Debu akibat
3 2 6 3 2 6
material
Pasangan Terperosok/jatu
10 3 3 9
Batu h
Tertimpa
3 4 12
material batu
Iritasi kulit
material 3 2 6 3 2 6
semen/agregat
Concrete
Mixer/water 0 4 3 12
tanker rusak
Kecelakaan
karena Concrete
3 4 12
Mixer/water
tanker
Marka Jalan Kecelakaan lalu
11 3 4 12
Termoplastik lintas
Compressor/du
4 3 12
mp truck rusak
Kecelakaan
karena
3 4 12
Compressor/du
mp truck
Material cat
marka tidak
3 3 9
sesuai
spesifikasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi, pekerjaan ini memiliki tingkat Risiko Tinggi.
h) Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)
Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan menyerahkan RMPK sebagai
penjaminan dan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan
pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui oleh Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak.

i) Besaran Jumlah Pagu, Sumber Dana dan Identitas Pengguna Anggara


Sumber pendanaan adalah dari APBN Tahun Anggaran 2023-2024 Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, sebesar Rp. 99.473.026.000,00 (Sembilan Puluh
Sembilan Milyar Empat Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Dua Puluh Enam Ribu Rupiah)
berdasarkan Konsep DIPA No. SP DIPA-033.04.1.498169/2023 tanggal 06 Juni 2023.

j) Persyaratan Badan Usaha


Paket Pembangunan Jalan Baru Menuju Kawasan Mabes TNI Cilangkap mensyaratkan
Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Besar serta disyaratkan:
a. Klasifikasi Bidang Bangunan Sipil
b. Subklasifikasi SI003 Jasa Pelaksanaan Konstruksi Jalan Raya (kecuali
jalan layang), Jalan, Rel Kereta Api, dan Landasan Pacu Bandara atau
BS001 Konstruksi Bangunan Sipil Jalan dan;
c. Subklasifikasi SI004 Jasa Pelaksanaan Konstruksi Jembatan, Jalan
Layang, Terowongan, dan Subways atau BS002 Konstruksi Bangunan
Sipil Jembatan, Jalan Layang, Fly Over, dan Underpass

2. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi


Spesifikasi bahan bangunan dari kegiatan Paket Pembangunan Jalan Baru Menuju Kawasan
Mabes TNI Cilangkap merujuk pada Spesifikasi Umum tahun 2018 Revisi 2 untuk Pekerjaan
Konstruksi Jalan dan Jembatan. Rujukan spesifikasi umum meliputi metode pelaksanaan dan
cara pengukuran serta pembayaran.

3. Spesifikasi Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan


Berikut ini adalah peralatan utama untuk kegiatan Paket Pembangunan Jalan Baru Menuju
Kawasan Mabes TNI Cilangkap:
No. Jenis Peralatan Kapasitas Qty

1 Bore Pile Machine Min. 150 HP 3 Unit


2 Batching Plant Min. 60 M3/Jam 1 Unit
Min. 60
3 Asphalt Mixing Plant (AMP) 1 Unit
Ton/Jam
4 Asphalt Finisher Min. 10 Ton 1 Unit
5 Excavator Min. 80 Hp 3 Unit
6 Truck Mixer Min. 7 M3 3 Unit
Catatan:
Penyedia Jasa wajib memaksimalkan upaya penggunaan produk dalam negeri.
4. Spesifikasi Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan yang akan diuraikan berikut merupakan metode pelaksanaan untuk Mata
Pembayaran Utama yang disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis Umum Tahun 2018 Revisi 2.
Berikut ini adalah uraian item pekerjaan utama pada pekerjaan Paket Pembangunan Jalan
Baru Menuju Kawasan Mabes TNI Cilangkap:

➢ Tiang Bor Sekan sekunder diameter 80 cm (fc' ≥ 30 MPa)


1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup tiang bor yang disediakan dan ditempatkan sesuai dengan
Spesifikasi, dan sedapat mungkin mendekati Gambar menurut kedalamannya sebagaimana
yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan. Tiang uji dan/atau pengujian pembebanan
diperlukan untuk menentukan daya dukung fondasi tiang, jumlah dan panjang tiang yang
akan dilaksanakan.

2) Persiapan Pekerjaan
Sebelum memulai, Penyedia Jasa harus mengajukan kepada Pengawas Pekerjaan hal-hal
sebagai berikut:
a) Program yang terinci untuk pekerjaan di lapangan.
b) Rincian metode yang diusulkan dengan peralatan yang akan digunakan.
c) Perhitungan rancangan.
d) Usulan untuk pengujian pembebanan. Usulan ini mencakup metode pemberian
beban, pengukuran beban, serta penyajian data yang diusulkan.
e) Persetujuan tertulis dari Pengawas Pekerjaan untuk pengajuan tersebut di atas
harus diperoleh terlebih dahulu sebelum memulai setiap pekerjaan pemancangan.
3) Metode Pelaksanaan
a) Pengeboran Tiang Beton
➢ Penyedia Jasa harus menyediakan alat yang sesuai dengan jenis tanah sehingga
lubang-lubang yang dibor dapat mencapai kedalaman seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar atau ditentukan berdasarkan pengujian hasil pengeboran. Semua
lubang harus diperiksa, bilamana diameter dasar lubang kurang dari setengah
diameter yang ditentukan, pekerjaan tersebut akan ditolak.
➢ Sebelum pengecoran beton, semua lubang tersebut harus ditutup sedemikian rupa
hingga keutuhan lubang dapat terjamin. Dasar selubung (casing) harus
dipertahankantidak lebih dari 1,5 m dan tidak kurang dari 300 mm di bawah
permukaan beton selama penarikan dan operasi penempatan, kecuali ditentukan
lain oleh Pengawas Pekerjaan.
➢ Sampai kedalaman 3 m dari permukaan beton yang dicor harus digetarkan dengan
alat penggetar bila menggunakan jenis beton biasa, sedangkan untuk kedalaman
lebih dari 3 meter harus menggunakan beton memadat sendiri (SCC) dan tidak
diperlukan penggetaran. Sebelum pengecoran, semua bahan lepas yang terdapat di
dalam lubang bor harus dibersihkan. Air bekas pengeboran tidak diperbolehkan
masuk ke dalam lubang.
➢ Sebelum pengecoran, semua air yang terdapat dalam lubang bor harus dipompa
keluar. Selubung (casing) harus digetarkan pada saat pencabutan untuk
menghindari menempelnya beton pada dinding casing. Pengecoran beton dan
pemasangan baja tulangan tidak diizinkan sebelum mendapat persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan.
b) Pengecoran Beton
➢ Pengecoran beton harus dilaksanakan sesuai dengan Seksi 7.1 dimanapun beton
digunakan harus dicor ke dalam suatu lubang yang kering dan bersih. Beton harus
di cor melalui sebuah corong dengan panjang pipa (tremi), seperti yang telah
diuraikan dalam Pasal 7.1.4.3. Pengaliran harus diarahkan sedemikian rupa hingga
beton tidak menipa baja tulangan atau sisi-sisi lubang. Beton harus di cor secepat
mungkin setelah pengeboran di mana kondisi tanah kemungkinan besar akan tidak
stabil akibat terekspos. Bilamana elevasi akhir pemotongan berada di bawah
elevasi muka air tanah, tekanan harus dipertahankan pada beton yang belum
mengeras, sama dengan atau lebih besar dari tekanan air tanah, sampai beton
tersebut selesai mengeras.
c) Penanganan Kepala Tiang Bor
➢ Pada umumnya tiang bor harus dicor sampai kira-kira satu meter di atas elevasi
yang akan dipotong. Semua beton yang lepas, kelebihan dan lemah harus dikupas
dari bagian puncak tiang bor dan baja tulangan yang tertinggal harus mempunyai
panjang yang cukup sehingga memungkinkan pengikatan yang sempurna ke
dalam balok kepala tiang (pile cap) atau struktur di atasnya.
d) Tiang Boor Beton Cacat
➢ Tiang Bor harus dibentuk dengan cara dan urutan sedemikian rupa hingga dapat
dipastikan bahwa tidak terdapat kerusakan yang terjadi pada tiang bor yang
dibentuk sebelumnya. Tiang bor yang cacat dan di luar toleransi harus diperbaiki
atas biaya Penyedia Jasa sesuai dengan Pasal 7.6.9.
4) Kebutuhan Tenaga Kerja, Alat dan Material
- Tenaga Kerja yang dibutuhkan, yaitu:
a) Pekerja
b) Mandor
c) Operator
- Alat yang digunakan, yaitu:
a) Bore Pile Machine
b) Concrete Pump (Jika Diperlukan)
c) Crane On Track 75-100 Ton
d) Alat Bantu
- Material yang digunakan yaitu
a) Beton Memadat Sendiri fc 30 MPa
b) Baja Tulangan Sirip BjTS 420 B
c) Casing Baja

➢ Laston Lapis Aus (AC WC)


5) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang terdiri dari agregat, bahan aspal,
dan bahan anti pengelupasan yang dicampus secara panas dipusat pencampuran, serta
menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas fondasi atau permukaan jalan
yang telah disiapkan sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian dan
potongan memanjang yang ditunjukkan dalam Gambar.
6) Persiapan Pekerjaan
- Sebelum diperkenankan untuk menghampar setiap campuaran AC-WC, Penyedia Jasa
disyaratkan untuk menunjukkan semua usulan metoda kerja, agregat, aspal, bahan anti
pengelupasan dan campuran bahan uji di laboratorium (Design Mix Formula) dengan
pencampuran dari instalasi pencampur aspal.
- DMF harus dinyatakan telah memenuhi Spesifikasi oleh Pengawas Pekerjaan, setelah 7
hari diterima oleh Penyedia Jasa. Serta menolak usulan tersebut jika tidak memenuhi
Spesifikasi.
- Penyedia jasa harus menunjukkan bahwa setiap alat penghampar mampu menghampar
bahan sesuai dengan tebal yang disyaratkan tanpa segregasi, tergores dsb.
- Penyedia jasa harus menunjukkan bahwa seluruh material telah tersedia dan telah
mencukupi untuk penghamparan.
- Pemasangan rambu-rambu pengendali lalu lintas sesuai dengan ketentuan pada
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas serta penggunaan APD untuk pekerja.
7) Metode Pelaksanaan
- Sebelum dilakukan penghamparan permukaannya dibersihkan dari bahan yang lepas dan
yang tidak dikehendaki dengan sapu mekanis yang dibantu dengan cara manual bila
diperlukan.
- Penghamparan harus dimulai dari lajur lebih rendah menuju lajur yang lebih tinggi
bilamana pekerjaan yang dilaksanakan lebih dari satu lajur.
- Campuran AC-WC diangkut menggunakan Dump Truck dan di hampar dengan Asphalt
Finisher. Selama penghamparan hal-hal berikut ini harus dipantau dan dikendalikan, yaitu
tebal hamparan aspal gembur sebelum dipadatkan, kelandaian sepatu (screed) alat
penghampar, elevasi yang sesuai pada sambungan dengan aspal yang telah dihampar
sebelumnya, dan perbaikan penampang memanjang dari permukaan beraspal ekisisting
dengan menggunakan batang perata, kawat baja atau hasil penandaan survei.
- Setelah dihampar, dipadatkan kemudian dirapikan oleh pekerja dengan menggunakan alat
bantu. Pada saat pemadatan setiap permukaan harus diperiksa dan setiap
ketidaksempurnaan yang terjadi harus diperbaiki.
8) Kebutuhan Tenaga Kerja, Alat dan Material
- Tenaga Kerja yang dibutuhkan, yaitu:
d) Pekerja
e) Mandor
f) Operator
- Alat yang digunakan, yaitu:
a) Dump Truck
b) Whell Loader
c) Asphalt Finisher
d) Tandem Roller
e) Tire Roller
f) Alat bantu lainnya
- Material yang digunakan, yaitu:
a) Aspal
b) Agregat Kasar
c) Agregat Halus
d) Bahan Lainnya

➢ Saluran Berbentuk U Tipe DS


1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup perbaikan, perpanjangan, penggantian atau pembuatan gorong-
gorong pipa atau kotak beton bertulang maupun tanpa tulangan pracetak atau pipa logam
gelombang (corrugated), gorong-gorong persegi dan pelat beton bertulang, termasuk
tembok kepala, struktur lubang masuk dan keluar, serta pekerjaan lainnya yang
berhubungan dengan perlindungan terhadap penggerusan, sesuai dengan Gambar dan
Spesifikasi ini dan pada lokasi yang ditunjukkan oleh Pengawas Pekerjaan.
2) Persiapan Pekerjaan
Sebelum memulai, Penyedia Jasa harus mengajukan kepada Pengawas Pekerjaan hal-hal
sebagai berikut:
f) Gambar Kerja detail gorong-gorong dan saluran beton untuk mendapat persetujuan
dari Pengawas Pekerjaan.
g) Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Penyedia Jasa harus menyediakan
semua bahan, perlengkapan dan tenaga kerja yang diperlukan unuk pengeringan
(pemompaan), pengalihan saluran air dan pembuatan drainase sementara, dinding
penahan rembesan (cut off wall) dan cofferdam. Pompa siap pakai di lapangan harus
senantiasa dipelihara sepanjang waktu untuk menjamin bahwa tak akan terjadi
gangguan dalam pengeringan dengan pompa.
h) Bilamana Pekerjaan sedang dilaksanakan pada drainase lama atau tempat lain dimana
air tanah rembesan (ground water seepage) mungkin sudah tercemari, maka Penyedia
Jasa harus senantiasa memelihara tempat kerja dengan memasok air bersih yang akan
digunakan oleh tenaga kerja sebagai air cuci, bersama-sama dengan sabun dan
disinfektan yang memadai.
i) Persetujuan tertulis dari Pengawas Pekerjaan untuk pengajuan tersebut di atas harus
diperoleh terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan.
3) Metode Pelaksanaan
- Saluran beton bertulang dan pelat penutup harus dibuat sesuai dengan garis dan elevasi
dan detail lainnya yang ditunjukkan dalam Gambar, atau seperti yang diperintahkan
oleh Pengawas Pekerjaan, dan memenuhi ketentuan dalam Seksi 7.1 Beton dan Beton
Kinerja Tinggi. Bagian permukaan dari saluran terbuka berbentuk U atau bagian
permukaan pelat penutup harus dilaksanakan dengan profil yang rata, elevasi akhir
lapangan harus sesuai dengan rencana serta terhadap elevasi akhir dari perkerasan atau
permukaan dari kerb mempunyai toleransi ± 1 cm. Saluran beton dapat dicor di tempat
atau dengan pra-cetak. Pelat penutup harus dibuat sebagai unit pracetak dan dapat
dipindahkan.
- Untuk saluran yang dicor di tempat, Pengawas Pekerj aan dapat mengij inkan untuk
menggunakan sisi galian sebagai pengganti cetakan. Dalam hal ini, tebal dinding yang
menghadap sisi galian dan selimut beton harus ditambah 25 mm tanpa pembayaran
tambahan.
- Lubang sulingan harus dibuat pada dinding saluran sesuai dengan ketentuan Pasal
2.4.3.5).
- Untuk saluran yang dicor di tempat, sambungan konstruksi harus dibuat pada interval
10 m atau kurang. Sambungan tersebut, seperti sambungan antara ruas-ruas beton
pracetak harus mempunyai lebar nominal pemuaian 1 cm dan harus dibungkus dengan
adukan semen yang rata dengan permukaan dalam saluran.
4) Kebutuhan Tenaga Kerja, Alat dan Material
- Tenaga Kerja yang dibutuhkan, yaitu:
a) Pekerja
b) Tukang
c) Mandor
- Alat yang digunakan, yaitu:
e) Mini Excavator
f) Alat Bantu Lainnya
- Material yang digunakan, yaitu:
d) Semen
e) Pasir
f) Aggregat Kasar
g) Air
5. Spesifikasi Jabatan Kerja
Pengalaman
No. Personel SKA/T Qty
Kerja
Manajer Ahli Utama Teknik
1 5 Tahun 1 org
Pelaksanaan/Proyek Jalan dan Jembatan
Ahli Madya Teknik
2 Manajer Teknik 5 Tahun 1 org
Jalan dan Jembatan
3 Manajer Keuangan 5 Tahun - 1 org
Ahli Madya
Ahli K3 Konstruksi 3 Tahun K3 1 org
Keselamatan Konstruksi
4
Konstruksi Ahli Utama
0 Tahun K3 1 Org
Konstruksi

- Uraian tugas dan fungsi dari masing-masing Personel yang disebutkan di atas adalah
sebagai berikut:

No. Personel Uraian Tugas dan Fungsi Personel


1 Manajer 1. Bersama-sama dengan Direksi membuat perencanaan
Pelaksanaan/Proyek pelaksanaan proyek pekerjaan jalan
2. Membuat rencana pengadaan material yang dibutuhkan
di lapangan sesuai Kontrak
3. Mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan
yang terjadi selama proses kegiatan pelaksanaan di
lapangan.
4. Bersama dengan pihak Konsultan Supervisi dan direksi
lapangan melakukan kegiatan monitoring progres
pekerjaan dalam rencana pengambilan MC
5. Berkoordinasi dengan direksi lapangan dan Ahli K3
untuk mengatur pelaksanaan kegiatan yang zero
accident
2 Manajer Teknik 1. Melakukan pengawasan dan kendali terhadap mutu tiap
pekerjaan
2. Melakukan final inspection atau memastikan bahwa
seluruh kegiatan pemeriksaan dan pengetesan telah
dilaksanakan semuanya serta melakukan test terhadap
material yang masuk khususnya yang dominan untuk
mutu.
3. Melakukan final inspection atau memastikan bahwa
seluruh kegiatan pemeriksaan dan pengetesan telah
dilaksanakan semuanya serta melakukan test terhadap
material yang masuk secara mutu.
3 Manajer Keuangan 1. Melakukan perencanaan, pengawasan, dan kendali
terhadap keuangan proyek.
No. Personel Uraian Tugas dan Fungsi Personel
2. Membuat dokumen penagihan bulanan (Monthly
Certificate)
3. Membuat faktur pajak.
4 Ahli K3 1. Membuat Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi/Ahli yang sesuai dengan Kebutuhan Kontrak.
Keselamatan 2. Mempresentasikan RK3K saat dilakukan Rapat Pre
Konstruksi Construction Meeting (PCM) untuk menjadi panduan
dalam pelaksanaan di lapangan terkait K3 dimaksud.
Melakukan opname kuantitas pekerjaan serta Membuat
Laporan Harian, Mingguan, Bulanan dan Back Up
Quantity Monthly Certificate (MC)
3. Melakukan Safety Induction bagi pekerja baru maupun
tamu yang berada di lokasi pekerjaan
4. Melakukan monitoring dan evaluasi terkait penerapan
K3 di lapangan

Catatan:
Penyedia Jasa wajib menjamin bahwa setiap pekerjaan/proses hanya boleh dilakukan oleh
tenaga kerja/operator yang telah terlatih dan telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan
jenis pekerjaan atau tugasnya termasuk kompetensi melakukan prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaan atau tugasnya.
Struktur Organisasi Proyek

Pejabat Pembuat Komitmen 5.1


Provinsi Jawa Barat

Ayu Sukma Tristianti, SST, MT


NIP. 19871026 201012 2 003

Anda mungkin juga menyukai