1. Spesifikasi Proses/Kegiatan
a) Uraian Umum Kegiatan
Latar Belakang
Menindaklanjuti Surat dari Kementerian Sekretariat Negara RI No. B-08/SP/D-
1/PB.00.01/12/2021 tanggal 19 Desember 2021 perihal Permohonan Pekerjaan Perbaikan
Jalan Aspal di lingkungan Istana Kepresidenan Cipanas serta disposisi Bapak Direktur
Jenderal Bina Marga, untuk menindaklanjuti dan memproses sesuai prosedur, hal - hal
yang perlu diketahui sebagai berikut :
1. Istana Kepresidenan Cipanas dengan luasan area ± 26 hektar terletak di Kota Bogor,
berada di ruas jalan Puncak – Bts. Kota Cianjur yang merupakan jalan nasional.
2. Berdasarkan hasil kunjungan lapangan oleh BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat pada
tanggal 30 Desember 2021 serta tanggal 15 Maret 2022, didapatkan kondisi eksisting
perkerasan sebagian besar berupa aspal yang sudah mengalami pengelupasan butiran dan
retak, serta dibagian depan istana terdapat trotoar dengan kondisi rusak, maka Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional
Wilayah V Provinsi Jawa Barat akan melaksanakan Paket Perbaikan Jalan di Lingkungan
Istana Kepresidenan Cipanas – Jawa Barat pada tahun 2022, diharapkan pada tahun 2023
Jalan di Lingkungan Istana Kepresidenan Cipanas – Jawa Barat tersebut dapat berfungsi
dengan baik.
Penanganan Pekerjaan Perbaikan Jalan di Lingkungan Istana Kepresidenan Cipanas – Jawa
Barat dikerjakan oleh PPK 5.3 Provinsi Jawa Barat, yang berlokasi pada Kabupaten Bogor.
Dengan adanya pelaksanaan pekerjaan ini, diharapkan dapat memberikan pelayanan dan
manfaat di lingkungan Istana Kepresidenan Cipanas – Jawa Barat dan di sekitarnya berupa
kemudahan dan kenyamanan mobilitas manusia dan barang.
Maksud dan Tujuan
Maksud yang diharapkan dari Paket Perbaikan Jalan di Lingkungan Istana Kepresidenan
Cipanas – Jawa Barat adalah kondisi jalan di lingkungan Istana Kepresidenan Cipanas
tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Tujuan dilakukannya Perbaikan Jalan di Lingkungan Istana Kepresidenan Cipanas pada
PPK 5.3 Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengembalikan serta mempertahankan kondisi jalan mantap sesuai dengan
tingkat pelayanan agar tetap terpelihara sampai dengan umur rencana yang telah
ditetapkan.
2) Untuk memberikan jaminan jalan yang berkeselamatan dengan memberikan keamanan
dan kenyamanan bagi pengguna jalan.
b) Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2017 tentang Jalan;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2020 tentang Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
6. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun
2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui
Penyedia;
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 60/PMK.02/2021 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
9. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
248/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan;
10. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/SE/M/2020
tentang Persyaratan Pemilihan dan Evaluasi Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa
Konstruksi Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia;
11. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 16.1/SE/Db/2020 tanggal 27
Oktober 2020 tentang Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Untuk Pekerjaan
Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2);
12. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 15/SE/Db/2020 tentang Petunjuk
Pemaketan Pekerjaan Jalan dan Jembatan Tahun Anggaran 2021;
13. Renstra Strategis BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat Tahun 2020 – 2024.
c) Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan untuk Paket Perbaikan Jalan di Lingkungan Istana Kepresidenan
Cipanas.
d) Jangka Waktu Pelaksanaan
g) RKK
RKK untuk Perbaikan Jalan di Lingkungan Istana Kepresidenan Cipanas adalah sebagai
berikut:
Lingkungan
Pekerja Peralatan Material Publik
Hidup
N PEKERJAAN IDENTIFIKASI
O BERISIKO BAHAYA TR
TR= TR= TR= TR=
K A K A K A K A K A =K
KxA KxA KxA KxA
xA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Terserang/tert
1 Mobilisasi 4 3 12
ular penyakit
Tertimpa alat
3 4 12
saat bekerja
Tertabrak alat
3 4 12
berat
Alat rusak 4 2 8
Tersengat
3 2 6
listrik/arus
pendek
listrik/korsleti
ng
Jumlah
dan/atau
3 2 6
peralatan
tidak sesuai
Tenaga tidak
4 3 12
sesuai
Tenaga kurang 4 3 12
Manajemen
Tertabrak
dan
2 kendaraan 3 4 12
Keselamata
yang melintas
n Lalu Lintas
Peralatan
4 3 12
kurang
Galian
Perkerasan
Terpeleset
Beraspal
3 akses 3 3 9
dengan Cold
licin/curam
Milling
Machine
Tertimpa
3 4 12
material
Korsleting,
luka kabel
3 4 12 3 3 9
mesin alat
berat
Cold Milling
Machine/dum 3 3 9
p truck rusak
Kecelakaan
karena Cold
Milling 3 4 12
Machine/dum
p truck
Galian
Perkerasan
Terpeleset
Beraspal
4 akses 3 3 9
tanpa Cold
licin/curam
Milling
Machine
Tertimpa
3 4 12
material
Korsleting,
luka kabel
3 4 12 3 3 9
mesin alat
berat
Jack
hammer/comp
ressor/motor 4 3 12 4 2 8
grader/dump
truck rusak
Kecelakaan
karena Jack
hammer/comp 3 4 12
ressor/motor
grader/dump
truck
Terkena
Perkerasan
5 panasnya 3 3 9
Aspal
material aspal
Terbakar
bahan bakar 3 4 12 3 3 9
alat berat
Bau material
3 2 6 3 2 6
aspal
Debu akibat
3 2 6 3 2 6
material
Iritasi kulit
material
3 2 6 3 2 6
aspal/agregat/
filler
AMP/wheel
loader/tande
m roller/p.
tyre
4 3 12
roller/dump
truck/asphalt
finisher/gense
t rusak
Kecelakaan
karena
AMP/wheel
loader/tande
m roller/p.
3 4 12
tyre
roller/dump
truck/asphalt
finisher/gense
t
Material
agregat/aspal/
filler tidak 3 2 6
sesuai
spesifikasi
Iritasi kulit
Pekerjaan material
6 3 2 6 3 2 6
Beton semen/agrega
t/aditif
Terpeleset
akses 3 3 9
licin/curam
Tertimpa
3 4 12
material
Korsleting luka
kabel mesin 3 4 12 3 3 9
alat berat
Jatuh dari
3 4 12
ketinggian
Kegagalan
3 4 12 3 3 9
bekisting
Debu akibat
3 2 6 3 2 6
material
Struktur
perancah tidak
mampu 3 4 12 3 4 12
menahan
beban
Pan
Mixer/truck
4 3 12
mixer/water
tanker rusak
Kecelakaan
karena Pan
Mixer/truck 3 4 12
mixer/water
tanker
Material beton
tidak sesuai 3 3 9
spesifikasi
Marka Jalan
1 Kecelakaan
Termoplasti 3 4 12
4 lalu lintas
k
Compressor/d
ump truck 4 3 12
rusak
Kecelakaan
karena
3 4 12
Compressor/d
ump truck
Material cat
marka tidak
3 3 9
sesuai
spesifikasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi, pekerjaan ini memiliki tingkat Risiko Sedang.
Catatan:
Penyedia Jasa wajib memaksimalkan upaya penggunaan produk dalam negeri.
2) Persiapan Pekerjaan
- Sebelum diperkenankan untuk menghampar setiap campuaran AC-WC, Penyedia Jasa
disyaratkan untuk menunjukkan semua usulan metoda kerja, agregat, aspal, bahan anti
pengelupasan dan campuran bahan uji di laboratorium (Design Mix Formula) dengan
pencampuran dari instalasi pencampur aspal.
- DMF harus dinyatakan telah memenuhi Spesifikasi oleh Pengawas Pekerjaan, setelah 7
hari diterima oleh Penyedia Jasa. Serta menolak usulan tersebut jika tidak memenuhi
Spesifikasi.
- Penyedia jasa harus menunjukkan bahwa setiap alat penghampar mampu menghampar
bahan sesuai dengan tebal yang disyaratkan tanpa segregasi, tergores dsb.
- Penyedia jasa harus menunjukkan bahwa seluruh material telah tersedia dan telah
mencukupi untuk penghamparan.
- Pemasangan rambu-rambu pengendali lalu lintas sesuai dengan ketentuan pada
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas serta penggunaan APD untuk pekerja.
3) Metode Pelaksanaan
- Sebelum dilakukan penghamparan permukaannya dibersihkan dari bahan yang lepas dan
yang tidak dikehendaki dengan sapu mekanis yang dibantu dengan cara manual bila
diperlukan.
- Penghamparan harus dimulai dari lajur lebih rendah menuju lajur yang lebih tinggi
bilamana pekerjaan yang dilaksanakan lebih dari satu lajur.
- Campuran AC-WC diangkut menggunakan Dump Truck dan di hampar dengan Asphalt
Finisher. Selama penghamparan hal-hal berikut ini harus dipantau dan dikendalikan, yaitu
tebal hamparan aspal gembur sebelum dipadatkan, kelandaian sepatu (screed) alat
penghampar, elevasi yang sesuai pada sambungan dengan aspal yang telah dihampar
sebelumnya, dan perbaikan penampang memanjang dari permukaan beraspal ekisisting
dengan menggunakan batang perata, kawat baja atau hasil penandaan survei.
- Setelah dihampar, dipadatkan kemudian dirapikan oleh pekerja dengan menggunakan alat
bantu. Pada saat pemadatan setiap permukaan harus diperiksa dan setiap
ketidaksempurnaan yang terjadi harus diperbaiki.
4) Kebutuhan Tenaga Kerja, Alat dan Material
- Tenaga Kerja yang dibutuhkan, yaitu:
a) Pekerja
b) Mandor
c) Operator
- Alat yang digunakan, yaitu:
a) Dump Truck
b) Whell Loader
c) Asphalt Finisher
d) Tandem Roller
e) Tire Roller
f) Alat bantu lainnya
- Material yang digunakan, yaitu:
a) Aspal
b) Agregat Kasar
c) Agregat Halus
d) Bahan Lainnya
2) Persiapan Pekerjaan
- Sebelum diperkenankan untuk menghampar setiap campuran AC-WC, Penyedia Jasa
disyaratkan untuk menunjukkan semua usulan metoda kerja, agregat, aspal, bahan anti
pengelupasan dan campuran bahan uji di laboratorium (DMF) dengan pencampuran dari
instalasi pencampur aspal.
- DMF harus dinyatakan telah memenuhi Spesifikasi oleh Pengawas Pekerjaan, setelah 7
hari diterima oleh Penyedia Jasa. Serta menolak usulan tersebut jika tidak memenuhi
Spesifikasi.
- Penyedia jasa harus menunjukkan bahwa setiap alat penghampar mampu menghampar
bahan sesuai dengan tebal yang disyaratkan tanpa segregasi, tergores dsb.
- Penyedia jasa harus menunjukkan bahwa seluruh material telah tersedia dan telah
mencukupi untuk penghamparan.
- Pemasangan rambu-rambu pengendali lalu lintas sesuai dengan ketentuan pada
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas serta penggunaan APD untuk pekerja.
3) Metode Pelaksanaan
- Sebelum dilakukan penghamparan permukaannya dibersihkan dari bahan yang lepas dan
yang tidak dikehendaki dengan sapu mekanis yang dibantu dengan cara manual bila
diperlukan.
- Penghamparan harus dimulai dari lajur lebih rendah menuju lajur yang lebih tinggi
bilamana pekerjaan yang dilaksanakan lebih dari satu lajur.
- Campuran AC-WC diangkut menggunakan Dump Truck dan dihampar. Selama
penghamparan hal-hal berikut ini harus dipantau dan dikendalikan, yaitu tebal hamparan
aspal gembur sebelum dipadatkan, kelandaian sepatu (screed) alat penghampar, elevasi
yang sesuai pada sambungan dengan aspal yang telah dihampar sebelumnya, dan
perbaikan penampang memanjang dari permukaan beraspal ekisisting dengan
menggunakan batang perata, kawat baja atau hasil penandaan survei.
- Setelah dihampar, dipadatkan dengan tandem Roller kemudian dirapikan oleh pekerja
dengan menggunakan alat bantu. Pada saat pemadatan setiap permukaan harus diperiksa
dan setiap ketidaksempurnaan yang terjadi harus diperbaiki.
4) Kebutuhan Tenaga Kerja, Alat dan Material
- Tenaga Kerja yang dibutuhkan, yaitu:
a) Pekerja
b) Mandor
c) Operator
- Alat yang digunakan, yaitu:
a) Dump Truck
b) Wheel Loader
c) Asphalt Finisher
d) Tandem Roller
e) Tire Roller
f) Alat bantu lainnya
- Material yang digunakan, yaitu:
a) Aspal
b) Agregat Kasar
c) Agregat Halus
d) Bahan Lainnya
1) Persiapan Pekerjaan
Sebelum memulai, Penyedia Jasa harus mengajukan kepada Pengawas Pekerjaan hal-hal
sebagai berikut:
a) Gambar Kerja detail gorong-gorong dan saluran beton untuk mendapat persetujuan
dari Pengawas Pekerjaan.
b) Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Penyedia Jasa harus menyediakan
semua bahan, perlengkapan dan tenaga kerja yang diperlukan unuk pengeringan
(pemompaan), pengalihan saluran air dan pembuatan drainase sementara, dinding
penahan rembesan (cut off wall) dan cofferdam. Pompa siap pakai di lapangan harus
senantiasa dipelihara sepanjang waktu untuk menjamin bahwa tak akan terjadi
gangguan dalam pengeringan dengan pompa.
c) Bilamana Pekerjaan sedang dilaksanakan pada drainase lama atau tempat lain dimana
air tanah rembesan (ground water seepage) mungkin sudah tercemari, maka Penyedia
Jasa harus senantiasa memelihara tempat kerja dengan memasok air bersih yang akan
digunakan oleh tenaga kerja sebagai air cuci, bersama-sama dengan sabun dan
disinfektan yang memadai.
d) Persetujuan tertulis dari Pengawas Pekerjaan untuk pengajuan tersebut di atas harus
diperoleh terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan.
2) Metode Pelaksanaan
- Saluran beton bertulang dan pelat penutup harus dibuat sesuai dengan garis dan elevasi
dan detail lainnya yang ditunjukkan dalam Gambar, atau seperti yang diperintahkan
oleh Pengawas Pekerjaan, dan memenuhi ketentuan dalam Seksi 7.1 Beton dan Beton
Kinerja Tinggi. Bagian permukaan dari saluran terbuka berbentuk U atau bagian
permukaan pelat penutup harus dilaksanakan dengan profil yang rata, elevasi akhir
lapangan harus sesuai dengan rencana serta terhadap elevasi akhir dari perkerasan atau
permukaan dari kerb mempunyai toleransi ± 1 cm. Saluran beton dapat dicor di tempat
atau dengan pra-cetak. Pelat penutup harus dibuat sebagai unit pracetak dan dapat
dipindahkan.
- Untuk saluran yang dicor di tempat, Pengawas Pekerj aan dapat mengij inkan untuk
menggunakan sisi galian sebagai pengganti cetakan. Dalam hal ini, tebal dinding yang
menghadap sisi galian dan selimut beton harus ditambah 25 mm tanpa pembayaran
tambahan.
- Lubang sulingan harus dibuat pada dinding saluran sesuai dengan ketentuan Pasal
2.4.3.5).
- Untuk saluran yang dicor di tempat, sambungan konstruksi harus dibuat pada interval
10 m atau kurang. Sambungan tersebut, seperti sambungan antara ruas-ruas beton
pracetak harus mempunyai lebar nominal pemuaian 1 cm dan harus dibungkus dengan
adukan semen yang rata dengan permukaan dalam saluran.
3) Kebutuhan Tenaga Kerja, Alat dan Material
- Tenaga Kerja yang dibutuhkan, yaitu:
a) Pekerja
b) Tukang
c) Mandor
- Alat yang digunakan, yaitu:
a) Alat Bantu Lainnya
- Material yang digunakan, yaitu:
a) Semen
b) Pasir
c) Aggregat Kasar
d) Air
2) Persiapan Pekerjaan
Sebelum memulai, Penyedia Jasa harus mengajukan kepada Pengawas Pekerjaan hal-hal
sebagai berikut:
e) Gambar Kerja detail gorong-gorong dan saluran beton untuk mendapat persetujuan
dari Pengawas Pekerjaan.
f) Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Penyedia Jasa harus menyediakan
semua bahan, perlengkapan dan tenaga kerja yang diperlukan unuk pengeringan
(pemompaan), pengalihan saluran air dan pembuatan drainase sementara, dinding
penahan rembesan (cut off wall) dan cofferdam. Pompa siap pakai di lapangan harus
senantiasa dipelihara sepanjang waktu untuk menjamin bahwa tak akan terjadi
gangguan dalam pengeringan dengan pompa.
g) Bilamana Pekerjaan sedang dilaksanakan pada drainase lama atau tempat lain dimana
air tanah rembesan (ground water seepage) mungkin sudah tercemari, maka Penyedia
Jasa harus senantiasa memelihara tempat kerja dengan memasok air bersih yang akan
digunakan oleh tenaga kerja sebagai air cuci, bersama-sama dengan sabun dan
disinfektan yang memadai.
h) Persetujuan tertulis dari Pengawas Pekerjaan untuk pengajuan tersebut di atas harus
diperoleh terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan.
3) Metode Pelaksanaan
- Saluran beton bertulang dan pelat penutup harus dibuat sesuai dengan garis dan elevasi
dan detail lainnya yang ditunjukkan dalam Gambar, atau seperti yang diperintahkan
oleh Pengawas Pekerjaan, dan memenuhi ketentuan dalam Seksi 7.1 Beton dan Beton
Kinerja Tinggi. Bagian permukaan dari saluran terbuka berbentuk U atau bagian
permukaan pelat penutup harus dilaksanakan dengan profil yang rata, elevasi akhir
lapangan harus sesuai dengan rencana serta terhadap elevasi akhir dari perkerasan atau
permukaan dari kerb mempunyai toleransi ± 1 cm. Saluran beton dapat dicor di tempat
atau dengan pra-cetak. Pelat penutup harus dibuat sebagai unit pracetak dan dapat
dipindahkan.
- Untuk saluran yang dicor di tempat, Pengawas Pekerjaan dapat mengijinkan untuk
menggunakan sisi galian sebagai pengganti cetakan. Dalam hal ini, tebal dinding yang
menghadap sisi galian dan selimut beton harus ditambah 25 mm tanpa pembayaran
tambahan.
- Lubang sulingan harus dibuat pada dinding saluran sesuai dengan ketentuan Pasal
2.4.3.5).
- Untuk saluran yang dicor di tempat, sambungan konstruksi harus dibuat pada interval
10 m atau kurang. Sambungan tersebut, seperti sambungan antara ruas-ruas beton
pracetak harus mempunyai lebar nominal pemuaian 1 cm dan harus dibungkus dengan
adukan semen yang rata dengan permukaan dalam saluran.
- Uraian tugas dan fungsi dari masing-masing Personel yang disebutkan di atas adalah sebagai
berikut:
Catatan:
Penyedia Jasa wajib menjamin bahwa setiap pekerjaan/proses hanya boleh dilakukan oleh
tenaga kerja/operator yang telah terlatih dan telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan
jenis pekerjaan atau tugasnya termasuk kompetensi melakukan prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaan atau tugasnya.
Struktur Organisasi Proyek
Bogor, 9 Mei 2022
Pejabat Pembuat Komitmen 5.3
Provinsi Jawa Barat