Anda di halaman 1dari 183

MEMBERSIHKAN MULUT DAN

GIGI PALSU PADA LANSIA

Disusun oleh:

Ham Idris Tumenggung Sis, S.ST, MM

BBPPMPV BISNIS DAN PARIWISATA


KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Ungkapan puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku penyusun modul Peksos untuk
Pengembangan Ilmu Pekerjaan Sosial dapat menyelesaikan penyusunan modul ini dengan baik.
Modul ini berisi pentingnya seorang Calon Narasumber Pekerjaan Sosial dengan memiliki
pemahaman dan kemampuan untuk melakukan bimbingan pada diklat Upskilling Reskilling. Hal
tersebut telah kita ketahui semua bahwa tuntutan publik atas layanan pendidikan dengan industry
meningkat lebih cepat dibanding kemampuan pemerintah menyediakan dana, sehingga untuk
kualitas pendidikan dengan pengaturan yang memadai, dimana motivasi swasta berinvestasi
sangat dipengaruhi oleh iklim berinvestasi yang kondusif baik dukungan keamanan investasi dan
pengembaliannya. Pembuatan Modul ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan
pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap Calon Instruktur, agar memiliki kompetensi dasar
dalam memahami dan mengetahui teknik dan tata melakukan bimbingan teknik dalam rangka
melaksanakan kurikulum merdeka. Kami menyadari bahwa modul ini masih ada kekurangan dan
kelemahannya, baik pada isi, bahasa, maupun penyajiannya. Kami sangat mengharapkan adanya
tanggapan berupa kritik dan saran guna penyempurnaan modul ini. Semoga modul ini bermanfaat
DAFTAR ISI 2
DAFTAR GAMBAR 3
BAB 1. PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Tujuan 5
C. Peta Kompetensi 6
D. Ruang Lingkup 6
E. Petunjuk Penggunaan Modul 9
BAB II. KEGIATAN PEMBELAJARAN 10
A. MEMPERSIAPKAN KEGIATAN 10
1. Tujuan Pembelajaran 10
2. Kriteria Unjuk Kerja 10
3. Uraian Materi 10
4. Aktivitas Pembelajaran 16
5. Latihan/Kasus/Tugas 16
6. Rangkuman 19
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut/Reflektif 19
B. MEMBERSIHKAN MULUT DAN MENYIKAT GIGI PADA LANSIA 20
1. Tujuan Pembelajaran 20
2. Kriteria Unjuk Kerja 20
3. Uraian Materi 20
4. Aktivitas Pembelajaran 24
5. Latihan/Kasus/Tugas 25
6. Rangkuman 28
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut/Reflektif 28
C. MEMBERSIHKAN GIGI PALSU 29
1. Tujuan Pembelajaran 29
2. Kriteria Unjuk Kerja 29
3. Uraian Materi 29
4. Aktivitas Pembelajaran 33
5. Latihan/Kasus/Tugas 33
6. Rangkuman 37
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut/Reflektif 37
D. MERAPIKAN ALAT SEHABIS DIGUNAKAN 38
1. Tujuan Pembelajaran 38
2. Kriteria Unjuk Kerja 38
3. Uraian Materi 38
4. Aktivitas Pembelajaran 39
5. Latihan/Kasus/Tugas 39
6. Rangkuman 43
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut/Reflektif 43
BAB III PENILAIAN 44
A. Penilaian Teori 44
B. Penilaian Praktik 45
C. Penilaian Sikap Kerja 49
REFERENSI 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Kedudukan Modul 6
Gambar 2. KrukPerlengkapan Untuk Menggosok Gigi 21
Gambar 3. WalkerSusunan Gigi Pada Orang Dewasa 22
Gambar 4 Kursi RodaStruktur Gigi 22
Gambar 5 Tripod & Quadripod Contoh Gigi Palsu Yang Bagus 23
Gambar 6 Stick 23
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Upskilling dan Reskilling Guru SMK Berstandar Industri merupakan salah
satu program prioritas dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan dengan DUDI yang
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bagi guru kejuruan SMK sesuai dengan
standar industri. Program ini akan dilaksanakan bagi guru kejuruan SMK, termasuk
kompetensi keahlian Caregiver.
Upskilling bagi guru kompetensi keahlian Caregiver dapat diartikan sebagai pelatihan
berbasis industri yang berorientasi pada peningkatan level kompetensi
teknis/kejuruan/kerja yang telah dimiliki sebelumnya. Sedangkan reskilling dapat diartikan
sebagai pelatihan berbasis industri bagi guru kompetensi keahlian Caregiver berorientasi
pada penguasaan kompetensi teknis/kejuruan/kerja yang belum dikuasai sebelumnya.
Activities of Daily Living (ADL) atau aktivitas sehari-hari adalah sekumpulan kegiatan
yang dilakukan oleh Lansia untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya. Aktivitas
tersebut meliputi mandi, berpakaian, berpindah dari tempat tidur atau kursi, berjalan,
menggunakan toilet, dan makan. Seiring terjadinya proses penuaan maka akan terjadi
perubahan ataupun kemunduran dalam ADL lansia. Oleh karena itu, pendamping Lansia
atau Caregiver harus memiliki kemampuan dalam memberikan layanan ADL ini.
Modul Berjudul “MEMBERSIHKAN MULUT DAN GIGI PALSU PADA LANSIA” ini
disusun sebagai salah satu komponen pembelajaran Program Upskilling dan Reskilling
Guru Caregiver SMK Berstandar Industri berfokus pada peningkatan kompetensi
teknis/kejuruan/kerja. Secara umum modul ini membekali pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan oleh seorang Caregiver dalam memberikan salah satu
layanan Activities of Daily Living.
B. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu melatih jalan pada lansia
yang lumpuh sebelah.
Tujuan khusus adalah:
1. Menyiapkan lansia yang lumpuh sebelah, yang meliputi penyampaikan kepada
lansia salam terapeutik dan penyampaian dengan jelas meliputi tujuan dan cara
pemberitahuan prosedur untuk melatih jalan pada lansia.
2. Menyiapkan peralatan dan bahan, yang meliputi penyiapan alat dan bahan sesuai
jenis dan kegunaanya dan memperhatikan kebutuhan alat dan bahan jangan
sampai ada yang rusak dan membahayakan lansia.
3. Melakukan pelatihan jalan, yang meliputi alat dan bahan dipergunakan sesuai
fungsinya, lansia dilatih jalan menggunakan alat sesuai kondisi lansia, keadaan
umum lansia diperiksa jangan sampai menurun dan privasi dan kesehatan lansia
dijaga sesuai standar minimal pelayanan.
4. Membereskan peralatan, yang meliputi peralatan dibersihkan dan diperiksa
keadaanya dan peralatan disimpan pada tempat semula.
5. Melaporkan hasil pelatihan lansia yang meliputi kemajuan lansia di dalam
pelatihan dicatat dan hasilnya dilaporkan pada keluarga dan dokter keluarg.
C. Peta Kompetensi
Modul ini merupakan modul ke-7 dari 10 modul yang termasuk kedalam dalam lingkup
Activities of Daily Living. Kedudukan Modul dapat dilihat pada bagan berikut ini.

Modul Modul Modul


Modul 2 3 4 Modul
1 5

Activities of Daily Living


Modul
Modul 6
10 Modul Modul Modul
9 8 7

Gambar 1. 1. Peta Kedudukan Modul


D. Ruang Lingkup
Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi dari Standar Kompetensi
Kerja Bidang Pekerjaan Domestik Sub Bidang Caregiver dengan uraian sebagai
berikut:
Kode Unit : T.970000.045.02
Judul Unit : Membersihkan Mulut dan Gigi Palsu Lansia

Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,


keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan dalam menyikat
gigi membersihkan mulut dan membersihkan gigi palsu sebagai
bagian dari pelayanan kesehatan pada lansia yang bertempat
tinggal di rumah ataupun di panti.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Mempersiapkan kegiatan 1.1 Salam terapeutik disampaikan pada lansia
dan keluarga pada saat bertemu.
1.2 Data lansia yang mencakup aspek fisik dan
psikologi dipelajari sebagai bahan
pertimbangan untuk menyiapkan tindakan
asuhan kesehatan.
1.3 Perlengkapan dan bahan untuk keperluan
personal hygiene dipersiapkan sesuai
dengan standar yang ditetapkan dan
informasi tambahan yang diperoleh dari
lansia dan keluarga.
1.4 Rencana tindakan disusun berdasar pada
data pasien/klien, untuk mengantisipasi
kebutuhan perlakuan khusus berdasar pada
kondisi lansia.
1.5 Tindakan yang akan dilakukan dijelaskan
meliputi tujuan dan cara.

2. Membersihkan mulut 2.1 Perlengkapan dan bahan untuk menggosok


dan menyikat gigi pada gigi dan membersihkan mulut ditempatkan
lansia pada troli, sesuai dengan cara penempatan
yang telah ditetapkan.
2.2 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dan
perlindungan diri terhadap penularan
penyakit dilakukan sesuai dengan kondisi
pasien dan kebijakan yang berlaku.
2.3 Jenis pasta gigi dipilih sesuai dengan tingkat
sensitivitas gigi dan gusi yang dimiliki lansia.
2.4 Salam terapeutik disampaikan kembali
kepada lansia sebagai awal tindakan
asuhan.
2.5 Lansia ditempatkan pada posisi yang
nyaman untuk memudahkan dalam
menggosok gigi dan membersihkan mulut.
2.6 Penyikatan gigi lansia dilakukan dengan
urutan langkah yang benar.
2.7 Untuk lansia yang memiliki gigi palsu setelah
gigi palsunya dilepas diberikan kumur-kumur
dan dibersihkan mulutnya.
2.8 Lansia diposisikan kembali ditempat tidur
dengan kondisi yang nyaman.
3. Membersihkan gigi palsu 3.1 Gigi palsu dilepas dengan hati hati dari
mulut lansia.
3.2 Gigi palsu direndam dengan air garam
hangat dalam baskom kecil.
3.3 Gigi palsu dibersihkan dengan pasta gigi dan
sikat gigi pada air yang mengalir.
3.4 Lansia diberi kumur-kumur
untuk membersihkan mulutnya.
3.5 Gigi palsu yang sudah bersih dipasangkan
kembali pada mulut lansia.

4. Menata kembali 4.1 Alat dan bahan dibersihkan


alat habis dengan desinfectan dan dikeringkan.
pakai 4.2 Alat dan bahan disimpan ke tempat semula.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel:
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyikat gigi dan membersihkan gigi palsu
merupakan pelayanan kesehatan pada lansia dalam rangka pemenuhan
kebutuhan personal hygiene.
1.2 Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini
adalah:
1.2.1 SOP
Instruksi pelayanan

2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan


2.1 Peralatan
2.1.1 Kom kecil untuk merendam gigi palsu
2.1.2 Gigi palsu
2.1.3 Sikat gigi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Pasta gigi
2.2.2 Lap kering yang bersih
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
4. Norma dan Standar
4.1 Norma
Adat dan kebiasaan keluarga lansia
4.2 Standar (Tidak
ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian:
Unit kompetensi ini dinilai dalam lingkungan yang aman terhadap individu pelayan
kesehatan, baik pengetahuan dengan cara lisan, wawancara atau tertulis adapun
keterampilan dan sikap kerja dilakukan di tempat kerja maupun secara observasi
demontrasi, namun bagi yang sudah berpengalaman dan memiliki bukti yang
memadai penilaian dapat dilakukan dengan portofolio sesuai dengan standar
perawatan lansia yang dilakukan.

2. Persyaratan Kompetensi:
1.1 T.970000.043.02 : Memandikan lansia ditempat tidur.
1.2 T.970000.007.02 : Melakukan Komunikasi dengan Menggunakan Negara
Penempatan

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan:


3.1 Pengetahuan yang diperlukan:
3.1.1 Cara/teknik menyikat gigi dan membersihkan gigi palsu.
3.1.2 Anatomi-fisiologi mulut.
3.1.3 Fungsi, kegunaan dan macam pasta gigi
3.2 Keterampilan yang diperlukan:
3.2.1 Komunikasi.
3.2.2 Pengkajian kondisi lansia untuk kesehatan mulut dan gigi.
3.2.3 Teknik menolong menggosok gigi dan membersihkan gigi palsu
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Hati-hati dalam melakukan pekerjaan
4.2 Tanggap terhadap keadaan lansia
4.3 Sabar dalam melakukan pekerjaan

5. Aspek Kritis:
5.1 Lansia ditempatkan pada posisi yang nyaman untuk memudahkan dalam
menggosok gigi dan membersihkan mulut
5.2 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan diri terhadap
penularan penyakit dilakukan sesuai dengan kondisi pasien dan kebijakan
yang berlaku kebijakan yang berlaku.
E. Petunjuk Penggunaan Modul
Langkah-langkah yang harus anda lakukan adalah sebagai berikut :
1. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan dari kegiatan belajar ini yang memuat
kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan kondisi yang diberikan dalam
rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai melalui buku ini.
2. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada lembar
kerja yang disediakan sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam buku
ini.
3. Diskusikan dengan sesama peserta didik apa yang telah anda cermati untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang
ingin dicapai dalam buku ini. Bila masih ragu, maka tanyakanlah pada instruktur
sampai paham.
4. Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat dan pengertian dari istilah-
istilah sulit dan penting dalam modul.
5. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan belajar,
kerjakan tugasnya, dan jawablah pertanyaan tes, kemudian cocokkan dengan kunci
jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas menguasai hasil belajar yang
diharapkan.
6. Bila dalam proses memahami materi anda mendapatkan kesulitan, maka diskusikan
dengan teman-teman anda atau konsultasikan dengan guru.
7. Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam modul ini, selanjutnya
pelajarilah modul selanjutnya sesuai yang tertuang pada peta kedudukan modul
atau konsultasikan dengan guru/instruktur
8. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kepada kegiatan belajar berikutnya, bila belum
menguasai benar materi pada kegiatan belajar sebelumnya
BAB II. KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. MEMPERSIAPKAN KEGIATAN
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini peserta mampu mempersiapkan
kegiatan dalam membersihkan mulut dan gigi palsu lansia
2. Kriteria Unjuk Kerja
a. Salam terapeutik disampaikan pada lansia dan keluarga pada saat bertemu.
b. Data lansia yang mencakup aspek fisik dan psikologi dipelajari sebagai bahan
pertimbangan untuk menyiapkan tindakan asuhan kesehatan.
c. Perlengkapan dan bahan untuk keperluan personal hygiene dipersiapkan
sesuai dengan standar yang ditetapkan dan informasi tambahan yang diperoleh
dari lansia dan keluarga.
d. Rencana tindakan disusun berdasar pada data pasien/klien, untuk
mengantisipasi kebutuhan perlakuan khusus berdasar pada kondisi lansia.
e. Tindakan yang akan dilakukan dijelaskan meliputi tujuan dan cara.
3. Uraian Materi
a. Salam terapeutik disampaikan pada lansia dan keluarga pada saat
bertemu.
Menyampaikan salam pada lansia dan keluarga pada saat bertemu
sangatlah penting agar terjalin komunikasi antara lansia dan keluarga
dengan perawat. Salam disampaikan dengan menunjukkan rasa hormat,
seperti “bapak”, “ibu”, kecuali apabila sebelumnya pasien telah meminta anda
untuk memanggil panggilan kesukaannya. Langkah ini bertujuan untuk
membantu perawat atau petugas kesehatan memperoleh sumber
informasi atau data klien dan mengefektifkan rencana/tindakan dapat
terealisasi dengan baik dan tepat. Dalam menyampaikan salam dan
berinteraksi dengan lansia/pasien harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Berbicara dengan pelan, jelas, tidak harus berteriak, menggunakan bahasa
dan kalimat yang sederhana.
b. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
c. Gunakan sentuhan lembut dengan sentuhan ringan di tangan, lengan atau
bahu.
d. Pertahankan kontak mata dengan pasien.
e. Jangan mengabaikan pasien saat berinteraksi.
f. Mengurangi kebisingan saat berinteraksi, beri kenyamanan dan beri
penerangan yang cukup saat berinteraksi.

b. Data lansia yang mencakup aspek fisik dan psikologi dipelajari sebagai
bahan pertimbangan untuk menyiapkan tindakan asuhan kesehatan.
Pendekatan perawatan lansia dalam konteks komunikasi ada 2 (dua) aspek
yaitu :
a. Aspek fisik
Mencari informasi tentang kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian, yang
dialami, perubahan fisik organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa di
capai dan dikembangkan serta penyakit yang dapat dicegah progresifitasnya.
Pendekatan ini relative lebih mudah di laksanakan dan di carikan solusinya
karena riil dan mudah di observasi.
b. Aspek psikologis
Karena pendekatan ini sifatnya absrak dan mengarah pada perubahan prilaku,
maka umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk melaksanakan
pendekatan ini perawat berperan sebagai konselor, advokat,
supporter, interpreter terhadap sesuatu yang asing atau sebagai penampung
masalah- masalah yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab bagi klien.
Perubahan mental lansia dimana penampilan, persepsi dan keterampilan
berkurang, terjadi perubahan pada daya membayangkan karena tekanan-
tekanan dari faktor waktu. Pada umumnya setelah orang memasuki usia lanjut
ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif
meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, perhatian sehingga
menyebabkan reaksi dan perilaku lansia makin melambat. Sedangkan fungsi
psikomotor meliputi hal- hal yang berhubungan dengan dorongan dan
kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi yang berakibat lansia
menjadi kurang cekatan. Perubahan ini bisa mempengaruhi pada kemampuan
lansia dalam melakukan perawatan diri, salah satunya adalah
perawatan kebersihan gigi mulut. Proses mempelajari data lansia yang
mencakup aspek fisik dan psikologis sebagai bahan pertimbangan untuk
menyiapkan tindakan asuhan kesehatan, perlu dilakukan oleh seorang
perawat. Proses mempelajari data lansia tersebut berhubungan dengan
sikap kerja dari seorang perawat. Sikap kerja seorang perawat antara lain :
a. Bertanggung jawab, dengan memperhatikan :
 Standar pelayanan minimum terhadap lansia
 Standar prosedur pemakaian alat dan bahan
 Pelayanan prima, keramahan, kesabaran dan kelembutan
 Efisiensi pemakaian kebutuhan waktu untuk membersihkan gigi lansia.
b. Bakat kerja, yaitu :
 Intelegensia, tentang memahamai berbagai obat-obatan.
 Kemampuan verbal, tentang memahami aturan minum obat.
 Ketangkasan jari/tangan dalam membantu menggosok gigi lansia.
c. Minat kerja, yaitu :
 Suatu yang dianggap baik bagi orang lain seperti lansia menjadi senang
terhadap perawat yang ramah, sopan, pandai, terampil dan lembut
dalam merawat gigi dan gigi palsu lansia.
 Suatu kegiatan yang memberikan kepuasaan nyata dan produktif yang
bisa menyenangkan dan memberi rasa percaya diri lansia sakit gigi.

c. Perlengkapan dan bahan untuk keperluan personal hygiene dipersiapkan


sesuai dengan standar yang ditetapkan dan informasi tambahan yang
diperoleh dari lansia dan keluarga.
Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan atau
penampilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada
setiap orang sakit karena terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan.

Hygiene mulut
Hygiene mulut dilakukan karena pasien terlalu lemah untuk melakukan perawatan
mulut, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan
menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit atau
medikasi yang digunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan
bergantung terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan mulut merupakan bagian
penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai
kuman dapat masuk. Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan
mulut, gigi, gusi, dan bibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel-partikel
makanan, plak, bakteri, memasase gusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang
dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Beberapa penyakit yang mungkin
muncul akibat perawatan gigi dan mulut yang buruk adalah karies, gingivitis (radang
gusi), dan sariawan. Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat dan
selanjutnya menstimulasi nafsu makan. Tujuan perawatan hygiene mulut pasien
adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik serta untuk
mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut (misalnya tifus,
hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh,
mencapai rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan
sendiri perawatan hygiene mulut dengan benar.
Hygine mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi dan
bibir selanjutnya dapat menstimulus. Hygine gigi dan mulut, dipegaruhi oleh
sejumlah faktor. Praktik menjaga kesehatan dipengeruhi oleh pengetahuan dan sikap
dari individu. Dalam menjaga kebersihan diri salah satunya kebersihan gigi dan mulut
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Citra tubuh
Penampilan umum dapat menggambarkan pentingnya hygiene pada seseorang.
Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya.
Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan tubuh.
b. Praktik sosial
Kelompok-kelompok sosial dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Dalam
kehidupan, teman-teman dan kelompok kerja membentuk harapan orang
mengenai penampilan pribadi mereka dan perawatan yang dilakukan dalam
mempertahankan hygiene yang kuat.
c. Status sosial ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik
kebersihan yang digunakan.
d. Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene. Tetapi pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup.
Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri. Seringkali
pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk
meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan
menguntungkan dalam mengurangi resiko kesehatan dapat memotivasi
seseorang untuk memenuhi perawatan.
e. Variabel kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan lansia mempengaruhi perawatan kebersihan gigi
mulut. Orang dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda memiliki praktik
perawatan yang berbeda juga.
f. Pilihan pribadi
Setiap orang memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk
melakukan perawatan mulut dan perawatan lainnya
g. Kondisi fisik
Orang yang menderita penyakit tertentu atau orang yang sudah terlalu tua
memiliki kekurangan energi fisik untuk melakukan perawatan diri termasuk
perawatan gigi mulut.
Dalam melakukan aktivitas menyiapkan perlengkapan dan bahan sesuai standar
dan informasi yang diperoleh dari keluarga akan terkait dengan aktivitas menjalin
hubungan dengan lansia dalam hal pelayanan, menggali dan menganalisis
kebutuhan lansia dan menyesuaikan pelayanan dengan kebutuhan lansia.
Terutama dalam melakukan aktivitas menyiapkan peralatan menggosok gigi,
membersihkan gigi palsu dan menjaga/membantu lansia sewaktu menggosok gigi,
akan terkait dengan aktivitas memandikan lansia dan aktivitas lainnya.
Perlengkapan alat-alat dan bahan menggosok gigi lansia dipersiapkan terlebih
dahulu sebelum lansia menggosok gigi. Perlengkapan alat-alat dan bahan untuk
menggosok gigi adalah :
[1.] Washlap untuk melap mulut
[2.] Sarung tangan karet untuk membungkus tangan
[3.] Cairan Untuk Kumur-kumur setelah menggosok gigi
[4.] Pasta Gigi bahan untuk menggosok gigi
[5.] Gelas Kumur untuk tempat air berkumur-kumur
[6.] Handuk untuk melap mulut dan muka
[7.] Cotton Bath untuk membersihan gigi palsu lansia
[8.] Tusuk Gigi untuk membersihkan gigi palsu lansia
[9.] Tissue untuk melap mulut dan tangan
Trolley untuk tempat peralatan dan bahan menggosok gigi
Perlengkapan alat dan bahan Fungsi
1.Wahslap  Untuk melap mulut

2. Sarung tangan  Untuk membungkus tangan


karet

3. Cairan untuk kumur-kumur  Untuk kumur-kumur setelah


menggosok gigi

4. Pasta gigi  Bahan untuk menggosok gigi


5. Gelas Kumur  Untuk tempat air berkumur-kumur

6. Handuk  untuk melap mulut dan muka

7. Cotton Buds  Untuk membersihan gigi palsu lansia

8. Tusuk Gigi  Untuk membersihkan gigi palsu lansia

9. Tissue  Untuk melap mulut dan tangan

10. Trolley  Untuk tempat peralatan dan bahan


menggosok gigi

Gambar 2. Perlengkapan Untuk Menggosok Gigi


d. Rencana tindakan disusun berdasar pada data pasien/klien, untuk
mengantisipasi kebutuhan perlakuan khusus berdasar pada kondisi
lansia.
Sebelum menyusun rencana tindakan berdasar pada data pasien, untuk
mengantisipasi kebutuhan khusus perlu diketahui terlebih dahulu kondisi gigi
lansia sehat dan yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut.
Kondisi gigi lansia yang sehat ada 3 (tiga) kategori, yaitu :
a. Lansia yang masih mempunyai gigi.
b. Lansia yang menggunakan gigi palsu
c. Lansia yang tidak mempunyai gigi
Masalah kesehatan gigi dan mulut, antara lain :
a. Holitosis, bau nafas yang tidak sedap yang dapat disebabkan oleh kuman
atau lainnya.
b. Ginggivitis, radang pada daerah gusi.
c. Karies, radang pada gigi.
d. Stomatitis, radang pada daerah mukosa atau rongga mulut.
e. Peridontal desease (gusi yang mudah berdarah dan bengkak).
f. Glostitis, radang pada lidah.
g. Chilosis, bibir yang pecah-pecah.
Setelah mengetahui kondisi gigi lansia dan masalah kesehatan gigi dan mulut
lansia, maka cara menyusun rencana tindakan berdasar pada data pasien, untuk
mengantisipasi kebutuhan khusus berdasar pada kondisi lansia adalah dengan
memahami dan memperlakukan pasien lansia dengan baik, memahami yang
menjadi keluhan pasien lansia, dan menyiapkan obat-obatan yang tepat sesuai
kondisi lansia. Jika diperlukan minta dokter menyiapkan sikat gigi khusus yang
dirancang untuk lansia guna membantu cara menyikat gigi yang baik dan benar.
e. Tindakan yang akan dilakukan dijelaskan meliputi tujuan dan cara.
Untuk mencegah kerusakan gigi, lansia harus merubah kebiasaan makan,
mengurangi asupan karbohidrat, terutama kudapan manis diantara waktu makan.
Makanan manis atau mengandung tepung akan menempel pada permukaan gigi.
Setelah memakan makanan yang manis lansia harus menggosok gigi untuk
mengurangi aksi plak. Memakan buah yang mengandung asam (misalnya apel dan
makanan berserat seperti sayuran segar) juga mengurangi plak. Kualitas
keasaman makanan mengeliminasi bakteri yang membentuk pada gigi. Diet
seimbang yang baik meningkatkan integritas jaringan mulut. Tindakan yang
dilakukan terhadap :
a. Lansia yang masih mempunyai gigi
Bagi lansia yang memiliki gigi agak lengkap dapat menyikat giginya sendiri
dua kali sehari pada pagi dan malam sebelum tidur, termasuk bagian gusi. Bila
ada gigi berlobang dan ada endapan warna kuning sampai cokelat sebaiknya
dibawa ke puskesmas.
b. Lansia yang menggunakan gigi palsu.
Bagi lansia yang menggunakan gigi palsu, gigi dibersihkan dengan sikat gigi
perlahan-lahan dibawah air yang mengalir bila perlu dapat gunakan pasta gigi.
Pada waktu tidur gigi palsu dilepas dan direndam dalam air bersih.
c. Lansia yang tidak mempunyai gigi.
Untuk lansia yang tidak mempunyai gigi sama sekali setiap habis makan juga
harus menyikat secara lembut bagian gusi dan lidah menggunakan sikat yg
lembut atau menggunakan kain yang lembut untuk membersihkan sisa
makanan yang melekat. Selain menyikat gusi dan lidah lansia yang tidak
memiliki gigi
Gambar 3. Susunan Gigi pada Orang Dewasa

b. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Kegiatan

1. Menyampaikan salam pada lansia dan keluarga pada saat bertemu

2. Mempelajari data lansia mencakup aspek fisik dan psikologis sebagai bahan

pertimbangan untuk menyiapkan tindakan asuhan kesehatan

3. Mempersiapkan perlengkapan dan bahan sesuai standar dan informasi yang

diperoleh dari keluarga

4. Menyusun rencana tindakan berdasar pada data pasien, untuk mengantisipasi

kebutuhan khusus berdasar pada kondisi lansia

c. Sikap kerja dalam Mempersiapkan Kegiatan


Harus bersikap secara:
1. Cekatan dan taat asas dalam menyampaikan salam pada lansia dan keluarga
pada saat bertemu.
2. Teliti dan taat asas dalam mempelajari data lansia mencakup aspek fisik dan
psikologis sebagai bahan pertimbangan untuk menyiapkan tindakan asuhan
kesehatan.
3. Teliti dan taat asas dalam mempersiapkan perlengkapan dan bahan sesuai
standar dan informasi yang diperoleh dari keluarga.
4. Teliti dan taat asas dalam menyusun rencana tindakan berdasar pada data
pasien, untuk mengantisipasi kebutuhan khusus berdasar pada kondisi lansia.
4. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran modul ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Membaca uraian materi yang sudah di sediakan..
b. Mengerjakan latihan/kasus/tugas yang telah disediakan.
c. Melakukan umpan balik dan tindak lanjut/reflektif.
5. Latihan/Kasus/Tugas
a. Tugas Teori
Jawablah soal di bawah ini

1. Sebutkan cara menjelaskan salam terapeutik pada lansia.

2 Jelaskan aspek dan psikologis lansia sebagai bahan pertimbangan untuk


asuhan kesehatan.

3 Sebutkan tiga perlengkapan untuk keperluan personal hygiene.

4 Sebutkan tiga bahan untuk keperluan personal hygiene.

Lembar Evaluasi Tugas Teori Membuat Persiapan Lansia


Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.
No Benar Salah
1
2
3

Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Menyiapkan Peralatan dan Bahan dijawab
dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?
Ya Tidak

Nama Tanda Tangan


Peserta
........................................ ...........................................
Penilai
........................................ ...........................................

Catatan Penilai :

B. Tugas Praktik

1. Elemen Kompetensi : Mempersiapkan Kegiatan

2. Waktu Penyelesaian : 60 menit

3. Capaian Unjuk Kerja :

Setelah menyelesaikan tugas membuat Mempersiapkan Kegiatan peserta

mampu:

a) Menyampaikan salam pada lansia dan keluarga pada saat bertemu.

b) Mempelajari data lansia mencakup aspek fisik dan psikologis sebagai

bahan pertimbangan untuk menyiapkan tindakan asuhan kesehatan.

c) Mempersiapkan perlengkapan dan bahan sesuai standar dan informasi

yang diperoleh dari keluarga.

d) Menyusun rencana tindakan berdasar pada data pasien, untuk

mengantisipasi kebutuhan khusus berdasar pada kondisi lansia.

4. Daftar Alat dan Bahan :

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN


.
A. ALAT
1 Baskom
2 Gigi palsu
3 Sikat gigi
B BAHAN
1 Pasta gigi
2 Lap kering yang bersih

5. Indikator Unjuk Kerja (IUK):


a. Mampu menyampaikan salam pada lansia dan keluarga pada saat bertemu.
b. Mampu mempelajari data lansia mencakup aspek fisik dan psikologis sebagai
bahan pertimbangan untuk menyiapkan tindakan asuhan kesehatan.
c. Mampu mempersiapkan perlengkapan dan bahan sesuai standar dan
informasi yang diperoleh dari keluarga.
d. Mampu menyusun rencana tindakan berdasar pada data pasien, untuk
mengantisipasi kebutuhan khusus berdasar pada kondisi lansia.
e. Dapat menjelaskan tujuan dan cara tindakan yang akan dilakukan.

6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan

praktik kerja ini adalah :

a. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh

hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena

ketidak-telitian dan tidak taat asas.

b. SOP yang relevan.

7. Standar Kinerja

a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang

ditetapkan.

b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada

kesalahan kegiatan kritis.

8. Tugas

Abstraksi Tugas Praktik I

Peserta menyampaikan salam terapeutik pada lansia dan keluarga pada saat
bertemu, dan
mempelajari data lansia mencakup aspek fisik dan psikologis dan lalu
mempersiapkan

perlengkapan dan bahan. Untuk itu, diperlukan data yang diperoleh dari pihak

intenal terkait seperti yang dijelaskan di Buku Informasi yang akan digunakan

sebagai dasar kegiatan pelaporan pelatihan.

9. Instruksi Kerja

Setelah membaca abstraksi nomor 8 selanjutnya ikuti instruksi kerja sebagai

berikut:

a. Siapkan referensi metode salam terapeutik.

b. Mempelajari data lansia mencakup aspek fisik dan psikologis sebagai bahan

pertimbangan untuk menyiapkan tindakan asuhan kesehatan.

c. Mempersiapkan perlengkapan dan bahan sesuai standar dan informasi yang

diperoleh dari keluarga.

d. Menyusun rencana tindakan berdasar pada data pasien, untuk mengantisipasi

kebutuhan khusus berdasar pada kondisi lansia.


e. Menjelaskan tujuan dan cara tindakan yang akan dilakukan.

10.Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas I

No DAFTAR POIN YANG DICEK PENCAPAIAN PENILAIAN


TUGAS/INSTRUKSI
YA TIDAK K BK
Siapkan referensi metode
1 Salam terapeutik
salam

Salam terapeutik
terapeutik.
Mempelajari data lansia
2 Aspek Fisik psikologis
mencakup aspek dan
psikologis sebagai bahan
psikologis pertimbangan
untuk menyiapkan
tindakan asuhan
kesehatan.
Mempersiapkan
3 Persiapan Perlengkapan
perlengkapan dan bahan dan Bahan
Persiapan sesuai standar
dan informasi yang

perlengkapan dan
diperoleh dari keluarga.
Menyusun rencana
4 Penyusunan Rencana
tindakan berdasar Tindakan berdasarkan data
pasien

Penyusunan rencana
pada data pasien, untuk
mengantisipasi tindakaan
berdasar kebutuhan
khusus berdasar pada
kondisi lansia
Menjelaskan tujuan dan
5 Tujuan dan Cara Tindakan
cara tindakan
Tujuan dan
cara
yang akan dilakukan.

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Mempersiapkan Kegiatan dilaksanakan

dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN

NAMA TANDA TANGAN


PESERTA

PENILAI

PESERTA

PENILAI

Catatan Penilai :

Pengamatan Sikap Kerja


CEK LIS PENGAMATAN SIKAP KERJA

INDIKATOR UNJUK KERJA NO. KUK K BK KETERANGAN

1. Harus bertindak cekatan dan 1.1


taat asas

2. Harus bertindak teliti dan taat 1.2


asas

3. Harus bertindak teliti dan taat 1.3


asas

4. Harus bertindak teliti dan taat 1.4


asas

Catatan :
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………

Tanda Tangan Peserta : ………………………….

Tanda Tangan Instruktur : …………………………

6. Rangkuman
a) Aspek fisik yaitu tentang kesehatan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian,
yang dialami, perubahan fisik organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa
dicapai dan dikembangkan serta penyakit yang dapat dicegah progresifitasnya.
b) Aspek psikologis yaitu tentang pendekatan yang abstrak dan mengarah pada
perubahan prilaku, maka umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama

7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut/Reflektif


Hal-hal penting yang
No Aspek Tindak Lanjut
diperoleh

1 Aspek
Pengetahuan

2 Aspek
Keterampilan

3 Aspek Sikap
Kerja
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini hal-hal penting yang telah saya peroleh
adalah:

B. Membersihkan mulut dan menyikat gigi pada lansia


1. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini peserta mampu membersihkan
mulut dan menyikat gigi pada lansia
2. Kriteria Unjuk Kerja

a. Perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut


ditempatkan pada troli, sesuai dengan cara penempatan yang telah
ditetapkan.
b Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan diri terhadap
penularan penyakit dilakukan sesuai dengan kondisi pasien dan kebijakan
yang berlaku.
c Jenis pasta gigi dipilih sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi dan gusi yang
dimiliki lansia.
d Salam terapeutik disampaikan kembali kepada lansia sebagai awal tindakan
asuhan.
e Lansia ditempatkan pada posisi yang nyaman untuk memudahkan dalam
menggosok gigi dan membersihkan mulut.
f Penyikatan gigi lansia dilakukan dengan urutan langkah yang benar.
g Untuk lansia yang memiliki gigi palsu setelah gigi palsunya dilepas diberikan
kumur-kumur dan dibersihkan mulutnya.
h Lansia diposisikan kembali ditempat tidur dengan kondisi yang
nyaman.
3. Uraian Materi
a. Perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan
mulut ditempatkan pada troli, sesuai dengan cara penempatan yang
telah ditetapkan.

Cara menempatkan perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan

membersihkan mulut pada troli ditata dan disusun sesuai dengan kebutuhan.

Dengan demikian trolley digunakan untuk dapat menciptakan cara kerja yang efektif

dan efisien, sehingga perawat dapat membawa sekaligus seluruh peralatan dan
bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut.

Penempatan untuk seluruh perlengkapan yang dibawa dengan trolley tersebut

diatur diletakkan dan disusun di atas meja troli serta didekatkan ke tempat tidur

lansia sehingga dapat memudahkan perawat di dalam mendapatkan alat yang

diperlukan. Pekerjaan untuk menyiapkan kelengkapan trolley harus dilakukan oleh

perawat sebelum menggosok gigi dan membersihkan mulut pasien.

Perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut pada

lansia dipersiapkan pada trolley adalah

Perlengkapan :

a. Sikat gigi (oleskan pasta gigi secukupnya di atas sikat gigi).

b. Gelas untuk kumur.

c. Baskom plastik berukuran sedang untuk membuang air kumur.

d. Handuk untuk alas di dada biar tidak basah dan untuk membersihkan mulut

setelah selesai sikat gigi.

Bahan-bahan :

a. Pasta gigi

b. Air bersih

c. Obat kumur

d. Tusuk gigi dan benang gigi

e. Cotton bath panjang dan pendek

Gambar 4; Struktur Gigi


b. Tindakan Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Perlindungan Diri
Terhadap Penularan Penyakit Sesuai Kondisi Pasien dan Kebijakan yang
Berlaku

Cara menempatkan perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan

membersihkan mulut pada troli ditata dan disusun sesuai dengan kebutuhan.

Dengan demikian trolley digunakan untuk dapat menciptakan cara kerja yang efektif

dan efisien, sehingga perawat dapat membawa sekaligus seluruh peralatan dan

bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut.

Penempatan untuk seluruh perlengkapan yang dibawa dengan trolley tersebut

diatur diletakkan dan disusun di atas meja troli serta didekatkan ke tempat tidur

lansia sehingga dapat memudahkan perawat di dalam mendapatkan alat yang

diperlukan. Pekerjaan untuk menyiapkan kelengkapan trolley harus dilakukan oleh

perawat sebelum menggosok gigi dan membersihkan mulut pasien.

Perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut pada

lansia dipersiapkan pada trolley adalah


Perlengkapan :
a. Sikat gigi (oleskan pasta gigi secukupnya di atas sikat gigi).
b. Gelas untuk kumur.
c. Baskom plastik berukuran sedang untuk membuang air kumur.
d. Handuk untuk alas di dada biar tidak basah dan untuk membersihkan mulut
setelah selesai sikat gigi.
Bahan-bahan :
a. Pasta gigi
b. Air bersih
c. Obat kumur
d. Tusuk gigi dan benang gigi
e. Cotton bath panjang dan pendek

Usia lansia adalah usia rentan segala penyakit, kurangnya menjaga kesehatan
mulut untuk pemeliharaan gigi, dan kesehatan mulut yang kurang baik,
menyebabkan komplikasi diabetes, termasuk penyerapan menghambat
insulin. Serta kebersihan mulut yang buruk dapat mengakibatkan invasi bakteri
yang dapat menyebabkan banyaknya masalah kesehatan umum termasuk
penyakit jantung dan peredaran. Beberapa laporan terbaru telah ditemukan,
bakteri mulut salah satu penyebab stroke. Menurut Dr Michael Pilon, di usia lanjut
sebaiknya melakukan perawatan gigi dan mulut secara rutin dan benar karena hal
itu sangat penting untuk kebugaran tubuhnya, dan untuk mencegah
berbagai penyakit yang ditimbulkan akibat kurangnya menjaga kesehatan serta
perawatan gigi dan mulut pada lanjut usia.
Masalah kesehatan gigi dan mulut
Masalah yang sering terjadi akibat dari kurangnya kebersihan gigi dan
mulut antara lain :
a. Holitosis, bau nafas yang tidak sedap yang dapat disebabkan oleh kuman atau
lainnya.
b. Ginggivitis, radang pada daerah gusi.
c. Karies, radang pada gigi.
d. Stomatitis, radang pada daerah mukosa atau rongga mulut.
e. Peridontal desease (gusi yang mudah berdarah dan bengkak).
f.Glostitis, radang pada lidah.
g. Chilosis, bibir yang pecah-pecah.
Untuk mencegah kerusakan gigi, lansia harus diberitahu untuk merubah kebiasaan
makan, mengurangi asupan karbohidrat, terutama kudapan manis diantara waktu
makan. Makanan manis atau mengandung tepung akan menempel pada permukaan
gigi. Setelah memakan makanan yang manis lansia harus menggosok gigi untuk
mengurangi aksi plak. Memakan buah yang mengandung asam (misalnya apel dan
makanan berserat seperti sayuran segar) juga mengurangi plak. Kualitas keasaman
makanan mengeliminasi bakteri yang membentuk pada gigi. Diet seimbang yang
baik meningkatkan integritas jaringan mulut. Untuk mengurangi dampak lansia
terkena penyakit mulut dan gigi, maka perawat sebelum melaksanakan tugas
membantu lansia menggosok gigi, harus menjaga kebersihan tangan dengan cara
mencuci tangan dan memasang sarung tangan terlebih dahulu. Standar Operasional
Prosedur (SOP) mencuci tangan dan memasang sarung tangan adalah :
Mencuci Tangan
1) Menempatkan diri berdiri tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15
cm dari bibir wastafel.
2) Membuka kran : apabila menggunakan handle kran putar: membuka kran air
dengan semua ujung jari tangan dominan dengan cara memutar kran ke arah kiri
atau berlawanan arah dengan jarum jam secara perlahan sehingga air bersih
cukup mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan. Apabila menggunakan
handle kran geser : membuka kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke
ujung sisi dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar siku
(kanan) tangan dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup
mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan.
3) Membasahi kedua tangan : membasahi bagian lengan bawah tangan dominan
dibawah air bersih yang mengalir pada kran dan lengan bawah tangan dominan
secara perlahan-lahan diangkat ke atas sampai 90˚ sehingga air mengalir
membasahi ujung tangan sampai siku (siku tangan berada di dalam wastafel)
secara berulang-ulang sehingga seluruh sisi ujung tangan sampai siku basah oleh
air. Lakukan juga langkah tersebut untuk lengan bawah pada tangan non
dominan.
4) Mengambil sabun : apabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan
tangan non dominan di bawah tube botol sabun cair untuk menampung sabun
dan menekan tube botol sabun cair biasa dengan tangan yang dominan
sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak 1 ml (1 kali
tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan menggosok-
gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik hingga berbusa. Apabila
menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap
digunakan dari tempatnya dengan menggunakan tangan dominan, kemudian
basahi sabun dibawah air bersih yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua
telapak tangan sebanyak ± 5 kali (sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada
tempatnya kembali (usahakan sabun tidak membawa air dengan cara ditiriskan
terlebih dahulu).
5) Membersihkan pergelangan tangan non dominan dengan cara telapak tangan
dominan memegang pergelangan tangan non dominan kemudian menggosok-
gosok pergelangan tangan non dominan secara memutar sampai dengan siku,
lakukan hal yang sama pada pergelangan tangan dominan.
6) Membersihkan kedua telapak tangan dan sela-sela jari: membersihkan telapak
tangan dengan menyatukan kedua telapak tangan dan kedua telapak tangan
saling menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik. Membersihkan
sela-sela jari-jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan
meregang kemudian kedua jari-jari tangan saling masuk ke sela-sela jari
(telapak tangan tetap menyatu) kemudian gosok-gosok sebanyak 10 kali dalam
10-15 detik.
7) Membersihkan punggung tangan dan sela-sela jari : membersihkan punggung
tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan menempel pada
punggung tangan non dominan kemudian menggosok-gosok punggung tangan
non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik. Membersihkan sela-sela jari
punggung tangan non dominan dengan cara meregangkan jari-jari tangan non
dominan dan punggung tangan non dominan masih menempel pada telapak
tangan dominan, kemudian jari-jari tangan dominan berada di sela-sela jari
tangan non dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan
kebawah. Lakukan hal yang sama pada punggung tangan dominan.
8) Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara menekuk
tangan non dominan dan menempelkan telapak tangan dominan kemudian
menggosok punggung tangan non dominan dengan menggerakkan telapak
tangan dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke punggung jari tangan
non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak 10 kali dalam
10-15 detik, lakukan hal yang sama pada persendian jari tangan dominan.
9) Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara
menggenggam ibu jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan
dominan menggosok memutar mengelilingi ibu jari tangan non dominan
sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan secara bergantian pada ibu jari
tangan dominan.
10) Membersihkan ujung jari dan garis-garis tangan : membersihkan garis-garis
tangan dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di kuncupkan
lalu ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari tangan
dominan tersebut menggosok secara searah garis tangan non dominan.
Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat
jari-jari tangan dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non
dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas / dekat ibu jari tangan
non dominan ke bawah/arah kelingking tangan non dominan). Membersihkan
ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada telapak
tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat
ibu jari tangan non dominan ke bawah/ kearah kelingking tangan non dominan).
Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, dan
melakukan secara bergantian pada ujung jari tangan non dominan dan garis
tangan dominan.
11) Membilas kedua tangan di bawah air mengalir dengan cara telapak tangan saling
menggosok-gosok dibawah air yang mengalir kemudian menegakkan kedua
lengan tangan bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung
jari tangan sampai siku dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan
bawah terbilas oleh air (siku berada didalam atas wastafel). Dapat dilakukan
secara berulang sampai busa sabun hilang dan tangan terasa tidak licin.
12) Menutup keran : apabila menggunakan handle kran putar : mengambil tissue
secukupnya ± 2 sheet dan membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu
(apabila telapak tangan masih basah maka dapat mengambil kembali tissue),
kemudian mengambil tissue lalu menempelkan tissue pada handle kran putar
dengan seluruh ujung jari tangan dominan berada diatas handle kran putar yang
sudah di alasi tissue kemudian memutar kran ke arah kanan atau searah dengan
jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat sampah non medis dengan
cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak ±1m. Apabila
menggunakan handle kran geser : menutup kran dengan meletakkan siku tangan
dominan ke ujung handle kran air kemudian menggesernya kearah dalam siku
tangan dominan tersebut.
13) Mengeringkan tangan : bila menggunakan mesin penggering tadahkan kedua
tangan dibawah mesin. Jaga agar kedua tangan tidak menyentuh permukaan
mesin. Bila menggunakan tissue dengan cara mengambil tissue sheet yang sudah
siap ambil (ujung tissue berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan tangan
dominan ± 2 sheet dan keringkan tangan non dominan dengan menekan
menggunakan tissue mulai dari telapak tangan non dominan sampai siku
(mengambil kembali tissue,apabila tangan masih belum kering), setelah selesai
buang tissue pada tempat sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue
tepat di atas tempat sampah dengan jarak ± 1m. Lakukan mengeringkan tangan
dominan seperti cara di atas. Usahakan tangan berada didepan tubuh dengan
posisi terbuka / menengadah keatas dan dapat dilanjutkan melakukan langkah
yang lain, misalnya memakai sarung tangan.

Memasang sarung tangan :

1) Meletakkan sarung tangan steril pada posisi yang sejajar dengan jari tangan.

2) Membuka bungkus sarung tangan dengan hati-hati dan jaga agar tidak

terkontaminasi.

3) Memasang sarung tangan pada tangan dominan, pastikan sarung tangan tidak

menyentuh bagian yang tidak steril.

4) Dengan menggunakan tangan yang sudah terpasang sarung tangan steril, ambil

sarung tangan berikutnya dengan memegang bagian luar sarung tangan.

5) Mengatur agar posisi jari sarung tangan mengarah ke depan dan menyesuaikan

sarung tangan yang telah terpasang dengan merekatkan kedua tangan.

c Jenis pasta gigi dipilih sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi dan gusi yang
dimiliki lansia.
Pastikan Ada Fluoride
Pertama-tama, kita kembali ke masa lalu. Menurut Anda, mengapa ada
orang yang menciptakan pasta gigi? Tentunya untuk membersihkan gigi, bukan?
Seiring waktu, para dokter gigi sepakat, bahwa pasta gigi tidak hanya membantu
membersihkan gigi, tetapi juga mencegah gigi agar tidak mudah berlubang. Oleh
sebab itu, pasta gigi harus mengandung fluoride, zat yang dapat mencegah lubang.
Menurut Prof. Dr. drg. Hj. Melanie S Djamil, Mbiomed, Dekan FKG Usakti, Jakarta,
pasta gigi yang ada sekarang, apapun variannya, sebagian besar
mengandung fluoride. Kalau tidak, mungkin tidak sampai enam bulan, gigi dijamin
akan mulai berlubang. Pasta gigi untuk anak-anak biasanya memiliki kandungan
fluoride yang lebih rendah dan zat lain yang lebih lembut di mulut. Jadi, apapun
pasta gigi yang Anda beli, pastikan mengandung fluoride. Banyaknya varian yang
ada di pasaran timbul bukan lain karena pasta gigi ternyata masih merupakan produk
harian favorit yang menguntungkan. Namun, tidak disangka hal ini malah menjadi
bumerang bagi merk pasta gigi yang bersangkutan.
Semua Pasta Gigi Pasti Ada Bedanya

Meskipun sebenarnya kandungan inti semua pasta gigi sama saja, ada

beberapa varian yang mengklaim punya kelebihan. Sejauh apa sih bedanya, dan

apakah ini bukan taktik pemasaran semata? Mari kita ulas satu per satu.

Pasta Gigi Pemutih


Pasta gigi pemutih biasanya mengandung zat silika dan enzim-enzim yang berfungsi
menggosok noda di permukaan gigi. Noda pada gigi dapat berasal dari kopi, teh,
atau merokok. Tapi sebelum membeli pasta gigi pemutih yang mahal, silakan ke
dokter gigi langganan untuk memastikan bahwa noda di gigi penyebabnya memang
noda di permukaan. Jika noda disebabkan oleh hal lain seperti lubang,
obat-obatan yang diminum waktu kecil atau penuaan, seberapa sering pun anda
menyikat gigi tidak akan membuatnya menjadi putih. Bahkan, untuk orang yang gigi
dan gusinya sensitif, pemutih dalam pasta gigi ini bisa menimbulkan luka dan nyeri.

Pasta Gigi Sensitif


Belakangan, pemilik gigi sensitif dimanjakan dengan munculnya beragam varian
untuk mencegah gigi sensitif datang kembali. Pasta gigi sensitif mengandung kalium
nitrat atau arginin yang dapat mengurangi sensitivitas di gigi. Gigi sensitif ditandai
dengan rasa ngilu. Namun jangan salah, karena lubang kecil di gigi yang tidak
terlihat sekalipun juga dapat menyebabkan rasa ngilu di gigi. Bedanya, sipenderita
gigi sensitif ini merasakan ngilu yang lebih tajam dan hanya sekilas setelah
makan/minum yang panas atau dingin. Gigi sensitif biasanya disebabkan karena gusi
yang sudah mulai turun atau kerusakan email. Jika ngilu yang Anda alami bertahan
beberapa menit, bisa jadi itu bukan gigi sensitif, melainkan sudah ada lubang di gigi.
Pasta gigi sensitif dapat efektif mencegah ngilu untuk sementara waktu. Untuk itu,
sebaiknya periksakan ke dokter gigi untuk memastikan penyebab ngilu di gigi dan
menghilangkan ngilu secara permanen.

Pasta Gigi Herbal

Pasta gigi herbal juga sempat populer. Pasta gigi ini menawarkan

pembersihan gigi tanpa deterjen dan hanya mengandung bahan-bahan alami. Meski

demikian, perlu diwaspadai karena beberapa pasta gigi herbal ternyata tidak

mengandung fluoride. Padahal pasta gigi berfluoride sangat penting untuk

melindungi lapisan email dan menjaga gigi agar tetap kuat.

Pasta Gigi Pencegah Plak


Pasta gigi lain mengaku dapat mencegah dan mengurangi plak di gigi. Plak
terbentuk akibat gigi yang kurang bersih sehingga kuman mudah berkembang biak
dan merusak gigi. Pasta gigi seperti ini biasanya mengandung triclosan atau zinc
sitrat. Dengan demikian, akumulasi plak dapat dihambat dan racun yang dihasilkan
bakteri yang dapat menyebabkan gangguan gusi juga berkurang. Pasta gigi boleh
banyak variannya, tapi tidak perlu galau mau pilih yang mana. Jalan terbaik mungkin
dengan menanyakan kepada dokter gigi. Dokter akan memberitahu pasta gigi yang
cocok dan sesuai dengan kebutuhan anda.

Tips Memilih Pasta Gigi yang Tepat


Sehari-hari, kita dihadapkan dengan berbagai macam pilihan pasta
gigi. Apakah Anda pilih untuk mengatasi karang gigi (tartar)?atau butuh pasta gigi
yang mengandung Fluoride? Atau keduanya? Lalu bagaimana dengan pasta gigi
pemutih atau pasta gigi dengan formula bahan-bahan alami? Ketika Anda
memikirkan pasta gigi terbaik untuk Anda, maka sangat penting untuk
memperhatikan kebutuhan unik dari kesehatan mulut Anda.
Bahan Umum Pasta Gigi
Pasta gigi tersedia dalam bentuk pasta, gel, atau bubuk. Walaupun
terdapat banyak jenis pasta gigi di pasaran, namun ada beberapa bahan yang
umumnya terkandung di dalam pasta gigi. Bahan-bahan umum tersebut yaitu:
 Bahan abrasif
Bahan gosok seperti kalsium karbonat dan silikat, membantu menghilangkan
makanan, bakteri, dan beberapa noda dari gigi Anda.
 Tambahan Perasa
Pemanis buatan seperti sakarin, sering ditambahkan pada pasta gigi untuk
membuatnya terasa lebih enak. Banyak orang menyukai pasta gigi dengan mint,
namun selain itu terdapat banyak “rasa” pasta gigi seperti kayu manis, lemon-
lime, dan bahkan rasa permen karet.
 Humektan untuk retensi kelembaban
Formulasi pasta dan gel sering mengandung zat seperti gliserol untuk mencegah
pasta gigi menjadi kering.
 Pengental
Bahan yang menambah ketebalan pasta gigi, termasuk getah dan molekul
lengket yang ditemukan di beberapa rumput laut, dapat membantu mencapai
dan menjaga tekstur pasta gigi yang tepat.
 Deterjen.
Busa yang Anda lihat ketika Anda menyikat gigi berasal dari deterjen seperti
sodium lauryl sulfate.

Ada beberapa varian pasta gigi yang mengklaim memiliki kelebihan walaupun
sebenarnya kandungan intinya sama saja. Berikut ini perbandingan dari jenis-jenis
pasta gigi :
a. Pasta Gigi Fluoride
Bahan yang paling penting dicari ketika memilih pasta gigi adalah fluoride.
Fluoride adalah mineral alami. Penggunaan fluoride telah berperan dalam
penurunan drastis terjadinya kerusakan gigi dan gigi berlubang selama 50 tahun
terakhir. Bakteri dalam mulut Anda mengkonsumsi gula dan pati yang menempel
pada gigi anda setelah makan. Fluoride membantu melindungi gigi Anda dari
asam yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Hal ini dilakukan dalam dua cara
sebagai berikut:
 Pertama, fluoride membuat enamel gigi Anda lebih kuat dan lebih kecil
kemungkinan rusaknya akibat asam.
 Kedua, fluoride dapat membalikkan tahap awal kerusakan asam dengan
mineralisasi kembali daerah yang sudah mulai membusuk.
Menggunakan pasta gigi fluoride merupakan cara penting untuk
memastikan bahwa gigi Anda mendapatkan manfaat dari mineral-mineral yang
baik untuk gigi. Jangan berpikir untuk tidak menggunakan pasta gigi fluoride
ketika Anda tinggal di daerah yang air nya mengandung fluoride. Penelitian telah
menunjukkan bahwa menggunakan pasta gigi fluoride membantu
meningkatkan konsentrasi fluoride pada gigi, bahkan di daerah dengan pasokan
air yang mengandung fluoride tingkat tinggi.

b. Pasta Gigi Pengendali Karang Gigi.


Ada banyak pasta gigi yang ditujukan untuk mengatasi karang gigi di pasaran,
dan sebagian besar pasta gigi tersebut mengandung fluoride. Setiap orang
memiliki lapisan bakteri pada gigi yang disebut plak. Jika plak ini tidak segera
dibersihkan dengan pembersih mulut yang tepat, maka plak mengeras menjadi
karang gigi. Karang gigi yang sulit hilang ini dapat terakumulasi pada gigi dan di
bawah gusi Anda, dan pada akhirnya akan menyebabkan penyakit gusi. Ada
berbagai bahan yang digunakan dalam pasta gigi untuk membantu mencegah
akumulasi karang gigi pada gigi. Senyawa kimia seperit pirofosfat dan zinc
citrate, sering ditambahkan dan telah terbukti efektif. Selain itu, beberapa pasta
gigi juga mengandung antibiotik triclosan, yang dapat membunuh beberapa
bakteri di dalam mulut. Beberapa pasta gigi tertentu mengandung campuran
beberapa bahan anti plak dan terbukti lebih efektif untuk mengendalikan
karang gigi dibandingkan pasta gigi lain yang mengandung satu anti plak.

c. Pasta Gigi untuk Gigi Sensitif


Bagi orang yang memiliki gigi yang mudah teriritasi, misalnya karena suhu panas
atau dingin, maka ada tersedia pasta gigi yang diformulasikan secara khusus
untuk gigi sensitif. Pasta gigi ini biasanya mengandung kalium nitrat (potassium
nitrate) atau strontium chloride. Senyawa kimia tersebut mengurangi sensitivitas
gigi dengan menghalangi jalur gigi yang menempel pada saraf. Untuk membantu
gigi sensitif, gunakan pasta gigi ini minimum empat minggu, agar dapat
merasakan hasilnya. Rasa ngilu merupakan tanda dari gigi sensistif, tetapi jangan
salah lubang kecil di gigi yang tidak tampak sekalipun juga bisa menyebabkan
rasa ngilu di gigi. Yang membedakan adalah ngilu yang dirasakan oleh penderita
gigi sensitif akan lebih tajam dan cuma sekilas usai makan atau minum yang
panas atau dingin.

d. Pasta Gigi Pemutih


Untuk membantu orang yang menginginkan gigi seputih mutiara, banyak pasta
gigi pemutih yang sekarang dipasarkan untuk penggunaan sehari-hari. Pasta gigi
whitening atau pemutih biasanya tidak mengandung pemutih. Sebaliknya, pasta
gigi tersebut mengandung partikel abrasif atau bahan kimia yang efektif
menggosok atau mengikat noda gigi dan membantu mengeluarkan noda dari
permukaan gigi. Meskipun Anda mungkin khawatir bahwa zat abrasivitas pada
pasta gigi pemutih dapat merusak gigi Anda, namun penelitian menunjukkan
bahwa pasta gigi pemutih tidak lebih keras dari enamel gigi dibandingkan pasta
gigi jenis lain.

Tips dalam Memilih Pasta Gigi


Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda memilih pasta gigi
terbaik untuk memenuhi kebutuhan kesehatan gigi keluarga Anda:
 Pilih yang telah mendapat izin dari lembaga resmi, seperti Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) atau yang direkomendasikan oleh badan luar negeri seperti
ADA (American Dental Association). Apapun pasta gigi yang Anda butuhkan,
pastikan untuk memilih pasta gigi yang telah mendapat izin resmi. Pasta gigi
yang ada izin tersebut telah dievaluasi keamanan dan efektivitasnya oleh
pakar ilmiah dewan peninjau independen. Semua pasta gigi yang
mendapatkan izin ADA mengandung fluoride, yaitu bahan paling penting
dalam pasta gigi apapun.
 Waspada terhadap barang
palsu.
Pada tahun 2007, beberapa pasta gigi yang diimpor dari China ditemukan
mengandung zat beracun dietilen glikol. Badan Pengawas Obat dan Makanan
Amerika - FDA (Food and Drug Administration) saat ini menyarankan untuk
tidak memilih pasta gigi yang dibuat di China.

 Pertimbangkan kebutuhan Anda dan kebutuhan anggota keluarga Anda.


Selama Anda memilih pasta gigi yang mengandung fluoride, maka memilih

pasta gigi terbaik tergantung preferensi pribadi masing-masing. Jika Anda

berkomitmen untuk bergaya hidup alami, Anda mungkin ingin memilih pasta

gigi yang mendapat izin resmi dan hanya mengandung bahan-bahan alami.

Bagi orang tua yang mencoba menanamkan kebiasaan menjaga kebersihan

mulut yang baik pada anak-anak, Anda bisa memilih pasta gigi dengan rasa

buah untuk menarik perhatian agar mereka menyikat gigi. Yang ingin

mengembalikan warna putih pada gigi, pilihlah pasta gigi pemutih.

Dengan begitu banyak pilihan yang berbeda dan kombinasi yang tersedia,
Anda dapat mencoba-coba dengan berbagai merek, jenis, dan rasa untuk
menemukan pasta gigi terbaik untuk Anda. Setelah mengetahui jenis pasta
gigi dengan tingkat sensivitas gigi dan gusi yang dimiliki pasien, berikut ini
disampaikan cara perawatan gigi sensitif.

Cara Perawatan Gigi Sensitif


Apakah Anda pernah mengalami ketidaknyamanan ketika mengkonsumsi produk
dingin/panas seperti es krim atau kopi?Apakah Anda merasa gigi ngilu tiba-tiba saat
udara dingin? Jika ya, Anda mengalami apa yang disebut gigi sensitif. Ada banyak
alasan untuk sensitivitas, bisa karena makan terlalu panas atau dingin, juga karena
cuaca dingin dapat menyebabkan ngilu sesaat, tajam, dan sangat sakit. Salah satu
penyebab utama untuk sensitivitas seperti di atas karena menyikat gigi yang
tidak benar. Jika Anda terlalu keras saat menyikat gigi, Anda mengekspos akar gigi
Anda dengan merusak enamel. Ini bisa menyebabkan sensitivitas. Jika Anda
menderita gigi retak, itu bisa memberi ruang untuk plak dan bakteri sehingga
menyebabkan saraf menjadi sensitif.
Berikut ini cara perawatan gigi sensitif, seperti dilansir Bold Sky (20/01/2014).
1. Menjaga kebersihan mulut
Perawatan untuk gigi sensitif termasuk kebersihan mulut yang baik dan teratur.
Sebagai bagian dari ini, Anda akan perlu untuk menyikat gigi dua kali sehari.
Bersihkan lidah Anda dengan benar sehingga kotoran dan partikel lainnya yang
memerah keluar.Anda juga harus mencoba dan menggunakan mencuci mulut
setiap kali Anda makan sesuatu sehingga partikel tidak menempel pada gigi Anda.
2. Gunakan pasta gigi sensitive
Pasta gigi sensitivitas seperti dapat Anda gunakan saat gosok gigi. Ada beberapa
pasta gigi sensitivitas yang tersedia di pasar. Anda bahkan dapat memilih salah
satu yang dokter gigi Anda merekomendasikan. Menggunakan secara teratur akan
memberikan Anda bebas dari gigi sensitivitas.
3. Gunakan sikat gigi lembut
Jika Anda menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras, Anda akan
meningkatkan masalah sensitivitas. Ketika memeriksa cara merawat gigi sensitif,
gunakan sikat lembut yang akan merawat gigi sensitif Anda.
4. Hindari menyikat terlalu keras
Ketika Anda mulai menyikat keras, Anda benar-benar meningkatkan sensitivitas.
Ketika menyikat keras, akar gigi Anda bisa terkena sehingga memberikan Anda
banyak rasa sakit. Bahkan, menyikat keras juga dapat menyebabkan gusi dan akar
bermasalah meningkatkan sensitivitas.
5. Hindari makanan asam
Enamel gigi akan aus ketika Anda mulai mengkonsumsi makanan asam seperti
cuka, jus, salad dressing dll. Setelah Anda selesai mengkonsumsi makanan ini,
Anda harus mencuci mulut Anda dengan air. Ini akan membantu membersihkan
partikel menempel pada gigi Anda dan dengan demikian mempengaruhi enamel
gigi.
6. Gunakan produk fluoride untuk gigi
Perawatan untuk gigi sensitif dengan menggunakan produk fluoride. Anda dapat
menggunakan obat kumur dan pasta gigi yang mengandung fluorida yang pada
gilirannya membantu memperkuat enamel gigi. Perkuat enamel gigi, kurangi
sensitif gigi Anda dengan fluoride dalam produk yang Anda pakai untuk gigi.
7. Kumur dengan air hangat
Air dalam kasus gigi sensitif hanya untuk es krim yang dingin, Anda memiliki cara
yang lebih baik untuk menghadapinya. Kumur mulut Anda dengan air hangat
setelah Anda selesai makan. Ini akan membantu menurunkan rasa, mudah
terpengaruh, dan dalam jangka panjang dinginnya es krim tidak akan
mempengaruhi gigi Anda.
8. Pasta gigi Sebagai Obat
Beberapa dokter gigi menyarankan penggunaan jumlah kecil pasta gigi
sepanjang bagian gigi yang tampak peka. Anda dapat melakukannya untuk
merawat gigi sensitif. Mengunjungi dokter gigi secara teratur dan selalu
menggosok gigi yang benar adalah ide yang baik untuk merawat gigi sensitif.

D. Cara Menyampaikan Salam Terapeutik kepada Lansia sebagai Awal


Tindakan Asuhan
Komunikasi Terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan
dan dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik mengarah pada
bentuk komunikasi interpersonal. Menurut Northouse (1998:12), komunikasi
terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan bidan untuk membantu pasien
beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis, dan belajar
bagaimana berhubungan dengan orang lain. Sedangkan mneurut Stuart G.W.
(1998), komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpesonal antara bidan
dengan pasien, dalam hubungan ini bidan dan pasien memperoleh pengalaman
belajar bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional pasien
Komunikasi dengan lansia harus memperhatikan faktor fisik, psikologi, (lingkungan
dalam situasi individu harus mengaplikasikan ketrampilan komunikasi yang tepat)
disamping itu juga memerlukan pemikiran penuh serta memperhatikan waktu yang
tepat. Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan
kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien.
Mengidentifikasi, mengungkap perasaan dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan
yang dilakukan oleh perawat.
Sebagai langkah awal tindakan asuhan menggosok gigi, lansia sebaiknya
disapa dengan suara lembut dan ramah sambil menatap mata lansia, serta :
a. Mengucapkan salam (Selamat pagi / siang / sore / malam)
b. Memperkenalkan diri pemeriksa : (nama saya…….saya yang bertugas pada hari
ini… dengan suara lembut dan sopan)
c. Menanyakan dengan sopan dan ramah tentang identitas klien “Maaf nama
Bapak/Ibu siapa?”, “Alamat Bapak/Ibu dimana?”
d. Menanyakan keadaan klien saat ini, keluhan yang di rasakan? “Bapak/Ibu
bagaimana keadaan Bapak/Ibu saat ini?”.
Selanjutnya memberitahukan prosedur menggosok gigi yang akan dilakukan
pada lansia, yaitu ”Permisi Pak/Bu, saya akan membantu Bapak/Ibu untuk
membersihkan gigi, dengan cara menyikat gigi Bapak/Ibu menggunakan sikat dan
pasta gigi tetapi sebelumnya saya akan peragakan cara berkumur dan cara
menggosok gigi yang benar dan selanjutnya Bapak/Ibu bisa mempraktekkan”
e. Cara Menempatkan Lansia pada Posisi yang Nyaman untuk
Memudahkan dalam Menggosok Gigi dan Membersihkan Mulut
Setelah menyapa dan menyampaikan salam kepada lansia, maka langkah selanjutnya
adalah menempatkan lansia pada posisi yang nyaman untuk memudahkan
dalam menggosok gigi dan membersihkan mulut. Cara menempatkan dan mengatur
posisi klien dalam menggosok gigi dan membersihkan mulut (sesuai SOP) adalah :
1) Apabila posisi klien berbaring dan tidak mampu untuk duduk maka petugas
membantu klien untuk miring dengan nyaman sesuai dengan arah tangan non
dominan. Apabila klien dominan menggunakan tangan kiri, letakkan tangan
kanan petugas ke bawah punggung kiri klien lalu meminta klien untuk
memegang bahu kanan petugas kemudian memiringkan klien dengan perlahan-
lahan. Apabila klien dominan menggunakan tangan kanan, letakkan tangan kiri
petugas ke bawah punggung kanan klien lalu meminta klien untuk memegang
bahu kiri petugas kemudian memiringkan klien dengan perlahan-lahan.
2) Apabila posisi klien berbaring dan mampu untuk duduk bantu klien untuk duduk
dengan cara : Apabila ranjang bisa dinaikan, bantu klien untuk duduk dengan
cara putar kunci ranjang sesuai arah petunjuk putaran sehingga ranjang bagian
atas terangkat sampai posisi pasien duduk. Apabila ranjang tidak bisa dinaikan,
bantu klien untuk duduk dengan cara meletakkan tangan kanan petugas ke
bawah punggung kiri klien lalu meminta klien untuk memegang bahu kanan
petugas kemudian membantu klien dengan perlahan-lahan sampai posisi duduk
(posisi petugas disebelah kanan klien).
f. Urutan Langkah yang Benar dalam Melakukan Penyikatan Gigi Lansia
Urutan langkah yang benar dalam melakukan penyikatan gigi lansia sesuai
SOP menyikat gigi adalah :
a. Memeriksa kelengkapan alat (baskom, sikat gigi, pasta gigi, dan handuk) yang
akan digunakan dan diletakkan di atas meja kecil atau korsi didekat tempat tidur.
b. Menyapa pasien dan menjelaskan prosedur pada pasien
c. Mengatur posisi klien, usahakan duduk dengan posisi yang nyaman. Bila tidak
dapat duduk, usahakan untuk dapat duduk setengah miring dengan cara
meninggikan bantal untuk menehan punggungnya
d. Mencuci tangan
e. Memasang sarung tangan
f. Meletakkan handuk di bawah dagu klien sehingga menutup dada agar tidak
basah.
g. Meletakan ember kecil dibawah dagu klien agar air bekas kumur dapat
tertampung.
h. Menjelaskan dan memperagakan cara kumur kepada klien
i. Menanyakan kepada klien apakah penjelasan tersebut sudah dapat dipahami
atau belum
j. Memberikan air untuk kumur - kumur kepada klien
k. Mengambil sikat gigi dari tempatnya dan menjelaskan dan memperagakan cara
menyikat gigi
l. Menanyakan dengan sopan kepada klien apakah penjelasan tersebut sudah
dapat dipahami atau belum
m. Meminta klien untuk melakukan simulasi/peragaan menyikat gigi
n. Memberikan contoh ulang tentang menyikat gigi apabila peragaan yg dilakukan
klien belum benar
o. Membasahi sikat gigi dengan menggunakan air dan mengoleskan pasta pada
sikat gigi
p. Memberikan sikat gigi kepada klien dan meminta klien untuk memulai menyikat
gigi
q. Mengamati dan melakukan koreksi apabila ada kekeliruan dalm proses menyikat
gigi
r. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyikat giginya sampai bersih,
Sikat gigi secara perlahan, mulai dari bagian luar lalu kedalam dan kebelakang
gigi. Arah menyikat dari atas kebawah untuk gigi bagian atas, dan dari bawah ke
atas untuk gigi bagian bawah agar kotoran/ sisa makanan dapat tersapu
s. Memberikan air kumur pada klien dan meminta klien untuk melakukan kumur
t. Meminta klien mengeluarkan air kumur ke dalam ember kecil dan menampung
air kumur pada ember kecil dan membuang air kumur ke sampah medis
u. Mengeringkan mulut dan bibir klien dan mengangkat handuk
v. Mengembalikan posisi klien pada posisi sebelum sikat gigi dan mengucapkan
terima kasih
w. Membersihkan sikat gigi dan memasukan sikat gigi ketempat semula
x. Mengangkat gelas dan ember kecil dan diletakan diatas baki dan membereskan
peralatan sikat gigi,bersihkan,dan kembalikan ketempatnya
y. Melepas sarung tangan lalu masukan kedalam bengkok kosong dan mencuci
tangan
z. Mendokumentasikan tindakan

g. Untuk lansia yang memiliki gigi palsu setelah gigi palsunya dilepas
diberikan kumur-kumur dan dibersihkan mulutnya
Lansia setelah memakai gigi palsu, bukan berarti masalah selesai sampai disini.
Kebersihan gigi dan mulut serta gigi palsu harus dipelihara dengan baik. Kalau tidak
dipelihara, bisa fatal. Misal, bisa terjadi infeksi atau kerusakan gigi; terutama pada gigi
palsu cekat yang masih ada sisa gigi asli. Dokter gigi akan memeriksa penyebabnya
dan merawat sesuai prosedur.
Agar tidak terjadi masalah kebersihan pada gigi palsu dan mulut maka gigi palsu harus
dipelihara dan dibersihkan. Gigi palsu ketika dibersihkan terlebih dahulu dikeluarkan
dari mulut lansia. Cara melepas gigi palsu pada lansia yang memakai gigi palsu
adalah:
a. Memberitahukan kepada lansia kalau akan membantu melepas gigi palsunya
b. Mendampingi lansia mengeluarkan gigi palsunya dan membantu meletakkan gigi
palsu ke dalam gelas kumur yang telah berisi air hangat.
c. Menggunakan sarung tangan karet untuk menolong mengeluarkan gigi palsunya.
d. Mempersilahkan lansia berkumur terlebih dahulu sebelum mengeluarkan gigi
palsunya.
e. Membantu membuka mulut lansia secara hati-hati sekali, sabar dan lembut.
f. Mengeluarkan gigi palsu mulai dari bagian rahang atas, dilanjutkan ke bagian
rahang bawah.
g. Memasukkan gigi palsu lansia ke dalam gelas kumur berisi air hangat.
h. Mencuci tangan sampai bersih.
Setelah melepas gigi palsu lansia langkah selanjutnya adalah membersihkan mulut
lansia. Kebersihan mulut setelah gigi palsu dilepas dilakukan dengan hati-hati, sabar
dan lembut agar lansia merasa nyaman walaupun gigi palsunya dilepas. Cara
membersihkan mulut lansia termasuk juga membersih muka lansia, setelah gigi palsu
dilepas adalah :
a. Waslap dibasahi dengan air hangat
b. Bagian mulut dan muka yang kotor terkena busa pasta dilap bersih.
c. Teknik pengelapan mulut dan muka dilakukan dengan hati-hati dan lembut,
d. Dilap bagian atas muka dan diteruskan kebagian bawah sekitar mulut/bibir
dengan memutar dan diteruskan sampai ke dagu.
e. Dilakukan sampai bersih dan keringkan dengan whaslap lembut dan kering.
f. Lakukan pijitan ringan disekitar muka, leher dan dagu untuk melemaskan otot-
otot hidung dan mulut lansia.
g. Mencuci tangan sampai bersih.
h. Cara Memposisikan Kembali Lansia Ditempat Tidur dengan Kondisi
yang Nyaman
Setelah selesai proses menggosok gigi maka langkah selanjutnya adalah memposisikan
kembali lansia ditempat tidur dengan kondisi yang nyaman.
Mengembalikan posisi lansia ke tempat tidur sebelum sikat gigi dengan cara :
1) Apabila lansia miring kanan, letakkan tangan kanan petugas ke bawah punggung
kiri lansia lalu meminta lansia untuk memegang bahu kanan petugas kemudian
membantu lansia untuk kembali ke posisi semula secara perlahan-lahan.
2) Apabila lansia miring kiri, letakkan tangan kiri petugas ke bawah punggung
kanan lansia lalu meminta lansia untuk memegang bahu kiri petugas kemudian
membantu lansia untuk kembali keposisi semula secara perlahan-lahan.
3) Apabila lansia duduk/setengah duduk: zpabila ranjang bisa dinaikan, bantu
lansia untuk berbaring dengan cara putar kunci ranjang sesuai arah petunjuk
putaran sehingga ranjang bagian atas turun sampai posisi pasien terlentang.
Apabila ranjang tidak bisa dinaikan, bantu lansia untuk berbaring dengan cara
meletakkan tangan kanan petugas ke bawah punggung kiri lansia lalu meminta
lansia untuk memegang bahu kanan petugas kemudian membantu lansia dengan
perlahan-lahan sampai posisi lansia terlentang (posisi petugas disebelah kanan
lansia).
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membersihkan Mulut dan Menyikat
Gigi pada Lansia
1. Menempatkan perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan
membersihkan mulut pada troli, sesuai yang telah ditetapkan
2. Melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan diri
terhadap penularan penyakit sesuai kondisi pasien dan kebijakan yang berlaku
3. Memilih jenis pasta gigi sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi dan gusi yang
dimiliki pasien

4. Menyampaikan salam terapeutik kepada lansia sebagai awal tindakan asuhan.

5. Menempatkan lansia pada posisi yang nyaman untuk memudahkan dalam

menggosok gigi dan membersihkan

6. Melakukan penyikatan gigi lansia dengan urutan langngkah yang benar.

7. Melepas gigi palsu pada lansia yang memiliki gigi palsu

8. Membersihkan mulut lansia setelah gigi palsu dilepas

9. Memposisikan kembali lansia ditempat tidur dengan kondisi yang nyaman

C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Membersihkan Mulut dan Menyikat Gigi
pada Lansia
1. Harus teliti dan taat dalam menempatkan perlengkapan dan bahan untuk
menggosok gigi dan membersihkan mulut pada troli.
2. Harus teliti dan taat dalam melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja
dan perlindungan diri terhadap penularan penyakit sesuai kondisi pasien dan
kebijakan yang berlaku
3. Harus teliti dan taat asas dalam memilih jenis pasta gigi sesuai dengan tingkat
sensitivitas gigi dan gusi yang dimiliki pasien
4. Harus taat asas dalam menyampaikan salam terapeutik kepada lansia sebagai
awal tindakan asuhan
5. Harus teliti dan taat asas dalam menempatkan lansia pada posisi yang nyaman
untuk memudahkan dalam menggosok gigi dan membersihkan
6. Harus teliti dan taat asas dalam melakukan penyikatan gigi lansia dengan
urutan langngkah yang benar
7. Harus teliti dan taat asas dalam melepas gigi palsu pada lansia yang memiliki
gigi palsu dan membersihkan mulut lansia setelah gigi palsu dilepas
8. Harus hati-hati dan taat asas dalam memposisikan kembali lansia ditempat
tidur dengan kondisi yang nyaman
4. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran modul ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Membaca uraian materi yang sudah di sediakan.
b. Mengerjakan latihan/kasus/tugas yang telah disediakan.
c. Melakukan umpan balik dan tindak lanjut/reflektif.
5. Latihan/Kasus/Tugas
a. Tugas Teori
Jawablah soal di bawah ini

1. Sebutkan perlengkapan dan bahan untuk


menggosok gigi dan membersihkan
mulut lansia:

Jawaban:
a

d
2. Bagaimana cara melakukan tindakan
pencegahan kecelakaan kerja dan
perlindungan diri terhadap penularan
penyakit.
Jawab:
a

c
3. Bagaimana cara memilih jenis pasta gigi
sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi
dan gusi yang dimiliki pasien
Jawab:
a

c
4. Jelaskan posisi yang nyaman untuk
memudahkan dalam menggosok gigi dan
membersihkan mulut lansia
Jawab:

5. Langkah-langkah dalam melakukan


penyikatan gigi lansia dengan benar
Jawab:
a

d
6. Bagaimana cara membersihkan mulut
lansia setelah gigi palsu dilepas
Jawab:

7. Langkah-langkah dalam melakukan


penyikatan gigi palsu lansia dengan benar
Jawab:
a

d
8. Bagaimana memposisikan kembali lansia
ditempat tidur dengan kondisi yang
nyaman setelah membersihkan mulut dan
gigi palsu
Jawab:

Lembar Evaluasi Tugas Teori Membersihkan Mulut dan Menyikat Gigi Pada Lansia
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.
No Benar Salah
1
2
3

Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Membersihkan Mulut dan Menyikat Gigi Pada
Lansia dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?

Ya Tidak

Nama Tanda Tangan


Peserta
........................................ ...........................................
Penilai
........................................ ...........................................

B. Tugas Praktik
1. Elemen Kompetensi : Membersihkan Mulut dan Menyikat Gigi pada
Lansia
2. Waktu Penyelesaian : 180 menit
3. Capaian Unjuk Kerja :
Setelah menyelesaikan tugas Membersihkan Mulut dan Menyikat Gigi pada
Lansia peserta mampu:
a. Menempatkan perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan
membersihkan mulut pada troli, sesuai yang telah ditetapkan.
b. Melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan diri
terhadap penularan penyakit sesuai kondisi pasien dan kebijakan yang
berlaku.
c. Memilih jenis pasta gigi sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi dan gusi yang
dimiliki pasien.
d. Menyampaikan salam terapeutik kepada lansia sebagai awal tindakan
asuhan.
e. Menempatkan lansia pada posisi yang nyaman untuk memudahkan dalam
menggosok gigi dan membersihkan.
f. Melakukan penyikatan gigi lansia dengan urutan langngkah yang benar.
g. Melepas gigi palsu pada lansia yang memiliki gigi palsu.
h. memposisikan kembali lansia ditempat tidur dengan kondisi yang nyaman.
4. Daftar Alat dan Bahan :

NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN


A. ALAT

1. Gelas Untuk berkumur

2. Baskom plastik

3. Sikat gigi
Untuk menutup leher
4. Handuk besar atau kecil
dan dada
Alat pembersih mulut
5.
yang
digerakkan dengan
listrik
6. Meja troly Untuk tempat peralatan
gosok
gigi
7. Sarung tangan karet Untuk membantu
menggosok
gigi
Saru
8 Waslap Untuk mengelap bagian
mulut dan pipi
9 Lap Bersih Untuk mengelap bagian
mulut dan pipi
B. BAHAN

1 Pasta gigi

2 Obat kumur Untuk mematikan


kuman-kuman dalam
mulut
3 Air hangat bersih Obat kumur

4 Kapas bertangkai Untuk membersihkan


(cotton bath) Panjang gigi bagian dalam
dan Pendek
5 Tusuk Gigi dan Benang
Gigi
6 Sabun Cuci Tangan

5. Indikator Unjuk Kerja (IUK):


a. Mampu menempatkan perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan
membersihkan mulut pada Troli, sesuai yang telah ditetapkan.
b. Mampu melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan
diri terhadap penularan penyakit sesuai kondisi pasien dan kebijakan yang
berlaku.
c. Mampu memilih jenis pasta gigi sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi dan
gusi yang dimiliki pasien.
d. Mampu menyampaikan salam terapeutik kepada lansia sebagai awal tindakan
asuhan.
e. Mampu menempatkan lansia pada posisi yang nyaman untuk memudahkan
dalam menggosok gigi dan membersihkan mulut.
f. Mampu melakukan penyikatan gigi lansia dengan urutan langngkah yang
benar.
g. Mampu memposisikan kembali lansia ditempat tidur dengan kondisi yang
nyaman.
6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
a. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang telah digariskan
b. SOP yang relevan.

7. Standar Kinerja

a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang

ditetapkan.

b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada

kesalahan aspek kritis.

8. Tugas
Abstraksi tugas II:
Alat dan perlengkapan disiapkan dari tugas I, maka Tugas II yaitu melengkapi
alat manual maupun elektronik dan bahan untuk menggosok gigi dan
membersihkan mulut, memilih jenis pasta gigi, menempatkan lansia pada posisi
yang nyaman, penyikatan gigi lansia yang stroke, melepas gigi palsu dan
memposisikan kembali lansia ditempat tidur dengan kondisi yang nyaman.
9. Instruksi Kerja
a. Siapkan perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan
mulut.
b. Memilih jenis pasta gigi sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi dan gusi yang
dimiliki pasien.
c. Menyampaikan salam terapeutik kepada lansia sebagai awal tindakan asuhan.
d. Menempatkan lansia pada posisi yang nyaman untuk memudahkan dalam
menggosok gigi dan membersihkan mulut.
e. Penyikatan gigi lansia dengan urutan langkah yang benar.
f. Melepas gigi palsu pada lansia yang memiliki gigi palsu.
g. Memposisikan kembali lansia ditempat tidur dengan kondisi yang nyaman.

10.Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas II


PENCAPAI PENILAIA
N DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG
AN N
O DICEK
Y TID K B
A AK K
1 Siapkan perlengkapan dan bahan untuk Perlengkapan dan
. menggosok gigi dan membersihkan bahan
mulut.
2 Melakukan tindakan pencegahan Tindakan
. kecelakaan kerja dan perlindungan diri pencegahan
terhadap penularan penyakit sesuai kecelakaan kerja
kondisi pasien dan kebijakan yang dan
berlaku. perlindungan diri
3. Memilih jenis pasta gigi sesuai dengan Pasta gigi untuk gigi
tingkat sensitivitas gigi dan gusi yang dan gusi sensitif
dimiliki pasien.

4. Menyampaikan salam terapeutik kepada Salam terapeutik


lansia sebagai awal tindakan asuhan.

5. Menempatkan lansia pada posisi yang Lansia pada posis


nyaman untuk memudahkan dalam yang nyaman
yang
menggosok gigi dan membersihkan
mulut.
6 Penyikatan gigi lansia dengan urutan Penyikatan gigi lansia
langkah yang benar.

7 Melepas gigi palsu pada lansia yang Melepas gigi palsu


memiliki gigi palsu. pada lansia

8 Memposisikan kembali lansia Lansia ditempat tidur


ditempat tidur dengan kondisi dengan kondisi yang
yang nyaman nyaman

nyaman

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Membersihkan Mulut dan Menyikat

Gigi pada Lansia telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah

ditentukan?

YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA

PENILAI

Catatan Penilai :

Pengamatan Sikap Kerja


CEK LIS PENGAMATAN SIKAP KERJA

INDIKATOR UNJUK KERJA NO. KUK K BK KETERANGAN

3. 1. Harus bertindak cekatan 1.1


dan taat asas

2. Harus bertindak teliti dan taat 1.2


asas

3. Harus bertindak teliti dan taat 1.3


asas

4. Harus bertindak teliti dan taat 1.4


asas

5. Harus bertindak teliti dan taat 1.5


asas

6. Harus bertindak teliti dan taat 1.6


asas

7. Harus bertindak teliti dan taat 1.7


asas

8. Harus bertindak teliti dan taat 1.8


asas

Catatan :
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………

Tanda Tangan Peserta : ………………………….

Tanda Tangan Instruktur : …………………………

7. Rangkuman
Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja
sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien.
Mengidentifikasi, mengungkap perasaan dan mengkaji masalah dan evaluasi
tindakan yang dilakukan oleh perawat. Komunikasi Terapeutik adalah komunikasi
yang sangat dibutuhkan untuk kesembuhan pasien dalam hal ini lansia
8. Umpan Balik dan Tindak Lanjut/Reflektif
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini hal-hal penting yang telah saya peroleh
adalah:

Hal-hal penting yang


No Aspek Tindak Lanjut
diperoleh

1 Aspek
Pengetahuan

2 Aspek
Keterampilan

3 Aspek Sikap
Kerja

C. Membersihkan gigi palsu


1. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini peserta mampu membersihkan
gigi palsu pada lansia
2. Kriteria Unjuk Kerja
a. Gigi palsu dilepas dengan hati hati dari mulut lansia.

b. Gigi palsu direndam dengan air garam hangat dalam baskom kecil.

c. Gigi palsu dibersihkan dengan pasta gigi dan sikat gigi pada air yang

mengalir.
d. Lansia diberi kumur-kumur untuk membersihkan mulutnya.

e. Gigi palsu yang sudah bersih dipasangkan kembali pada mulut lansia.
4. Uraian Materi

a. Gigi palsu dilepas dengan hati hati dari mulut lansia.

Cara melepas gigi palsu dengan hati-hati dari mulut lansia sama dengan cara
melepas gigi palsu pada lansia yang memakai gigi palsu, yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia kalau akan membantu melepas gigi palsunya.
b. Mendampingi lansia mengeluarkan gigi palsunya dan membantu meletakkan
gigi palsu ke dalam gelas kumur yang telah berisi air hangat.
c. Menggunakan sarung tangan karet untuk menolong mengeluarkan gigi
palsunya
d. Mempersilahkan lansia berkumur terlebih dahulu sebelum mengeluarkan gigi
palsunya.
e. Membantu membuka mulut lansia secara hati-hati sekali, sabar dan lembut.
f. Mengeluarkan gigi palsu mulai dari bagian rahang atas, dilanjutkan ke bagian
rahang bawah.
g. Memasukkan gigi palsu lansia ke dalam gelas kumur berisi air hangat.
h. Mencuci tangan sampai bersih.
b. Gigi palsu direndam dengan air garam hangat dalam baskom kecil.

Cara merendam gigi palsu dengan air garam hangat dalam baskom kecil,
yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia bahwa anda akan membersihkan gigi palsunya
sesuai prosedur dan standar kebersihan gigi.
b. Menyiapkan meja troli untuk tempat alat dan bahan pembersih gigi palsu lansia.
c. Mengenakan sarung tangan tipis dari bahan karet.
d. Membantu mengeluarkan gigi palsu (bilamana gigi palsu tersebut belum
dilepaskan, dipersilahkan lansia untuk berkumur terlebih dahulu, baru gigi
palsunya dilepaskan).
e. Merendam gigi palsu ke dalam mangkok kumur berisi air hangat,
f. Membersihkan kotoran-kotoran gigi dengan tusuk gigi hati-hati, mulai dari
bagian dalam kemudian berpindah ke bagian luar.
g. Merendam gigi palsu dengan air garam hangat selama 5 menit dalam baskom kecil
untuk membunuh kuman-kuman gigi.
h. Membilas gigi palsu dengan dengan air hangat kemudian mengelapnya dengan
kain lembut kering dan bersih
i. Meletakkan gigi palsu ke dalam mangkok berisi air steril hangat
j. Memberitahukan kembali kepada lansia bahwa gigi palsunya telah selesai
dibersihkan dan ditempatkan pada gelas kumur.
k. Membereskan peralatan pembersih gigi palsu ke tempatnya semula.
l. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.
c. Gigi palsu dibersihkan dengan pasta gigi dan sikat gigi pada air yang

mengalir.
Cara membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada
air mengalir, yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia bahwa anda akan membersihkan gigi palsunya
sesuai prosedur dan standar kebersihan gigi.
b. Menyiapkan meja troli untuk tempat alat dan bahan pembersih gigi palsu lansia.
c. Mengenakan sarung tangan tipis dari bahan karet.
d. Membantu mengeluarkan gigi palsu (bilamana gigi palsu tersebut belum
dilepaskan, dipersilahkan lansia untuk berkumur terlebih dahulu, baru gigi
palsunya dilepaskan).
e. Merendam gigi palsu ke dalam mangkok kumur berisi air hangat,
f. Membersihkan kotoran-kotoran gigi dengan tusuk gigi hati-hati, mulai dari
bagian dalam kemudian berpindah ke bagian luar.
g. Menyikat gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada air yang
mengalir.
h. Membersihkan gigi palsu dengan pembilasan dengan air hangat kemudian
mengelapnya dengan kain lembut kering dan bersih
i. Meletakkan gigi palsu ke dalam mangkok berisi air steril hangat
j. Memberitahukan kembali kepada lansia bahwa gigi palsunya telah selesai
dibersihkan dan ditempatkan pada gelas kumur.
k. Membereskan peralatan pembersih gigi palsu ke tempatnya semula.
l. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.
d. Lansia diberi kumur-kumur untuk membersihkan mulutnya.

Cara memberi kumur kumur kepada lansia untuk membersihkan mulutnya, yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia bahwa anda akan memberikan air untuk kumur-
kumur dan membersihkan mulutnya.
b. Menggunakan sarung tangan karet.
c. Mengambil teko dari atas baki kemudian menuangkan air yang ada dalam teko
kedalam gelas sampai batas ¾ gelas.
d. Memberikan air untuk kumur - kumur kepada lansia dengan mengambil air dari
gelas yaitu tangan dominan memegang gelas kemudian mengangkat dan
mendekatkan gelas ke ujung bibir bawah lansia kemudian memasukkan air ke
dalam mulut lansia dengan sopan.
e. Meminta lansia mengeluarkan air kumur secara perlahan-lahan dengan cara air
bekas kumur dikeluarkan dan ditampung di baskom kecil/bengkok yang telah
berada di atas tempat tidur.
f. Menampung air kumur pada ember kecil dan membuang air kumur ke sampah
medis dengan cara menginjak penekan injakan tempat sampah sehingga tutup
tempat sampah terbuka kemudian menuangkan air bekas kumur ke dalam tempat
sampah tersebut secara perlahan-lahan.
g. Mengeringkan mulut dan bibir lansia, dengan cara mengelapnya sampai kering
dan bersih dengan menggunakan tisu secara perlahan.
h. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.
e. Gigi palsu yang sudah bersih dipasangkan kembali pada mulut lansia.
Cara memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan pada mulut lansia,
yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia bahwa anda akan memasangkan gigi palsunya
kembali.
b. Menggunakan sarung tangan karet.
c. Mempersilahkan lansia berkumur-kumur terlebih dahulu dengan memberikan air
hangat untuk membersihkan mulutnya.
d. Membantu membuka mulut lansia dan memasangkan kembali gigi palsu yang
sudah dibersihkan secara hati-hati sekali, sabar dan lembut.
e. Memberitahukan kembali kepada lansia bahwa gigi palsunya telah terpasang dan
menanyakan apakah pemasangannya sudah pas.
f. Membereskan peralatan pembersih gigi palsu ke tempatnya semula.
g. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.

Gambar 5. Contoh Gigi Palsu Yang Bagus

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membersihkan Gigi Palsu

1. Melepas gigi palsu dengan hati-hati dari mulut lansia.

2. Merendam gigi palsu dengan air hangat dalam baskom kecil.

3. Membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada air

mengalir.

4. Memberi kumur-kumur kepada lansia untuk membersihkan mulutnya.

5. Memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan pada mulut lansia.

C. Sikap kerja
1. Harus teliti dan taat asas dalam melepas gigi palsu dengan hati-hati dari mulut
lansia.
2. Harus teliti dan taat asas dalam merendam gigi palsu dengan air hangat dalam
baskom kecil.
3. Harus cermat dan taat asas dalam membersihkan gigi palsu dengan
menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada air mengalir
4. Harus cermat dan taat asas dalam memberi kumur-kumur kepada lansia untuk
membersihkan mulutnya
5. Harus cermat dan taat asas dalam memasangkan kembali gigi palsu yang sudah
dibersihkan pada mulut lansia
4. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran modul ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Membaca uraian materi yang sudah di sediakan..
b. Mengerjakan latihan/kasus/tugas yang telah disediakan.
c. Melakukan umpan balik dan tindak lanjut/reflektif.
5. Latihan/Kasus/Tugas
a. Tugas Teori
Jawablah soal di bawah ini

1 Jelaskan bagaimana cara melepas gigi palsu dari mulut lansia.

Jawab:

2 Tindakan apa yang dilakukan terhadap perawatan gigi palsu lansia.


.
Jawab:

3. Bagaimana cara membersihkan gigi palsu menggunakan pasta gigi dan


sikat gigi .
Jawab:

Apa yang dilakukan lansia agar mulutnya bisa bersih..


4
.

Jawab:

5
Bagaimana cara memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan
pada mulut lansia

Jawab:

Lembar Evaluasi Tugas Teori Membersihkan Gigi Palsu

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

No Benar Salah
1
2
3
4
5

Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Membersihkan Gigi Palsu telah dijawab

dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?


NAMA TANDA TANGAN
PESERTA

PENILAI

Catatan Penilai :

B. Tugas Praktik

1. Elemen Kompetensi : Membersihkan Gigi Palsu

2. Waktu Penyelesain : 90 menit

3. Capaian Unjuk Kerja :

Setelah menyelesaikan Membersihkan Gigi Palsu mampu:

a. Melepas gigi palsu dengan hati-hati dari mulut lansia

b. Merendam gigi palsu dengan air hangat dalam baskom kecil.

c. Membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi

pada air mengalir

d. Memberi kumur-kumur kepada lansia untuk membersihkan mulutnya

e. Memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan pada mulut lansia

4. Daftar Alat/Mesin dan Bahan :


NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN
A. ALAT

1. Gelas Untuk berkumur

2. Baskom plastik
3. Sikat gigi

4. Handuk besar atau kecil Untuk menutup leher


dan
dada
5. Alat pembersih mulut
yang
digerakkan dengan
listrik
6. Untuk tempat peralatan
Meja troly
gosok gigi
7. Sarung tangan karet Untuk membantu
menggosok
gigi
8. Whaslap

9. Lap bersih Untuk mengelap bagian


mulut dan pipi
B. BAHAN

1. Pasta gigi

2. Obat kumur Untuk mematikan


kuman-
kuman dalam mulut
3. Air hangat bersih

4. Kapas bertangkai Untuk membersihkan


(cotton gigi
bath) panjang dan bagian dalam
pendek
5. Tusuk gigi dan benang
gigi
6. Sabun cuci tangan

5. Indikator Unjuk Kerja (IUK):

a. Mampu melepas gigi palsu dengan hati-hati dari mulut lansia.

b. Mampu merendam gigi palsu dengan air hangat dalam baskom kecil.

c. Mampu cara membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan

sikat gigi pada air mengalir.

d. Mampu memberi kumur-kumur kepada lansia untuk membersihkan mulutnya.

e. Mampu memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan pada mulut

lansia.

6. Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan
praktik kerja ini adalah :

a. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang telah digariskan.

b. SOP yang relevan.

7. Standar Kinerja

a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang

ditetapkan.

b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada

kesalahan aspek kritis.

8. Tugas

Abstraksi tugas III:

Setelah selesai dengan tugas II dilanjutkan dengan tugas III yaitu melepas dan

membersihkan gigi palsu dengan hati-hati dari mulut lansia serta perawatan dan

pemasangan kembali gigi palsu lansia.

9. Instruksi Kerja

a. Melepaskan gigi palsu dengan hati-hati dari mulut lansia.

b. Merendam gigi palsu dengan air hangat dalam baskom kecil.

c. Membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada

air mengalir.

d. Memberi kumur-kumur kepada lansia untuk membersihkan mulutnya.


e. Memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan pada mulut lansia.
10.Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas III
No DAFTAR POIN PENCAPAIAN PENILAIAN
TUGAS/IN YANG YA TIDAK K BK
STRUKSI DICEK
1 Melepaska Gigi palsu
n gigi dari mulut
palsu lansia
dengan
hati-hati
2 Merendam Gigi palsu
gigi palsu
dengan air
hangat
dalam
baskom
kecil.
3 Membersih Gigi palsu,
kan gigi pasta gigi
palsu dan sikat
dengan gigi
mengguna
kan pasta
gigi dan
sikat gigi
pada air
mengalir
4 Memberi Kebersiha
kumur- n mulut
kumur
kepada
lansia untuk
membersihk
an mulutnya
5 Memasang Gigi palsu
kan
kembali
gigi palsu
yang
sudah
dibersihka
n pada
mulut
lansia.

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Membersihkan Gigi Palsu telah

dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan?


Pengamatan Sikap Kerja
CEK LIS PENGAMATAN SIKAP KERJA

INDIKATOR UNJUK KERJA NO. KUK K BK KETERANGAN

1. Harus bertindak cekatan dan 1.1


taat asas

2. Harus bertindak teliti dan taat 1.2


asas

3. Harus bertindak teliti dan taat 1.3


asas

4. Harus bertindak teliti dan taat 1.4


asas

5. Harus bertindak teliti dan taat 1.5


asas

Catatan :
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………

Tanda Tangan Peserta : ………………………….

Tanda Tangan Instruktur : …………………………

6.Rangkuman
Dalam membersihkan gigi lansia harus hati-hati dan diperlukannya tahapan-tahapan
yang harus diikuti oleh Care Giver dalam membersihkan gigi lansia tersebut agar tidak
menimbulkan luka ataupun perasaan sakit kepada pasien lansia.
7.Umpan Balik dan Tindak Lanjut/Reflektif
Hal-hal penting yang
No Aspek Tindak Lanjut
diperoleh

1 Aspek
Pengetahuan

2 Aspek
Keterampilan

3 Aspek Sikap
Kerja

Setelah menyelesaikan pembelajaran ini hal-hal penting yang telah saya peroleh
adalah:

D. Menata kembali alat habis pakai


1. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini peserta mampu menata dan
menyimpan kembali alat-alat setelah digunakan
2. Kriteria Unjuk Kerja
a. Alat dan bahan dibersihkan dengan desinfectan dan dikeringkan.

b. Alat dan bahan disimpan ke tempat semula.

3. Uraian Materi
a. Alat dan bahan dibersihkan dengan desinfectan dan dikeringkan.

Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah


terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi
kuman penyakit. Pengertian lain dari disinfektan adalah senyawa kimia yang
bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme yang
terpapar secara langsung oleh disinfektan. Disinfektan tidak memiliki daya
penetrasi sehingga tidak mampu membunuh mikroorganisme yang terdapat di
dalam celah atau cemaran mineral. Selain itu disinfektan tidak dapat
membunuh spora bakteri sehingga dibutuhkan metode lain seperti sterilisasi
dengan autoklaf. Penggunaan senyawa disinfektan ini diterapkan pada permukaan,
peralatan atau benda mati lainnya, sehingga kadarnya lebih toksik. Jika salah
digunakan bisa menyebabkan pengerasan kulit, luka serta peradangan.
Desinfektan sering digunakan untuk peralatan pembersih rumah tangga.
Desinfektan mengandung glutaraldehhid, vantocil, ftalaldehida dan formaldehida.
Cara membersihkan alat dan bahan menggunakan desinfektan dan
dikeringkan, yaitu :
a. Memakai sarung tangan karet
b. Menyiapkan alat-alat untuk menggosok gigi yang terdiri dari gelas kumur,
baskom sedang atau bengkok dan sikat gigi yang sudah selesai dibersihkan.
c. Masing-masing alat tersebut disemprot dengan menggunakan cairan desinfektan,
dengan cara menyemprotkan cairan desinfektan ke seluruh permukaan alat agar
lebih steril karena desinfektan membunuh mikroorganisme yang terpapar secara
d. Tunggu beberapa saat sampai permukaan alat kering.
e. Setelah kering sikat gigi dimasukan ketempat semula dengan cara:
 Apabila sikat gigi tersebut menggunakan tutup maka memasangkan
tutupnya kembali dan meletakkannya ke tempat semula.
 Apabila sikat gigi tersebut tidak menggunakan tutup maka
langsung meletakkannya ke tempat semula.
f. Untuk gelas dan baskom sedang atau bengkok setelah kering diletakkan dan
ditata diatas baki .
g. Mencuci tangan dengan air bersih.
b. Cara Menyimpan Alat dan Bahan Ketempat Semula
Cara menyimpan alat dan bahan menggosok gigi dan membersihkan gigi palsu
disimpan ke tempat semula, dilakukan setelah alat dan bahan dalam keadaan
bersih dan sudah kering. Alat dan bahan menggosok gigi dan
membersihkan gigi palsu disimpan dengan rapi dan teratur sesuai fungsi dan
kegunaannya.
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menata Kembali Alat Habis Pakai
1. Membersihkan alat dan bahan menggunakan desinfectan dan dikeringkan.
2. Menyimpan alat dan bahan ketempat semula.
C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menata Kembali Alat Habis Pakai
1. Harus cermat dan taat asas dalam membersihkan alat dan bahan menggunakan
desinfectan dan dikeringkan.
2. Harus teliti dan taat asas dalam menyimpan alat dan bahan ketempat semula.
4. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran modul ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Membaca uraian materi yang sudah di sediakan..
b. Mengerjakan latihan/kasus/tugas yang telah disediakan.
c. Melakukan umpan balik dan tindak lanjut/reflektif.
5. Latihan/Kasus/Tugas
a. Tugas Teori
Jawablah soal di bawah ini
Jelaskan bagaimana cara
1.
membersihkan alat dan bahan
menggunakan desinfectan.

Jawab:

2. Bagaimana cara menyimpan alat dan


bahan perawatan gigi palsu lansia.
Jawab:

Lembar Evaluasi Tugas Teori Menata Kembali Alat Habis Pakai

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

No Benar Salah

1
2

Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Membersihkan Gigi Palsu telah dijawab

dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?

Catatan Penilai :

NAMA TANDA TANGAN


PESERTA

PENILAI

B. Tugas Praktik

1. Elemen Kompetensi : Menata Kembali Alat Habis Pakai

2. Waktu Penyelesain : 30 menit

3. Capaian Unjuk Kerja :

Setelah menyelesaikan Menata Kembali Alat Habis Pakai mampu:

a. Membersihkan alat dan bahan menggunakan desinfectan dan dikeringkan.

b. Menyimpan alat dan bahan ketempat semula.

4. Daftar Alat dan Bahan :


N NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN
O
.
A ALAT
.
1 Gelas Untuk berkumur
.
2 Baskom plastik
.
3 Sikat gigi
.
Untuk menutup leher dan
4 Handuk besar atau kecil
dada
.
5 Alat pembersih mulut dada
yang
digerakkan dengan listrik
6 Untuk tempat Peralatan
Meja troly
. gosok gigi
Untuk membantu
7 Sarung tangan karet
menggosok gigi
8 Whaslap gosok gigi

Untuk mengelap bagian


9 Lap bersih mulut dan pipi
.
B BAHAN

1 Pasta gigi

2 Obat kumur

3 Air hangat bersih

4 Kapas bertangkai (cotton Untuk membersihkan gigi


. bath) panjang dan pendek bagian dalam
5 Tusuk gigi dan benang gigi
.
6 Sabun cuci tangan
.
5. Indikator Unjuk Kerja (IUK):
a. Mampu membersihkan alat dan bahan menggunakan desinfectan dan
dikeringkan.
b. Mampu menyimpan alat dan bahan ketempat semula
6. Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan
praktik kerja ini adalah :
a. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang telah digariskan
b. SOP yang relevan.
7. Standar Kinerja
a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang
ditetapkan.
b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada
kesalahan aspek kritis.
8. Tugas
Abstraksi tugas IV:
Setelah selesai dengan tugas III dilanjutkan dengan tugas IV yaitu membersihkan
dan menyimpan alat dan bahan ketempat semula.
9. Instruksi Kerja
a. Bersihkan alat dan bahan menggunakan desinfectan dan dikeringkan
b. Simpan alat dan bahan ketempat semula
1. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas III

No DAFTAR POIN YANG DICEK PENCAPAIAN PENILAIAN


TUGAS/INSTRUKSI YA TIDAK K BK
1 Bersihkan alat dan bahan Alat dan bahan
menggunakan desinfectan
dan dikeringkan.
2 Simpan alat dan bahan Alat dan bahan
ketempat semula.
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Menata Kembali Alat Habis Pakai telah
dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan?

NAMA TANDA TANGAN


PESERTA

PENILAI

C. Pengamatan Sikap Kerja


CEK LIS PENGAMATAN SIKAP KERJA

INDIKATOR UNJUK KERJA NO. KUK K BK KETERANGAN

1. Harus bertindak cekatan dan 4.1


taat asas

2. Harus bertindak teliti dan taat 4.2


asas

Catatan :

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Tanda Tangan Peserta : ………………………….

Tanda Tangan Instruktur : …………………………..


DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan

1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

2. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Nomor

181/LATTAS/XII/2013 Tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis

Kompetensi

B. Buku Referensi

1. Kementerian Tenaga Kerja RI, Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis

Kompetensi, Jakarta, 2013

2. Kumpulan Modul Perawatan

C. Referensi Lainnya

1. Browsing Internet, Doktersehat.com, 2012

2. Browsing Internet, Obatsakitgigi.org, 2014

3. http://ngintips-kesehatan.blogspot.co.id/search/label/Gigi dan Mulut

4. http://infokesehatanonline.com/kategori/tips-kesehatan

5. http://bit.ly/fxzulu

6. http://health.kompas.com
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

3. Jenis Pasta Gigi Sesuai Sensitivitas Gigi Lansia ------------------------ 25

4. Cara Memilih Jenis Pasta Gigi Sesuai dengan Tingkat Sensitivitas

Gigi dan Gusi yang Dimiliki Pasien --------------------------------------- 28

5. Cara Menyampaikan Salam Terapeutik kepada Lansia sebagai Awal

Tindakan Asuhan ------------------------------------------------------------ 33

6. Cara Menempatkan Lansia pada Posisi yang Nyaman untuk

Memudahkan dalam Menggosok Gigi dan Membersihkan Mulut ---- 34

7. Urutan Langkah yang Benar dalam Melakukan Penyikatan Gigi

Lansia ------------------------------------------------------------------------- 35

8. Cara Melepas Gigi Palsu pada Lansia yang Memiliki Gigi Palsu ------ 37

9. Cara Membersihkan Mulut Lansia setelah Gigi Palsu Dilepas --------- 37

10. Cara Memposisikan Kembali Lansia Ditempat Tidur dengan Kondisi

yang Nyaman----------------------------------------------------------------- 38

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membersihkan Mulut dan

Menyikat Gigi pada Lansia ------------------------------------------------------ 38

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Membersihkan Mulut dan Menyikat

Gigi pada Lansia ------------------------------------------------------------------ 39

BAB IV MEMBERSIHKAN GIGI PALSU -------------------------------------------------------- 40

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membersihkan Gigi Palsu --------- 40

1. Cara Melepas Gigi Palsu dengan Hati Hati dari Mulut Lansia --------- 45

2. Cara Merendam Gigi Palsu dengan Air Garam Hangat dalam

Baskom Kecil ----------------------------------------------------------------- 46

3. Cara Membersihkan Gigi Palsu dengan Menggunakan Pasta Gigi

dan Sikat Gigi pada Air Mengalir ----------------------------------------- 47

4. Cara Memberi Kumur Kumur Kepada Lansia untuk Membersihkan

Mulutnya --------------------------------------------------------------------- 47

5. Cara Memasangkan Kembali Gigi palsu yang Sudah Dibersihkan

pada Mulut Lansia ---------------------------------------------------------- 48

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membersihkan Gigi Palsu --------- 49

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Membersihkan Gigi Palsu ------------ 49


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 3 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

BAB V MENATA KEMBALI ALAT HABIS PAKAI ---------------------------------------------- 50

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menata Kembali Alat Habis Pakai 50

1. Cara membersihkan Alat dan Bahan Menggunakan Desinfectan dan

Dikeringkan-------------------------------------------------------------------- 51

2. Cara Menyimpan Alat dan Bahan Ketempat Semula --------------------- 52

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menata Kembali Alat Habis Pakai-- 52

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menata Kembali Alat Habis Pakai --- 51

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------- 53

A. Dasar Perundang-undangan ---------------------------------------------------- 53

B. Buku Referensi ------------------------------------------------------------------- 53

C. Majalah atau Buletin -------------------------------------------------------------- 53

D. Referensi Lainnya ----------------------------------------------------------------- 53

DAFTAR PERALATAN DAN BAHAN ------------------------------------------------------------ 54

A. Daftar Peralatan ------------------------------------------------------------------- 54

B. Daftar Bahan----------------------------------------------------------------------- 54

DAFTAR PENYUSUN ----------------------------------------------------------------------------- 55

Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 4 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum

Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu mempraktekkan

membersihkan mulut dan gigi palsu lansia.

B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Membersihkan

Mulut dan Gigi Palsu Lansia ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir

pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mempersiapkan kegiatan yang meliputi kegiatan menyampaikan salam

terapeutik pada lansia dan keluarga pada saat bertemu, mempelajari data lansia

yang mencakup aspek fisik dan psikologi sebagai bahan pertimbangan untuk

menyiapkan tindakan asuhan kesehatan, mempersiapkan perlengkapan dan

bahan untuk keperluan personal hygiene sesuai dengan standar yang


ditetapkan

dan informasi tambahan yang diperoleh dari lansia dan keluarga, menyusun

rencana tindakan berdasar pada data pasien/klien, untuk mengantisipasi

kebutuhan perlakuan khusus berdasar pada kondisi lansia dan menjelaskan

tindakan yang akan dilakukan meliputi tujuan dan cara.

2. Membersihkan mulut dan menyikat gigi pada lansia yang meliputi kegiatan

menempatkan perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan

membersihkan mulut pada troli, sesuai dengan cara penempatan yang telah

ditetapkan, melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan

diri terhadap penularan penyakit sesuai dengan kondisi pasien dan kebijakan

yang berlaku, memilih jenis pasta gigi dsesuai dengan tingkat sensitivitas gigi

dan gusi yang dimiliki lansia, menyampaikan kembali salam terapeutik kepada

lansia sebagai awal tindakan asuhan, menempatkan lansia pada posisi yang

nyaman untuk memudahkan dalam menggosok gigi dan membersihkan mulut,

melakukan pennyikatan gigi lansia dengan urutan langkah yang benar,


memberikan kumur kumur dan dibersihkan mulutnya untuk lansia yang memiliki

gigi palsu setelah gigi palsunya dilepas dan memposisikan lansia kembali

ditempat tidur dengan kondisi yang nyaman.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 5 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

3. Membersihkan gigi palsu yang meliputi kegiatan melepas gigi palsu dengan hati

hati dari mulut lansia, merendam gigi palsu dengan air garam hangat dalam

baskom kecil, membersihkan gigi palsu dengan pasta gigi dan sikat gigi pada

air yang mengalir, memberi kumur kumur untuk membersihkan mulut lansia,

dan memasangkan kembali gigi palsu yang sudah bersih pada mulut lansia.

4. Menata kembali alat habis pakai yang meliputi kegiatan membersihkan alat dan

bahan dengan desinfectan dan dikeringkan, dan menyimpan alat dan bahan ke

tempat semula.

Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 6 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

BAB II

MEMPERSIAPKAN KEGIATAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Kegiatan

1. Cara Menyampaikan Salam pada Lansia dan Keluarga pada Saat

Bertemu

Menyampaikan salam pada lansia dan keluarga pada saat bertemu

sangatlah penting agar terjalin komunikasi antara lansia dan keluarga dengan

perawat. Salam disampaikan dengan menunjukkan rasa hormat, seperti “bapak”,

“ibu”, kecuali apabila sebelumnya pasien telah meminta anda untuk memanggil

panggilan kesukaannya. Langkah ini bertujuan untuk membantu perawat atau

petugas kesehatan memperoleh sumber informasi atau data klien dan

mengefektifkan rencana/tindakan dapat terealisasi dengan baik dan tepat. Dalam

menyampaikan salam dan berinteraksi dengan lansia/pasien harus diperhatikan hal-

hal sebagai berikut :

a. Berbicara dengan pelan, jelas, tidak harus berteriak, menggunakan bahasa dan

kalimat yang sederhana.

b. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

c. Gunakan sentuhan lembut dengan sentuhan ringan di tangan, lengan atau bahu.

d. Pertahankan kontak mata dengan pasien.

e. Jangan mengabaikan pasien saat berinteraksi.

f. Mengurangi kebisingan saat berinteraksi, beri kenyamanan dan beri penerangan

yang cukup saat berinteraksi.

2. Aspek Fisik dan Psikologi Lansia

Pendekatan perawatan lansia dalam konteks komunikasi ada 2 (dua) aspek

yaitu :

a. Aspek fisik

Mencari informasi tentang kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian, yang

dialami, peruban fisik organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa di capai
dan dikembangkan serta penyakit yang dapat di cegah progresifitasnya.

Pendekatan ini relative lebih mudah di laksanakan dan di carikan solusinya

karena riil dan mudah di observasi.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 7 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

b. Aspek psikologis

Karena pendekatan ini sifatnya absrak dan mengarah pada perubahan prilaku,

maka umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk melaksanakan

pendekatan ini perawat berperan sebagai konselor, advokat,


supporter,

interpreter terhadap sesuatu yang asing atau sebagai penampung masalah-

masalah yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab bagi klien.

3. Proses mempelajari Data Lansia Mencakup Aspek Fisik dan Psikologis

sebagai Bahan Pertimbangan untuk Menyiapkan Tindakan Asuhan

Kesehatan

Perubahan mental lansia dimana penampilan, persepsi dan keterampilan

berkurang, terjadi perubahan pada daya membayangkan karena tekanan- tekanan

dari faktor waktu. Pada umumnya setelah orang memasuki usia lanjut ia mengalami

penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar,

persepsi, pemahaman, perhatian sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia

makin melambat. Sedangkan fungsi psikomotor meliputi hal- hal yang berhubungan

dengan dorongan dan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi yang

berakibat lansia menjadi kurang cekatan. Perubahan ini bisa mempengaruhi pada

kemampuan lansia dalam melakukan perawatan diri, salah satunya


adalah

perawatan kebersihan gigi mulut.

Proses mempelajari data lansia yang mencakup aspek fisik dan psikologis

sebagai bahan pertimbangan untuk menyiapkan tindakan asuhan kesehatan, perlu

dilakukan oleh seorang perawat. Proses mempelajari data lansia tersebut

berhubungan dengan sikap kerja dari seorang perawat. Sikap kerja seorang perawat

antara lain :

a. Bertanggung jawab, dengan memperhatikan :

 Standar pelayanan minimum terhadap lansia

 Standar prosedur pemakaian alat dan bahan

 Pelayanan prima, keramahan, kesabaran dan kelembutan


 Efisiensi pemakaian kebutuhan waktu untuk membersihkan gigi lansia.

b. Bakat kerja, yaitu :

 Intelegensia, tentang memahamai berbagai obat-obatan.

 Kemampuan verbal, tentang memahami aturan minum obat.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 8 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

 Ketangkasan jari/tangan dalam membantu menggosok gigi lansia.

c. Minat kerja, yaitu :

 Suatu yang dianggap baik bagi orang lain seperti lansia menjadi senang

terhadap perawat yang ramah, sopan, pandai, terampil dan lembut

dalam merawat gigi dan gigi palsu lansia.

 Suatu kegiatan yang memberikan kepuasaan nyata dan produktif yang

bisa menyenangkan dan memberi rasa percaya diri lansia sakit gigi.

4. Pengertian Personal Hygine

Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan

kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan atau

penampilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda

pada setiap orang sakit karena terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan.

Hygiene mulut

Hygiene mulut dilakukan karena pasien terlalu lemah untuk melakukan

perawatan mulut, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan

menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit atau

medikasi yang digunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan

bergantung terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan mulut merupakan bagian

penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai

kuman dapat masuk. Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan

mulut, gigi, gusi, dan bibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel-partikel

makanan, plak, bakteri, memasase gusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang

dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Beberapa penyakit yang mungkin

muncul akibat perawatan gigi dan mulut yang buruk adalah karies, gingivitis (radang

gusi), dan sariawan. Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat
dan

selanjutnya menstimulasi nafsu makan. Tujuan perawatan hygiene mulut pasien

adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik serta untuk

mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut (misalnya tifus,


hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh,

mencapai rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan

sendiri perawatan hygiene mulut dengan benar.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 9 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

Hygine mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi,

gusi dan bibir selanjutnya dapat menstimulus. Hygine gigi dan mulut, dipegaruhi

oleh sejumlah faktor. Praktik menjaga kesehatan dipengeruhi oleh pengetahuan dan

sikap dari individu. Dalam menjaga kebersihan diri salah satunya kebersihan gigi dan

mulut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

a. Citra tubuh

Penampilan umum dapat menggambarkan pentingnya hygiene pada seseorang.

Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya.

Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan tubuh.

b. Praktik sosial

Kelompok-kelompok sosial dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Dalam

kehidupan, teman-teman dan kelompok kerja membentuk harapan orang

mengenai penampilan pribadi mereka dan perawatan yang dilakukan dalam

mempertahankan hygiene yang kuat.

c. Status sosial ekonomi

Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik

kebersihan yang digunakan.

d. Pengetahuan

Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan

mempengaruhi praktik hygiene. Tetapi pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup.

Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri. Seringkali

pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk

meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan

menguntungkan dalam mengurangi resiko kesehatan dapat memotivasi

seseorang untuk memenuhi perawatan.

e. Variabel kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan lansia mempengaruhi perawatan kebersihan gigi

mulut. Orang dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda memiliki praktik

perawatan yang berbeda juga.

f. Pilihan pribadi
Setiap orang memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk

melakukan perawatan mulut dan perawatan lainnya.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 10 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

g. Kondisi fisik

Orang yang menderita penyakit tertentu atau orang yang sudah terlalu tua

memiliki kekurangan energi fisik untuk melakukan perawatan diri termasuk

perawatan gigi mulut.

5. Cara Mempersiapkan Perlengkapan dan Bahan Sesuai Standar dan

Informasi yang Diperoleh dari Keluarga

Dalam melakukan aktivitas menyiapkan perlengkapan dan bahan sesuai

standar dan informasi yang diperoleh dari keluarga akan terkait dengan aktivitas

menjalin hubungan dengan lansia dalam hal pelayanan, menggali dan menganalisis

kebutuhan lansia dan menyesuaikan pelayanan dengan kebutuhan lansia. Terutama

dalam melakukan aktivitas menyiapkan peralatan menggosok gigi, membersihkan

gigi palsu dan menjaga/membantu lansia sewaktu menggosok gigi, akan terkait

dengan aktivitas memandikan lansia dan aktivitas lainnya.

Perlengkapan alat-alat dan bahan menggosok gigi lansia dipersiapkan

terlebih dahulu sebelum lansia menggosok gigi. Perlengkapan alat-alat dan bahan

untuk menggosok gigi adalah :


Perlengkapan alat dan bahan Fungsi

1. Wahslap  Untuk melap mulut

2. Sarung tangan karet  Untuk membungkus tangan

3. Cairan untuk kumur-kumur  Untuk kumur-kumur setelah


menggosok gigi
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 11 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

4. Pasta gigi  Bahan untuk menggosok gigi

5. Sikat gigi  Alat untuk menggosok gigi

6. Gelas kumur
 Untuk tempat air berkumur-
kumur

7. Handuk
 Untuk melap mulut dan muka

8. Cottonbath
 Untuk membersihkan gigi palsu
lansia

9. Tusuk gigi
 Untuk membersihkan gigi palsu
lansia
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 12 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

10. Tissue  Melap mulut atau tangan

11. Troli  Untuk tempat peralatan dan


bahan menggosok gigi

6. Cara Menyusun Rencana Tindakan Berdasar pada Data Pasien, untuk

Mengantisipasi Kebutuhan Khusus Berdasar pada Kondisi Lansia

Sebelum menyusun rencana tindakan berdasar pada data pasien, untuk

mengantisipasi kebutuhan khusus perlu diketahui terlebih dahulu kondisi gigi lansia

sehat dan yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut.

Kondisi gigi lansia yang sehat ada 3 (tiga) kategori, yaitu :

a. Lansia yang masih mempunyai gigi.

b. Lansia yang menggunakan gigi palsu

c. Lansia yang tidak mempunyai gigi

Masalah kesehatan gigi dan mulut, antara lain :

a. Holitosis, bau nafas yang tidak sedap yang dapat disebabkan oleh kuman atau

lainnya.

b. Ginggivitis, radang pada daerah gusi.

c. Karies, radang pada gigi.

d. Stomatitis, radang pada daerah mukosa atau rongga mulut.

e. Peridontal desease (gusi yang mudah berdarah dan bengkak).

f. Glostitis, radang pada lidah.


g. Chilosis, bibir yang pecah-pecah.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 13 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

Setelah mengetahui kondisi gigi lansia dan masalah kesehatan gigi dan

mulut lansia, maka cara menyusun rencana tindakan berdasar pada data pasien,

untuk mengantisipasi kebutuhan khusus berdasar pada kondisi lansia adalah


dengan

memahami dan memperlakukan pasien lansia dengan baik, memahami yang

menjadi keluhan pasien lansia, dan menyiapkan obat-obatan yang tepat sesuai

kondisi lansia. Jika diperlukan minta dokter menyiapkan sikat gigi khusus yang

dirancang untuk lansia guna membantu cara menyikat gigi yang baik dan benar.

7. Tujuan dan Cara Tindakan yang akan Dilakukan

Untuk mencegah kerusakan gigi, lansia harus merubah kebiasaan makan,

mengurangi asupan karbohidrat, terutama kudapan manis diantara waktu makan.

Makanan manis atau mengandung tepung akan menempel pada permukaan gigi.

Setelah memakan makanan yang manis lansia harus menggosok gigi untuk

mengurangi aksi plak. Memakan buah yang mengandung asam (misalnya apel dan

makanan berserat seperti sayuran segar) juga mengurangi plak. Kualitas keasaman

makanan mengeliminasi bakteri yang membentuk pada gigi. Diet seimbang yang

baik meningkatkan integritas jaringan mulut.

Tindakan yang dilakukan terhadap :

a. Lansia yang masih mempunyai gigi

Bagi lansia yang memiliki gigi agak lengkap dapat menyikat giginya sendiri dua

kali sehari pada pagi dan malam sebelum tidur, termasuk bagian gusi. Bila ada

gigi berlobang dan ada endapan warna kuning sampai cokelat sebaiknya dibawa

ke puskesmas.

b. Lansia yang menggunakan gigi palsu.

Bagi lansia yang menggunakan gigi palsu, gigi dibersihkan dengan sikat gigi

perlahan-lahan dibawah air yang mengalir bila perlu dapat gunakan pasta gigi.

Pada waktu tidur gigi palsu dilepas dan direndam dalam air bersih.

c. Lansia yang tidak mempunyai gigi.

Untuk lansia yang tidak mempunyai gigi sama sekali setiap habis makan juga

harus menyikat secara lembut bagian gusi dan lidah menggunakan sikat yg
lembut atau menggunakan kain yang lembut untuk membersihkan sisa makanan

yang melekat. Selain menyikat gusi dan lidah lansia yang tidak memiliki gigi
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 14 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

sama sekali setiap habis makan juga harus berkumur untuk membersihkan sisa

makanan.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Kegiatan

1. Menyampaikan salam pada lansia dan keluarga pada saat bertemu

2. Mempelajari data lansia mencakup aspek fisik dan psikologis sebagai bahan

pertimbangan untuk menyiapkan tindakan asuhan kesehatan

3. Mempersiapkan perlengkapan dan bahan sesuai standar dan informasi yang

diperoleh dari keluarga

4. Menyusun rencana tindakan berdasar pada data pasien, untuk mengantisipasi

kebutuhan khusus berdasar pada kondisi lansia

C. Sikap kerja

Harus bersikap secara:

1. Cekatan dan taat asas dalam menyampaikan salam pada lansia dan keluarga

pada saat bertemu.

2. Teliti dan taat asas dalam mempelajari data lansia mencakup aspek fisik dan

psikologis sebagai bahan pertimbangan untuk menyiapkan tindakan asuhan

kesehatan.

3. Teliti dan taat asas dalam mempersiapkan perlengkapan dan bahan sesuai

standar dan informasi yang diperoleh dari keluarga.

4. Teliti dan taat asas dalam menyusun rencana tindakan berdasar pada data

pasien, untuk mengantisipasi kebutuhan khusus berdasar pada kondisi lansia.

Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 15 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

BAB III

MEMBERSIHKAN MULUT DAN MENYIKAT GIGI PADA LANSIA

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membersihkan Mulut dan Menyikat

Gigi pada Lansia

Memelihara kebersihan mulut adalah tindakan membersihkan rongga mulut, lidah,


dan gigi dari kotoran menggunakan sikat gigi, odol, kasa yang dibasahi air.

a. Pada Lansia Yang Sakit Berat

Memelihara kebersihan gigi lansia yang tirah baring adalah dengan memberikan
tindakan membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari kotoran dengan
menggunakan kasa steril yang dibahasai

b. Pada Lansia Yang Yang Menggunakan Gigi Palsu

Merawat gigi palsu adalah tindakan membersihkan dan merawat gigi yang dapat
ditanggalkan. Prosedur ini dilakukan pada lansia yang memiliki gigi palsu dan tidak
dapat merawatnya secara mandiri.

1) Tujuan:

[a)] Meningkatkan daya tahan tubuh

[b)] Mencegah terjadinya infeksi

[c)] Menghilangkan bau mulut

[d)] Memberikan kenyamanan

[e)] Mempertahankan kebersihan individu


Gigi Lansia

Gigi merupakan salah satu organ penguyah yang terdiri dari gigi-gigi pada

rahang atas dan rahang bawah, lidah serta saluran-saluran penghasil air ludah.
Kalau

diperhatikan sebuah gigi diluar mulut, dapat kita bagi gigi tersebut atas tiga bagian :

1. Mahkota gigi

2. Akar gigi

3. Leher gigi, yang terletak diantara kedua bagian, yaitu mahkota gigi dan akar
gigi.

Pada keadaan normal, hanya mahkota gigi saja yang merupakan bagian gigi yang

kelihatan di dalam mulut. Pada manusia dewasa hingga lansia yang sehat,

mempunyai 32 buah gigi, terbagi menjadi 16 buah gigi pada rahang atas dan 16
buah

gigi pada rahang bawah.

Gambar 1. Penampang dari gigi

Pada setiap bagian dari rahang kiri atau rahang kanan dijumpai 2 buah gigi seri, 1

buah gigi taring, 2 buah gigi geraham kecil dan 3 buah gigi geraham besar, yaitu :

1. Gigi seri :

 Bentuknya seperti pahat dan berfungsi memotong makanan

 Cara kerja gigi seri ada persamaannya dengan gunting

2. Gigi taring :

 Bentuknya runcing dan berguna untuk merobek/membelah makanan

 Cara kerja gigi taring ada persamaannya dengan pisau potong

 Bentuknya besar dan benjol-benjol


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 16 dari
Buku Informasi Versi: 2016
55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

Gigi Lansia
Gigi merupakan salah satu organ penguyah yang terdiri dari gigi-gigi pada
rahang atas dan rahang bawah, lidah serta saluran-saluran penghasil air
ludah. Kalau diperhatikan sebuah gigi diluar mulut, dapat kita bagi gigi
tersebut atas tiga bagian :
1. Mahkota gigi
2. Akar gigi
3. Leher gigi, yang terletak diantara kedua bagian, yaitu mahkota gigi dan
akar gigi.

Pada keadaan normal, hanya mahkota gigi saja yang merupakan bagian gigi
yang kelihatan di dalam mulut. Pada manusia dewasa hingga lansia yang
sehat, mempunyai 32 buah gigi, terbagi menjadi 16 buah gigi pada rahang
atas dan 16 buah gigi pada rahang bawah. Pada setiap bagian dari rahang
kiri atau rahang kanan dijumpai 2 buah gigi seri, 1 buah gigi taring, 2 buah
gigi geraham kecil dan 3 buah gigi geraham besar, yaitu :
1. Gigi seri :
 Bentuknya seperti pahat dan berfungsi memotong makanan
 Cara kerja gigi seri ada persamaannya dengan gunting
2. Gigi taring :
 Bentuknya runcing dan berguna untuk merobek/membelah makanan
 Cara kerja gigi taring ada persamaannya dengan pisau potong
 Bentuknya besar dan benjol-benjol
ah gigi pada rahang bawah.

 Geraham kecil untuk menghaluskan makanan dengan jalan


secara

menggilingnya.

Gambar 2. Gigi rahang atas kiri dan kanan

3. Gigi geraham :

 Terdiri atas geraham kecil dan geraham besar

 Geraham besar mempunyai dataran pengunyahan yang lebar dan


berlekuk-

lekuk, berfungsi untuk menghaluskan makanan.

4. Geraham pertama dan terakhir :

 Gigi geraham pertama yang tumbuh pada waktu umur 6 tahun, tidak

tumbuh lagi dan tidak ada penggantinya.

 Geraham terakhir yang tumbuh, sering miring dan pada orang-


orang
tertentu biasanya tidak kelihatan, geraham terakhir in berfungsi
membantu

menghaluskan makanan.

Gambar 3. Gigi geraham atas dan bawah

Gigi juga merupakan alat pengunyah alami yang dimiliki manusia. Karena

begitu pentingnya kegunaan dan fungsi gigi, maka menjaga dan merawat gigi harus

kita lakukan supaya fungsi gigi tidak berkurang. Memelihara kesehatan gigi tidak

hanya perlu dilakukan oleh anak-anak serta remaja maupun orang dewasa saja,
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 17 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

1. Gigi seri :
 Bentuknya seperti pahat dan berfungsi memotong makanan
 Cara kerja gigi seri ada persamaannya dengan gunting
2. Gigi taring :
 Bentuknya runcing dan berguna untuk merobek/membelah makanan

 Cara kerja gigi taring ada persamaannya dengan pisau potong

 Bentuknya besar dan benjol-benjol

 Geraham kecil untuk menghaluskan makanan dengan jalan secara


menggilingnya

3. Gigi geraham :

 Terdiri atas geraham kecil dan geraham besar

 Geraham besar mempunyai dataran pengunyahan yang lebar dan


berlekuk-lekuk, berfungsi untuk menghaluskan makanan.

4. Geraham pertama dan terakhir :

 Gigi geraham pertama yang tumbuh pada waktu umur 6 tahun, tidak
tumbuh lagi dan tidak ada penggantinya.

 Geraham terakhir yang tumbuh, sering miring dan pada orang-orang


tertentu biasanya tidak kelihatan, geraham terakhir ini berfungsi
membantu menghaluskan makanan.

Gigi juga merupakan alat pengunyah alami yang dimiliki manusia. Karena begitu
pentingnya kegunaan dan fungsi gigi, maka menjaga dan merawat gigi harus kita
lakukan supaya fungsi gigi tidak berkurang. Memelihara kesehatan gigi tidak hanya
perlu dilakukan oleh anak-anak serta remaja maupun orang dewasa saja, namun
lansia juga perlu tetap merawat kesehatan gigi walaupun mungkin tinggal
beberapa biji saja gigi yang dimilikinya.

Perawatan serta pemeliharaan kesehatan gigi lansia dapat dilakukan dengan cara-

cara berikut.

1. Banyak mengkonsumsi air putih

Orang yang telah lanjut usia akan mengalami banyak sekali penurunan fungsi

organ tubuh. Penurunan tersebut tak terkecuali terjadi pada mulut lansia. Mulut

lansia akan berkurang dalam memproduksi ludah yang berfungsi untuk


melumaskan makanan yang akan dikunyah, sehingga sering mengakibatkan

mulut dan gigi terasa kering. Oleh karena itu, upaya pemeliharaan kesehatan

gigi lansia dalam masalah ini adalah dengan memperbanyak konsumsi air putih.

2. Sering menggosok gigi

Tidak semua lansia giginya tanggal atau ompong semua giginya. Tetapi banyak

juga lansia yang giginya masih kuat tertancap pada gusi. Biasanya, orang yang

sudah tua kurang memperhatikan kesehatan mulut dan gigi, karena telah

menurunnya fungsi organ tubuh yang lainnya. Namun, supaya gigi tetap sehat

dan bersih, upaya pemeliharaan kesehatan gigi lansia dilakukan dengan

menggosok gigi.

3. Mengkonsumsi makanan bergizi

Orang yang sudah lanjut usia sangat membutuhkan nutrisi dan gizi yang

seimbang untuk mendapatkan tenaga dan menjaga fungsi organ tubuh lain

tetap berjaga. Makanan yang kaya serat penting untuk dikonsumsi untuk

memudahkan proses pencernaan di dalam tubuh. Bagi lansia yang sudah tidak

memiliki gigi sangat baik memakan makanan yang lembut namun banyak

nutrisinya. Namun, makanan yang dikonsumsi lansia sebaiknya tidak banyak

mengandung gula dan garam yang berlebihan.

4. Berhenti merokok

Merokok merupakan tradisi yang sulit dihentikan bagi orang yang sudah terkena

candu rokok. Padahal rokok memberikan dampak buruk terhadap kesehatan

gigi. Kandungan bahan kimia (nikotin) yang ada dalam rokok dapat membuat

plak hitam pada gigi, yang dapat mengakibatkan gigi keropos atau rapuh. Bagi
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 18 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

lansia, merokok harusnya menjadi hal yang harus sudah ditinggalkan,


mengingat

kondisi tubuh lansia yang sudah tidak sebugar dan sekuat saat muda dulu.

5. Menggunakan kayu siwak

Kayu siwak memiliki manfaat yang sangat banyak untuk kesehatan mulut dan

gigi. Upaya pemeliharaan kesehatan gigi lansia dapat dilakukan dengan

menggunakan kayu siwak sebagai ganti sikat gigi. Kayu siwak tidak hanya

digunakan untuk membersihkan gigi saja, tetapi dapat digunakan untuk

membersihkan gusi serta lidah. Gunakanlah kayu siwak sehabis makan, mau

tidur, dan setelah bangun tidur. Sunah yang diajarkan nabi, sebelum sholat juga

dianjurkan memakai siwak.

6. Menggunakan gigi palsu

Gigi palsu dapat menjadi alternative pemeliharaan kesehatan gigi lansia yang

sudah hilang karena banyak yang tanggal. Gigi palsu dapat melindungi gusi dari

kerusakan karena sering digunakan untuk mengunyah makanan serta meminum

minuman yang panas dan dingin. Pakailah gigi palsu yang sesuai dengan ukuran

gusi supaya nyaman untuk mengunyah makanan.

Upaya pemeliharaan kesehatan gigi lansia harus tetap dilakukan walaupun

usia sudah tidak muda lagi. Malah justru usia lanjut dituntut untuk lebih menjaga

kesehatan, karena kondisi tubuh yang sudah lemah mengakibatkan banyak kuman

dan virus mudah masuk dalam tubuh, sehingga menjaga kesehatan harus dilakukan.

Membersihkan mulut dan menyikat gigi merupakan salah satu perawatan

terhadap gigi lansia. Kebersihan mulut dan gigi pada lansia harus tetap dijaga

dengan menyikat gigi dan kumur-kumur secara teratur meskipun sudah ompong.

Bagi lansia yang memiliki gigi agak lengkap dapat menyikat giginya sendiri dua kali

sehari pada pagi dan malam sebelum tidur, termasuk bagian gusi dan bila ada gigi

berlobang dan ada endapan warna kuning sampai cokelat sebaiknya segera ke

puskesmas.

Menggosok gigi akan membersihkan gigi dari partikel-partikel makanan,

plak, dan bakteri, juga memasase gusi dan mengurangi ketidaknyamanan yang
dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 19 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

1. Cara Menempatkan Perlengkapan dan Bahan untuk Menggosok Gigi dan

Membersihkan Mulut pada Troli, Sesuai yang telah Ditetapkan

Cara menempatkan perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan

membersihkan mulut pada troli ditata dan disusun sesuai dengan kebutuhan.

Dengan demikian trolley digunakan untuk dapat menciptakan cara kerja yang efektif

dan efisien, sehingga perawat dapat membawa sekaligus seluruh peralatan dan

bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut.

Penempatan untuk seluruh perlengkapan yang dibawa dengan trolley


tersebut

diatur diletakkan dan disusun di atas meja troli serta didekatkan ke tempat tidur

lansia sehingga dapat memudahkan perawat di dalam mendapatkan alat yang

diperlukan. Pekerjaan untuk menyiapkan kelengkapan trolley harus dilakukan oleh

perawat sebelum menggosok gigi dan membersihkan mulut pasien.

Perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut pada

lansia dipersiapkan pada trolley adalah

Perlengkapan :

a. Sikat gigi (oleskan pasta gigi secukupnya di atas sikat gigi).

b. Gelas untuk kumur.

c. Baskom plastik berukuran sedang untuk membuang air kumur.

d. Handuk untuk alas di dada biar tidak basah dan untuk membersihkan mulut

setelah selesai sikat gigi.

Bahan-bahan :

a. Pasta gigi

b. Air bersih

c. Obat kumur

d. Tusuk gigi dan benang gigi

e. Cotton bath panjang dan pendek

2. Cara Melakukan Tindakan Pencegahan Kecelakaan Kerja dan

Perlindungan Diri Terhadap Penularan Penyakit Sesuai Kondisi Pasien

dan Kebijakan yang Berlaku


Usia lansia adalah usia rentan segala penyakit, kurangnya menjaga

kesehatan mulut untuk pemeliharaan gigi, dan kesehatan mulut yang kurang baik,
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 20 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

menyebabkan komplikasi diabetes, termasuk penyerapan menghambat insulin.

Serta kebersihan mulut yang buruk dapat mengakibatkan invasi bakteri yang dapat

menyebabkan banyaknya masalah kesehatan umum termasuk penyakit jantung dan

peredaran. Beberapa laporan terbaru telah ditemukan, bakteri mulut salah satu

penyebab stroke. Menurut Dr Michael Pilon, di usia lanjut sebaiknya melakukan

perawatan gigi dan mulut secara rutin dan benar karena hal itu sangat penting

untuk kebugaran tubuhnya, dan untuk mencegah berbagai penyakit yang

ditimbulkan akibat kurangnya menjaga kesehatan serta perawatan gigi dan mulut

pada lanjut usia.

Masalah kesehatan gigi dan mulut

Masalah yang sering terjadi akibat dari kurangnya kebersihan gigi dan

mulut antara lain :

a. Holitosis, bau nafas yang tidak sedap yang dapat disebabkan oleh kuman atau

lainnya.

b. Ginggivitis, radang pada daerah gusi.

c. Karies, radang pada gigi.

d. Stomatitis, radang pada daerah mukosa atau rongga mulut.

e. Peridontal desease (gusi yang mudah berdarah dan bengkak).

f. Glostitis, radang pada lidah.

g. Chilosis, bibir yang pecah-pecah.

Untuk mencegah kerusakan gigi, lansia harus diberitahu untuk merubah

kebiasaan makan, mengurangi asupan karbohidrat, terutama kudapan manis

diantara waktu makan. Makanan manis atau mengandung tepung akan menempel

pada permukaan gigi. Setelah memakan makanan yang manis lansia harus

menggosok gigi untuk mengurangi aksi plak. Memakan buah yang mengandung

asam (misalnya apel dan makanan berserat seperti sayuran segar) juga mengurangi

plak. Kualitas keasaman makanan mengeliminasi bakteri yang membentuk pada gigi.

Diet seimbang yang baik meningkatkan integritas jaringan mulut.

Untuk mengurangi dampak lansia terkena penyakit mulut dan gigi, maka
perawat sebelum melaksanakan tugas membantu lansia menggosok gigi, harus

menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan dan memasang sarung
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 21 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

tangan terlebih dahulu. Standar Opersioanal Prosedur (SOP) mencuci tangan dan

memasang sarung tangan adalah :

Mencuci Tangan

1) Menempatkan diri berdiri tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15

cm dari bibir wastafel.

2) Membuka kran : apabila menggunakan handle kran putar: membuka kran air

dengan semua ujung jari tangan dominan dengan cara memutar kran ke arah

kiri atau berlawanan arah dengan jarum jam secara perlahan sehingga air bersih

cukup mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan. Apabila menggunakan

handle kran geser : membuka kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke

ujung sisi dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar siku

(kanan) tangan dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup

mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan.

3) Membasahi kedua tangan : membasahi bagian lengan bawah tangan dominan di

bawah air bersih yang mengalir pada kran dan lengan bawah tangan dominan

secara perlahan-lahan diangkat ke atas sampai 90˚ sehingga air mengalir

membasahi ujung tangan sampai siku (siku tangan berada di dalam wastafel)

secara berulang-ulang sehingga seluruh sisi ujung tangan sampai siku basah

oleh air. Lakukan juga langkah tersebut untuk lengan bawah pada tangan non

dominan.

4) Mengambil sabun : apabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan

tangan non dominan di bawah tube botol sabun cair untuk menampung sabun

dan menekan tube botol sabun cair biasa dengan tangan yang dominan

sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak 1 ml (1 kali

tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan menggosok-

gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik hingga berbusa.

Apabila

menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap

digunakan dari tempatnya dengan menggunakan tangan dominan, kemudian

basahi sabun dibawah air bersih yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua
telapak tangan sebanyak ± 5 kali (sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada

tempatnya kembali (usahakan sabun tidak membawa air dengan cara ditiriskan

terlebih dahulu).
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 22 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

5) Membersihkan pergelangan tangan non dominan dengan cara telapak tangan

dominan memegang pergelangan tangan non dominan kemudian menggosok-

gosok pergelangan tangan non dominan secara memutar sampai dengan siku,

lakukan hal yang sama pada pergelangan tangan dominan.

6) Membersihkan kedua telapak tangan dan sela-sela jari : membersihkan telapak

tangan dengan menyatukan kedua telapak tangan dan kedua telapak tangan

saling menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik. Membersihkan

sela-sela jari-jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari
tangan

meregang kemudian kedua jari-jari tangan saling masuk ke sela-sela jari

(telapak tangan tetap menyatu) kemudian gosok-gosok sebanyak 10 kali dalam

10-15 detik.

7) Membersihkan punggung tangan dan sela-sela jari : membersihkan punggung

tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan menempel pada

punggung tangan non dominan kemudian menggosok-gosok punggung tangan

non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik. Membersihkan sela-sela jari

punggung tangan non dominan dengan cara meregangkan jari-jari tangan non

dominan dan punggung tangan non dominan masih menempel pada telapak

tangan dominan, kemudian jari-jari tangan dominan berada di sela-sela jari

tangan non dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan

kebawah. Lakukan hal yang sama pada punggung tangan dominan.

8) Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara menekuk

tangan non dominan dan menempelkan telapak tangan dominan kemudian

menggosok punggung tangan non dominan dengan menggerakkan telapak

tangan dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke punggung jari


tangan

non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak 10 kali dalam

10-15 detik, lakukan hal yang sama pada persendian jari tangan dominan.

9) Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara

menggenggam ibu jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan

dominan menggosok memutar mengelilingi ibu jari tangan non dominan


sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan secara bergantian pada ibu jari

tangan dominan.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 23 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

10) Membersihkan ujung jari dan garis-garis tangan : membersihkan garis-garis

tangan dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di kuncupkan


lalu

ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari tangan

dominan tersebut menggosok secara searah garis tangan non dominan.

Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat

jari-jari tangan dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non

dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas / dekat ibu jari tangan

non dominan ke bawah/arah kelingking tangan non dominan). Membersihkan

ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada

telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari

atas/dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah/ kearah kelingking tangan non

dominan). Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam 10-15

detik, dan melakukan secara bergantian pada ujung jari tangan non dominan

dan garis tangan dominan.

11) Membilas kedua tangan di bawah air mengalir dengan cara telapak tangan saling

menggosok-gosok dibawah air yang mengalir kemudian menegakkan kedua

lengan tangan bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung

jari tangan sampai siku dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan

bawah terbilas oleh air (siku berada didalam atas wastafel). Dapat dilakukan

secara berulang sampai busa sabun hilang dan tangan terasa tidak licin.

12) Menutup keran : apabila menggunakan handle kran putar : mengambil tissue

secukupnya ± 2 sheet dan membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu

(apabila telapak tangan masih basah maka dapat mengambil kembali tissue),

kemudian mengambil tissue lalu menempelkan tissue pada handle kran putar

dengan seluruh ujung jari tangan dominan berada diatas handle kran putar yang

sudah di alasi tissue kemudian memutar kran ke arah kanan atau searah dengan

jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat sampah non medis dengan

cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak ±1m.

Apabila menggunakan handle kran geser : menutup kran dengan meletakkan


siku tangan dominan ke ujung handle kran air kemudian menggesernya kearah

dalam siku tangan dominan tersebut.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 24 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

13) Mengeringkan tangan : bila menggunakan mesin penggering tadahkan kedua

tangan dibawah mesin. Jaga agar kedua tangan tidak menyentuh permukaan

mesin. Bila menggunakan tissue dengan cara mengambil tissue sheet yang

sudah siap ambil (ujung tissue berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan

tangan dominan ± 2 sheet dan keringkan tangan non dominan dengan menekan

menggunakan tissue mulai dari telapak tangan non dominan sampai siku

(mengambil kembali tissue,apabila tangan masih belum kering), setelah selesai

buang tissue pada tempat sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue

tepat di atas tempat sampah dengan jarak ± 1m. Lakukan mengeringkan

tangan dominan seperti cara di atas. Usahakan tangan berada didepan tubuh

dengan posisi terbuka / menengadah keatas dan dapat dilanjutkan melakukan

langkah yang lain, misalnya memakai sarung tangan.

Memasang sarung tangan :

1) Meletakkan sarung tangan steril pada posisi yang sejajar dengan jari tangan.

2) Membuka bungkus sarung tangan dengan hati-hati dan jaga agar tidak

terkontaminasi.

3) Memasang sarung tangan pada tangan dominan, pastikan sarung tangan tidak

menyentuh bagian yang tidak steril.

4) Dengan menggunakan tangan yang sudah terpasang sarung tangan steril, ambil

sarung tangan berikutnya dengan memegang bagian luar sarung tangan.

5) Mengatur agar posisi jari sarung tangan mengarah ke depan dan menyesuaikan

sarung tangan yang telah terpasang dengan merekatkan kedua tangan.

3. Jenis Pasta Gigi Sesuai Sensitivitas Gigi Lansia

Ketika kita ingin membeli pasta gigi di supermarket, kita


banyak

menemukan jenis pasta gigi yang terpajang di rak panjang. Mulai dari yang untuk

gigi sensitif, yang dapat memutihkan gigi, mengandung penyegar mulut, mencegah

penumpukan plak hingga mencegah gigi berlubang. Apa benar semua pasta gigi ini

ada bedanya, selain beda rasa tentunya.


Pastikan Ada Fluoride

Pertama-tama, kita kembali ke masa lalu. Menurut Anda, mengapa ada

orang yang menciptakan pasta gigi? Tentunya untuk membersihkan gigi, bukan?
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 25 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

Seiring waktu, para dokter gigi sepakat, bahwa pasta gigi tidak hanya membantu

membersihkan gigi, tetapi juga mencegah gigi agar tidak mudah berlubang. Oleh

sebab itu, pasta gigi harus mengandung fluoride, zat yang dapat mencegah lubang.

Menurut Prof. Dr. drg. Hj. Melanie S Djamil, Mbiomed, Dekan FKG Usakti,

Jakarta, pasta gigi yang ada sekarang, apapun variannya, sebagian


besar

mengandung fluoride. Kalau tidak, mungkin tidak sampai enam bulan, gigi dijamin

akan mulai berlubang. Pasta gigi untuk anak-anak biasanya memiliki kandungan

fluoride yang lebih rendah dan zat lain yang lebih lembut di mulut. Jadi, apapun

pasta gigi yang Anda beli, pastikan mengandung fluoride. Banyaknya varian yang

ada di pasaran timbul bukan lain karena pasta gigi ternyata masih merupakan

produk harian favorit yang menguntungkan. Namun, tidak disangka hal ini malah

menjadi bumerang bagi merk pasta gigi yang bersangkutan.

Gambar 4. Jenis pasta gigi

Semua Pasta Gigi Pasti Ada Bedanya

Meskipun sebenarnya kandungan inti semua pasta gigi sama saja, ada

beberapa varian yang mengklaim punya kelebihan. Sejauh apa sih bedanya, dan

apakah ini bukan taktik pemasaran semata? Mari kita ulas satu per satu.

Pasta Gigi Pemutih

Pasta gigi pemutih biasanya mengandung zat silika dan enzim-enzim yang

berfungsi menggosok noda di permukaan gigi. Noda pada gigi dapat berasal dari
kopi, teh, atau merokok. Tapi sebelum membeli pasta gigi pemutih yang mahal,

silakan ke dokter gigi langganan untuk memastikan bahwa noda di gigi penyebabnya

memang noda di permukaan. Jika noda disebabkan oleh hal lain seperti lubang,
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 26 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

obat-obatan yang diminum waktu kecil atau penuaan, seberapa sering pun anda

menyikat gigi tidak akan membuatnya menjadi putih. Bahkan, untuk orang yang gigi

dan gusinya sensitif, pemutih dalam pasta gigi ini bisa menimbulkan luka dan nyeri.

Pasta Gigi Sensitif

Belakangan, pemilik gigi sensitif dimanjakan dengan munculnya beragam

varian untuk mencegah gigi sensitif datang kembali. Pasta gigi sensitif mengandung

kalium nitrat atau arginin yang dapat mengurangi sensitivitas di gigi. Gigi sensitif

ditandai dengan rasa ngilu. Namun jangan salah, karena lubang kecil di gigi yang

tidak terlihat sekalipun juga dapat menyebabkan rasa ngilu di gigi. Bedanya, si

penderita gigi sensitif ini merasakan ngilu yang lebih tajam dan hanya sekilas
setelah

makan/minum yang panas atau dingin. Gigi sensitif biasanya disebabkan karena gusi

yang sudah mulai turun atau kerusakan email. Jika ngilu yang Anda alami bertahan

beberapa menit, bisa jadi itu bukan gigi sensitif, melainkan sudah ada lubang di gigi.

Pasta gigi sensitif dapat efektif mencegah ngilu untuk sementara waktu. Untuk itu,

sebaiknya periksakan ke dokter gigi untuk memastikan penyebab ngilu di gigi dan

menghilangkan ngilu secara permanen.

Pasta Gigi Herbal

Pasta gigi herbal juga sempat populer. Pasta gigi ini menawarkan

pembersihan gigi tanpa deterjen dan hanya mengandung bahan-bahan alami. Meski

demikian, perlu diwaspadai karena beberapa pasta gigi herbal ternyata tidak

mengandung fluoride. Padahal pasta gigi berfluoride sangat penting


untuk

melindungi lapisan email dan menjaga gigi agar tetap kuat.

Pasta Gigi Pencegah Plak

Pasta gigi lain mengaku dapat mencegah dan mengurangi plak di gigi. Plak

terbentuk akibat gigi yang kurang bersih sehingga kuman mudah berkembang biak

dan merusak gigi. Pasta gigi seperti ini biasanya mengandung triclosan atau zinc

sitrat. Dengan demikian, akumulasi plak dapat dihambat dan racun yang dihasilkan

bakteri yang dapat menyebabkan gangguan gusi juga berkurang. Pasta gigi boleh
banyak variannya, tapi tidak perlu galau mau pilih yang mana. Jalan terbaik mungkin

dengan menanyakan kepada dokter gigi. Dokter akan memberitahu pasta gigi yang

cocok dan sesuai dengan kebutuhan anda.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 27 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

4. Cara Memilih Jenis Pasta Gigi Sesuai dengan Tingkat Sensitivitas Gigi

dan Gusi yang Dimiliki Pasien

Tips Memilih Pasta Gigi yang Tepat

Sehari-hari, kita dihadapkan dengan berbagai macam pilihan pasta

gigi.Apakah Anda pilih untuk mengatasi karang gigi (tartar)?atau butuh pasta gigi

yang mengandung Fluoride? Atau keduanya?Lalu bagaimana dengan pasta gigi

pemutih atau pasta gigi dengan formula bahan-bahan alami? Ketika


Anda

memikirkan pasta gigi terbaik untuk Anda, maka sangat penting untuk

memperhatikan kebutuhan unik dari kesehatan mulut Anda.

Bahan Umum Pasta Gigi

Pasta gigi tersedia dalam bentuk pasta, gel, atau bubuk. Walaupun

terdapat banyak jenis pasta gigi di pasaran, namun ada beberapa bahan yang

umumnya terkandung di dalam pasta gigi. Bahan-bahan umum tersebut yaitu:

 Bahan abrasif
Bahan gosok seperti kalsium karbonat dan silikat, membantu menghilangkan

makanan, bakteri, dan beberapa noda dari gigi Anda.

 Tambahan Perasa
Pemanis buatan seperti sakarin, sering ditambahkan pada pasta gigi untuk

membuatnya terasa lebih enak. Banyak orang menyukai pasta gigi dengan mint,

namun selain itu terdapat banyak “rasa” pasta gigi seperti kayu manis, lemon-

lime, dan bahkan rasa permen karet.

 Humektan untuk retensi kelembaban


Formulasi pasta dan gel sering mengandung zat seperti gliserol untuk mencegah

pasta gigi menjadi kering.

 Pengental
Bahan yang menambah ketebalan pasta gigi, termasuk getah dan molekul

lengket yang ditemukan di beberapa rumput laut, dapat membantu mencapai

dan menjaga tekstur pasta gigi yang tepat.

 Deterjen.
Busa yang Anda lihat ketika Anda menyikat gigi berasal dari deterjen seperti

sodium lauryl sulfate.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 28 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

Ada beberapa varian pasta gigi yang mengklaim memiliki kelebihan

walaupun sebenarnya kandungan intinya sama saja. Berikut ini perbandingan dari

jenis-jenis pasta gigi :

a. Pasta Gigi Fluoride

Bahan yang paling penting dicari ketika memilih pasta gigi adalah fluoride.

Fluoride adalah mineral alami. Penggunaan fluoride telah berperan dalam penurunan

drastis terjadinya kerusakan gigi dan gigi berlubang selama 50 tahun terakhir.

Bakteri dalam mulut Anda mengkonsumsi gula dan pati yang menempel pada gigi

Anda setelah makan. Fluoride membantu melindungi gigi Anda dari asam yang

dihasilkan oleh bakteri tersebut. Hal ini dilakukan dalam dua cara sebagai berikut:

 Pertama, fluoride membuat enamel gigi Anda lebih kuat dan lebih kecil
kemungkinan rusaknya akibat asam.

 Kedua, fluoride dapat membalikkan tahap awal kerusakan asam dengan


mineralisasi kembali daerah yang sudah mulai membusuk.

Menggunakan pasta gigi fluoride merupakan cara penting untuk

memastikan bahwa gigi Anda mendapatkan manfaat dari mineral-mineral yang baik

untuk gigi. Jangan berpikir untuk tidak menggunakan pasta gigi fluoride ketika Anda

tinggal di daerah yang air nya mengandung fluoride. Penelitian telah menunjukkan

bahwa menggunakan pasta gigi fluoride membantu meningkatkan konsentrasi

fluoride pada gigi, bahkan di daerah dengan pasokan air yang mengandung fluoride

tingkat tinggi.

b. Pasta Gigi Pengendali Karang Gigi.

Ada banyak pasta gigi yang ditujukan untuk mengatasi karang gigi di

pasaran, dan sebagian besar pasta gigi tersebut mengandung fluoride. Setiap orang

memiliki lapisan bakteri pada gigi yang disebut plak. Jika plak ini tidak segera

dibersihkan dengan pembersih mulut yang tepat, maka plak mengeras menjadi

karang gigi. Karang gigi yang sulit hilang ini dapat terakumulasi pada gigi dan di

bawah gusi Anda, dan pada akhirnya akan menyebabkan penyakit gusi.

Ada berbagai bahan yang digunakan dalam pasta gigi untuk membantu
mencegah akumulasi karang gigi pada gigi. Senyawa kimia seperit pirofosfat dan

zinc citrate, sering ditambahkan dan telah terbukti efektif. Selain itu, beberapa pasta
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 29 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

gigi juga mengandung antibiotik triclosan, yang dapat membunuh beberapa bakteri

di dalam mulut. Beberapa pasta gigi tertentu mengandung campuran beberapa

bahan anti plak dan terbukti lebih efektif untuk mengendalikan karang gigi

dibandingkan pasta gigi lain yang mengandung satu anti plak.

c. Pasta Gigi untuk Gigi Sensitif

Bagi orang yang memiliki gigi yang mudah teriritasi, misalnya karena suhu

panas atau dingin, maka ada tersedia pasta gigi yang diformulasikan secara khusus

untuk gigi sensitif. Pasta gigi ini biasanya mengandung kalium nitrat (potassium

nitrate) atau strontium chloride. Senyawa kimia tersebut mengurangi sensitivitas gigi

dengan menghalangi jalur gigi yang menempel pada saraf. Untuk membantu gigi

sensitif, gunakan pasta gigi ini minimum empat minggu, agar dapat merasakan

hasilnya.

Rasa ngilu merupakan tanda dari gigi sensistif, tetapi jangan salah lubang

kecil di gigi yang tidak tampak sekalipun juga bisa menyebabkan rasa ngilu di gigi.

Yang membedakan adalah ngilu yang dirasakan oleh penderita gigi sensitif akan

lebih tajam dan cuma sekilas usai makan atau minum yang panas atau dingin.

d. Pasta Gigi Pemutih

Untuk membantu orang yang menginginkan gigi seputih mutiara, banyak

pasta gigi pemutih yang sekarang dipasarkan untuk penggunaan sehari-hari. Pasta

gigi whitening atau pemutih biasanya tidak mengandung pemutih. Sebaliknya, pasta

gigi tersebut mengandung partikel abrasif atau bahan kimia yang efektif menggosok

atau mengikat noda gigi dan membantu mengeluarkan noda dari permukaan gigi.

Meskipun Anda mungkin khawatir bahwa zat abrasivitas pada pasta gigi pemutih

dapat merusak gigi Anda, namun penelitian menunjukkan bahwa pasta gigi pemutih

tidak lebih keras dari enamel gigi dibandingkan pasta gigi jenis lain.

Tips dalam Memilih Pasta Gigi

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda memilih pasta gigi

terbaik untuk memenuhi kebutuhan kesehatan gigi keluarga Anda:

 Pilih yang telah mendapat izin dari lembaga resmi, seperti Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) atau yang direkomendasikan oleh badan luar negeri seperti

ADA (American Dental Association). Apapun pasta gigi yang Anda butuhkan,
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 30 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

pastikan untuk memilih pasta gigi yang telah mendapat izin resmi. Pasta gigi

yang ada izin tersebut telah dievaluasi keamanan dan efektivitasnya oleh

pakar ilmiah dewan peninjau independen. Semua pasta gigi yang

mendapatkan izin ADA mengandung fluoride, yaitu bahan paling penting

dalam pasta gigi apapun.

 Waspada terhadap barang palsu.


Pada tahun 2007, beberapa pasta gigi yang diimpor dari China ditemukan

mengandung zat beracun dietilen glikol. Badan Pengawas Obat dan Makanan

Amerika - FDA (Food and Drug Administration) saat ini menyarankan untuk

tidak memilih pasta gigi yang dibuat di China.

 Pertimbangkan kebutuhan Anda dan kebutuhan anggota keluarga Anda.


Selama Anda memilih pasta gigi yang mengandung fluoride, maka memilih

pasta gigi terbaik tergantung preferensi pribadi masing-masing. Jika Anda

berkomitmen untuk bergaya hidup alami, Anda mungkin ingin memilih pasta

gigi yang mendapat izin resmi dan hanya mengandung bahan-bahan alami.

Bagi orang tua yang mencoba menanamkan kebiasaan menjaga kebersihan

mulut yang baik pada anak-anak, Anda bisa memilih pasta gigi dengan rasa

buah untuk menarik perhatian agar mereka menyikat gigi. Yang ingin

mengembalikan warna putih pada gigi, pilihlah pasta gigi pemutih.

Dengan begitu banyak pilihan yang berbeda dan kombinasi yang tersedia,

Anda dapat mencoba-coba dengan berbagai merek, jenis, dan rasa untuk

menemukan pasta gigi terbaik untuk Anda.

Setelah mengetahui jenis pasta gigi dengan tingkat sensivitas gigi dan gusi

yang dimiliki pasien, berikut ini disampaikan cara perawatan gigi sensitif.

Cara Perawatan Gigi Sensitif

Apakah Anda pernah mengalami ketidaknyamanan ketika mengkonsumsi

produk dingin/panas seperti es krim atau kopi?Apakah Anda merasa gigi ngilu tiba-

tiba saat udara dingin? Jika ya, Anda mengalami apa yang disebut gigi sensitif. Ada

banyak alasan untuk sensitivitas, bisa karena makan terlalu panas atau dingin, juga
karena cuaca dingin dapat menyebabkan ngilu sesaat, tajam, dan sangat sakit.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 31 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

Salah satu penyebab utama untuk sensitivitas seperti di atas karena

menyikat gigi yang tidak benar. Jika Anda terlalu keras saat menyikat gigi, Anda

mengekspos akar gigi Anda dengan merusak enamel. Ini bisa menyebabkan

sensitivitas. Jika Anda menderita gigi retak, itu bisa memberi ruang untuk plak dan

bakteri sehingga menyebabkan saraf menjadi sensitif.

Berikut ini cara perawatan gigi sensitif, seperti dilansir Bold Sky (20/01/2014).

1. Menjaga kebersihan mulut

Perawatan untuk gigi sensitif termasuk kebersihan mulut yang baik dan teratur.

Sebagai bagian dari ini, Anda akan perlu untuk menyikat gigi dua kali sehari.

Bersihkan lidah Anda dengan benar sehingga kotoran dan partikel lainnya yang

memerah keluar.Anda juga harus mencoba dan menggunakan mencuci mulut

setiap kali Anda makan sesuatu sehingga partikel tidak menempel pada gigi

Anda.

2. Gunakan pasta gigi sensitive

Pasta gigi sensitivitas seperti dapat Anda gunakan saat gosok gigi. Ada beberapa

pasta gigi sensitivitas yang tersedia di pasar. Anda bahkan dapat memilih salah

satu yang dokter gigi Anda merekomendasikan. Menggunakan secara teratur

akan memberikan Anda bebas dari gigi sensitivitas.

3. Gunakan sikat gigi lembut

Jika Anda menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras, Anda akan

meningkatkan masalah sensitivitas. Ketika memeriksa cara merawat gigi sensitif,

gunakan sikat lembut yang akan merawat gigi sensitif Anda.

4. Hindari menyikat terlalu keras

Ketika Anda mulai menyikat keras, Anda benar-benar meningkatkan sensitivitas.

Ketika menyikat keras, akar gigi Anda bisa terkena sehingga memberikan Anda

banyak rasa sakit.Bahkan, menyikat keras juga dapat menyebabkan gusi dan

akar bermasalah meningkatkan sensitivitas.

5. Hindari makanan asam

Enamel gigi akan aus ketika Anda mulai mengkonsumsi makanan asam seperti

cuka, jus, salad dressing dll. Setelah Anda selesai mengkonsumsi makanan ini,
Anda harus mencuci mulut Anda dengan air. Ini akan membantu membersihkan
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 32 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

partikel menempel pada gigi Anda dan dengan demikian mempengaruhi enamel

gigi.

6. Gunakan produk fluoride untuk gigi

Perawatan untuk gigi sensitif dengan menggunakan produk fluoride. Anda dapat

menggunakan obat kumur dan pasta gigi yang mengandung fluorida yang pada

gilirannya membantu memperkuat enamel gigi. Perkuat enamel gigi, kurangi

sensitif gigi Anda dengan fluoride dalam produk yang Anda pakai untuk gigi.

7. Kumur dengan air hangat

Air dalam kasus gigi sensitif hanya untuk es krim yang dingin, Anda memiliki

cara yang lebih baik untuk menghadapinya. Kumur mulut Anda dengan air

hangat setelah Anda selesai makan. Ini akan membantu menurunkan rasa,

mudah terpengaruh, dan dalam jangka panjang dinginnya es krim tidak akan

mempengaruhi gigi Anda.

8. Pasta gigi Sebagai Obat

Beberapa dokter gigi menyarankan penggunaan jumlah kecil pasta


gigi

sepanjang bagian gigi yang tampak peka. Anda dapat melakukannya untuk

merawat gigi sensitif.

Mengunjungi dokter gigi secara teratur dan selalu menggosok gigi yang benar

adalah ide yang baik untuk merawat gigi sensitif.

5. Cara Menyampaikan Salam Terapeutik kepada Lansia sebagai Awal

Tindakan Asuhan

Komunikasi Terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar,

bertujuan dan dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi


terapeutik

mengarah pada bentuk komunikasi interpersonal. Menurut Northouse (1998: 12),

komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan bidan untuk membantu

pasien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis, dan belajar

bagaimana berhubungan dengan orang lain. Sedangkan mneurut Stuart G.W. (1998),

komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpesonal antara bidan dengan


pasien, dalam hubungan ini bidan dan pasien memperoleh pengalaman belajar

bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional pasien.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 33 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

Komunikasi dengan lansia harus memperhatikan faktor fisik, psikologi,

(lingkungan dalam situasi individu harus mengaplikasikan ketrampilan komunikasi

yang tepat) disamping itu juga memerlukan pemikiran penuh serta memperhatikan

waktu yang tepat.

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan

menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan

pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan dan mengkaji masalah dan evaluasi

tindakan yang dilakukan oleh perawat.

Sebagai langkah awal tindakan asuhan menggosok gigi, lansia sebaiknya

disapa dengan suara lembut dan ramah sambil menatap mata lansia, serta :

a. Mengucapkan salam (Selamat pagi / siang / sore / malam)

b. Memperkenalkan diri pemeriksa : (nama saya…….saya yang bertugas pada hari

ini… dengan suara lembut dan sopan)

c. Menanyakan dengan sopan dan ramah tentang identitas klien “Maaf nama

Bapak/Ibu siapa?”, “Alamat Bapak/Ibu dimana?”

d. Menanyakan keadaan klien saat ini, keluhan yang di rasakan? “Bapak/Ibu

bagaimana keadaan Bapak/Ibu saat ini?”.

Selanjutnya memberitahukan prosedur menggosok gigi yang akan

dilakukan pada lansia, yaitu ”Permisi Pak/Bu, saya akan membantu Bapak/Ibu untuk

membersihkan gigi, dengan cara menyikat gigi Bapak/Ibu menggunakan sikat dan

pasta gigi tetapi sebelumnya saya akan peragakan cara berkumur dan cara

menggosok gigi yang benar dan selanjutnya Bapak/Ibu bisa mempraktekkan”

6. Cara Menempatkan Lansia pada Posisi yang Nyaman untuk

Memudahkan dalam Menggosok Gigi dan Membersihkan Mulut

Setelah menyapa dan menyampaikan salam kepada lansia, maka langkah

selanjutnya adalah menempatkan lansia pada posisi yang nyaman untuk

memudahkan dalam menggosok gigi dan membersihkan mulut. Cara menempatkan

dan mengatur posisi klien dalam menggosok gigi dan membersihkan mulut (sesuai

SOP) adalah :
1) Apabila posisi klien berbaring dan tidak mampu untuk duduk maka petugas

membantu klien untuk miring dengan nyaman sesuai dengan arah tangan non
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 34 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

dominan. Apabila klien dominan menggunakan tangan kiri, letakkan tangan

kanan petugas ke bawah punggung kiri klien lalu meminta klien untuk

memegang bahu kanan petugas kemudian memiringkan klien dengan perlahan-

lahan. Apabila klien dominan menggunakan tangan kanan, letakkan tangan kirin

petugas ke bawah punggung kanan klien lalu meminta klien untuk memegang

bahu kiri petugas kemudian memiringkan klien dengan perlahan-lahan.

2) Apabila posisi klien berbaring dan mampu untuk duduk bantu klien untuk duduk

dengan cara : Apabila ranjang bisa dinaikan, bantu klien untuk duduk dengan

cara putar kunci ranjang sesuai arah petunjuk putaran sehingga ranjang bagian

atas terangkat sampai posisi pasien duduk. Apabila ranjang tidak bisa dinaikan,

bantu klien untuk duduk dengan cara meletakkan tangan kanan petugas ke

bawah punggung kiri klien lalu meminta klien untuk memegang bahu kanan

petugas kemudian membantu klien dengan perlahan-lahan sampai posisi duduk

(posisi petugas disebelah kanan klien).

7. Urutan Langkah yang Benar dalam Melakukan Penyikatan Gigi Lansia

Urutan langkah yang benar dalam melakukan penyikatan gigi lansia sesuai

SOP menyikat gigi adalah :

a. Memeriksa kelengkapan alat (baskom, sikat gigi, pasta gigi, dan handuk) yang

akan digunakan dan diletakkan di atas meja kecil atau korsi didekat tempat

tidur.

b. Menyapa pasien dan menjelaskan prosedur pada pasien

c. Mengatur posisi klien, usahakan duduk dengan posisi yang nyaman. Bila tidak

dapat duduk, usahakan untuk dapat duduk setengah miring dengan cara

menunggikan bantal untuk menehan punggungnya

d. Mencuci tangan

e. Memasang sarung tangan

f. Meletakkan handuk di bawah dagu klien sehingga menutup dada agar tidak

basah.

g. Meletakan ember kecil dibawah dagu klien agar air bekas kumur dapat
tertampung.

h. Menjelaskan dan memperagakan cara kumur kepada klien.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 35 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

i. Menanyakan kepada klien apakah penjelasan tersebut sudah dapat dipahami

atau belum

j. Memberikan air untuk kumur - kumur kepada klien

k. Mengambil sikat gigi dari tempatnya dan menjelaskan dan memperagakan cara

menyikat gigi

l. Menanyakan dengan sopan kepada klien apakah penjelasan tersebut sudah

dapat dipahami atau belum

m. Meminta klien untuk melakukan simulasi/peragaan menyikat gigi

n. Memberikan contoh ulang tentang menyikat gigi apabila peragaan yg dilakukan

klien belum benar

o. Membasahi sikat gigi dengan menggunakan air dan mengoleskan pasta pada

sikat gigi

p. Memberikan sikat gigi kepada klien dan meminta klien untuk memulai menyikat

gigi

q. Mengamati dan melakukan koreksi apabila ada kekeliruan dalm proses menyikat

gigi

r. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyikat giginya sampai bersih,

Sikat gigi secara perlahan, mulai dari bagian luar lalu kedalam dan kebelakang

gigi. Arah menyikat dari atas kebawah untuk gigi bagian atas, dan dari bawah ke

atas untuk gigi bagian bawah agar kotoran/ sisa makanan dapat tersapu

s. Memberikan air kumur pada klien dan meminta klien untuk melakukan kumur

t. Meminta klien mengeluarkan air kumur ke dalam ember kecil dan menampung

air kumur pada ember kecil dan membuang air kumur ke sampah medis

u. Mengeringkan mulut dan bibir klien dan mengangkat handuk

v. Mengembalikan posisi klien pada posisi sebelum sikat gigi dan mengucapkan

terima kasih

w. Membersihkan sikat gigi dan memasukan sikat gigi ketempat semula

x. Mengangkat gelas dan ember kecil dan diletakan diatas baki dan membereskan

peralatan sikat gigi,bersihkan,dan kembalikan ketempatnya

y. Melepas sarung tangan lalu masukan kedalam bengkok kosong dan mencuci
tangan

z. Mendokumentasikan tindakan
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 36 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

8. Cara Melepas Gigi Palsu pada Lansia yang Memiliki Gigi Palsu

Lansia setelah memakai gigi palsu, bukan berarti masalah selesai sampai di

sini. Kebersihan gigi dan mulut serta gigi palsu harus dipelihara dengan baik. Kalau

tidak dipelihara, bisa fatal. Misal, bisa terjadi infeksi atau kerusakan gigi; terutama

pada gigi palsu cekat yang masih ada sisa gigi asli. Dokter gigi akan memeriksa

penyebabnya dan merawat sesuai prosedur.

Agar tidak terjadi masalah kebersihan pada gigi palsu dan mulut maka gigi

palsu harus dipelihara dan dibersihkan. Gigi palsu ketika dibersihkan terlebih dahulu

dikeluarkan dari mulut lansia. Cara melepas gigi palsu pada lansia yang memakai gigi

palsu adalah :

a. Memberitahukan kepada lansia kalau akan membantu melepas gigi palsunya

b. Mendampingi lansia mengeluarkan gigi palsunya dan membantu meletakkan gigi

palsu ke dalam gelas kumur yang telah berisi air hangat.

c. Menggunakan sarung tangan karet untuk menolong mengeluarkan gigi


palsunya.

d. Mempersilahkan lansia berkumur terlebih dahulu sebelum mengeluarkan gigi

palsunya.

e. Membantu membuka mulut lansia secara hati-hati sekali, sabar dan lembut.

f. Mengeluarkan gigi palsu mulai dari bagian rahang atas, dilanjutkan ke bagian

rahang bawah.

g. Memasukkan gigi palsu lansia ke dalam gelas kumur berisi air hangat.

h. Mencuci tangan sampai bersih.

9. Cara Membersihkan Mulut Lansia setelah Gigi Palsu Dilepas

Setelah melepas gigi palsu lansia langkah selanjutnya adalah membersihkan

mulut lansia. Kebersihan mulut setelah gigi palsu dilepas dilakukan dengan hati-hati,

sabar dan lembut agar lansia merasa nyaman walaupun gigi palsunya dilepas.

Cara membersihkan mulut lansia termasuk juga membersih muka lansia, setelah gigi

palsu dilepas adalah :

a. Whaslap dibasahi dengan air hangat

b. Bagian mulut dan muka yang kotor terkena busa pasta dilap bersih.
c. Teknik pengelapan mulut dan muka dilakukan dengan hati-hati dan lembut,

d. Dilap bagian atas muka dan diteruskan kebagian bawah sekitar mulut/bibir

dengan memutar dan diteruskan sampai ke dagu.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 37 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

e. Dilakukan sampai bersih dan keringkan dengan whaslap lembut dan kering.

f. Lakukan pijitan ringan disekitar muka, leher dan dagu untuk melemaskan otot-

otot hidung dan mulut lansia.

g. Mencuci tangan sampai bersih.

10. Cara Memposisikan Kembali Lansia Ditempat Tidur dengan Kondisi

yang Nyaman

Setelah selesai proses menggosok gigi maka langkah selanjutnya adalah

memposisikan kembali lansia ditempat tidur dengan kondisi yang nyaman.

Mengembalikan posisi lansia ke tempat tidur sebelum sikat gigi dengan cara :

1) Apabila lansia miring kanan, letakkan tangan kanan petugas ke bawah


punggung

kiri lansia lalu meminta lansia untuk memegang bahu kanan petugas kemudian

membantu lansia untuk kembali ke posisi semula secara perlahan-lahan.

2) Apabila lansia miring kiri, letakkan tangan kiri petugas ke bawah punggung

kanan lansia lalu meminta lansia untuk memegang bahu kiri petugas kemudian

membantu lansia untuk kembali keposisi semula secara perlahan-lahan.

3) Apabila lansia duduk/setengah duduk: zpabila ranjang bisa dinaikan, bantu

lansia untuk berbaring dengan cara putar kunci ranjang sesuai arah petunjuk

putaran sehingga ranjang bagian atas turun sampai posisi pasien terlentang.

Apabila ranjang tidak bisa dinaikan, bantu lansia untuk berbaring dengan cara

meletakkan tangan kanan petugas ke bawah punggung kiri lansia lalu meminta

lansia untuk memegang bahu kanan petugas kemudian membantu lansia


dengan

perlahan-lahan sampai posisi lansia terlentang (posisi petugas disebelah kanan

lansia).

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membersihkan Mulut dan Menyikat

Gigi pada Lansia

1. Menempatkan perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan

membersihkan mulut pada troli, sesuai yang telah ditetapkan


2. Melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan diri

terhadap penularan penyakit sesuai kondisi pasien dan kebijakan yang berlaku

3. Memilih jenis pasta gigi sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi dan gusi yang

dimiliki pasien
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 38 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

4. Menyampaikan salam terapeutik kepada lansia sebagai awal tindakan asuhan.

5. Menempatkan lansia pada posisi yang nyaman untuk memudahkan dalam

menggosok gigi dan membersihkan

6. Melakukan penyikatan gigi lansia dengan urutan langngkah yang benar.

7. Melepas gigi palsu pada lansia yang memiliki gigi palsu

8. Membersihkan mulut lansia setelah gigi palsu dilepas

9. Memposisikan kembali lansia ditempat tidur dengan kondisi yang nyaman

C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Membersihkan Mulut dan Menyikat Gigi

pada Lansia

1. Harus teliti dan taat dalam menempatkan perlengkapan dan bahan untuk

menggosok gigi dan membersihkan mulut pada troli.

2. Harus teliti dan taat dalam melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja

dan perlindungan diri terhadap penularan penyakit sesuai kondisi pasien dan

kebijakan yang berlaku

3. Harus teliti dan taat asas dalam memilih jenis pasta gigi sesuai dengan tingkat

sensitivitas gigi dan gusi yang dimiliki pasien

4. Harus taat asas dalam menyampaikan salam terapeutik kepada lansia sebagai

awal tindakan asuhan

5. Harus teliti dan taat asas dalam menempatkan lansia pada posisi yang nyaman

untuk memudahkan dalam menggosok gigi dan membersihkan

6. Harus teliti dan taat asas dalam melakukan penyikatan gigi lansia dengan

urutan langngkah yang benar

7. Harus teliti dan taat asas dalam melepas gigi palsu pada lansia yang memiliki

gigi palsu dan membersihkan mulut lansia setelah gigi palsu dilepas

8. Harus hati-hati dan taat asas dalam memposisikan kembali lansia ditempat

tidur dengan kondisi yang nyaman

Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 39 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

BAB IV
MEMBERSIHKAN GIGI PALSU

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membersihkan Gigi Palsu

Gigi merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan kesehatan dan

kebersihannya. Sebab gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang sangat

menunjang penampilan anda dan juga memberikan pesona tersendiri. Oleh sebab
itu

banyak orang yang rela tersiksa hanya untuk memakai behel agar giginya nampak

indah. Bahkan tidak jarang orang juga memakai gigi palsu.

Setiap gigi orang dewasa yang telah dicabut baik sebagian atau
seluruhnya,

maka tidak ada jalan lain untuk mengembalikan fungsi pengunyahan selain dengan

membuat gigi palsu. Sebagus-bagusnya gigi palsu tetap lebih baik gigi aslinya, maka

kebersihan gigi adalah yang terpenting agar gigi tidak sakit sampai dicabut.
Walaupun

demikian kita masih beruntung karena ada pembuatan gigi palsu untuk mengganti

fungsi pengunyahan bagi lansia.

Estetika Gigi Palsu

Dari segi estetika pada sebagian besar wanita, bila giginya sudah dicabut

maka alternatif penggunaan gigi palsu akan sangat menolong. Biarpun gigi yang

hilang hanya satu, maka penggantian gigi palsu akan menolong dan tidak
menjadikan

gigi yang asli tergeser kedudukannya karena gigi yang hilang tadi. Gigi lawannya
(gigi

antagonis) turun ke tempat gigi yang kosong tadi. Disini peran gigi palsu sangat

membantu dari segi keindahan gigi atau estetika gigi.

Penggantian gigi palsu hendaknya dilakukan secepatnya untuk

memudahkan pemasangan gigi palsu, sebab kalau terlalu lama kosong pemasangan

gigi palsu agak menyulitkan, sebab telah terjadi penyempitan antar gigi yang hilang

tadi.
Macam Gigi Palsu

Macam gigi palsu ada 2 (dua), yaitu :

a. Fixed Prothesa

Gigi palsu yang disemen pada gigi yang masih ada, jadi tidak dapat dibuka oleh

yang empunya gigi.

b. Removable Prothesa
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 40 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

Gigi palsu yang dapat dilepas, terbagi 2 (dua) lagi yaitu :

1) Partial prothesa (gigi palsu sebagian)

Gigi palsu yang dijumpai di dalam mulut, dimana gigi palsu dengan

mempergunakan kawat cengkram dilengketkan pada gigi-gigi yang masih

ada dalam mulut. Atau pada masa sekarang banyak digunakan


frame

prothesa.

2) Full prothesa (gigi palsu penuh)

Bila tidak ada lagi gigi dalam mulut, maka dibuatkan suatu full prothesa.

Disini dibutuhkan kesabaran yang lebih besar bagi lansia, karena gigi palsu

ini tidak lagi mempunyai pegangan di dalam mulut. Walaupun sudah tidak

mempunyai gigi sama sekali di dalam mulut, tetapi kebersihan gusi mulut

tetap harus dijaga rapi dan jangan lupa kelalaian perawatan gusi gigi yang

ompong masih diperlukan.

Kebersihan dan Perawatan Gigi Palsu

Bagi mereka yang menggunakan gigi palsu penting bagi mereka untuk
tetap

menjaga kebersihan gigi tiruannya menggunakan banyak cara. Oleh karena itu

merawat gigi palsu juga merupakan hal yang perlu anda ketahui bagi anda yang

menggunakannya.

Pada awal pemasangan, gigi palsu sebaiknya dipakai setiap saat termasuk

di malam hari saat tidur. Bila mulut sudah beradaptasi, baru gigi palsu dilepas di

malam hari. Ini penting untuk memberi kesempatan bagi gusi untuk beristirahat dan

mencegah sisa makanan terperangkap, karena plat gigi palsu akan menutupi gusi

dan jaringan di bawahnya.

Setelah gigi palsu dipasang, kontrol ke dokter gigi yang memasang esok

harinya dan satu minggu kemudian. Tak lain agar dokter gigi mengetahui keluhan

pasien dan mencarikan solusinya. Sebaiknya, hindari dulu makanan minuman panas,

untuk menghindari rasa terbakar di rongga mulut.

Berlatihlah mengucapkan kata-kata sulit, seperti mengucapkan huruf S dan T.


Baca dengan suara keras, untuk membiasakan lidah. Gigit gigi palsu dengan lembut,

lakukan gerakan menelan untuk membantu menjaga posisinya saat bicara, tertawa,

tersenyum atau batuk.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 41 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

Setelah hari ke-15 hingga 1 bulan setelah pemasangan, produksi air liur

umumnya sudah jauh berkurang. Makin sering gigi palsu dipakai untuk beraktivitas,

makin cepat mulut beradaptasi. Pada masa ini, bisa dicoba mengunyah berbagai

jenis makanan.

Kontrol ke dokter gigi 6 bulan sekali, untuk menilai kondisi gigi palsu

dengan rongga mulut. Pada mereka yang berusia lanjut dan pasien yang mememiliki

penyakit sistemik, harus lebih sering kontrol; 1×3 bulan. Biasanya, tulang rahang

sudah menyusut sehingga gigi palsu tidak pas lagi dengan kondisi tulang rahang,

sehingga perlu diperbaiki. Hindari absen memakai gigi palsu dalam waktu lama.

Misalnya tidak memakainya selama tiga bulan; begitu dipakai lagi, gigi palsu

mungkin sudah berubah dan tidak pas lagi.

Perekat Gigi Palsu

Ada kalanya, gigi palsu lepasan membutuhkan perekat. Meski gigi palsu

sudah dibuat dengan baik, tapi ada kalanya kondisi struktur atau jaringan

pendukung gigi palsu sudah tidak memadai. Misal tulang rahang sudah menyusut

hingga sangat pendek, sehingga kecekatan gigi palsu tidak maksimal. Juga pada

lanjut usia yang produksi air liurnya sudah berkurang. Air liur berperan penting

untuk merekatkan gigi palsu dengan jaringan pendukung. Bila produksinya kurang,

kecekatan gigi palsu akan berkurang. Bila khawatir gigi palsu goyang saat berbicara

atau makan, perekat juga bisa digunakan.

Perekat cukup dioleskan 1x sehari, efeknya bisa 8-12 jam. Penting untuk

diketahui, perekat bukan untuk mengoreksi gigi palsu yang memang tidak pas. Bila

perekat sudah dioleskan berkali-kali tapi gigi palsu tidak tercekat dengan baik,

berarti gigi palsu sudah longgar dan perlu diperbaiki.

Zat dalam bahan perekat yakni sodium carboxymethyl cellulose. Beberapa

survey menunjukkan, perekat mengurangi terselipnya partikel makanan hingga


74%.

Penelitian menyebutkan, 41-86% pengguna gigi palsu mengeluhkan partikel

makanan yang terselip; ini bisa menyebabkan masalah seperti bau mulut, iritasi dan

nyeri. Perekat juga membantu mengurangi gigi palsu bergeser saat makan dan
berbicara, serta meningkatkan kemampuan mengunyah makanan.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 42 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

Perekat cukup diaplikasikan di tiga titik pada gigi palsu untuk rahang atas,

dan dua titik untuk rahang bawah.Hindari aplikasi di pinggir gigi palsu, agar tidak

keluar saat gigi palsu dipasang di rahang.

Membersihkan Gigi Palsu

Gigi palsu lepasan perlu dilepas di malam hari, untuk dibersihkan. Ada

pendapat, boleh menyikat gigi palsu dengan pasta gigi. Pendapat lain tidak

menyarankan. Pasta gigi dapat merusak permukaan gigi palsu. Beliau


mengingatkan,

kerusakan pada gigi palsu bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri di

dalam mulut.

Gigi palsu cukup disikat dengan sikat gigi dan air matang, tanpa pasta gigi.

Bila ingin menggunakan pembersih, gunakan pembersih khusus. Salah satu

kandungan pembersih khusus yakni sodium polyphosphate, yang bekerja sebagai

deterjen, dapat memecah dan membersihkan kotoran. Organisasi Kesehatan Dunia

WHO menyatakan sodium polyphosphate sebagai regulator dan penstabil asam,

yang menyeimbangkan asam dalam pembersih gigi palsu sehingga mencegah

kerusakan akibat zat kimia.

Pembersih gigi palsu biasanya berbentuk tablet effervescent,


yang

mengandung sodium bicarbonaté (baking soda) dan asam sitrat. Bila kombinasi

kedua zat ini dimasukkan ke air, akan muncul reaksi buih seperti soda. Reaksi ini

membantu penyebaran zat pembersih sehingga efektif membersihkan partikel

makanan dan plak dari gigi palsu, serta menghilangkan bau dengan membunuh

bakteri.

Rendam gigi palsu dalam larutan pembersih selama 5 menit, lalu sikat dengan

sikat lembut. Selanjutnya, bilas dengan air mengalir hingga bersih. Setelah itu,

rendam gigi palsu dalam air. Gigi palsu sebaiknya tidak dibiarkan kering, karena sifat

fisik bahannya akan berubah, getas dan tidak bisa dipakai lagi.

Gigi palsu yang berada didalam mulut akan menekan gusi pada waktu

digunakan untuk mengunyah makanan, ataupun pada waktu istirahat tidak makan.
Penekanan ini akan menghambat peredaran darah ke gusi dan sisa-sisa makanan

yang tertinggal di gigi palsu akan merangsang karang gigi untuk melekat pada gigi

palsu tersebut.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 43 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

Cara Perawatan Gigi Palsu dengan Mudah

1. Gunakan pembersih khusus

Jika anda menggunkan gigi palsu pastinya dokter anda akan merekomendasikan

pembersih gignya. Oleh karena itu penting bagi anda untuk menggunakan

pembersih yang direkomendasikan dokter dan jangan asal memilih sembarang

merk yang bisa membahayakan gigi palsu anda.

2. Hindari penggunaan pasta gigi

Jangan menggunakan pasta gigi untuk membersihkan gigi palsu,


sebab

kandungan pasta gigi tidak sesuai dengan bahan pada gigi palsu. Hal ini bisa

menyebabkan abrasi pada gigi dan juga membuatnya terkikis.

3. Gunakan sikat gigi yang lembut

Hindari penggunaan sikat gigi yang kasar pada gigi palsu, gunakanlah sikat gigi

yang lembut yang bisa memberikan efek yang baik terhadap tekstur gigi palsu

anda. Menggunakan sikat yang kasar bisa memberikan bekas goresan dan kesan

yang kasar pada permukaan gigi palsu.

4. Bersihkanlah setiap kali ingin digunakan

Gigi palsu jaganlah dibiarkan lama tidak dibersihkan, utamanya jika anda telah

melepasnya dan ingin memasangnya kembali. Menjaga gigi hygienis sebelum

digunakan sangatlah baik dalam menjaga kebersihan mulut.

5. Tetap hygienis

Saat membersihkan gigi palsu atau saat melepasnya dari gusi anda, sebaiknya

tetap menjaga kehygienisannya dengan selalu memberikan lapisan saat

melepasnya. Jaga agar gigi anda tidak jatuh ke lantai sebab dengan adanya

kejadian seperti itu berpotensi untuk memberikan efek bakteri pada gigi palsu.

6. Rajinlah menghilangkan sisa makanan

Hal yang sangat berbahaya pada gigi adalah sisa makanan. Bukan hanya pada

gigi asli saja, namun hal ini juga sangatlah berbahaya bagi gigi palsu. Sehingga

penting untuk menjaga gigi agar tetap bersih, dengan membersihkan gigi palsu

dari sisa makanan setelah makan.


7. Lepaskanlah gigi palsu anda selama 6 jam per hari

Membiarkan mulut anda bebas dari gigi palsu selama beberapa jam sangatlah

baik. Anda bisa membiarkan gigi palsu anda terlepas kurang lebih 6 (enam) jam.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 44 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

8. Rendam dengan air

Gigi palsu yang sedang dilepas sebaiknya direndam dalam air. Hal tersebut

sangat berguna bagi anda untuk menjaga kelembaban gigi palsu anda dan

terhindar dari kekeringan. Sebab gigi palsu tentunya akan sangat mudah panas.

Jadi air menjadi salah satu cara perawatan gigi palsu.

9. Periksa keadaan gusi

Saat ingin memegang gigi palsu anda yang telah dilepas ada baiknya untuk
selalu

mengecek kesehatan dan kondisi gusi. Jika gusi anda bengkak atau memerah

maka hindari pemakaian beberapa saat atau anda bisa berkonsultasi pada dokter

terdekat baik diskusikan dengan dokter Anda.

10. Gunakan gigi palsu yang pas

Saat memutuskan menggunakan gigi palsu baik bagi anda untuk mengukur

dengan pas ukurannya agar tidak kebesaran. Gigi palsu yang kebesaran kurang

baik bagi kesehatan gusi.

Gambar 5. Ilustrasi Gigi Palsu yang Terawat

1. Cara Melepas Gigi Palsu dengan Hati Hati dari Mulut Lansia

Cara melepas gigi palsu dengan hat-hati dari mulut lansia sama dengan
cara melepas gigi palsu pada lansia yang memakai gigi palsu, yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia kalau akan membantu melepas gigi palsunya.

b. Mendampingi lansia mengeluarkan gigi palsunya dan membantu meletakkan gigi


palsu ke dalam gelas kumur yang telah berisi air hangat.

c. Menggunakan sarung tangan karet untuk menolong mengeluarkan gigi palsunya.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 45 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

d. Mempersilahkan lansia berkumur terlebih dahulu sebelum mengeluarkan gigi

palsunya.

e. Membantu membuka mulut lansia secara hati-hati sekali, sabar dan lembut.

f. Mengeluarkan gigi palsu mulai dari bagian rahang atas, dilanjutkan ke bagian

rahang bawah.

g. Memasukkan gigi palsu lansia ke dalam gelas kumur berisi air hangat.

h. Mencuci tangan sampai bersih.

2. Cara Merendam Gigi Palsu dengan Air Garam Hangat dalam Baskom

Kecil

Cara merendam gigi palsu dengan air garam hangat dalam baskom kecil,

yaitu :

a. Memberitahukan kepada lansia bahwa anda akan membersihkan gigi palsunya

sesuai prosedur dan standra kebersihan gigi.

b. Menyiapkan meja troli untuk tempat alat dan bahan pembersih gigi palsu lansia.

c. Mengenakan sarung tangan tipis dari bahan karet.

d. Membantu mengeluarkan gigi palsu (bilamana gigi palsu tersebut belum

dilepaskan, dipersilahkan lansia untuk berkumur terlebih dahulu, baru gigi

palsunya dilepaskan).

e. Merendam gigi palsu ke dalam mangkok kumur berisi air hangat,

f. Membersihkan kotoran-kotoran gigi dengan tusuk gigi hati-hati, mulai dari

bagian dalam kemudian berpindah ke bagian luar.

g. Merendam gigi palsu dengan air garam hangat selama 5 menit dalam baskom

kecil untuk membunuh kuman-kuman gigi.

h. Membilas gigi palsu dengan dengan air hangat kemudian mengelapnya dengan

kain lembut kering dan bersih

i. Meletakkan gigi palsu ke dalam mangkok berisi air steril hangat

j. Memberitahukan kembali kepada lansia bahwa gigi palsunya telah selesai

diebrsihkan dan ditempatkan pada gelas kumur.

k. Membereskan peralatan pembersih gigi palsu ke tempatnya semula.


l. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 46 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

3. Cara Membersihkan Gigi Palsu dengan Menggunakan Pasta Gigi dan


Sikat Gigi pada Air Mengalir

Cara membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat
gigi pada air mengalir, yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia bahwa anda akan membersihkan gigi palsunya

sesuai prosedur dan standar kebersihan gigi.

b. Menyiapkan meja troli untuk tempat alat dan bahan pembersih gigi palsu lansia.

c. Mengenakan sarung tangan tipis dari bahan karet.

d. Membantu mengeluarkan gigi palsu (bilamana gigi palsu tersebut belum

dilepaskan, dipersilahkan lansia untuk berkumur terlebih dahulu, baru gigi

palsunya dilepaskan).

e. Merendam gigi palsu ke dalam mangkok kumur berisi air hangat,

f. Membersihkan kotoran-kotoran gigi dengan tusuk gigi hati-hati, mulai dari

bagian dalam kemudian berpindah ke bagian luar.

g. Menyikat gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada air yang

mengalir.

h. Membersihkan gigi palsu dengan pembilasan dengan air hangat kemudian

mengelapnya dengan kain lembut kering dan bersih

i. Meletakkan gigi palsu ke dalam mangkok berisi air steril hangat

j. Memberitahukan kembali kepada lansia bahwa gigi palsunya telah selesai

dibersihkan dan ditempatkan pada gelas kumur.

k. Membereskan peralatan pembersih gigi palsu ke tempatnya semula.

l. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.

4. Cara Memberi Kumur Kumur Kepada Lansia untuk Membersihkan

Mulutnya

Cara memberi kumur kumur kepada lansia untuk membersihkan mulutnya,


yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia bahwa anda akan memberikan air untuk kumur-

kumur dan membersihkan mulutnya.

b. Menggunakan sarung tangan karet.


c. Mengambil teko dari atas baki kemudian menuangkan air yang ada dalam teko

ke dalam gelas sampai batas ¾ gelas.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 47 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

d. Memberikan air untuk kumur - kumur kepada lansia dengan mengambil air dari

gelas yaitu tangan dominan memegang gelas kemudian mengangkat dan

mendekatkan gelas ke ujung bibir bawah lansia kemudian memasukkan air ke

dalam mulut lansia dengan sopan.

e. Meminta lansia mengeluarkan air kumur secara perlahan-lahan dengan cara air

bekas kumur dikeluarkan dan ditampung di baskom kecil/bengkok yang telah

berada di atas tempat tidur.

f. Menampung air kumur pada ember kecil dan membuang air kumur ke sampah

medis dengan cara menginjak penekan injakan tempat sampah sehingga tutup

tempat sampah terbuka kemudian menuangkan air bekas kumur ke dalam

tempat sampah tersebut secara perlahan-lahan.

g. Mengeringkan mulut dan bibir lansia, dengan cara mengelapnya sampai kering

dan bersih dengan menggunakan tisu secara perlahan.

h. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.

5. Cara Memasangkan Kembali Gigi palsu yang Sudah Dibersihkan pada

Mulut Lansia

Cara memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan pada mulut

lansia, yaitu :

a. Memberitahukan kepada lansia bahwa anda akan memasangkan gigi palsunya

kembali.

b. Menggunakan sarung tangan karet.

c. Mempersilahkan lansia berkumur-kumur terlebih dahulu dengan memberikan air

hangat untuk membersihkan mulutnya.

d. Membantu membuka mulut lansia dan memasangkan kembali gigi palsu yang

sudah dibersihkan secara hati-hati sekali, sabar dan lembut.

e. Memberitahukan kembali kepada lansia bahwa gigi palsunya telah terpasang dan

menanyakan apakah pemasangannya sudah pas.

f. Membereskan peralatan pembersih gigi palsu ke tempatnya semula.

g. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 48 dari
Buku Informasi Versi: 2016
55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membersihkan Gigi Palsu

1. Melepas gigi palsu dengan hati-hati dari mulut lansia.

2. Merendam gigi palsu dengan air hangat dalam baskom kecil.

3. Membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada air

mengalir.

4. Memberi kumur-kumur kepada lansia untuk membersihkan mulutnya.

5. Memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan pada mulut lansia.

C. Sikap kerja

1. Harus teliti dan taat asas dalam melepas gigi palsu dengan hati-hati dari mulut

lansia.

2. Harus teliti dan taat asas dalam merendam gigi palsu dengan air hangat dalam

baskom kecil.

3. Harus cermat dan taat asas dalam membersihkan gigi palsu dengan

menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada air mengalir

4. Harus cermat dan taat asas dalam memberi kumur-kumur kepada lansia untuk

membersihkan mulutnya

5. Harus cermat dan taat asas dalam memasangkan kembali gigi palsu yang sudah

dibersihkan pada mulut lansia

Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 49 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

BAB IV
MENATA KEMBALI ALAT HABIS PAKAI

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menata Kembali Alat Habis Pakai

Seorang perawat harus bisa menata kembali alat habis dipakai untuk

membersihkan gigi palsu lansia. Alat-alat yang perlu ditata kembali terdiri dari :

1. Peralatan untuk menggosok gigi, yaitu :

a. Gelas untuk berkumur

b. Sikat gigi

c. Handuk besar dan kecil

d. Alat pembersih mulut yang digerakkan dengan listrik

e. Sarung tangan karet dan benang gigi

f. Meja troli

2. Peralatan untuk membersihkan gigi palsu lansia, yaitu :

a. Baskom sedang atau bengkok

b. Sikat gigi

c. Gelas kumur berisi air hangat

d. Whaslap

e. Sarung tangan karet dan benang gigi

f. Meja troli

Meja troli sangat penting fungsinya dan digunakan oleh perawat dalam

melaksanakan pekerjaan menolong lansia menggosok gigi dan membersihkan gigi

palsu lansia. Di atas meja troli ini seluruh keperluan untuk menggosok gigi dan

membersihkan gigi palsu lansia ditata sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian

troli digunakan untuk dapat menciptakan cara kerja yang efektif dan efisien, dan

oleh karenanya perawat dapat membawa sekaligus seluruh peralatannya.

Persiapan untuk seluruh perlengkapan yang harus dibawa dengan troli

tersebut diatur sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan perawat dalam

mendapatkan alat yang diperlukan. Pekerjaan untuk menyiapkan kelengkapan troli

harus dilakukan oleh perawat sebelum dan sesudah waktu kerja mereka.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 50 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

1. Cara membersihkan Alat dan Bahan Menggunakan Desinfektan dan

Dikeringkan

Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah

terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi

kuman penyakit. Pengertian lain dari disinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat

toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme yang terpapar secara

langsung oleh disinfektan. Disinfektan tidak memiliki daya penetrasi sehingga tidak

mampu membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam celah atau cemaran

mineral. Selain itu disinfektan tidak dapat membunuh spora bakteri sehingga

dibutuhkan metode lain seperti sterilisasi dengan autoklaf.

Penggunaan senyawa disinfektan ini diterapkan pada permukaan, peralatan

atau benda mati lainnya, sehingga kadarnya lebih toksik. Jika salah digunakan bisa

menyebabkan pengerasan kulit, luka serta peradangan. Desinfektan sering

digunakan untuk peralatan pembersih rumah tangga. Desinfektan mengandung

glutaraldehhid, vantocil, ftalaldehida dan formaldehida.

Gambar 6. Cairan Desinfektan

Cara membersihkan alat dan bahan menggunakan desinfektan dan

dikeringkan, yaitu :

a. Memakai sarung tangan karet

b. Menyiapkan alat-alat untuk menggosok gigi yang terdiri dari gelas kumur, baskom

sedang atau bengkok dan sikat gigi yang sudah selesai dibersihkan.

c. Masing-masing alat tersebut disemprot dengan menggunakan cairan desinfektan,


dengan cara menyemprotkan cairan desinfektan ke seluruh permukaan alat agar

lebih steril karena desinfektan membunuh mikroorganisme yang terpapar secara

langsung oleh disinfektan.


Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 51 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

d. Tunggu beberapa saat sampai permukaan alat kering.

e. Setelah kering sikat gigi dimasukan ketempat semula dengan cara:

 Apabila sikat gigi tersebut menggunakan tutup maka memasangkan tutupnya

kembali dan meletakkannya ke tempat semula.

 Apabila sikat gigi tersebut tidak menggunakan tutup maka


langsung

meletakkannya ke tempat semula.

f. Untuk gelas dan baskom sedang atau bengkok setelah kering diletakkan dan

ditata diatas baki .

g. Mencuci tangan dengan air bersih.

2. Cara Menyimpan Alat dan Bahan Ketempat Semula

Cara menyimpan alat dan bahan menggosok gigi dan membersihkan gigi

palsu disimpan ke tempat semula, dilakukan setelah alat dan bahan dalam

keadaan bersih dan sudah kering. Alat dan bahan menggosok gigi
dan

membersihkan gigi palsu disimpan dengan rapi dan teratur sesuai fungsi dan

kegunaannya.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menata Kembali Alat Habis Pakai

1. Membersihkan alat dan bahan menggunakan desinfectan dan dikeringkan.

2. Menyimpan alat dan bahan ketempat semula.

C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menata Kembali Alat Habis Pakai

1. Harus cermat dan taat asas dalam membersihkan alat dan bahan menggunakan

desinfectan dan dikeringkan.

2. Harus teliti dan taat asas dalam menyimpan alat dan bahan ketempat semula.

Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 52 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan

1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

2. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Nomor

181/LATTAS/XII/2013 Tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis

Kompetensi

B. Buku Referensi

1. Kementerian Tenaga Kerja RI, Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis

Kompetensi, Jakarta, 2013

2. Kumpulan Modul Perawatan

3.

C. Majalah atau Buletin

1. -

D. Referensi Lainnya

1. Browsing Internet, Doktersehat.com, 2012

2. Browsing Internet, Obatsakitgigi.org, 2014

3. http://ngintips-kesehatan.blogspot.co.id/search/label/Gigi dan Mulut

4. http://infokesehatanonline.com/kategori/tips-kesehatan

5. http://bit.ly/fxzulu

6. http://health.kompas.com

7. Posted on 24 Oktober 2013by agustiara16

8. jtptunimus-gdl-budicahyop-6502-3-bab2

Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 53 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

DAFTAR PERALATAN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan

No. Nama Peralatan Keterangan

A. ALAT

1. Gelas Untuk berkumur

2. Baskom plastik

3. Sikat gigi

Untuk menutup leher dan


4. Handuk besar atau kecil
dada
5. Alat pembersih mulut yang digerakkan
dengan listrik
Untuk tempat peralatan gosok
6. Meja troly
gigi
Untuk membantu menggosok
7. Sarung tangan karet
gigi
Untuk mengelap bagian mulut
8. Whaslap
dan pipi
Untuk mengelap bagian mulut
9. Lap bersih
dan pipi

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan

1. Pasta gigi
Untuk mematikan kuman-
2. Obat kumur
kuman dalam mulut
3. Air hangat bersih
Kapas bertangkai (cotton bath) panjang Untuk membersihkan gigi
4.
dan pendek bagian dalam
5. Tusuk gigi dan benang gigi
6. Sabun cuci tangan
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 54 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO NAMA PROFESI
.
1. Endang Nuraini  Asesor Perawat
 Anggota Asosiasi Pendamping
dan Penjaga Lansia Indonesia
(AP2LI)

Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 55 dari
Buku Informasi Versi: 2016
55

Anda mungkin juga menyukai