Disusun oleh:
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel:
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyikat gigi dan membersihkan gigi palsu
merupakan pelayanan kesehatan pada lansia dalam rangka pemenuhan
kebutuhan personal hygiene.
1.2 Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini
adalah:
1.2.1 SOP
Instruksi pelayanan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian:
Unit kompetensi ini dinilai dalam lingkungan yang aman terhadap individu pelayan
kesehatan, baik pengetahuan dengan cara lisan, wawancara atau tertulis adapun
keterampilan dan sikap kerja dilakukan di tempat kerja maupun secara observasi
demontrasi, namun bagi yang sudah berpengalaman dan memiliki bukti yang
memadai penilaian dapat dilakukan dengan portofolio sesuai dengan standar
perawatan lansia yang dilakukan.
2. Persyaratan Kompetensi:
1.1 T.970000.043.02 : Memandikan lansia ditempat tidur.
1.2 T.970000.007.02 : Melakukan Komunikasi dengan Menggunakan Negara
Penempatan
5. Aspek Kritis:
5.1 Lansia ditempatkan pada posisi yang nyaman untuk memudahkan dalam
menggosok gigi dan membersihkan mulut
5.2 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan diri terhadap
penularan penyakit dilakukan sesuai dengan kondisi pasien dan kebijakan
yang berlaku kebijakan yang berlaku.
E. Petunjuk Penggunaan Modul
Langkah-langkah yang harus anda lakukan adalah sebagai berikut :
1. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan dari kegiatan belajar ini yang memuat
kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan kondisi yang diberikan dalam
rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai melalui buku ini.
2. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada lembar
kerja yang disediakan sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam buku
ini.
3. Diskusikan dengan sesama peserta didik apa yang telah anda cermati untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang
ingin dicapai dalam buku ini. Bila masih ragu, maka tanyakanlah pada instruktur
sampai paham.
4. Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat dan pengertian dari istilah-
istilah sulit dan penting dalam modul.
5. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan belajar,
kerjakan tugasnya, dan jawablah pertanyaan tes, kemudian cocokkan dengan kunci
jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas menguasai hasil belajar yang
diharapkan.
6. Bila dalam proses memahami materi anda mendapatkan kesulitan, maka diskusikan
dengan teman-teman anda atau konsultasikan dengan guru.
7. Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam modul ini, selanjutnya
pelajarilah modul selanjutnya sesuai yang tertuang pada peta kedudukan modul
atau konsultasikan dengan guru/instruktur
8. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kepada kegiatan belajar berikutnya, bila belum
menguasai benar materi pada kegiatan belajar sebelumnya
BAB II. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. MEMPERSIAPKAN KEGIATAN
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini peserta mampu mempersiapkan
kegiatan dalam membersihkan mulut dan gigi palsu lansia
2. Kriteria Unjuk Kerja
a. Salam terapeutik disampaikan pada lansia dan keluarga pada saat bertemu.
b. Data lansia yang mencakup aspek fisik dan psikologi dipelajari sebagai bahan
pertimbangan untuk menyiapkan tindakan asuhan kesehatan.
c. Perlengkapan dan bahan untuk keperluan personal hygiene dipersiapkan
sesuai dengan standar yang ditetapkan dan informasi tambahan yang diperoleh
dari lansia dan keluarga.
d. Rencana tindakan disusun berdasar pada data pasien/klien, untuk
mengantisipasi kebutuhan perlakuan khusus berdasar pada kondisi lansia.
e. Tindakan yang akan dilakukan dijelaskan meliputi tujuan dan cara.
3. Uraian Materi
a. Salam terapeutik disampaikan pada lansia dan keluarga pada saat
bertemu.
Menyampaikan salam pada lansia dan keluarga pada saat bertemu
sangatlah penting agar terjalin komunikasi antara lansia dan keluarga
dengan perawat. Salam disampaikan dengan menunjukkan rasa hormat,
seperti “bapak”, “ibu”, kecuali apabila sebelumnya pasien telah meminta anda
untuk memanggil panggilan kesukaannya. Langkah ini bertujuan untuk
membantu perawat atau petugas kesehatan memperoleh sumber
informasi atau data klien dan mengefektifkan rencana/tindakan dapat
terealisasi dengan baik dan tepat. Dalam menyampaikan salam dan
berinteraksi dengan lansia/pasien harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Berbicara dengan pelan, jelas, tidak harus berteriak, menggunakan bahasa
dan kalimat yang sederhana.
b. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
c. Gunakan sentuhan lembut dengan sentuhan ringan di tangan, lengan atau
bahu.
d. Pertahankan kontak mata dengan pasien.
e. Jangan mengabaikan pasien saat berinteraksi.
f. Mengurangi kebisingan saat berinteraksi, beri kenyamanan dan beri
penerangan yang cukup saat berinteraksi.
b. Data lansia yang mencakup aspek fisik dan psikologi dipelajari sebagai
bahan pertimbangan untuk menyiapkan tindakan asuhan kesehatan.
Pendekatan perawatan lansia dalam konteks komunikasi ada 2 (dua) aspek
yaitu :
a. Aspek fisik
Mencari informasi tentang kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian, yang
dialami, perubahan fisik organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa di
capai dan dikembangkan serta penyakit yang dapat dicegah progresifitasnya.
Pendekatan ini relative lebih mudah di laksanakan dan di carikan solusinya
karena riil dan mudah di observasi.
b. Aspek psikologis
Karena pendekatan ini sifatnya absrak dan mengarah pada perubahan prilaku,
maka umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk melaksanakan
pendekatan ini perawat berperan sebagai konselor, advokat,
supporter, interpreter terhadap sesuatu yang asing atau sebagai penampung
masalah- masalah yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab bagi klien.
Perubahan mental lansia dimana penampilan, persepsi dan keterampilan
berkurang, terjadi perubahan pada daya membayangkan karena tekanan-
tekanan dari faktor waktu. Pada umumnya setelah orang memasuki usia lanjut
ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif
meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, perhatian sehingga
menyebabkan reaksi dan perilaku lansia makin melambat. Sedangkan fungsi
psikomotor meliputi hal- hal yang berhubungan dengan dorongan dan
kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi yang berakibat lansia
menjadi kurang cekatan. Perubahan ini bisa mempengaruhi pada kemampuan
lansia dalam melakukan perawatan diri, salah satunya adalah
perawatan kebersihan gigi mulut. Proses mempelajari data lansia yang
mencakup aspek fisik dan psikologis sebagai bahan pertimbangan untuk
menyiapkan tindakan asuhan kesehatan, perlu dilakukan oleh seorang
perawat. Proses mempelajari data lansia tersebut berhubungan dengan
sikap kerja dari seorang perawat. Sikap kerja seorang perawat antara lain :
a. Bertanggung jawab, dengan memperhatikan :
Standar pelayanan minimum terhadap lansia
Standar prosedur pemakaian alat dan bahan
Pelayanan prima, keramahan, kesabaran dan kelembutan
Efisiensi pemakaian kebutuhan waktu untuk membersihkan gigi lansia.
b. Bakat kerja, yaitu :
Intelegensia, tentang memahamai berbagai obat-obatan.
Kemampuan verbal, tentang memahami aturan minum obat.
Ketangkasan jari/tangan dalam membantu menggosok gigi lansia.
c. Minat kerja, yaitu :
Suatu yang dianggap baik bagi orang lain seperti lansia menjadi senang
terhadap perawat yang ramah, sopan, pandai, terampil dan lembut
dalam merawat gigi dan gigi palsu lansia.
Suatu kegiatan yang memberikan kepuasaan nyata dan produktif yang
bisa menyenangkan dan memberi rasa percaya diri lansia sakit gigi.
Hygiene mulut
Hygiene mulut dilakukan karena pasien terlalu lemah untuk melakukan perawatan
mulut, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan
menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit atau
medikasi yang digunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan
bergantung terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan mulut merupakan bagian
penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai
kuman dapat masuk. Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan
mulut, gigi, gusi, dan bibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel-partikel
makanan, plak, bakteri, memasase gusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang
dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Beberapa penyakit yang mungkin
muncul akibat perawatan gigi dan mulut yang buruk adalah karies, gingivitis (radang
gusi), dan sariawan. Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat dan
selanjutnya menstimulasi nafsu makan. Tujuan perawatan hygiene mulut pasien
adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik serta untuk
mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut (misalnya tifus,
hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh,
mencapai rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan
sendiri perawatan hygiene mulut dengan benar.
Hygine mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi dan
bibir selanjutnya dapat menstimulus. Hygine gigi dan mulut, dipegaruhi oleh
sejumlah faktor. Praktik menjaga kesehatan dipengeruhi oleh pengetahuan dan sikap
dari individu. Dalam menjaga kebersihan diri salah satunya kebersihan gigi dan mulut
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Citra tubuh
Penampilan umum dapat menggambarkan pentingnya hygiene pada seseorang.
Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya.
Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan tubuh.
b. Praktik sosial
Kelompok-kelompok sosial dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Dalam
kehidupan, teman-teman dan kelompok kerja membentuk harapan orang
mengenai penampilan pribadi mereka dan perawatan yang dilakukan dalam
mempertahankan hygiene yang kuat.
c. Status sosial ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik
kebersihan yang digunakan.
d. Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene. Tetapi pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup.
Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri. Seringkali
pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk
meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan
menguntungkan dalam mengurangi resiko kesehatan dapat memotivasi
seseorang untuk memenuhi perawatan.
e. Variabel kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan lansia mempengaruhi perawatan kebersihan gigi
mulut. Orang dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda memiliki praktik
perawatan yang berbeda juga.
f. Pilihan pribadi
Setiap orang memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk
melakukan perawatan mulut dan perawatan lainnya
g. Kondisi fisik
Orang yang menderita penyakit tertentu atau orang yang sudah terlalu tua
memiliki kekurangan energi fisik untuk melakukan perawatan diri termasuk
perawatan gigi mulut.
Dalam melakukan aktivitas menyiapkan perlengkapan dan bahan sesuai standar
dan informasi yang diperoleh dari keluarga akan terkait dengan aktivitas menjalin
hubungan dengan lansia dalam hal pelayanan, menggali dan menganalisis
kebutuhan lansia dan menyesuaikan pelayanan dengan kebutuhan lansia.
Terutama dalam melakukan aktivitas menyiapkan peralatan menggosok gigi,
membersihkan gigi palsu dan menjaga/membantu lansia sewaktu menggosok gigi,
akan terkait dengan aktivitas memandikan lansia dan aktivitas lainnya.
Perlengkapan alat-alat dan bahan menggosok gigi lansia dipersiapkan terlebih
dahulu sebelum lansia menggosok gigi. Perlengkapan alat-alat dan bahan untuk
menggosok gigi adalah :
[1.] Washlap untuk melap mulut
[2.] Sarung tangan karet untuk membungkus tangan
[3.] Cairan Untuk Kumur-kumur setelah menggosok gigi
[4.] Pasta Gigi bahan untuk menggosok gigi
[5.] Gelas Kumur untuk tempat air berkumur-kumur
[6.] Handuk untuk melap mulut dan muka
[7.] Cotton Bath untuk membersihan gigi palsu lansia
[8.] Tusuk Gigi untuk membersihkan gigi palsu lansia
[9.] Tissue untuk melap mulut dan tangan
Trolley untuk tempat peralatan dan bahan menggosok gigi
Perlengkapan alat dan bahan Fungsi
1.Wahslap Untuk melap mulut
2. Mempelajari data lansia mencakup aspek fisik dan psikologis sebagai bahan
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Menyiapkan Peralatan dan Bahan dijawab
dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?
Ya Tidak
Catatan Penilai :
B. Tugas Praktik
mampu:
Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan
7. Standar Kinerja
a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang
ditetapkan.
b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada
8. Tugas
Peserta menyampaikan salam terapeutik pada lansia dan keluarga pada saat
bertemu, dan
mempelajari data lansia mencakup aspek fisik dan psikologis dan lalu
mempersiapkan
perlengkapan dan bahan. Untuk itu, diperlukan data yang diperoleh dari pihak
intenal terkait seperti yang dijelaskan di Buku Informasi yang akan digunakan
9. Instruksi Kerja
berikut:
b. Mempelajari data lansia mencakup aspek fisik dan psikologis sebagai bahan
Salam terapeutik
terapeutik.
Mempelajari data lansia
2 Aspek Fisik psikologis
mencakup aspek dan
psikologis sebagai bahan
psikologis pertimbangan
untuk menyiapkan
tindakan asuhan
kesehatan.
Mempersiapkan
3 Persiapan Perlengkapan
perlengkapan dan bahan dan Bahan
Persiapan sesuai standar
dan informasi yang
perlengkapan dan
diperoleh dari keluarga.
Menyusun rencana
4 Penyusunan Rencana
tindakan berdasar Tindakan berdasarkan data
pasien
Penyusunan rencana
pada data pasien, untuk
mengantisipasi tindakaan
berdasar kebutuhan
khusus berdasar pada
kondisi lansia
Menjelaskan tujuan dan
5 Tujuan dan Cara Tindakan
cara tindakan
Tujuan dan
cara
yang akan dilakukan.
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PENILAI
PESERTA
PENILAI
Catatan Penilai :
Catatan :
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
6. Rangkuman
a) Aspek fisik yaitu tentang kesehatan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian,
yang dialami, perubahan fisik organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa
dicapai dan dikembangkan serta penyakit yang dapat dicegah progresifitasnya.
b) Aspek psikologis yaitu tentang pendekatan yang abstrak dan mengarah pada
perubahan prilaku, maka umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama
1 Aspek
Pengetahuan
2 Aspek
Keterampilan
3 Aspek Sikap
Kerja
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini hal-hal penting yang telah saya peroleh
adalah:
membersihkan mulut pada troli ditata dan disusun sesuai dengan kebutuhan.
Dengan demikian trolley digunakan untuk dapat menciptakan cara kerja yang efektif
dan efisien, sehingga perawat dapat membawa sekaligus seluruh peralatan dan
bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut.
diatur diletakkan dan disusun di atas meja troli serta didekatkan ke tempat tidur
Perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut pada
Perlengkapan :
d. Handuk untuk alas di dada biar tidak basah dan untuk membersihkan mulut
Bahan-bahan :
a. Pasta gigi
b. Air bersih
c. Obat kumur
membersihkan mulut pada troli ditata dan disusun sesuai dengan kebutuhan.
Dengan demikian trolley digunakan untuk dapat menciptakan cara kerja yang efektif
dan efisien, sehingga perawat dapat membawa sekaligus seluruh peralatan dan
diatur diletakkan dan disusun di atas meja troli serta didekatkan ke tempat tidur
Perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut pada
Usia lansia adalah usia rentan segala penyakit, kurangnya menjaga kesehatan
mulut untuk pemeliharaan gigi, dan kesehatan mulut yang kurang baik,
menyebabkan komplikasi diabetes, termasuk penyerapan menghambat
insulin. Serta kebersihan mulut yang buruk dapat mengakibatkan invasi bakteri
yang dapat menyebabkan banyaknya masalah kesehatan umum termasuk
penyakit jantung dan peredaran. Beberapa laporan terbaru telah ditemukan,
bakteri mulut salah satu penyebab stroke. Menurut Dr Michael Pilon, di usia lanjut
sebaiknya melakukan perawatan gigi dan mulut secara rutin dan benar karena hal
itu sangat penting untuk kebugaran tubuhnya, dan untuk mencegah
berbagai penyakit yang ditimbulkan akibat kurangnya menjaga kesehatan serta
perawatan gigi dan mulut pada lanjut usia.
Masalah kesehatan gigi dan mulut
Masalah yang sering terjadi akibat dari kurangnya kebersihan gigi dan
mulut antara lain :
a. Holitosis, bau nafas yang tidak sedap yang dapat disebabkan oleh kuman atau
lainnya.
b. Ginggivitis, radang pada daerah gusi.
c. Karies, radang pada gigi.
d. Stomatitis, radang pada daerah mukosa atau rongga mulut.
e. Peridontal desease (gusi yang mudah berdarah dan bengkak).
f.Glostitis, radang pada lidah.
g. Chilosis, bibir yang pecah-pecah.
Untuk mencegah kerusakan gigi, lansia harus diberitahu untuk merubah kebiasaan
makan, mengurangi asupan karbohidrat, terutama kudapan manis diantara waktu
makan. Makanan manis atau mengandung tepung akan menempel pada permukaan
gigi. Setelah memakan makanan yang manis lansia harus menggosok gigi untuk
mengurangi aksi plak. Memakan buah yang mengandung asam (misalnya apel dan
makanan berserat seperti sayuran segar) juga mengurangi plak. Kualitas keasaman
makanan mengeliminasi bakteri yang membentuk pada gigi. Diet seimbang yang
baik meningkatkan integritas jaringan mulut. Untuk mengurangi dampak lansia
terkena penyakit mulut dan gigi, maka perawat sebelum melaksanakan tugas
membantu lansia menggosok gigi, harus menjaga kebersihan tangan dengan cara
mencuci tangan dan memasang sarung tangan terlebih dahulu. Standar Operasional
Prosedur (SOP) mencuci tangan dan memasang sarung tangan adalah :
Mencuci Tangan
1) Menempatkan diri berdiri tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15
cm dari bibir wastafel.
2) Membuka kran : apabila menggunakan handle kran putar: membuka kran air
dengan semua ujung jari tangan dominan dengan cara memutar kran ke arah kiri
atau berlawanan arah dengan jarum jam secara perlahan sehingga air bersih
cukup mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan. Apabila menggunakan
handle kran geser : membuka kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke
ujung sisi dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar siku
(kanan) tangan dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup
mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan.
3) Membasahi kedua tangan : membasahi bagian lengan bawah tangan dominan
dibawah air bersih yang mengalir pada kran dan lengan bawah tangan dominan
secara perlahan-lahan diangkat ke atas sampai 90˚ sehingga air mengalir
membasahi ujung tangan sampai siku (siku tangan berada di dalam wastafel)
secara berulang-ulang sehingga seluruh sisi ujung tangan sampai siku basah oleh
air. Lakukan juga langkah tersebut untuk lengan bawah pada tangan non
dominan.
4) Mengambil sabun : apabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan
tangan non dominan di bawah tube botol sabun cair untuk menampung sabun
dan menekan tube botol sabun cair biasa dengan tangan yang dominan
sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak 1 ml (1 kali
tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan menggosok-
gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik hingga berbusa. Apabila
menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap
digunakan dari tempatnya dengan menggunakan tangan dominan, kemudian
basahi sabun dibawah air bersih yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua
telapak tangan sebanyak ± 5 kali (sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada
tempatnya kembali (usahakan sabun tidak membawa air dengan cara ditiriskan
terlebih dahulu).
5) Membersihkan pergelangan tangan non dominan dengan cara telapak tangan
dominan memegang pergelangan tangan non dominan kemudian menggosok-
gosok pergelangan tangan non dominan secara memutar sampai dengan siku,
lakukan hal yang sama pada pergelangan tangan dominan.
6) Membersihkan kedua telapak tangan dan sela-sela jari: membersihkan telapak
tangan dengan menyatukan kedua telapak tangan dan kedua telapak tangan
saling menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik. Membersihkan
sela-sela jari-jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan
meregang kemudian kedua jari-jari tangan saling masuk ke sela-sela jari
(telapak tangan tetap menyatu) kemudian gosok-gosok sebanyak 10 kali dalam
10-15 detik.
7) Membersihkan punggung tangan dan sela-sela jari : membersihkan punggung
tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan menempel pada
punggung tangan non dominan kemudian menggosok-gosok punggung tangan
non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik. Membersihkan sela-sela jari
punggung tangan non dominan dengan cara meregangkan jari-jari tangan non
dominan dan punggung tangan non dominan masih menempel pada telapak
tangan dominan, kemudian jari-jari tangan dominan berada di sela-sela jari
tangan non dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan
kebawah. Lakukan hal yang sama pada punggung tangan dominan.
8) Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara menekuk
tangan non dominan dan menempelkan telapak tangan dominan kemudian
menggosok punggung tangan non dominan dengan menggerakkan telapak
tangan dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke punggung jari tangan
non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak 10 kali dalam
10-15 detik, lakukan hal yang sama pada persendian jari tangan dominan.
9) Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara
menggenggam ibu jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan
dominan menggosok memutar mengelilingi ibu jari tangan non dominan
sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan secara bergantian pada ibu jari
tangan dominan.
10) Membersihkan ujung jari dan garis-garis tangan : membersihkan garis-garis
tangan dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di kuncupkan
lalu ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari tangan
dominan tersebut menggosok secara searah garis tangan non dominan.
Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat
jari-jari tangan dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non
dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas / dekat ibu jari tangan
non dominan ke bawah/arah kelingking tangan non dominan). Membersihkan
ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada telapak
tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat
ibu jari tangan non dominan ke bawah/ kearah kelingking tangan non dominan).
Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, dan
melakukan secara bergantian pada ujung jari tangan non dominan dan garis
tangan dominan.
11) Membilas kedua tangan di bawah air mengalir dengan cara telapak tangan saling
menggosok-gosok dibawah air yang mengalir kemudian menegakkan kedua
lengan tangan bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung
jari tangan sampai siku dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan
bawah terbilas oleh air (siku berada didalam atas wastafel). Dapat dilakukan
secara berulang sampai busa sabun hilang dan tangan terasa tidak licin.
12) Menutup keran : apabila menggunakan handle kran putar : mengambil tissue
secukupnya ± 2 sheet dan membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu
(apabila telapak tangan masih basah maka dapat mengambil kembali tissue),
kemudian mengambil tissue lalu menempelkan tissue pada handle kran putar
dengan seluruh ujung jari tangan dominan berada diatas handle kran putar yang
sudah di alasi tissue kemudian memutar kran ke arah kanan atau searah dengan
jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat sampah non medis dengan
cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak ±1m. Apabila
menggunakan handle kran geser : menutup kran dengan meletakkan siku tangan
dominan ke ujung handle kran air kemudian menggesernya kearah dalam siku
tangan dominan tersebut.
13) Mengeringkan tangan : bila menggunakan mesin penggering tadahkan kedua
tangan dibawah mesin. Jaga agar kedua tangan tidak menyentuh permukaan
mesin. Bila menggunakan tissue dengan cara mengambil tissue sheet yang sudah
siap ambil (ujung tissue berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan tangan
dominan ± 2 sheet dan keringkan tangan non dominan dengan menekan
menggunakan tissue mulai dari telapak tangan non dominan sampai siku
(mengambil kembali tissue,apabila tangan masih belum kering), setelah selesai
buang tissue pada tempat sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue
tepat di atas tempat sampah dengan jarak ± 1m. Lakukan mengeringkan tangan
dominan seperti cara di atas. Usahakan tangan berada didepan tubuh dengan
posisi terbuka / menengadah keatas dan dapat dilanjutkan melakukan langkah
yang lain, misalnya memakai sarung tangan.
1) Meletakkan sarung tangan steril pada posisi yang sejajar dengan jari tangan.
2) Membuka bungkus sarung tangan dengan hati-hati dan jaga agar tidak
terkontaminasi.
3) Memasang sarung tangan pada tangan dominan, pastikan sarung tangan tidak
4) Dengan menggunakan tangan yang sudah terpasang sarung tangan steril, ambil
5) Mengatur agar posisi jari sarung tangan mengarah ke depan dan menyesuaikan
c Jenis pasta gigi dipilih sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi dan gusi yang
dimiliki lansia.
Pastikan Ada Fluoride
Pertama-tama, kita kembali ke masa lalu. Menurut Anda, mengapa ada
orang yang menciptakan pasta gigi? Tentunya untuk membersihkan gigi, bukan?
Seiring waktu, para dokter gigi sepakat, bahwa pasta gigi tidak hanya membantu
membersihkan gigi, tetapi juga mencegah gigi agar tidak mudah berlubang. Oleh
sebab itu, pasta gigi harus mengandung fluoride, zat yang dapat mencegah lubang.
Menurut Prof. Dr. drg. Hj. Melanie S Djamil, Mbiomed, Dekan FKG Usakti, Jakarta,
pasta gigi yang ada sekarang, apapun variannya, sebagian besar
mengandung fluoride. Kalau tidak, mungkin tidak sampai enam bulan, gigi dijamin
akan mulai berlubang. Pasta gigi untuk anak-anak biasanya memiliki kandungan
fluoride yang lebih rendah dan zat lain yang lebih lembut di mulut. Jadi, apapun
pasta gigi yang Anda beli, pastikan mengandung fluoride. Banyaknya varian yang
ada di pasaran timbul bukan lain karena pasta gigi ternyata masih merupakan produk
harian favorit yang menguntungkan. Namun, tidak disangka hal ini malah menjadi
bumerang bagi merk pasta gigi yang bersangkutan.
Semua Pasta Gigi Pasti Ada Bedanya
Meskipun sebenarnya kandungan inti semua pasta gigi sama saja, ada
beberapa varian yang mengklaim punya kelebihan. Sejauh apa sih bedanya, dan
apakah ini bukan taktik pemasaran semata? Mari kita ulas satu per satu.
Pasta gigi herbal juga sempat populer. Pasta gigi ini menawarkan
pembersihan gigi tanpa deterjen dan hanya mengandung bahan-bahan alami. Meski
demikian, perlu diwaspadai karena beberapa pasta gigi herbal ternyata tidak
Ada beberapa varian pasta gigi yang mengklaim memiliki kelebihan walaupun
sebenarnya kandungan intinya sama saja. Berikut ini perbandingan dari jenis-jenis
pasta gigi :
a. Pasta Gigi Fluoride
Bahan yang paling penting dicari ketika memilih pasta gigi adalah fluoride.
Fluoride adalah mineral alami. Penggunaan fluoride telah berperan dalam
penurunan drastis terjadinya kerusakan gigi dan gigi berlubang selama 50 tahun
terakhir. Bakteri dalam mulut Anda mengkonsumsi gula dan pati yang menempel
pada gigi anda setelah makan. Fluoride membantu melindungi gigi Anda dari
asam yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Hal ini dilakukan dalam dua cara
sebagai berikut:
Pertama, fluoride membuat enamel gigi Anda lebih kuat dan lebih kecil
kemungkinan rusaknya akibat asam.
Kedua, fluoride dapat membalikkan tahap awal kerusakan asam dengan
mineralisasi kembali daerah yang sudah mulai membusuk.
Menggunakan pasta gigi fluoride merupakan cara penting untuk
memastikan bahwa gigi Anda mendapatkan manfaat dari mineral-mineral yang
baik untuk gigi. Jangan berpikir untuk tidak menggunakan pasta gigi fluoride
ketika Anda tinggal di daerah yang air nya mengandung fluoride. Penelitian telah
menunjukkan bahwa menggunakan pasta gigi fluoride membantu
meningkatkan konsentrasi fluoride pada gigi, bahkan di daerah dengan pasokan
air yang mengandung fluoride tingkat tinggi.
berkomitmen untuk bergaya hidup alami, Anda mungkin ingin memilih pasta
gigi yang mendapat izin resmi dan hanya mengandung bahan-bahan alami.
mulut yang baik pada anak-anak, Anda bisa memilih pasta gigi dengan rasa
buah untuk menarik perhatian agar mereka menyikat gigi. Yang ingin
Dengan begitu banyak pilihan yang berbeda dan kombinasi yang tersedia,
Anda dapat mencoba-coba dengan berbagai merek, jenis, dan rasa untuk
menemukan pasta gigi terbaik untuk Anda. Setelah mengetahui jenis pasta
gigi dengan tingkat sensivitas gigi dan gusi yang dimiliki pasien, berikut ini
disampaikan cara perawatan gigi sensitif.
g. Untuk lansia yang memiliki gigi palsu setelah gigi palsunya dilepas
diberikan kumur-kumur dan dibersihkan mulutnya
Lansia setelah memakai gigi palsu, bukan berarti masalah selesai sampai disini.
Kebersihan gigi dan mulut serta gigi palsu harus dipelihara dengan baik. Kalau tidak
dipelihara, bisa fatal. Misal, bisa terjadi infeksi atau kerusakan gigi; terutama pada gigi
palsu cekat yang masih ada sisa gigi asli. Dokter gigi akan memeriksa penyebabnya
dan merawat sesuai prosedur.
Agar tidak terjadi masalah kebersihan pada gigi palsu dan mulut maka gigi palsu harus
dipelihara dan dibersihkan. Gigi palsu ketika dibersihkan terlebih dahulu dikeluarkan
dari mulut lansia. Cara melepas gigi palsu pada lansia yang memakai gigi palsu
adalah:
a. Memberitahukan kepada lansia kalau akan membantu melepas gigi palsunya
b. Mendampingi lansia mengeluarkan gigi palsunya dan membantu meletakkan gigi
palsu ke dalam gelas kumur yang telah berisi air hangat.
c. Menggunakan sarung tangan karet untuk menolong mengeluarkan gigi palsunya.
d. Mempersilahkan lansia berkumur terlebih dahulu sebelum mengeluarkan gigi
palsunya.
e. Membantu membuka mulut lansia secara hati-hati sekali, sabar dan lembut.
f. Mengeluarkan gigi palsu mulai dari bagian rahang atas, dilanjutkan ke bagian
rahang bawah.
g. Memasukkan gigi palsu lansia ke dalam gelas kumur berisi air hangat.
h. Mencuci tangan sampai bersih.
Setelah melepas gigi palsu lansia langkah selanjutnya adalah membersihkan mulut
lansia. Kebersihan mulut setelah gigi palsu dilepas dilakukan dengan hati-hati, sabar
dan lembut agar lansia merasa nyaman walaupun gigi palsunya dilepas. Cara
membersihkan mulut lansia termasuk juga membersih muka lansia, setelah gigi palsu
dilepas adalah :
a. Waslap dibasahi dengan air hangat
b. Bagian mulut dan muka yang kotor terkena busa pasta dilap bersih.
c. Teknik pengelapan mulut dan muka dilakukan dengan hati-hati dan lembut,
d. Dilap bagian atas muka dan diteruskan kebagian bawah sekitar mulut/bibir
dengan memutar dan diteruskan sampai ke dagu.
e. Dilakukan sampai bersih dan keringkan dengan whaslap lembut dan kering.
f. Lakukan pijitan ringan disekitar muka, leher dan dagu untuk melemaskan otot-
otot hidung dan mulut lansia.
g. Mencuci tangan sampai bersih.
h. Cara Memposisikan Kembali Lansia Ditempat Tidur dengan Kondisi
yang Nyaman
Setelah selesai proses menggosok gigi maka langkah selanjutnya adalah memposisikan
kembali lansia ditempat tidur dengan kondisi yang nyaman.
Mengembalikan posisi lansia ke tempat tidur sebelum sikat gigi dengan cara :
1) Apabila lansia miring kanan, letakkan tangan kanan petugas ke bawah punggung
kiri lansia lalu meminta lansia untuk memegang bahu kanan petugas kemudian
membantu lansia untuk kembali ke posisi semula secara perlahan-lahan.
2) Apabila lansia miring kiri, letakkan tangan kiri petugas ke bawah punggung
kanan lansia lalu meminta lansia untuk memegang bahu kiri petugas kemudian
membantu lansia untuk kembali keposisi semula secara perlahan-lahan.
3) Apabila lansia duduk/setengah duduk: zpabila ranjang bisa dinaikan, bantu
lansia untuk berbaring dengan cara putar kunci ranjang sesuai arah petunjuk
putaran sehingga ranjang bagian atas turun sampai posisi pasien terlentang.
Apabila ranjang tidak bisa dinaikan, bantu lansia untuk berbaring dengan cara
meletakkan tangan kanan petugas ke bawah punggung kiri lansia lalu meminta
lansia untuk memegang bahu kanan petugas kemudian membantu lansia dengan
perlahan-lahan sampai posisi lansia terlentang (posisi petugas disebelah kanan
lansia).
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membersihkan Mulut dan Menyikat
Gigi pada Lansia
1. Menempatkan perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan
membersihkan mulut pada troli, sesuai yang telah ditetapkan
2. Melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan diri
terhadap penularan penyakit sesuai kondisi pasien dan kebijakan yang berlaku
3. Memilih jenis pasta gigi sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi dan gusi yang
dimiliki pasien
C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Membersihkan Mulut dan Menyikat Gigi
pada Lansia
1. Harus teliti dan taat dalam menempatkan perlengkapan dan bahan untuk
menggosok gigi dan membersihkan mulut pada troli.
2. Harus teliti dan taat dalam melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja
dan perlindungan diri terhadap penularan penyakit sesuai kondisi pasien dan
kebijakan yang berlaku
3. Harus teliti dan taat asas dalam memilih jenis pasta gigi sesuai dengan tingkat
sensitivitas gigi dan gusi yang dimiliki pasien
4. Harus taat asas dalam menyampaikan salam terapeutik kepada lansia sebagai
awal tindakan asuhan
5. Harus teliti dan taat asas dalam menempatkan lansia pada posisi yang nyaman
untuk memudahkan dalam menggosok gigi dan membersihkan
6. Harus teliti dan taat asas dalam melakukan penyikatan gigi lansia dengan
urutan langngkah yang benar
7. Harus teliti dan taat asas dalam melepas gigi palsu pada lansia yang memiliki
gigi palsu dan membersihkan mulut lansia setelah gigi palsu dilepas
8. Harus hati-hati dan taat asas dalam memposisikan kembali lansia ditempat
tidur dengan kondisi yang nyaman
4. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran modul ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Membaca uraian materi yang sudah di sediakan.
b. Mengerjakan latihan/kasus/tugas yang telah disediakan.
c. Melakukan umpan balik dan tindak lanjut/reflektif.
5. Latihan/Kasus/Tugas
a. Tugas Teori
Jawablah soal di bawah ini
Jawaban:
a
d
2. Bagaimana cara melakukan tindakan
pencegahan kecelakaan kerja dan
perlindungan diri terhadap penularan
penyakit.
Jawab:
a
c
3. Bagaimana cara memilih jenis pasta gigi
sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi
dan gusi yang dimiliki pasien
Jawab:
a
c
4. Jelaskan posisi yang nyaman untuk
memudahkan dalam menggosok gigi dan
membersihkan mulut lansia
Jawab:
d
6. Bagaimana cara membersihkan mulut
lansia setelah gigi palsu dilepas
Jawab:
d
8. Bagaimana memposisikan kembali lansia
ditempat tidur dengan kondisi yang
nyaman setelah membersihkan mulut dan
gigi palsu
Jawab:
Lembar Evaluasi Tugas Teori Membersihkan Mulut dan Menyikat Gigi Pada Lansia
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.
No Benar Salah
1
2
3
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Membersihkan Mulut dan Menyikat Gigi Pada
Lansia dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?
Ya Tidak
B. Tugas Praktik
1. Elemen Kompetensi : Membersihkan Mulut dan Menyikat Gigi pada
Lansia
2. Waktu Penyelesaian : 180 menit
3. Capaian Unjuk Kerja :
Setelah menyelesaikan tugas Membersihkan Mulut dan Menyikat Gigi pada
Lansia peserta mampu:
a. Menempatkan perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan
membersihkan mulut pada troli, sesuai yang telah ditetapkan.
b. Melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan diri
terhadap penularan penyakit sesuai kondisi pasien dan kebijakan yang
berlaku.
c. Memilih jenis pasta gigi sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi dan gusi yang
dimiliki pasien.
d. Menyampaikan salam terapeutik kepada lansia sebagai awal tindakan
asuhan.
e. Menempatkan lansia pada posisi yang nyaman untuk memudahkan dalam
menggosok gigi dan membersihkan.
f. Melakukan penyikatan gigi lansia dengan urutan langngkah yang benar.
g. Melepas gigi palsu pada lansia yang memiliki gigi palsu.
h. memposisikan kembali lansia ditempat tidur dengan kondisi yang nyaman.
4. Daftar Alat dan Bahan :
2. Baskom plastik
3. Sikat gigi
Untuk menutup leher
4. Handuk besar atau kecil
dan dada
Alat pembersih mulut
5.
yang
digerakkan dengan
listrik
6. Meja troly Untuk tempat peralatan
gosok
gigi
7. Sarung tangan karet Untuk membantu
menggosok
gigi
Saru
8 Waslap Untuk mengelap bagian
mulut dan pipi
9 Lap Bersih Untuk mengelap bagian
mulut dan pipi
B. BAHAN
1 Pasta gigi
7. Standar Kinerja
a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang
ditetapkan.
b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada
8. Tugas
Abstraksi tugas II:
Alat dan perlengkapan disiapkan dari tugas I, maka Tugas II yaitu melengkapi
alat manual maupun elektronik dan bahan untuk menggosok gigi dan
membersihkan mulut, memilih jenis pasta gigi, menempatkan lansia pada posisi
yang nyaman, penyikatan gigi lansia yang stroke, melepas gigi palsu dan
memposisikan kembali lansia ditempat tidur dengan kondisi yang nyaman.
9. Instruksi Kerja
a. Siapkan perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan
mulut.
b. Memilih jenis pasta gigi sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi dan gusi yang
dimiliki pasien.
c. Menyampaikan salam terapeutik kepada lansia sebagai awal tindakan asuhan.
d. Menempatkan lansia pada posisi yang nyaman untuk memudahkan dalam
menggosok gigi dan membersihkan mulut.
e. Penyikatan gigi lansia dengan urutan langkah yang benar.
f. Melepas gigi palsu pada lansia yang memiliki gigi palsu.
g. Memposisikan kembali lansia ditempat tidur dengan kondisi yang nyaman.
nyaman
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Membersihkan Mulut dan Menyikat
Gigi pada Lansia telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah
ditentukan?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA
PENILAI
Catatan Penilai :
Catatan :
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
7. Rangkuman
Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja
sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien.
Mengidentifikasi, mengungkap perasaan dan mengkaji masalah dan evaluasi
tindakan yang dilakukan oleh perawat. Komunikasi Terapeutik adalah komunikasi
yang sangat dibutuhkan untuk kesembuhan pasien dalam hal ini lansia
8. Umpan Balik dan Tindak Lanjut/Reflektif
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini hal-hal penting yang telah saya peroleh
adalah:
1 Aspek
Pengetahuan
2 Aspek
Keterampilan
3 Aspek Sikap
Kerja
b. Gigi palsu direndam dengan air garam hangat dalam baskom kecil.
c. Gigi palsu dibersihkan dengan pasta gigi dan sikat gigi pada air yang
mengalir.
d. Lansia diberi kumur-kumur untuk membersihkan mulutnya.
e. Gigi palsu yang sudah bersih dipasangkan kembali pada mulut lansia.
4. Uraian Materi
Cara melepas gigi palsu dengan hati-hati dari mulut lansia sama dengan cara
melepas gigi palsu pada lansia yang memakai gigi palsu, yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia kalau akan membantu melepas gigi palsunya.
b. Mendampingi lansia mengeluarkan gigi palsunya dan membantu meletakkan
gigi palsu ke dalam gelas kumur yang telah berisi air hangat.
c. Menggunakan sarung tangan karet untuk menolong mengeluarkan gigi
palsunya
d. Mempersilahkan lansia berkumur terlebih dahulu sebelum mengeluarkan gigi
palsunya.
e. Membantu membuka mulut lansia secara hati-hati sekali, sabar dan lembut.
f. Mengeluarkan gigi palsu mulai dari bagian rahang atas, dilanjutkan ke bagian
rahang bawah.
g. Memasukkan gigi palsu lansia ke dalam gelas kumur berisi air hangat.
h. Mencuci tangan sampai bersih.
b. Gigi palsu direndam dengan air garam hangat dalam baskom kecil.
Cara merendam gigi palsu dengan air garam hangat dalam baskom kecil,
yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia bahwa anda akan membersihkan gigi palsunya
sesuai prosedur dan standar kebersihan gigi.
b. Menyiapkan meja troli untuk tempat alat dan bahan pembersih gigi palsu lansia.
c. Mengenakan sarung tangan tipis dari bahan karet.
d. Membantu mengeluarkan gigi palsu (bilamana gigi palsu tersebut belum
dilepaskan, dipersilahkan lansia untuk berkumur terlebih dahulu, baru gigi
palsunya dilepaskan).
e. Merendam gigi palsu ke dalam mangkok kumur berisi air hangat,
f. Membersihkan kotoran-kotoran gigi dengan tusuk gigi hati-hati, mulai dari
bagian dalam kemudian berpindah ke bagian luar.
g. Merendam gigi palsu dengan air garam hangat selama 5 menit dalam baskom kecil
untuk membunuh kuman-kuman gigi.
h. Membilas gigi palsu dengan dengan air hangat kemudian mengelapnya dengan
kain lembut kering dan bersih
i. Meletakkan gigi palsu ke dalam mangkok berisi air steril hangat
j. Memberitahukan kembali kepada lansia bahwa gigi palsunya telah selesai
dibersihkan dan ditempatkan pada gelas kumur.
k. Membereskan peralatan pembersih gigi palsu ke tempatnya semula.
l. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.
c. Gigi palsu dibersihkan dengan pasta gigi dan sikat gigi pada air yang
mengalir.
Cara membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada
air mengalir, yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia bahwa anda akan membersihkan gigi palsunya
sesuai prosedur dan standar kebersihan gigi.
b. Menyiapkan meja troli untuk tempat alat dan bahan pembersih gigi palsu lansia.
c. Mengenakan sarung tangan tipis dari bahan karet.
d. Membantu mengeluarkan gigi palsu (bilamana gigi palsu tersebut belum
dilepaskan, dipersilahkan lansia untuk berkumur terlebih dahulu, baru gigi
palsunya dilepaskan).
e. Merendam gigi palsu ke dalam mangkok kumur berisi air hangat,
f. Membersihkan kotoran-kotoran gigi dengan tusuk gigi hati-hati, mulai dari
bagian dalam kemudian berpindah ke bagian luar.
g. Menyikat gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada air yang
mengalir.
h. Membersihkan gigi palsu dengan pembilasan dengan air hangat kemudian
mengelapnya dengan kain lembut kering dan bersih
i. Meletakkan gigi palsu ke dalam mangkok berisi air steril hangat
j. Memberitahukan kembali kepada lansia bahwa gigi palsunya telah selesai
dibersihkan dan ditempatkan pada gelas kumur.
k. Membereskan peralatan pembersih gigi palsu ke tempatnya semula.
l. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.
d. Lansia diberi kumur-kumur untuk membersihkan mulutnya.
Cara memberi kumur kumur kepada lansia untuk membersihkan mulutnya, yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia bahwa anda akan memberikan air untuk kumur-
kumur dan membersihkan mulutnya.
b. Menggunakan sarung tangan karet.
c. Mengambil teko dari atas baki kemudian menuangkan air yang ada dalam teko
kedalam gelas sampai batas ¾ gelas.
d. Memberikan air untuk kumur - kumur kepada lansia dengan mengambil air dari
gelas yaitu tangan dominan memegang gelas kemudian mengangkat dan
mendekatkan gelas ke ujung bibir bawah lansia kemudian memasukkan air ke
dalam mulut lansia dengan sopan.
e. Meminta lansia mengeluarkan air kumur secara perlahan-lahan dengan cara air
bekas kumur dikeluarkan dan ditampung di baskom kecil/bengkok yang telah
berada di atas tempat tidur.
f. Menampung air kumur pada ember kecil dan membuang air kumur ke sampah
medis dengan cara menginjak penekan injakan tempat sampah sehingga tutup
tempat sampah terbuka kemudian menuangkan air bekas kumur ke dalam tempat
sampah tersebut secara perlahan-lahan.
g. Mengeringkan mulut dan bibir lansia, dengan cara mengelapnya sampai kering
dan bersih dengan menggunakan tisu secara perlahan.
h. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.
e. Gigi palsu yang sudah bersih dipasangkan kembali pada mulut lansia.
Cara memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan pada mulut lansia,
yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia bahwa anda akan memasangkan gigi palsunya
kembali.
b. Menggunakan sarung tangan karet.
c. Mempersilahkan lansia berkumur-kumur terlebih dahulu dengan memberikan air
hangat untuk membersihkan mulutnya.
d. Membantu membuka mulut lansia dan memasangkan kembali gigi palsu yang
sudah dibersihkan secara hati-hati sekali, sabar dan lembut.
e. Memberitahukan kembali kepada lansia bahwa gigi palsunya telah terpasang dan
menanyakan apakah pemasangannya sudah pas.
f. Membereskan peralatan pembersih gigi palsu ke tempatnya semula.
g. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.
3. Membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada air
mengalir.
5. Memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan pada mulut lansia.
C. Sikap kerja
1. Harus teliti dan taat asas dalam melepas gigi palsu dengan hati-hati dari mulut
lansia.
2. Harus teliti dan taat asas dalam merendam gigi palsu dengan air hangat dalam
baskom kecil.
3. Harus cermat dan taat asas dalam membersihkan gigi palsu dengan
menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada air mengalir
4. Harus cermat dan taat asas dalam memberi kumur-kumur kepada lansia untuk
membersihkan mulutnya
5. Harus cermat dan taat asas dalam memasangkan kembali gigi palsu yang sudah
dibersihkan pada mulut lansia
4. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran modul ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Membaca uraian materi yang sudah di sediakan..
b. Mengerjakan latihan/kasus/tugas yang telah disediakan.
c. Melakukan umpan balik dan tindak lanjut/reflektif.
5. Latihan/Kasus/Tugas
a. Tugas Teori
Jawablah soal di bawah ini
Jawab:
Jawab:
5
Bagaimana cara memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan
pada mulut lansia
Jawab:
No Benar Salah
1
2
3
4
5
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Membersihkan Gigi Palsu telah dijawab
PENILAI
Catatan Penilai :
B. Tugas Praktik
c. Membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi
e. Memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan pada mulut lansia
2. Baskom plastik
3. Sikat gigi
1. Pasta gigi
b. Mampu merendam gigi palsu dengan air hangat dalam baskom kecil.
c. Mampu cara membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan
e. Mampu memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan pada mulut
lansia.
6. Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan
praktik kerja ini adalah :
7. Standar Kinerja
a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang
ditetapkan.
b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada
8. Tugas
Setelah selesai dengan tugas II dilanjutkan dengan tugas III yaitu melepas dan
membersihkan gigi palsu dengan hati-hati dari mulut lansia serta perawatan dan
9. Instruksi Kerja
c. Membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada
air mengalir.
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Membersihkan Gigi Palsu telah
Catatan :
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
6.Rangkuman
Dalam membersihkan gigi lansia harus hati-hati dan diperlukannya tahapan-tahapan
yang harus diikuti oleh Care Giver dalam membersihkan gigi lansia tersebut agar tidak
menimbulkan luka ataupun perasaan sakit kepada pasien lansia.
7.Umpan Balik dan Tindak Lanjut/Reflektif
Hal-hal penting yang
No Aspek Tindak Lanjut
diperoleh
1 Aspek
Pengetahuan
2 Aspek
Keterampilan
3 Aspek Sikap
Kerja
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini hal-hal penting yang telah saya peroleh
adalah:
3. Uraian Materi
a. Alat dan bahan dibersihkan dengan desinfectan dan dikeringkan.
Jawab:
No Benar Salah
1
2
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Membersihkan Gigi Palsu telah dijawab
Catatan Penilai :
PENILAI
B. Tugas Praktik
1 Pasta gigi
2 Obat kumur
PENILAI
Catatan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
A. Dasar Perundang-undangan
Kompetensi
B. Buku Referensi
C. Referensi Lainnya
4. http://infokesehatanonline.com/kategori/tips-kesehatan
5. http://bit.ly/fxzulu
6. http://health.kompas.com
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
Lansia ------------------------------------------------------------------------- 35
8. Cara Melepas Gigi Palsu pada Lansia yang Memiliki Gigi Palsu ------ 37
yang Nyaman----------------------------------------------------------------- 38
1. Cara Melepas Gigi Palsu dengan Hati Hati dari Mulut Lansia --------- 45
Mulutnya --------------------------------------------------------------------- 47
Dikeringkan-------------------------------------------------------------------- 51
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menata Kembali Alat Habis Pakai --- 51
B. Daftar Bahan----------------------------------------------------------------------- 54
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 4 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
Mulut dan Gigi Palsu Lansia ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
terapeutik pada lansia dan keluarga pada saat bertemu, mempelajari data lansia
yang mencakup aspek fisik dan psikologi sebagai bahan pertimbangan untuk
dan informasi tambahan yang diperoleh dari lansia dan keluarga, menyusun
2. Membersihkan mulut dan menyikat gigi pada lansia yang meliputi kegiatan
membersihkan mulut pada troli, sesuai dengan cara penempatan yang telah
diri terhadap penularan penyakit sesuai dengan kondisi pasien dan kebijakan
yang berlaku, memilih jenis pasta gigi dsesuai dengan tingkat sensitivitas gigi
dan gusi yang dimiliki lansia, menyampaikan kembali salam terapeutik kepada
lansia sebagai awal tindakan asuhan, menempatkan lansia pada posisi yang
gigi palsu setelah gigi palsunya dilepas dan memposisikan lansia kembali
3. Membersihkan gigi palsu yang meliputi kegiatan melepas gigi palsu dengan hati
hati dari mulut lansia, merendam gigi palsu dengan air garam hangat dalam
baskom kecil, membersihkan gigi palsu dengan pasta gigi dan sikat gigi pada
air yang mengalir, memberi kumur kumur untuk membersihkan mulut lansia,
dan memasangkan kembali gigi palsu yang sudah bersih pada mulut lansia.
4. Menata kembali alat habis pakai yang meliputi kegiatan membersihkan alat dan
bahan dengan desinfectan dan dikeringkan, dan menyimpan alat dan bahan ke
tempat semula.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 6 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
BAB II
MEMPERSIAPKAN KEGIATAN
Bertemu
sangatlah penting agar terjalin komunikasi antara lansia dan keluarga dengan
“ibu”, kecuali apabila sebelumnya pasien telah meminta anda untuk memanggil
a. Berbicara dengan pelan, jelas, tidak harus berteriak, menggunakan bahasa dan
c. Gunakan sentuhan lembut dengan sentuhan ringan di tangan, lengan atau bahu.
yaitu :
a. Aspek fisik
dialami, peruban fisik organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa di capai
dan dikembangkan serta penyakit yang dapat di cegah progresifitasnya.
b. Aspek psikologis
Karena pendekatan ini sifatnya absrak dan mengarah pada perubahan prilaku,
masalah yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab bagi klien.
Kesehatan
dari faktor waktu. Pada umumnya setelah orang memasuki usia lanjut ia mengalami
penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar,
makin melambat. Sedangkan fungsi psikomotor meliputi hal- hal yang berhubungan
berakibat lansia menjadi kurang cekatan. Perubahan ini bisa mempengaruhi pada
Proses mempelajari data lansia yang mencakup aspek fisik dan psikologis
berhubungan dengan sikap kerja dari seorang perawat. Sikap kerja seorang perawat
antara lain :
Suatu yang dianggap baik bagi orang lain seperti lansia menjadi senang
bisa menyenangkan dan memberi rasa percaya diri lansia sakit gigi.
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan atau
Hygiene mulut
perawatan mulut, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan
menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit atau
medikasi yang digunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan
bergantung terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan mulut merupakan bagian
penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai
mulut, gigi, gusi, dan bibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel-partikel
dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Beberapa penyakit yang mungkin
muncul akibat perawatan gigi dan mulut yang buruk adalah karies, gingivitis (radang
gusi), dan sariawan. Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat
dan
adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik serta untuk
mencapai rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan
gusi dan bibir selanjutnya dapat menstimulus. Hygine gigi dan mulut, dipegaruhi
oleh sejumlah faktor. Praktik menjaga kesehatan dipengeruhi oleh pengetahuan dan
sikap dari individu. Dalam menjaga kebersihan diri salah satunya kebersihan gigi dan
a. Citra tubuh
b. Praktik sosial
d. Pengetahuan
e. Variabel kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan lansia mempengaruhi perawatan kebersihan gigi
mulut. Orang dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda memiliki praktik
f. Pilihan pribadi
Setiap orang memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk
g. Kondisi fisik
Orang yang menderita penyakit tertentu atau orang yang sudah terlalu tua
standar dan informasi yang diperoleh dari keluarga akan terkait dengan aktivitas
menjalin hubungan dengan lansia dalam hal pelayanan, menggali dan menganalisis
gigi palsu dan menjaga/membantu lansia sewaktu menggosok gigi, akan terkait
terlebih dahulu sebelum lansia menggosok gigi. Perlengkapan alat-alat dan bahan
6. Gelas kumur
Untuk tempat air berkumur-
kumur
7. Handuk
Untuk melap mulut dan muka
8. Cottonbath
Untuk membersihkan gigi palsu
lansia
9. Tusuk gigi
Untuk membersihkan gigi palsu
lansia
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 12 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
mengantisipasi kebutuhan khusus perlu diketahui terlebih dahulu kondisi gigi lansia
a. Holitosis, bau nafas yang tidak sedap yang dapat disebabkan oleh kuman atau
lainnya.
Setelah mengetahui kondisi gigi lansia dan masalah kesehatan gigi dan
mulut lansia, maka cara menyusun rencana tindakan berdasar pada data pasien,
menjadi keluhan pasien lansia, dan menyiapkan obat-obatan yang tepat sesuai
kondisi lansia. Jika diperlukan minta dokter menyiapkan sikat gigi khusus yang
dirancang untuk lansia guna membantu cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Makanan manis atau mengandung tepung akan menempel pada permukaan gigi.
Setelah memakan makanan yang manis lansia harus menggosok gigi untuk
mengurangi aksi plak. Memakan buah yang mengandung asam (misalnya apel dan
makanan berserat seperti sayuran segar) juga mengurangi plak. Kualitas keasaman
makanan mengeliminasi bakteri yang membentuk pada gigi. Diet seimbang yang
Bagi lansia yang memiliki gigi agak lengkap dapat menyikat giginya sendiri dua
kali sehari pada pagi dan malam sebelum tidur, termasuk bagian gusi. Bila ada
gigi berlobang dan ada endapan warna kuning sampai cokelat sebaiknya dibawa
ke puskesmas.
Bagi lansia yang menggunakan gigi palsu, gigi dibersihkan dengan sikat gigi
perlahan-lahan dibawah air yang mengalir bila perlu dapat gunakan pasta gigi.
Pada waktu tidur gigi palsu dilepas dan direndam dalam air bersih.
Untuk lansia yang tidak mempunyai gigi sama sekali setiap habis makan juga
harus menyikat secara lembut bagian gusi dan lidah menggunakan sikat yg
lembut atau menggunakan kain yang lembut untuk membersihkan sisa makanan
yang melekat. Selain menyikat gusi dan lidah lansia yang tidak memiliki gigi
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 14 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
sama sekali setiap habis makan juga harus berkumur untuk membersihkan sisa
makanan.
2. Mempelajari data lansia mencakup aspek fisik dan psikologis sebagai bahan
C. Sikap kerja
1. Cekatan dan taat asas dalam menyampaikan salam pada lansia dan keluarga
2. Teliti dan taat asas dalam mempelajari data lansia mencakup aspek fisik dan
kesehatan.
3. Teliti dan taat asas dalam mempersiapkan perlengkapan dan bahan sesuai
4. Teliti dan taat asas dalam menyusun rencana tindakan berdasar pada data
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 15 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
BAB III
Memelihara kebersihan gigi lansia yang tirah baring adalah dengan memberikan
tindakan membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari kotoran dengan
menggunakan kasa steril yang dibahasai
Merawat gigi palsu adalah tindakan membersihkan dan merawat gigi yang dapat
ditanggalkan. Prosedur ini dilakukan pada lansia yang memiliki gigi palsu dan tidak
dapat merawatnya secara mandiri.
1) Tujuan:
Gigi merupakan salah satu organ penguyah yang terdiri dari gigi-gigi pada
rahang atas dan rahang bawah, lidah serta saluran-saluran penghasil air ludah.
Kalau
diperhatikan sebuah gigi diluar mulut, dapat kita bagi gigi tersebut atas tiga bagian :
1. Mahkota gigi
2. Akar gigi
3. Leher gigi, yang terletak diantara kedua bagian, yaitu mahkota gigi dan akar
gigi.
Pada keadaan normal, hanya mahkota gigi saja yang merupakan bagian gigi yang
kelihatan di dalam mulut. Pada manusia dewasa hingga lansia yang sehat,
mempunyai 32 buah gigi, terbagi menjadi 16 buah gigi pada rahang atas dan 16
buah
Pada setiap bagian dari rahang kiri atau rahang kanan dijumpai 2 buah gigi seri, 1
buah gigi taring, 2 buah gigi geraham kecil dan 3 buah gigi geraham besar, yaitu :
1. Gigi seri :
2. Gigi taring :
Gigi Lansia
Gigi merupakan salah satu organ penguyah yang terdiri dari gigi-gigi pada
rahang atas dan rahang bawah, lidah serta saluran-saluran penghasil air
ludah. Kalau diperhatikan sebuah gigi diluar mulut, dapat kita bagi gigi
tersebut atas tiga bagian :
1. Mahkota gigi
2. Akar gigi
3. Leher gigi, yang terletak diantara kedua bagian, yaitu mahkota gigi dan
akar gigi.
Pada keadaan normal, hanya mahkota gigi saja yang merupakan bagian gigi
yang kelihatan di dalam mulut. Pada manusia dewasa hingga lansia yang
sehat, mempunyai 32 buah gigi, terbagi menjadi 16 buah gigi pada rahang
atas dan 16 buah gigi pada rahang bawah. Pada setiap bagian dari rahang
kiri atau rahang kanan dijumpai 2 buah gigi seri, 1 buah gigi taring, 2 buah
gigi geraham kecil dan 3 buah gigi geraham besar, yaitu :
1. Gigi seri :
Bentuknya seperti pahat dan berfungsi memotong makanan
Cara kerja gigi seri ada persamaannya dengan gunting
2. Gigi taring :
Bentuknya runcing dan berguna untuk merobek/membelah makanan
Cara kerja gigi taring ada persamaannya dengan pisau potong
Bentuknya besar dan benjol-benjol
ah gigi pada rahang bawah.
menggilingnya.
3. Gigi geraham :
Gigi geraham pertama yang tumbuh pada waktu umur 6 tahun, tidak
menghaluskan makanan.
Gigi juga merupakan alat pengunyah alami yang dimiliki manusia. Karena
begitu pentingnya kegunaan dan fungsi gigi, maka menjaga dan merawat gigi harus
kita lakukan supaya fungsi gigi tidak berkurang. Memelihara kesehatan gigi tidak
hanya perlu dilakukan oleh anak-anak serta remaja maupun orang dewasa saja,
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 17 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
1. Gigi seri :
Bentuknya seperti pahat dan berfungsi memotong makanan
Cara kerja gigi seri ada persamaannya dengan gunting
2. Gigi taring :
Bentuknya runcing dan berguna untuk merobek/membelah makanan
3. Gigi geraham :
Gigi geraham pertama yang tumbuh pada waktu umur 6 tahun, tidak
tumbuh lagi dan tidak ada penggantinya.
Gigi juga merupakan alat pengunyah alami yang dimiliki manusia. Karena begitu
pentingnya kegunaan dan fungsi gigi, maka menjaga dan merawat gigi harus kita
lakukan supaya fungsi gigi tidak berkurang. Memelihara kesehatan gigi tidak hanya
perlu dilakukan oleh anak-anak serta remaja maupun orang dewasa saja, namun
lansia juga perlu tetap merawat kesehatan gigi walaupun mungkin tinggal
beberapa biji saja gigi yang dimilikinya.
Perawatan serta pemeliharaan kesehatan gigi lansia dapat dilakukan dengan cara-
cara berikut.
Orang yang telah lanjut usia akan mengalami banyak sekali penurunan fungsi
organ tubuh. Penurunan tersebut tak terkecuali terjadi pada mulut lansia. Mulut
mulut dan gigi terasa kering. Oleh karena itu, upaya pemeliharaan kesehatan
gigi lansia dalam masalah ini adalah dengan memperbanyak konsumsi air putih.
Tidak semua lansia giginya tanggal atau ompong semua giginya. Tetapi banyak
juga lansia yang giginya masih kuat tertancap pada gusi. Biasanya, orang yang
sudah tua kurang memperhatikan kesehatan mulut dan gigi, karena telah
menurunnya fungsi organ tubuh yang lainnya. Namun, supaya gigi tetap sehat
menggosok gigi.
Orang yang sudah lanjut usia sangat membutuhkan nutrisi dan gizi yang
seimbang untuk mendapatkan tenaga dan menjaga fungsi organ tubuh lain
tetap berjaga. Makanan yang kaya serat penting untuk dikonsumsi untuk
memudahkan proses pencernaan di dalam tubuh. Bagi lansia yang sudah tidak
memiliki gigi sangat baik memakan makanan yang lembut namun banyak
4. Berhenti merokok
Merokok merupakan tradisi yang sulit dihentikan bagi orang yang sudah terkena
gigi. Kandungan bahan kimia (nikotin) yang ada dalam rokok dapat membuat
plak hitam pada gigi, yang dapat mengakibatkan gigi keropos atau rapuh. Bagi
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 18 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
kondisi tubuh lansia yang sudah tidak sebugar dan sekuat saat muda dulu.
Kayu siwak memiliki manfaat yang sangat banyak untuk kesehatan mulut dan
menggunakan kayu siwak sebagai ganti sikat gigi. Kayu siwak tidak hanya
membersihkan gusi serta lidah. Gunakanlah kayu siwak sehabis makan, mau
tidur, dan setelah bangun tidur. Sunah yang diajarkan nabi, sebelum sholat juga
Gigi palsu dapat menjadi alternative pemeliharaan kesehatan gigi lansia yang
sudah hilang karena banyak yang tanggal. Gigi palsu dapat melindungi gusi dari
minuman yang panas dan dingin. Pakailah gigi palsu yang sesuai dengan ukuran
usia sudah tidak muda lagi. Malah justru usia lanjut dituntut untuk lebih menjaga
kesehatan, karena kondisi tubuh yang sudah lemah mengakibatkan banyak kuman
dan virus mudah masuk dalam tubuh, sehingga menjaga kesehatan harus dilakukan.
terhadap gigi lansia. Kebersihan mulut dan gigi pada lansia harus tetap dijaga
dengan menyikat gigi dan kumur-kumur secara teratur meskipun sudah ompong.
Bagi lansia yang memiliki gigi agak lengkap dapat menyikat giginya sendiri dua kali
sehari pada pagi dan malam sebelum tidur, termasuk bagian gusi dan bila ada gigi
berlobang dan ada endapan warna kuning sampai cokelat sebaiknya segera ke
puskesmas.
plak, dan bakteri, juga memasase gusi dan mengurangi ketidaknyamanan yang
dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 19 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
membersihkan mulut pada troli ditata dan disusun sesuai dengan kebutuhan.
Dengan demikian trolley digunakan untuk dapat menciptakan cara kerja yang efektif
dan efisien, sehingga perawat dapat membawa sekaligus seluruh peralatan dan
diatur diletakkan dan disusun di atas meja troli serta didekatkan ke tempat tidur
Perlengkapan dan bahan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut pada
Perlengkapan :
d. Handuk untuk alas di dada biar tidak basah dan untuk membersihkan mulut
Bahan-bahan :
a. Pasta gigi
b. Air bersih
c. Obat kumur
kesehatan mulut untuk pemeliharaan gigi, dan kesehatan mulut yang kurang baik,
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 20 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
Serta kebersihan mulut yang buruk dapat mengakibatkan invasi bakteri yang dapat
peredaran. Beberapa laporan terbaru telah ditemukan, bakteri mulut salah satu
perawatan gigi dan mulut secara rutin dan benar karena hal itu sangat penting
ditimbulkan akibat kurangnya menjaga kesehatan serta perawatan gigi dan mulut
Masalah yang sering terjadi akibat dari kurangnya kebersihan gigi dan
a. Holitosis, bau nafas yang tidak sedap yang dapat disebabkan oleh kuman atau
lainnya.
diantara waktu makan. Makanan manis atau mengandung tepung akan menempel
pada permukaan gigi. Setelah memakan makanan yang manis lansia harus
menggosok gigi untuk mengurangi aksi plak. Memakan buah yang mengandung
asam (misalnya apel dan makanan berserat seperti sayuran segar) juga mengurangi
plak. Kualitas keasaman makanan mengeliminasi bakteri yang membentuk pada gigi.
Untuk mengurangi dampak lansia terkena penyakit mulut dan gigi, maka
perawat sebelum melaksanakan tugas membantu lansia menggosok gigi, harus
menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan dan memasang sarung
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 21 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
tangan terlebih dahulu. Standar Opersioanal Prosedur (SOP) mencuci tangan dan
Mencuci Tangan
1) Menempatkan diri berdiri tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15
2) Membuka kran : apabila menggunakan handle kran putar: membuka kran air
dengan semua ujung jari tangan dominan dengan cara memutar kran ke arah
kiri atau berlawanan arah dengan jarum jam secara perlahan sehingga air bersih
handle kran geser : membuka kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke
ujung sisi dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar siku
(kanan) tangan dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup
bawah air bersih yang mengalir pada kran dan lengan bawah tangan dominan
membasahi ujung tangan sampai siku (siku tangan berada di dalam wastafel)
secara berulang-ulang sehingga seluruh sisi ujung tangan sampai siku basah
oleh air. Lakukan juga langkah tersebut untuk lengan bawah pada tangan non
dominan.
tangan non dominan di bawah tube botol sabun cair untuk menampung sabun
dan menekan tube botol sabun cair biasa dengan tangan yang dominan
sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak 1 ml (1 kali
tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan menggosok-
Apabila
menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap
basahi sabun dibawah air bersih yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua
telapak tangan sebanyak ± 5 kali (sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada
tempatnya kembali (usahakan sabun tidak membawa air dengan cara ditiriskan
terlebih dahulu).
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 22 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
gosok pergelangan tangan non dominan secara memutar sampai dengan siku,
tangan dengan menyatukan kedua telapak tangan dan kedua telapak tangan
sela-sela jari-jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari
tangan
10-15 detik.
tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan menempel pada
non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik. Membersihkan sela-sela jari
punggung tangan non dominan dengan cara meregangkan jari-jari tangan non
dominan dan punggung tangan non dominan masih menempel pada telapak
tangan non dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan
non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak 10 kali dalam
10-15 detik, lakukan hal yang sama pada persendian jari tangan dominan.
9) Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara
menggenggam ibu jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan
tangan dominan.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 23 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari tangan
Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat
dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas / dekat ibu jari tangan
ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada
atas/dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah/ kearah kelingking tangan non
detik, dan melakukan secara bergantian pada ujung jari tangan non dominan
11) Membilas kedua tangan di bawah air mengalir dengan cara telapak tangan saling
lengan tangan bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung
jari tangan sampai siku dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan
bawah terbilas oleh air (siku berada didalam atas wastafel). Dapat dilakukan
secara berulang sampai busa sabun hilang dan tangan terasa tidak licin.
12) Menutup keran : apabila menggunakan handle kran putar : mengambil tissue
(apabila telapak tangan masih basah maka dapat mengambil kembali tissue),
kemudian mengambil tissue lalu menempelkan tissue pada handle kran putar
dengan seluruh ujung jari tangan dominan berada diatas handle kran putar yang
sudah di alasi tissue kemudian memutar kran ke arah kanan atau searah dengan
jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat sampah non medis dengan
cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak ±1m.
tangan dibawah mesin. Jaga agar kedua tangan tidak menyentuh permukaan
mesin. Bila menggunakan tissue dengan cara mengambil tissue sheet yang
sudah siap ambil (ujung tissue berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan
tangan dominan ± 2 sheet dan keringkan tangan non dominan dengan menekan
menggunakan tissue mulai dari telapak tangan non dominan sampai siku
buang tissue pada tempat sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue
tangan dominan seperti cara di atas. Usahakan tangan berada didepan tubuh
1) Meletakkan sarung tangan steril pada posisi yang sejajar dengan jari tangan.
2) Membuka bungkus sarung tangan dengan hati-hati dan jaga agar tidak
terkontaminasi.
3) Memasang sarung tangan pada tangan dominan, pastikan sarung tangan tidak
4) Dengan menggunakan tangan yang sudah terpasang sarung tangan steril, ambil
5) Mengatur agar posisi jari sarung tangan mengarah ke depan dan menyesuaikan
menemukan jenis pasta gigi yang terpajang di rak panjang. Mulai dari yang untuk
gigi sensitif, yang dapat memutihkan gigi, mengandung penyegar mulut, mencegah
penumpukan plak hingga mencegah gigi berlubang. Apa benar semua pasta gigi ini
orang yang menciptakan pasta gigi? Tentunya untuk membersihkan gigi, bukan?
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 25 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
Seiring waktu, para dokter gigi sepakat, bahwa pasta gigi tidak hanya membantu
membersihkan gigi, tetapi juga mencegah gigi agar tidak mudah berlubang. Oleh
sebab itu, pasta gigi harus mengandung fluoride, zat yang dapat mencegah lubang.
Menurut Prof. Dr. drg. Hj. Melanie S Djamil, Mbiomed, Dekan FKG Usakti,
mengandung fluoride. Kalau tidak, mungkin tidak sampai enam bulan, gigi dijamin
akan mulai berlubang. Pasta gigi untuk anak-anak biasanya memiliki kandungan
fluoride yang lebih rendah dan zat lain yang lebih lembut di mulut. Jadi, apapun
pasta gigi yang Anda beli, pastikan mengandung fluoride. Banyaknya varian yang
ada di pasaran timbul bukan lain karena pasta gigi ternyata masih merupakan
produk harian favorit yang menguntungkan. Namun, tidak disangka hal ini malah
Meskipun sebenarnya kandungan inti semua pasta gigi sama saja, ada
beberapa varian yang mengklaim punya kelebihan. Sejauh apa sih bedanya, dan
apakah ini bukan taktik pemasaran semata? Mari kita ulas satu per satu.
Pasta gigi pemutih biasanya mengandung zat silika dan enzim-enzim yang
berfungsi menggosok noda di permukaan gigi. Noda pada gigi dapat berasal dari
kopi, teh, atau merokok. Tapi sebelum membeli pasta gigi pemutih yang mahal,
silakan ke dokter gigi langganan untuk memastikan bahwa noda di gigi penyebabnya
memang noda di permukaan. Jika noda disebabkan oleh hal lain seperti lubang,
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 26 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
obat-obatan yang diminum waktu kecil atau penuaan, seberapa sering pun anda
menyikat gigi tidak akan membuatnya menjadi putih. Bahkan, untuk orang yang gigi
dan gusinya sensitif, pemutih dalam pasta gigi ini bisa menimbulkan luka dan nyeri.
varian untuk mencegah gigi sensitif datang kembali. Pasta gigi sensitif mengandung
kalium nitrat atau arginin yang dapat mengurangi sensitivitas di gigi. Gigi sensitif
ditandai dengan rasa ngilu. Namun jangan salah, karena lubang kecil di gigi yang
tidak terlihat sekalipun juga dapat menyebabkan rasa ngilu di gigi. Bedanya, si
penderita gigi sensitif ini merasakan ngilu yang lebih tajam dan hanya sekilas
setelah
makan/minum yang panas atau dingin. Gigi sensitif biasanya disebabkan karena gusi
yang sudah mulai turun atau kerusakan email. Jika ngilu yang Anda alami bertahan
beberapa menit, bisa jadi itu bukan gigi sensitif, melainkan sudah ada lubang di gigi.
Pasta gigi sensitif dapat efektif mencegah ngilu untuk sementara waktu. Untuk itu,
sebaiknya periksakan ke dokter gigi untuk memastikan penyebab ngilu di gigi dan
Pasta gigi herbal juga sempat populer. Pasta gigi ini menawarkan
pembersihan gigi tanpa deterjen dan hanya mengandung bahan-bahan alami. Meski
demikian, perlu diwaspadai karena beberapa pasta gigi herbal ternyata tidak
Pasta gigi lain mengaku dapat mencegah dan mengurangi plak di gigi. Plak
terbentuk akibat gigi yang kurang bersih sehingga kuman mudah berkembang biak
dan merusak gigi. Pasta gigi seperti ini biasanya mengandung triclosan atau zinc
sitrat. Dengan demikian, akumulasi plak dapat dihambat dan racun yang dihasilkan
bakteri yang dapat menyebabkan gangguan gusi juga berkurang. Pasta gigi boleh
banyak variannya, tapi tidak perlu galau mau pilih yang mana. Jalan terbaik mungkin
dengan menanyakan kepada dokter gigi. Dokter akan memberitahu pasta gigi yang
4. Cara Memilih Jenis Pasta Gigi Sesuai dengan Tingkat Sensitivitas Gigi
gigi.Apakah Anda pilih untuk mengatasi karang gigi (tartar)?atau butuh pasta gigi
memikirkan pasta gigi terbaik untuk Anda, maka sangat penting untuk
Pasta gigi tersedia dalam bentuk pasta, gel, atau bubuk. Walaupun
terdapat banyak jenis pasta gigi di pasaran, namun ada beberapa bahan yang
Bahan abrasif
Bahan gosok seperti kalsium karbonat dan silikat, membantu menghilangkan
Tambahan Perasa
Pemanis buatan seperti sakarin, sering ditambahkan pada pasta gigi untuk
membuatnya terasa lebih enak. Banyak orang menyukai pasta gigi dengan mint,
namun selain itu terdapat banyak “rasa” pasta gigi seperti kayu manis, lemon-
Pengental
Bahan yang menambah ketebalan pasta gigi, termasuk getah dan molekul
Deterjen.
Busa yang Anda lihat ketika Anda menyikat gigi berasal dari deterjen seperti
walaupun sebenarnya kandungan intinya sama saja. Berikut ini perbandingan dari
Bahan yang paling penting dicari ketika memilih pasta gigi adalah fluoride.
Fluoride adalah mineral alami. Penggunaan fluoride telah berperan dalam penurunan
drastis terjadinya kerusakan gigi dan gigi berlubang selama 50 tahun terakhir.
Bakteri dalam mulut Anda mengkonsumsi gula dan pati yang menempel pada gigi
Anda setelah makan. Fluoride membantu melindungi gigi Anda dari asam yang
dihasilkan oleh bakteri tersebut. Hal ini dilakukan dalam dua cara sebagai berikut:
Pertama, fluoride membuat enamel gigi Anda lebih kuat dan lebih kecil
kemungkinan rusaknya akibat asam.
memastikan bahwa gigi Anda mendapatkan manfaat dari mineral-mineral yang baik
untuk gigi. Jangan berpikir untuk tidak menggunakan pasta gigi fluoride ketika Anda
tinggal di daerah yang air nya mengandung fluoride. Penelitian telah menunjukkan
fluoride pada gigi, bahkan di daerah dengan pasokan air yang mengandung fluoride
tingkat tinggi.
Ada banyak pasta gigi yang ditujukan untuk mengatasi karang gigi di
pasaran, dan sebagian besar pasta gigi tersebut mengandung fluoride. Setiap orang
memiliki lapisan bakteri pada gigi yang disebut plak. Jika plak ini tidak segera
dibersihkan dengan pembersih mulut yang tepat, maka plak mengeras menjadi
karang gigi. Karang gigi yang sulit hilang ini dapat terakumulasi pada gigi dan di
bawah gusi Anda, dan pada akhirnya akan menyebabkan penyakit gusi.
Ada berbagai bahan yang digunakan dalam pasta gigi untuk membantu
mencegah akumulasi karang gigi pada gigi. Senyawa kimia seperit pirofosfat dan
zinc citrate, sering ditambahkan dan telah terbukti efektif. Selain itu, beberapa pasta
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 29 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
gigi juga mengandung antibiotik triclosan, yang dapat membunuh beberapa bakteri
bahan anti plak dan terbukti lebih efektif untuk mengendalikan karang gigi
Bagi orang yang memiliki gigi yang mudah teriritasi, misalnya karena suhu
panas atau dingin, maka ada tersedia pasta gigi yang diformulasikan secara khusus
untuk gigi sensitif. Pasta gigi ini biasanya mengandung kalium nitrat (potassium
nitrate) atau strontium chloride. Senyawa kimia tersebut mengurangi sensitivitas gigi
dengan menghalangi jalur gigi yang menempel pada saraf. Untuk membantu gigi
sensitif, gunakan pasta gigi ini minimum empat minggu, agar dapat merasakan
hasilnya.
Rasa ngilu merupakan tanda dari gigi sensistif, tetapi jangan salah lubang
kecil di gigi yang tidak tampak sekalipun juga bisa menyebabkan rasa ngilu di gigi.
Yang membedakan adalah ngilu yang dirasakan oleh penderita gigi sensitif akan
lebih tajam dan cuma sekilas usai makan atau minum yang panas atau dingin.
pasta gigi pemutih yang sekarang dipasarkan untuk penggunaan sehari-hari. Pasta
gigi whitening atau pemutih biasanya tidak mengandung pemutih. Sebaliknya, pasta
gigi tersebut mengandung partikel abrasif atau bahan kimia yang efektif menggosok
atau mengikat noda gigi dan membantu mengeluarkan noda dari permukaan gigi.
Meskipun Anda mungkin khawatir bahwa zat abrasivitas pada pasta gigi pemutih
dapat merusak gigi Anda, namun penelitian menunjukkan bahwa pasta gigi pemutih
tidak lebih keras dari enamel gigi dibandingkan pasta gigi jenis lain.
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda memilih pasta gigi
Pilih yang telah mendapat izin dari lembaga resmi, seperti Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) atau yang direkomendasikan oleh badan luar negeri seperti
ADA (American Dental Association). Apapun pasta gigi yang Anda butuhkan,
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 30 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
pastikan untuk memilih pasta gigi yang telah mendapat izin resmi. Pasta gigi
yang ada izin tersebut telah dievaluasi keamanan dan efektivitasnya oleh
mengandung zat beracun dietilen glikol. Badan Pengawas Obat dan Makanan
Amerika - FDA (Food and Drug Administration) saat ini menyarankan untuk
berkomitmen untuk bergaya hidup alami, Anda mungkin ingin memilih pasta
gigi yang mendapat izin resmi dan hanya mengandung bahan-bahan alami.
mulut yang baik pada anak-anak, Anda bisa memilih pasta gigi dengan rasa
buah untuk menarik perhatian agar mereka menyikat gigi. Yang ingin
Dengan begitu banyak pilihan yang berbeda dan kombinasi yang tersedia,
Anda dapat mencoba-coba dengan berbagai merek, jenis, dan rasa untuk
Setelah mengetahui jenis pasta gigi dengan tingkat sensivitas gigi dan gusi
yang dimiliki pasien, berikut ini disampaikan cara perawatan gigi sensitif.
produk dingin/panas seperti es krim atau kopi?Apakah Anda merasa gigi ngilu tiba-
tiba saat udara dingin? Jika ya, Anda mengalami apa yang disebut gigi sensitif. Ada
banyak alasan untuk sensitivitas, bisa karena makan terlalu panas atau dingin, juga
karena cuaca dingin dapat menyebabkan ngilu sesaat, tajam, dan sangat sakit.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 31 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
menyikat gigi yang tidak benar. Jika Anda terlalu keras saat menyikat gigi, Anda
mengekspos akar gigi Anda dengan merusak enamel. Ini bisa menyebabkan
sensitivitas. Jika Anda menderita gigi retak, itu bisa memberi ruang untuk plak dan
Berikut ini cara perawatan gigi sensitif, seperti dilansir Bold Sky (20/01/2014).
Perawatan untuk gigi sensitif termasuk kebersihan mulut yang baik dan teratur.
Sebagai bagian dari ini, Anda akan perlu untuk menyikat gigi dua kali sehari.
Bersihkan lidah Anda dengan benar sehingga kotoran dan partikel lainnya yang
setiap kali Anda makan sesuatu sehingga partikel tidak menempel pada gigi
Anda.
Pasta gigi sensitivitas seperti dapat Anda gunakan saat gosok gigi. Ada beberapa
pasta gigi sensitivitas yang tersedia di pasar. Anda bahkan dapat memilih salah
Jika Anda menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras, Anda akan
Ketika menyikat keras, akar gigi Anda bisa terkena sehingga memberikan Anda
banyak rasa sakit.Bahkan, menyikat keras juga dapat menyebabkan gusi dan
Enamel gigi akan aus ketika Anda mulai mengkonsumsi makanan asam seperti
cuka, jus, salad dressing dll. Setelah Anda selesai mengkonsumsi makanan ini,
Anda harus mencuci mulut Anda dengan air. Ini akan membantu membersihkan
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 32 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
partikel menempel pada gigi Anda dan dengan demikian mempengaruhi enamel
gigi.
Perawatan untuk gigi sensitif dengan menggunakan produk fluoride. Anda dapat
menggunakan obat kumur dan pasta gigi yang mengandung fluorida yang pada
sensitif gigi Anda dengan fluoride dalam produk yang Anda pakai untuk gigi.
Air dalam kasus gigi sensitif hanya untuk es krim yang dingin, Anda memiliki
cara yang lebih baik untuk menghadapinya. Kumur mulut Anda dengan air
hangat setelah Anda selesai makan. Ini akan membantu menurunkan rasa,
mudah terpengaruh, dan dalam jangka panjang dinginnya es krim tidak akan
sepanjang bagian gigi yang tampak peka. Anda dapat melakukannya untuk
Mengunjungi dokter gigi secara teratur dan selalu menggosok gigi yang benar
Tindakan Asuhan
bagaimana berhubungan dengan orang lain. Sedangkan mneurut Stuart G.W. (1998),
yang tepat) disamping itu juga memerlukan pemikiran penuh serta memperhatikan
menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan
disapa dengan suara lembut dan ramah sambil menatap mata lansia, serta :
c. Menanyakan dengan sopan dan ramah tentang identitas klien “Maaf nama
dilakukan pada lansia, yaitu ”Permisi Pak/Bu, saya akan membantu Bapak/Ibu untuk
membersihkan gigi, dengan cara menyikat gigi Bapak/Ibu menggunakan sikat dan
pasta gigi tetapi sebelumnya saya akan peragakan cara berkumur dan cara
dan mengatur posisi klien dalam menggosok gigi dan membersihkan mulut (sesuai
SOP) adalah :
1) Apabila posisi klien berbaring dan tidak mampu untuk duduk maka petugas
membantu klien untuk miring dengan nyaman sesuai dengan arah tangan non
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 34 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
kanan petugas ke bawah punggung kiri klien lalu meminta klien untuk
lahan. Apabila klien dominan menggunakan tangan kanan, letakkan tangan kirin
petugas ke bawah punggung kanan klien lalu meminta klien untuk memegang
2) Apabila posisi klien berbaring dan mampu untuk duduk bantu klien untuk duduk
dengan cara : Apabila ranjang bisa dinaikan, bantu klien untuk duduk dengan
cara putar kunci ranjang sesuai arah petunjuk putaran sehingga ranjang bagian
atas terangkat sampai posisi pasien duduk. Apabila ranjang tidak bisa dinaikan,
bantu klien untuk duduk dengan cara meletakkan tangan kanan petugas ke
bawah punggung kiri klien lalu meminta klien untuk memegang bahu kanan
Urutan langkah yang benar dalam melakukan penyikatan gigi lansia sesuai
a. Memeriksa kelengkapan alat (baskom, sikat gigi, pasta gigi, dan handuk) yang
akan digunakan dan diletakkan di atas meja kecil atau korsi didekat tempat
tidur.
c. Mengatur posisi klien, usahakan duduk dengan posisi yang nyaman. Bila tidak
dapat duduk, usahakan untuk dapat duduk setengah miring dengan cara
d. Mencuci tangan
f. Meletakkan handuk di bawah dagu klien sehingga menutup dada agar tidak
basah.
g. Meletakan ember kecil dibawah dagu klien agar air bekas kumur dapat
tertampung.
atau belum
k. Mengambil sikat gigi dari tempatnya dan menjelaskan dan memperagakan cara
menyikat gigi
o. Membasahi sikat gigi dengan menggunakan air dan mengoleskan pasta pada
sikat gigi
p. Memberikan sikat gigi kepada klien dan meminta klien untuk memulai menyikat
gigi
q. Mengamati dan melakukan koreksi apabila ada kekeliruan dalm proses menyikat
gigi
Sikat gigi secara perlahan, mulai dari bagian luar lalu kedalam dan kebelakang
gigi. Arah menyikat dari atas kebawah untuk gigi bagian atas, dan dari bawah ke
atas untuk gigi bagian bawah agar kotoran/ sisa makanan dapat tersapu
s. Memberikan air kumur pada klien dan meminta klien untuk melakukan kumur
t. Meminta klien mengeluarkan air kumur ke dalam ember kecil dan menampung
air kumur pada ember kecil dan membuang air kumur ke sampah medis
v. Mengembalikan posisi klien pada posisi sebelum sikat gigi dan mengucapkan
terima kasih
x. Mengangkat gelas dan ember kecil dan diletakan diatas baki dan membereskan
y. Melepas sarung tangan lalu masukan kedalam bengkok kosong dan mencuci
tangan
z. Mendokumentasikan tindakan
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 36 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
8. Cara Melepas Gigi Palsu pada Lansia yang Memiliki Gigi Palsu
Lansia setelah memakai gigi palsu, bukan berarti masalah selesai sampai di
sini. Kebersihan gigi dan mulut serta gigi palsu harus dipelihara dengan baik. Kalau
tidak dipelihara, bisa fatal. Misal, bisa terjadi infeksi atau kerusakan gigi; terutama
pada gigi palsu cekat yang masih ada sisa gigi asli. Dokter gigi akan memeriksa
Agar tidak terjadi masalah kebersihan pada gigi palsu dan mulut maka gigi
palsu harus dipelihara dan dibersihkan. Gigi palsu ketika dibersihkan terlebih dahulu
dikeluarkan dari mulut lansia. Cara melepas gigi palsu pada lansia yang memakai gigi
palsu adalah :
palsunya.
e. Membantu membuka mulut lansia secara hati-hati sekali, sabar dan lembut.
f. Mengeluarkan gigi palsu mulai dari bagian rahang atas, dilanjutkan ke bagian
rahang bawah.
g. Memasukkan gigi palsu lansia ke dalam gelas kumur berisi air hangat.
mulut lansia. Kebersihan mulut setelah gigi palsu dilepas dilakukan dengan hati-hati,
sabar dan lembut agar lansia merasa nyaman walaupun gigi palsunya dilepas.
Cara membersihkan mulut lansia termasuk juga membersih muka lansia, setelah gigi
b. Bagian mulut dan muka yang kotor terkena busa pasta dilap bersih.
c. Teknik pengelapan mulut dan muka dilakukan dengan hati-hati dan lembut,
d. Dilap bagian atas muka dan diteruskan kebagian bawah sekitar mulut/bibir
e. Dilakukan sampai bersih dan keringkan dengan whaslap lembut dan kering.
f. Lakukan pijitan ringan disekitar muka, leher dan dagu untuk melemaskan otot-
yang Nyaman
Mengembalikan posisi lansia ke tempat tidur sebelum sikat gigi dengan cara :
kiri lansia lalu meminta lansia untuk memegang bahu kanan petugas kemudian
2) Apabila lansia miring kiri, letakkan tangan kiri petugas ke bawah punggung
kanan lansia lalu meminta lansia untuk memegang bahu kiri petugas kemudian
lansia untuk berbaring dengan cara putar kunci ranjang sesuai arah petunjuk
putaran sehingga ranjang bagian atas turun sampai posisi pasien terlentang.
Apabila ranjang tidak bisa dinaikan, bantu lansia untuk berbaring dengan cara
meletakkan tangan kanan petugas ke bawah punggung kiri lansia lalu meminta
lansia).
terhadap penularan penyakit sesuai kondisi pasien dan kebijakan yang berlaku
3. Memilih jenis pasta gigi sesuai dengan tingkat sensitivitas gigi dan gusi yang
dimiliki pasien
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 38 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Membersihkan Mulut dan Menyikat Gigi
pada Lansia
1. Harus teliti dan taat dalam menempatkan perlengkapan dan bahan untuk
2. Harus teliti dan taat dalam melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja
dan perlindungan diri terhadap penularan penyakit sesuai kondisi pasien dan
3. Harus teliti dan taat asas dalam memilih jenis pasta gigi sesuai dengan tingkat
4. Harus taat asas dalam menyampaikan salam terapeutik kepada lansia sebagai
5. Harus teliti dan taat asas dalam menempatkan lansia pada posisi yang nyaman
6. Harus teliti dan taat asas dalam melakukan penyikatan gigi lansia dengan
7. Harus teliti dan taat asas dalam melepas gigi palsu pada lansia yang memiliki
gigi palsu dan membersihkan mulut lansia setelah gigi palsu dilepas
8. Harus hati-hati dan taat asas dalam memposisikan kembali lansia ditempat
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 39 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
BAB IV
MEMBERSIHKAN GIGI PALSU
Gigi merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan kesehatan dan
kebersihannya. Sebab gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang sangat
menunjang penampilan anda dan juga memberikan pesona tersendiri. Oleh sebab
itu
banyak orang yang rela tersiksa hanya untuk memakai behel agar giginya nampak
Setiap gigi orang dewasa yang telah dicabut baik sebagian atau
seluruhnya,
maka tidak ada jalan lain untuk mengembalikan fungsi pengunyahan selain dengan
membuat gigi palsu. Sebagus-bagusnya gigi palsu tetap lebih baik gigi aslinya, maka
kebersihan gigi adalah yang terpenting agar gigi tidak sakit sampai dicabut.
Walaupun
demikian kita masih beruntung karena ada pembuatan gigi palsu untuk mengganti
Dari segi estetika pada sebagian besar wanita, bila giginya sudah dicabut
maka alternatif penggunaan gigi palsu akan sangat menolong. Biarpun gigi yang
hilang hanya satu, maka penggantian gigi palsu akan menolong dan tidak
menjadikan
gigi yang asli tergeser kedudukannya karena gigi yang hilang tadi. Gigi lawannya
(gigi
antagonis) turun ke tempat gigi yang kosong tadi. Disini peran gigi palsu sangat
memudahkan pemasangan gigi palsu, sebab kalau terlalu lama kosong pemasangan
gigi palsu agak menyulitkan, sebab telah terjadi penyempitan antar gigi yang hilang
tadi.
Macam Gigi Palsu
a. Fixed Prothesa
Gigi palsu yang disemen pada gigi yang masih ada, jadi tidak dapat dibuka oleh
b. Removable Prothesa
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 40 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
Gigi palsu yang dijumpai di dalam mulut, dimana gigi palsu dengan
prothesa.
Bila tidak ada lagi gigi dalam mulut, maka dibuatkan suatu full prothesa.
Disini dibutuhkan kesabaran yang lebih besar bagi lansia, karena gigi palsu
ini tidak lagi mempunyai pegangan di dalam mulut. Walaupun sudah tidak
mempunyai gigi sama sekali di dalam mulut, tetapi kebersihan gusi mulut
tetap harus dijaga rapi dan jangan lupa kelalaian perawatan gusi gigi yang
Bagi mereka yang menggunakan gigi palsu penting bagi mereka untuk
tetap
menjaga kebersihan gigi tiruannya menggunakan banyak cara. Oleh karena itu
merawat gigi palsu juga merupakan hal yang perlu anda ketahui bagi anda yang
menggunakannya.
Pada awal pemasangan, gigi palsu sebaiknya dipakai setiap saat termasuk
di malam hari saat tidur. Bila mulut sudah beradaptasi, baru gigi palsu dilepas di
malam hari. Ini penting untuk memberi kesempatan bagi gusi untuk beristirahat dan
mencegah sisa makanan terperangkap, karena plat gigi palsu akan menutupi gusi
Setelah gigi palsu dipasang, kontrol ke dokter gigi yang memasang esok
harinya dan satu minggu kemudian. Tak lain agar dokter gigi mengetahui keluhan
pasien dan mencarikan solusinya. Sebaiknya, hindari dulu makanan minuman panas,
lakukan gerakan menelan untuk membantu menjaga posisinya saat bicara, tertawa,
Setelah hari ke-15 hingga 1 bulan setelah pemasangan, produksi air liur
umumnya sudah jauh berkurang. Makin sering gigi palsu dipakai untuk beraktivitas,
makin cepat mulut beradaptasi. Pada masa ini, bisa dicoba mengunyah berbagai
jenis makanan.
Kontrol ke dokter gigi 6 bulan sekali, untuk menilai kondisi gigi palsu
dengan rongga mulut. Pada mereka yang berusia lanjut dan pasien yang mememiliki
penyakit sistemik, harus lebih sering kontrol; 1×3 bulan. Biasanya, tulang rahang
sudah menyusut sehingga gigi palsu tidak pas lagi dengan kondisi tulang rahang,
sehingga perlu diperbaiki. Hindari absen memakai gigi palsu dalam waktu lama.
Misalnya tidak memakainya selama tiga bulan; begitu dipakai lagi, gigi palsu
Ada kalanya, gigi palsu lepasan membutuhkan perekat. Meski gigi palsu
sudah dibuat dengan baik, tapi ada kalanya kondisi struktur atau jaringan
pendukung gigi palsu sudah tidak memadai. Misal tulang rahang sudah menyusut
hingga sangat pendek, sehingga kecekatan gigi palsu tidak maksimal. Juga pada
lanjut usia yang produksi air liurnya sudah berkurang. Air liur berperan penting
untuk merekatkan gigi palsu dengan jaringan pendukung. Bila produksinya kurang,
kecekatan gigi palsu akan berkurang. Bila khawatir gigi palsu goyang saat berbicara
Perekat cukup dioleskan 1x sehari, efeknya bisa 8-12 jam. Penting untuk
diketahui, perekat bukan untuk mengoreksi gigi palsu yang memang tidak pas. Bila
perekat sudah dioleskan berkali-kali tapi gigi palsu tidak tercekat dengan baik,
makanan yang terselip; ini bisa menyebabkan masalah seperti bau mulut, iritasi dan
nyeri. Perekat juga membantu mengurangi gigi palsu bergeser saat makan dan
berbicara, serta meningkatkan kemampuan mengunyah makanan.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 42 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
Perekat cukup diaplikasikan di tiga titik pada gigi palsu untuk rahang atas,
dan dua titik untuk rahang bawah.Hindari aplikasi di pinggir gigi palsu, agar tidak
Gigi palsu lepasan perlu dilepas di malam hari, untuk dibersihkan. Ada
pendapat, boleh menyikat gigi palsu dengan pasta gigi. Pendapat lain tidak
kerusakan pada gigi palsu bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri di
dalam mulut.
Gigi palsu cukup disikat dengan sikat gigi dan air matang, tanpa pasta gigi.
mengandung sodium bicarbonaté (baking soda) dan asam sitrat. Bila kombinasi
kedua zat ini dimasukkan ke air, akan muncul reaksi buih seperti soda. Reaksi ini
makanan dan plak dari gigi palsu, serta menghilangkan bau dengan membunuh
bakteri.
Rendam gigi palsu dalam larutan pembersih selama 5 menit, lalu sikat dengan
sikat lembut. Selanjutnya, bilas dengan air mengalir hingga bersih. Setelah itu,
rendam gigi palsu dalam air. Gigi palsu sebaiknya tidak dibiarkan kering, karena sifat
fisik bahannya akan berubah, getas dan tidak bisa dipakai lagi.
Gigi palsu yang berada didalam mulut akan menekan gusi pada waktu
digunakan untuk mengunyah makanan, ataupun pada waktu istirahat tidak makan.
Penekanan ini akan menghambat peredaran darah ke gusi dan sisa-sisa makanan
yang tertinggal di gigi palsu akan merangsang karang gigi untuk melekat pada gigi
palsu tersebut.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 43 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
Jika anda menggunkan gigi palsu pastinya dokter anda akan merekomendasikan
pembersih gignya. Oleh karena itu penting bagi anda untuk menggunakan
kandungan pasta gigi tidak sesuai dengan bahan pada gigi palsu. Hal ini bisa
Hindari penggunaan sikat gigi yang kasar pada gigi palsu, gunakanlah sikat gigi
yang lembut yang bisa memberikan efek yang baik terhadap tekstur gigi palsu
anda. Menggunakan sikat yang kasar bisa memberikan bekas goresan dan kesan
Gigi palsu jaganlah dibiarkan lama tidak dibersihkan, utamanya jika anda telah
5. Tetap hygienis
Saat membersihkan gigi palsu atau saat melepasnya dari gusi anda, sebaiknya
melepasnya. Jaga agar gigi anda tidak jatuh ke lantai sebab dengan adanya
kejadian seperti itu berpotensi untuk memberikan efek bakteri pada gigi palsu.
Hal yang sangat berbahaya pada gigi adalah sisa makanan. Bukan hanya pada
gigi asli saja, namun hal ini juga sangatlah berbahaya bagi gigi palsu. Sehingga
penting untuk menjaga gigi agar tetap bersih, dengan membersihkan gigi palsu
Membiarkan mulut anda bebas dari gigi palsu selama beberapa jam sangatlah
baik. Anda bisa membiarkan gigi palsu anda terlepas kurang lebih 6 (enam) jam.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 44 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
Gigi palsu yang sedang dilepas sebaiknya direndam dalam air. Hal tersebut
sangat berguna bagi anda untuk menjaga kelembaban gigi palsu anda dan
terhindar dari kekeringan. Sebab gigi palsu tentunya akan sangat mudah panas.
Saat ingin memegang gigi palsu anda yang telah dilepas ada baiknya untuk
selalu
mengecek kesehatan dan kondisi gusi. Jika gusi anda bengkak atau memerah
maka hindari pemakaian beberapa saat atau anda bisa berkonsultasi pada dokter
Saat memutuskan menggunakan gigi palsu baik bagi anda untuk mengukur
dengan pas ukurannya agar tidak kebesaran. Gigi palsu yang kebesaran kurang
1. Cara Melepas Gigi Palsu dengan Hati Hati dari Mulut Lansia
Cara melepas gigi palsu dengan hat-hati dari mulut lansia sama dengan
cara melepas gigi palsu pada lansia yang memakai gigi palsu, yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia kalau akan membantu melepas gigi palsunya.
palsunya.
e. Membantu membuka mulut lansia secara hati-hati sekali, sabar dan lembut.
f. Mengeluarkan gigi palsu mulai dari bagian rahang atas, dilanjutkan ke bagian
rahang bawah.
g. Memasukkan gigi palsu lansia ke dalam gelas kumur berisi air hangat.
2. Cara Merendam Gigi Palsu dengan Air Garam Hangat dalam Baskom
Kecil
Cara merendam gigi palsu dengan air garam hangat dalam baskom kecil,
yaitu :
b. Menyiapkan meja troli untuk tempat alat dan bahan pembersih gigi palsu lansia.
palsunya dilepaskan).
g. Merendam gigi palsu dengan air garam hangat selama 5 menit dalam baskom
h. Membilas gigi palsu dengan dengan air hangat kemudian mengelapnya dengan
Cara membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat
gigi pada air mengalir, yaitu :
a. Memberitahukan kepada lansia bahwa anda akan membersihkan gigi palsunya
b. Menyiapkan meja troli untuk tempat alat dan bahan pembersih gigi palsu lansia.
palsunya dilepaskan).
g. Menyikat gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada air yang
mengalir.
l. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.
Mulutnya
d. Memberikan air untuk kumur - kumur kepada lansia dengan mengambil air dari
e. Meminta lansia mengeluarkan air kumur secara perlahan-lahan dengan cara air
f. Menampung air kumur pada ember kecil dan membuang air kumur ke sampah
medis dengan cara menginjak penekan injakan tempat sampah sehingga tutup
g. Mengeringkan mulut dan bibir lansia, dengan cara mengelapnya sampai kering
h. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.
Mulut Lansia
Cara memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan pada mulut
lansia, yaitu :
kembali.
d. Membantu membuka mulut lansia dan memasangkan kembali gigi palsu yang
e. Memberitahukan kembali kepada lansia bahwa gigi palsunya telah terpasang dan
g. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan kembali dengan air bersih.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 48 dari
Buku Informasi Versi: 2016
55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
3. Membersihkan gigi palsu dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi pada air
mengalir.
5. Memasangkan kembali gigi palsu yang sudah dibersihkan pada mulut lansia.
C. Sikap kerja
1. Harus teliti dan taat asas dalam melepas gigi palsu dengan hati-hati dari mulut
lansia.
2. Harus teliti dan taat asas dalam merendam gigi palsu dengan air hangat dalam
baskom kecil.
3. Harus cermat dan taat asas dalam membersihkan gigi palsu dengan
4. Harus cermat dan taat asas dalam memberi kumur-kumur kepada lansia untuk
membersihkan mulutnya
5. Harus cermat dan taat asas dalam memasangkan kembali gigi palsu yang sudah
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 49 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
BAB IV
MENATA KEMBALI ALAT HABIS PAKAI
Seorang perawat harus bisa menata kembali alat habis dipakai untuk
membersihkan gigi palsu lansia. Alat-alat yang perlu ditata kembali terdiri dari :
b. Sikat gigi
f. Meja troli
b. Sikat gigi
d. Whaslap
f. Meja troli
Meja troli sangat penting fungsinya dan digunakan oleh perawat dalam
palsu lansia. Di atas meja troli ini seluruh keperluan untuk menggosok gigi dan
membersihkan gigi palsu lansia ditata sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian
troli digunakan untuk dapat menciptakan cara kerja yang efektif dan efisien, dan
harus dilakukan oleh perawat sebelum dan sesudah waktu kerja mereka.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 50 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
Dikeringkan
terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi
kuman penyakit. Pengertian lain dari disinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat
langsung oleh disinfektan. Disinfektan tidak memiliki daya penetrasi sehingga tidak
mineral. Selain itu disinfektan tidak dapat membunuh spora bakteri sehingga
atau benda mati lainnya, sehingga kadarnya lebih toksik. Jika salah digunakan bisa
dikeringkan, yaitu :
b. Menyiapkan alat-alat untuk menggosok gigi yang terdiri dari gelas kumur, baskom
sedang atau bengkok dan sikat gigi yang sudah selesai dibersihkan.
f. Untuk gelas dan baskom sedang atau bengkok setelah kering diletakkan dan
Cara menyimpan alat dan bahan menggosok gigi dan membersihkan gigi
palsu disimpan ke tempat semula, dilakukan setelah alat dan bahan dalam
keadaan bersih dan sudah kering. Alat dan bahan menggosok gigi
dan
membersihkan gigi palsu disimpan dengan rapi dan teratur sesuai fungsi dan
kegunaannya.
C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menata Kembali Alat Habis Pakai
1. Harus cermat dan taat asas dalam membersihkan alat dan bahan menggunakan
2. Harus teliti dan taat asas dalam menyimpan alat dan bahan ketempat semula.
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 52 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
Kompetensi
B. Buku Referensi
3.
1. -
D. Referensi Lainnya
4. http://infokesehatanonline.com/kategori/tips-kesehatan
5. http://bit.ly/fxzulu
6. http://health.kompas.com
8. jtptunimus-gdl-budicahyop-6502-3-bab2
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 53 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
A. Daftar Peralatan
A. ALAT
2. Baskom plastik
3. Sikat gigi
B. Daftar Bahan
1. Pasta gigi
Untuk mematikan kuman-
2. Obat kumur
kuman dalam mulut
3. Air hangat bersih
Kapas bertangkai (cotton bath) panjang Untuk membersihkan gigi
4.
dan pendek bagian dalam
5. Tusuk gigi dan benang gigi
6. Sabun cuci tangan
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 54 dari
Buku Informasi Versi: 2016 55
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Pekerjaan Domestik T.970000.045.02
NO NAMA PROFESI
.
1. Endang Nuraini Asesor Perawat
Anggota Asosiasi Pendamping
dan Penjaga Lansia Indonesia
(AP2LI)
Judul Modul: Membersihkan Mulut dan Giigi Palsu Lansia Halaman: 55 dari
Buku Informasi Versi: 2016
55