Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN AYAT DAN HADIST TENTANG ZAKAT

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Tafsir Ayat-Hadist Ahkam
Dosen Pengampu: Arif Fikri, M.Ag

Disusun Oleh:
1. Dwi Kassya Deby Apriyani 2221020056
2. M. Rizqi Pratama 2221020122
3. Salsabilla Syafa Kamila 2221020168

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2023\ 1445 H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya,
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sserta
kepada keluarganya ,sahabat dan semua pengikutnya hingga akhir zaman.

Kami juga ingin berterima kasih kepada Bapak Arif Fikri, M.Ag selaku dosen
pengampu yang telah memberikan tugas ini kepada kami, berkat tugas yang
diberikan kami dapat menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam dengan
bidang yang kami tekuni. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah “Tafsir ayat-Hadist Ahkam” yang berjudul “Kajian Ayat
Dan Hadist Tentang Zakat”

Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dengan mengambil dari
beberapa sumber baik dari buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari
beberapa sumber yang ada tersebut.

Kami berterimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam


penyususna makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih
banyak kekurangan,oleh karena itu sangat diharapakan bagi pembaca untuk
menyampaikan saran atau keritik yang membangun demi tercapainya
makalah yang baik. Selain itu, makalah ini juga betujuan untuk memberikan wawasan
kepada penulis dan pembaca tentang Kajian Ayat dan Hadist Tentang Zakat, Semoga
Makalah ini bisa bermanfaat untuk orang banyak pada umumnya dan kami
khususnya.

Bandar Lampung, 21 September 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….
C. Tujuan…………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Zakat…………………………………………………………..
B. Kajian Ayat Tentang Zakat…………………………………………………..
C. Hadist Tentang Zakat……………………………………………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
pembahasan tentang rincian masalah zakat merupakan bab yang sangat luas
cakupannya. Di samping ada rincian-rincian mendasar yang telah banyak dibahas oleh ulama
Mutaqodimin (ulama klasik) dalam berbagai mazab ulama Figh berkaitan tentang Al-Amwal
Az-Zakawiyah (objek harta yang wajib dizakati). ashnaf Az-Zakah (para ashnaf yang berhak
atas zakat) dengan berbagai sudut pandang pembahasan. Dalam pembahasan- pembahasan
yang dilakukan, ada yang merinci hingga kepada turunan detail baik pada Al-Amwal Az-
Zakawiyah (objek harta yang wajib dizakati), ashnaf Az-Zakah (para ashnaf yang berhak atas
zakat), syarat haul, maupun pad al-fardu al-muqoddar (kadar wajib yang harus dizakati).

Harta dengan segala daya tariknya kadang menjadikan beberapa orang sebagai tujuan
bukan sarana sehingga rasa memiliki secara penuh dan kebakhilan, sangat mendominasi diri
seseorang. Sifat rakus dan rasa memiliki penuh akan harta yang didapatkan membuat
seseorang bertambah bakhil dan bahkan terus menumpuk pundi demi pundi hartanya sebagai
mana Allah firmankan bahwa kecintaan manusia pada harta amat sangat besar (Wa innahu
lihubbil khoiri la syadid) Oleh karena itu, Allah menjadikan sebagian dari harta seorang
muslim hak yang wajib yang harus dikeluarkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan zakat?
2. Apa saja kajian ayat yang menjelaskan tentang zakat?
3. Apa saja hadist yang menjelaskan tentang zakat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian zakat
2. Untuk mengetahui ayat yang menjelaskan tentang zakat
3. Untuk mengetahui hadist yang menjelaskan tentang zakat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat

Setiap orang muslim mengakui bahwa zakat merupakan salah satu penyangga
tegaknya Islam yang wajib ditunaikan. Zakat adalah rukun Islam yang ketiga, di
wajibkan di Madinah pada tahun kedpa hijriah. Namun, ada juga yang berpendapat
bahwa perintah ini diwajibkan bersama diwjibkan dengan perintah kewajiban shalat
ketika Nabi masih berada di Makkah.1

Zakat menurut bahasa yaitu tumbuh dan tambah. Kata ‘ zakat’ juga di gunakan
untuk ungkapan pujian, suci, keshalehan, dan berkah. Saaikh Taqiyudin berkata, “Lafaz
zakat secara bahasa menunjukkan arti tumbuh.”2

Secara terminologis zakat yang berarti hak yang wajib di ambil dari harta yang
banyak (yaitu harta yang mencapai nishab) untuk di berikan kepada kelompok tertentu,
yaitu mereka yang berhak mendapatkan sebagian dari harta tersebut. Firman Allah
SWT:

Artiny
a : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka. (At Taubah 103)3
Mazhab maliki mendefenisikan dengan mengeluarkan sebagian yang khusus pula yang
telah mencapai nishab (batas kuantitas yang mewajibkan zakat) kepada oeang orang yang
berhak menerimanya. Dengan catatan, kepemilikan itu penuh dan mencapai hawl
(setahun), bukan barang tambang dan bukan juga pertanian.

1
Muhammad, Aspek Hukum Dalam Muamalat (Depok: Graha Ilmu, 2007), Cet. 1, h.153
2
Sa’ad Yusuf Abdul Aziz, Sunnah Dan Bid’ah, alih bahasa oleh H. Masturi Irham

Lc,dkk, ( Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2008 ), Cet. 4, h. 345


3
Departemen Agama RI, op. cit. h. 203
Dari defenisi di atas tentang makna zakat yang di kemukakan para ulama di atas maka
penulis dapat memasukkan zakat adalah harta yang dimiliki orang muslim yang apa bila
apa bila sudah mencapai nasabnya maka wajib di keluarkan zakatnya dan diberikan kepada
mustahik sesuai dengan perintah Allah SWT, hal ini di jelaskan dalam Al-Qur’an bahwa
dalam harta orang orang kaya terdapat bagian yang merupakan bagian hak orang miskin,
Islam telah memberi tuntunan kepada umat manusia, dan ini salah satu bentuk cara hidup
sosial yang peduli sesama manusia, dimana zakat merupakan jambatan untuk
memperdekat hubungan kasih sayang antara umat manusia dan membuktikan bahwa Islam
itu bersaudara dan saling tolong menolong.

Seorang muslim yang mengeluarkan zakat akan dapat membersihkan dirinya dari sifat
kikir dan dosa, dia akan mendapat berkah dalam hartanya, keluarga dan peninggalannya.
Begitu juga orang muslim yang memberikan zakat, dia akan membersihkan dirinya dari
dosa dan dari harta yang haram.4

Zakat adalah satu hak yang diwajibkan pada harta tertentu (yaitu binatang ternak, yang
keluar dari bumi, uang, dan komoditi perdagangan) untuk kelompok tertentu (delapan
golongan yang disebutkan dalam surat At-Taubah ayat 60) pada waktu tertentu (yaitu ketika
sempurna haul-nya, kecuali pada buah-buahan karena waktu wajib zakatnya adalah saat
panen). Dan menurut Sayyid Sabiq, disebut zakat karena adanya harapan keberkahan,
penyucian jiwa dan pertumbuhannya dengan kebaikan; karena istilah ini diambil dari kata
Az-Zakah yang artinya secara bahasa adalah tumbuh, suci dan berkah.5

Zakat adalah kewajiban syar'i yang banyak dibahas dalam kitab-kitab fiqh turots (klasik)
maupun kitab-kitab fiqh mu'ashir (kontemporer). Dalam diskursus tentang zakat tentu sisi
khilafiyah fiqhiyyah menjadi sesuatu keniscayaan sebagaimana terjadi dalam diskursus
kewajiban syar'i lainnya. Tentu sebagai seorang muslim kita memandang bahwa sisi
khilafiyah yang ada dalam masalah merupakan parameter kekayaan tradisi ilmiyyah di
kalangan para ulama Mutaqoddimin (klasik) maupun ulama Mu’ashirin (kontemporer).

4
Gazi Inayah, op.cit. h. 23
5
Figh Al-Sunnah, Al-Sayyid Sabiq, Kairo, Dârul Fath li Al-i'lâm Al-`Arobi,
1999, hlm. 387.
B. Kajian Ayat Tentang Zakat

Ayat-ayat zakat yang terdapat dalam Al-Qur’an, dipahami oleh sebagian besar ulama
sebagai kewajiban. Mayoritas ulama menafsirkan zakat adalah kewajiban yang harus
ditunaikan oleh seorang muslim yang sudah memenuhi syarat tertentu. Beberapa syarat yang
sudah ditentukan oleh ulama itu antara lain adalah harta yang dipunyai adalah milik sendiri,
memenuhi batas kekayaan tertentu (nisab), layaknya sudah berlalu satu tahun (haul),
berbebas dari hutang, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai