Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : 2502-8308

September 2018, Vol. 03, No. 02, hal 106 - 112 P-ISSN : 2579-7980
jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jhp17

Manajemen Risiko Operasional Pada PT. ABC


Dengan Menggunakan Metode FMEA

Suparjo1, Abdul Rochman2


1
Institute Teknologi Adhi tama Surabaya
suparjo@itats.ac.id

Abstrak
PT. ABC perusahaan memproduksi polyurethane panel. Perusahaan ini membutuhkan
pengelolaan operasional yang baik. Dari identifikasi awal diketahui bahwa PT. ABC
memiliki masalah dalam proses produksi terutama berkaitan dengan target produksi dan
waktu produksi yang mengakibatkan terjadinya gangguan operasional. Permasalahan dari
indikasi risiko akan terjadinya, dan solusi pemecahannya. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini memakai diagram Ishikawa, dan metode Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA), bertujuan untuk mengetahui risiko tertinggi yang ada pada proses produksi. Hasil
diagram Ishikawa dilanjutkan dengan penilaian resiko dengan metode Failure Mode And
Effect Analysis (FMEA). Dari hasil FMEA diketahui bahwa terdapat 2 resiko dominan. Risiko
dominan yang terdapat pada PT. ABC adalah operator tidak mengenakan APD (Alat
Pelindung Diri) dan kurangnya konsentrasi pada operator saat bekerja.

Kata Kunci :Diagram Ishikawa, Failure Mode And Effect

Abstract
PT. ABC is one of the manufacturing industry that produced the polyurethane panel
This company needed to concern about its operational management. From the initial
identification known that the company had a problem on production process. This company
couldn’t research their target and also production period which resulted in operational
discruption, this research tried to fried tofind the causes, the risk and also the solution in this
research are ishikawa diagram and FMEA to determine the highest risk in the production
procees from FMEA it can be conduded that there are 2 dominant risk needed to be handled
first the risk are operator didn’n’t wear PPE (Personal Protective Equipment) and lacked of
concentration while working.

Keywords: Ishikawa diagram, Failure Mode and Effect Analysis

Pendahuluan perusahaan (Avella, et.a.,2001).


Metode FMEA bertujuan untuk Keberadaan manufacturing strategi juga
mengidentifikasi dan menilai risiko-risiko memberikan kontribusi untuk
yang memiliki hubungan dengan potensi meningkatkan daya saing perusahaa
kegagalan (Iswanto dkk. 2013). Menurut (Demeter,2003). Namun suatu usaha untuk
Parwati dan Sakti (2012), mengatakan mengurangi atau memperkecil risiko tetap
bahwa kualitas dari produk(barang/jasa) dapat dilakukan dengan melakukan suatu
merupakan factor dasar kepuasan pengendalian risiko terhadap ketidak
konsumen dalam menetukan produk yang pastian seperti kecelakaan kerja, bencana
akan dibeli atau di pakai. Menurut alam,perampokan, pencurian dan
Tchankova (2002), Empat kunci kebangkrutan (Muslich, 2007).
kompetitif manufaktur yangmeliputi cost, PT. ABC adalah sebuah
quality, delivery and flexibility perusahaan yang bergerak di bidang
menunjukan pentingnya strategi pembuatan Polyurethane Panel yang
manufaktur sebagai penentu daya saing banyak digunakan sebagai dinding isolasi
106
Suparjo, Abdul Rochman

ruang pendingin. Berawal dari kebutuhan Kegiatan tujuan penelitian dilakukan


akan ruang pendingin yang begitu besar dengan menggunakan materi dari berbagai
untuk pasar di Indonesia, maka sebuah sumber, nantinya dibuat tujuan
grup perusahaan yang sudah lama bergerak berdasarkan materi yang ditentukan.
di bidang pendingin (AC dan c. Studi Pustaka
refrigeration) memutuskan untuk Kegiatan studi pustaka dilakukan bersama
membentuk sebuah perusahaan yang pada saat kegiatan belajar di dalam kelas
memproduksi dinding isolasi untuk ruang ataupun secara individu yang mempelajari
pendingin. tentang manajemen risiko.
Produk yang dihasilkan tidak d. Studi Lapangan
hanya dinding isolasi, seiring Studi lapangan berupa pengamatan secara
berkembangnya zaman perusahaan mulai langsung yang berguna untuk melihat
memproduksi panel atap, pintu darurat, keadaan objek penelitian sebelum
dan instalasi dinding truk pendingin. Dari melakukan tahap lebih lanjut. Yang
identifikasi awal diketahui bahwa PT. dimaksud objek disini adalah proses-
ABC memiliki masalah dalam proses proses yang ada di PT. ABC
produksi terutama berkaitan dengan target e. Pengumpulan Data
produksi dan waktu produksi yang Tahap pengumpulan data merupakan suatu
mengakibatkan terjadinya gangguan metode pengumpulan data yang dilakukan
operasional. oleh peneliti untuk mendapatkan informasi
Tantangan terbesar dalam proses dan data dari objek penelitian. Cara yang
produksi saat ini adalah mengelola dan dilakukan dengan wawancara dan
mengurangi risiko yang melekat dalam observasi langsung terhadap lingkungan
setiap situsai bisnis. Manajemen risiko kerja.
merupakan salah satu elemen penting f. Pengolahan data
dalam menjalankan bisnisperusahaan Dalam tahap ini dilakukan proses
karena semakin berkembangnya dunia pengolahan data antara lain:
perusahaan serta a. Menghitung nilai-nilai risiko
meningkatnyakompleksitas aktivitas b. Membuat diagram ishikawa
perusahaan mengakibatkan meningkatnya c. Menganalisa risiko dominan dengan
tingkat risiko yangdihadapi perusahaan. metode FMEA
Sasaran utama dari implementasi g. Analisa Data
manajemen risiko adalah melindungi Analisa Data merupakan proses lanjutan
perusahaan terhadap kerugian yang pengolahan data, untuk dapat
mungkin timbul. Manajemen risiko juga menginterprestasikan hasil tersebut maka
digunakan untuk memberikan informasi dilakukan langkah analisa pembahasan
yang mendasar mengenai konsep yang mencakup analisa risiko, antara lain:
manajemen risiko serta perlunya a. Menganalisa penyebab risiko
penerapan manajemen risiko dalam suatu mengunakan diagram ishikawa
perusahaan. b. Menganalisa hasil risiko dengan
Metode Penelitian metode FMEA
Uraian Metode Penelitian c. Membuat usulan perbaikan dari risiko
a. Identifikasi Masalah dan Perumusan dominan
Masalah h. Kesimpulan dan Saran
Kegiatan ini dilakukan untuk Pada bagian ini akan dibuat rangkuman
mengidentifikasi dan merumuskan yang berisikan hasil dari pengolahan data,
masalah dalam penelitian sehingga apa analisa dan juga berisi saran-saran dalam
yang menjadi tujuan dari penelitian ini upaya perbaikan kegiatan produksi di PT.
dapat tercapai. ABC.
b. Tujuan Penelitian
107
Manajemen Risiko Operasional Pada PT. ABC Dengan Menggunakan Metode FMEA

Flowchart Metode Penelitian 5 Kecelakaan kerja pada


operator produksi
6 Kendala dalam
pendistribusian
7 Kesalahan pencatatan hasil
produksi
8 Produk mengalami kecacatan
9 Kesalahan dalam pemilihan
pemasaran produk
10 Penyimpangan kesepakatan
perjanjian denagan distributor
11 Adanya pesaing dengan
produk yang sama
12 Risiko Peniruan produk dari
Eksternal perusahaan lain
13 Terjadinya bencana alam
14 Perekonomian masyarakat
sekitar yang menurun
15 Pembaruan peraturan daerah
yang baru
16 Timbunya masalah antara
pengelola dengan masyarakat
sekitar

Penilaian Resiko
Analisa terhadap penerimaan risiko
ditentukan berdasarkan nilai risiko
yangdiperoleh dari hasil perkalian anatara
Gambar 2.1. Flowchart Metode Penelitian kemungkinan dengan konsekuensi risiko.
Tabel 3.2 Penilaian Risiko
No Jenis Identikasi L C LxC
Hasil Dan Pembahasan Risik Risiko
Identifikasi Resiko o
Pada tahap pengumpulan data 1 Risiko Sulitnya 2 2 4
Finans mencari
dilakukan dengan mengidentifikasi risiko ial konsumen
kegagalan proses serta efek risiko yang 2 Penurunan 2 3 6
ada proses produksi di PT. ABC. Proses pendapatan
3 Kurangnya 2 3 6
ini adalah tahap awal yang diperoleh dari ketersediaan
survei dan wawancara. Tiap proses pada bahan baku
tahap ini memiliki risiko kegagalan proses 4 Risiko Kerusakan 3 3 9
yang dapat menurunkan kualitas panel Opera pada peralatan
sional dan mesin
yang dapat menimbulkan penambahan produksi
biaya yang tidak terduga dan signifikan. 5 Kecelakaan 5 5 25
Berikut ini adalah faktor-faktor kerja pada
operator
kegagalan yang diperoleh dari identifikasi produksi
risiko: 6 Kendala 1 2 2
Tabel 3.1 Identifikasi Risiko PT. ABC dalam
pendistribusia
No Jenis Identifikasi Risiko n
Risiko 7 Kesalahan 3 3 9
1 Risiko Sulitnya mencari konsumen pencatatan
2 Finansial Penurunan pendapatan hasil produksi
3 Kurangnya ketersediaan 8 Produk 5 4 20
bahan baku mengalami
4 Risiko Kerusakan pada peralatan dan kecacatan
Operasional mesin produksi 9 Kesalahan 1 2 2
dalam
108
Suparjo, Abdul Rochman

pemilihan
pemasaran Metode Material Manusia
produk Kurangnya
Operator
tidak
pemahaman metode menggunakan
10 Penyimpanga 1 2 2 kerja
Bahan baku mudah
bereaksi kimia APD
n kesepakatan Tidak adanya
Kurang
konsentrasi
pelatihan K3
perjanjian Kecelakaan kerja pada
denagan operator produksi
Masih menggunakan Kurang adanya rambu-
distributor mesin semi otomatis rambu bahaya
Lingkungan kerja yang
11 Adanya 3 4 12 Peralatan tidak sesuai panas
standar
pesaing
dengan Mesin Lingkungan

produk yang Gambar 3.1. Diagram Ishikawa Kecelakaan Kerja


sama Pada Operator
12 Risiko Peniruan 3 3 9
Ekster produk dari
nal perusahaan Analisa Risiko Dominan Dengam
lain Metode FMEA
13 Terjadinya 3 3 9 Dari identifikasi diagram ishikawa
bencana alam
14 Perekonomian 2 1 2 selanjutnya dilakukan identifikasi faktor
masyarakat dan penyebab risiko yang paling dominan
sekitar yang Tabel 3.3 Hasil Identifikasi Penyebab dan
menurun
15 Pembaruan 2 2 4
Faktor Risiko
peraturan No Faktor Penyebab Risiko
daerah yang Risiko
baru 1 Kecelakaan Kurang konsentrasi
16 Timbunya 1 1 1 2 kerja pada Operator tidak
masalah operator menggunakan APD
antara 3 produksi Tidak adanya pelatihan K3
pengelola
dengan 4 Kurangnya pemahaman
masyarakat metode kerja
sekitar 5 Masih menggunakan
mesin semi otomatis
6 Peralatan tidak sesuai
Dari tabel diatas dapat diketahui
standard
bahwa potensi risiko yang sering terjadi 7 Kurang adanya rambu-
adalah kecelakaan kerjapada operator rambu bahaya
produksi, produk mengalami kecacatan 8 Lingkungan kerja yang
dan adanya pesaing dengan produk yang panas
sama. 9 Bahan baku mudah
bereaksi kimia
10 Produk Kurang teliti dalam bekerja
Analisa Diagram Ishikawa 11 mengalami Kerusakan pada mesin
Beberapa faktor risiko kecacatan produksi
diidentifakasi penyebab masalahnya 12 Penggunaan metode kerja
menggunakan Diagram Ishikawa. Ada 5 tidak sesuai standard
faktor penyebab utama yang signifikan 13 Prosedur kerja kurang
tepat
yang perlu diperhatikan antara lain: 14 Perawatan mesin tidak
manusia, metode kerja, mesin/peralatan, teratur
material dan lingkungan.Pada mitigasi 15 Bahan baku sudah
risiko didapatkan beberapa risiko sebagai kadaluarsa
penyebab yang paling dominan pada 16 Kesalahan pencampuran
perusahaan. Dari hasil tersebut dianalisa rasio bahan
17 Pengaturan suhu pada area
dengan mengidentifikasi penyebab produksi
menggunakan diagram ishikawa. 18 Adanya Kurang inovasi dalam
pesaing memproduksi produk
19 dengan Tidak melakukan promosi
20 produk Produk sudah ada di pasar

109
Manajemen Risiko Operasional Pada PT. ABC Dengan Menggunakan Metode FMEA

21 yang sama Tidak bekerjasama dengan kurang tepat


dinas perindustrian 14 Perawatan 3 1 2 6
22 Proses produksi yang mesin tidak
mudah teratur
15 Bahan baku 4 2 1 8
23 Banyak produsen yang sudah
memproduksi mesin kadaluarsa
sejenis 16 Kesalahan 4 2 1 8
24 Lokasi perusahaan jauh pencampuran
dari target pasar rasio bahan
17 Pengaturan 3 2 1 6
suhu pada area
Perhitungan RPN (Risk Priority produksi
Number) 18 Kurang 2 2 2 8
Setelah mendapatkan nilai severity, inovasi dalam
memproduksi
occurance, dan detection pada setiap produk
proses produksi, selanjutnya dapat 19 Tidak 3 2 1 6
dilakukan proses perhitungan RPN. RPN melakukan
promosi
merupakan perkalian antara severity, 20 Produk sudah 2 3 2 12
occurance dan detection. Adapun tabel ada di pasar
perhitungan RPN dapat dilihat sebagai 21 Tidak 3 2 1 6
berikut. bekerjasama
dengan dinas
Tabel 3.4 Perhitungan Nilai RPN perindustrian
Berdasarkan Faktor Risiko 22 Proses 3 3 3 27
No Penyebab Risk RPN produksi yang
Risiko Assesment mudah
S O D 23 Banyak 3 3 3 27
1 Kurang 4 3 4 48 produsen yang
konsentrasi memproduksi
2 Operator tidak 4 4 4 64 mesin sejenis
menggunakan 24 Lokasi 2 3 2 12
APD perusahaan
3 Tidak adanya 3 2 2 12 jauh dari
pelatihan K3 target pasar
4 Kurangnya 3 2 2 12 Total 75 53 47 360
pemahaman
metode kerja Setelah nilai RPN diketahui, tahap
5 Masih 3 2 2 12
menggunakan selanjutnya yaitu melakukan rangking dari
mesin semi nilai RPN berdasarkan potensi penyebab
otomatis yang dibuat ke dalam sebuah tabel. Berikut
6 Peralatan tidak 3 2 2 12
sesuai standar ini tabel rangking nilai RPN:
7 Kurang 4 1 2 8 Tabel 3.5 Ranking Nilai RPN
adanya rambu- No Penyebab Risiko RPN
rambu bahaya 1 Operator tidak menggunakan 64
8 Lingkungan 2 2 2 8 APD
kerja yang 2 Kurang konsentrasi 48
panas 3 Kerusakan pada mesin produksi 30
9 Bahan baku 4 3 1 12 4 Proses produksi yang mudah 27
mudah 5 Banyak produsen yang 27
bereaksi kimia memproduksi mesin sejenis
10 Kurang teliti 2 2 2 8 6 Tidak adanya pelatihan K3 12
dalam bekerja 7 Kurangnya pemahaman metode 12
11 Kerusakan 5 3 2 30 kerja
pada mesin 8 Masih menggunakan mesin semi 12
produksi otomatis
12 Penggunaan 4 1 1 4 9 Peralatan tidak sesuai standard 12
metode kerja 10 Produk sudah ada di pasar 12
tidak sesuai 11 Bahan baku mudah bereaksi 12
standard kimia
13 Prosedur kerja 2 1 2 4 12 Lokasi perusahaan jauh dari 12
110
Suparjo, Abdul Rochman

target pasar kecelakaan kerja pada operator saat


13 Kurang adanya rambu-rambu 8
bahaya
bekerja.
14 Lingkungan kerja yang panas 8 3. Solusi yang diberikan untuk
15 Kurang teliti dalam bekerja 8 meminimalisasi risiko adalah sebagai
16 Salah pemakaian jenis plat 8 berikut:
17 Kesalahan pencampuran rasio 8
bahan a) Operator menggunakan APD secara
18 Kurang inovasi dalam 8 lengkap.
memproduksi produk b) Pelatihan keterampilan tenaga kerja
19 Pengaturan suhu pada area 6
produksi
mengenai K3.
20 Perawatan mesin tidak teratur 6 c) Sanksi untuk operator yang tidak
21 Tidak melakukan promosi 6 memakai APD.
22 Tidak bekerjasama dengan 6 d) Diberikannya rambu-rambu bahaya
perindustrian
23 Penggunaan metode kerja tidak 4 agar pekerja dapat lebih waspada
sesuai standard
24 Prosedur kerja kurang tepat 4 Refrensi
Total 360
Avella, L., Fernandez,E., and Vazquez, C,J.
2001. “Anaysis of Manufacturing
Dari tabel diatas dapat diketahui
strategy as an explanatatory factor
bahwa potensi penyebab yang paling
of competitiveness in the large
dominan adalah operator tidak
spainsh industrial firm” Int
menggunakan APD karena memiliki nilai
J.Production Economi, Volume
RPN terbesar yaitu dengan nilai total RPN
72,pages 139-157.
64. Potensi penyebab tersebut dapat
Choiri, Mochamad dan Yuniarti, Rahmi.
mengakibatkan kecelakaan kerja pada
2006. Analisis Resiko Operasional
operator
Departemen Logistik Dengan
Metode FMEA
Simpulan
Darmawi, Herman 2004. Manajemen
Analisis kegagalan proses produksi
Risiko. Bumi Aksara, Jakarta
pada PT. ABC, dapat diperoleh hasil
Demeter,K. 2003. Manufacturing Strategy
analisa sebagai berikut :
and Compepetitiveness”,
1. Faktor risiko yang ada pada area
Interntional Journal of Production
produksi PT. ABC adalah operator
Economics”, Volume 81, page 205-
tidak menggunakan APD (Alat
213
Pelindung Diri) dan kurangnya
Iswanto , A.,Rambe,A., Jabbar M., dan
konsentrasi pada operator saat bekerja.
Ginting. 2013. Aplikasi metode
Sedangkan potensi penyebab yang
Taguchi Analysis dan Failure
teridentifikasi sebanyak 24 potensi
Mode and Effect Analysis (FMEA)
penyebab.
untuk perbakan kualitas produk di
2. Potensi penyebab yang paling dominan
PT XYZ. E-Jurnal Teknik Industri
setellah dilakukan analisa dengan
USU.2(2): 13-18
menggunakan diagram ishikawa pada
Muslich, Muhammad. 2007. Manajemen
area produksi PT. ABC adalah
Risiko Operasional. Bumi Aksara,
operator tidak menggunakan APD
Jakarta
(Alat Pelindung Diri) dengan nilai
Parwati,C.I., dan Sakti, R,M. 2012.
RPN sebesar 64, sedangkan risiko
Pengendalian kualitas produk cacat
dominasi kedua adalah operator kurang
dengan pendekatan kaizen dan
konsentrasi saat bekerja dengan nilai
analisis masalah dengan seven
RPN sebesar 48. Kedua risiko dominan
tools, dalam prosiding seminar
tersebut sama-sama mengakibatkan
nasioanal aplikasi sains dan
teknologi (SNATS) Periode III
111
Manajemen Risiko Operasional Pada PT. ABC Dengan Menggunakan Metode FMEA

2012, hal 16-24. Yogtakarta:


Institut Sains dan Teknologi
AKPRIND
Roger S. Pressman. 2002. Rekayasa
Perangkat Lunak Pendekatan
Praktisi. Andi, Yogyakarta
Tchankova, Lubka. 2002. Risk
identification-basic in risk
management, Enviromental
Management and Health, Vol. 13
Iss. Pp. 290-297.

112

Anda mungkin juga menyukai