Anda di halaman 1dari 5

Cara Melakukan Uji Pirogenitas

1. Rabit Test
Uji pirogen menggunakan kelinci sehat yang telah dijaga dalam keadaan
lingkunagan dan makanan yang tepat sebelum dilakukan uji. Temperature
normal atau temperature control diukur untuk tiap hewan yang akan
digunakan. Temperatur ini digunakan sebagai dasar penentuan setiap
kenaikan temperature yang ditimbulakan akibat dari penyuntika
penyuntikann larutan yang
akan diuji. Kelinci-kelinci yang digunakan temperaturnya tidak boleh berbeda
lebih dari 1o, satu dengan yang lainnya, dan temperature tubuh tersebut
diperkirakan tidak akan meningkat. Ringkasan prosedur uji tersebut adalah
sebagai berikut : (Ansel, 1989: 419)
Alat suntik, jarum dan alat gelas harus bebas pirogen dengan cara
memanaskan pada temperature 250oC selama tidak kurang dari 30 menit atau
dengan cara lain yang sesuai. Hangatkan produk yang akan diuji sampai
temperature 37oC ± 2oC. (Ansel, 1989: 419)
Cara Melakukan Uji Pirogenitas
Suntikkan produk yang akan diuji pada vena telinga setiap kelinci
sebanyak 10 ml per kg berat badan, selesaikan tiap suntikan dalam waktu
10 menit dihitung dari awal pemberian. Catat temperature pada 1,2, dan 3
jam sesudah penyuntikan. Bila masing-masing kelinci tidak ada ynag
temperaturnya meningkat 0,6oC atau lebih dari temperature control masing-
masing, dan jika hasil penjumlahan kenaikan temperature dari 3 kelinci
tidak lebih dari 1,4oC. Maka zat yang diuji memenuhi persyaratan bebas
pirogen. Jika kelinci-kelinci
kelinci-k elinci menunjukkan
menunjukka n kenaikan temperature 0,6 oC atau
lebih atau hasil penjumlahan kenaikan temperature 3 kelinci lebih dari
1,4oC, ulangi dengan menggunakan 5 kelinci lain. Jika tidak lebih dari 3
dari 8 kelinci, masing-masing menunjukkan kenaikan temperature 0,6oC
atau lebih dan jumlah kenaikan temperature 8 kelinci tidak lebih dari 3,7 oC,
maka larutan memenuhi ppersyaratan bebas pirogen (Ansel. 1989: 419).
Cara Melakukan Uji Pirogenitas
2. Uji LAL (Limulus Amebocyte Lysate)
Uji LAL adalah metode spesifik untuk bakteri endotoksin, hanya
untuk pirogen yang signifikan pada kebanyakan pabrik farmasetikal dan
peralatan medis. Test didasarkan pada mekanisme primitif
penggumpalan darah dari kepiting seperti Kuda Amerika (Limulus
polyphemus). Berberapa enzim diletakkan pada sel darah amoeba
kepiting yang dipicuh oleh endotoksin perpanjangan koagulasi enzimatik

yang di akhiri dengan produksi di gel protenose (Aulton, 1990).


Test harus dihindarkan dari kontaminasi antimikroba sebelum
dihindarkan, test ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada factor
campuran dalam sediaan, peralatan tidak menyerap endotoksin (seperti
pada beberapa plastic) dan sensitifitas dari llisat
isat diketahui (Aul
(Aulton,
ton, 1990).
Cara Melakukan Uji Pirogenitas
Reagen test LAL disediakan dengan lyopilisasi sel di mubasit
limulus. Volume setara reagen LAL dan larutan test (0,1 mikron per
masing-masing) dicampurkan dalam gelas tube test elipirogenasi.

Tube diinkubasikan
dibaca. Tube diambilpada
darisuhu 37oC selama
inkubator 1 jam, Bekuan
dan diubah. setelah test
olehwadah
yang
rusak mengandung energi padatan merupakan factor dari test positif.
Ketika digunakan pada bagian ini bekuan gel uji awalnya, melewati
test kegagalan dibatasi dan reagen sensitive LAL (Aulton, 1990).
Test LAL tambahan test ini dapat digunakan dalam laboratorium
farmaseutikal. Test ini spesifik untuk endotoksin gram negatif,
dimana test pirogen kelinci sensitif untuk semua pirogen endotoksin
dan sumber lain disbanding gram negatif (Aulton, 1990).
Referensi
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi
Farmasi..
Jakarta: Penerbit UI Press.
Aulton, Michael. 1990. Pharmaceutical Practice. London: Oritic
Livingston.

Anda mungkin juga menyukai