Anda di halaman 1dari 114

DAFTAR ISI

Pengantar

Bagian 1: Katekisasi
1. Apa itu Katekisasi?
Bagian 2: Alkitab

1. Apa itu Alkitab?


2. Siapakah para Penulis?
3. Bagaimana Alkitab di tulis dan dibukukan ?
4. Apa isi Alkitab?
5. Siapakah tokoh utama dalam Alkitab?
6. Apakah seluruh Alkitab adalah Firman Tuhan atau hanya sebagian ?
7. Apakah Alkitab kita tidak ada kesalahan?
8. Apakah arti/fungsi Alkitab dalam kehidupan orang percaya dan gereja?
9. Bagaimana saya membaca Alkitab?

Bagian 3: Allah, Penciptaan dan Kejatuhan, Hukum Allah


Pertanyaan 1-20

1. Apa satu-satunya harapan kita dalam hidup dan kematian?

2. Siapa itu Allah?

3. Ada berapa pribadi di dalam diri Allah?

4. Bagaimana dan mengapa Allah menciptakan kita?

5. Apa lagi yang Allah ciptakan?

6. Bagaimana kita memuliakan Allah?

7. Apa yang hukum Allah tuntut dari kita?


8. Apa hukum Allah yang dinyatakan dalam Sepuluh Perintah Allah?

9. Apa yang Allah haruskan di dalam perintah pertama, kedua dan ketiga?

10. Apa yang Allah haruskan di dalam perintah keempat dan kelima?

11. Apa yang Allah haruskan di dalam perintah keenam, ketujuh, dan kedelapan?

12. Apa yang Allah haruskan dari perintah kesembilan dan kesepuluh?

13. Apakah ada orang yang dapat mengikuti hukum Allah dengan sempurna?

14. Apakah Allah menciptakan kita dengan ketidakmampuan untuk mengikuti hukum-

Nya?
15. Jika tidak seorang pun mampu mengikuti hukum Allah, jadi apa tujuan dari

hukum?
16. Apa itu dosa?

17. Apa itu penyembahan berhala?

18. Apakah Allah akan membiarkan pemberontakan kita dan penyembahan berhala

kita, dan tidak menghukum kita?


19. Apakah ada cara untuk menghindari penghukuman dan kembali diterima oleh

Allah?
20. Siapa Penebus itu?

Bagian 4: Kristus, Penebusan, Anugerah


Pertanyaan 21-35

21. Penebus seperti apa yang kita butuhkan agar kita dikembalikan lagi kepada

Allah?
22. Mengapa Sang Penebus harus sepenuhnya manusia?

23. Mengapa Sang Penebus harus sepenuhnya Allah?

24. Mengapa Kristus, Sang Penebus, harus mati?


25. Apakah kematian Kristus berarti seluruh dosa kita bisa diampuni?

26. Apa saja yang ditebus oleh kematian Kristus?

27. Apakah semua orang, karena sudah terhilang melalui Adam, diselamatkan

melalui Kristus?
28. Apa yang terjadi bagi mereka yang mati dan yang tidak disatukan kepada

Kristus melalui iman?


29. Bagaimana kita bisa diselamatkan?

30. Apa itu iman di dalam Yesus Kristus?

31. Apa yang kita yakini dalam iman yang sejati?

32. Apa arti dari pembenaran dan pengudusan?

33. Bolehkah mereka beriman pada Kristus mencari keselamatan mereka melalui

perbuatan baik mereka, atau melalui cara lain?


34. Jika kita memang telah ditebus hanya karena kasih karunia-Nya, dan hanya

melalui Kristus, haruskah kita tetap melakukan perbuatan baik dan taat kepada
Firman Allah?
35. Karena kita ditebus hanya oleh karena kasih karunia, hanya melalui iman, dari

mana iman ini berasal?

Bagian 5: Roh, Pembaharuan, Bertumbuh Dalam Anugerah


Pertanyaan 36-52

36. Apa yang kita yakini tentang Roh Kudus?

37. Bagaimana Roh Kudus menolong kita?

38. Apa itu doa?

39. Dengan sikap seperti apakah kita harus berdoa?


40. Apa yang harus kita doakan?

41. Apa doa yang Tuhan ajarkan kepada kita?

42. Bagaimana seharusnya Firman Tuhan dibaca dan didengar?

43. Apa itu sakramen?

44. Apa itu baptisan?

45. Apakah pembaptisan dengan air, dengan sendirinya, adalah pembasuhan dosa?

46. Apa itu Perjamuan Kudus?

47. Apakah Perjamuan Kudus menambahkan apa pun ke dalam karya penebusan

Kristus?
48. Apa itu gereja?

49. Di mana Kristus sekarang?

50. Apa arti kebangkitan Kristus bagi kita?

51. Apa keuntungan bagi kita di dalam kenaikan Kristus ke surga?

52. Apa harapan kita di dalam kehidupan yang kekal?

Bagian 6: Sejarah Gereja (0 A.D --2000 A.D)

1. Bagaimana Permulaan Gereja?


2. Bagaimana pertumbuhan Gereja mula-mula?
3. Bagaimana peristiwa bangkitnya Gereja Roma?
4. Bagaimana Kristen Abad Pertengahan?
5. Bagaimana Sejarah Reformasi?
6. Bagaimana Abad Misi
7. Bagaimana Gereja Modern
8. Apa Yang Kita Pelajari Dari Sejarah Kita
Bagian 7: Kisah Gereja, Kisahku (Sejarah gereja singkat, Sejarah Gereja
Kristen Kalam Kudus Manado , Peranku sebagai anggota GKKK Manado:
kebaktian, doa, persembahan, pelayanan)

Bagian 8: Worldview (Wawasan Dunia)

1. Apakah wawasan dunia itu?


2. Apa Elemen Wawasan Dunia
3. Apa saja Wawasan Dunia?
4. Apa saja contoh Wawasan Dunia/filsafat pandangan hidup:
5. Apakah Wawasan Dunia Kristen
6. Apakah Bahaya dan Kesempatan di dalam Wawsan Dunia Kristen?
7. Apa pentingnya wawasan Dunia Kristen?

Bagian 9: Formasi Spiritualitas

Bagian 10: Apologetika

8. Apa itu Apologetika Kristen?


9. Bagaimana hubungan Apologetika dan Penginjilan?
10. Apakah fungsi dasar Apologetika?
11. Apa saja Metodologi Apologetika?
12. Bagaimana pedoman praktis melakukan Apologetika?
Bagian 11: Ibadah dan Liturgi
PENGANTAR

Banyak gereja mengadakan kelas katekisasi sebagai kelas persiapan untuk


dibaptis atau sidi. Sayang sekali kelas ini sering dianggap adalah kelas yang ‘terpaksa’
untuk harus diikuti karena mau dibaptis ataupun di sidi. Padahal kelas katekisasi, kelas
pembinaan, atau kelas apapun untuk belajar kebenaran seharusnya bukanlah kelas
membosankan yang terpaksa harus diikuti. Belajar kebenaran itu menyenangkan,
menarik dan membebaskan.
Bagian 1: Katekisasi

Apa itu Katekisasi?

Katekisasi pertama kali dilakukan adalah pada masa sebelum seorang


umat Kristiani menerima baptisan. Pada masa ini, seorang umat mendapat bimbingan-
bimbingan yang mendasar mengenai Kekristenan oleh pemimpin agamanya (biasanya
seorang Pendeta atau Pastor). Katekisasi merupakan bentuk pembinaan iman dalam
[gereja] yang memiliki latar belakang sejarah sangat kuat dalam tradisi keagamaan
orang Israel dalam perjanjian lama maupun dalam hidup jemaat mula-mula
di perjanjian baru.
Katekisasi atau Katekese berasal dari kata kerja bahasa Yunani Κατεχειν
(katekhein), yang berarti memberitakan, memberitahukan, mengajar, dan memberi
pengajaran. Dalam perjanjian baru misalnya, Lukas 1:4, Kisah Para Rasul 18:25,
21:21, 24, Roma 2:17-18,1 Korintus 14-19,dan Galatia 6:6. Disimpulkan bahwa arti
kata Katekhein lebih ditekankan pada mengajar bukan dalam arti intelektualistis tetapi
lebih kepada arti praktis, yaitu mengajar atau membimbing seseorang, supaya ia
melakukan apa yang diajarkan kepadanya.
Katekisasi yang berlangsung dalam gereja berarti, kegiatan pengajaran iman
yang membimbing seseorang (atau beberapa) agar ia melakukan apa yang diajarkan
kepadanya. Katekisasi tidak semata-mata melakukan transfer pengetahuan Alkitab,
melainkan lebih menekankan pada upaya menyampaikan pemahaman isi Alkitab.
Oleh karena itu, katekisasi yang dilakukan gereja adalah kegiatan pengajaran yang
penting tentang iman juga merupakan pembentukan iman dari peserta katekisasi
(katekumen/katekisan atau calon warga sidi jemaat), sehingga melalui katekisasi
warga gereja dilengkapi untuk mengenal dan percaya kepada Allah dalam Yesus
Kristus sehingga sanggup menghayati, mentaati dan melaksanakan imannya dalam
keluarga, gereja dan masyarakat (Efesus 4: 12-13).
Bagian 2: Alkitab

1. Apa itu Alkitab?

Kata “Bible” (Alkitab) berasal dari Bahasa Latin dan Yunani yang berarti “kitab,”
nama yang pantas karena Alkitab adalah Kitab bagi semua orang, bagi segala zaman.
Ini adalah Kitab yang tidak ada bandingannya, kitab satu-satunya.

Enam puluh enam kitab berbeda membentuk Alkitab. Termasuk di dalamnya kitab
Taurat seperti Imamat dan Ulangan; kitab-kitab sejarah, seperti Ezra dan Kisah Para
Rasul; kitab-kitab puisi seperti Mazmur dan Pengkhotbah; kitab-kitab nubuat, seperti
Yesaya dan Wahyu; biografi, seperti Matius dan Yohanes, dan surat-surat, seperti
Titus dan Ibrani.

2. Siapakah para Penulis?

Kurang lebih, 40 orang menjadi penulis Alkitab, ditulis dalam periode sekitar 1.500
tahun. Para penulis ini adalah raja, nelayan, imam, pejabat pemerintah, petani,
gembala, dan dokter. Dari keanekaragaman ini muncul kesatuan yang luar biasa,
dengan kesatuan tema yang dianyam dalam keseluruhan kitab.
Kesatuan tema Alkitab itu bisa terjadi karena pada dasarnya Alkitab hanya memiliki
satu Penulis, yaitu Allah sendiri. Alkitab “dinafaskan oleh Allah” (2 Timotius 3:16).
Manusia selaku penulis menuliskan secara tepat apa yang Allah ingin mereka tuliskan,
dan hasilnya adalah Firman Allah yang suci dan sempurna (Mazmur 12:6; 2 Petrus
1:21).
3. Bagaimana Alkitab ditulis dan dibukukan?

Alkitab bukan dinyatakan Allah dengan didikte (Penglihatan Mekanik). Alkitab juga
bukan kumpulan kesaksian yang dikarang manusia dari hasil perjumpaannya dengan
Allah (Pengilhaman Dialektik). Tetapi Allah mengilhamkan Alkitab kepada orang-
orang yang dipilih-Nya dengan perantaraan Roh Kudus yang diberikan berita itu
sebagai bagian yang integral dalam diri penulis (Pengilhaman Dinamik) dengan cara:
 Roh Kudus mempersiapkan keberadaan penulis itu.
 Roh Kudus memperlengkapi penulis itu dengan segala pengalaman dan
pengetahuan yang dibutuhkannya.
 Roh Kudus memberikan berita yang akan ditulisnya; baik secara langsung
maupun melalui pengalaman yang dialami penulis.
 Roh Kudus menentukan dan mengontrol penulis dan tulisannya secara aktif.
Setelah semua Alkitab ditulis, pada ± tahun 300M, Alkitab dikanonisasi oleh Gereja.
Kanon artinya : garis pengukur (Yeh. 40:3; 42:16; Wah. 11:1). Ditetapkan 66 kitab
yang sampai sekarang diterima oleh gereja-gereja di segala abad. Masih ada lagi
naskah-naskah yang disebut Apokripha PL (15 jilid, Pseudopigrapha PL (18 jilid),
Apokripha PB (11 jilid), dan Pseudopigrapha PB (45 jilid) yang semuanya itu tidak
diterima oleh gereja Kristen Protestan sebagai Firman Tuhan yang murni.

4. Apa isi Alkitab?

Alkitab kita terdiri dari 66 kitab, yang terbagi menjadi dua bagian: Perjanjian Lama
(39 kitab) dan Perjanjian Baru (27 kitab). Untuk PL, terdiri dari 929 pasal; 23,144
ayat; sedangkan untuk PB, terdiri dari 260 pasal; 7.957 ayat. Dengan demikian,
seluruh Alkitab terdiri dari 1.189 pasal; 31.101 ayat.
Perjanjian Lama, terdiri dari lima bagian:

Kitab Hukum : Kejadian; Keluaran; lmamat; Bilangan; Ulangan.


Sejarah : Yosua; Hakim-hakim; Rut; I dan II Samuel; I dan II Raja-raja; I
dan II Tawarikh;
Ezra; Nehemia; Ester.
Kitab Syair : Ayub; Mazmur; Amsal; Pengkotbah; Kidung Agung.
Kitab Nabi Besar : Yesaya; Yeremia; Ratapan; Yehezkiel; Daniel.
Kitab Nabi Kecil : Hosea; Yoel; Amos; Obaja; Yunus; Mikha; Nahum; Zefanya;
Hagai; Zakharia;
Maleakhi.

Perjanjian Baru, terdiri dan lima bagian:


Kital Injil : Matius; Markus; Lukas; Yohanes.
Kitab Sejarah : Kisah Para Rasul; (berdirinya gereja)
Surat-surat Paulus : Roma; I dan II Korintus; Galatia; Efesus; Filipi; Kolose; I dan II
Tesanolika; I dan II Timotius; Titus; Filemon.
Surat-surat Umum : lbrani; Yakobus; I dan II Petrus; I, II dan III Yohanes; Yudas.
Kitab Nubuat : Wahyu (kejadian yang belum terjadi)

Seluruh kitab-kitab tersebut di atas secara garis besar mewahyukan :


a. Karakter Tuhan yang Maha Esa yang Hidup dan yang Kekal.
b. Keharmonisan dan kesetaraan antara Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh
Kudus.
c. Kehendak Allah dan hubungan Allah dengan manusia.
d. Tujuan dan kewajiban hidup bagi manusia.
e. Rencana keselamatan Allah bagi manusia yang telah jatuh dalam dosa.
f. Karena ciptaan Allah di dalam Kristus.
g. Keadaan dunia rohani yang kekal.
5. Siapakah tokoh utama dalam Alkitab?

Yesus adalah tokoh utama dalam Alkitab – karena seluruh kitab pada dasarnya adalah
mengenai Dia. Perjanjian Lama menubuatkan kedatanganNya dan mempersiapkan
kedatanganNya ke dalam dunia. Perjanjian Baru menggambarkan kedatangan dan
karya keselamatan yang dibawaNya ke dalam dunia yang berdosa ini.

Yesus bukan sekedar figur sejarah; kenyataannya, Dia lebih dari sekedar seorang
manusia. Dia adalah Allah dalam wujud manusia, dan kedatanganNya adalah
peristiwa terpenting dalam sejarah dunia. Allah menjadi manusia demi memberi kita
gambaran yang jelas dan dapat dimengerti mengenai siapa Dia.

Allah seperti apa? Dia seperti Yesus; Yesus adalah Allah dalam wujud manusia
(Yohanes 1:14; 14:9).

6. Apakah seluruh Alkitab adalah Firman Tuhan atau hanya sebagian ?

Paling tidak ada dua pendapat yang salah tentang hal ini: pertama, yang menyatakan
bahwa Alkitab "berisi Firman Tuhan;" dan yang kedua menyatakan bahwa Alkitab
"bukan Firman Tuhan, melainkan buku catatan tentang Tuhan." Tetapi dari
pengilhamannya, isinya, kesaksian penulisnya bahkan Tuhan Yesus sendiri, nyatalah
bahwa Alkitab "adalah Firman Tuhan". Seluruh bagian Alkitab adalah Firman Tuhan.
Kesaksian Paulus: “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16)
Kesaksian Petrus: “sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia,
tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” (2 Petrus
1:21)
Kesaksian Tuhan Yesus: “Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama
belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan
dari hukum Taurat, sebelum

7. Apakah Alkitab kita tidak ada kesalahan?

Karena kita percaya bahwa Alkitab itu adalah Firman Tuhan, maka kita percaya
bahwa Alkitab itu (dalam versi yang aslinya, bukan salinan dan terjemahan) tidak ada
kesalahan (inerensi) dan mutlak benar (infallibility).

Bagaimana dengan salinan dan terjemahannya? Kita percaya bahwa Allah Yang Maha
Kuasa sanggup menjaga ketetapan dan kebenaran Firman-Nya sehingga tidak berubah
oleh kelemahan manusia. Sejarah dan penemuan naskah-naskah kuno membuktikan
kuasa Allah untuk menjaga Firman-Nya ini. Akan tetapi, kita harus mengakui ada
keterbatasan dalam penerjemahan, karena ada beberapa hal yang sulit untuk
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan juga bahasa-bahasa lainnya.

8. Apakah arti/fungsi Alkitab dalam kehidupan orang percaya dan gereja?


“… engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan
menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.Segala tulisan
yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap
perbuatan baik” (2 Tim. 3:15-17).
9. Bagaimana saya membaca Alkitab?
Banyak metode untuk membaca Alkitab, secara garis besar adalah sebagai berikut
(berdasarkan Pedoman Membaca Alkitab LAI – Lembaga Alkitab Indonesia)
 Berdoalah sebelum membacanya. Mohon pimpinan Roh Tuhan, sebab pengertian
akan kebenaran itu datangnya dari Tuhan.
 Bacalah satu bagian yang utuh dari Alkitab.
 Bacalah beberapa kali.
 Renungkanlah bacaan itu. Coba jawab pertanyaan ini:
 Apakah yang saya ketahuai tentang Tuhan? (misal: Tuhan itu adil; Tuhan itu
pengasih dan penyayang; dsb.)
 Janji, teguran, penghiburan atau perintah apakah yang saya dapatkan? (misalnya:
10 hukum; hidup dalam kekudusan; hati yang berbelas kasihan; dsb.)
 Hal-hal apa yang harus saya lakkukan? Hal-hal apa yang tidak boleh saya
lakukan?
 Tandailah ayat yang berkesan. Jika memungkinkan dihafal.
 Berdoalah kembali mohon Tuhan menuntun kita bukan hanya menjadi pendengar
Firman tetapi agar kita menjadi pelaku Firman-Nya.

Orang yang meremehkan ajaran Tuhan, mencelakakan dirinya;


Orang yang taat kepada hukum Allah akan mendapal upahnya.
(Amsal 13:13, BIS)
Bagian 3: Allah, Penciptaan dan Kejatuhan, Hukum Allah
Pertanyaan 1-20

P1

Apa satu-satunya harapan kita dalam hidup dan kematian?

Bahwa kita bukanlah pemilik diri kita sendiri, tetapi tubuh dan jiwa baik dalam hidup

atau mati adalah milik Allah dan milik Penyelamat kita Yesus Kristus.

Roma 14:7-8
“Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan
tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita
hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau
mati, kita adalah milik Tuhan.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

P2
Siapa itu Allah?

Allah adalah Sang Pencipta dan Penopang dari semua orang dan segala sesuatu. Ia

kekal, tak terbatas, dan tak berubah dalam kekuatan-Nya dan kesempurnaan-Nya,

dalam kebaikan dan kemuliaan, kebijaksanaan, keadilan dan kebenaran. Tidak ada

satu hal pun yang terjadi, kecuali melalui Dia dan oleh kehendak-Nya.

Mazmur 86:8-10, 15
“Tidak ada seperti Engkau di antara para allah, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa
yang Kaubuat. Segala bangsa yang Kau jadikan akan datang sujud menyembah di
hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu. Sebab Engkau besar dan
melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah… Tetapi Engkau, ya
Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

P3
Ada berapa pribadi di dalam diri Allah?

Ada tiga pribadi di dalam Allah yang hidup dan yang Esa: Bapa, Anak, dan Roh

Kudus. Mereka adalah sama dalam esensi, dan setara dalam kekuatan dan kemuliaan.

2 Korintus 13:13
“Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus
menyertai kamu sekalian.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

P4
Bagaimana dan mengapa Allah menciptakan kita?

Allah menciptakan kita, pria dan wanita, menurut gambaran dan rupa-Nya, agar kita

mengenal Dia, menyayangi Dia, hidup bersama Dia, dan memuliakan Dia. Dan

memang sepatutnya kita, yang diciptakan oleh Allah, hidup untuk kemuliaan-Nya.

Kejadian 1:27
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

P5
Apa lagi yang Allah ciptakan?

Allah menciptakan segala sesuatu dengan Firman-Nya yang berkuasa, dan semua

ciptaan-Nya itu sungguh teramat baik; segala sesuatu bertumbuh di bawah

pemerintahan-Nya yang penuh kasih.

Kejadian 1:31
“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

P6
Bagaimana kita memuliakan Allah?

Kita memuliakan Allah dengan menikmati-Nya, menyayangi-Nya, percaya kepada-

Nya, dan dengan menuruti kehendak-Nya, perintah-Nya, dan hukum-Nya.

Ulangan 11:1
“Haruslah engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia
kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan-Nya,
peraturan-Nya dan perintah-Nya.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

P7
Apa yang hukum Allah tuntut dari kita?

Ketaatan kita secara sempurna dan terus-menerus, bahwa kita mengasihi Allah dengan

segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan kita. Dan mengasihi sesama kita seperti diri

kita sendiri. Apa yang Allah larang, tidak boleh dilanggar sekali pun. Apa yang Allah

perintah, harus selalu dituruti.

Matius 22:37-40
“Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
P8

Apa hukum Allah yang dinyatakan dalam Sepuluh Perintah Allah?

Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu sendiri berhala

yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau di bumi di bawah, atau di

dalam air di bawah. Jangan sujud kepada mereka atau menyembah mereka. Jangan

menyalahgunakan nama TUHAN, Allahmu. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat.

Hormatilah ayahmu dan ibumu. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri.

Jangan memberikan kesaksian palsu. Jangan mengingini [apa yang dipunyai

sesamamu].

Keluaran 20:3 dan Ulangan 5:7


“Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P9

Apa yang Allah haruskan di dalam perintah pertama, kedua dan ketiga?

Pertama, bahwa kita mengenal dan percaya kepada Allah, sebagai satu-satunya Allah

yang benar dan yang hidup. Kedua, bahwa kita menghindari segala bentuk

penyembahan berhala dan semua penyembahan Allah yang salah. Ketiga, bahwa kita

memperlakukan nama Allah dengan gentar dan hormat, juga menghormati Firman-

Nya dan perbuatan-Nya.

Ulangan 6:13-14
“Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah
dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. Janganlah kamu mengikuti allah
lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
P10

Apa yang Allah haruskan di dalam perintah keempat dan kelima?

Keempat, bahwa pada hari Sabat kita mempergunakan waktu, di tempat umum

maupun secara pribadi, untuk beribadah kepada Allah, beristirahat dari pekerjaan

rutin, mengabdi kepada Allah dan melayani orang lain, sehingga kita mengantisipasi

hari Sabat yang kekal. Kelima, bahwa kita mencintai dan menghormati ayah dan ibu

kita, tunduk kepada disiplin kesalehan mereka dan arahan mereka.

Imamat 19:3
“Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya dan
memelihara hari-hari Sabat-Ku; Akulah TUHAN, Allahmu.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
P11

Apa yang Allah haruskan di dalam perintah keenam, ketujuh, dan kedelapan?

Keenam, bahwa kita tidak menyakiti, atau membenci, atau bermusuhan dengan

tetangga kita, tetapi bersabar dan berdamai, mengejar bahkan musuh kita dengan

kasih. Ketujuh, bahwa kita menjauhkan diri dari perbuatan cabul dan hidup murni dan

setia, entah dalam pernikahan atau lajang, menghindari semua tindakan yang tidak

murni, dalam penampilan, kata-kata, pikiran, atau keinginan, dan apa pun yang

condong kepada hal-hal ini. Kedelapan, bahwa kita tidak mengambil tanpa izin apa

yang dimiliki orang lain, dan bahwa kita tidak menahan setiap hal yang baik bagi

orang lain, selama itu bermanfaat baginya.

Roma 13:9

“Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan


mengingini dan firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
P12

Apa yang Allah haruskan dari perintah kesembilan dan kesepuluh?

Kesembilan, bahwa kita tidak berbohong atau mengecoh, tetapi menyatakan

kebenaran dalam kasih. Kesepuluh, bahwa kita puas, tidak iri terhadap siapa pun atau

sebal dengan apa yang Allah telah berikan kepada mereka atau kita.

Yakobus 2:8
“Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci:
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”, kamu berbuat baik.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------
P13

Apakah ada orang yang dapat mengikuti hukum Allah dengan sempurna?

Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, tidak ada seorang pun yang mampu untuk

mengikuti hukum Alah dengan sempurna, tetapi malah terus-menerus melanggarnya

dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Roma 3:10-12
“Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi,
tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka
semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------
P14
Apakah Allah menciptakan kita dengan ketidakmampuan untuk mengikuti
hukum-Nya?

Tidak, tetapi karena pemberontakan orang tua pertama kita, Adam dan Hawa, seluruh

ciptaan jatuh; setiap kita lahir dalam dosa dan kesalahan, rusak dalam sifat dasar kita

dan tidak mampu untuk mengikuti hukum-Nya.

Roma 5:12
“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh
dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena
semua orang telah berbuat dosa.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P15

Jika tidak seorang pun mampu mengikuti hukum Allah, jadi apa tujuan dari

hukum?

Supaya kita mengenal kudusnya sifat dasar dan kehendak Allah, dan mengenal sifat

dasar dosa dan pemberontakan dalam hati kita. Dengan demikian, kita tahu bahwa kita

butuh seorang Penyelamat. Hukum juga mengajar dan mendorong kita untuk

menghidupi hidup yang layak bagi Penyelamat kita.

Roma 3:20
“Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan dihadapan Allah oleh karena
melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P16

Apa itu dosa?

Dosa adalah menolak atau mengabaikan Allah di dunia yang Ia telah ciptakan,

memberontak melawan Dia dengan hidup tanpa menghiraukan Dia, tidak menjadi atau

melakukan apa yang Ia haruskan dalam hukum-Nya – mengakibatkan kematian kita

dan kehancuran seluruh ciptaan.

1 Yohanes 3:4
“Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah
pelanggaran hukum Allah.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P17

Apa itu penyembahan berhala?

Penyembahan berhala adalah percaya kepada ciptaan daripada Sang Pencipta untuk

memberikan kita harapan dan kebahagiaan, makna hidup dan perlindungan.

Roma 1:21 dan 25


“Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai
Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia
dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap… Sebab mereka menggantikan kebenaran
Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan
Penciptanya.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------
P18

Apakah Allah akan membiarkan pemberontakan kita dan penyembahan berhala

kita, dan tidak menghukum kita?

Tidak, setiap dosa adalah dosa terhadap kekuasaan, kekudusan, dan kebaikan Allah,

dan terhadap hukum-Nya yang adil. Allah selayaknya marah terhadap dosa-dosa kita,

dan akan menghukum dosa-dosa kita dalam penghakiman-Nya yang adil di hidup ini,

dan di hidup yang akan datang.

Efesus 5:5-6
“Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang
serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus
dan Allah. Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena
hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P19

Apakah ada cara untuk menghindari penghukuman dan kembali diterima oleh

Allah?

Ya, demi memuaskan keadilan-Nya, Allah sendiri, dan hanya dari belas kasihan-Nya,

memperdamaikan kita dengan diri-Nya sendiri dan melepaskan kita dari dosa dan

penghukuman atas dosa, melalui seorang Penebus.

Yesaya 53:10-11
“Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia
menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya,
umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah
kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu,
sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan
kejahatan mereka dia pikul.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P20

Siapa Penebus itu?

Satu-satunya Penebus adalah Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah yang kekal. Ia adalah

Allah yang telah menjadi manusia, dan telah menanggung hukuman untuk dosa di

dalam diri-Nya.

1 Timotius 2:5
“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan
manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P21

Penebus seperti apa yang kita butuhkan agar kita dikembalikan lagi kepada

Allah?

Seorang yang adalah sepenuhnya manusia dan juga sepenuhnya Allah.

Yesaya 9:5
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita;
lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihan
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P22

Mengapa Sang Penebus harus sepenuhnya manusia?


Supaya dalam natur manusia dan sebagai perwakilan kita, Ia mematuhi seluruh
perintah Allah serta menanggung hukuman atas dosa manusia, dengan sempurna. Juga
supaya Ia ikut mengalami kelemahan kita.

Ibrani 2:17
“Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-
Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia
kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P23

Mengapa Sang Penebus harus sepenuhnya Allah?

Supaya dalam natur Allah, ketaatan-Nya dan penderitaan-Nya menjadi sempurna dan
berhasil. Juga supaya Ia dapat menanggung murka Allah yang adil terhadap dosa,
tetapi juga mengalahkan kematian.

Kisah Para Rasul 2:24


“Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena
tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P24
Mengapa Kristus, Sang Penebus, harus mati?
Karena kematian adalah hukuman atas dosa, maka Kristus dengan rela mati
menggantikan kita, untuk melepaskan kita dari kuasa dan hukuman dosa, dan
mengembalikan kita kepada Allah. Dengan kematian-Nya, Ia menggantikan tempat
kita dan memperdamaikan kita, hanya Dialah yang menebus kita dari neraka dan
memperoleh pengampunan dosa, kebenaran, dan hidup kekal bagi kita.

Kolose 1:21-22
“Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati
dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-
Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu
kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P25
Apakah kematian Kristus berarti seluruh dosa kita bisa diampuni?
Ya, karena kematian Kristus di atas Salib telah membayar lunas semua hukuman atas
dosa kita, dan Allah beranugerah menghubungkan kebenaran Kristus kepada kita,
sehingga kebenaran-Nya menjadi milik kita, dan Allah tidak akan pernah lagi
mengingat dosa-dosa kita.

2 Korintus 5:21
“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya
dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P26
Apa saja yang ditebus oleh kematian Kristus?
Kematian Kristus adalah permulaan dari penebusan dan pembaruan dari seluruh
ciptaan yang sudah jatuh akibat dosa, dimana Ia dengan kuasa-Nya mengarahkan
segala sesuatu bagi kemuliaan-Nya sendiri dan bagi kebaikan ciptaan-Nya.

Kolose 1:19-20
“Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia
memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun
yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P27
Apakah semua orang, karena sudah terhilang melalui Adam, diselamatkan
melalui Kristus?
Tidak, hanya mereka yang dipilih oleh Allah dan yang disatukan kepada Kristus
melalui iman. Namun, Allah dalam belas kasihan-Nya memberikan anugerah umum,
termasuk pada mereka yang tidak dipilih, dengan cara membatasi pengaruh dosa serta
memungkinkan berkembangnya kebudayaan bagi kesejahteraan manusia.

Roma 5:17
“Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih
benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah
kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P28

Apa yang terjadi bagi mereka yang mati dan yang tidak disatukan kepada
Kristus melalui iman?
Pada hari penghakiman mereka akan mendapatkan hukuman, yang mengerikan tetapi
adil, yang akan dijatuhkan terhadap mereka. Mereka akan diusir, dari kebaikan hadirat
Allah, menuju neraka untuk menjalani hukuman berat yang adil selama-lamanya.

Yohanes 3:16-18, dan 36


“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam
dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya,
ia telah berada dibawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam Anak Tunggal
Allah… Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi
barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka
Allah tetap ada di atasnya.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P29
Bagaimana kita bisa diselamatkan?
Hanya melalui iman di dalam Yesus Kristus dan di dalam kematian-Nya di atas Salib,
yang menebus dosa, dan yang menggantikan tempat kita. Sehingga, meskipun kita
memang bersalah karena membangkang Allah dan masih condong terhadap segala
kejahatan, namun Allah menghubungkan kebenaran sempurna Kristus kepada kita,
terlepas dari kelayakan kita, tetapi hanya karena kasih karunia-Nya, ketika kita
bertobat dan percaya di dalam Kristus.

Efesus 2:8-9
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang
memegahkan diri.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P30
Apa itu iman di dalam Yesus Kristus?
Iman di dalam Yesus Kristus adalah mengakui kebenaran dari semua yang Allah telah
nyatakan dalam Firman-Nya, percaya di dalam Yesus, dan juga menerima dan
bersandar hanya kepada Dia, untuk keselamatan kita, sebagaimana yang Dia tawarkan
kepada kita di dalam Injil.

Galatia 2:20
“Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri
yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi
sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah
mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P31
Apa yang kita yakini dalam iman yang sejati?
Semua yang diajarkan kepada kita di dalam Injil. Pengakuan Iman Rasuli
mengekspresikan apa yang kita percaya dalam kata-kata ini: “Aku percaya kepada
Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus,
Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan kita, yang dikandung oleh Roh Kudus, lahir dari anak
dara Maria, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalib,
mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut, pada hari yang ketiga bangkit
pula dari antara orang mati, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang
Mahakuasa, dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan
yang mati. Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus dan am, persekutuan
orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan tubuh, dan hidup yang kekal.”

Yudas 1:3
“Aku… menasihati... supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang
telah disampaikan kepada orang-orang kudus.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P32
Apa arti dari pembenaran dan pengudusan?
Pembenaran adalah status dimana kita dinyatakan benar di hadapan Allah, yang hanya
bisa terjadi karena kematian dan kebangkitan Kristus bagi kita. Pengudusan adalah
proses dimana kita bertumbuh dalam kebenaran, yang hanya bisa terjadi karena
pekerjaan Roh Kudus di dalam kita.

1 Petrus 1:2
“[Kepada] orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang
dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan
darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P33
Bolehkah mereka beriman pada Kristus mencari keselamatan mereka melalui
perbuatan baik mereka, atau melalui cara lain?
Tidak, mereka tidak boleh melakukan itu, karena segala yang dibutuhkan untuk
keselamatan dapat ditemukan di dalam Kristus. Mencari keselamatan melalui
perbuatan baik adalah suatu penyangkalan bahwa Kristus adalah satu-satunya Penebus
dan Penyelamat.

Galatia 2:16
“Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum
Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah
percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam
Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorang
pun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P34

Jika kita memang telah ditebus hanya karena kasih karunia-Nya, dan hanya
melalui Kristus, haruskah kita tetap melakukan perbuatan baik dan taat kepada
Firman Allah?
Ya, karena Kristus, yang telah menebus kita melalui darah-Nya, juga memperbaharui
kita melalui Roh-Nya, supaya hidup kita menunjukkan kasih dan syukur kepada Allah,
supaya kita menjadi yakin akan iman kita dari buah-buah perbuatannya, dan supaya
melalui perbuatan baik kita, orang lain dimenangkan kepada Kristus.

1 Petrus 2:9-12
“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar
dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang
ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-
Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan
perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang
melawan jiwa. Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan
Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat
melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia
melawat mereka.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
P35

Karena kita ditebus hanya oleh karena kasih karunia, hanya melalui iman, dari
mana iman ini berasal?
Seluruh karunia yang kita terima dari Kristus, kita terima melalui Roh Kudus,
termasuk iman itu sendiri.

Titus 3:4-6
“Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada
manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik
yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali
dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya
kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P36

Apa yang kita yakini tentang Roh Kudus?


Bahwa Ia adalah Allah yang abadi, yang setara dengan Bapa dan Anak, dan bahwa
Allah menganugerahkan Dia, tanpa menarik-Nya kembali, kepada semua yang
percaya.

Yohanes 14:16-17
“Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang
Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.
Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal
Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam
kamu.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P37
Bagaimana Roh Kudus menolong kita?

Roh Kudus menunjukkan dosa kita, menghibur kita, menuntun kita, memberi kita
karunia-karunia rohani dan keinginan untuk mentaati Allah. Dialah yang
memampukan kita untuk berdoa dan memahami Firman Allah.

Efesus 6:17-18
“Dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam
segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah
di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang
Kudus.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P38

Apa itu doa?


Doa adalah mencurahkan isi hati kita kepada Allah dalam pujian, permohonan,
pengakuan dosa, dan syukur.

Mazmur 62:9
“Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-
Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P39

Dengan sikap seperti apakah kita harus berdoa?


Dengan kasih, ketekunan dan dengan rasa syukur, dengan hati yang mau tunduk pada
kehendak Allah, mengetahui bahwa Ia selalu mendengar doa-doa kita, demi Kristus.

Filipi 4:6
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P40

Apa yang harus kita doakan?


Seluruh Firman Tuhan mengarahkan dan menginspirasi kita hal-hal yang harus kita
doakan, termasuk doa yang Yesus sendiri ajarkan kepada kita.

Efesus 3:14-21
“Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di
dalam surga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut
kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam
batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta
berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang
kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya
kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala
pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau
pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah
kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-
lamanya. Amin.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P41

Apa doa yang Tuhan ajarkan kepada kita?

Bapa kami yang di Sorga, dikuduskanlah Nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah


kehendak-Mu, di bumi seperti di Sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami
yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga
mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan jangan membawa kami ke dalam
pencobaan, Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.

Matius 6:9
“Karena itu berdoalah demikian: “Bapa kami yang di Sorga, dikuduskanlah Nama-
Mu…”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P42

Bagaimana seharusnya Firman Tuhan dibaca dan didengar?


Dengan tekun, persiapan dan doa; sehingga kita dapat menerimanya dengan iman,
menyimpannya dalam hati kita, dan melakukannya dalam hidup kita.

2 Timotius 3:16-17
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang
dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi
untuk setiap perbuatan baik.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P43

Apa itu sakramen?


Sakramen yang diberikan oleh Allah dan didirikan oleh Kristus adalah baptisan dan
Perjamuan Kudus. Kedua sakramen ini adalah tanda dan materai yang kelihatan,
bahwa kita terikat satu sama lain sebagai sebuah komunitas iman, melalui kematian
dan kebangkitan Kristus. Dengan menjalankan sakramen ini, Roh Kudus lebih jelas
lagi menyatakan dan menjamin janji-janji Injil kepada kita.

Roma 6:4 dan Lukas 22:19-20


“Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.”
“Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecahkannya dan memberikannya
kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah
ini menjadi peringatan akan Aku.” Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah
makan; Ia berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang
ditumpahkan bagi kamu.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P44

Apa itu baptisan?


Baptisan adalah pencucian dengan air, dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Baptisan menandakan dan memateraikan pengangkatan kita sebagai anak di dalam
Kristus, pembasuhan dosa-dosa kita, dan penyerahan diri sebagai milik Tuhan dan
milik gereja-Nya.

Matius 28:19
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P45

Apakah pembaptisan dengan air, dengan sendirinya, adalah pembasuhan dosa?


Tidak, hanya darah Kristus dan pembaharuan Roh Kudus yang dapat membersihkan
kita dari dosa.

Lukas 3:16
“Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: “Aku membaptis kamu
dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tallit
kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan
dengan api.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P46
Apa itu Perjamuan Kudus?

Kristus memerintahkan seluruh orang Kristen untuk berbagian dalam roti dan cawan,
sambil mengingat dengan syukur akan Dia dan kematian-Nya. Perjamuan Kudus
adalah suatu perayaan akan kehadiran Allah di tengah-tengah kita, mengundang kita
ke dalam persekutuan bersama dengan Allah dan dengan satu sama lain, sambil jiwa
kita dipelihara dan disegarkan. Perjamuan Kudus juga menyatakan penantian akan
satu hari dimana kita akan makan dan minum bersama Kristus di dalam Kerajaan
Bapa-Nya.

1 Korintus 11:23-26
“Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia
mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “inilah tubuh-Ku,
yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikian
juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian
baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya,
menjadi peringatan akan Aku!” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum
cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
P47
Apakah Perjamuan Kudus menambahkan apa pun ke dalam karya penebusan
Kristus?

Tidak, Kristus telah mati sekali untuk selama-lamanya. Perjamuan Kudus adalah suatu
santapan perjanjian, yang merayakan karya penebusan Kristus. Dengan sendirinya,
Perjamuan Kudus adalah suatu sarana untuk menguatkan iman kita, sambil kita
melihat kepada Kristus, dan suatu cicipan akan Perjamuan Kekal. Tetapi, siapa pun
yang berbagian dalam Perjamuan Kudus dengan hati yang tidak bertobat, mereka
makan dan minum penghakiman bagi diri mereka sendiri.

1 Petrus 3:18
“Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk
orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P48
Apa itu gereja?

Allah memilih dan memelihara bagi diri-Nya sendiri suatu komunitas yang telah
dipilih untuk kehidupan kekal dan disatukan oleh iman, yang mengasihi, mengikuti,
belajar, dan menyembah Allah bersama-sama. Allah mengutus komunitas ini untuk
memberitakan Injil dan menjadi bentuk awal dari Kerajaan Kristus melalui bagaimana
mereka hidup bersama dan kasih sayang mereka bagi satu sama lain.

2 Tesalonika 2:13
“Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-
saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk
diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu
percayai.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P49
Di mana Kristus sekarang?

Kristus bangkit secara tubuh dari kubur pada hari ketiga setelah kematian-Nya dan
sekarang duduk di sebelah kanan Bapa, berkuasa atas Kerajaan-Nya dan menjadi
perantara bagi kita kepada Bapa, sampai waktunya Ia kembali untuk menghakimi
dunia dan memperbaharui seluruh semesta alam.

Efesus 1:19-21
“Dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-
Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara
orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di surga, jauh lebih tinggi
dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama
yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan
datang.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P50

Apa arti kebangkitan Kristus bagi kita?


Kristus menang atas dosa dan kematian, bangkit dengan tubuh jasmani, sehingga siapa
pun yang percaya kepada-Nya dibangkitkan menuju kehidupan baru di dunia ini dan
menuju kehidupan kekal di dunia yang akan datang. Sama seperti kita yang akan
dibangkitkan di satu hari nanti, demikian juga alam semesta ini satu hari nanti akan
diperbaharui. Tetapi siapa pun yang tidak percaya kepada Kristus akan dibangkitkan
menuju kematian kekal.

1 Tesalonika 4:13-14
“Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang
mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain
yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah
mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal
dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P51

Apa keuntungan bagi kita di dalam kenaikan Kristus ke surga?


Kristus dengan tubuh jasmani-Nya naik ke surga bagi kita, sama seperti Ia dengan
tubuh jasmani telah turun ke bumi bagi kita. Ia sekarang menjadi Pembela bagi kita di
hadapan Bapa-Nya, menyiapkan tempat bagi kita, dan juga mengutus Roh-Nya kepada
kita.

Roma 8:33-34
“Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan
lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah
menjadi Pembela bagi kita?”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
P52

Apa harapan kita di dalam kehidupan yang kekal?


Kehidupan kekal mengingatkan kita bahwa dunia kita yang telah terjatuh ke dalam
dosa ini bukanlah segala-galanya. Tinggal sebentar lagi, kita akan hidup bersama-
sama Allah dan menikmati Dia selama-lamanya di kota yang baru, di langit yang baru
dan bumi yang baru, dimana kita akan sepenuhnya dan selama-lamanya dibebaskan
dari segala dosa, dan kita akan menghidupi tubuh baru, yaitu tubuh kebangkitan, di
dalam alam semesta yang telah diperbaharui dan dipulihkan.

Wahyu 21:1-4
“Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama
dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota
yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, yang berhias bagaikan
pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara
yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah
manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-
Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari
mata mereka, dan maut tidak aka nada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau
ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 6: Sejarah Gereja (0 A.D --2000 A.D)

Sejarah kekristenan pada dasarnya adalah sejarah peradaban Barat. Kekristenan


memiliki pengaruh yang luas dalam masyarakat umum – baik terhadap kesenian,
bahasa, politik, hukum, kehidupan keluarga, penanggalan, musik, dan cara berpikir
kita. Semua ini telah diwarnai oleh pengaruh kekristenan hampir 2000 tahun lamanya.
Karena itu, kisah tentang Gereja adalah sesuatu yang penting untuk diketahui.

1. Bagaimana Permulaan Gereja?

Gereja dimulai 40 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30). Yesus sudah
berjanji bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya (Matius 16:18), dan dengan datangnya
Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kisah 2:1-4), Gereja (“kumpulan yang dipanggil
keluar”) secara resmi dimulai. Tiga ribu orang menerima khotbah Petrus pada hari itu
dan memilih untuk mengikuti Kristus. Petobat-petobat pertama dalam kekristenan itu
orang-orang Yahudi atau peganut-penganut Yudaisme, dan karenanya gereja berpusat
di Yerusalem.

Kekristenan pada mulanya dipandang sebagai sekte Yahudi, sama seperti orang-orang
Farisi, Saduki, atau Essenes. Namun demikian, apa yang dikhotbahkan para Rasul
berbeda secara radikal dari apa yang diajarkan oleh kelompok-kelompok Yahudi
lainnya. Yesus itu Mesias orang Yahudi (Raja yang Diurapi) yang datang untuk
menggenapi Hukum Taurat (Matius 5:17) dan memberi Perjanjian Baru yang
didasarkan pada kematianNya (Markus 14:24).

Berita ini, dan tuduhan bahwa mereka telah membunuh Mesias mereka sendiri,
membuat banyak pemuka Yahudi menjadi marah, dan beberapa orang, seperti Saul
dari Tarsus, mengambil tindakan untuk memusnahkan “Jalan” itu (Kisah 9:1-2).
Benar jika mengatakan bahwa kekristenan berakar pada Yudaisme. Perjanjian Lama
meletakkan landasan bagi Perjanjian Baru dan tidak mungkin untuk memahami
kekristenan secara menyeluruh tanpa pengetahuan akan Perjanjian Lama (lihat kitab
Matius dan Ibrani).

Perjanjian Lama menjelaskan kebutuhan bangsa Israel atas Mesias, mengandung


sejarah umat milik Mesias, dan menubuatkan kedatangan Mesias. Perjanjian Baru
lebih mengenai datangnya Mesias dan karyaNya untuk menyelamatkan kita dari dosa.
Dalam hidupNya, Yesus menggenapi lebih dari 300 nubuat yang terperinci,
membuktikan bahwa Dialah yang dinanti-nantikan oleh Perjanjian Lama.

2. Bagaimana pertumbuhan Gereja mula-mula?

Tidak lama setelah Pentakosta, pintu gereja terbuka kepada orang-orang bukan
Yahudi.
Rasul Filipus berkhotbah kepada orang-orang Samaria (Kisah 8:5), dan banyak dari
mereka yang percaya kepada Kristus. Rasul Petrus berkhotbah kepada rumah tangga
Kornelius yang bukanlah orang Yahudi (Kisah 10) dan mereka juga menerima Roh
Kudus. Rasul Paulus (mantan penganiaya gereja memberitakan Injil di seluruh dunia
Yunani-Romawi, sampai ke Roma sendiri (Kisah Para Rasul 28:16) dan bahkan
mungkin sampai ke Spanyol.

Pada tahun 70, tahun di mana Yerusalem dihancurkan, kitab-kitab Perjanjian Baru
telah lengkap dan beredar di antara gereja-gereja. Untuk 240 tahun berikutnya, orang-
orang Kristen dianiaya oleh Roma, kadang-kadang secara acak, kadang-kadang atas
perintah pemerintah.

Pada abad kedua dan ketiga, kepemimpinan Gereja mejadi makin berjenjang seiring
peningkatan jumlah jemaat. Beberapa ajaran sesat diungkapkan dan ditolak pada
zaman ini, dan kanon Perjanjian Baru disepakati. Penganiayaan terus meningkat.

3. Bagaimana peristiwa bangkitnya Gereja Roma?

Kemudian pada tahun 312, Kaisar Roma, Konstantin mengaku mendapatkan


pengalaman pertobatan. Sekitar tahun 370, pada masa pemerintahan Theodosius,
kekristenan menjadi agama resmi dari kekaisaran Romawi.

Para Uskup diberi tempat terhormat dalam pemerintahan, dan pada tahun 400, istilah
Romawi dan Kristen pada dasarnya dianggap sama. Setelah Konstantin, orang-orang
Kristen tidak lagi dianiaya. Pada waktu itu, justru orang-orang tidak percaya yang
mengalami penganiayaan, kecuali kalau mereka “bertobat” kepada kekristenan.
Pertobatan yang dipaksa semacam ini mengakibatkan banyak orang yang bergereja
tanpa mengalami perubahan hati yang sejati.

Orang-orang ini membawa berhala-berhala mereka dan kebiasaan-kebiasaan mereka,


dan gereja berubah: ikon-ikon, desain arsitektur yang ruwet, perjalanan ziarah, dan
pemujaan orang-orang suci ditambahkan kepada ibadah gereja mula-mula yang
sederhana. Kira-kira, pada saat bersamaan, beberapa orang Kristen meninggalkan
Roma dan memilih untuk tinggal secara terpencil sebagai biarawan, dan baptisan bayi
diperkenalkan sebagai cara untuk menyucikan dosa asal.

Dalam abad-abad berikutnya, berbagai konsili gereja dilakukan untuk menentukan


doktrin resmi gereja, mengecam perlakuan yang salah terhadap para pelayan Tuhan,
dan mendamaikan pihak-pihak yang bertikai. Dengan makin melemahnya Kekaisaran
Roma, gereja menjadi makin berkuasa dan timbul makin banyak pertentangan antara
gereja-gereja di Barat dan Timur. Gereja Barat (Latin), berpusat di Roma, mengklaim
otoritas kerasulan terhadap semua gereja. Uskup Roma bahkan mulai menyebut diri
“Paus” (Bapa).

Hal ini tidak dapat diterima dengan baik oleh Gereja Timur (Yunani) yang berpusat di
Konstantinopel. Perbedaan teologis, politis, prosedural dan bahasa mengakibatkan
Perpecahan Besar pada tahun 1054, di mana Gereja Katolik (Universal) Roma dan
Gereja Ortodoks Timur saling mengucilkan satu dengan yang lainnya dan
memutuskan hubungan.

4. Bagaimana Kristen Abad Pertengahan?

Selama Abad Pertengahan di Eropa, Gereja Katolik Roma terus memegang kekuasaan,
dengan Paus sebagai pemegang kekuasaan atas semua jenjang kehidupan dan hidup
seperti raja.

Korupsi dan ketamakan dalam kepemimpinan gereja menjadi hal yang umum. Dari
tahun 1095 sampai 1204, para Paus mendukung serangkaian perang salib yang
berdarah dan mahal dalam usaha mengusir kaum Muslim dan membebaskan
Yerusalem.

5. Bagaimana Sejarah Reformasi?

Selama bertahun-tahun, berbagai individu telah berusaha menyoroti penyalahgunaan


teologi, politik, dan hak asasi manusia yang dilakukan oleh Gereja Roma. Semua
dibungkam dengan satu dan lain cara.

Namun pada tahun 1517, seorang biarawan Jerman bernama Martin Luther mengambil
sikap melawan Gereja, dan semua orang mendengarnya. Melalui Luther, hadirlah
Reformasi Prostestan, dan Abad Pertengahan berakhir.
Para Reformator, termasuk Luther, Calvin, and Zwingli, berbeda dalam banyak detail
teologinya, namun mereka konsisten dalam penekanan mereka atas Alkitab sebagai
otoritas tertinggi yang melampaui tradisi gereja. Juga, pengajaran bahwa orang-orang
berdosa diselamatkan oleh anugerah melalui iman semata, bukan karena perbuatan
baik (Efesus 2:8-9).

Sekalipun Katolisisme muncul kembali di Eropa, dan serangkaian peperangan antara


Protestan dan Katolik terjadi, Reformasi berhasil meruntuhkan kekuasaan Gereja
Katolik Roma dan membantu membuka pintu kebudayaan kepada abad modern.

6. Bagaimana Abad Misi?

Pada tahun 1790 sampai 1900, gereja memperlihatan minat yang luar biasa pada
pekerjaan misi. Kolonisasi telah membuka mata Gereja pada pentingnya misi.
Industrialisasi menyediakan donatur dengan kekuatan dana untuk mendanai para
misionaris.

Para misionaris pergi ke seluruh dunia memberitakan Injil dan gereja berdiri di mana-
mana.

7. Bagaimana Gereja Modern?

Saat ini Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur telah mengambil langkah-
langkah untuk memperbaiki hubungan mereka yang rusak, sebagaimana dilakukan
Katolik dan Lutheran. Gereja Injili berdiri sendiri dan berakar kuat dalam teologi
Reformed. Gereja juga menyaksikan bangkitnya Pentakostalisme, gerakan Karismatik,
Oikumenisme dan berbagai ajaran sesat.
8. Apa Yang Kita Pelajari Dari Sejarah Kita?

Kalaupun kita hanya belajar satu hal dari sejarah Gereja, kita perlu mengenali
pentingnya “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya
(Kolose 3:16).

Setiap dari kita bertanggung jawab untuk mengetahui apa kata Alkitab dan hidup
menaatinya. Ketika gereja melupakan apa yang diajarkan Alkitab dan
mengabaikan pengajaran Yesus, maka kekacauan akan merajalela.

Saat ini, ada banyak gereja, namun hanya satu Injil. Itu sikap “mempertahankan
iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.” (Yudas 3). Mari kita
dengan hati-hati mempertahankan iman itu dan meneruskannya tanpa
mengubahnya.

Kiranya Tuhan terus memenuhi janjiNya untuk membangun gerejaNya.


Bagian 8: Worldview (Wawasan Dunia)

1.Apakah wawasan dunia itu?

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawasan dunia adalah suatu keseluruhan
konsep pikir seseorang yang didapat dari belajar baik disekolah, dirumah, digereja dan
dimasyarakat. Jadi konsep berpikir tadi adalah hasil pembentukan dan melalui suatu
proses yang panjang. Dari proses tadi harus dipilah pilah lagi mana unsur unsur yang
dominan dan kuat dalam pembentukan wawasan dunia atau konsep berpikir orang
tersebut. Apakah pengaruh gereja dengan iman Kristennya? Apakah pengaruh budaya
setempat? Apakah pengaruh sekolah? Berdasarkan konsep pikir atau wawasan dunia
ini maka seseorang melihat dunia disekelilingnya, berpendapat dan memberikan
pandangan, dan tidak ketinggalan bertindak sesuai dengan cara pandangnya tadi.

.Dua remaja yang hidup dalam suatu budaya yang sama, katakanlah budaya Amerika,
bersekolah di sekolah pemerintah yang sama, tetapi yang satu menerima pengaruh
iman Kristiani yang kuat sedang yang lain hanya Kristen nominal. Keduanya akan
mempunyai dua wawasan dunia yang berbeda dan tentunya mempengaruhi cara
mereka berprilaku.
Yang Kristen akan menampilkan wawasan Kristen yang kuat sedangkan yang Kristen
nominal akan menampilkan wawasan berpikir dunia Amerika.
Bagi remaja/pemuda Kristen yang dipengaruhi keyakinan Kristen yang kuat, dia akan
menolak seks sebelum nikah, karena menurut keaykinannya ini adalah pelanggaran
terhadap hukum Tuhan.
Bagi remaja/pemuda Amerika yang hanya nominal Kristen dan pengaruh masyarakat
lebih kuat dalam wawasan dunianya, maka dia akan melihat seks sebelum nikah itu
sah sah saja sejauh dilakukan oleh kedua pihak yang sama sama suka, jadi tidak ada
paksaan. Cara pandang semacam ini sesuai sekali dengan cara pandang masyarakat
Amerika pada umumnya. Merekapun akan beragumentasi yang penting jangan sampai
hamil. Bukankah disekolahpun sudah diajarkan mengenai pencegahan kehamilan.
Bukanlah sekolahpun bersifat netral terhadap seks sebelum nikah. Netral dalam arti
tidak melarang dan tidak mengatakan itu sebagai sesuatu yang jelek yang patut
dihindari.
2. Apa Elemen Wawasan Dunia
Setiap orang memiliki wawasaan dunia terlepas apakah dia mengertinya ataupun tidak
memahaminya. Ini akan ditampakkan dalam pandangannya dan praktek hidupnya.
Orang tadi memiliki pandangan mengenai :
a) Allah (teologi),(eksis atau tidak eksis ; satu Allah atau banyak ilah ; berpribadi
atau hanya kekuatan alam saja).
b) Sumber Kebenaran (Epistemologi) - Darimanakah sumber kebenaran didapatkan
c) Mengenai dunia (metafisik) –apakah diciptakan atau sudah ada dari dulunya dan
berkembang dengan hukum evolusi.
d) Mengenai manusia (antropologi) – apakah ia hanya bagian dari dunia ini saja
(hanya materi) atau berjiwa dan memiliki roh; kematian merupakan kesudahan
ataukah ada kelanjutan hidup?
e) Mengenai etika –apakah sumber etika dari Allah atau dari budaya atau diciptakan
memakai ratio manusia saja ; bernilai kekal/absolut berlaku segala zaman dan
segala tempat atau berlaku relative, sesaat dan sesuai dengan budaya setempat?
3. Apa saja Wawasan Dunia?

.Didunia ini ada banyak wawasan dunia/worldview contohnya:


1. Wawasan Dunia Kristen (Christian World View)
2. Wawasan Dunia Agama Islam,
3. Yahudi,
4. Budha,
5. Hindu,
6. Humanisme,
7. Existensialisme,
8. Pragmatisme,
9. Hedonisme,
10. Materialisme-Marxisme,
11. Pluralisme
12. Relativisme.

Semua manusia tidak ada yang netral, masing masing memiliki salah satu atau
campuran wawasan dunia. Dibawah ini secara ringkas kita akan jelaskan beberapa
macam worldview.
4. Apa saja contoh Wawasan Dunia (filsafat pandangan hidup)

 ATHEISME adalah pandangan dunia/filsafat yang tidak mempercayai keberadaan


Allah. Ringkas kata: God You Just Don’t exist.
 DEISME adalah pandangan ini mempercayai Allah yang didasarkan kepada akal
budi dan bukan dari pewahyuan. Berdasarkan akal budi mereka mengakui Allah
yang menciptakan dunia ini tetapi selanjutnya tidak ikut campur tangan lagi dalam
urusan dunia ini karena telah ditetapkannya hukum hukum alam yang
mengaturnya jalannya kosmos ini. Secara ringkas dapat dirumuskan: God thank
you for leaving us alone.
 THEISME adalah pandangan yang mempercayai adanya Allah yang berpribadi
sebagai –pencipta dan masih ikut campur dalam urusan dunia dan manusia.
Pandangan ini dapat dilihat dalam agama agama: Yahudi, Kristen dan Islam.
 PANTHEISME adalah pandangan yang mempercayai bahwa alam semesta ini
adalah allah. Alam semesta ini adalah makrokosmos sedangkan manusia adalah
mikrokosmos. Secara ringkas pandangan mereka adalah demikian : “God is in
everything; I’m God, you’re God, all is God.”
 EKSISTENSIALISME adalah pandangan yang melihat dan menempatkan
individu manusia sebagai unik dan keberadaaannya tidak dapat dijelaskan.
Penekanan mereka adalah kemerdekaan memilih dan bertanggung jawab
sepenuhnya untuk pemilihannya dengan segala akibat akibatnya. Secara ringkas
dapat dirumuskan : Capture the moment; all you have is now.
 HUMANISME adalah pandangan yang menempatkan manusia dalam tempatnya
yang terhormat dan bermartabat.Demikian hebatnya manusia sehingga manusia
menolak hal hal yang adikodrati sehingga ini merupakan pemberontakkan terhadap
otoritas Allah.
 HEDONISME adalah pandangan hidup yang sangat menekankan
kesukaan/kesenangan dari apa yang dapat dirasakan dan dialami oleh kelima
pancaindera kita. Apa yang menyenangkan, itulah yang baik, yang tidak
menyenangkan adalah tidak baik. Menurut mereka manusia selalu dimotivasi
untuk mencari kesenangan dan menghindari penderitaan/kesakitan. Secara ringkas
ini dapat dirumuskan:
“If it feels good, do it, life is short, get all the gusto you can”
 SEKULARISME adalah pandangan yang mementingkan apa yang duniawi/dunia
masa kini, terpisah dari yang rohani atau yang suci. Kuasa pemerintah adalah
kuasa sekuler yang dibedakan dari kuasa gereja yang mengatur hidup rohani.
Tugas pemerintah sekuler adalah mengatur hajat hidup orang banyak,
kemakmuran, keadilan yang merata dan keamanan masyarakat. Pemerintah sekuler
tidak memberi ruang kepada Allah atau agama untuk mempengaruhi jalannya
pemerintahan. Menurut pemerintah sekuler agama mempunyai tempat tersendiri
yaitu di gereja,mesjid, vihara dan tempat tempat agama lain dan mereka juga boleh
mempraktekkan dirumah masing masing.

5. Apakah Wawasan Dunia Kristen

Sekarang mari kita teliti apa isi Wawasan Dunia Kirsten. Sebagian dari kita telah
banyak mengetahuinya melalui kotbah, katekisasi, dll kesempatan. Cuma saja kita
tidak menamakan itu sebagai Wawasan Dunia Kristen. Secara Kristen kita lebih
menyebutnya sebagai pengajaran iman Kristen. Dalam konteks ini kita namakan itu
sebagai Wawasan Dunia Kristen.
Paling tidak ada TIGA Pokok Besar yang dapat kita sampaikan mengenai apa yang
disebut Wawasan Dunia Kristen. Tentunya bukan terbatas pada keTIGA pokok itu
saja tetapi paling tidak keTIGA pokok itu yang palong menonjol.

I. Allah Pencipta Dunia dan Sumber Hidup


.Kitab Kejadian dibuka dengan pernyataan bahwa Allah adalah pencipta dunia dan
pencipta manusia. Dunia dengan segala mahluknya diciptakan dan menerima
kehidupannya dari Tuhan Allah. Pandangan ini jelas berkonfrontasi dengan pandangan
teori evolusi. Dalam Teori evolusi tidak ada tempat bagi Tuhan Allah sang pencipta,
sedangkan teori Kreasi Alkitab memberi tempat terhomat kepada Allah sang pencipta.

II. Kejatuhan Dalam Dosa dan Penyelamatan

1.Ciptaan Allah yang paling disorot adalah manusia. Dia diciptakan baik adanya,
serupa dan segambar dengan Allah. Manusia dalam keadaannya ini mempunyai
kemungkinan tidak jatuh dalam dosa, tetapi karena ketidak taatan, maka ia jatuh dalam
dosa. Akibat dosa: hubungan dengan Tuhan Allah terganggu demikian pula hubungan
antar mansuia dan hubungan antar mahluk ciptaan.
2.Tuhan Allah tidak meninggalkan manusia mahluk ciptaannya. Rencana keselamatan
dijalankan dan untuk itu dipilih bangsa Israel sebagai perantara untuk mendatangkan
keselamatan melalu kehadiran Tuhan Yesus Kristus, satu satunya juru selamat.
3.Dalam terang keyakinan bahwa manusia diciptakan Allah maka tujuan utama hidup
manusia adalah untuk melayani dan memuliakan Tuhan Allah. Dosa membuat
manusia hidup untuk dirinya sendiri dan kesenangan duniawi.
III. Masa Depan Manusia dan Ciptaan

Hubungan antara manusia dengan Tuhan Allah akan dipulihkan seperti ditaman
Firdaus sebelum kejatuhan. Itu semua akan terjadi dalam langit baru dan bumi baru
dimana Tuhan Allah dengan segala kemuliaanNya akan bertahta ditengah tengah umat
manusia. Dalam perspektif ini kita mempunyai masa depan yang cerah. Bukan sebagai
hasil usaha manusia tetapi masa depan yang akan didatangkan Tuhan Allah sendiri.

6. Apakah Bahaya dan Kesempatan di dalam Wawsan Dunia Kristen?

.Kita hidup bukan dalam situasi masyarakat yang vakum, tetapi kita dari dulu dan
sekarang diperhadapkan dengan orang orang, kumpulan orang bahkan negara yang
memiliki Wawasan Dunia yang berbeda. Begitu banyak wawasan dunia yang mencoba
menawarkan pandangannya dan mencoba mempengaruhi kita orang orang Kristen.
Mengingat itu kita berada dalam situasi bahaya kalau kita lalai, tertidur atau tidak
mengerti bahaya yang mengancam yang datang dari berbagai wawasan pandangan
dunia yang berbeda beda tadi.
Pada pihak lain situasi bahaya tadi juga sebenarnya merupakan kesempatan bagi kita
orang Kristen untuk menawarkan wawasan dunia Kristen. Untuk itu kita perlu
mendalami, mengerti dan meyakini bahwa Christian Worldview adalah yang terbaik
dari semua worldview yang lain. Terbaik karena bukan untuk didunia ini saja tetapi
juga untuk masa yang akan datang.
Beberapa pertanyaan dibawah ini disampaikan untuk kita menilai apakah hidup kita
dilanda bahaya dimana kalau dibiarkan tanpa berjaga jaga kita akan hanyut ; atau
keadaan ini kita dapat melihatnya juga sebagai suatu kesempatan untuk mempengaruhi
worlview dunia.

 Pertanyaan pertama: Bagaimana kita mendefinisikan cinta kasih – apakah sesuai


iman Kristiani atau sesuai dengan cara pandang dunia/filsafat dunia/budaya dunia?

Kasih/cinta sesuai dengan definisi dunia maka pergilah ke bioskop dimana film film
Barat disana mengajarkan mengenai cinta/kasih ; juga ajaran semacam itu dapat kita
dapati pada novel novel dunia lainnya. Cinta yang diajarkan disini adalah berfokus
kepada diri sendiri (self-centered) dengan pertanyaan pokok: „Apakah ini baik
bagiku?“ „Apakah ini menguntungkanku?“ „Apakah ini menyenangkanku?“. Cinta
dapat kita temukan pada orang yang cocok untuk aku; kalau kita tidak dapati pada
seseorang maka cari yang lain dan pada akhirnya pasti kita dapati orang yang cocok
karena dia dilahirkan untuk aku.

Definisi kasih menurut sudut pandang Kristen bukan demikian. Baca apa yang disebut
kasih di I Kor.3:4-7 ; Yoh.3:16. Cinta kasih Allah adalah cinta kasih yang mengingat
orang dan bersedia berbuat sesuatu dan berkorban untuk orang lain. Satu satunya
model kasih adalah Allah sendiri yang kasih adanya.Dalam praktek hidup sebagai
orang Kristen ditengah situasi dunia apakah kita mempraktekkan cinta kasih seperti
dunia atau seperti yang dikehendaki Tuhan Allah. Kita diperngaruhi dunia atau kita
mempengaruhi dunia?
 Pertanyaan kedua: Apa arti kata sukses yang kita sering dengar dalam hidup sehari
hari?

Sukses menurut ukuran dunia ialah keberhasilan dalam mengumpulkan materi


(menjadi kaya), mencapai pangkat tertinggi dan dengan kesemuanya itu dapat
menikmati hidup senang didunia ini. .Ajaran semacam ini dapat kita pelajari melalui
film, melalui buku buku rahasia sukses, berbagai pelatihan diperusahaan perusahaan.

Sudut pandang Kristen Alkitabiah tidak pernah mengajarkan sukses. Sukses seperti
yang ditampilkan diatas tidak lain menumpuk/mengumpulkan semuanya untuk diri
sendiri. Sukses semacam itu tidak pernah mendatangkan kepuasan, karena selalu
mereka akan berkata:”lagi, lagi dan lagi.” Pengikut Tuhan tidak dapat mengabdi
kepada dua tuan, satu tuan sukses/mammon dan satu lagi adalah Tuhan Allah
(Mat.6:24). Sukses menurut dunia , tetapi menurut Tuhan mereka adalah orang bodoh
(Luk.12:20,21). Apa yang dipuji Alkitab adalah hamba yang setia, menjalankan
tugasnya bagi kepentingan Tuhan (Mat.25:21,23). Yang dipuji adalah apa yang
mendatangkan keuntungan bagi sang tuan. Yang dipuji dunia yang disebut sukses
adalah kalau mengumpulkan untuk diri sendiri.

Dalam hidup didunia ini apakah kita mau sukses seperti ukuran dunia ?, ataukah mau
mendapat pujian Tuhan karena telah menjalankan tugas untuk keuntungan Tuhan?
Mau dua duanya? Tidak bisa. Ingat perkataan Tuhan Yesus (Mat.6:24)
 Pertanyaan Ketiga: Apa arti kebahagiaan?

Kebahagiaan menurut sudut pandang dunia adalah kalau dapat mencapai sukses
duniawi dan menikmati berbagai bagai kesenangan yang ditawarkan dunia ini. Dengan
sudut pandang ini maka hidup miskin, dan tidak mempunyai kedudukan tinggi adalah
hidup yang tidak bahagia.

Alkitab mendefinisikan hidup bahagia adalah hidup mengenal Tuhan, hidup dalam
persekutuan dengan Tuhan dan mendapat kehormatan kalau dalam hidup ini boleh
melayani Dia. Mempunyai Tuhan adalah mempunyai segala galanya untuk hidup masa
kini dan masa yang akan datang.

Dalam hidup kita apakah kita dipengaruhi pandangan dunia? Banyak yang demikian
karena terlalu banyak melihat film dan hidup disekeliling tanpa filter. Mari dalam
hidup ini kita mempengaruhi dunia agar mereka menemukan kebahagiaan sejati hanya
dalam Tuhan saja.

7. Apa pentingnya wawasan Dunia Kristen?

Sebagai orang Kristen kita perlu berpegang teguh akan Wawasan Dunia Kristen
sebagaimana yang dituangkan dalam Hukum Taurat (Ul26:16) dan Firman Tuhan
secara umum berfungsi sebagai pelita dan terang( Maz.119:105) , dimana dengan
terang ini kita dapat membedakan mana pikiran pikiran Tuhan dan mana pikiran
pikiran manusia (Yes.55:8,9). Firman Tuhan ini berfungsi sebagai suluh bagi segala
zaman dan tempat dan harus diterapkan dalam segala bahasa dan budaya. Sebagai
orang Kristen kita harus menjadi garam (Mat.5:13) yang diharapkan mempengaruhi
dunia dan menahan dunia dari pembusukkan. Janganlah kita ditaklukkan oleh
pikiran/filsafat atau wawasan dunia, tetapi hendaklah kita menawan segala pikiran
dunia dan menaklukkannya dibawah kuasa Kristus (II Kor.10:5)

Mari kita tengok situasi dunia dimana Wawasan Dunai Kristen sedang berkompetisi
dengan Wawasan Dunia umumnya. Situasi dunia khususnya yang sudah mengalami
kemajuan berkat ilmu dan tehnologi Barat disatu sisi membawa kesejahteraan
walaupun belum merata, tetapi disisi lain membawa pula dampak negatif sebagai hasil
peradaban modern. Sebut saja penyakit Aids, seks diluar nikah, pengguguran
kandungan, angka perceraian yang meningkat, rumah tangga yang rusak, kenaikkan
tingkat kenakalan anak anak, penggunaan obat bius. Karena ketimpangan sosial
ekonomi yang menimbulkan kecemburuan dari pihak pihak yang tertinggal, dimana
situasi tersebut diekspoitasi sehingga melahirkan tindak kekerasan baik atas nama
idologi ataupun bendera agama. Juga karena kebebasan moral yang menimbulkan
perlawanan dari kaum fundamentalis dan melahirkan tindak kekerasan. Semua
persoalan dan kemelut dunia ini tidak dapat diselesaikan sekedar dengan optimisme
dunia dan juga dengan berbagai ideologi atau filsafat dunia.

Ditengah situasi semacam itu kita dapat menawarkan solusi melalui Wawasan Dunia
Kristen (Christian WorldView) dengan mengetengahkan seorang tokoh yang
berwibawa yaitu Tuhan Yesus Kristus. Hanya didalam Dia saja terdapat jalan keluar,
jalan penyelesaian dan harapan bagi satu bumi baru dan langit baru dimana akan
terdapat kesejahteraan dan keadilan yang merata, dimana tidak ada lagi kaya-miskin,
sakit penyakit, penderitaan dan tidak ada lagi kemelut,tidak ada lagi peperangan, tetapi
semua yang masuk langit baru bumi baru akan menikmati sukacita dalam persekutuan
dengan Tuhan Allah dan persekutuan dengan sesama serta hidup dalam lingkungan
yang nyaman dan aman.
Bagian 9: Formasi Spiritualitas

1. Apa itu formasi Spiritualitas?


Formasi berarti susunan, sedangkan rohani berarti segala sesuatu yang berhubungan
dengan roh. Roh adalah sesuatu yang ada dalam tubuh yang diberikan Tuhan sebagai
penyebab adanya hidup atau kehidupan. Formasi spiritual bagi orang Kristen pada
dasarnya mengacu pada proses yang digerakan oleh Roh dalam membentuk dunia
batiniah manusia dengan cara sedemikian rupa sehingga serupa dengan keberadaan
batiniah Kristus sendir.

Hal ini berarti secara sederhana, formasi rohani adalah suatu susunan rohani yang
bertujuan menjadikan orang percaya serupa atau seperti Yesus. Formasi rohani
bertujuan untuk menumbuhkan spiritual seseorang dalam mengenal lebih dalam
pribadi Tuhan Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Formasi rohani diajarkan
berdasarkan pedoman Alkitab dan diambil dari pengajaran Yesus Kristus di atas bukit
kepada murid-murid-Nya.
Bagian 10: Apologetika

1. Apa itu Apologetika Kristen?

Kata “apologi” berasal dari kata Yunani yang pada dasarnya berarti “memberi

pembelaan.” Apologetika Kristen itu berarti ilmu tentang pembelaan iman Kristen.

Jadi, apologetika artinya adalah sebuah studi untuk mempelajari bagaimana

melaksanakan pertanggungan jawab, mempertahankan, atau memberikan jawaban dari

apa yang ia yakini dengan efektif.

Ada banyak kaum skeptis yang meragukan keberadaan Allah dan/atau menyerang

kepercayaan kepada Allah dalam Alkitab. Ada banyak kritikus yang menyerang

pengilhaman dan doktrin mengenai Alkitab yang tidak memuat kesalahan. Ada banyak

guru-guru palsu yang mempromosikan doktrin yang salah dan menyangkal kebenaran-

kebenaran kunci iman Kristen. Misi dari apologetika Kristen itu memerangi semua

gerakan-gerakan ini dan mempromosikan Allah Kristen dan kebenaran Kristen.

Ayat kunci untuk apologetika Kristen di dalam Alkitab adalah 1 Petrus 3:15, “Tetapi

kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala

waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta

pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi

haruslah dengan lemah lembut dan hormat …”


Tidak ada alasan bagi seorang Kristen untuk sama sekali tidak mampu

mempertahankan imannya. Setiap orang Kristen harus mampu memberi penjelasan

yang cukup mengenai iman mereka di dalam Kristus. Tidak, memang tidak setiap

orang Kristen harus menjadi ahli dalam apologetika. Namun, setiap orang Kristen

perlu mengerti apa yang mereka percaya, mengapa mereka percaya, bagaimana

membagikannya dengan orang lain, dan bagaimana mempertahankannya dari

kebohongan dan serangan.

Aspek kedua dari apologetika Kristen yang sering diabaikan adalah bagian kedua dari

1 Petrus 3:15, “Tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat ....”

Mempertahankan iman Kristen dengan apologetika tidak boleh dengan cara yang

kasar, marah-marah atau tidak menunjukkan hormat kepada orang yang berbeda

pendapat. Saat melakukan apologetika Kristen, kita harus berusaha memberikan

pembelaan yang kuat, tapi pada saat bersamaan bersikap seperti Kristus dalam usaha

pembelaan itu. Kalau kita memenangkan perdebatan, namun menjauhkan orang dari

Kristus karena sikap kita, maka kita telah kehilangan tujuan yang sebenarnya dari

apologetika Kristen. Ada dua aspek/metode utama dari apologetika Kristen. Pertama,

biasanya disebut sebagai apologetika klasik. Di mana seseorang memberikan bukti-

bukti bahwa berita Kristen itu benar adanya. Yang kedua, yang biasanya disebut
apologetika anggapan mencakup usaha mengkonfrontasikan anggapan-anggapan

(prasangka-prasangka, asumsi-asumsi) dibalik pemikiran anti-Kristen.

Apologetika Kristen itu menyajikan pembelaan yang masuk akal terhadap iman, dan

kebenaran Kristen kepada mereka yang tidak memahaminya. Apologetika Kristen

merupakan aspek yang perlu dari kehidupan Kristiani seseorang.

Setiap orang Kristen diperintahkan untuk senantiasa siap dan diperlengkapi untuk

memberitakan Injil dan mempertahankan iman kita (Matius 28:18-20; 1 Petrus 3:15).

Itulah hakekat dari apologetika Kristen.

2. Bagaimana hubungan Apologetika dan Penginjilan?

Dalam penginjilan apologetika berfungsi sebagai mengkomunikasikan kebenaran

dengan tujuan akhir pertobatan orang yang tidak percaya. Sehingga peran apologetika

dalam penginjilan sangat berkaitan dan sangat signifikan karena: pertama, apologetika

sebagai pra penginjilan dimana apologetika membela kekristenan dari tuduhan-

tuduhan negatif, menjernihkan pengajaran Kristen, menyelaraskan iman Kristen dan

rasio, menaklukkan pikiran dan menyatakan kebenaran Allah. Apologetika membuat

penginjilan akan semakin efektif. Kedua, apologetika memberikan semangat

penginjilan, namun apologetika sendiri tidak menjamin berhasilnya sebuah penginjilan

karena pertobatan orang yang tidak percaya semata-mata merupakan karya Allah

dalam kedaulatan-Nya.
3. Apakah fungsi dasar Apologetika?

Pada abad yang kedua, kata yang umum dipakai untuk “pembelaan” mulai menyempit

artinya oleh karena ada sekelompok penulis yang membela kepercayaan dan praktek

dari kekristenan terhadap berbagai serangan yang ada. Orang-orang ini dikenal sebagai

para apologis berdasarkan tulisan-tulisan mereka. Namun demikian, barulah pada

tahun 1974 apologetika disahkan menjadi sebuah disiplin ilmu teologis yang khusus.

Sejak saat itu, sudah sangat umum bahwa istilah apologi merujuk kepada sebuah

upaya atau pekerjaan khusus dalam membela sebuah kepercayaan. Sebuah apologi

dapat disampaikan melalui sebuah dokumen tertulis, pidato, bahkan film. Para

apologis mengembangkan pembelaan-pembelaan mereka akan iman Kristen terhadap

isu-isu yang berkaitan dengan sains, sejarah, filsafat, etika, agama, budaya, atau

teologi tertentu.

I. PEMBUKTIAN (proof). Hal ini melibatkan penyusunan dari argumen-argumen

filosofis juga ilmiah serta bukti-bukti sejarah yang mendukung iman Kristen. Tujuan

utamanya adalah untuk membangun sebuah argumen yang positif bagi Kekristenan

sebagai sebuah sistem kepercayaan yang dapat diterima. Secara filosofis, hal ini

berarti menarik implikasi-implikasi logis dari wawasan dunia Kristen supaya orang

lain dapat memahami secara jelas dan membandingkannya dengan wawasan-wawasan

dunia alternatif. Namun, pertanyaan berkenaan dengan kriteria mana yang tepat untuk

membuktikan kebenaran iman Kristen masih menjadi perdebatan antara para penganut

sistem-sistem apologetika Kristen yang berbeda-beda.


II. PEMBELAAN (defense). Fungsi kedua ini paling dekat dengan PB dan

kekristenan mula-mula yang memahami apologia sebagai pembelaan terhadap iman

Kristen dari berbagai serangan dan kritikan yang diluncurkan oleh sistem kepercayaan

yang berbeda lainnya. Hal ini melibatkan (a) klarifikasi terhadap posisi Kristen yang

seringkali disalahpahami atau keliru disajikan; (b) menjawab pertanyaan atau kritikan

dari kaum non-Kristen dan secara umum (c) membereskan kesulitan-kesulitan

intelektual yang menghalangi orang-orang non-percaya untuk dapat datang kepada

Kristus.

III. PENYERANGAN (offense). Fungsi berikutnya adalah berfokus untuk menyerang

atau menjawab argumen-argumen dari non-Kristen yang dipakai untuk membela

kepercayaan mereka. Tentu saja penyerangan ini tidak dapat berdiri sendiri, sebab

dengan membuktikan bahwa sebuah agama atau filsafat non-Kristen itu keliru tidak

berarti bahwa kekristenan itu benar. Namun demikian, hal ini merupakan fungsi yang

sangat esensial dalam apologetika.

IV. PERSUASI (persuasion). Hal ini tidak dimaksud untuk sekadar meyakinkan

orang lain bahwa kekristenan itu benar, tetapi mendorong mereka untuk untuk

mengaplikasikan kebenaran tersebut dalam hidup mereka. Hal ini berfokus untuk

membawa orang-orang non-Kristen sampai pada titik komitmen mereka. Tujuan dari

seorang apologis bukan hanya untuk memenangkan sebuah argumen intelektual, tetapi

untuk mendorong orang lain untuk mempercayakan seluruh hidup dan masa depan

mereka ke dalam genggaman tangan dari Sang Anak Allah yang telah mati bagi

mereka.
4. Apa saja Metodologi Apologetika?

Salah satu inti perdebatan apologetika terletak pada metodologi. Para ahli berbeda
pendapat tentang jenis argumen yang dapat digunakan maupun cara menanggapi
orang-orang yang non-Kristen. Dengan kata lain, isu ini terkait dengan
epistemologi, yaitu cara mencapai sebuah kebenaran. Ada banyak metodologi dalam
apologetik, namun hanya beberapa di antaranya yang akan dibahas dalam makalah ini.

Pertama, classical method.

Metode ini memulai pendekatan dengan teologi natural untuk membuktikan theisme

sebagai cara pandang (world-view) yang benar. Setelah menunjukkan kebenaran

theisme, penganut metode ini selanjutnya memaparkan bukti-bukti historis tentang

kebenaran Alkitab, keilahian dan kebangkitan Kristus untuk membuktikan bahwa

kekristenan adalah theisme yang paling tepat. Tokoh apologetik yang menganut

pandangan ini antara lain R. C. Sproul, Norman Geisler dan William Lane Craig,

Stephen T. Davis.

Kedua, the evidential method.

Metode ini memiliki banyak kesamaan dengan classical method. Perbedaan antara

keduanya terletak pada nilai mujizat sebagai bukti. Bagi penganut metode ini, mujizat

tidak mengasumsikan adanya Allah, tetapi hanya sebagai salah satu bukti saja. Mereka

lebih terfokus pada isu legitimasi dari akumulasi berbagai argumen historis dan

induktif. Dalam diskusi tentang eksistensi Allah, penganut evidential method berusaha

membuktikan theisme dan Christian theisme secara simultan. Mereka mungkin akan
memulai dengan faktualitas kebangkitan Yesus. Dari sini mereka selanjutnya

membuktikan bahwa hal yang tidak biasa itu bisa terjadi hanya jika Allah seperti di

Alkitab ada. Setelah itu, mereka memberikan bukti kesamaan antara Allah dan Yesus

untuk menunjukkan keilahian Yesus. Metode ini dianut oleh John W. Montgomery,

Clark Pinnock, Wolfhart Pannenberg dan Gary Habermas.

Ketiga, the cumulative case method.

Menurut penganut metode ini, apologetika Kristen tidak selalu bersifat formal

(mengikuti pola deduktif-induktif yang umum). Mereka lebih menekankan cara

melihat seluruh data yang ada melalui hipotesa/teori tertentu yang dianggap lebih

konsisten dan komprehensif dalam menafsirkan seluruh data tersebut. Bagi

mereka, penjelasan Kristiani (Alkitab) lebih masuk akal dalam menjelaskan berbagai

data yang ada, misalnya keteraturan alam, realitas keagamaan yang universal,

objektivitas moral dan berbagai data historis lainnya (misalnya daya historis tentang

kebangkitan Yesus). Penganut metode ini antara lain Paul Feinberg, C. S. Lewis, C.

Stephen Evans.

Keempat, the presuppositional method. Penganut metode ini menganggap tidak

ada dasat pijakan (common ground) yang cukup bagi orang Kristen dan non-Kristen,

karena efek dosa atas pikiran manusia. Mereka hanya mengasumsikan kebenaran

Kristiani sebagai titik awal dalam apologetika. Allah dalam Alkitab bukan hanya

dianggap sebagai konklusi, tetapi juga awal dan kerangka berpikir. Berdasarkan hal

ini, mereka berusaha membuktikan bahwa cara pandang non-Kristen adalah salah
(dalam arti tidak mampu menjelaskan pengalaman keagamaan mereka di dunia.

Metode ini dipegang oleh John Frame, Cornelius Van Til, Gordon Clark.

Kelima, the reformed epistemology method. Penganut metode ini beranggapan

bahwa suatu kebenaran tidak selalu perlu dibuktikan. Percaya tanpa bukti merupakan

sesuatu yang secara rasional bisa diterima. Sebagai contoh, mereka tidak setuju

bahwa eksistensi Allah perlu dibuktikan. Bukankah sensus divinitas (rasa keilahian)

dalam diri setiap manusia cukup membawa orang percaya kepada Allah tanpa bantuan

bukti tertentu? Jadi, penganut metode ini lebih bersifat defensif. Tokoh terkenal yang

memegang metode ini adalah Alvin Platinga dan Kelly J. Clark.

Solusi bagi perdebatan di atas bisa sangat panjang dan rumit. Yang perlu diingat

adalah cara orang non-Kristen berepistemologi juga berbeda. Allah bisa membuat

orang percaya melalui beragam cara. Ia bahkan bisa membuat orang percaya tanpa

orang tersebut menuntut bukti rasional.

5. Bagaimana pedoman praktis melakukan Apologetika?

Berikut ini adalah beberapa pedoman praktis dalam berapologetika.

1. Temukan presuposisi seseorang. Presuposisi inilah yang mendasari argumen, cara

menafsirkan data dan pernyataan seseorang. Kita perlu berlatih untuk menganalisa

tingkatan logika yang dipakai: pernyataan argumen data/bukti, silogisme,

presuposisi.

2. Analisa validitas presuposisi tersebut. Analisa ini menyangkut pemakaian

common ground dan pendekatan yang tepat.


3. Paparkan bukti-bukti positif.

4. Lakukan semua langkah di atas dengan lemah-lembut, sopan dan hati yang tulus

untuk membawa orang tersebut pada kebenaran.

5. Berdoalah kepada Tuhan, karena Tuhanlah yang menjadi penentu apakah

seseorang akan menerima kebenaran atau menolaknya.#


1. Bagian 11: Ibadah dan Liturgi

Anda mungkin juga menyukai