Anda di halaman 1dari 32

i

LAPORAN

PENELITIAN PENGEMBANGAN IPTEKS

PANDEMI COVID 19, SEBUAH KONSPIRASI ?


(KAJIAN ANALISA JALUR PADA PENGETAHUAN DAN
SIKAP TERHADAP COVID 19, KONSPIRASI,
KECEMASAN, KESABARAN TERHADAP KESEHATAN
MENTAL)

PENGUSUL :

FAHRUL ROZI (0303046905)

Nomor Surat Kontrak Penelitian :254/F.03.07/2020


Nilai Kontrak : Rp.11.000.000

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2020

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


ii

LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN PENGEMBANGAN IPTEK (PPI)

JudulPenelitian : Pandemi Covid 19, Sebuah Konspirasi? (Kajian Analisa Jalur pada
Pengetahuan dan Sikap terhadap Covid 19, Konspirasi, Kecemasan, Kesabaran dan
Kesehatan Mental)

JenisPenelitian :PENELITIAN PENGEMBANGAN IPTEK (PPI)


Ketua Peneliti : Fahrul Rozi, S,Pd, M.Si
Link Profil simakip : http://simakip.uhamka.ac.id/pengguna/profile
Fakultas : Fakultas Psikologi
Anggota Peneliti :Click or tap here to enter text.
Link Profil simakip :Click or tap here to enter text.

Anggota Peneliti :Click or tap here to enter text.


Link Profil simakip :Click or tap here to enter text.

Waktu Penelitian : 6 Bulan


Luaran Penelitian
Luaran Wajib : Artikel Jurnal Internasional
Status Luaran Wajib : In Review
Luaran Tambahan : Proseding Konferensi Internasional
Status Luaran Tambahan: Submited

Mengetahui, Jakarta, 26 November 2020


Ketua Program Studi Ketua Peneliti

Puti Archianti, M.Psi Fahrul Rozi, S.Pd, M.Si


NIDN. 0326018001 NIDN.2019108001

Menyetujui,
DekanFakultas Psikologi Ketua Lemlitbang UHAMKA

Anisia Kumala, Lc, M.Psi Prof. Dr. Suswandari, M.Pd


NIDN.0301048102 NIDN. 0020116601

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


iii

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


1

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


2

RINGKASAN

Abstrak : Pandemi Covid 19 yang melanda dunia dan penularanya semakin hari semakin
meningkat, memicu kekhawatiran masyarakat. Meningkatnya kasus penularan di tengah
masyarakat, bukan hanya berpengaruh pada kondisi kesehatan fisik, namun juga
berpengaruh pada kesehatan mental.Perlu adanya kajian-kajian yang mendalam yang
berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mental pada masa pendemi ini.
Pengetahuan yang rendah dan sikap yang tidak adikuat terhadap Covid 19, kepercayaan
akan adanya teori konspirasi, dan kesabaran dipercaya dapat berpengaruh pada kesehatan
mental, pada akhirnya akan berdampak pada kecemasan yang berlebihan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui ; 1) Hubungan pengetahuan dan sikap individu tentang Covid 19
terhadap kecemasan yang dimediasi oleh kesehatan mental, 2) Hubungan kesabaran
terhadap kecemasan yang dimediasi oleh kesehatan mental, dan 3) pengujian model fit pada
analisa jalur masing-masing variabel yang diajukan dalam penelitian ini. Responden yang
berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 418 partispan. Alat ukur yang digunakan
adalah Knowladge and Attitude toward Covid 19 (Giao & Lean, 2020), Generalized Anxiety
Disorder Scale (Johnson, Ulvenes, Oktedalen, & Hoffart, 2019), Generic Conspiracy Beliefs
(Brotherton, Franch & Pickering, 2013), Tes Kesabaran (Hafiz et al, 2015), dan Positive
Mental Health (Lukat, Margraf, Lutz, Veld, & Becker, 2016). Teknik analisa statistik yang
digunakan adalah Mediation Process Hayes (2013) dan Path Analysis.Penelitian ini
menunjukkan bahwa 1) Kesehatan mental memiliki peran sebagai mediator sebagian pada
hubungan antara pengetahuan dan sikap individu tentang Covid 19 dengan kecemasan.2)
Kesehatan mental memiliki peran sebagai mediator yang sempurna pada hubungan antara
kesabaran dengan kecemasan. 3) model yang diajukan dalam penelitian ini memiliki
Goodness of Fit Indeks. Model analisa mediasi dan path analysis menunjukkan bahwa
variabel yang diajukan dalam model menunjukkan fit dan peran kesehatan mental penting
dalam berperan sebagai mediator dalam jalur pada model yang diajukan.

Kata Kunci : Pengetahuan dan sikap Covid 19; Kecemasan; Kesehatan Mental; Kesabaran;
Konspirasi

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


3

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii
SURAT KONTRAK PENELITIAN ............................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... 4
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ 5
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................ 6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 8
BAB 3. METODE PENELITIAN ............................................................................... 11
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 16
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 23
BAB 6 LUARAN YANG DICAPAI ........................................................................... 25
BAB 7 RENCANA TINDAK LANJUT DAN PROYEKSI HILIRISASI ........................ 26
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 27
LAMPIRAN
- Artikel ilmiah untuk jurnal internasional
- Artikel ilmiah untuk proseding konferensi internasional

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


4

DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Sample Characteristics .............................................................................................16


Tabel 2. Goodness of Fit Indeks ..............................................................................................18

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


5

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Penelitian Covid 19 ......................................................................................9


Gambar 2. Roadmap Penelitian ...............................................................................................10
Gambar 3. Model Penelitian Covid 19.....................................................................................13
Gambar 4. Diagram Alir Penelitian .........................................................................................15
Gambar 5. Hasil Analisa Jalur ................................................................................................17
Gambar 6. Mediasi Kesehatan Mental pada Sabar dan Cemas............................................... 19
Gambar 7. Mediasi Kesehatan Mental pada Pengetahuan dan Sikap Cov19
dan Cemas ..............................................................................................................20

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


6

BAB 1. PENDAHULUAN

Kasus pandemi virus Covid 19, baik di dunia maupun di dalam negeri, semakin hari
semakin meningkat. Peningkatan ini dapat mendorong masyarakat semakin khawatir akan
penularan dan efek penyakit dari virus tersebut. Berdasarkan data yang dilansir worldometers
menunjukkan bahwa penduduk dunia yang terinfeksi virus Covid 19 meningkat tajam pada
bulan Maret dan April 2020. Lebih dari 3 juta manusia yang terinfeksi virus tersebut, dan
kematian yang ditimbulkan sebesar 207,933 jiwa (www.worldometers.info diakses pada 27
April 2020). Diprediksi jumlah tersebut akan terus meningkat dan tersebar di seluruh dunia,
dengan tingkat kematian yang semakin tinggi pula. Informasi tentang penyebaran dan jumlah
kasus tentu dapat memunculkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Mereka mencoba
mencari informasi yang relevan dan mencoba untuk memprediksi penyebab di balik
berkembangnya pandemi virus korona tersebut.
Kepopuleran kata “Covid 19” memiliki trand yang meningkat di kalangan
masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari pemberitaan di media sosial, online dan cetak tentang
penularan Covid 19. Meningkatnya kepopuleran Covid 19 disebabkan karena keingintahuan
masyarakat atas informasi tentang virus tesebut. Pada bulan maret, minat masyarakat pada
penelusuran Covid 19 melonjak hingga 8.600% (www.investor.id diakses pada 7 April 2020).
Penelusuran tentang Covid 19 kadang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Hal ini
berdampak pada pengetahuan masyarakat yang rendah tentang fakta sebenarnya mengenai
Covid 19. Hal ini dibuktikan dengan penelitian Sallam et al (2020) yang menunjukkan bahwa
partisipan memiliki pengatahuan yang rendah tentang Covid 19. Bukan hanya
pengetahuannya, sikap terhadap virus ini pun juga diprediksi memiliki kategori yang rendah
karena misinfomasi tentang fakta sebenarnya mengenai Covid 19.
Pengetahuan yang rendah terhadap Covid 19 akan mendorong individu untuk
mempercayai bahwa wabah ini dihasilkan dari sebuah konspirasi dunia (Sallam et al, 2020).
Kondisi ini berbanding terbalik dengan individu yang memiliki pengetahuan dan sikap yang
baik terhadap Covid 19, meraka terbuka akan fakta-fakta ilmiah yang berkembang. Penelitian
yang telah dilakukan Sallam et al (2020) juga membuktikan individu yang mempercayai
wabah ini hasil dari konspirasi dunia, maka akan terbuka kemungkinan terjebak dalam
perasaan cemas yang berlebihan.
Kepercayaan pada teori konspirasi terhadap kesehatan mental dimediasi oleh
kecemasan yang berlebihan. Individu yang mempercayai konspirasi akan terus mengkaitkan

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


7

kejadian yang berskala dunia bahwa kajian tersebut merupakan hasil kerja dari sebuah
konspirasi (Grzesiak-Feldman, 2013), seperti kematian Lady Diana, Jhon F. Kennedy dan
HIV AIDS. Teori konspirasi akan memberikan jawaban yang cepat dan sederhana tentang
penyebab terjadinya kejadian yang berskala besar dan luar biasa. Ketika individu telah
mempercayai bahwa setiap kejadian besar adalah hasil dari konspirasi, maka kepercayaan ini
akan memicu kecemasan. Pada akhirnya, perasaan cemas yang berlebihan akan berdampak
terhadap kesehatan mental (Deb, Strodl & Sun, 2015).
Penelitain-penelitian yang berkaitan dengan kesehatan mental telah memberikan
kontribusi yang signifikan dalam upaya meningkatkan kesehatan mental masyarakat secara
umum. Akan tetapi, penelitian terdahulu belum menyentuh aspek-aspek yang berkaitan
dengan suatu wabah yang melanda dunia pada kondisi terkini. Variabel-variabel yang terkait
dengan kondisi pandemi wabah perlu dikaji lebih dalam, termasuk di dalamnya tentang
pengetahuan dan sikap terhadap Covid 19, kepercayaan pada teori konspirasi, kecemasan dan
pada akhirnya berdampak pada penurunan kesehatan mental masyarakat. Penelitian ini bukan
hanya memberikan model analisa jalur yang berkenaan dengan pengetahuan dan sikap,
konspirasi dan kecemasan terhadap kesehatan mental, akan tetapi penelitian ini juga
memberikan argumentasi pada upaya penuluran efek negatif dari variabel yang dikaji
terhadap kecemasan melalui kesabaran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ; 1) efek pengatahuan dan sikap individu tentang covid 19 terhadap kecemasan
yang dimediasi oleh kesehatan mental, 2) efek kesabaran terhadap kecemasan yang
dimediasi oleh kesehatan mental, dan 3) pengajuan model analisa jalurv tentang covid 19.

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


8

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian-penelitian yang mengkaji lebih dalam tentang pengetahaun dan sikap


terhadap Covid 19 telah dilakukan oleh Sallam et al (2020) dan Giao & Lean, (2020).
Terdapat perbedaan kelompok responden pada penelitian tersebut. Penelitian Sallam et al
(2020) menggunakan responden mahasiswa dan Giao & Lean, (2020) menggunakan
responden tenaga medis. Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa pengetahuan dan
sikap yang rendah terhadap Covid 19 akan mendorong individu mempercayai bahwa
pandemi virus ini merupakan ciptaan dari konspirasi dunia. Sedangkan, hasil penelitian kedua
menunjukkan bahwa tenaga medis memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap Covid
19.
Penelitian Sallam et al (2020) telah membuktikan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dan sikap yang rendah terhadap Covid 19 dengan kepercayaan
pada teori konspirasi. Individu yang memiliki kepercayaan pada teori konspirasi akan terbiasa
mempersepsikan kejadian berskala besar dan bersifat negatif, sebagai hasil dari sebuah
konspirasi. Teori konspirasi akan mendorong individu untuk memilliki jawaban yang cepat
dan sederhana atas kejadian yang luarbiasa tersebut dan berupaya menjelaskan penyebab
munculnya suatu kejadian tanpa memperdulikan fakta yang sebenarnya (Grzesiak-Feldman,
2013).
Akademisi menyakini bahwa konspirasi dapat memunculkan perasaan cemas dan
berupaya untuk mengeksploitasi ketakutan individu (Grzesiak-Feldman, 2013). Hal ini
didukung dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Swami, et al (2016) yang menunjukkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepercayaan pada teori konspirasi dengan
perasaan cemas. Kecemasan yang muncul dari kondisi stressfull akan menyebabkan
berkurangnya daya analisis individu dalam mempersepsikan suatu kejadian (Starcke &
Brand, 2012) dan merasa terdesak untuk segera mendapat jawaban yang cepat untuk
menerangkan sebuah kejadian luarbiasa dan berskala besar (Swami et al, 2014).
Pengetahuan akan memberikan kemampuan untuk menganalisis dan berfikir kritis
terhadap sesuatu kejadian. Daya analisis dan keterbukaan terhadap informasi tentang Covid
19 menunjukkan bahwa individu memiliki pengetahuan yang dapat menghindarinya terjebak
pada perasaan cemas yang berlebihan. Ketika daya analisis dan keterbukaan informasi
melemah, maka individu akan berupaya untuk mendapatkan jawaban cepat dan simple

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


9

sehingga individu dapat dengan mudah menjelaskan tentang peristiwa yang sedang terjadi.
Pada kondisi inilah, individu akan menolak temuan dan fakta ilmiah tentang penyebab
peristiwa tersebut (Swami et al, 2014). Walaupun adanya kontradiksi antara kenyataan
dengan kepercayaannya, individu akan tetap akan berupaya menyakinkan dirinya bahwa
peristiwa berskala besar tersebut tidak akan terlepas dari sebuah konspirasi (Swami et al,
2014).
Indvidu yang memiliki kecemasan yang berlebihan, akan berdampak pada kesehatan
mentalnya (Shiah et al, 2015). Hal ini didukung dengan penelitian Deb, Strodl & Sun (2015)
yang mengasosiasikan antara kecemasan dengan kesehatan mental. Dimana, hubungan
negatif antara kecemasan dengan kesehatan mental menunjukkan bahwa ketika kecemasan
tinggi maka kesehatan mental akan melemah, begitu juga dengan sebaliknya.
Perilaku sabar akan mengarahkan individu dalam upaya secara terus-menerus mencari
solusi (El-Hafiz dkk, 2015) demi tercapainya harapan sehingga memungkinkan individu
untuk melatih diri dalam mengelola berbagai sumber yang ada untuk menghadapi dan
memulihkan diri dari stres (Iacoviello & Charney, 2020). Hal ini akan mendorong individu
untuk terus mengembangkan potensi dan kemampuan dirinya dalam mengahadapi berbagai
situasi menekan sepanjang hidupnya. Pengembangan individu dalam mengelola situasi yang
menekan akan memuncul ketahanan dalam diri untuk menurunkan efek kecemasan terhadap
kesehatan mental seseorang. Argumen ini menunjukkan bahwa sabar dapat berperan sebagai
penurun efek kecemasan terhadap kesehatan mental.
Berdasarkan urian di atas, model penelitian yang diajukan pada penelitian ini tercakup
dalam Gambarsebagai berikut :

Gambar 1 Model Penelitian Covid 19

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


10

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan tahapan kedua dari penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh peneliti yang berkaian dengan kesabaran. Tahapan pertama peneliti telah
melakukan variabel-variabel yang berkaitan dengan akibat dari efek kesabaran terhadap
pembentukan variabel terkait, seperti kontrol diri dan self efficacy. Selanjutnya, peneliti
berupaya mencari penyebab terbentuknya kesabaran. Sampai pada tahapan penjelasan yang
komprehensif tentang variabel kesabaran yang berperan sebagai mediasi dan moderasi.
Tahapan-tahapan roadmap penelitian tercakup sebagai berikut :

Gambar 2. Roadmap Penelitian

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


11

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Alur/ langkah Penelitian

Alur penelitian ini tercakup dalam beberapa langkah sebagai berikut :

a. Pendalaman teori dan penelitian terkini tentang kesabaran, konspirasi, kesehatan


mental, kecemasan, pengetahuan dan sikap terhadap Covid 19.
b. Penyusunan proposal penelitian.
c. Mengikuti bimbingan teknis yang dilaksanakan oleh LPM UHAMKA
d. Perbaikan proposal sesuai dengan arahan yang dihasilkan di bimbingan teknis.
e. Mengunggah proposal di laman SIMAKIP UHAMKA
f. Setelah disetujui dan mendapatkan dana dari LPM UHAMKA, penelitian
dilaksanakan.
g. Pendalaman teori, penelitian terkini dan penentuan alat ukur setiap variabel
peneliti.
h. Permohonan izin ke pihak sekolah dan universitas untuk pengambilan data
responden.
i. Analisa pengukuran variabel dan hasil penelitian.
j. Pelaksanaan monitoring evaluasi penelitian yang diadakan oleh LPM UHAMKA.
k. Penyusunan laporan penelitian.
l. Menyusun dan mensubmit artikel ke jurnal internasional
m. Menyusun proseding untuk konferensi internasional dan mensubmit ke laman
konferensi.
n. Mengunggah laporan penelitian di laman SIMAKIP UHAMKA

3.2 Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan di Wilayah Jakarta dan kota-kota yang terbagi dalam


beberapa sekolah, perusahaan dan universitas.Penyebaran koesioner melalui teknik
pemberian koesioner online via google-form.

3.3. Konsep Metode penelitian yang digunakan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, data didapatkan hasil skoring


kesabaran, konspirasi, kesehatan mental, kecemasan, pengetahuan dan sikap terhadap
Covid 19.Responden terbagi dalam dua kelompok besar yaitu kelompok pelajar/mahasiswa

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


12

dan karyawan. Analisis data yang digunakan untuk pengujian instrument menggunakan
perangkat lunak (software) analisis model 1 SPSS Procces Hayes.

3.4 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitaif dengan jenis ex post facto
field study, dimana tidak ada manipulasi pada salah satu variabel penelitian. Berdasarkan
analisa teori yang berkaitan dengan kesabaran, konspirasi, kesehatan mental, kecemasan,
pengetahuan dan sikap terhadap Covid 19, didapatkan Gambardesain penelitian yang
menggambarkan jalur masing-masing variabel yang diangkat, tercakup sebagai berikut :

Gambar 3. Model Penelitian Covid 19

3.5 Populasi dan Sampel

Partisipan yang ikutserta dalam penelitian ini berjumlah 418 orang asia yang memiliki
rentang usia 15-60 tahun, rata-rata umur 25,12 (SD = 7,07) dengan 61% berjenis kelamin
perempuan. Pekerjaan partisipan pada penelitian ini terdiri dari pelajar/mahasiswa (45,4%),
tidak bekerja (3,1%), wiraswasta (6,4%), pegawai (45,1%). Pendidikan terakhir partisipan
tersebar pada tingkat pendidikan SMA (47,8%), S1 (47,4) dan S2/S3 (4,8%). Teknik yang
digunakan dalam pengambilan sampling adalah accidental sampling.

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


13

3.6 Instrumen Penelitian

Skala kesabaran.Variabel kesabaran diukur dengan menggunakan skala kesabaran (El


Hafiz et al, 2015) dengan nilai reliabilitas 0.830 yang termasuk dalam kategori reliabilitas
yang tinggi berdasarkan kaidah Guilford.Skala ini terdiri dari 20 item dengan 5 item sebagai
distraktor yang tidak dianalisis, 8 item favorabel dan 7 item unfavorabel. Skala ini
menggunakan skala likert dengan 4 kategori respon yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S),
Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala ini terdiri dari 6 aspek yaitu optimis,
pantang menyerah, konsisten, tidak mengeluh, memaafkan dan mencari ilmu untuk
mendapatkan alternatif solusi.Sebelum merespon item, terlebih dahulu partisipan membaca
kasus.Terdapat 4 kasus dengan masing-masing kasus memiliki 5 item, 1 kasus sebagai
distraktor yang tidak dianalisis.Contoh kasus pada skala ini yaitu “Setelah mengalami
kegagalan lebih dari sekali dalam upaya mencapai tujuan yang baik, saya diharuskan
mengulang prosesnya dari awal. Reaksi pertama saya adalah...”. Sedangkan contoh item pada
pada kasus tersebut yaitu “Saya mendiskusikan cara untuk mencapai tujuan dengan orang
yang telahberhasil”. Pada Penelitian ini, internal konsistensi (alpha-cronbach) skala
kesarabarn sebesar 0,712 (α = .712).
Skala Kesehatan Mental. Variabel kesehatan mental diukur dengan menggunakan
Positive Mental Health-PMH Scale (Lukat et al, 2016) dengan nilai reliabilitas 0.93 yang
termasuk dalam kategori reliabilitas yang tinggi berdasarkan kaidah Guilford. Skala ini terdiri
dari 9 item.Skala ini menggunakan rating scale dengan dengan rentang 1 STS (Sangat Tidak
Sesuai) sampai 7 SS (Sangat Sesuai).Salah satu contoh item pada sekala tersebut “saya
senang dalam hidup saya”. Pada Penelitian ini, internal konsistensi (alpha-cronbach) skala
kesehatan mental sebesar 0,913 (α = .913).
Skala Kecemasan. Variabel kesehatan mental diukur dengan menggunakan
Generalized Anxiety Disoder-GAD7 (Spitzeret al, 2006).Alat ukur ini memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik.Jumlah keseluruhan 7 item dengan menggunakan skala likert dengan
rentang pilihan “Tidak Sama Sekali”, “Dalam Beberapa Hari Terakhir”, “Lebih Dari
Sebagian Hari”, “Hampir Sepanjang/Setiap Hari”. Salah satu contoh item pada alat ukur ini
yaitu “ salah satu contoh item pada alat ukur ini yaitu “saya merasa gugup, cemas dan
gelisah”. Pada Penelitian ini, internal konsistensi (alpha-cronbach) Generalized Anxiety
Disoder-GAD7 sebesar 0,875 (α = .875).
Skala Konspirasi. Generic Conspiracy Beliefs (Brotherton, Franch & Pickering, 2013)
untuk mengukur konspirasi.Alat ukur ini memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.Skala

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


14

ini terdiri dari12 item.Skala ini menggunakan rating scale dengan dengan rentang 1 STS
(Sangat Tidak Sesuai) sampai 7 SS (Sangat Sesuai).Salah satu contoh item pada skala
tersebut “jika vaksin Covid 19 tersedia, saya akan memilikinya”. Pada Penelitian ini, internal
konsistensi (alpha-cronbach) skala kesehatan mental sebesar 0,939 (α = .939).
Pengetahuan dan Sikap terhadap Covid 19. Alat ukur yang digunakan pada
pengetahuan dan sikap terhadap Covid 19 adalah Knowladge and Attitude toward Covid 19
(Giao & Lean, 2020). Skala ini menggunakan rating scale dengan dengan rentang 1 STS
(Sangat Tidak Sesuai) sampai 7 SS (Sangat Sesuai).Salah satu contoh item pada skala
tersebut “penyebaran penyakit atau virus adalah hasil dari perbuatan sekelompok orang
dalam organisasi yang secara sengaja dan diam-diam melakukanya”. Pada Penelitian ini,
internal konsistensi (alpha-cronbach) skala kesehatan mental sebesar 0,782 (α = .782).

3.7 Indikator Capaian Hasil Penelitian

Indikator capaian hasil penelitian tercakup sebagai berikut :

a. Penelitian dan teori yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengisi
“ruang kosong” penelitian tentang kesabaran, konspirasi, kesehatan mental,
kecemasan, pengetahuan dan sikap terhadap Covid 19.
b. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini sesuai dengan target jumlah
sampel, karakteristik yang telah ditentukan, dan teknik samping yang tepat sasaran.
c. Pelaksanaan penelitian sesuai dengan perencanaan waktu, pendanaan dan terget
luaran yang telah dicanangkan.
d. Penyusunan laporan sesuai dengan ketentuan laporan penelitian oleh SIMAKIP
UHAMKA.
e. Luaran penelitian berupa artikel yang sedang direview oleh mintra bestari jurnal
Psikis : Kajian Psikologi Islam dan akan diterbitkan pada bulan Desember 2020.

3.8 Fishbone Penelitian

Diagram alir penelitian terbagi dalam tiga tahapan dengan masing-masing


megandung input dan output, tercakup sebagai berikut :
Tahapan 1 terdiri dari input yang menjelaskan tentang proses pendalaman teori dan
penelitian terkini tentang variabel yang diangkat dalam penelitian. Sedangkan outputnya

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


15

adalah mendapatkan pemahaman dari teori dan penelitian yang berkaitan dengan
pengetahuan & sikap terhadap Covid 19, kepercayaan pada teori konspirasi, kecemasan,
kesabaran dan kesehatan mental sehingga menghasilkan elaborasi teori tentang model
analisa statistik yang menggambarkan analisa path (jalur), mediasi dan moderasi.
Tahapan 2 terdiri dari input yang menjelaskan proses penentuan alat ukur, tryout,
analisa validitas-reliabilitas, dan penyebaran koesioner kepada partisipan penelitian.
Sedangkan outpunya adalah tersedianya alat ukur yang valid dan reliabel serta tabulasi data
responden.
Tahapan 3 terdiri dari input yang menjelaskan tentang analisa statistik untuk uji
hipotesis, path analysis dengan AMOS, Gambarmoderasi Process Hayes, diagram
moderator, penyusunan laporan penelitian. Sedangkan outputnya adalah tersedianya
laporan penelitian, artikel dan proseding konferensi

Gambar 4. Diagram Alir Penelitian

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


16

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian


Penelitian dilaksanakan di sekolah, universitas dan perusahaan di wilayah Jakarta dan
sekitarnya.

4.2 Hasil Penelitian Data Responden


Partisipan dalam penelitian ini didominasi oleh perempuan (16%) dan beragama Islam
(93%). Tingkat pendidikan tersebar lebih banyak pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah
Atas (SMA) atau sederajat (47,8%) dan Sarjana Starta 1 (47,4%).

Tabel. 1 Sample Characteristics


Variabel Score
Age (years) 25,12 (7,07), range 16-60
Gender 61% Female
Religius Group
Islam 93,1%
Protestant 5,0%
Catholic 0,5%
Buddha 0,7%
Hindu 0,5%
Nonbelievers 0,2%
Education
High School
Degree 47,80%
Undergreduate 47,4
Graduate 4,80%
Patience 45,79 (5,03)
Mental Health 47,49 (9,74)
Anxiety 12,48 (4,43)

4.3 Hasil Penelitian Analisa Jalur


Analisa Jalur Pengatahuan & Sikap Terhadap Covid 19, Konspirasi, Kesabaran, Kecemasan
Dan Kesehatan Mental

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


17

Gambar 5. Hasil Analisa Jalur

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label


Consp <--- Pa -,048 ,151 -,319 ,750 par_7
MH <--- KAC19 ,166 ,075 2,206 ,027 par_3
MH <--- Consp -,026 ,030 -,861 ,389 par_5
MH <--- Pa ,269 ,093 2,887 ,004 par_6
Ex <--- MH -,173 ,020 -8,650 *** par_1
Ex <--- KAC19 ,183 ,031 5,911 *** par_2
Ex <--- Consp ,039 ,012 3,151 ,002 par_4
Ex <--- Pa -,048 ,038 -1,245 ,213 par_8

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


18

Berdasarkan Gambardan data di atas, masing-masing variabel yang diangkat dalam


penelitian ini terdeskripsikan sebagai berikut :
1. Pengatahuan dan sikap terhadap covid memiliki efek positif signifikan terhadap
kecemasan (β = 0.183, P<0,001) dan kesehatan mental (β = 0.166, P<0,05).

2. Kesabaran memiliki efek positif signifikan terhadap kesehatan mental (β = 0.269,


P<0,01) dan efek negatif tidak signifikan terhadap konspirasi (β = -0.048, P>0,05).

3. Konspirasi memiliki efek positif signifikan terhadap kecemasan (β = 0.039, P<0,01)


dan efek negatif tidak signifikan terhadap kesehatan mental (β = -0.026, P>0,05).

4. Kesehatan mental memiliki efek negatif signifikan terhadap kecemasan (β = -0.176,


P<0,001).

Tabel 2. Goodness of Fit Indeks


Goodness of Fit Cut of Value Hasil Evaluasi
Indeks Analisis Model

Chi Square ≤ 96,22, dimana Chi Square untuk df 1,978 Tidak fit
75; taraf Sign 0.05 = 96,22

Probability >0.05 0,000 Tidak Fit

GFI >0.90 0.998 Baik

AGFI >0.90 0,991 Baik

IFI >0.90 1,009 Baik

TLI >0.90 1,031 Baik

CFI >0.90 1,000 Baik

NFI >0.90 0,983 Baik

RMSEA <0.90 0,000 Baik

Nilai Chi Square (χ²) yang didapatkan dari hasil analisa CFA pada penelitian ini
menggambarkan bahwa ada perbedaan antara unrestricted sample cavariance matrix S dan
restricted sample cavariance matrix ∑(Ø), atau dengan kata lain, χ² menggambarkan
likelihoood ratio test statisctic yang dihasilkan dari analisa data responden tentang alat ukur
ini (Ghozali, 2013). Nilai χ² sangat sensitif terhadap besarnya sample sehingga cenderung
memiliki nilai χ² yang lebih besar jika dibandingkan dengan nilai Degree of Freedom (df)nya.

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


19

Ghozali (2013) menganjurkan untuk mengabaikan nilai χ² dan signifikansinya dalam


menentukan kriteria pemodelan yang fit. Selanjutnya, Ghozali (2013) menganjurkan untuk
melihat dan mempertimbangkan batasan Cut of Value pada kriteriaGoodness of Fit Indeks
yang lain. Penelitian ini memiliki sample yang lebih dari 649 responden sehingga nilai χ²
cukup besar melebihi nilai df 75 sebesar 96,22 dan probability value yang signifikan. Oleh
karena itu, besarnya nilai χ² dan signifikansiya nilai tersebut pada model fit indeks maka
peneliti mengabaikan kriteria tersebut dan melihat ukuran goodness-of-fit lainnya.

Berdasarkan tabel 6, model persamaan struktural pengaruh sosialisasi agama dan


religiusitas memiliki pemodelanyang fit pada kriteria GFI, AGFI, IFI, TLI, NFI, CFI dan
RMSEA. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) yang dihasilkan sebesar
0,000 (RMSEA <0,09). Hasil RMSEA menunjukkan bahwa Pemodelan struktural ini
memiliki pemodelanyang fit untuk menguji analisa jalur atau competing model strategy
dengan jumlah sampel besar. Adapun GFI (Goodness of Fit Index) sebesar 0.998 dan AGFI
(Adjusted Goodness of Fit Index) sebesar 0,991 mengindikasikan bahwa non-statistic yang
nilainya berkisar dari nilai 0 (poor fit) sampai 1 (perfect fit) memiliki pemodelanyang fit jika
besaranya >0.9. Berdasarkan Goodness-of-Fit, baik GFI, AGFI, IFI, CFI, maupun RMSEA,
menunjukkan bahwa Model Persamaan Struktural memiliki pemodelan yang fit.

Berdasarkan Gambardi atas, mengarahkan peneliti untuk memperdalam kajian yang


cakup sebagai berikut :

1. Hubungan antara kesabaran dengan kecemasan dimediasi oleh variabel kesehatan


mental.
Kesabaran memiliki hubungan negatif signifikan terhadap kecemasan melalui variabel
kesehatan mental.Hubungan antara kesabaran dan kecemasan memiliki hubungan yang
tidak langsung dan dimediasi oleh variabel kesehatan mental. Gambaryang menjelaskan
peran mediator kesehatan mental pada hubungan kesabaran terhadap kecemasan tercakup
sebagai berikut :

Gambar 6. Mediasi Kesehatan Mental pada Sabar dan Cemas


Kesehatan Mental

a(β=0.278**) b(β=-0.162***)
c’(β=-0.052)
Kesabaran Kecemasan
c (β=-0.96*)

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


20

*p<0.05, **p<0.01 ***p<0.001

Gambardiatas menunjukkan bahwa jalur “a” yang menjelaskan hubungan antara


kesabaran dengan kesehatan mental memiliki hubungan positif signifikan.Pada jalur “b”
yang menjelaskan hubungan antara kesehatan mental dengan kecemasan memiliki
hubungan negatif signifikan.Jalur “c” yang menjelaskan hubungan secara langsung
antara kesabaran dengan kecemasan miliki hubungan negatif signifikan dan jalur c’ yang
menjelaskan hubungan tidak langsung antara kesabaran dengan kecemasan memiliki
hubungan negatif yang tidak signifkan. Berdasarkan signifikanya jalur a,b,c dan tidak
signifikanya jalur c’ maka peran mediasi kesehatan mental pada hubungan kesabaran
dengan kecemasan memiliki mediasi sempurna (perfect madiation).

2. Hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap Covid 19 dengan kecemasan


dimediasi oleh variabel kesehatan mental.
Pengetahuan dan sikap terhadap Covid 19 memiliki hubungan positif signifikan terhadap
kecemasan melalui variabel kesehatan mental.Hubungan antara pengetahuan dan sikap
terhadap Covid 19 dan kecemasan memiliki hubungan yang tidak langsung dan
dimediasi oleh variabel kesehatan mental. Gambaryang menjelaskan peran mediator
kesehatan mental pada hubungan kesabaran terhadap kecemasan tercakup sebagai
berikut :

Gambar 7. Mediasi Kesehatan Mental pada Pengetahuan dan Sikap Cov19


dan Cemas

Kesehatan Mental

a(β=0.164*) b(β=-0.179***)

c’(β=-0.186***)
Pengetahuan dan Kecemasan
Sikap Cov19 c (β=-0.157***)

*p<0.05, **p<0.01 ***p<0.001

Gambardiatas menunjukkan bahwa jalur “a” yang menjelaskan hubungan antara


pengetahuan dan sikap terhadap Covid 19 dengan kesehatan mental memiliki hubungan

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


21

positif signifikan.Pada jalur “b” yang menjelaskan hubungan antara kesehatan mental
dengan kecemasan memiliki hubungan negatif signifikan.Jalur “c” yang menjelaskan
hubungan secara langsung antara pengetahuan dan sikap terhadap Covid 19 dengan
kecemasan miliki hubungan positif signifikan dan jalur c’ yang menjelaskan hubungan
tidak langsung antara pengetahuan dan sikap terhadap Covid 19 dengan kecemasan
memiliki hubungan positif yang signifkan. Berdasarkan signifikanya jalur a,b,c dan c’
maka peran mediasi kesehatan mental pada hubungan pengetahuan dan sikap terhadap
Covid 19 dengan kecemasan memiliki mediasi sebagian (parsial madiation).

4.3 Pembahasan

Kepopuleran kata “Covid 19” memiliki trand yang meningkat di kalangan


masyarakat.Hal ini tidak terlepas dari pemberitaan di media sosial, online dan cetak tentang
penularan Covid 19.Meningkatnya kepopuleran Covid 19 disebabkan karena keingintahuan
masyarakat atas informasi tentang virus tesebut. Keingintahuan individu tentang dampak
Covid 19 terhadap kesehatan dan kematian akan meningkatkan kecemasan individu tersebut.

Freud mengganggap kecemasan sebagai fenomena fundamental dan masalah utama


neurosis (Spielberger, 2010).Penelitian-penelitian terkini banyak yang mengkaitkan
kecemasan dengan pandemi Covid 19.Kecemasan yang timbul pada masa pandemi ini
memberikan efek terhadap gangguan gangguan fungsional dan tekanan psikologi (Lee, Jobe,
Mathis, Gibbons, 2020).Perlu adanya penanganan dengan pendekatan psikologis (Bandelow,
Michaelis, & Wedekind, 2017).

Penanganan untuk menurunkan kecemasan dengan pendekatan virtues belum banyak


dilakukan oleh peneliti-peneliti.Padahal, virtues memilik yang peran penting dalam
memainkan emosi individu (Kurt, 2018).Ada banyak nilai kebajikan yang bersifat universial
yang perlu dipertimbangkan dalam proses penurunan kecemasan. Namun nilai-nilai kebajikan
yang diajukan pada kajian terkini belum menyentuh aspek kesabaran yang merupakan salah
satu bagian dari nilai kebajikan (Clanton, Fawley, Haller, Daley, Porter, Paranjape, &
Bonilla, 2014).

Berdasarkan kajian-kajian tentang resiliensi dan kesabaran, menunjukkan bahwa antar


variabel tersebut memiliki keterkaitan. Hal ini dapat dilihat dari konsep yang diajukan oleh El
Hafiz et al (2015), dimana kesabaran diartikan sebagai respon awal yang aktif dalam
menahan emosi, pikiran, perkataan, dan perbuatan disertai semangat mencari solusi, optimis,

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


22

konsisten, berorientasi pada tujuan yang baik dan tidak mengeluh. Pada definisi lain, sabar
diartikan sebagai kemampuan untuk menahan diri untuk tidak berkeluh-kesah, mencegah
lisan untuk merintih dan menghalangi anggota tubuh untuk melakukan tindakan yang
merusak diri (Al-Jauziyah, 2009). Individu yang sabar dapat mengontrol dirinya untuk
tangguh dalam menghadapi permasalahan, tidak mudah menyerah ketika menghadapi situasi
sulit dan berorientasi pada tujuan (Ong, Standiford, & Deshpande, 2018).Berorientasi pada
tujuan inilah dapat menurunkan kecemasan individu (Mohammadi, Kazemi, Tahan, &
Lalozaee, 2017).

Aspek-aspek kesabaran, yaitu semangat mencari solusi, konsisten, berorientasi pada


tujuan yang baik dan tidak mengeluh (El Hafiz et al, 2015), dapat memperkuat kondisi
kesehatan mental individu.Kesehatan mental juga memberikan kontribusi atas penurunan
kecemasan.Penelitian sebelumnnya menunjukkan bahwa kesehatan mental memilii peran
sebagai medioator yang menghubungkan variabel dengan kecemasan (Landi, Pakenham,
Boccolini, Grandi, & Tossani, 2020).Hal ini menunjukan bahwa kesehatan mental berpotensi
memiliki peran sebagai mediator dalam pada hubungan antara kesabaran dengan kecemasan.

Penelitain-penelitian yang berkaitan dengan kesehatan telah memberikan kontribusi


yang signifikan dalam upaya menjawab tantangan menurunkan kecemasan.Akan tetapi,
penelitian terdahulu belum menyentuh aspek-aspek yang berkaitan dengan suatu wabah yang
melanda dunia pada kondisi terkini.Variabel-variabel yang terkait dengan kondisi pandemi
wabah perlu dikaji lebih dalam, termasuk di dalamnya tentang kesehatan mental dan
kesabaran. Penelitian ini bukan hanya memberikan model analisa jalur yang berkenaan
dengan kesabaran, kesehatan mental dan kecemasan, akan tetapi penelitian ini juga
memberikan argumentasi tentang peran kesehatan mental sebagai mediator pada hubungan
antara kesabaran dengan kecemasan.

Penelitian memberikan penjelasan tentang hubungan antara kesabaran dengan


kecemasan yang dimediasi oleh kesehatan mental.Peran mediator kesehatan mental sangat
penting dalam hubungan antara kesabaran dengan kecemasan.Hal ini ditunjukkan dengan
mediasi sempurna dimana kesabaran akan memberikan efek negatif kepadap kecemasan
secara langsung, namun tidak signifikan jika hubungan yang tidak langsung. Hubungan
antara kesabaran dengan kesehatan mental akan tidak signifikan jika mempertimbangkan
kesehatan mental dalam hubungan tersebut.

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


23

Konsep kesabaran yang termasuk nilai-nilai kebajikan (Clanton, Fawley, Haller,


Daley, Porter, Paranjape, & Bonilla, 2014) memberikan efek negatif signifikan terhadap
kecemasan.Dimana, salah satu aspek dari kesabaran, yaitu optimis (El Hafiz et al, 2015),
mampu mereduksi kecamasan individu (Kepka et al, 2013). Kemampuan kesabaran dalam
mereduksi kecemasan juga terlihat dari aspek lain dari nilai kesabaran, seperti pantang
mengeluh, aktif mencari solusi, konsisten dan berorientasi pada tujuan.
Peran kesabaran secara langsung dapat memberikan efek penurunan terhadap
kecemasan.Akan tetapi, jika muncul variabel kesehatan mental yang positif maka kesabaran
memiliki efek tidak langsung kepada kecemasan.Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan
mental memiliki peran yang penting dalam menurunkan efek negatif dari kecemasan
sehingga ketika disandingka dengan kesabaran maka kesabaran menjadi tidak signifikan
dalam mereduksi kecemasan yang dirasakan oleh individu.

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


24

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Penelitian ini telah membuktikan analisa jalur yang berkenaan kesabaran, konspirasi,
kesehatan mental, kecemasan, pengetahuan dan sikap terhadap Covid 19 memiliki indeks
yang fit untuk model jalur yang diajukan dalam penelitian ini. Penelitiaian ini juga
membuktikan bawah kesehatan mental memiliki peran moderasi yang signifkan pada
hubungan antara kesebaran dan pengetahuan dan sikap terhadap Covid 19 dengan kecemasan.

5.2 Saran
Sebagai saran bagi penelitian lanjutan maupun langkah-langkah yang cukup
bermakna untuk terhindar dari kecemasan dengan menanamkan kesabaran dalam diri dan
meningkatkan kesehatan mentalyang dimiliki oleh individu, dapat disampaikan sebagai
berikut:

1. Hendaknya individu meningkatkan perilaku-perilaku yang menggambarkan aspek


kesabaran, yaitu optimis dalam menghadapi segala permasalahan, pantang menyerah
dalam memecahkan masalah, semangat mencari informasi, memiliki semangat untuk
senantiasa mencari solusi, konsisten dalam upaya pemcahan masalah dan tidak mudah
mengeluh saat menghadapi masalahsehingga terhindar dari kecemasan.
2. Hendaknya individu dapat meningkatkan kemampuan dalam menentukan strategi dan
cara dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang Covid 19 serta menghindari
keyakinan akan adanya konspirasi sehingga individu memiliki kesehatan mental yang
baik dan terhindar dari kecemasan yang berlebihan.
3. Hendaknya individu memiliki keyakinan dan semangat untuk melakukan berbagai cara
dalam mencapai optimisme sehingga keyakinan dan semangat yang dimiliki oleh
individu dapat menjadi pendorong yang kuat dan positif untuk mencapai kesehatan
mental dan kesabaran.
4. Hendaknya peneliti selanjutnya untuk menentukan partisipan penelitian yang lebih
heterogen tetapi partispan masih dalam fase remaja, seperti komunitas remaja, tingkat
pendidikan dan ekonomi yang berbeda, suku dan etnis yang berbeda, serta
memperhatihan peran gender.
5. Hendaknya peneliti selanjutnya dapat menganalisi lebih lanjut tentang perbedaan analisa
dengan menggunakan pendekatan analisi SEM (Structural Equation Modelling)

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


25

BAB 6. LUARAN YANG DICAPAI

Luaran yang dicapai berisi Identitas luaran penelitian yang dicapai oleh peneliti sesuai
dengan skema penelitian yang dipilih.

1. Proseding

IDENTITAS PROSEDING INTERNASIONAL


1 Nama Proseding : 1st Annual International Conference on Natural and
Social Science Education (ICNSSE)
2 Website Proseding : https://conference.uhamka.ac.id/lic/pemakalah/dashbo
ard

3 Status Proseding : Submit

4 Jenis Proseding : Konferensi International


5 Tanggal Penerimaan : Pospone Desember 2020
6 Bukti Penerimaan : Bukti Submit

2. Jurnal Internasional

IDENTITAS JURNAL NASIONAL TERAKREDITASI


1 Nama Jurnal : Al-jamiah, Journal of Islamic Studies
2 Website Jurnal : https://aljamiah.or.id/index.php/AJIS/about/submissi
ons
3 Status Jurnal : Submit

4 Jenis Jurnal : Jurnal Internasional terindeks Scopus Q2


5 Tanggal Penerimaan : Desember 2020
6 Bukti Screenshoot : Akan dilampiran

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


26

BAB 7
RENCANA TINDAK LANJUT DAN PROYEKSI HILIRISASI

Hasil Penelitian Hasil yang didapat dari penelitian ini memberikan kontribusi pada
pengembangan ilmu psikologi secara umum dan lebih khusus bidang
psikologi sosial, terlebih pada masa pandemi ini. Pengembangan
penelitian yang berkaitan dengan konspirasi, kesehatan mental,
kecemasan, pengetahuan dan sikap berkenaan dengan Covid 19 telah
banyak dilakukan, akan tetapi belum menyentuh virtue-virtue agama.
Oleh karena itu, hasil penelitian ini mengisi “ruang kosong” penelitian
tentang kesabaran konspirasi, kesehatan mental, kecemasan,
pengetahuan dan sikap terhadap Covid 19. Perlu adanya penelitian
lanjutan yang dapat menekan topik-topik riset yang berkairan dengan
kecemasan pada masa pandemi dan intervensi yang dapat dilakukan
sehingga efek negatif yang disebebakan dari kecamasan akan pandemi
covid 19 ini dapat segera dilakukan dan bersifat ilmiah.
Rencana Tindak Peneliti akan melakukan kajian yang mendalam tentang virtue
Lanjut kesabaran dan mengkaitkanya dengan konstruk psikologis lainya.
Kajian-kajian tentang virtue kesabaran telah peneliti lakukan dalam
beberap tahun terakhir sesuai dengan roadmap peneliti dan disetujui
oleh tingkat pimpinan fakultas. Artikel-artikel yang berkaitan tentang
kesabaran telah masuk pada tahapan review di proseding konferensi
internasional dan sedang dalam penyusunan untuk mensubmit di jurnal
Al Jamiah yang terindeks Q2 dan diprediksi akan terbit pada tahun
2021/2022.

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


27

DAFTAR PUSTAKA

Al-Zauziyah, A. I. (2006). Kemuliaan Sabar dan Keagungan Syukur. Yogyakarta: Mitra


Pustaka.

Andrew F. Hayes ( 2013). Introduction to Mediation, Moderation, and Conditional Process


Analysis: A Regression‐Based Approach. New York, NY: The Guilford Press

Bandelow, B., Michaelis, S., & Wedekind, D. (2017). Treatment of anxiety


disorders. Dialogues in clinical neuroscience, 19(2), 93.
doi: 10.31887/DCNS.2017.19.2/bbandelow

Brotherton, R., French, C. C., & Pickering, A. D. (2013). Measuring belief in conspiracy
theories: The generic conspiracist beliefs scale. Frontiers in psychology, 4, 279.DOI:
10.3389/fpsyg.2013.00279

Clanton, J., Fawley, R., Haller, N., Daley, T., Porter, J., Paranjape, C., & Bonilla, H. (2014).
Patience is a virtue: an argument for delayed surgical intervention in fulminant
Clostridium difficile colitis. The American Surgeon, 80(6), 614-619. Diakses di
https://www.ingentaconnect.com/content/sesc/tas/2014/00000080/00000006/art00028

Covid 19 Corona Virus Pandemic, diakses di https://www.worldometers.info/coronavirus/

Deb, Sibnath, Strodl, Esben, & Sun, Hansen (2015) Academic stress, parental pressure,
anxiety and mental health among Indian high school students. International Journal of
Psychology and Behavioral Science, 5(1), pp. 26-34.Doi :
10.5923/j.ijpbs.20150501.04.

Giao, H., Han, N. T. N., Van Khanh, T., Ngan, V. K., Van Tam, V., & Le An, P. (2020).
Knowledge and attitude toward COVID-19 among healthcare workers at District 2
Hospital, Ho Chi Minh City. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, 13.DOI:
10.4103/1995-7645.280396

Gregory, A. M., Caspi, A., Moffitt, T. E., Koenen, K., Eley, T. C., & Poulton, R. (2007).
Juvenile mental health histories of adults with anxiety disorders. American Journal of
Psychiatry, 164(2), 301-308.

Grzesiak-Feldman, M. The Effect of High-Anxiety Situations on Conspiracy Thinking. Curr


Psychol 32, 100–118 (2013). https://doi.org/10.1007/s12144-013-9165-6

Hafiz, dkk. 2015. Pergeseran Makna Sabar dalam Bahasa Indonesia. JurnalIlmiah Penelitian
Psikologi: Kajian Empiris dan Non Empiris. Vol. 1 Nomor 1.Hal.33-38. JIPP. Diakses
di https://jipp.uhamka.ac.id/index. php/jipp/article/view/4

Handayani. I. (2020). Tren Penelusuran Maret 2020 Seputar Covid -19 di Indonesia. diakses
di https://investor.id/it-and-telecommunication/tren-penelusuran-maret-2020-seputar-
covid-19-di-indonesia.

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


28

Iacoviello, B. M., & Charney, D. S. (2020). Cognitive and behavioral components of


resilience to stress. In Stress Resilience (pp. 23-31). Academic press.
https://doi.org/10.1016/B978-0-12-813983-7.00002-1

Johnson, S. U., Ulvenes, P. G., Øktedalen, T., & Hoffart, A. (2019). Psychometric properties
of the GAD-7 in a heterogeneous psychiatric sample. Frontiers in psychology, 10,
1713.https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.01713.

Kepka, S., Baumann, C., Anota, A., Buron, G., Spitz, E., Auquier, P., ... & Mercier, M.
(2013). The relationship between traits optimism and anxiety and health-related
quality of life in patients hospitalized for chronic diseases: data from the SATISQOL
study. Health and Quality of Life Outcomes, 11(1), 134.
https://link.springer.com/article/10.1186/1477-7525-11-134#citeas

Kurth, C. (2018). The anxious mind: An investigation into the varieties and virtues of anxiety.
Mit Press.

Lee, S. A., Jobe, M. C., Mathis, A. A., & Gibbons, J. A. (2020). Incremental validity of
coronaphobia: Coronavirus anxiety explains depression, generalized anxiety, and
death anxiety. Journal of anxiety disorders, 74, 102268.
https://doi.org/10.1016/j.janxdis.2020.102268

Lukat, J., Margraf, J., Lutz, R., van der Veld, W. M., & Becker, E. S. (2016). Psychometric
properties of the positive mental health scale (PMH-scale). BMC psychology, 4(1),
8.DOI 10.1186/s40359-016-0111-x
Mohammadi, Y., Kazemi, S., Tahan, H., & Lalozaee, S. (2017). Relationship between
metacognitive learning strategies, goal orientation, and test anxiety among students at
Birjand university of medical sciences. Journal of Medical Education, 16(1), 44-50.
Diakses http://irisweb.ir/files/site1/rds_journals/164/article-164-420958.pdf
Landi, G., Pakenham, K. I., Boccolini, G., Grandi, S., & Tossani, E. (2020). Health Anxiety
and Mental Health Outcome During COVID-19 Lockdown in Italy: The Mediating
and Moderating Roles of Psychological Flexibility. Frontiers in psychology, 11, 2195.
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2020.02195

Ong, A. D., Standiford, T., & Deshpande, S. (2018). Hope and stress resilience. In M. W.
Gallagher & S. J. Lopez (Eds.), Oxford library of psychology. The Oxford handbook
of hope (p. 255–284). Oxford University Press. doi :
10.1093/oxfordhb/9780199399314.001.0001
Spielberger, C. D. (2010). State‐Trait anxiety inventory. The Corsini encyclopedia of
psychology, 1-1.

Sallam, M., Dababseh, D., Al-Haidar, A., Ababneh, N. A., Bakri, F. G., & Mahafzah, A.
(2020). Conspiracy beliefs are associated with lower knowledge and higher anxiety
levels regarding COVID-19 among students at the University of Jordan. medRxiv.
https://doi.org/10.1101/2020.04.21.20064147.

Shiah, Y. J., Chang, F., Chiang, S. K., Lin, I. M., & Tam, W. C. C. (2015). Religion and
health: Anxiety, religiosity, meaning of life and mental health. Journal of religion and
health, 54(1), 35-45. DOI 10.1007/s10943-013-9781-3

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id


29

Starcke, K., & Brand, M. (2012). Decision making under stress: A selective review.
Neuroscience and Biobehavioral Reviews, 36, 1228–1248. http://dx.doi.org/10.1016/j.
neubiorev.2012.02.003.

Swami, V., Voracek, M., Stieger, S., Tran, U. S., & Furnham, A. (2014). Analytic thinking
reduces belief in conspiracy theories. Cognition, 133, 572–585. http://dx.doi.org/10.
1016/j.cognition.2014.08.006.

Swami, V., Furnham, A., Smyth, N., Weis, L., Lay, A., & Clow, A. (2016). Putting the stress
on conspiracy theories: Examining associations between psychological stress, anxiety,
and belief in conspiracy theories. Personality and Individual Differences, 99, 72-
76.https://doi.org/10.1016/j.paid.2016.04.084

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id

Anda mungkin juga menyukai