ANALISIS PELAKS Yustiana - Salin
ANALISIS PELAKS Yustiana - Salin
Dosen:
FAKRUDIN, SH, MH
Disusun Oleh:
YUSTIANA AGUSTIN 2720237180
PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AS-SYAFI’IYAH
2023 – 2024
1
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
meneyelesaiakan makalah Hukum Kesehatan yang berjudul “Analisis
Pelaksanaan RME di RS Islam Jakarta Pondok Kopi”. Guna memenuhi
tugas mata kuliah Hukum Kesehatan. Makalah ini berisi tentang Analisis
Pelaksanaan RME di RS Islam Jakarta Pondok Kopi “
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan,
walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Namun karena
dorongan keluarga, teman-teman dan bimbingan dari dosen-dosen sehingga
tulisan ini dapat terwujud dengan memberikan kebanggaan bagi penulis.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis haturkan rasa
hormat dan terima kasih yang tulus kepada pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membutuhkannya. Semoga Allah SWT selalu berkenan memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
2
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
1.2. Tujuan.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
2.4 Perspektif...................................................................................................
3.1Kesimpulan..............................................................................................
3.2Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari
rekam medis yang baik dan lengkap. Indikator mutu rekam medis yang baik
adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek persyaratan
hukum. Oleh sebab itu dalam mengelola rekam medis, setiap rumah sakit
selalu mengacu
kepada pedoman atau petunjuk teknis pengelolaan rekam medis yang dibuat
oleh rumah sakit yang bersangkutan. Pengelolaan rekam medis di rumah sakit
adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya
mencapai tujuan rumah sakit, yaitu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Dalam pengelolaan rekam medis untuk menunjang mutu
pelayanan bagi rumah sakit, pengelolaan rekam medis harus efektif dan efesian
(Giyana, 2012).
4
rekam medis yang menggunakan elektronik berdasarkan lembaran kertas atau
berkas rekam medis.”(Yusharti, 2015).
rekam medis elektronik sangat membantu informan dalam bekerja, efisien waktu,
memudahkan dalam pencarian data pasien. Penelitian ini sejalan dengan Murnita
(2016),
5
BAB II
PEMBAHASAN
Rekam medis adalah berkas yang berisi identitas, anamnesa, penentuan fisik,
laboratorium, diagnosa dan tindakan medis terhadap seorang pasien yang
dicatat baik secara tertulis maupun elektronik. Bilamana penyimpanannya secara
elektronik akan membutuhkan komputer dengan memanfaatkan manajemen basis
data.
Pengertian rekam medis bukan hanya sekedar kegiatan pencatatan, tetapi harus
dipandang sebagai suatu sistem penyelenggaraan mulai dari pencatatan,
pelayanan dan tindakan medis apa saja yang diterima pasien, selanjutnya
penyimpanan berkas sampai dengan pengeluaran berkas dari tempat
penyimpanan manakala diperlukan untuk kepentingannya sendiri maupun untuk
keperluan lainnya.
manfaat rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
1) Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut
dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang
harus diberikan kepada pasien.
6
2) AspekAdministrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya merupakan
tindakan yang berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis
dan paramedis dalam rangka pelayanan kesehatan.
3) AspekHukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut
masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha
untuk menegakkan hukum serta penyediaan bahan bukti untuk kepentingan
peradilan.
4) AspekKeuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena mengandung data atau
informasi yang dipergunakan sebagai aspek keuangan
5) Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut
data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
6) Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut
data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik
yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai
bahan/referensi pengajaran dibidang profesi si pemakai.
7) Aspek Dokumentasi
7
Manfaat dari Pelaksanaan Rekam Medis Elektronik ( RME )
a. Manfaat umum
b. Manfaat Operasional
c. Manfaat Organisasi
Pengaturan tentang rekam medis elektronik secara khusus saat ini belum ada,
akan tetapi dalam praktik sehari-hari di lapangan, terdapat beberapa Undang-
undang yang harus dijadikan pedoman dalam rekam medis elektronik yaitu :
10
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 829);
2.4 Perspektif
Menurut Suhanadji dan Waspada Ts (2004) Perspektif adalah cara pandang atau
wawasan yang digunakan untuk melihat dunia dari berbagai macam segi yaitu
politik, ekonomi, dan budaya.
Menurut Martono (2010) adalah cara pandang yang digunakan oleh manusia
ketika melihat suatu fenomena atau suatu masalah yang sedang terjadi.
Menurut Prof. Dr. Rang mengartikan hukum kesehatan sebagai seluruh aturan -
aturan hukum dan hubungan-hubungan kedudukan hukum yang langsung
berkembang dengan yang menentukan situasi kesehatan di dalam mana manusia
berada.
11
semua usaha kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah. Usaha kesehatan
pemerintah yang melibatkan tenaga kesehatan selaku aparat negara yang
berwenang merupakan pengembangan aspek hukum tata negara di dalam hukum
kedokteran kesehatan. Seluruh aspek hukum dalam peraturan hukum kedokteran
kesehatan menjadi perangkat hukum yang secara khusus menentukan 14 perilaku
keteraturan/perintah keharusan/larangan perbuatan sesuatu itu bagi pihak-pihak
yang berkaitan dengan usaha kesehatan.
12
yang tidak spesifik dalam melakukan pengisian rekam medis. Data atau informasi
yang di hasilkan sudah cukup akurat serta tidak adanya penumpukan pasien dalam
menunggu pelayanan di poliklinik.
Kata Kunci: Rekam medis elektronik; metode EUCS; user satisfaction; rawat jalan
PENDAHULUAN
Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam
medis yang baik dan lengkap. Indikator mutu rekam medis yang baik adalah
kelengkapan isi, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum.
Oleh sebab itu dalam mengelola rekam medis, setiap rumah sakit selalu mengacu
kepada pedoman atau petunjuk teknis pengelolaan rekam medis yang dibuat oleh
rumah sakit yang bersangkutan.
13
Metode EUCS (End User Computing Satisfaction) ada 5 dimensi yang akan dilihat
di antara nya content, accuracy, ease of use, format dan timeliness. Metode
penelitian ini memberikan manfaat dalam proses penerapan Rekam Medis
Elektronik rawat jalan. Output yang
diharapkan nantinya yang pertama pada bagian content rekam medis sudah terisi
sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan yang kedua pada bagian accuracy data
yang di harapakan sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit, selanjutnya pada bagian
yang ketiga ease of use pengguna atau user mudah memahami atau menggunakan
sistem Rekam Medis Elektonik (RME) tersebut, kemudian yang keempat adalah
format bagaimana pengguna atau user memudahkan menginput data dengan sesuai
layout atau tampilan yang mudah dipahami oleh pengguna, dan yang terakhir yaitu
timeliness yaitu bagaimana petugas bisa memanfaatkan atau menghemat waktu
dalam bekerja.
METODE PENELITIAN
14
informasi metode EUCS (end user computing satisfaction) pada penerapan Rekam
Medis Elekronik rawat jalan di Semen Padang Hospital Tahun 2019.
Pedoman evaluasi sistem yang dijadikan dasar dalam penelitian ini, adalah dari 5
(lima) komponen olahan hasil wawancara sebagai berikut:
Dimensi Content
Dimensi content mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari isi suatu sistem.
Penggunaan sistem yang dirasakan petugas saat awal menggunakan adanya
kesulitan, setelah belajar menggunakan sistem petugas sangat menerima dan
merasa puas dengan adanya rekam medis elektronik. Ini dikeranakan
rekam medis elektronik sangat membantu informan dalam bekerja, efisien
waktu, memudahkan dalam pencarian data pasien. Penelitian ini sejalan
dengan Murnita (2016), penggunaan sistem yang efektif meningkatkan
kepuasan pengguna sehingga pengguna dapat mengekplorasi dan
memanfaatkan penuh filtur sistem informasi dan fungsinya, kepuasan
15
pengguna yang lebih tinggi kemudian motivasi atau mengarahkan pengguna
untuk meningkatkan kegunaan sistem. Penelitian ini sejalan dengan
Kristiyanto (2016), yang menyatakan pegawai menerima dengan baik adanya
sistem informasi perpustakaan yang telah membantu pekerjaan cepat dan
sesuai dangan harapan. Maka sebaiknya dalam penerapan RME semua unit
yang terkait dalam RME harus bisa bekerja sama untuk kesuksesan RME
lebih baik kedepannya. Sebaiknya dalam proses pengentrian data harus
lengkap dan perlunya pelatihan dalam penerapan rekam medis elektronik.
Serta dalam pelaksanaan RME harus dijalankan sesuai prosedur yang ada.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dimensi content, struktur data pada tampilan RME sudah sesuai kebutuhan,
hanya saja masih ada kekurangan pada struktur data
2. Dimensi accuracy, sudah baik., hanya saja terdapat beberapa kendala pada
saat proses penarikan data. Data yang dihasilkan sudah hampir 90%
terminimalisir.
3. Dimensi ease of use, pada bagian rekam medis nya sudah terkategorisasi,
dan juga RME mempermudahkan petugas untuk mengakses nya.
B. Saran
2. Sebaiknya pada tampilan RME nya ditambahkan lagi kolom untuk pengisian
diagnosa pasien yang lebih spesifik supaya bisa meminimalisir ketidak
lengkapan data.
17
4. Sebaiknya aplikasi nya dikembangkan lagi dari segi tampilan untuk
memberikan item- item seperti tanda warning pada bagian kolom pengisian
contohnya “data masih kosong harap diisi jika tidak terisi maka tidak akan bisa
lanjut ke form berikutnya” yang akan muncul apabila petugas rekam medis dan
dokter tidak mengisi data sosial maupun data medis di aplikasi RME rawat
jalannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Giyana, Frenti. 2012. Analisis Sistem Pengelolaan Rekam Medis Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
19