Anda di halaman 1dari 17

Besi tempa adalah besi paduan dengan kandungan karbon yang amat rendah (kurang dari

0.08%) yang berbeda dengan besi cor (2,1% sampai 4%). Benda ini adalah sebuah gumpalan
besi yang semi-menyatu dan berisikan serat terak inklusi (sampai 2% dari kandungan berat),
yang memunculkan "biji-bijian" menyerupai kayu yang terlihat ketika besi itu tergores atau
bengkok ke titik patah. Besi tempa itu berkarasteritik tangguh, mudah ditempa, ulet, tahan
korosi dan mudah dilas. Sebelum perkembangan metode yang efektif untuk pembuatan
baja dan ketersediaan jumlah besar dari bahan baja, besi tempa adalah bentuk paling umum
dari besi olahan yang beredar di dunia. Produk tempaan adalah barang yang telah dikerjakan
secara mekanis oleh proses penempaan, ekstrusi, rolling, hammering, dll., untuk mengubah
bentuk dan sifat besi tersebut. Besi tempa adalah produk besi yang sudah jarang diproduksi
saat ini, karena produk lain yang lebih murah, produk-produk unggulan yang digunakan
sebagai gantinya.

Secara historis, sejumlah kecil dari besi tempa disempurnakan menjadi baja, yang digunakan
terutama untuk menghasilkan pedang, alat pemotong, pahat, kapak dan alat lain bermata
tajam serta per dan kikir. Permintaan untuk besi tempa mencapai puncaknya pada tahun
1860-an, yang dalam permintaan tinggi untuk penggunaan Ironclad dan Transportasi rel.
Namun, karena sifat kekurangan baja seperti kerapuhan baja ringan sudah ditingkatkan
dengan keilmuan metalurgi besi yang semakin maju dan baja menjadi lebih murah untuk
membuat berkat proses Bessemer dan proses Siemens-Martin, penggunaan besi tempa
menurun.

Banyak barang-barang, sebelum mereka akhirnya menjadi barang yang terbuat dari baja
ringan, diproduksi dari bahan besi tempa, seperti paku keling, paku, kawat, rantai, rel, kereta
api kopling, air dan uap pipa, mur, baut, sepatu, pegangan tangan, gerobak ban, tali untuk
kayu atap gulungan, dan hias besi, antara banyak hal lainnya.

Besi tempa tidak lagi diproduksi pada skala komersial. Banyak produk-produk yang
dijelaskan bahannya sebagai besi tempa, seperti penjaga rel, garden furniture dan gates,
sebenarnya terbuat dari baja ringan. Mereka mempertahankan keterangantersebut karena
mereka dibuat untuk menyerupai benda-benda yang di masa lalu ditempa dengan tangan oleh
seorang pandai besi (meskipun banyak dekoratif besi benda-benda, termasuk pagar dan
gerbang, yang biasanya dicor daripada tempa).
Besi tempa adalah besi alloy dengan kandungan karbon yang amat rendah yang berbeda
dengan besi cor. Benda ini adalah sebuah gumpalan besi yang semi-menyatu dan berisikan
serat terak inklusi, yang memunculkan "biji-bijian" menyerupai kayu yang terlihat ketika
besi itu tergores atau bengkok ke titik patah. Besi tempa itu berkarasteritik tangguh, mudah
ditempa, ulet, tahan korosi dan mudah dilas. Sebelum perkembangan metode yang efektif
untuk pembuatan baja dan ketersediaan jumlah besar dari bahan baja, besi tempa adalah
bentuk paling umum dari besi olahan yang beredar di dunia. Produk tempaan adalah
barang yang telah dikerjakan secara mekanis oleh proses penempaan, ekstrusi, rolling,
hammering, dll., untuk mengubah bentuk dan sifat besi tersebut. Besi tempa adalah produk
besi yang sudah jarang diproduksi saat ini, karena produk lain yang lebih murah, produk-
produk unggulan yang digunakan sebagai gantinya.
Secara historis, sejumlah kecil dari besi tempa disempurnakan menjadi baja, yang
digunakan terutama untuk menghasilkan pedang, alat pemotong, pahat, kapak dan alat lain
bermata tajam serta per dan kikir.

Logam merupakan salah satu material yang umum digunakan dalam konstruksi bangunan.
Ada banyak jenis logam yang dipakai, umumnya dibedakan berdasarkan dari proses
pembuatan, karakter, dan penggunaannya. Salah satu jenis logam yang umum digunakan
adalah besi tempa. Sesuai dengan namanya, besi tempa terbuat melalui proses penempaan
dan tidak melalui peleburan layaknya besi pada umumnya. Supaya Anda bisa lebih paham
mengenai besi tempa, berikut ini adalah ulasan lengkapnya.

1. Mengenal Besi Tempa


2. Kelebihan dan Kekurangan Besi Tempa Sebagai Pagar Rumah
3. Macam-Macam Besi Tempa
1. Pipa Besi Tempa
2. Baut Besi Tempa
3. Paku Keling
4. Rantai dari Besi Tempa
5. Kerangka Atap Rumah dari Besi Tempa
6. Pagar Besi Tempa
4. Tips Merawat Pagar Rumah dari Besi Tempa
1. Mengecat dan Melapisi Permukaan Pagar Besi
2. Hindari Menanam Tanaman Rambat
3. Bersihkan Pagar Secara Berkala
5. Daftar Harga Besi Tempa Terbaru
1. Harga Besi Tempa Per Batang
2. Harga Besi Tempa Per Meter

Panduan Lengkap Beli Properti Luar Negeri dan Juga Luar Kota

1. Mengenal Besi Tempa


Besi tempa dibuat dengan proses yang cukup rumit. (Foto: Dean-Wilson Iron)

Melansir dari Wikipedia, besi tempa adalah salah satu jenis besi olahan yang memiliki
kandungan karbon rendah, di bawah 0,08% berbeda dari besi cor yang memiliki kandungan
karbon hingga 4%. Karena memiliki kandungan karbon yang rendah, membuat kekuatan dari
besi tempa sangat tinggi dan lebih kuat dibandingkan dengan besi cor.

Besi tempa menjadi populer dan umum digunakan karena sifatnya yang lebih lunak dan
mudah dibentuk saat masih panas. Berikut adalah beberapa karakteristik dari besi tempa.

 Dibuat dari besi kasar (Pig Iron) yang ditambahkan dengan beberapa senyawa lain
seperti fosfor, mangan, silikon, dan karbon.
 Kandungan pengotor yang rendah (di bawah 5%) membuat besi tempa menjadi lunak
dan mudah untuk dibentuk.
 Mempunyai struktur berserat yang berasal dari terak yang dimasukkan dan dicampur
pada saat proses penempaan.
 Karena adanya kandungan terak, besi tempa tahan terhadap korosi.
 Memiliki bentuk umum berupa lembaran, pelat, batangan, pipa, hingga
Dari segi keamanan, pagar besi tempa lebih baik dari bahan kayu dan bahan lainnya karena
tidak mudah hancur sehingga cocok sebagai pagar rumah. Selain memilih pagar dengan
tingkat keamanan yang baik, Anda bisa juga mencari rumah yang menawarkan fasilitas
keamanan lingkungan. Mau punya rumah dengan fasilitas keamanan yang baik? Cek pilihan
rumahnya di kawasan Bekasi dengan harga di bawah Rp700 jutaan di sini!

2. Kelebihan dan Kekurangan Besi Tempa Sebagai Pagar Rumah

Besi tempa memiliki ketahanan terhadap cuaca. (Foto: Pixabay)

Apabila Anda memiliki rencana untuk menggunakan besi tempa sebagai pagar rumah, cek
dulu beberapa kekurangannya seperti yang dikutip dari Buy Railings berikut ini.

Kelebihan Besi Tempa Kekurangan Besi Tempa


Besi tempa memiliki kualitas dan tingkat ketahanan yang Harga besi tempa relatif lebih mahal da
lebih tinggi dibandingkan dengan jenis besi lainnya. Anda untuk mengeluarkan budget lebih.

Pagar besi tempa tidak bisa terkena beba


Memberikan tampilan rumah yang rustic, unik dan
besar. Apabila tertabrak atau tersenggol o
menarik. Beberapa besi tempa ada yang memiliki urat
besi bisa patah dan perlu pengelasan
besi alami, yang terlihat elegan dan tampak mewah.
tersambung kembali.

Pagar yang terbuat dari besi tempa memiliki banyak


Apabila tidak dicat dan terkena air hu
pilihan bentuk yang unik. Teksturnya yang elastis,
mengalami perubahan warna yang memb
menjadikan besi sangat mudah untuk dibentuk
terlihat usang dan tidak menarik.
menyesuaikan keinginan.

Pagar rumah yang terbuat dari kayu sangat rentan Pagar besi tempa memiliki bobot yang
terserang rayap. Pagar yang terbuat dari besi tempa bisa Pemasangannya tidak mudah untuk
digunakan dengan tenang dan terbebas dari serangan membutuhkan bantuan dari beberapa oran
rayap. bisa berdiri dan terpasang dengan baik.

Tips Rumah.com

Jangan lupa untuk secara berkala memberikan minyak pada engsel pagar besi tempa, supaya
ayunan pintu lancar dan tidak menimbulkan suara berisik.

3. Macam-Macam Besi Tempa


Besi tempa bisa dibentuk dengan mudah. (Foto: radolca)

Karena memiliki durabilitas yang tinggi, besi tempa bisa diolah dan digunakan menjadi
berbagai benda yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa macam-macam besi tempa yang
digunakan dalam konstruksi.

1. Pipa Besi Tempa

Besi ini memiliki ketahanan terhadap korosi yang tinggi dan bebas karat, menjadikan besi ini
dapat dibuat menjadi pipa air dan pipa uap.

2. Baut Besi Tempa

Karena mudah dibentuk menjadi ukuran kecil, besi tempa digunakan sebagai bahan
pembuatan baut.

3. Paku Keling

Paku keling merupakan jenis paku yang terdiri dari kepala dan batang berbentuk silinder
yang berukuran kecil. Beberapa jenis paku keling dibuat dari besi tempa yang kuat dan tahan
lama.
4. Rantai dari Besi Tempa

Karena memiliki durabilitas yang tinggi, besi tempa bisa diolah menjadi rantai yang kuat dan
berkualitas.

5. Kerangka Atap Rumah dari Besi Tempa

Besi tempa tahan terhadap kelembaban tinggi dan korosi, membuatnya cocok dijadikan
sebagai kerangka atap. Kerangka atap besi tempa sangat kokoh dan tidak mudah roboh.

6. Pagar Besi Tempa

Hingga saat ini, besi tempa banyak digunakan sebagai bahan utama untuk membuat pagar.
Selain memiliki ketahanan yang tinggi, pagar besi tempa juga memiliki banyak desain yang
berbeda-beda. Nah, untuk Anda yang sedang bingung mencari model pagar rumah yang
menarik, cek dulu 16 pagar rumah minimalis terkini, di sini!

Salah satu jenis besi adalah besi tempa. Simak artikel berikut untuk mengenal
karakteristik dan kegunaannya.

Jenis-jenis dari material logam memang sangat beragam, salah satunya adalah
material besi. Jenis dari besi sendiri juga cukup beragam dan biasanya berbeda
dari segi proses pembuatan, karakter, sampai penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.

Baca Juga: Mengenal Keunggulan Tali Sling


Namun pernahkah Anda mendengar besi tempa? Besi jenis ini banyak dijumpai,
dan untuk bisa mengenalnya lebih jauh maka bisa menyimak ulasan di bawah
ini.
Karakteristik Besi Tempa
Besi jenis ini disebut juga dengan istilah wrought iron dan merupakan salah
satu jenis besi yang proses pembuatannya dari penempaan yang tentu saja
berbeda dengan jenis besi lain yang umumnya dibuat dengan proses peleburan.
Adapun karakter yang dimiliki dari besi yang ditempa ini antara lain:
 Dibuat dari besi kasar yang kemudian ditambahkan beberapa senyawa,
paling jamak dijumpai adalah senyawa P, Si, Mn, C, dan juga senyawa
belerang.

 Kandungan pengotor sekitar 5% yang lebih rendah 1% dibanding besi kasar


atau pig iron yang sebesar 6%.
 Memiliki struktur berserat yang berasal dari terak yang dimasukan selama
proses penempaan, dan tercampur merata di seluruh bagian besi.

 Terbilang cukup lunak karena kandungan pengotor lebih sedikit, kandungan


karbon rendah, dan memiliki titik lebur yang tinggi.

 Tahan terhadap korosi berkat kandungan terak di dalamnya.

 Serat pada besi bisa mengindikasi adanya kelebihan beban karena akan
tampak retak di awal sehingga bisa dilakukan penanganan sejak dini
sebelum perangkat rusak.

 Mudah dibentuk karena sifatnya yang ulet sekaligus lunak.

 Sifat mekanik yang dimiliki besi jenis ini sangat bergantung dari bentuk
fisiknya.

 Bentuk umum dari besi jenis ini adalah lembaran, pelat, batangan,
pipa, billet, bentuk struktural, dan juga batangan.
Kegunaan dari Besi Tempa
Setelah mengetahui karakteristik dari besi tempa maka bisa langsung
mengetahui apa saja kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Lebih detailnya
dari penggunaan besi jenis ini adalah sebagai berikut:
1. Dipakai untuk Pembuatan Pipa
Sifat besi yang mengandung terak ini salah satunya adalah tahan terhadap
korosi atau bebas karat. Sehingga sering digunakan untuk pembuatan pipa air,
dan beberapa perusahaan juga menggunakannya untuk pembuatan pipa uap.
Selain itu sifatnya juga mudah dibentuk sehingga pembuatan pipa menjadi lebih
mudah.
2. Digunakan untuk Pembuatan Baut
Besi yang ditempa juga sering digunakan untuk pembuatan baut dari berbagai
ukuran dan kegunaan. Sifatnya yang mudah dibentuk membuatnya mudah
dibentuk dalam ukuran kecil. Meskipun begitu besi ini tetap kuat sehingga
cocok dijadikan baut untuk menyatukan satu atau beberapa benda.

3. Dibuat Paku Keling


Kegunaan berikutnya dari besi tempa ini adalah dijadikan paku keling. Paku
keling sendiri merupakan jenis paku yang terdiri dari kepala dan batang.
Penggunaan dari paku keling ini umumnya untuk menyambung pelat besi
dengan cara dikeling.
4. Dibuat Tali Pengikat
Besi yang dibuat dengan cara ditempa ini juga bisa dan sering digunakan untuk
pembuatan tali pengikat. Tali jenis ini akan sangat familiar dijumpai di
lingkungan perkapalan.

5. Dijadikan Kerangka Atap


Sifatnya yang tahan korosi namun tetap kuat sekaligus mudah dibentuk
membuatnya cocok dijadikan kerangka atap. Khususnya untuk atap yang terbuat
dari material kayu agar tidak mudah rusak atau roboh.

6. Dibuat Tapal Kuda


Sejak zaman dulu tapal kuda memang dibuat dari besi yang ditempa, hanya saja
untuk masa sekarang memang sudah menjadi pemandangan langka. Sebab
proses pembuatan tapal kuda cenderung lama dan kebetulan pemilik kuda pun
hanya kalangan terbatas.
7. Dibuat Pagar
Besi yang ditempa memang sering dibuat menjadi pagar rumah atau bangunan
apapun. Sebab sekali lagi karena sifatnya yang kuat, tahan korosi, dan mudah
dibentuk.

Saat ini besi tempa memang sudah tidak diproduksi secara komersial, namun
beberapa perusahaan terlihat masih membuatnya.
Baca Juga: Cara Menentukan Besi Profil untuk Keperluan Anda
Untuk menemukan material besi terbaik, KPS Steel selaku distributor besi
menyediakan besi-besi berkualitas. Anda dapat menemukannya di sini.

Besi Tempa (Wrought Iron)

Besi tempa adalah jenis besi yang mengandung unsur-unsur lain dalam jumlah yang kecil,
yaitu

 Karbon: 0,05 – 0,15%


 Silika : 0,15 – 0,20%
 Posfor: 0,12 – 0,16%
 Belerang: 0,02 – 0,03%
 Mangan: 0,03 – 0,10%
 Unsur-unsur lain: 2%

Sifat-sifat besi tempa:

 Daktail (liat), kuat dan dapat ditempa


 Kuat tarik maksimum 4000 kg/cm2
 Kuat tekan maksimum 2000 kg/cm2
 Adonan sulit dituang, suhu leleh 1535o C
 Tahan korosi
 Dapat disambung dengan las
Saat ini besi tempa sudah jarang digunakan, untuk keperluan yang sama lebih sering
digunakan baja struktur. Kecuali bagian-bagian yang membutuhkan bahan yang kuat, seperti
paku keling/sumbat, baut, sekrup, pipa gas, rantai tapal kuda, dll.

https://pagarbesitempamewah.com/sejarah-lengkap-dan-arti-besi-tempa/

Mengenal Karakteristik dan Kegunaan Wrought Iron (Besi tempa)

Add Comment

Wrought Iron (Besi Tempa)


Wrought Iron atau yang dikenal dengan Besi tempa adalah salah satu dari dua jenis besi yang
diperoleh melalui proses peleburan selain besi cor (Cast Iron). Wrought Iron adalah jenis besi
yang memiliki karakteristik lunak, ulet, dan berserat yang dihasilkan dari massa gumpalan
besi yang relatif murni yang sebagian dikelilingi oleh terak.

Wrought Iron atau besi tempa biasanya mengandung kurang dari 0,1 persen karbon dan
menghasilkan 1 sampai 2 persen terak. Karena sifat dan karakteristik yang dimilikinya maka
wrought Iron lebih unggul untuk proses pengerjaan pembentukan logam dibandingkan
dengan besi cor (cast iron) yang terlalu keras dan getas karena kandungan karbonnya yang
lebih tinggi.

Sejarah Perkembangan Besi Tempa (Wrought Iron)

Sejak zaman dulu, besi pertama-tama dilebur langsung dari bijih besi dengan dipanaskan,
kemudian besi akan ditempa dengan menggunakan arang atau karon arang yang berfungsi
sebagai bahan bakar dan pereduksi. Saat masih panas, besi yang tereduksi dan campuran
terak kemudian dihilangkan denagn cara ditempa (wrought) dengan menggunakan palu untuk
menghilangkan sebagian besar terak.

Di Eropa ditemukan bahwa besi tempa dapat diproduksi secara tidak langsung dengan
menggunakan besi cor yang dibuat dalam blast furnace. Salah satu metode tidak langsung
yang paling banyak digunakan tersebut, yang disebut denagn "Puddling Process",
dikembangkan oleh Henry Cort dari Inggris pada tahun 1784. Metode ini melibatkan
peleburan besi tuang pada tungku berlubang kemudian mengaduknya dengan batang sehingga
karbon dalam besi tuang tersebut tereliminasi oleh gas pengoksidasi yang berasal dari tungku.
Ketika karbon dihilangkan, proporsi besi terdekarbonisasi padat semakin meningkat, dan
campuran logam dan terak yang tebal kemudian dihilangkan oleh squeezer yang berfungsi
menghilangkan banyak terak berlebih dan membentuk silinder kasar untuk selanjutnya
digulung menjadi produk jadi.
Besi tempa mulai menggantikan perunggu di beberapa wilayah Asia pada milenium ke-2 SM;
penggunaannya untuk alat dan senjata mulai digunakan di Cina, India, dan Mediterania pada
abad ke-3 SM. Kelebihan utama dari bahan baku besi adalah ketersediaannya yang jauh lebih
besar di alam daripada tembaga dan timah. Awalnya besi digunakan hanya sebagai alat
pembayaran dan sebagai armor atau pelindung, namun pada abad ke-19 besi mulai digunakan
dalam konstruksi bangunan, di mana kekuatannya dalam ketegangan (ketahanan terhadap
tegangan-tarik)) membuatnya lebih unggul daripada besi cor untuk balok horisontal.

Karakteristik dan Sifat Wrought Iron (Besi Tempa)

Wrought Iron (Besi Tempa) dibuat dari bahan baku besi kasar dengan tambahan senyawa
seperti C, Si, Mn, P dan belerang dalam tungku (puddling iron). Jadi besi tempa adalah
bentuk yang lebih murni dari besi kasar (pig iron). Besi kasar (pig iron) umumnya
mengandung 6% atau lebih pengotor, namun pada besi tempa persentasenya dikurangi hingga
sekitar satu persen dan Kandungan karbon dikurangi menjadi sekitar 0,02%.

Dalam proses pemurnian pig iron menjadi besi tempa, sejumlah kecil terak dimasukkan ke
dalam besi tempa dan didistribusikan secara merata di dalamnya. Adanya kandungan terak
memberikan struktur berserat pada besi tempa.

Besi tempa tidak mengandung kotoran oleh karena itu relatif sangat lunak. Karena kandungan
karbon yang sangat rendah, sehingga titik leburnya tinggi dan tidak dapat digunakan sebagai
casting alloy karena kekuatan yang yang kurang baik. Selain itu besi tempa tidak dapat
dipanaskan karena akan mengubah sifat fisiknya.
Karena adanya kandungan terak pada besi tempa, maka besi tempa cenderung lebih tahan
korosi. Selain itu serat yang terdapat pada besi tempa dapat mengindikasikan terjadinya
keretakan, sehingga menghindari patah yang terjadi secara langsung jika kelebihan beban,
dan karenanya memberi peringatan bahaya.

Wrought Iron (Besi Tempa) dapat dengan mudah dilakukan proses pembentukan karena
sifatnya yang ulet serta lunak, sehingga memiliki kualitas pembentukan yang sangat baik.
Dalam ketahanan terhadap korosi, besi tempa lebih unggul dari baja ringan. Sifat mekanik
dari besi tempa tergantung pada bentuk produk jadi yang dihasilkan. Besi tempa umumnya
dibentuk berupa pelat, lembaran, billet, bentuk struktural, batangan, pipa dan tabung.

Kegunaan Wrought Iron (Besi Tempa)

Berikut ini merupakan aplikasi dan kegunaan dar besi tempa atau Wrought Iron :

1. Digunakan pada pembuatan pipa karena ketahanan korosi dan kelelahan yang baik serta
kualitas pengelasan dan threading yang lebih baik.

2. Digunakan untuk membuat batang untuk baut tetap, baut mesin dan paku keling dll karena
sifat yang diminta dalam aplikasi ini adalah ketahanan korosi dan kelelahan.

3. Digunakan untuk membuat lembaran plate (pelat).


4. Digunakan untuk membuat rantai khusus dan kait crane karena kemampuan las yang baik
dan kekuatan dampak tinggi.

5. Digunakan secara luas untuk aplikasi pengerjaan tempa (Forging) secara umum.

ringkasan

 besi memiliki kandungan karbon rendah yang keras dan lunak dan dapat ditempa dan
dilas

Ikhtisar

Besi tempa adalah paduan besi dengan kandungan karbon sangat rendah (kurang dari 0,08%)
dibandingkan dengan besi cor (2,1% hingga 4%). Ini adalah massa besi semi-fusi dengan
inklusi terak berserat (hingga 2% berat), yang memberikannya "butir" menyerupai kayu yang
terlihat ketika tergores atau ditekuk ke titik kegagalan. Besi tempa sangat keras, mudah
dibentuk, ulet, tahan karat dan mudah dilas. Sebelum pengembangan metode pembuatan baja
yang efektif dan ketersediaan baja dalam jumlah besar, besi tempa adalah bentuk yang paling
umum dari besi lunak. Itu diberi nama tempa karena itu dipalu, digulung atau bekerja
sementara cukup panas untuk mengusir terak cair. Setara fungsional modern dari besi tempa
adalah baja karbon ringan atau rendah. Baik besi tempa maupun baja ringan mengandung
karbon yang cukup untuk dapat mengeras dengan pemanasan dan pendinginan.
Secara historis, sejumlah kecil besi tempa disempurnakan menjadi baja, yang digunakan
terutama untuk memproduksi pedang, alat pemotong, pahat, kapak dan alat bermata lainnya
serta mata air dan file. Permintaan untuk besi tempa mencapai puncaknya pada 1860-an,
karena permintaan yang tinggi untuk kapal perang dan penggunaan kereta api yang ketat.
Namun, karena sifat-sifat seperti kerapuhan baja ringan membaik dengan metalurgi besi yang
lebih baik dan karena baja menjadi lebih murah untuk membuat berkat proses Bessemer dan
proses Siemens-Martin, penggunaan besi tempa menurun.
Banyak barang, sebelum dibuat dari baja ringan, diproduksi dari besi tempa, termasuk paku
keling, paku, kawat, rantai, rel, kopling kereta api, pipa air dan uap, mur, baut, tapal kuda,
pegangan tangan, ban gerobak, tali pengikat untuk rangka atap kayu, dan besi hias, di antara
banyak hal lainnya.
Besi tempa tidak lagi diproduksi dalam skala komersial. Banyak produk yang dideskripsikan
sebagai besi tempa, seperti rel pelindung, furnitur dan gerbang taman, sebenarnya terbuat dari
baja ringan. Mereka mempertahankan deskripsi itu karena mereka dibuat menyerupai benda-
benda yang di masa lalu ditempa (dikerjakan) dengan tangan oleh pandai besi (meskipun
banyak benda-benda besi dekoratif, termasuk pagar dan gerbang, sering dilemparkan
daripada tempa).

Besi dibuat dengan metode dayung . Gunakan setelah meremas slag dalam dengan latihan.
Tenur, kemampuan las yang bagus. Besi Wagon diproduksi oleh metode
pembuatan besi kuno Jepang juga hits ini. Hari ini mereka semua diruntuhkan.

besi tempa

Besi yang hampir murni (kurang dari 0,15% karbon). Dapat dibentuk dan menempa dilas
dengan mudah, tapi lembut dan apakah tidak mengeras dengan cara yang sama sebagai baja.
Besi tempa jarang terlihat di cair dari seperti memiliki titik leleh yang tinggi dan ada ada
keuntungan dalam mencair sebagai bagian dari proses. Bagian dari sifat-sifat tempa besi yang
dikaitkan dengan inklusi terak yang hasil dari pelumpuran dan menempa pengelasan.
Digunakan dalam piring jembatan, AS roda dan kapal sebelum pengembangan Bessemer dan
Siemens baja. Terakhir produksi komersial dari besi tempa di Inggris berhenti pada tahun
1976

Anda mungkin juga menyukai