(NASKAH)
A.. Pendahuluan
ُسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه َّ اَل
ُ أَ ْش َه ُد أَ ْن ََّل إِلَهَ إَِّلَّ هللا.)39 :سعَى} (النجم َ ان إِ ََّّل َما ِ س ِ ْ ْس ِل
َ ْل ْن َ {وأَ ْن لَي َ اَ ْل َح ْم ُد هللِ اْلقَائِ ِل
َ َوأَ ْش َه ُد أَ َّن،ح
سيِ َدنَا َونَ ِبيَّنَا ُم َح َّمدًا َّ َوحْ َدهُ ََّل ش َِري َْك لَهُ الَّذِى أ َ َم َر ْال ُمؤْ ِمنِيْنَ بِ ْالعَ َم ِل ال
ِ صا ِل
.ُ أَ َّما بَ ْعد. َس ْولُهُ إِ َما ُم ْال ُم ْح ِسنِيْن
ُ َع ْب ُدهُ َو َر
Puji dan syukur kita persembahkan kepada Allah Swt yang telah menegaskan
bahwa bekerja dan beramal adalah menentukan nasib dan martabat seseorang.
Salawat dan salam kita kirimkan kepada Nabi Saw serta kepada ashabnya dan
keluarganya yang telah memberi contoh sebaik-baiknya bagi kita semua dalam
mengamalkan ajaran Islam secara utuh. Selanjutnya marilah kita meningkatkan iman
dan taqwa kita kepada Allah swt demi untuk keselamatan dunia dan akherat.
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
2
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
A.. Pendahuluan
ُسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه َّ اَل
ُ أَ ْش َه ُد أَ ْن ََّل إِلَهَ إَِّلَّ هللا.)39 :سعَى} (النجم َ ان إِ ََّّل َما ِ س ِ ْ ْس ِل
َ ْل ْن َ {وأَ ْن لَي َ اَ ْل َح ْم ُد هللِ اْلقَائِ ِل
َ َوأَ ْش َه ُد أَ َّن،ح
سيِ َدنَا َونَ ِبيَّنَا ُم َح َّمدًا َّ َوحْ َدهُ ََّل ش َِري َْك لَهُ الَّذِى أ َ َم َر ْال ُمؤْ ِمنِيْنَ بِ ْالعَ َم ِل ال
ِ صا ِل
.ُ أَ َّما بَ ْعد. َس ْولُهُ إِ َما ُم ْال ُم ْح ِسنِ ْين
ُ َع ْب ُدهُ َو َر
Puji dan syukur kita persembahkan kepada Allah Swt yang telah menegaskan
bahwa bekerja dan beramal adalah menentukan nasib dan martabat seseorang.
Salawat dan salam kita kirimkan kepada Nabi Saw serta kepada ashabnya dan
keluarganya yang telah memberi contoh sebaik-baiknya bagi kita semua dalam
mengamalkan ajaran Islam secara utuh. Selanjutnya marilah kita meningkatkan iman
dan taqwa kita kepada Allah swt demi untuk keselamatan dunia dan akherat.
C.. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpukan bahwa Cici-ciri Keluarga Sakinah yaitu;
1. Keluarga atau rumah tangga itu hidup beragama.
2. Yang (berumur) muda menghormati orang yang lebih tua,
3. Mencari penghidupan (rezki) dengan lembut, tidak tamak dan tidak serakah,
4. Menafkahkan hartanya tidak boros dan tidak pula kikir
5. Segala keaiban dan kekuarangannya (masing-masing) diperlihatkan supaya cepat
sadar atau bertobat kepada Allah.
Dan apabila Allah menghendaki yang sebaliknya, maka Dia biarkan rumah
tangga itu dalam kesesatan.
Dalam Hadits ini Rasulullah Saw menitik beratkan kepada keluarga atau rumah
tangga itu kepada manusianya, dalam arti rumahnya silahkan diperbagus, lengkap
dengan perabot. yang mewah bila ada kemampuan, atau rumahnya cukup sederhana,
perabot ala kadarnya, namun yang paling penting adalah manusianya, suami atau isiteri
dan anak-anaknya, Sebab hampir tidak ada artinya rumah besar lagi mewah bila
didalamnya tidak ada ketenteraman, isteri menghadap ke timur, suami menghadap
kebarat lalu anak-anak berantakan.
Sebaliknya walaupun rumahnya sederhana perabot ala kadarnya tapi
didalamnya penuh ceria, aman dan tenteram, Insya Allah keluarga atau rumah tangga
itu akan senantiasa dinaungi rahmat dan berkah dari Allah Swt. inilah yang dikatakan
oleh Nabi Saw: “Dilimpahkan Cahaya pemahaman terhadap Agama.”
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
4
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
Nama : Riswandi, S.Hum
NIP : 198812012023211018
Pangkat/Gol/TMT : Penata Muda / III.a / 1 Agustus 2023
A.. Pendahuluan
ُسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َو َب َر َكاتُه َّ اَل
ُ أَ ْش َه ُد أَ ْن ََّل ِإلَهَ ِإَّلَّ هللا.)39 :سعَى} (النجم َ ان ِإ ََّّل َما ِ س ِ ْ ْس ِل
َ ْل ْن َ {وأَ ْن لَي َ اَ ْل َح ْم ُد هللِ اْلقَائِ ِل
َ َوأَ ْش َه ُد أَ َّن،ح
س ِي َدنَا َونَ ِبيَّنَا ُم َح َّمدًا َّ َوحْ َدهُ ََّل ش َِري َْك لَهُ الَّذِى أ َ َم َر ْال ُمؤْ ِمنِيْنَ ِب ْال َع َم ِل ال
ِ صا ِل
.ُ أَ َّما َب ْعد. َس ْولُهُ ِإ َما ُم ْال ُم ْح ِسنِيْن
ُ َع ْب ُدهُ َو َر
Puji dan syukur kita persembahkan kepada Allah Swt yang telah menegaskan
bahwa bekerja dan beramal adalah menentukan nasib dan martabat seseorang.
Salawat dan salam kita kirimkan kepada Nabi Saw serta kepada ashabnya dan
keluarganya yang telah memberi contoh sebaik-baiknya bagi kita semua dalam
mengamalkan ajaran Islam secara utuh. Selanjutnya marilah kita meningkatkan iman
dan taqwa kita kepada Allah swt demi untuk keselamatan dunia dan akherat.
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
6
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
I. Pendahuluan
Setiap keluarga terutama yang baru saja melakukan aqad nikah paling
diharapkan adalah kehadiran anak yang segar-bugar, anak menjadi penyejuk suasana
keluarga sesuai dengan tuntunan Al Qur'an ;
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
8
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
I. Pendahuluan
Pokok bahasan Hadits Qudsi yang diriwayatkan Al. Bazzar dan Tabrani;
“Kelak pada hari kiamat nanti akan didatangkan beberapa buku catatan amal untuk
dihadapkan kepada Allah Swt. Dan saat itu Allah berfirman; “Buanglah buku catatan itu
semua”. Para Malaikat melaporkan bahwa dalam buku catatan itu hanya berisi (catatan
amal yang baik-baik saja). Selanjutnya Allah berfirman; “Sesungguhnya isinya (catatan
amal itu) dilakukan bukan karena Aku, dan Aku sesungguhnya tidak akan menerima
kecuali apa-apa yang dilakukan semata-mata karena mengharap ridha-Ku".
Penuturan para Malaikat pencatat bahwa mereka mencatat sesuai dengan apa
adanya berdasarkan wujud amalan kebaikan yang mereka lihat sendiri namun Allah
Swt memberitahukan yang sebenarnya; bahwa sebahagian besar amal-amalan
kebaikan itu dilkukan dengan berbagai macam kepentingan anatara lain dilakukan
karena riya’, ingin dikenal, ingin disanjung, ingin memperoleh tanda Jasa dan
sebagainya, pokoknya amal kebaikan itu dilakukan bukan karena mengharap
keridhaan Allah Swt, jelas tertolak.
Dalam Hadits Qudsi lain disebutkan oleh Allah: “Wahai Bani Adam,
pindahkanlah simpananmu kepada-Ku, dan janganlah simpanan itu habis karena
kebakaran, atau hanyut dibawa banjir, atau hilang dibawa pencuri. (kelak) Aku akan
mengembalikan kelak kepadamu dengan tunai, bilamana engkau sangat
membutuhkannya”.
9
II. Perbuatan Yang Bernilai Ibadah dihadirat Allah SWT
1. Semua amal perbuatan yang baik, termasuk ibadah, baik yang dilakukkan oleh
lidah, anggota jasmani yang lain atau dengan hati sekalipun bila didasari niat
semata-mata karena mengharap ridha Allah, maka termasuklah dia sebagai
simpanan disisi Allah.
2. Simpanan atau “Kanzun” disisi Allah jelas terjamin keamanannya tidak akan
terbakar, rusak karena banjir, dicuri atau dirampok. dan satu saat nanti Allah akan
mengembalikan kepada orang yang mengamalkannya disaat-saat yang
bersangkutan dalam kepdaan kepepet.
3. Menyimpan harta dalam arti tidak mau membelanjakannya dijalam Allah
menyimpan tenaga atau potensi diri dengan tidak mau bekerja atau menolong
orang lain maka dinilai sebagai orang kikir, maka terma -suklah perilaku yans buruk.
Allah berfirman;
علَ ْيهَا فِي نَ ِار َج َهنا َم فَتُك َْوى ٍ ب أَل
َ ﴾ ي َْو َم يُحْ َمى٣٤﴿ ِيم ٍ ّللا فَبَش ِْرهُم بِعَذَاِ سبِي ِل َ ب َوا ْل ِفضاةَ َوَّلَ يُن ِفقُونَهَا فِي َ َوالا ِذينَ يَ ْكنِ ُزونَ الذا َه
﴾٣٥﴿ َسكُ ْم فَذُوقُواْ َما كُنت ُ ْم ت َ ْكنِزُون
ِ ُورهُ ْم َهـذَا َما َكنَ ْزت ُ ْم ألَنف
ُ بِهَا ِجبَاهُ ُه ْم َو ُجنوب ُ ُه ْم َوظُ ُه
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, lalu tidak mau menafkahkan
(dijalan Allah), maka sampaikanlah kepada mereka, bahwa kelak Pada hari kiamat
akan memdapatkan siksa yang amat pedih, (Yaitu) kelak pada hari kiamat harta (Emas)
dan perak itu akan dipanaskan dida lam api neraka, lalu digosokkan pada Oahi mereka,
lambung dan pung -gung mereka (seraya) dikatakan bahwa inilah harta yang kamu
himpun dan berlakuk kikir untuk tidak menaf kahkannya. Oleh sebab itu rasakan lah
sekarang akiba't perbuatan kamu (menimbun)." (S.At Taubah (9) 34-35).
Wajo, 02 Oktober 2023
Penyuluh Agama Islam
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
10
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
I. Pendahuluan
صا ِلحا ً ِمن ذَك ٍَر أَ ْو أُنثَى َو ُه َو ُم ْؤ ِم ٌن فَلَنُحْ يِيَناهُ َحيَاةً َطيِبَ ًة َولَنَجْ ِز َينا ُه ْم أَجْ َر ُهم
َ م ْن ع َِم َل
َ ْبِأَح
َ ُس ِن َما كَانُواْ يَ ْع َمل
ون
“Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepadanya dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.”
Demikian pula Sabda Rasulullah Saw;
“Tiadalah seorang Muslim yang menanam suatu tanaman lalu (buahnya) dimakan oleh
burung atau manusia atau bintang lain, kecuali hal itu (dinilai sebagai) sadekah
baginya.”
Pengertian mendasar dari pada amal atau bekerja mengandung pengertian
yang amat luas, mencangkup seluruh pengerahan potensi dalam diri manusia,
baik untuk beribadah, berbuat baik kepada sesama, mengolah kebun, menanam
tanaman yang buahnya bisa dinikmati manusia maupun binatang serta membantu
pengadaan sarana sosial lainnya.
11
Al Qur’an banyak memuat ayat-ayat tentang Iman yang disertai dengan
amal shaleh yang selalu berorientasi kepada; “Agar kamu bertaqwa”. Disini
menggambarkan bahwa Taqwa merupakan dasar utama amal Shaleh atau kerja,
apapun bentuk dan jenis pekerjaan, maka Taqwa merupakan penuntun terbaik dalam
meraih sukses dalam pekerjaan. Dengan demikian Islam sangat menghargai berbagai
kegiatan atau pekerjaan yang akan mendatangkan manfaat, Islam tidak mencintai
para penganggur dan membenci orang pemalas dan gemar meminta-minta. Dalam
surah An Nahl (16) ayat 76 disebutkan;
II. Penutup
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
12
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
I. Pendahuluan
13
Bahkan setiap menjelang tidurpun kita dianjurkan menghitung-hitung amal apakah
lebih banyak kebajikan yang kita lakukan dibanding keburukan, ataukah mungkin dosa
kita lebih banyak dibanding amal kebajikan, apakah amal kebaikan kita senakin
bertambah dengan pertambahan umur atau munkin dosa dan keburukan kita semakin
menumpuk? Semuanya tergantung diri kita masing-masing. Oleh karenanya Rasulullah
Saw memberikan tuntunan;
“Sebaik-baik manusia (adalah mereka) yang diberikan umur yang panjang (oleh Allah)
semakin (hari) tua, semakin (meningkat) amal kebaikan-nya. (Sebaliknya) orang yang
paling merugi hidup didunia (adalah) mereka yang (diberikan) umur yang panjang (oleh
Allah) semakin buruk amal perbuatannya”.
Begitu banyak hal yang perlu kita fikirkan dan mungkin kesibukan kita sehari-
hari membuat kita lupa untuk merenung, keruwetan pekerjaan anak-anak yang bandel
atau anak buah yang kelewat cerewet, kebutuhan sehari-hari yang tidak pernah
berkurang dan malah semakin meningkat, tagihan utang yang jatuh tempo, piutang
yang suliit ditagih, kesehatan diri dan keluarga yang tak kunjung normal dan
sebagainya, membuat kita lupa dan tidak punya kesempatan untuk merenungkan;
Untuk apa sebenarnya kita hidup, untuk apa pulang malam, dan untuk apa setiap pagi
kita berangkat, untuk apa utang begitu banyak, untuk apa punya anak dan seterusnya.
III. Penutup
Kita sadar bahwa dunia ini cepat atau lambat akhirnya kita akan tinggalkan,
mungkin besok, mungkin lusa, mungkin minggu depan, mungkin bulan depan atau
mungkin tahun depan, pokoknya kita tidak tahu kapan kita akan pergi, oleh karena itu
hendaknya setiap saat kita berpikir dan berupaya meraih sukses didunia ini, dan setiap
saat pula kita harus mempersiapkan bekal hari depan yang sesungguhnya, yaitu amal
dan ibadah untuk hari akhirat.
Wajo, 16 Oktober 2023
Penyuluh Agama Islam
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
14
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
I. Pendahuluan
15
Menunaikan ibadah Haji bagi mereka yang mampu hanya diwajibkan satu kali
dalam seumur hidup, sedangkan pelaksanaan ibadah haji kedua dan seterusnya
hukumnya adalah sunnah. Maka orang-orang yang merasa mampu bagaikan
memangku dua kewajiban sekaligus yaitu; bercita-cita dan berusaha meraih Haji yang
Mabrur.
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
16
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
A.. Pendahuluan
ُسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه َّ اَل
ُ أَ ْش َه ُد أَ ْن ََّل إِلَهَ إَِّلَّ هللا.)39 :سعَى} (النجم َ ان إِ ََّّل َما ِ س ِ ْ ْس ِل
َ ْل ْن َ {وأَ ْن لَي َ اَ ْل َح ْم ُد هللِ اْلقَائِ ِل
َ َوأَ ْش َه ُد أَ َّن،ح
سيِ َدنَا َونَ ِبيَّنَا ُم َح َّمدًا َّ َوحْ َدهُ ََّل ش َِري َْك لَهُ الَّذِى أ َ َم َر ْال ُمؤْ ِمنِيْنَ بِ ْالعَ َم ِل ال
ِ صا ِل
.ُ أَ َّما بَ ْعد. َس ْولُهُ إِ َما ُم ْال ُم ْح ِسنِيْن
ُ َع ْب ُدهُ َو َر
Puji dan syukur kita persembahkan kepada Allah Swt yang telah menegaskan
bahwa bekerja dan beramal adalah menentukan nasib dan martabat seseorang.
Salawat dan salam kita kirimkan kepada Nabi Saw serta kepada ashabnya dan
keluarganya yang telah memberi contoh sebaik-baiknya bagi kita semua dalam
mengamalkan ajaran Islam secara utuh. Selanjutnya marilah kita meningkatkan iman
dan taqwa kita kepada Allah swt demi untuk keselamatan dunia dan akherat.
17
merasa mampu, merasa kuat lalu ingkar kepada Allah dan mendustakan kebenaran
Agama yang disampaikan oleh para Nabi dan Rasul yang diutus kepada mereka.
Dalam Surah Al-‘Alaq Allah mengdngatkan kepada kita;
Riswandi, S.Hum
NIP. 196812312023211016
18
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
I. Pendahuluan
20
nakkamajareng maka riyalani jana iyaro mattuntue naripatekeriwi tau iyaro maja
ampena, aga nacappuna decenna natattambana ja’na gangkanna nariputtamana ri
ranaka. Jaji iyaro pale sipa malebbi’e, sipa madecenge ampe-ampe
madecenge,iyanaro nassabari nauttama taue ri suruga. Narimakkuannanaro parellu
ipadecengi ampa-ampeta, pakanjaki gau-gautta sarekkoammengi natottama ri
suruga.
III. Tingkah Laku Menyebabkan Masuk Neraka
Naiya tosi nassabari namaega puttamai taue ri ranaka duato iyanaritu:
21
paimeng katawatta parellui ri jagai sibawa madeceng barakkoammengngi aja natiwiki
lao ri ranaka paccallanna Puang Allah Ta'ala.
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
22
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
ُ ي ْاأل َ ِم
.}ين َ ت ا ْستَأ ْ ِج ْرهُ إِ َّن َخي َْر َم ِن ا ْستَأ ْ َج ْر
ُّ ت ْالقَ ِو ِ َت إِحْ َدا ُه َما يَاأَب
ْ َ{قَال
Artinya: Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai
orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik
yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya".
23
Allah swt., memuji seseorang yang memiliki tubuh sehat dan kuat serta rohani dan
budi pekerti yang luhur.
Makkotoro Nabi Muhammad saw., narampe toi rilalenna haddese’na makkedae:
24
Dan janganlah kamu menjerumuskan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat
baiklah, sesungguhnya Allah swt., sangat mencintai orang-orang berbuat kebajikan.
Makkotoro narampei Nabitta saw., rilalenna haddese’na makkedae:
.ح
ِ صا ِل ِ َد ْر ُء اْل َمفَا ِس ِد ُمقَ َّد ٌم َعلَى َج ْل
َ ب اْل َم
Artinya: Menolak bahaya lebih utama dari pada mengambil manfaat.
Kaidah di atas mengajarkan bahwa segala macam bahaya dan segala macam hal
penyebab timbulnya bahaya termasuk virus HIV, harus dihindarkan dengan segala
usaha dan cara. Hal ini sesuai dengan ungkapan mencegah lebih baik dari mengobatai.
Dalam hal penanggulangan penularan HIV/AIDS kita wajib menghindarkan diri
termasuk diantaranya transfusi darah, penggunaan jarum suntik secara bergantian,
penyimpangan seksual, dan lain sebagainya. Selain itu bagi yang sudak terinfeksi virus
HIV/AIDS harus segera berobat sambil brdoa dan bertaubat kepada Allah swt.
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
25
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
I. Pendahuluan
ي
ً ار
ِ َع (ariyan) yang berarti bugil/mallosu-losu sementara grafi berarti gambar atau
lukisan. Jadi berangkat dari defenisi ini bahwa pornografi adalah gambaran kedo-
kedona tau bugil telanjang atau setengah telanjang baik yang langsung, gambar,
lukisan, dan lain-lain sebagainya. Pornografi dessa makkeda mabbelang-pelappi,
naekiya termasuk pakaian yang ketat yang menggambarkan lekuk tubuh seorang, juga
termasuk pakaian yang tipis dan tembus pandang yang mengundang nafsu birahi.
Sabda Rasulullah:
26
ُصلَّى هللا
َ ِس ْو ِل هللا ُ ت َعلَى َر ْ َت أ َ ِبي َب ْك ٍر َد َخل َ أَ َّن أَ ْس َما َء ِب ْن،ي هللاُ َع ْن َهاَ ض ِ شةَ َر َ َع ْن َعا ِئ
: فَقَا َل،سلَّ َم
َ صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو
َ ِس ْو ُل هللا ُ ض َع ْن َها َر َ فَأَع َْر،اق ٌ اب ِر َق ٌ سلَّ َم َو َع َل ْي َها ثِ َي
َ َع َل ْي ِه َو
.))َص َّح أَ ْن يُ َرى ِم ْن َها ِإَّلَّ َهذَا َو َهذَا َ َت ْال َم ِحي
ِ ْض لَ ْم ت ْ ِإ َّن اْل َم ْرأَةَ ِإذَا بَلَغ،((يَا أَ ْس َما ُء
َ َوأَش
.) (رواه أبو داود.َار إِلَى َوجْ ِه ِه َو َكفَّ ْي ِه
Artinya: Dari Aisyah r.a. bahwa ketika Asma binti Abu bakar masuk dalam rumah
Rasulullah saw dengan mengenakan pakaian tipis maka Rasulullah saw
memalingkan pandangannya dan bersabda: Hai Asma seorang wanita yang
sampai haid tidak boleh dilihat dari tubuhnya kecuali ini dan ini, yakni muka
dan telapak tangannya.
Secara implisit menggambarkan busana-busana iyarega pakaian nafake Asma iya
wettuero tembus pandang dan memperlihatkan bagian tertentu yang tidak pantas
diperlihatkan, naiya kiya naita Nabitta nainappa nala pakkitanna paimeng nainappa
nampareng nasaba iyaro wettue Asma depa naripubene ri surona Allah Ta’ala nenniya
sebagai gadis pada saat itu.
Niya tosi riasenge pornoaksi, dari sarah hadis Rasulullah saw. memprediksikan
bahwa suatu saat banyak wanita-wanita yang berpakaian tapi pada mui narekko
() َمائِالَتُ ُر ُء ْوسُ ُه َّن, pada toha pakkelong dandu’e yang sudah menjadi kenyataan talle
mannessa-nessa matae makkokkoe.
Nabi bersabda:
27
punuk unta, mereka tidak masuk syurga dan tidak mencium baunya. Padahal
syurgaa itu dapat tercium dari perjalanan sejauh sekian.
Tarian erotis napakkelorie Nabitta iyanaritu identik dengan "goyang erotis" iya
mompoe makkokkoe ri televisie pada-padanna goyang patah-patah (dari Annisa Bahar),
goyang ngebor (dari Inul Daratista). Iyamanennaro kedo-kedona mabiasa degaga
hubunganna sibawa elokkelong naelonge gangkanna muncul gerakan-gerakan
terutama pantat yang menyerupai punuk unta. Yang muncul iya penre’engngi
napessunna tau makkitae.
III. Bahaya Pornografi dan Pornoaksi
Narekko maeloi pikkiriki nainappa ifasicoco keadangnge makkokkoe bahaya
maega ladde, pada-padanna:
a. Merendahkan kembali derajat kaum wanita
Pada zaman jahiliyah wanita-wanita hanya sebagai penghibur kaum laki-laki
nenniya pemuas nafsu birahinya, riwettu rilantinna Nabitta Muhammad saw maka
dia berjuang mengangkat derajat kaum wanita sebagai tiang negara (اْ ِلبالَ ِد ) ِع َما ُد,
bahwa tegaknya suatu rumah tangga dan negara adalah ditentukan oleh kualitas
wanitanya. Bahkan wanita perhiasan dunia yang palig indah adalah makkunrai
masalewe. Naiya kiya dalam kenyataan sekarang ini kembali lagi kejahiliyaan itu
mancaji "jahiliyah modern" nasaba wawang makkunrae mato nassabari nasaba
pakaian tembus pandang dan goyangnya yang ngebor dan patah-patah itu,
dipertontonkan di pinggir jalan di tempat hiburan bahkan di pesta resmi yang lebih
parah yang menggunakan BH sangat tipis dan ada yang nekat hanya
mengisolasinya saja dengan plaster barangnya yang sangat berharga itu, manalagi
iya engkae ri majallae, kartu kalender, televisi apalagi video porno yang beredar itu
yang lebih menyedihkan iya pegaui makkunrae anaddara-dara mammula mpekke’e
(ABG). Iyanaro sabanna Nabitta menjadikan Asma sebagai objek pembicaraan,
bettuanna sebagian besar gadis belia mancaji sumber porno garafi dan porno aksi
sejak zaman Nabi hingga kini.
b. Munculnya tindakan kriminalitas
Nasaba mallebbanna iyae masalae gangkanna mega akkasolanna nasaba dena
naulle saisanna orowanewe tahangi cinnana pada api takkala makkanrewe.
Momponi pemerkosaan di mana-mana tidak mengenal saudara, ibu bahkan ada
nenek yang menggauli cucunya sendiri ( )نعوذباهللbahkan siunoni siunoe, maddamponi
28
maddampo’e yang semuanya yang bermuara dari Porno Grafi dan Porno Aksi itu
sendiri.
c. Hancurnya sendi-sendi moral
Akibat yang ketiga adalah teddenni pangampena tanniya bawang makkunrai’e naiya
kiya orowanewe makkutoparo paimeng pada laona narekko makkunraiye narekko ri
ebarai api mallumpa makkanrewe lao ri wawang orowanewe jaji aga
namangumanennaritu bettuanna denna nariisseng pega ampe selleng nenniya
tanniya selleng.
d. Membahayakan kehidupan dunia akherat
Nasaba naiya ampe-ampe majae nappammanarengngi apeddireng nenniya akasi-
asingeng makkutoparo atuwongeng mannennungengnge ri ahera nasa pura de
nattama suruga, bahkan namo baunna tennemmautona rimakkunrai pegaungi
pornografi dan porno aksi pada toha napoadae Nabitta ri lalenna haddesenna.
IV. Upaya Pencegahan Pornografi dan Pornoaksi
Naiya weddingnge yabburang iyarega usaha-usaha weddinge ripapole
naripassalama generasitta iyanaritu:
a. Membentengi Iman sejak dini
Bettuanna yebarai ase/taneng-taneng ipadecengi mani piarana binewe. Iyaro ana-
anatta ipagguru memenni aga bahayana akkasolanna iyae gaue mappammula ri
bolata, ri sikolae nenniya ri tengngana wanuwae meskipun Undang-Undang
pornografi telah dibahas oleh pemerintah tapi yang menyedihkan ada segelintir
ummat Islam yang tidak setuju entah dengan dasar apa.
b. Mengiatkan dakwah dengan langkah yang nyata
Akkattana iyaro silessuretta iya takkalaena pegaui iyae gaue iyusaha naifasadar
dengan segala macam metode untuk palisungengi alebbirenna sebagai "tiang
negara" apa dengan membina dengan melalui panti susia atau riwerengi bantuan
sosil untuk mengganti pekerjaannya itu dengan pekerjaan yang halal dan lebih
terhormat karena mereka itu hanya tertipu oleh syaitan.
c. Memfilter segala informasi baik media televisi dan majalah.
Idi sellenge harus makkalitutuki mitai pengeruh kapan kita harus melihat, menonton
dan kapan kita harus berpaling, anak-anak sekali-kali kita dampingi menonton kapan
adegan itu sehat dan kapan adegan itu tidak wajar harus dimatikan. Artinya orang
tua harus lebih waspada moloiwi perkembangangnge nasaba arus tidak bisa ditahan
29
niyakiya harus ipanafi madeceng isarin fega makkeguna fega makkasolang ini
adalah pekerjaan rumah kita semua.
Sikoniro urafisi palettukekki lebbi nenniya kuranna mohon dimaafkan.
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
30
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
.}ارا
ً س َّ ان َما ه َُو ِشفَا ٌء َو َرحْ َمةٌ ِل ْل ُمؤْ ِم ِنينَ َو ََّل َي ِزي ُد
َ الظا ِل ِمينَ ِإ ََّّل َخ ِ {ونُن َِز ُل ِمنَ ْالقُ ْر َء
َ
Artinya: Dan kami turunkan al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-
orang yang zalim selain kerugian.
Narimakuannanaro, al-Qur’an dalam menangani masalah lasa battuae riasengnge
HIV AIDS. Karena konon, katanya dua istilah ini, bukanlah nama dari sebuah penyakit,
31
melainkan sekumpulan gejala akhir dari sejumlah penyakit, iyya mompoe nakarena
teddenna kekebalan tubunna idi rupa’ tauwe, gangkanna sinninna lassa-e mancaji
bahaya maneng riseseta nakarena wedding nasabari nato mate.
Passaberengna malanre, nalele iyaro lasa HIV AIDS-e melalui hubungan seksual
yang menyimpang, gangkanna engka makkeda iyaro lasa AIDS-e, pakkalamperenna,
ANUNYA ITU DIGUNAKAN SEMBARANGAN. Mereka melanggar norma susila,dan
norma agama serta nilai adat istiadat dari sebuah bangsa yang bermoral.
Rilalenna aquran malebbina Puang Allahu Ta’ala degaga langsung ayat-ayatna
rampei lasa AIDS iyarega HIV-e, nakarenna, iyaro lasa AIDS-e iyarega HIV-e komani
abad XX nariruntu. Wettunna turun aqurangnge de’pa gaga iyaro lasa-e.
Narimakkuannanaro, narekko mattongeng-tongengki perhatikangngi aqurangnge
sappai masalah lasa-lasae, khususnya lasa HIV AIDS-e, makessingngi narekko engkaki
perhatikangngi sikap dasar al-Qur’an terhadap kemaslahatan manusia. Makkedae,
iyaro aquran malebbie nenniya iyamaneng ayat-ayatnya menghendaki terciptanya
kemaslahatan dunia dan akhirat bagi manusia seluruhnya.
Iyyamanenna gau-gau, iyya weddingnge solangi atuwo-tuwongenna rupa tauwe,
magattiki napatalinge aquran malebbie nasibawai warekkada: ( َّلَ ت َ ْق َربُوواJanganlah kamu
dekati).
Contona, aqurangnge napatalingekki sarekko ammengngi deto maggau sala,
maka ia menyatakan, seperti dalam surat al-An’am ayat 151:
.} َارى َحتَّى تَ ْعلَ ُموا َما تَقُولُون ُ ص َالةَ َوأَ ْنت ُ ْم
َ س َك َّ {َّل تَ ْق َربُوا ال
َ
Artinya: Dan janganlah kamu mendekati shalat ketika kamu sedang mabuk.
32
Artinya, sedangkan shalat saja sudah dilarang mendekatinya ketika mabuk,
apalagi khamar penyebab mabuk itu.
Dan ketika al-Qur’an memberi awas manusia agar tidak berlaku serong terhadap
harta anak yatim, maka iapun memakai kalimat seperti dalam surat al-An’am ayat 152:
.}س ُن َ {و ََّل تَ ْق َربُوا َما َل ْال َيتِ ِيم ِإ ََّّل ِبالَّتِي ه
َ ِْي أَح َ
Artinya: Janganlah kamu mendekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat.
Ponco’na ada, iyamanenna nassabarie papole asolangeng parelleu ribelai. Karena
aqurangnge naccang riaddeperi.Inilah sikap dasar al-Qur’an, yakni pencegahan
terhadap segala bentuk peenyakit termasuk sebab-sebanya.
Risesena HIV AIDS, terdapat dua sisi yang harus dipersoalkan, yakni sisi moral
dan sisi penyakitnya. Dan dari sisi moral kita dapat membicarakannya dengan
mengaitkan dengan salah satunya, utamanya perzinaan dan perilaku seks yang
menyimpang misalnya homoseks. Tapi jangan lupa bahwa terdapat kemungkinan
pengidap HIV AIDS itu bukanlah pezina, bisa juga orang baik-baik, karena HIV AIDS
bisa juga menular lewat jarum suntik atu pisau cukur dan lain sebagainya.
Iyatonaro passabarenna dalam muzakarah Majlis Ulama Indonesia pusat tahun
1997, mancaji keputusan bahwa penyakit HIV AIDS dee nariaseng penyakit “
KUTUKAN TUHAN”, sebab tidak semua penderitannya “PAPPANGADDI”. Walaupun
asal muasal HIV AIDS itu adalah penyimpangan seksual “PAPPANGADDI”.
Baik terhadap sisi moralnya, maupun terhadap sisi penyakitnya, al-Qur’an
memperingatkan manusia untuk tidak mendekati penyebab-penyebabnya. Terhadap
penyakitnya, hal itu sudah jelas, bahwa perzinaan itu haram hukumnya, karena itu tak
ada jalan lain untuk mengurangi sebab timbulnya dan sebab menjalarnya kecuali
meninggalkan perzinaan, dan segala macam penyimpangan seks.
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
33
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
I. Pendahuluan
34
Immunodeficiency Virus). Virus ini tertular dari seseorang kepada orang lain melalui
hubungan seksual atau bersenggama, disamping melalui jarum suntik dan transfusi
darah.
II. Penyebab HIV/AIDS
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, praktek hubungan seks bebas adalah
penyebab utama penyebaran penyakit AIDS. Hal tersebut karena dari sekian banyak
penderita AIDS yang ditemukan, ternyata kebanyakan adalah pelaku hubungan seks
bebas.
Hadirin yang berbahagia
Hubungan seks adalah fitrah manusia. Manusia dan makhluk hidup lainnya dapat
berkembang biak melalui hubungan seks antara lawan jenis. Dalam Islam fitrah ini
dapat disalurkan setelah melalui pernikahan.
Hubungan seks di luar nikah merupakan penyimpangan dari fitrah manusia.
Karena itu disebut “Zina” ataui fahisyah yang artinya keji atau “kotor” hal ini sesuai
dengan firman Allah swt., dalam surat al-Isra’ ayat 32.
ً س ِب
.}يال َ شةً َو
َ سا َء َ اح ِ {و ََّل تَ ْق َربُوا
ِ َالزنَا ِإنَّهُ َكانَ ف َ
Artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu yang buruk.
Disebut demikian karena perbuatan tersebut selain akan mengaburkan garis
keturunan manusia juga dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit, termasuk
penyakit HIV AIDS.
Hubungan seks sesama jenis atau homo seks, baik laki-laki sesama laki-laki
(liwath) atau wanita sesama wanita (Sihaq) juga termasuk penyimpangan dari fitrah
manusia yang disebut juga sebagai perbuatan fahisyah, keji atau kotor.
III. Kisah Nabi Luth yang Berkaitan Dengan HIV/AIDS
Nabi Luth diutus oleh Allah swt., kepada penduduk kota Sadun yang sangat
durhaka kepada Allah swt., Masyarakat kota Sadun memiliki tradisi yang menyalahi
masyarakat manusia lainnya dalam hal praktek hubungan seks.
Dikalangan mereka berkembang praktek homo seks dalam bentuk liwath.
Sebagaimna dijelaskan oleh Allah swt., dalam surat al-A’raf ayat 81. sebagai berikut:
35
Artinya: Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada
mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampui
batas.
Lalu Nabi Luth mengajak mereka untuk meninggalkan praktek liwath itu dalam
melakukan seks seperti menyimpang fitrah manusia dan berdampak negatif terhadap
eksistensi umat manusia.
Peringatan Nabi Luth tersebut tidak dihiraukan oleh masyarakat sadum. Bahkan
mereka mengancam untuk mengusir nabi Luth dari kampung mereka, bersama dengan
orang-orang yang tidak melakukan perilaku seks liwath.
Akibat dari pembangkangan mereka yang tidak mau mendengar ajakan nabi Luth
untuk tidak melakukan penyimpangan dalam hubungan seks, maka Tuhan
mendatangkan bencana kepada mereka.
Bencana yang diturunkan kepada mereka hanya menimpah orang-orang yang
berperilaku seks menyimpang, dan tidak menimpa orang-orang yang mengikuti nasihat
nabi Luth. Bencana yang menimpa mereka sesuai dengan perbuatannya. Bencana
yang menimpa umat nabi Luth itu menjadi peringatan bagi ummat manusia agar tidak
melakukan praktek seks menyimpang.
Sitongenna umma’na Nabi Luth, kinynyami bawa alena pegaui gau makkoero, tapi
rilalenna aquran malebbie, umma’na Nabi Luth pegaui pammulang. Kemudian apakah
karena itu sehingga mereka ditimpa bencana? Kelihatannya kita tidak bisa mengatakan
bahwa apa yang terjadi di zaman umat nabi Luth itu sebagaimana yang disampaikan
oleh al-Qur’an bahwa tanah dibalik, bagaimana bentuk tanah dibalik, kita tidak tahu
persis. Boleh saja dalam bentuk siksaan yang lain. Yang jelas, mengapa al-Qur’an
mengatakan tanah dibalik, karena perbuatan umat nabi luth itu juga membalik fakta
yang ada, membalik fitrah yang ada.
Menurut beberapa ahli tafsir disebutkan bahwa arti tanah dibalik karena mereka
membalik fitrah manusia, atau tidak menggunakan fitrah yang sesungguhnya. Maka
mereka disiksa sesuai dengan perbuatannya itu. HIV AIDS itu adalah salah satu akibat
dari hubungan seks itu.
Makkoniro riwayatnya umma’na Nabi Luth riolo, gangkanna ricalla ri Puang Allah
Ta'ala. Naiyya tosi makkekue rupa tauwe engkae mappangaddi, maggau sala,
ripaturengengngi lasa ripuang Allahu Taala riyasengnge HIV AIDS.
Narimakkuannanaro, pada laoni mai tapada jagai aleta, keluargata, nenniya
laingnge topa sarekoammengngi pada engkaki maturu lao ri parentana Puang Allahu
36
Taala, nenniya mannini lao ri nappesangkangnge. Nakarena atturue riparenna Puang
Allah Ta’ala simata-mata untuk kepentinganta nenniya asalamakenna idi rupa tauwe,
kinynya untuk puang Allahu Ta’ala.
Begitu juga setiap larangan pasti datangnya dari Allah swt kemudian untuk rupa
tauwe bukan untuk Tuhan. Karena itu, kalau bertentangan antara keinginan manusia
dengan apa yang dilarang oleh Allah swt., maka mana yang menjadi fitrah. Apakah
keinginan manusia dikatakan fitrah. Hal itu tidak, karena pandangan masa depan
manusia itu pendek. Sedang pandangan Tuhan itu jauh ke depan.
Mamuare, bara pada engkaki mabelai gau-gau weddingnge naassabari tassarrana
lasa HIV AIDS, gangkanna engkaki pada salama, salewangeng ri lino enrengngetopa ri
ahera’na Puang Allahu Ta’ala, insya Allah.
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
37
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
A.. Pendahuluan
C.. Kesimpulan
Dapat disimpulan bahwa kiat menjalin silatur rahim yaitu:
(1). Ummat Islam sangat dianjurkan untuk tetap membina dan memperat tali
persaudaraan dengan sesama manusia, khususnya Muslim atau muslimah
dengan memperhatikan nasib dan penderitaan serta belas kasihn terhadap
mereka yang kebetulan dalam kesulitan.
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, Dia
merasa susahi bila (melihat) engkau menderita dan sangat menginginkan
39
kesejahteraan kamu dan amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang
mukmin.” (S.At Taubah 128).
(2). Setiap muslim atau muslimat diharapkan bersikap lemah lembut bergaul dan
bersilatur rahmi dengan sesama, dalam hal ini Rasulullah Saw barsabda:
“Sesungguhnya orang yang paling dicintai olah Allah Azza Wejalla adalah mereka
yg lembut dan dilembutkan, (sebaliknya) Allah Azza wajalla sangat membenci
orang yang suka mengadu domba dan tali persaudaraan diantara diantara kamu”.
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
40
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
A.. Pendahuluan
41
“Sesungguhnya Nafsu itu (senantiasa) mengajak kepada kejahatan, kecuali nafsu yang
dirahmati oleh Tuhanku...” (S.Yusuf 53).
Salah satu perinsif dasar moderasi beragama adalah selaluh menjaga diantara
dua hal, misalnya keseimbanga antara akal dan wahyu, antara jasmani dan rohani,
antara hak dan kewajiban , anatara kepentingan individual dan kemaslahatan, antara
teks agama dan ijtihad tokoh agama, antara gagasan ideal dan kenyataan serta
keseimbangan masa lalu dan masa depan. Begitulah inti dari moderasi beeragama
selalu adil dan berimbang dalam memandang, menyikapi, dan memperaktekannya. Jadi
keseibanga adalah istilah untuk mengambarkan cara pandang, sikap dan kometmen
untuk selalu berpihak pada keadilan, kemanusiaan dan persamaan. Kecenderungan
untuk bersikap seimbang bukan berarti tidak punya pendapat, mereka yang punya
sikap seimbang berarti tegas tapi tidak keras karena selalu berpihak kepada keadilan
dalam mewujudkan keseimbangan.
Kampun moderasi beragama adalah istilah bagi desa atau kelurahan yang
memiliki cara pandang, sikap dan praktik beragama yang moderat dalam rangka
menyuseskan pembangunan, merupakan sala satu upaya pembangunan paradigma
masyarakat tentang kesadaran moderasii beragama Jadi moderasi beragama yang
dilaksanakan berbasis lingkungan desa dan kelurahan. Kemudian ada tiga syarat
terpenuhinya sikap moderat dalam beragama yakni: memiliki pengetahuan yang luas,
mmampu mengendalikan emosi untuk tidak melebihi batas dan selalu berhati-hat. Jika
disedernakan rumus tiga syarat beragama ini bisa diungkapakan dalam tiga katai yakni
harus berilmu, berbud dan berhat-hati
C.. Penutup
Demikian yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan dari apa yang saya
jelaskan tentang moderasi beragama dapat bermanfaat kepada kita semua juga
kepada pembicara sendiri
،ُس َعا َدة
َّ ْق َوال ُ َو ِباهللِ التَّ ْوفِي،آخ ُر ْال َكالَم ِ
.سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َو َب َر َكاتُه
َّ اَل
Wajo, 18 Desember 2023
Penyuluh Agama Islam
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
42
MATERI BIMBINGAN ATAU PENYULUHAN
(NASKAH)
A.. Pendahuluan
ُسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه َّ اَل
ُ أَ ْش َه ُد أَ ْن ََّل إِلَهَ إَِّلَّ هللا.)39 :سعَى} (النجم َ ان إِ ََّّل َما ِ س ِ ْ ْس ِل
َ ْل ْن َ {وأَ ْن لَي َ اَ ْل َح ْم ُد هللِ اْلقَائِ ِل
َ َوأَ ْش َه ُد أَ َّن،ح
سيِ َدنَا َونَ ِبيَّنَا ُم َح َّمدًا َّ َوحْ َدهُ ََّل ش َِري َْك لَهُ الَّذِى أ َ َم َر ْال ُمؤْ ِمنِيْنَ بِ ْالعَ َم ِل ال
ِ صا ِل
.ُ أَ َّما بَ ْعد. َس ْولُهُ إِ َما ُم ْال ُم ْح ِسنِيْن
ُ َع ْب ُدهُ َو َر
Puji dan syukur kita persembahkan kepada Allah Swt yang telah menegaskan
bahwa bekerja dan beramal adalah menentukan nasib dan martabat seseorang.
Salawat dan salam kita kirimkan kepada Nabi Saw serta kepada sabatnya dan
keluarganya yang telah memberi contoh sebaik-baiknya bagi kita semua dalam
mengamalkan ajaran Islam secara utuh. Selanjutnya marilah kita meningkatkan iman
dan taqwa kita kepada Allah swt demi untuk keselamatan dunia dan akherat.
43
hubungan timbal balik antar sesama manusia sangat diharapkan untuk selalu
berorientasi kepada kebenaran, fikiran yang benar, perasaan yang benar, ucapan yang
benar serta perbuatan yang benar pula.
Thabrani berpendapat bahwa arti “Qaulan Shadidan” yaitu perkataan yang tepat
sesuai maksud pemaicaraan dan tidak jelek, jadi maksud ayat tadi yaitu melarang
pembicaraan yang berlawanan dari maksudnya dalam arti tidak mendustai kata hati
dan mendustai orang lain. Hal ini berkaitan dengan Kasus Zainab (isteri Nabi Saw)
yang dibicarakan orang-orang munafiq dengan tuduhan-tuduhan yang jelek, busuk
dan tidak pada tempatnya.
Sedangkan Ibnu Abbas dan Ikrimah mengartikan “ ” قوَّل سديداdengan kalimah
“ ” َّلاله اَّل هللاkarena kalimat inilah yang paling mulia disisi Allah Swt. Kalimat Shadid”
disebutkan sebanyak dua-kali dalam Al Qur'an yang pertama disebut dalam Surah Al
Ahdzab ayat 70 sebagimana yang disebutkan diatas dan yang kedua; terdapat pada
Surah An Nisa Ayat 9, yang menerangkan tentang warisan.
Dikisahkan bahwa telah terjadi dialog antara Sa'ad Bin Abin Waqas dengan
Rasulullah Saw; Sa'ad bertanya bahwa saya memiliki harta yang banyak sedangkan
saya hanya mempunyai satu orang anak perempuan; Apakah saya akan sedekahkan
hartaku sepertiga bagian?; Jawab Nabi Saw “jangan”, atau apakah saya akan
sedekahkan hartaku seperdua bagian ? Jawab Nabi Saw “Jangan” kalau begitu
sepertiga saja kata Sa'ad;
Kemudian Rasulullah Saw. menjelaskan bahwa jika kamu meninggalkan ahli
waris (anak) dalam keadaan berkecukupan, itu lebih baik dari pada meninggalkan
mereka dalam kedaan susah dan meminta-minta kepada orang lain.
C.. Kesimpulan
Oleh karena itu dalam membina keharmonisan hidup bermasyarakat kunci
utamanya adalah sikap jujur, benar, lemah lembut dan memahami kelebihan dan
kekurangan masing-masing, karena di dunia ini tidak ada yang sempurna kecuali apa
yang ada disisi Allah Swt.
Wajo, 25 Desember 2023
Penyuluh Agama Islam
Riswandi, S.Hum
NIP. 198812012023211018
44