Anda di halaman 1dari 22

Subscribe to DeepL Pro to translate larger documents.

Visit www.DeepL.com/pro for more information.

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam


Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index

Strategi Knowledge Sharing dalam Meningkatkan


Kualitas Sumber Daya Manusia Berbasis Multi-Tasking
Kasman
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal,
Sumatera Utara, Indonesia
Email : kasman@stain-madina.ac.id

DOI: http://doi.org/10.33650/al-tanzim.v6i4.3896
Diterima: 27 Mei 2022; Diterima dalam Bentuk Revisi 4 Juli 2022, Diterima: 21 Agustus 2022, Tersedia online: 3 Oktober 2022

Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji strategi berbagi pengetahuan
yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia berbasis multi-tasking di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan studi kasus. Data penelitian diperoleh dari hasil wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara bertahap, mulai dari
pengumpulan data, reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa; knowledge sharing yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia berbasis multi-tasking di sekolah
diimplementasikan melalui; pembentukan pola pikir seluruh warga sekolah, pelatihan
dan penataran sumber daya yang ada, pembentukan forum berbagi pengetahuan,
pengawasan dengan prinsip perbaikan berkelanjutan. Penelitian ini berimplikasi pada
pentingnya produktivitas kinerja y a n g ditampilkan oleh seluruh warga sekolah agar
mampu menjadi sekolah yang kompetitif dan berdaya saing tinggi.
Kata kunci: Berbagi Pengetahuan, Sumber Daya Manusia, Multi Tasking

Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji tentang strategi knowledge
sharing yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia berbasis multi tasking di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif jenis studi kasus. Data penelitian didapatkan dari kegiatan wawancara,
observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara bertahap, yang
dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, display data, penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; knowledge sharing yang dilakukan oleh kepala
sekolah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia berbasis multi tasking di
sekolah diimplentasikan melalui; pembentukan pola pikir seluruh warga sekolah,
pelatihan dan upgrading terhadap sumber daya yang ada, pembentukan forum
knowledge sharing, pengawasan dengan prinsip continuous improvement. Penelitian
ini memberikan implikasi tentang pentingnya produktivitas kinerja yang ditampilkan
oleh seluruh warga sekolah agar mampu menjadi sekolah yang kompetitif dan berdaya
saing tinggi.
Kata Kunci: Knowledge Sharing, Sumber Daya Manusia, Multi Tasking
Silakan kutip artikel ini dalam gaya APA sebagai:
Kasman. (2022). Strategi Knowledge Sharing dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Berbasis Multi
Tasking. Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 6(4), 1287-1299.
Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Jurnal ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-NC-SA 4.0. © 2022, penulis(-penulis)
PENDAHULUAN
Setiap organisasi membutuhkan sumber daya yang optimal untuk
mencapai bisnis (visi) yang merupakan tujuan organisasi yang telah ditetapkan
(Votto et al., 2021; Ambarwati et al.,). Salah satu sumber daya yang dimaksud
adalah sumber daya manusia (Merve & Cagda, 2018; Singsungnoen et al.)
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan
suatu organisasi (Rohida, 2018). Diperlukan upaya yang lebih besar untuk
perbaikan dalam membina manusia sebagai pekerja.
Organisasi harus mampu mengelola dan memanfaatkan aspek ini agar
potensi sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi dapat dikembangkan
secara memadai (Öztürk, 2016; Prestiana & Sugito, 2021). Sumber daya
manusia yang unggul dan berkualitas merupakan faktor penentu keberhasilan
bagi setiap organisasi yang bergerak di berbagai bidang, khususnya pendidikan
(Rahim et al., 2021).
Pada institusi pendidikan, sebagai bagian dari organisasi nirlaba, kualitas
sumber daya manusia dapat dilihat dari peran budaya dalam organisasi (Pajriah,
2018). Masyarakat umum dapat menilai budaya dalam suatu organisasi
berdasarkan citra yang ditampilkan, citra tersebut dapat berupa citra negatif
maupun positif (Mundiri, 2017; Chaerudin et al., 2020). Dengan demikian,
sebuah lembaga organisasi dituntut untuk membangun citra yang positif dalam
menjaga kualitas dan kuantitas lembaga tersebut.
Hal ini juga ditegaskan oleh Masa'deh dkk. (2017), Purwati & Nugraha
(2018), Mahmud & Sanusi (2021), dan Türegün (2022) bahwa untuk
mengetahui sejauh mana peran dan kontribusi sumber daya manusia dalam
mencapai keberhasilan organisasi, tentunya diperlukan pengukuran kinerja.
Organisasi tidak hanya mengharapkan sumber daya manusia yang cukup dan
terampil, tetapi yang lebih penting lagi, organisasi mengharapkan sumber daya
manusianya mau bekerja dengan giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil
kerja yang optimal. Hal ini dikarenakan faktor manusia akan menentukan
keberhasilan organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya (Adamma et
al.) Seorang karyawan dengan kinerja (hasil kerja atau karya yang dihasilkan)
yang tinggi dan baik dapat mendukung tercapainya tujuan dan sasaran yang
ditetapkan organisasi. Dalam mencapai keberhasilan tersebut, dibutuhkan
seorang pemimpin yang handal yang dapat menggairahkan karyawan untuk
lebih bersemangat dalam meningkatkan kompetensi (Wang et al., 2021; Khan et
al., 2021).
Keterlibatan pemimpin dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia juga sangat berpengaruh. Pemimpin merupakan salah satu faktor yang
mendorong organisasi atau sekolah untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan
atau target melalui program-program yang terencana dan bertahap (Salim et al.,
2021). Oleh karena itu, kepemimpinan dipahami sebagai kegiatan
mempengaruhi orang lain agar mau bekerja untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Jabbar & Hussin, 2019). Untuk itu, pemimpin harus mampu
mempengaruhi dan menggerakkan budaya sumber daya yang ada di lingkungan
organisasi.
Meningkatkan sumber daya manusia bagi komponen sekolah yang terdiri
dari kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Peningkatan
sumber daya manusia ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan yang
lebih urgen lagi dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas sekolah.
1288 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Seperti yang diungkapkan Budihartono dkk. (2018), sumber daya manusia
merupakan faktor penting dalam kemajuan

Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299 1289
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
peningkatan. Oleh karena itu diperlukan upaya yang lebih dalam membina
sumber daya manusia untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas.
Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan p a n g k a l permasalahan
yang dapat menghambat kemajuan suatu organisasi. Oleh karena itu, diperlukan
sumber daya manusia yang berkualitas dengan kemauan dan kemampuan untuk
terus menerus meningkatkan kualitasnya.
Kemudian Farla dkk. (2021) mengatakan bahwa guru merupakan salah
satu sumber daya manusia yang ada di lembaga pendidikan sekolah. Guru yang
profesional dituntut untuk memiliki kompetensi yang baik karena salah satu
faktor yang mendukung terciptanya lulusan yang berkualitas berasal dari guru
yang mengajar. Lebih lanjut, Yuwono dkk. (2020) menyatakan bahwa tenaga
pendidik merupakan salah satu faktor yang paling menentukan dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang ada
kurang optimal dalam memenuhi target pencapaian visi sekolah,
khususnya di SMA Negeri 3 Panyabungan. Ditemukannya banyak sumber daya
manusia yang ada, namun kinerjanya kurang dapat memenuhi target yang
diinginkan oleh sekolah, baik kinerja yang ditampilkan oleh tenaga pendidik
maupun tenaga kependidikan. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
persepsi dan motivasi antara individu yang satu dengan individu yang lain
dalam memaknai dan memahami kinerja organisasi. Ada yang memandang
bahwa kinerja itu sangat penting, ada yang memandang bahwa kinerja itu
cukup, bahkan ada yang memandang bahwa kehadiran individu di sekolah
hanya sebagai formalitas saja, yang penting gaji diberikan setiap bulannya.
Persepsi yang demikian mengakibatkan kinerja sumber daya manusia
yang ada menjadi berbeda. Terutama pada aspek inovasi yang dilakukan oleh
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam aktivitasnya di sekolah.
Minimnya inovasi dan kreasi yang dilakukan oleh sumber daya yang ada di
SMA Negeri 3 Panyabungan memaksa pihak sekolah berpikir keras untuk
membangun kesadaran berorganisasi para anggotanya agar dapat memajukan
lembaga dan bergerak menjadi yang terbaik.
Oleh karena itu, kepala SMA Negeri 3 Panyabungan melakukan strategi
berbagi pengetahuan untuk mendapatkan kualitas kinerja dari bawahannya agar
sesuai dengan harapan semua pihak. Hal ini dimaksudkan agar semua elemen
sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan, memiliki kemampuan yang
mumpuni dan menampilkan kinerja terbaiknya.
Penelitian mengenai teknik berbagi pengetahuan dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia telah dilakukan oleh Islamy & Mubarok (2019),
yang menyatakan bahwa berbagi pengetahuan yang dilakukan oleh organisasi
dimaknai sebagai interaksi antar individu dalam sebuah komunitas dalam
berbagi pengetahuan, yang terdiri dari dua kegiatan yaitu memberikan
pengetahuan (knowledge donating) dan mengumpulkan pengetahuan
(knowledge collecting). Kemudian Basit dkk. (2019) dan Imania (2019)
mengatakan bahwa berbagi pengetahuan memiliki peran penting dalam
meningkatkan kreativitas individu dalam organisasi, karena melalui berbagi
pengetahuan, pengetahuan yang bersifat tacit maupun eksplisit dapat
disebarluaskan, diimplementasikan, dan dikembangkan.
Berbagi pengetahuan dapat memberikan dampak bagi individu,
kelompok, dan organisasi yang dapat dilakukan dengan berbagi pengalaman
1290 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
(Qomariyah, 2020). Siapapun, termasuk pemimpin, dapat melakukan berbagi
pengetahuan. Secara rinci, Muizu dkk. (2018) dan Adhari (2021) menjelaskan
bahwa berbagi pengetahuan dari seorang pemimpin dapat

Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299 1291
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
meningkatkan kinerja karyawan dan secara tidak langsung meningkatkan
kinerja organisasi di institusi tersebut.
Penelitian ini hadir sebagai varian baru dari beberapa penelitian yang
telah disebutkan di atas, dimana peneliti dalam hal ini berusaha memahami
strategi knowledge sharing yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manu s i a n y a agar memiliki wawasan dan
pengalaman yang baru dan berbasis multi-tasking. Kualitas sumber daya
manusia yang berbasis multi-tasking di sini merupakan kebaruan dari penelitian
ini, dimana target kepala sekolah tidak hanya terfokus pada satu pencapaian saja
tetapi target yang luar biasa yaitu bagaimana kinerja pegawainya menjadi yang
terbaik dan memiliki multi-tasking. Target ini dijadikan kepala madrasah
sebagai tujuan pengembangan organisasi untuk menjadi sekolah yang inovatif,
kompetitif, dan produktif. Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana kepala
sekolah menjalankan strategi knowledge sharing untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia berbasis multi-tasking di SMA Negeri 3 Panyabungan,
Mandailing Natal.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus,
dimana peneliti mencoba menganalisis dan mengkaji strategi knowledge sharing
lembaga dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di SMA Negeri 3
Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Peneliti mencoba menggali
fenomena terkait di lapangan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan
terpercaya mengenai tema penelitian.
Dalam hal ini, peneliti menggunakan wawancara dengan teknik
purposive sampling terhadap beberapa informan untuk mendapatkan informasi
yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan strategi berbagi
pengetahuan yang dilakukan oleh lembaga untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusianya. Sepuluh informan dalam penelitian ini terdiri dari kepala
sekolah, ketua yayasan, komite, guru, dan karyawan. Untuk mendukung hasil
wawancara, peneliti terjun langsung dan berusaha melebur dengan subjek
penelitian untuk melakukan pengamatan terkait fenomena yang menjadi topik
penelitian. Selain itu, peneliti juga mendokumentasikan beberapa hal penting
yang berkaitan dengan penelitian, seperti; dokumen evaluasi diri sekolah,
rencana kerja sekolah, profil lembaga, foto-foto kegiatan, dan lain sebagainya
yang mendukung data penelitian.
Teknik analisis data dilakukan dengan mengikuti konsep Milles dan
Hubbermen. Data dilakukan secara bertahap, dimulai dari pengumpulan data,
yaitu pengumpulan sejumlah data yang terdiri dari hasil wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Selanjutnya data tersebut direduksi sesuai d e n g a n
kebutuhan atau fokus penelitian sehingga dapat disajikan secara memadai.
Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan sebagai temuan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pembentukan Pola Pikir
Pola pikir terbentuk dari banyak faktor, seperti kebiasaan, pola asuh,
budaya dan lingkungan, masukan dari buku yang dibaca, konten yang
dikonsumsi sehari-hari, pendidikan, pengalaman, dan masih banyak lagi
(Setiawan et al., 2018). Salah satu faktor penting dalam mengimplementasikan
1292 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
berbagi pengetahuan adalah mengubah pola pikir dan

Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299 1293
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
culture set (budaya kerja). Pola pikir yang ditanamkan dengan rasa memiliki
dan kecintaan yang mendalam terhadap institusi dan seluruh komponen yang
ada di dalamnya dapat memotivasi seseorang untuk berubah menjadi lebih
positif.
Lesnatarida, selaku kepala SMA Negeri 3 Panyabungan, mengatakan
bahwa berbagi pengetahuan merupakan program yang kami kembangkan di
sekolah untuk m e l a k u k a n perubahan secara bersama-sama. Dibutuhkan
seorang pelopor atau agen perubahan yang sekaligus dapat menjadi contoh
dalam berperilaku bagi seluruh individu anggota organisasi yang ada dengan
nilai-nilai yang dianut oleh organisasi di sini. Agen perubahan adalah individu
atau kelompok terpilih yang menjadi pelopor perubahan. Sekaligus dapat
menjadi contoh dan teladan dalam berperilaku yang mencerminkan integritas
dan kinerja yang tinggi di lingkungan organisasinya.
Kegiatan berbagi ilmu yang dilakukan secara intens niscaya dapat
memberikan pengetahuan baru yang berdampak pada penambahan khazanah
keilmuan yang variatif yang berasal dari beberapa orang. Komponen sekolah
yang rajin bertukar pikiran dapat menjadi lebih inovatif dan kreatif serta
memiliki banyak ide untuk meningkatkan kualitasnya baik dari segi
administrasi, pelayanan siswa, pelayanan wali murid, maupun pelayanan kepada
masyarakat luas.
Ikhwan, salah seorang guru di lembaga tersebut, mengatakan bahwa
kepala sekolah, melalui grup media sosial yang dibuat oleh sekolah, sering
memberikan contoh, nasihat, dan ilustrasi, baik dari pernyataannya dalam
chatting, video pendek yang dikirim di grup, maupun kata-kata motivasi. Pada
intinya, ia berharap semua pihak di sekolah ini dapat mengubah pola pikir
menjadi lebih baik, terampil, dan produktif.
Kepala sekolah juga sering berbagi pengalaman dan bertukar pikiran
serta ide dalam mengembangkan inovasi-inovasi untuk kemajuan lembaga.
Kepala sekolah juga sangat bijak dalam mendengarkan bawahan untuk mencari
solusi demi kemajuan lembaga sehingga terjalin kedekatan yang menumbuhkan
rasa memiliki terhadap lembaga. Tentu saja hal ini sangat menguntungkan
karena ketika rasa memiliki sudah terjalin, maka semangat untuk
memperjuangkan kemajuan lembaga akan semakin kuat, sehingga tidak ada
alasan bagi warga sekolah untuk tidak meningkatkan kompetensinya, ujar
Anwar Fuadi, wakil kepala bagian kurikulum SMA Negeri 3 Panyabungan.
Kemajuan institusi lebih optimal dengan pola pikir yang dibangun
dengan rasa cinta dan saling memiliki. Tujuan utama untuk meningkatkan
kompetensi multitasking yang berujung pada peningkatan kinerja dan
produktivitas dapat terwujud. Pola pikir adalah posisi mental atau pandangan
seseorang yang mempengaruhi pendekatan orang tersebut dalam menghadapi
suatu fenomena (Kodrat, 2019). Perubahan pola pikir menjadi syarat utama
dalam menjawab tantangan dan mengubah tantangan menjadi peluang. Terlebih
lagi, tantangan nyata saat ini adalah revolusi industri 4.0. Perubahan pola pikir
akan menghasilkan perubahan yang signifikan dan mendasar (Kusuma &
Kusuma, 2020). Melalui hal tersebut, output dengan kemampuan multitasking
dapat diwujudkan untuk meningkatkan produktivitas kinerja.
Pola pikir manusia terbagi menjadi, yaitu sebagai berikut; pertama, pola
pikir tetap, yang menghasilkan kemampuan yang tetap. Kedua, pola pikir
berkembang, yang menghasilkan kemampuan yang dapat berubah. Pola pikir
1294 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
berkembang adalah pola pikir yang positif, yang akan menghasilkan
kemampuan yang terus berkembang (Suriyanti, 2020). Perubahan pola pikir
warga sekolah adalah bagaimana menjadikan mutu sebagai

Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299 1295
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
budaya organisasi dan individu melalui berbagi pengetahuan. Pola interaksi
melalui berbagi pengetahuan ini mengajarkan warga sekolah cara berpikir dan
mengenali emosi yang mereka rasakan serta cara mengekspresikan dan
merespon emosi sesuai dengan budaya dan konteks di sekolah (Diananda,
2021).

Peningkatan Sumber Daya


Untuk mendukung peningkatan kompetensi guru dengan teknik berbagi
pengetahuan bagi sumber daya manusia agar memiliki kompetensi dan
keterampilan yang berorientasi pada multitasking diperlukan pendidikan dan
pelatihan yang dapat menambah wawasan sehingga dapat dibagikan kepada
rekan kerja. Peningkatan sumber daya manusia perlu dilakukan oleh sebuah
lembaga yang memiliki cita-cita besar dalam meningkatkan sumber daya
manusia, yang akan berdampak pada kemajuan lembaga sekolah (Hasanah et
al., 2020). Dengan melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan akan menambah
pengetahuan mereka terutama dalam mengembangkan bakat, wawasan, dan
pengalaman dalam belajar dan mengabdi, sebagai upaya untuk memberikan
dampak yang baik bagi penguatan kualitas lembaga.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Mispairoh selaku wakil
kepala bagian Humas di SMA Negeri 3 Panyabungan, menyatakan bahwa setiap
semester, sekolah selalu melaksanakan penataran bagi tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan dengan mendatangkan narasumber ternama untuk
meningkatkan kompetensi personil sekolah. Tidak jarang, salah satu tenaga
pendidik atau tenaga kependidikan sering ditugaskan untuk mengikuti kegiatan
pendidikan dan pelatihan di luar untuk mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman baru terkait kompetensi yang akan dikembangkan.
Kegiatan ini dapat menambah pengetahuan baru sehingga sumber daya
yang ada di sekolah ini memiliki kemampuan multi fungsi (multitasking)
seperti; guru tidak hanya dapat mengajar, tetapi guru juga dapat menjadi
operator, menjadi pelatih ekstrakurikuler, menjadi petugas kesehatan darurat,
menjadi psikolog darurat, menjadi petugas kebersihan dan lain sebagainya.
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan adalah kinerja guru. Kinerja guru merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan sekolah (Marsen et al., 2021; Frederico et al., 2021).
Hal ini dikarenakan kinerja guru merupakan faktor utama yang menentukan
efektivitas sekolah (Nurhaidah, 2014; Hecht & Garber, 2021). Oleh karena itu,
sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan guru, guru harus memiliki
kemampuan ganda bahkan lebih (multitasking) dalam mengoptimalkan program
pendidikan.
Peningkatan kompetensi tidak hanya dilakukan oleh guru tetapi juga oleh
kepala sekolah dan pegawainya dalam meningkatkan pengembangan diri ke
arah yang lebih baik (Wang, 2019; Haryono et al., 2020). Peningkatan
kompetensi kepala sekolah dan tenaga pendidik dapat dilakukan dengan
berbagai cara dan teknik yang paling sederhana namun dengan hasil yang
memuaskan dengan teknik berbagi pengetahuan (Syukkur & Fauzan, 2021).
Berbagi pengalaman atau pengetahuan dapat diperoleh dengan berbagai cara,
antara lain melalui kualifikasi akademik guru, program pendidikan
berkelanjutan, pelatihan (bimbingan teknis), seminar, parenting, dan lain
1296 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
sebagainya.
Dengan mengadakan pelatihan atau pengembangan untuk semua anggota
sekolah, hal ini bertujuan untuk

Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299 1297
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
meningkatkan kinerja karyawan sehingga dapat bekerja lebih baik, yang dapat
meningkatkan kepuasan kinerja dan kompensasi mereka, yang bersifat non
finansial maupun finansial (Handayani, 2020; Suwardi et al., 2020; Anwar,
2022). Pelatihan yang telah diberikan dapat menumbuhkan pengetahuan yang
dapat dibagikan kepada teman-teman yang lain. Peningkatan kompetensi
sumber daya dengan melakukan pelatihan dapat membantu personil dalam
menambah pengetahuan dari berbagai sumber yang dapat dijadikan referensi
untuk keberagaman pengetahuan dan meningkatkan produktivitas kinerja.

Forum Berbagi Pengetahuan


Teknik berbagi pengetahuan yang diakomodir atau diberikan ruang
dalam kegiatan di lembaga, tentu saja memaksimalkan kegiatan yang akan
dilakukan. Seperti yang dikatakan oleh Afrina Seri Dewi selaku wakil kepala
bidang kesiswaan di SMA Negeri 3 Panyabungan, penyediaan forum berbagi
pengetahuan memang sudah disediakan dan diagendakan oleh kepala sekolah,
hal ini membantu mengoptimalkan kegiatan berbagi pengetahuan yang
dilakukan oleh semua komponen sumber daya yang ada di sekolah.
Menurut Lesnatarida selaku kepala sekolah, kegiatan berbagi
pengetahuan dilakukan sewaktu-waktu, bersifat insidental bila dipandang perlu,
dan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya warga sekolah agar
memiliki kinerja yang unggul, handal, dan bertanggung jawab. Dalam
praktiknya, kegiatan berbagi pengetahuan ini dilakukan secara mandiri (internal
sekolah) oleh pimpinan sekolah dan pendidik sejawat serta dengan
menghadirkan pakar di bidangnya sesuai dengan kebutuhan.
Semua anggota sekolah menghadiri forum berbagi pengetahuan untuk
mengembangkan potensi dan kompetensi mereka agar sesuai dengan harapan.
Semakin banyak anggota yang terlibat dan menyumbangkan pemikirannya,
semakin banyak pula yang dapat mereka pelajari (Maryam, 2020). Kegiatan
akan semakin kondusif dengan adanya variasi media dan tempat yang dapat
mengakomodasi kegiatan berbagi pengetahuan. Hal tersebut akan meningkatkan
semangat anggota dalam melaksanakan kegiatan tersebut sehingga hasilnya
akan lebih optimal dan tepat sasaran.

Pengawasan dengan Prinsip Perbaikan Berkesinambungan


Kegiatan supervisi melengkapi teknik berbagi pengetahuan untuk
mendapatkan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki kemampuan
multitasking di SMA Negeri 3 Panyabungan. Melalui supervisi, kepala sekolah
dapat mengetahui sejauh mana berbagi pengetahuan dapat meningkatkan
kompetensi guru dalam berbagai pengetahuan (multitasking). Supervisi
merupakan layanan yang dipersiapkan oleh seorang pemimpin untuk membantu
guru dalam menjadikan guru profesional, cakap, dan terampil sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini (Saihu, 2020; Hendri,
2020; Sanoto & Sugito, 2022).
Berdasarkan pengamatan di lapangan, ketika kegiatan supervisi
dilakukan, kepala sekolah terlebih dahulu memanggil personil yang akan
melakukan kegiatan supervisi. Hal ini dilakukan untuk membangun saling
pengertian dan kelancaran dalam berkomunikasi sehingga personil yang terlibat
tidak merasa terbebani. Kegiatan supervisi dilakukan lebih lanjut untuk
memantapkan kinerja sumber daya yang ada di lembaga. Dengan kegiatan
1298 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
supervisi, menemukan solusi terbaik untuk meningkatkan

Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299 1299
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
kompetensi akan menjadi mudah. Melalui pengawasan juga akan terlihat
kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki dan dibenahi untuk meningkatkan
kualitas lembaga (Mudarris & Hasanah, 2021).
Anwar Fuadi, selaku wakil kepala bagian kurikulum, mengatakan bahwa
kegiatan supervisi yang dilakukan bukan untuk mencari-cari kesalahan dari
setiap guru tetapi untuk memberikan evaluasi ke arah yang lebih baik. Supervisi
dilakukan setiap bulan kepada guru yang sudah ditentukan dan dijadwalkan
sebelumnya melalui observasi dan wawancara oleh kepala sekolah kepada
seluruh pegawai, pendidik, dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 3
Panyabungan.
Pemantauan dari kepala sekolah bermanfaat dalam memaksimalkan
program yang telah dicanangkan. Pemantauan yang paling efektif dalam menilai
kinerja personil di sekolah adalah dengan melakukan kegiatan supervisi, dimana
supervisi ini semata-mata dilakukan untuk melihat kinerja yang dilakukan sudah
sesuai dengan tujuan awal atau masih dalam proses atau perlu ditingkatkan
(Saut et al.)
Dalam melihat keberhasilan program tersebut, sekolah melakukan
perbaikan berkelanjutan. Perbaikan berkelanjutan diartikan sebagai tahapan
perbaikan dalam pengambilan keputusan yang menggunakan hasil pengukuran
dan mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan (Liu, 2020).
Puadi Lubis, seorang guru di SMA Negeri 3 Panyabungan, mengatakan
bahwa setiap orang akan dapat melakukan perubahan dengan baik ketika ada
stimulan yang dapat memberikan respon yang luar biasa bagi setiap orang.
Respon tersebut dapat berupa peningkatan kinerja dan produktivitas, bahkan
lebih dari itu, mereka akan menunjukkan kompetensi dan kemampuan
multitasking dalam kinerjanya.
Hal ini senada dengan pernyataan Afrina Seri Dewi selaku wakil kepala
bagian Kesiswaan, yang mengatakan bahwa peran ganda kami adalah menjadi
wakil ketua sekaligus pengajar pada mata pelajaran tertentu. Hal ini bukan
menjadi beban bagi kami tetapi menjadi pengalaman yang berharga, dengan hal
ini kami dapat mengetahui berbagai macam karakter yang dimiliki oleh siswa
dalam menghadapi masalah.
Dalam meningkatkan produktivitas, perbaikan berkelanjutan perlu
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan karyawan, membuat karyawan
berpikir secara sistematis dan kritis, serta mampu berkomunikasi &
berpartisipasi dalam kerja tim (Hanh et al., 2020). Menerapkan program
perbaikan berkelanjutan dan pelatihan dalam manajemen sumber daya manusia
berfokus pada peningkatan efisiensi dan memaksimalkan efektivitas kerja dalam
meningkatkan produktivitas kinerja warga sekolah.

KESIMPULAN
Knowledge sharing yang dikembangkan oleh sekolah dapat
menumbuhkan pengetahuan dan meningkatkan kompetensi serta kemampuan
multi tasking bagi warga sekolah untuk mewujudkan produktivitas kinerja.
Produktivitas kinerja ini terlihat dari semakin kreatif dan inovatifnya pendidik
dan tenaga kependidikan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
dalam kegiatan sehari-hari di sekolah. Keberhasilan lembaga dalam
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dengan multi-tasking tidak
dapat d i s a m a r a t a k a n p a d a semua lembaga pendidikan karena memiliki
1300 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
karakteristik yang tidak sama dengan lembaga lainnya. Hal ini berimplikasi
bahwa kepala sekolah perlu melakukan inovasi dan terobosan yang dinamis dan
berbasis kearifan lokal untuk menggugah

Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299 1301
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
motivasi followers untuk mencapai target yang telah ditentukan. Selain itu,
keterbatasan penelitian ini memberikan peluang bagi peneliti selanjutnya untuk
meneliti tema yang sama dari sudut pandang yang berbeda untuk melengkapi
hasil penelitian ini.

UCAPAN TERIMA KASIH


Peneliti mengucapkan terima kasih kepada kepala SMA Negeri 3
Panyabungan yang telah memberikan motivasi kepada peneliti sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Selain itu, peneliti juga
mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah SMA Negeri 3 Panyabungan
dan seluruh warga sekolah yang telah membantu peneliti selama berada di
lapangan.

REFERENSI

Adamma, N., Ekwutosim, O. P., Unamba, O. C., & Eugene. (2018). Pengaruh
Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik terhadap Prestasi Akademik Murid
dalam Pembelajaran Matematika di Onyekwere. SJME (Supremum
Journal of Mathematics Education), 2(2), 52-59.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Adhari, I. Z. (2021). Pendekatan Knowledge Management & Motivasi. Pasuruan:
Qiara Media.
Adomako, S., & Ahsan, M. (2022). Gairah Kewirausahaan dan Kinerja UKM:
Efek Moderasi Ketersediaan Sumber Daya Keuangan dan Fleksibilitas
Sumber Daya. Journal of Business Research, 144(February), 122-135.
https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2022.02.002
Ambarwati, R., Yuliastri, D., & Sulistiyowati, W. (2022). Pengendalian Risiko
Sumber Daya Manusia melalui Penilaian Risiko Covid-19 di Manufaktur
Indonesia. Jurnal Pencegahan Kerugian dalam Industri Proses,
74(Februari), 104665. https://doi.org/10.1016/j.jlp.2021.104665
Anwar, K. (2022). Manajemen Strategik Balanced Scorecard dan Blue Ocean di
Lembaga Pendidikan Dasar. Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, 06(01), 171-184. https://doi.org/10.33650/al- tanzim.v6i1.3308
Basit, A. A., Tenisia, I., Sari, P., & Wahyu, A. (2019). Perilaku Berbagi
Pengetahuan, Disiplin Kerja dan Produktivitas Kerja Karyawan pada PT.
Astria Mandiri Kadungora. Jurnal Wacana Ekonomi, 18(3), 158-170.
Budihartono, Triyono, & Suparman. (2018). Mengembangkan Gerakan Literasi
Sekolah Internasional untuk Evaluasi Prestasi dalam International
Reading Literacy Study Organization for Economic Cooperation and
Development) dalam Programme for. Jurnal Ilmu-Ilmu Sejarah, Sosial,
Budaya dan Kependidikan, 5(1), 153-166.
Chaerudin, A., Rani, I. H., & Alicia, V. (2020). Sumber Daya Manusia: Pilar Utama
Kegiatan Operasional Organisasi. Sukabumi: Penerbit Jejak.
Dartha, I. K. (2010). Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhadap
Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Sekretariat Daerah Kota Malang.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 6(2), 140-160.

1302 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Diananda, A. (2021). Pola Asuh Suku Jawa: Dahulu dan Sekarang Serta
Pengaruhnya terhadap Pola Pikir dan Perilaku Anak. Annual Conference on
Islamic Early Childhood Education (ACIECE), 5(November), 138.
Farla, W., Nailis, W., & Siregar, L. D. (2021). Peningkatan Kompetensi Sumber
Daya Manusia (SDM) Guru di Kota Palembang pada Era Adaptasi
Kebiasaan Baru. Selaparang Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan,
4(2), 137-142. https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i2.4241
Frederico, G. F., Garza-Reyes, J. A., Kumar, A., & Kumar, V. (2021). Pengukuran
Kinerja Rantai Pasokan di Era Industri 4.0: Sebuah Pendekatan Balanced
Scorecard. International Journal of Productivity and Performance
Management, 70(4), 789-807. https://doi.org/10.1108/IJPPM-
08-2019-0400
Handayani, H. S. (2020). Penerapan Balanced Scorecard untuk Meningkatkan
Mutu Pendidikan. Jurnal Ilmiah Pro Guru, 6(3), 5-24.
Hanh, N. D., Loan, V. Q., & Viet, N. M. (2020). Kerangka Kerja Kualitas
Pendidikan Tinggi di Vietnam, Malaysia, dan Nigeria. Higher Education
Studies, 10(2), 133. https://doi.org/10.5539/hes.v10n2p133
Haryono, S., Amrullah, N. I. H., & Surah, S. (2020). Pengaruh Kepemimpinan
Kepala Sekolah dan Kompetensi Guru terhadap Kinerja Guru: Peran
Motivasi Kerja. International Journal of Business Marketing and
Management (IJBMM), 5(4), 9-14.
Hasanah, A., Utami, I. H., & Kusainun, N. (2020). Pentingnya Kompetensi
Kepemimpinan pada Guru MI. Indonesian Journal Of Islamic Educational
Management, 3(1), 10-20.
Hecht, M. F., & Garber, C. E. (2021). Efektivitas Program Power dalam
Meningkatkan Aktivitas Fisik dan Fungsi Eksekutif pada Siswa Kelas
Lima. Journal of School Health, 91(7), 574-583.
https://doi.org/10.1111/josh.13035
Hendri, N. (2020). Efektivitas Supervisi Akademik Pengawas PAI dalam
Membina Guru Agama SMP dan SMA di Kecamatan Ipuh Kabupaten
Mukomuko. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 20(2), 111-118.
https://doi.org/10.24036/pedagogi.v20i2.865
Imania. (2019). Strategi Knowledge Sharing Upaya Meningkatkan Kualitas Sumber
Daya Manusia di Madrasah Diniyah Annafi'iyah Pondok Pesantren Nurul
Jadid. Al-Fikrah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 7(1), 23-.
32. https://doi.org/10.31958/jaf.v7i1.1405
Islamy, F. J. (2019). Pengaruh Motivasi, Kepercayaan dan Komunikasi terhadap
Implementasi Knowledge Sharing pada Perguruan Tinggi Negeri di Kota
Bandung. Jurnal Indonesia Membangun, 18(3), 16-30.
Jabbar, M. N., & Hussin, F. (2019). Manajemen Kualitas sebagai Alat Strategis
untuk Meningkatkan Hubungan Antara Perilaku Pemimpin dan Kepuasan
Kerja Dosen. International Journal of Higher Education, 8(3), 36-46.
https://doi.org/10.5430/ijhe.v8n3p36
Khan, K. E., Bhatti, O. K., & Kashif, S. (2021). Menilik Filosofi Timur untuk
Model Kepemimpinan Bisnis. Jurnal Internasional Kepemimpinan
Organisasi, 10(3), 278-298.

Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299 1303
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Kodrat, D. D. (2019). Urgensi Perubahan Pola Pikir dalam Membangun
Pendidikan Bermutu. Jurnal Kajian Peradaban Islam, 2(1), 1-6.
https://doi.org/10.47076/jkpis.v2i1.23
Kusuma, Y., & Kusuma, H. E. (2020). Hubungan Nilai-nilai Pola Pikir dan
Perilaku Ramah Lingkungan Siswa Sekolah Dasar Adiwiyata. Kajian
Kajian Urbanisme dan Arsitektur, 18(2), 24–43.
https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2020.018.02.3
Lafuente, E., & Szerb, L. (2021). Memahami Daya Saing Berbasis Sumber Daya:
Kompetensi, Proses Bisnis, dan Penilaian Kinerja Alternatif.
Competitiveness Review, 31(3), 353-360. https://doi.org/10.1108/CR-05-
2021-165
Liu, Q. (2020). Dampak Kebijakan Penjaminan Mutu pada Kurikulum Pendidikan
Pasca Pengembangan Sekunder di Ontario. Canadian Journal of Higher
Education, 50(1), 53-67. https://doi.org/10.7202/1069651ar
Mahmud, H., & Sanusi, S. (2021). Pelatihan, Keterampilan Manajerial, dan
Kinerja Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Atas di Kabupaten
Luwu Utara. Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 05(02),
27-39. https://doi.org/10.33650/al-tanzim.v5i2.2150
Marsen, S. B., Santosa, H., & Rochanah, S. (2021). Pengaruh Kompetensi
Pedagogik dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar.
Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan, 13(1), 668-677.
https://doi.org/10.35445/alishlah.v13i1.563
Maryam, S. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XII AKL 1 Terhadap
Pelajaran Akuntansi Keuangan Melalui Implementasi Metode Pembelajaran
Diskusi di SMK Negeri Subang. Jurnal Akuntansi Untuk Masyarakat
Berkelanjutan (JASS), 2(1), 1-10.
Masa'deh, R., Shannak, R. (2017). Dampak Manajemen Pengetahuan terhadap
Kinerja Kerja di Perguruan Tinggi: Kasus Universitas Yordania. Journal of
Enterprise Information Management, 30(2), 1-38.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1108/JEIM-09-2015-0087
Merve, U., & Cagda, K. C. (2018). Pendapat Guru tentang Fungsi Manajemen
Sumber Daya Manusia di Sekolah Swasta. Educational Research and
Reviews, 13(12), 487-494. https://doi.org/10.5897/err2017.3407
Mudarris, B., & Hasanah, R. (2021). Supervisi Kepala Sekolah Mengembangkan
Bahasa Reseptif Anak. Managere: Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia,
3(2), 62-74. https://doi.org/10.52627/ijeam.v3i2.123
Muizu, W. O. Z., Titisari, A., & Sule, E. T. (2018). Peran Knowlege Sharing
terhadap Kinerja Pegawai Perusahaan Telekomunikasi. INOBIS: Jurnal
Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia, 1(3), 397-406.
https://doi.org/10.31842/jurnal-inobis.v1i3.45
Mundiri, Akmal. (2017). Budaya Organisasi Berbasis Total Quality Management
Di Lembaga Pendidikan Islam. ADRI Internationa l Journal of Islamic
Studies and Social Sciences 1, 1-11.
Nurhaidah. (2014). Pengembangan Kompetensi Guru dalam Mewujudkan
Sumber Daya Manusia yang Berkualitas di Sekolah Dasar. Jurnal
Pesona Dasar, 2(3), 13-26.

1304 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Öztürk, S. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia di Fakultas Pendidikan
Universitas Negeri di Turki. Jurnal Internasional Lingkungan dan Ilmu
Pengetahuan Pendidikan, 11(5), 931–948.
https://doi.org/10.12973/ijese.2016.503a
Pajriah, S. (2018). Peran Sumber Daya Manusia dalam Pengembangan
Pariwisata Budaya di Kabupaten Ciamis. Jurnal Artefak: Sejarah dan
Pendidikan, 5(1), 25-34. https://doi.org/10.25157/ja.v5i1.1913
Prestiana, K. E., & Sugito, S. (2021). Pengelolaan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidik di Sekolah Dasar Berbasis Inklusi. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran (EduLearn), 15(1), 1–10.
https://doi.org/10.11591/edulearn.v15i1.16749
Purwati, Y., & Nugraha, J. T. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Kelurahan Kedungsari,
Magelang Utara). Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), 02(01),
84-95.
Qomariyah, L., Az-zahra, A. (2020). Efektivitas Berbagi Pengetahuan untuk
Meningkatkan Kesiapan Kerja. Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi dan
Kesehatan, 1(2), 92-99. https://doi.org/10.51849/j-p3k.v1i2.28
Rahim, S., Murshed, M. (2021). Apakah Kelimpahan Sumber Daya Alam dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Mendorong Pertumbuhan
Ekonomi? Sebuah Studi tentang Hipotesis Kutukan Sumber Daya di
Sebelas Negara Berikutnya. Sumber Daya, Lingkungan dan
Keberlanjutan, 4 (Maret), 100018.
https://doi.org/10.1016/j.resenv.2021.100018
Rohida, L. (2018). Pengaruh Era Revolusi Industri 4.0 terhadap Kompetensi
Sumber Daya Manusia. Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia, 6(1), 114-.
136. https://doi.org/10.31843/jmbi.v6i1.187
Saihu, S. (2020). Urgensi Total Quality Management Dalam Supervisi
Akademik Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru. Edukasi Islami:
Jurnal Pendidikan Islam, 9(02), 297. https://doi.org/10.30868/ei.v9i02.905
Salim, Azwardi, Ritonga, M., & Widiastuty, R. (2021). Peran Kepemimpinan
Kepala Madrasah Aliyah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 7(01), 25-32.
https://doi.org/https://dx.doi.org/10.32678/tarbawi.v7i01.4258
Sanoto, H., & Sugito, A. T. (2022). Sistem Supervisi Akademik Berbasis Daring di
Daerah 3T. Jurnal Psikologi Sekolah Positif, 6(3), 5195-5206.
https://doi.org/10.46843/jiecr.v3i4.157
Saut, Siburian, P., & Pangaribuan, W. (2020). Transformasi Model
Instrumentasi Penilaian Kinerja Berbasis Outcomes Standar Nasional
Pendidikan ke Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Sekolah Menengah
Atas di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia). Advances in Social Sciences
Research Journal, 7(11), 503-525. https://doi.org/10.14738/assrj.711.9390
Setiawan, D. S., Langoy, J., & Wibowo, D. T. (2018). Adaro Zero Accident
Mindset (A-ZAM); Strategi Menuju Peningkatan Budaya Keselamatan
dan Kesehatan Kerja. Prosiding XXVII dan Kongres X PERHAPI 2018, 4(1),
185-195. https://doi.org/10.36986/ptptp.v0i0.19

Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299 1305
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Singsungnoen, K., Wannapiroon, P., & Nilsook, P. (2021). Pengembangan
Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia Cerdas di Universitas
Rajabhat. Pendidikan Tinggi Pendidikan Studi,
11(2), 139.
https://doi.org/10.5539/hes.v11n2p139
Suriyanti, E. (2020). Analisis Pola Pikir, Penilaian Kerja dan Kepemimpinan
terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Kecamatan Batu Mandi
Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan. Kindai, 16(1), 102-101.
https://doi.org/10.35972/kindai.v16i1.358
Suwardi, M., Yusof, M., Fadly, N., Habidin, B., & Arjunan, L. (2020). Penerapan
Balanced Scorecard (BSC) dalam Mengukur Kinerja di Institusi Pendidikan
Tinggi Malaysia. Jurnal Internasional Pengajaran, Teknologi & Sains
Sosial, 1(2), 24-35.
Syukkur, A., & Fauzan, F. (2021). Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui
Strategi Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Kompetensi Guru.
Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam, 4(3),
563–574. https://doi.org/10.31538/nzh.v3i1.402
Türegün, N. (2022). Evaluasi Kinerja Keuangan dengan Pengambilan
Keputusan Multi-Kriteria Techniques.
Heliyon, 8(5), e09361.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon. 2022.e09361
Votto, AM, Valecha, R., Najafirad, P., & Rao, HR (2021). Kecerdasan Buatan
dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Taktis: Tinjauan Literatur
Sistematis. International Journal of Information Management Data Insights,
1(2), 100047. https://doi.org/10.1016/j.jjimei.2021.100047
Wang, T. (2019). Kompetensi untuk Masa Depan Siswa: Perubahan Kurikulum
dan Desain Ulang Kebijakan di Cina. ECNU Review of Education, 2(2),
234-245. https://doi.org/10.1177/209653111985090
Wang, X., Wilson, J., & Li, W. (2021). Investigasi Empiris Kepemimpinan dan
Kapasitas Sumber Daya Manusia sebagai Aktor Kunci dalam Implementasi
Pendidikan Cerdas. Ilmu Pendidikan, 11(3), 1-25.
https://doi.org/10.3390/educsci11030138
Yuwono, T., Rovita, A., Nani, Zulkarnain, I., & Hindriyani, R. (2020). Penguatan
Sumber Daya Manusia (SDM) Guru di Yayasan Ini Media Kita Gunung
Sindur Bogor. Abdi Laksana: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3),
451-456

1306 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. 04 Oktober (2022) : 1287-1299
Tersedia secara online di https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index

Anda mungkin juga menyukai