Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Merah
Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Merah
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan kegiatan yang berjudul "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap
Pertumbuhan Kacang Merah" dengan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga laporan kegiatan ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.
Kacang merah menjadi salah satu sayuran yang populer karena rasanya yang enak dan
gurih. Kacang merah mengandung banyak vitamin, termasuk vitamin A, vitamin B, dan
vitamin C, terutama pada bagian bijinya. Ini adalah tanaman sayuran polong yang tumbuh
dalam siklus musim dan memiliki vulpostur tumbuh yang tegak.
Daun kacang merah memiliki tekstur yang agak kasar dan polongnya cenderung lebih
pipih dibandingkan dengan kacang panjang. Polong kacang merah memiliki panjang
sekitar 12 cm, ada yang berbentuk lurus dan ada yang bengkok, dengan variasi warna dan
bentuk yang beragam.
Kacang merah telah lama menjadi tanaman pangan yang dibudidayakan di Indonesia.
Proses budidayanya relatif mudah dengan risiko kegagalan yang rendah. Selain itu,
kacang merah ternyata memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai penyakit. Kacang
merah dapat mengurangi kerusakan pada pembuluh darah, menurunkan kadar kolesterol
dalam darah, mengontrol konsentrasi gula darah, serta mengurangi risiko terkena kanker
usus besar dan kanker payudara.
Dalam bentuk kering, kacang merah menjadi sumber protein nabati, karbohidrat
kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin, sebuah
zat gizi esensial, mampu mengurangi risiko kerusakan pada pembuluh darah. Kacang
merah memiliki kandungan lemak dan natrium yang sangat rendah, hampir bebas lemak
jenuh, serta bebas kolesterol. Selain itu, kacang merah juga merupakan sumber serat yang
baik. Dalam 100 gram kacang merah kering, terdapat 4 gram serat yang terdiri dari serat
larut dalam air dan serat yang tidak larut dalam air. Serat larut dalam air memiliki
kemampuan yang nyata dalam menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan, begitu pula pada
tumbuhan Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah intensitas cahaya Banyak sekali teori yang menjelaskan
tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan Namun, teon tersebut belum
sepenuhnya dapat dipelajan jika belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
• Mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang
merah.
• Mengidentifikasi perbedaan pertumbuhan kacang merah yang terpapar langsung oleh
cahaya matahari dan yang tidak terpapar langsung.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
Bagi Penulis:
Dengan melakukan penelitian ini, kami sebagai peneliti dan penyusun karya tulis ini
akan memperoleh pengalaman yang berharga dalam bidang penelitian. Kami juga akan
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana cahaya
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang merah, serta perbedaan
pertumbuhan biji kacang merah yang ditempatkan dalam lingkungan dengan intensitas
cahaya yang berbeda.
Bagi Pembaca:
Penelitian ini akan memberikan kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan dan
wawasan pembaca tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang merah. Pembaca akan memahami perbedaan pertumbuhan biji kacang merah yang
diletakkan dalam lingkungan dengan intensitas cahaya yang berbeda, sehingga pembaca
dapat lebih berhasil dalam menanam kacang merah dengan memperhatikan intensitas
cahaya yang tepat.
D. Rumusan Masalah:
Bagaimana perbedaan pertumbuhan kacang merah yang mendapatkan paparan sinar
matahari langsung dengan yang tidak mendapatkan paparan sinar matahari dalam
lingkungan tertentu?
4
E. Hipotesis
Hipotesis nol (H0): Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pertumbuhan kacang
merah antara yang mendapatkan sinar matahari langsung dan yang tidak mendapatkan
sinar matahari.
Hipotesis alternatif (H1): Terdapat perbedaan yang signifikan dalam pertumbuhan kacang
merah antara yang mendapatkan sinar matahari langsung dan yang tidak mendapatkan
sinar matahari.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dalam konteks botani merujuk pada peningkatan ukuran atau jumlah sel-
sel dalam organisme. Pertumbuhan melibatkan proses seluler yang melibatkan
pembelahan sel, penambahan bahan organik, dan akumulasi massa. Perkembangan
mengacu pada serangkaian perubahan morfologis, anatomi, dan fisiologis yang terjadi
pada tanaman sepanjang siklus hidupnya. Proses perkembangan mencakup pematangan
organ-organ seperti daun, bunga, dan buah.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Subfamili : Faboideae
Spesies : V. angularis
Perkecambahan
Perkecambahan adalah fase awal dari siklus hidup tanaman yang melibatkan
serangkaian proses kompleks, di mana biji berkembang menjadi bibit yang siap tumbuh
dan berkembang menjadi tanaman dewasa. Pada tanaman kacang merah (Phaseolus
vulgaris), terdapat beberapa jenis perkecambahan yang memainkan peran penting dalam
memulai pertumbuhan tanaman. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai jenis-
jenis perkecambahan pada tanaman kacang merah:
• Perkecambahan Epigeal:
6
Pada perkecambahan epigeal, bagian atas biji, yang disebut plumula, tumbuh keluar
dari tanah dan membawa kotiledon (daun lembaga) bersama dengannya. Kotiledon ini
berfungsi untuk menyediakan cadangan makanan yang dibutuhkan oleh bibit selama
fase awal pertumbuhannya. Setelah keluar dari tanah, plumula akan mengembangkan
daun-daun sejati pertama dan mendorong pertumbuhan tunas ke atas. Perkecambahan
epigeal umumnya terjadi pada tanaman kacang merah.
• Perkecambahan Hipogeal:
Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di dalam tanah dan tidak
muncul ke permukaan. Bagian atas biji, yang juga disebut plumula, tumbuh ke atas di
bawah permukaan tanah. Meskipun kotiledon tidak terlihat, fungsinya sebagai sumber
cadangan makanan tetap penting bagi pertumbuhan awal bibit. Perkecambahan
hipogeal juga ditemukan pada beberapa jenis tanaman kacang merah.
Pengaruh Cahaya pada Perkecambahan:
Intensitas cahaya memiliki pengaruh penting pada proses perkecambahan. Cahaya
berperan dalam mengatur aktivasi enzim yang diperlukan untuk memecah cadangan
makanan dalam biji dan menginisiasi pertumbuhan bibit. Selain itu, cahaya juga
berinteraksi dengan hormon-hormon tanaman untuk merangsang pertumbuhan dan
pembentukan jaringan yang diperlukan dalam fase awal pertumbuhan.
Hormon
7
Interaksi Lingkungan dan Cahaya
Peran intensitas cahaya juga terkait dengan faktor-faktor lingkungan lain, seperti suhu
dan kelembaban. Keseimbangan antara faktor-faktor ini sangat penting untuk mendukung
pertumbuhan yang optimal. Interaksi ini menunjukkan bahwa intensitas cahaya
berkontribusi pada kompleksitas ekologi tanaman kacang merah.
Implikasi Praktis
B. Metode Penelitian
Alat dan Bahan
1. Dua buah gelas beker
2. Penggaris
3. Alat tulis
4. Biji kacang merah (10 biji)
5. Kapas
6. Air
Cara Kerja
1. Rendamlah bij kacang merah selama 24 jam
2. Tiriskan 10 biji kacang merah yang baik (bij yang tenggelam),
3. Siapkan dua gelas beker yang di dalamnya diberi kapas. Selanjutnya, basahi kapas
tersebut dengan air secukupnya.
4. Berilah label kedua gelas beker dengan kode A dan B.
5. Letakkan 5 biji kacang merah di permukaan kapas pada gelas beker A dan gelas
beker 8 dengan hati-hati. Gunakan sarung tangan agar biji kacang merah tidak
terkontaminasi
6. Letakkan gelas beker A di tempat gelap dan gelas beker B di tempat terang.
Jagalah kondisi kapas agar selalu basah dengan cara menambahkan air ke dalam
gelas beker.
7. Lakukan pengukuran selama lima hari dengan teliti mengenai panjang akar dan
batang tanaman kacang merah menggunakan penggaris.
8. Selanjutnya, hitung rata-rata panjang akar dan batang setiap tanaman kacang
merah selama lima hari pada gelas beker A dan gelas beker B dengan teliti.
9. Selain itu, amati dengan cermat wama daun tanaman kacang merah pada gelas
beker A dan gelas beker B.
8
C. Hasil Pengamatan
1. Panjang Akar (cm)
3. Warna Daun
Biji
Gelas
Kacang Pengamatan Daun pada Hari Ke-5
Beker
Merah
I Daun berwarna hijau tua dan bertambah lebar
A II Daun berwarna hijau tua dan bertambah lebar
III Daun berwarna hijau tua, bertambah lebar, dan sedikit layu
9
IV Daun berwarna hijau tua dan bertambah lebar
V Daun berwarna hijau tua dan bertambah lebar
Daun berwarna hijau kekuningan, bertambah lebar, dan
I
sedikit layu
II Daun berwarna hijau kekuningan dan bertambah lebar
B III Daun berwarna hijau kekuningan dan bertambah lebar
IV Daun berwarna hijau kekuningan dan bertambah lebar
Daun berwarna hijau kekuningan, bertambah lebar, dan
V
sedikit layu
Tabel 3 : Pengamatan Warna Daun
D. Pengujian Hipotesis
Dalam percobaan ini, hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
Hipotesis Nol (H0): Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pertumbuhan kacang
merah antara yang mendapatkan sinar matahari langsung dan yang tidak mendapatkan
sinar matahari.
Pada tahap pengujian hipotesis, kami melakukan analisis data yang telah diperoleh
dari percobaan. Data pertumbuhan kacang merah yang mendapatkan sinar matahari
langsung dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan sinar matahari. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan uji statistik yang sesuai, seperti uji t-Student atau uji
ANOVA, tergantung pada jenis data yang dikumpulkan dan banyaknya kelompok yang
dibandingkan.
Oleh karena itu, berdasarkan analisis statistik yang dilakukan, kami gagal menemukan
bukti yang mendukung hipotesis alternatif (H1). Hasil ini menunjukkan bahwa dalam
lingkungan percobaan yang telah ditetapkan, paparan sinar matahari tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kacang merah.
Dalam usaha untuk membandingkan hasil penelitian ini dengan penelitian dari
sumber-sumber lain, kami menganalisis beberapa penelitian sebelumnya yang relevan
10
dengan topik yang sama. Berikut adalah perbandingan antara hasil penelitian kami dan
hasil penelitian dari dua sumber yang telah kami rujuk:
Sumber Penelitian 1:
Penelitian oleh Linda Rosita (2017) berfokus pada pertumbuhan kacang merah dengan
eksposur cahaya matahari yang berbeda. Hasil mereka menunjukkan bahwa paparan
cahaya matahari langsung memiliki dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan
kacang merah. Hal ini konsisten dengan temuan kami, di mana kacang merah yang
terkena paparan sinar matahari langsung juga menunjukkan peningkatan pertumbuhan
yang nyata.
Sumber Penelitian 2:
Sebaliknya, studi oleh R.Siti Mustika Ningsih (2019) menunjukkan bahwa pertumbuhan
kacang merah lebih baik dalam kondisi cahaya redup dan tanpa paparan sinar matahari
langsung. Hasil ini berbeda dengan temuan kami, di mana kacang merah yang
mendapatkan sinar matahari langsung menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik.
Kesamaan Hasil:
Dalam kedua penelitian yang kami bandingkan, termasuk penelitian kami sendiri, ada
kesamaan dalam bahwa paparan cahaya matahari memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan kacang merah. Baik dalam penelitian Linda Rosita maupun penelitian kami,
kacang merah yang mendapatkan paparan sinar matahari langsung menunjukkan
peningkatan pertumbuhan.
Perbedaan Hasil:
Namun, ada perbedaan dalam temuan penelitian R.Siti Mustika Ningsih di mana mereka
menyimpulkan bahwa pertumbuhan kacang merah lebih baik dalam kondisi cahaya redup.
Hal ini berbeda dengan temuan kami dan penelitian Smith et al., yang menunjukkan
bahwa paparan sinar matahari langsung berdampak positif terhadap pertumbuhan kacang
merah.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penelitian ini, kami telah menginvestigasi pengaruh intensitas cahaya terhadap
pertumbuhan tanaman kacang merah (Phaseolus vulgaris). Hasil penelitian kami
memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana paparan cahaya mempengaruhi
respons morfologi dan pertumbuhan tanaman ini. Berdasarkan temuan dan analisis yang
kami lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa poin kunci:
Peran Fotosintesis dalam Pertumbuhan: Intensitas cahaya yang memadai penting dalam
meningkatkan laju fotosintesis. Proses fotosintesis memberikan energi yang diperlukan
untuk produksi bahan organik dan pasokan energi yang mendukung pembelahan sel dan
perkembangan tanaman secara keseluruhan.
Morfologi Tanaman dan Cahaya: Tanaman kacang merah yang mendapatkan cahaya
yang cukup memiliki morfologi yang lebih seimbang, dengan pertumbuhan batang dan
daun yang optimal. Sebaliknya, tanaman yang terlindungi dari cahaya cenderung
mengalami pertumbuhan panjang yang cepat dan memiliki daun yang lebih kecil.
Interaksi Lingkungan: Intensitas cahaya juga berinteraksi dengan faktor lingkungan lain,
seperti suhu dan kelembaban. Lingkungan yang seimbang antara faktor-faktor ini
diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah
secara optimal.
Implikasi Budidaya: Hasil penelitian ini memiliki implikasi penting dalam budidaya
tanaman kacang merah. Petani dan penanam dapat mempertimbangkan pentingnya
memberikan akses cahaya yang cukup kepada tanaman untuk mendukung pertumbuhan
yang sehat dan produktif.
Melalui penelitian ini, kami telah menguatkan pemahaman tentang pentingnya cahaya
dalam pertumbuhan tanaman kacang merah. Namun, tantangan berikutnya mungkin
termasuk eksplorasi lebih lanjut tentang interaksi kompleks antara intensitas cahaya
dengan faktor-faktor lingkungan lainnya, serta studi lebih mendalam mengenai
mekanisme fisiologis yang terlibat dalam respons tanaman terhadap cahaya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih, R.Siti Mustika. PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAPPERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG MERAH. SMA Negeri 8 Cirebon. April 1,
2019.
https://jurnal.ugj.ac.id/index.php/Agroswagati/article/download/2844/1530#:~:text=Sedangka
n%2C%20biji%20kacang%20merah%20yang,dalam%20pertumbuhan%20meninggi
%20(primer). (accessed Agustus 10, 2023).
13
Lampiran gambar
14
15
16