Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,


PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
Jalan SM. Amin No. 92 Telp. (0761) 564550 – 564535 Fax. (0761) 564547 – 564407
PEKANBARU

SPESIFIKASI TEKNIS (SPEKTEK)

PROGRAM
Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)

KEGIATAN
Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai Pada Wilayah Sungai Lintas
Daerah Kabupaten / Kota

PEKERJAAN
Pembangunan Pengaman Pantai Sekodi Kab. Bengkalis

APBD PROVINSI RIAU


TAHUN ANGGARAN 2023
SPESIFIKASI TEKNIS
(SPEKTEK)

Pembangunan Pengaman Pantai Pantai Sekodi Kab. Bengkalis

1. LATAR BELAKANG
Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan,
Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Provinsi Riau mempunyai wewenang dan
tanggung jawab didalam melaksanakan Program Pengelolaan Sumber Daya Air
(SDA). Salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah Pembangunan Pengaman
Pantai Sekodi Kab. Bengkalis , diharapkan mampu mengurangi laju abrasi pantai
akibat masuknya instrusi air asin ke permukiman warga (fasilitas umum dan fasilitas
social yang berada didarat). Dalam pelaksanaan haruslah dilakukan dengan baik dan
benar sesuai dengan apa yang telah direncanakan serta sesuai dengan ketentuan
teknis yang ada yang menyangkut beberapa aspek antara lain mutu, volume, waktu,
dan biaya.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan ini dimaksudkan untuk melaksanakan pembangunan kegiatan
Pembangunan Pengaman Pantai Sekodi Kab. Bengkalis .
Adapun tujuan kegiatan ini adalah :
a. Sebagai bangunan pelindung pantai/tebing pantai yang mampu mencegah laju
abrasi pantai.
b. Mecegah masuknya intrusi air asin ke permukiman warga yang berada di pesisir
pantai.
c. Menjaga garis pantai yang merupakan acuan batas terluar Negara

3. TARGET/SASARAN
Target yang ingin dicapai dari terlaksananya kegiatan Pembangunan Pengaman
Pantai Sekodi Kab. Bengkalis yaitu terpenuhi dan termanfaatkannya daerah pantai
untuk menjadi kawasan wisata bahari di Provinsi Riau. Diharapkan nantinya
bangunan tersebut dapat bermanfaat dan berguna bagi masyarakat.

4. PRODUK YANG DIHASILKAN (OUTPUT)

Output yang ingin dicapai dari Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Pantai
Sekodi Kab. Bengkalis adalah sebagai berikut :

No. Item Output


1. Bangunan Pengaman Pantai 170 M

Outcome dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan Pengaman Pantai Sekodi


Kab. Bengkalis akan menahan laju abrasi yang menyebabkan kehilangan luas
daratan.
5. INSTANSI PELAKSANA
A. LINGKUP PEKERJAAN SECARA UMUM
a. Nama Istansi : Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau
b. Alamat Istansi : Jl. SM Amin No.9A, Simpang Baru, Kec. Tampan,
Kota Pekanbaru, Riau 28292

c. Program : Program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)


d. Kegiatan : Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai
pada Wilayah Sungai Lintas Daerah Kabupaten/Kota

e. Pekerjaan : Pembangunan Pengaman Pantai Sekodi Kab.


Bengkalis
f. Lokasi : Pantai Sekodi, Desa Sekodi, Kec. Bengkalis, Kab.
Bengkalis
B. ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA (PA,KPA,PPK)
1. Kepala Dinas (PA) : MUH. ARIEF SETIAWAN, MT
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) : YUFENDRI, ST
Bidang Sumber Daya Air, Selaku
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

3. Alamat : Dinas Pekerjaan Umum Penataan


Ruang Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan
Provinsi Riau,
Jl. SM Amin No.9A, Simpang
Baru, Kec. Tampan, Kota
Pekanbaru, Riau 28292

6. PAGU ANGGARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI


• Total Pagu Anggaran : Rp. 6.771.660.000,- (Enam Milyar Tujuh
Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Enam Ratus
Enam Puluh)
• Harga Perkiraan Sendiri : Rp. 6.771.660.000,- (Enam Milyar Tujuh
Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Enam Ratus
Enam Puluh)

7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
adalah selama 270 (Dua ratus tujuh Puluh) hari kalender atau 9 (Sembilan) bulan
kalender terhitung sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
8. SUMBER PENDANAAN DAN BIAYA
Biaya pekerjaan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah
Rp. 6.771.660.000,- (Enam Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Enam Ratus
Enam Puluh) termasuk PPN, yang dibiayai oleh APBD Provinsi Riau Tahun
Anggaran 2023.

9. PERSYARATAN KUALIFIKASI PENYEDIA


Peserta harus memenuhi ketentuan perundang-undangan untuk menjalankan
kegiatan/ usaha dibidang dan memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan
Kualifikasi Usaha Kecil, serta disyaratkan Subklasifikasi Konstruksi Bangunan
Prasarana Sumber Daya Air (BS010) KBLI 42911atau sub bidang
klasifikasi/layanan Pekerjaan Konstruksi Pelindung Pantai (KK004/42922) KBLI
2020

10. PERSONIL YANG DIBUTUHKAN


Daftar personil minimal yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah :

Jabatan dalam Jenjang Jumlah Pengalaman Sertifikat


No.
pekerjaan Pendidikan (Orang) Kompetensi Kerja
1 Pelaksanaan - 1 (Sa 1 Tahun - Sertifikat
Lapangan *) tu) Kompetensi Kerja
SKK Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Bangunan
Pengaman Pantai
(SKKNI 069-2009)
2 Ahli K3 - 1 (Satu) - 0 Tahun - Sertifikat
Konstruksi *) Kompetensi Kerja
SKK Ahli Madya
K3
- 3 Tahun - Sertifikat
Kompetensi Kerja
SKK Ahli Muda
K3

*) Melampirkan scan SKA/Sertifikat asli yang masih berlaku sesuai jabatan


personil dilengkapi dengan Curriculum Vitae (CV) / referensi pengalaman kerja

11. DAFTAR PERALATAN DAN MATERIAL YANG DIBUTUHKAN


Penyedia harus memiliki dukungan peralatan dan material yang dibutuhkan pada
pekerjaan ini

No Jenis Kapasitas Jumlah Keterangan


1 Excavator Standart PC 200 2 Unit Milik sendiri/sewa
(Minimal 125 HP)
2 Ponton 180-230 ft 1 Unit Milik sendiri/sewa
(1.000-2.000 ton)
3 Tugboat (500 – 700 HP) 1 Unit Milik sendiri/sewa

12. DAFTAR SYARAT UNTUK BERKONTRAK

A. Peralatan
1. Untuk peralatan Exchavator selain milik sendiri/sewa/sewa bersyarat
penyedia harus memiliki Surat layak operasi (SLO) dan Surat keterangan
tidak pernah memiliki pelanggaran izin keluar dan masuk pelabuhan dari
Petugas Bea Cukai
2. Untuk peralatan Ponton dan Tugboat memiliki surat keterangan tidak pernah
melakukan pelanggaran izin berlayar dari petugas pelabuhan (Syahbandar)

B. Material
1. Untuk Material Batu Pecah W=100-400 Kg harus memiliki dan melampirkan
Dukungan dari pemilik quary batu yang
2. Pemilik Quary batu Yang memberi Dukungan harus Memiliki izin usaha
Pertambangan
3. Proses Pengadaan
Batu Pecah W=100-400 Kg didatangkan dari Tnjung Balai Karimun
menggunakan Ponton dengan Kapasitas 1000-2000 Ton yang di tarik
menggunakan Tugboat dengan Daya 500-700 HP, selanjutnya batu Pecah
diangkut menggunakan Dump Truck dari Quary menuju pelabuhan dan
langsung ke atas Ponton di Tanjung Balai Karimun, Setelah batu selesai
dimuat sesuai kebutuhan dan administrasi Izin Berlayar didapatkan ponton
dan tugboat langsung berlayar menuju titik lokasi pekerjaan yaitu pantai
Sekodi Kab. Bengkalis dan langsung dibongkar diatas lokasi pekerjaan
setelah itu batu baru disusun sampai selesai sesuai volume yang ada di
Kontrak (volume terpasang)

13. SPESIFIKASI BAHAN


A. Pekerjaan Pondasi (Cerucuk Kayu Ø10 - 15 CM , P = 4 M)
Pekerjaan Pondasi Cerucuk dilaksanakan sebagai berikut :
1. kerjaan Pondasi dari bahan (cerucuk kayu) sesuai SNI dilakukan sesuai dimensi
yang telah ditentukan pada gambar Rencana / bestek.
2. Pemasangan cerucuk kayu dipancang pada setiap titik yang telah ditentukan
(denah penempatan cerucuk) diatasnya, jumlah, jarak dan letak disesuaikan
dengan gambar rencana. Dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan
Direksi Pekerjaan (PPTK).

B. Pekerjaan Gronggang Kayu Cerucuk Ø 15 Cm (Cerucuk Kayu Ø10 - 15


CM , P = 4 M)
Pekerjaan Geronggang Kayu Cerucuk dilaksanakan sebagai berikut :
1. Pekerjaan Geronggang dari bahan (cerucuk kayu) sesuai SNI dilakukan sesuai
dimensi yang telah ditentukan pada gambar Rencana / bestek.
2. Pemasangan Geronggang Kayu Cerucuk diletakkan diatas dan diikatkan pada
kayu cerucuk, jumlah, jarak dan letak disesuaikan dengan gambar rencana.
Dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan
(PPTK).

C. Pekerjaan Geotekstile (Geotextile Non Woven 600 Gram/Cm2)


Pekerjaan Geotextile dilakukan sebagai berikut :
Adapun Fungsi dari Geotextile Non-Woven adalah sebagai berikut :

1. Filter / Penyaring
Sebagai filter, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah terbawanya
partikel-partikel tanah pada aliran air. Karena sifat Geotextile Non Woven
adalah permeable (tembus air) maka air dapat melewati Geotextile tetapi
partikel tanah tertahan. Aplikasi sebagai filter biasanya digunakan pada
proyek-proyek subdrain (drainase bawah tanah).

2. Separator / Pemisah
Sebagai separator atau pemisah, Geotextile Non Woven berfungsi untuk
mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material yang
lainnya.

3. Stabilization / Stabilisator
Fungsi Geotextile ini sering disebut juga sebagai Reinforcement / Perkuatan.

4. Lain-lain
Fungsi Geotextile yang lain adalah sebagai pengganti karung goni pada
proses curing beton untuk mencegah terjadinya retak-retak pada proses
pengeringan beton baru.
Metode (Cara) Pemasangan Geotextile Non-Woven (Geotekstil) :
1. Geotextile digelar di atas Geronggang Kayu dalam keadaan terhampar rata tidak
berkerut dan tidak bergelombang.
Standarisasi penyambungan Geotextile adalah :

Subgrade CBR Minimum Overlap

Greaterthan 3 30 – 450 mm (12 – 18 in)


1–3 600 – 1000 mm (24 – 36 in)
0,5 - 1 1000 mm (36 in) or sewn
Less than 0,5 Sewn
All roll ends 1000 mm (36 in) or sewn

2. Pemasangan pada tikungan atau belokan (melengkung) petunjuk sesuai gambar


berikut :

3. Penyambungan Geotextile yang satu ke lainnya dapat dilakukan dengan cara


saling melewati (Overlapp) atau dengan cara dijahit (Sewn).
4. Dengan metode overlapp, jarak minimal overlapp nya tergantung dengan
kondisi subgrade dan teknik pelaksanaan sesuai standarisasi penyambungan
geotextile.
5. Pemasangan Geotextile Non-Woven harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas dan Direksi Pekerjaan (PPTK).
D. Pekerjaan Susunan Batu (Rubblestone)
Pekerjaan susunan batu Ruble Stone dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Jenis Batu yang digunakan adalah Rubble Stone dengan W = 100--400 kg,
(sesuai pernyataan dukungan dari produsen batu).
2. Pekerjaan susunan batu dilaksanakan dengan tenaga mekanis dan manual,
3. Batu bagian atas (crest) disusun rapi dengan cara manual dan saling mengisi
(interlocing) agar batu tidak bergeser dan bisa dipakai untuk jalan inspeksi.
4. Bagian kanan dan kiri slope juga harus disusun rapi dengan cara mekanis dan
manual sesuai gambar recana / bestek.
5. Pekerjaan susunan batu harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan
Direksi Pekerjaan (PPTK).

14. METODE PELAKSANAAN


a. Penentuan Lokasi Pekerjaan
Dalam menentukan lokasi pekerjaan, dipertimbangkan dampak negatif dan
positif yang timbul bagi lingkungan (job site). yaitu masyarakat dan lahan.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas, penyedia barang/jasa perlu melaksanakan
kegiatan antara lain :
1. Koordinasi kepada aparat Pemerintah setempat.
2. Sosialisasi / informasi kepada masyarakat setempat (perizinan dan surat
pernyataan dan dukungan).
3. Menyesuaikan rencana lokasi pekerjaan dengan penataan bangunan pantai
sesuai garis sepadan pantai.

b. Pekerjaan Pengukuran (Uitzetten)


Sebelum Pekerjaan Konstruksi dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan pekerjaan
pengukuran (uitzetten) untuk menentukan tinggi rendahnya (elevasi) dasar tanah
atau tebing eksisting elevasi muka air normal, pasut (muka air pasang tertinggi,
muka air surut terendah), Kemudian hasil pengukuran tersebut dituangkan kedalam
gambar awal / eksisting (Shop Drawing). Selanjutkan akan digunakan sebagai
pedoman penyedia barang atau jasa di lapangan dan menjadi acuan dalam
perhitungan volume pekerjaan. Pekerjaan pengukuran dilaksanakan dua kali yaitu
sebelum pelaksanaan pekerjaan dan setelah pekerjaan selesai. Setelah pekerjaan
selesai dilakukan, maka pengukuran atas hasil pekerjaan pada titik koordinat yang
sama (Abuiltd Drawing). Pada Gambar Asbuilt Drawing tertera gambar konstruksi
yang telah dibangun, semua gambar baik shop drawing maupun asbuilt drawing
dibuat rangkap 3 (Tiga) dan dijilid menggunakan kertas A3. Pengukuran
dilaksanakan dengan alat ukur yang baik dan teliti, dengan ketentuan sebagai berikut
:
1. Sebelum Pekerjaan dimulai, Konsultan Pengawas menetapkan Bench Mark (titik
duga tetap) yang ada sebagai titik referensi awal.
2. Setiap kerusakan Bench Mark yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan
harus diperbaiki dan biayanya ditanggung oleh Penyedia Barang/jasa.
3. Penyedia barang/jasa harus mengadakan pengukuran profil memanjang dan
potongan melintang (Cross Section) pada setiap lokasi dan di plot pada gambar
perencanaan (Shop Drawing).
4. Pengukuran awal untuk pedoman pemasangan profil yang disesuaikan dengan
gambar rencana pekerjaan. Setelah selesai pengukuran di lapangan supaya
dibuat gambar rencana pelaksanaan (Shop Drawing) yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan dilaporkan ke Direksi Pekerjaan (PPTK).
5. Pengukuran akhir dilakukan bila pekerjaan telah selesai dilaksanakan, yang hasil
pengukuran dituangkan dalam bentuk gambar yang sesuai dengan keadaan nyata
pelaksanaan pekerjaan (As Built Drawing).
6. Semua biaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan ini menjadi tanggung jawab
penuh penyedia barang/jasa.

c. Pembersihan Lahan/Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan harus bersih dari tanah lapisan atas (top soil), bila masih terdapat
tumbuh-tumbuhan, semak belukar, sampah, batang kayu atau tumpukan kayu atau
bahan organik lainnya harus dibuang keluar areal pekerjaan sampai bersih.

d. Pekerjaan Pemasangan Patok/Profil


Setelah pekerjaan pembersihan lahan selesai dilaksanakan, pekerjaan selanjutnya
adalah pekerjaan pemasangan patok profil disesuaikan dengan pengukuran awal.
semua dimensi patok atau profil menggunakan kayu bulat setempat dengan
diameter. 3 cm dengan panjang 50 cm ditanam kedalam tanah sedalam 30 cm.
pemasangan dan letak penentuan patok / profil harus mendapat persetujuan
konsultan Pengawas dan diketahui oleh Direksi Pekerjaan (PPTK). Patok/profil
yang telah dipasang tidak boleh dirubah letaknya tanpa persetujuan konsultan
Pengawas dan diketahui oleh Direksi Pekerjaan (PPTK).

e. Pemasangan Bowplank
Pemasangan Bowplank disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan bahan yang
digunakan, Bowplank di pakai sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga
konstruksi yang akan dibangun sesuai dengan gambar rencana.

f. Mobilisasi dan Demobilisasi (Peralatan)


Mobilisasi dan demobilisasi alat dari dan ke lokasi pekerjaan (job site) harus
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh penyedia barang/jasa. pengadaan
mobilisasi dan demobilisasi menjadi taggung jawab penuh penyedia barang/jasa.
Sebelum pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi dilaksanakan harus mendapat
persetujuan konsultan pengawas dan Direksi Pekerjaan (PPTK).
g. Mobilisasi Tenaga Kerja
Mobilisasi tenaga kerja ke (job site) disesuaikan dengan kebutuhan item pekerjaan
yang telah di sepakati dan harus mendapat persetujuan konsultan pengawas dan
Direksi Pekerjaan (PPTK).

h. Mobilisasi Material/Bahan
Mobilisasi Material/Bahan ke (job site) disesuaikan dengan kebutuhan item
pekerjaan yang telah di sepakati dan harus mendapat persetujuan konsultan
pengawas dan Direksi Pekerjaan (PPTK).

i. Pembuatan Jalan Akses (Acces road)


Pembuatan harus memenuhi keriteria dan persyaratan sebagai berikut :
1. Pembuatan jalan akses dibuat dan diperhitungkan sesuai beban alat yang
akan masuk di lokasi pekerjaan .
2. Penyedia barang/jasa harus mengembalikan jalan-jalan yang telah ada
(eksisting) atau jalan sementara (emergency Road/ jalan setapak ) ke kondisi
semula yang berada di lokasi pekerjaan dan menjadi tanggung jawab penuh
penyedia barang/ jasa
3. Semua pelaksanaan kegiatan pembuatan jalan akses harus mendapat persetujuan
konsultan pengawas dan Direksi Pekerjaan (PPTK).

j. Lay Out/Lokasi Kerja


Lay out lokasi kerja meliputi lokasi pekerjaan yang didalamnya menunjukkan
lokasi kerja, arah lokasi kerja terdekat, arah jalan akses yang ada kondisi eksisting
yang ada yang ditunjukkan dalam gambar (peta situasi) yang digunakan untuk
mendirikan mendirikan kantor, Gudang logistik/material, bengkel, akomodasi,
barak kerja, sanitasi air minum dll untuk kepentingan pekerjaan, harus mendapat
persetujuan konsultan pengawas dan Direksi Pekerjaan (PPTK).

k. Barak Kerja
Barak kerja harus disediakan oleh penyedia untuk tempat istirahat para pekerja
selama pekerjaan dilaksanakan.

l. Kantor/Direksi Keet
Penyedia Barang / Jasa diwajibkan menyediakan Kantor Untuk penyelenggaraan
pekerjaan. dengan bentuk yang sesuai dengan petunjuk Direksi pekerjaan. Di kantor
direksi harus disediakan buku Direksi, Schedule pelaksanaan pekerjaan, Gambar
kerja (Shop Drawing). Buku direksi harus diisi oleh Direksi dan konsultan pengawas
untuk memonitoring progres pekerjaan. Lokasi dan letak kantor Sesusai petunjuk
Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan (PPTK).
m. Gudang
Gudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan kerja, material dan bahan
kerja yang konstruksinya harus dapat menjamin keutuhan / keselamatan alat dan
bahan yang ada, kondisi lantai harus kuat dan kering. Semua pintu dan jendela dapat
dikunci dan dibuka dengan baik, sirkulasi udara dan penerangan harus cukup.
Lokasinya dilapangan mendapat persetujuan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi
Pekerjaan (PPTK).

n. Penyediaan Air Minum dan Sanitasi


Penyediaan air minum dan air untuk kebutuhan pekerjaan serta pengaturan dan
pemasangan sanitasi. Air yang digunakan harus tidak tercemar dan bukan air asin
untuk pekerjaan. penyediaan air dan letak reservoir dan sanitasi harus mendapat
persetujuan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan (PPTK).

o. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


Penyedia barang/jasa harus melengkapi fasilitas-fasilitas P3K di lokasi pekerjaan
termasuk tenaga medis peralatan P3K yang harus tersedia di kantor sebagai berikut :
1. Helm Kerja berstandar 12 Buah
2. Sepatu boat 12Pasang
3. Sarung tangan 12 Pasang
4. Masker 12 Buah
5. Obat – obatan (sesuai standar P3K)
Semua peralatan kerja dan perlatan P3K harus sesuai standar proyek

p. Papan Nama Kegiatan


Penyedia barang/jasa wajib menyediakan papan nama kegiatan dilokasi pekerjaan,
dipasang pada tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat umum. Papan nama
kegiatan harus sudah terpasang pada saat pekerjaan telah dikontrakkan dan
terpasang sampai pekerjaan selesai dilakukan. Posisi dan letak serta ukuran papan
nama kegiatan harus mendapat persetujuan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi
Pekerjaan (PPTK).
Format Papan Nama Kegiatan dibahas pada saat rapat Pre Construction Meeting
(PCM) berama-sama Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan (PPTK).

q. Biaya K3
Penyedia Barang/Jasa menyediakan alat-alat pelindung diri (APD) dalam
mendukung pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) dalam
melaksanakan pekerjaan. Adapun alat K3 yang harus disediakan oleh Penyedia
Barang/Jasa meliputi Pelindung mata dan wajah, Pelindung Pendengaran, Pelindung
Kepala, Pelindung Kaki, Pelindung Tangan dan membuat rambu-rambu peringatan
K3. Untuk itu Penyedia Barang/Jasa juga membuat Identifikasi Bahaya, Sasaran K3
Proyek, Pengendalian Risiko K3, Program K3. Pekerjaan iini dikerjakan pada
minggu pertama sesuai dalam Time Schedule.
r. Pelaporan
Penyedia Barang / Jasa wajib membuat laporan pelaksanaan mulai dari awal
pekerjaan sampai dengan pekerjaan selesai yang isinya :
1. Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Meliputi Pendahuluan, Lingkup pekerjaan, Struktur organisasi, Tugas dan
tanggung jawab penyedia jasa, metodologi kerja dan jadwal pelaksanaan,
ringkasan kerangka acuan kerja, inspeksi dan test, lembar kerja/daftar simak.
RMK 14 hari kerja setelah kontrak ditandatangani
2. Laporan Harian, ( Material masuk, cuaca, kuantitas dan Kuantitas)
3. Laporan Mingguan ( Rekap bobot persentase harian)
4. Laporan Bulanan ( Rekap bobot persentase mingguan)
5. Schedule pekerjaan (Memuat nama item pekerjaan, bobot rencana
pekerjaan, bobot rencana mingguan, dari 0 (nol) sampai dengan 100%).
6. Schedule/Grafik Cuaca
7. Schedule bahan, peralatan dan tenaga
8. Laporan volume dan kuantitas Pekerjaan (Final Quantity/Back Up Data),
Untuk semua Laporan di serahkan setiap bulan selama pekerjaan sampai
pekerjaan selesai dilaksanakan. Apabila dilakukan pengajuan termin sesuai dengan
SSKK maka laporan dan volume pekerjaan serta dokumentasi pekerjaan harus sesuai
dengan progress pekerjaan di lapangan. Format laporan dibahas pada saat rapat Pre
Construction Meeting (PCM) berama-sama Konsultan Pengawas dan Direksi
Pekerjaan (PPTK).
Blangko Request dll diperuntukkan untuk pelaksanaan pekerjaan. Format
Blangko Request dll dibahas pada saat rapat Pre Construction Meeting (PCM)
berama-sama Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan (PPTK).
Jumlah laporan yang ada dibuat dalam rangkap 3 yang dibuat dan disetujuai
serta ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa dan Konsultan Pengawas. Semua
Laporan Harus mendapat Persetujuan Oleh Direksi Pekerjaan (PPTK).
s. Foto Dokumentasi
Penyedia Barang / Jasa wajib menyediakan album foto dokumentasi lapangan pada
titik titik pengambilan yang sama yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas
dan Direksi Pekerjaan (PPTK), titik pengambilan yang sama pada titik:
- Kondisi eksisting (0 %), Sedang bekerja (On Progress) (25,50,75 %) dan
Selesai Pekerjaan (100 %).
- Foto dokumentasi dicetak dengan ukuran 4R warna dimasukkan dalam album
sebanyak 3 album, diberi nomor urut dan keterangan gambar sesuai item
pekerjaan.
- Seluruh hasil dokumentasi di lapangan dan laporan mulai, on progress, sampai
pekerjaan selesai softcopy dimasukkan kedalam external HDD kapasitas 1
TeraByte sebanyak 1 Unit dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan (PPTK).
15. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Tingkat
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Resiko
1 Pekerjaan Galian Tanah Dengan - Tebing Longsor - Sedang
Alat - Galian Runtuh
- Jatuh Terperosok
2 Pekerjaan Cerucuk kayu ø 10-15 - Terkena Patahan Kayu - Sedang
cm, L = 4 m - Tertimpa Alat Pemancangan
3 Pekerjaan Pemasangan - Tangan Terluka Saat Memotong atau - Sedang
Geotextile Non-Woven 600 gr Menjahit Geotextill
4 Pekerjaan Gronggang Kayu - Terkena Patahan Kayu - Sedang
Cerucuk Ø 15 Cm
5 Pengadaan Dan Pemasangan - Tertimpa Batu - Tinggi
Batu W=100-400 Kg - Terjatuh Karena Tersandung Batu
- Tertimpa Alat Berat

Berdasarkan indentifikasi bahaya pada uraian pekerjaan diatas dapat disimpulkan secara
keseluruhan Tingkat Resiko Bahaya Pada Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai
Sekodi Kab. Bengkalis adalah Sedang

Pekanbaru, 2023

Ditetapkan Oleh:
KEPALA BIDANG SUMBER DAYA AIR
SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
(PPK)

YUFENDRI, S.T
NIP. 19700329 199403 1 001

Anda mungkin juga menyukai