PROGRAM
Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)
KEGIATAN
Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai Pada Wilayah Sungai Lintas
Daerah Kabupaten / Kota
PEKERJAAN
Pembangunan Pengaman Pantai Sekodi Kab. Bengkalis
1. LATAR BELAKANG
Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan,
Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Provinsi Riau mempunyai wewenang dan
tanggung jawab didalam melaksanakan Program Pengelolaan Sumber Daya Air
(SDA). Salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah Pembangunan Pengaman
Pantai Sekodi Kab. Bengkalis , diharapkan mampu mengurangi laju abrasi pantai
akibat masuknya instrusi air asin ke permukiman warga (fasilitas umum dan fasilitas
social yang berada didarat). Dalam pelaksanaan haruslah dilakukan dengan baik dan
benar sesuai dengan apa yang telah direncanakan serta sesuai dengan ketentuan
teknis yang ada yang menyangkut beberapa aspek antara lain mutu, volume, waktu,
dan biaya.
3. TARGET/SASARAN
Target yang ingin dicapai dari terlaksananya kegiatan Pembangunan Pengaman
Pantai Sekodi Kab. Bengkalis yaitu terpenuhi dan termanfaatkannya daerah pantai
untuk menjadi kawasan wisata bahari di Provinsi Riau. Diharapkan nantinya
bangunan tersebut dapat bermanfaat dan berguna bagi masyarakat.
Output yang ingin dicapai dari Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Pantai
Sekodi Kab. Bengkalis adalah sebagai berikut :
A. Peralatan
1. Untuk peralatan Exchavator selain milik sendiri/sewa/sewa bersyarat
penyedia harus memiliki Surat layak operasi (SLO) dan Surat keterangan
tidak pernah memiliki pelanggaran izin keluar dan masuk pelabuhan dari
Petugas Bea Cukai
2. Untuk peralatan Ponton dan Tugboat memiliki surat keterangan tidak pernah
melakukan pelanggaran izin berlayar dari petugas pelabuhan (Syahbandar)
B. Material
1. Untuk Material Batu Pecah W=100-400 Kg harus memiliki dan melampirkan
Dukungan dari pemilik quary batu yang
2. Pemilik Quary batu Yang memberi Dukungan harus Memiliki izin usaha
Pertambangan
3. Proses Pengadaan
Batu Pecah W=100-400 Kg didatangkan dari Tnjung Balai Karimun
menggunakan Ponton dengan Kapasitas 1000-2000 Ton yang di tarik
menggunakan Tugboat dengan Daya 500-700 HP, selanjutnya batu Pecah
diangkut menggunakan Dump Truck dari Quary menuju pelabuhan dan
langsung ke atas Ponton di Tanjung Balai Karimun, Setelah batu selesai
dimuat sesuai kebutuhan dan administrasi Izin Berlayar didapatkan ponton
dan tugboat langsung berlayar menuju titik lokasi pekerjaan yaitu pantai
Sekodi Kab. Bengkalis dan langsung dibongkar diatas lokasi pekerjaan
setelah itu batu baru disusun sampai selesai sesuai volume yang ada di
Kontrak (volume terpasang)
1. Filter / Penyaring
Sebagai filter, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah terbawanya
partikel-partikel tanah pada aliran air. Karena sifat Geotextile Non Woven
adalah permeable (tembus air) maka air dapat melewati Geotextile tetapi
partikel tanah tertahan. Aplikasi sebagai filter biasanya digunakan pada
proyek-proyek subdrain (drainase bawah tanah).
2. Separator / Pemisah
Sebagai separator atau pemisah, Geotextile Non Woven berfungsi untuk
mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material yang
lainnya.
3. Stabilization / Stabilisator
Fungsi Geotextile ini sering disebut juga sebagai Reinforcement / Perkuatan.
4. Lain-lain
Fungsi Geotextile yang lain adalah sebagai pengganti karung goni pada
proses curing beton untuk mencegah terjadinya retak-retak pada proses
pengeringan beton baru.
Metode (Cara) Pemasangan Geotextile Non-Woven (Geotekstil) :
1. Geotextile digelar di atas Geronggang Kayu dalam keadaan terhampar rata tidak
berkerut dan tidak bergelombang.
Standarisasi penyambungan Geotextile adalah :
e. Pemasangan Bowplank
Pemasangan Bowplank disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan bahan yang
digunakan, Bowplank di pakai sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga
konstruksi yang akan dibangun sesuai dengan gambar rencana.
h. Mobilisasi Material/Bahan
Mobilisasi Material/Bahan ke (job site) disesuaikan dengan kebutuhan item
pekerjaan yang telah di sepakati dan harus mendapat persetujuan konsultan
pengawas dan Direksi Pekerjaan (PPTK).
k. Barak Kerja
Barak kerja harus disediakan oleh penyedia untuk tempat istirahat para pekerja
selama pekerjaan dilaksanakan.
l. Kantor/Direksi Keet
Penyedia Barang / Jasa diwajibkan menyediakan Kantor Untuk penyelenggaraan
pekerjaan. dengan bentuk yang sesuai dengan petunjuk Direksi pekerjaan. Di kantor
direksi harus disediakan buku Direksi, Schedule pelaksanaan pekerjaan, Gambar
kerja (Shop Drawing). Buku direksi harus diisi oleh Direksi dan konsultan pengawas
untuk memonitoring progres pekerjaan. Lokasi dan letak kantor Sesusai petunjuk
Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan (PPTK).
m. Gudang
Gudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan kerja, material dan bahan
kerja yang konstruksinya harus dapat menjamin keutuhan / keselamatan alat dan
bahan yang ada, kondisi lantai harus kuat dan kering. Semua pintu dan jendela dapat
dikunci dan dibuka dengan baik, sirkulasi udara dan penerangan harus cukup.
Lokasinya dilapangan mendapat persetujuan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi
Pekerjaan (PPTK).
q. Biaya K3
Penyedia Barang/Jasa menyediakan alat-alat pelindung diri (APD) dalam
mendukung pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) dalam
melaksanakan pekerjaan. Adapun alat K3 yang harus disediakan oleh Penyedia
Barang/Jasa meliputi Pelindung mata dan wajah, Pelindung Pendengaran, Pelindung
Kepala, Pelindung Kaki, Pelindung Tangan dan membuat rambu-rambu peringatan
K3. Untuk itu Penyedia Barang/Jasa juga membuat Identifikasi Bahaya, Sasaran K3
Proyek, Pengendalian Risiko K3, Program K3. Pekerjaan iini dikerjakan pada
minggu pertama sesuai dalam Time Schedule.
r. Pelaporan
Penyedia Barang / Jasa wajib membuat laporan pelaksanaan mulai dari awal
pekerjaan sampai dengan pekerjaan selesai yang isinya :
1. Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Meliputi Pendahuluan, Lingkup pekerjaan, Struktur organisasi, Tugas dan
tanggung jawab penyedia jasa, metodologi kerja dan jadwal pelaksanaan,
ringkasan kerangka acuan kerja, inspeksi dan test, lembar kerja/daftar simak.
RMK 14 hari kerja setelah kontrak ditandatangani
2. Laporan Harian, ( Material masuk, cuaca, kuantitas dan Kuantitas)
3. Laporan Mingguan ( Rekap bobot persentase harian)
4. Laporan Bulanan ( Rekap bobot persentase mingguan)
5. Schedule pekerjaan (Memuat nama item pekerjaan, bobot rencana
pekerjaan, bobot rencana mingguan, dari 0 (nol) sampai dengan 100%).
6. Schedule/Grafik Cuaca
7. Schedule bahan, peralatan dan tenaga
8. Laporan volume dan kuantitas Pekerjaan (Final Quantity/Back Up Data),
Untuk semua Laporan di serahkan setiap bulan selama pekerjaan sampai
pekerjaan selesai dilaksanakan. Apabila dilakukan pengajuan termin sesuai dengan
SSKK maka laporan dan volume pekerjaan serta dokumentasi pekerjaan harus sesuai
dengan progress pekerjaan di lapangan. Format laporan dibahas pada saat rapat Pre
Construction Meeting (PCM) berama-sama Konsultan Pengawas dan Direksi
Pekerjaan (PPTK).
Blangko Request dll diperuntukkan untuk pelaksanaan pekerjaan. Format
Blangko Request dll dibahas pada saat rapat Pre Construction Meeting (PCM)
berama-sama Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan (PPTK).
Jumlah laporan yang ada dibuat dalam rangkap 3 yang dibuat dan disetujuai
serta ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa dan Konsultan Pengawas. Semua
Laporan Harus mendapat Persetujuan Oleh Direksi Pekerjaan (PPTK).
s. Foto Dokumentasi
Penyedia Barang / Jasa wajib menyediakan album foto dokumentasi lapangan pada
titik titik pengambilan yang sama yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas
dan Direksi Pekerjaan (PPTK), titik pengambilan yang sama pada titik:
- Kondisi eksisting (0 %), Sedang bekerja (On Progress) (25,50,75 %) dan
Selesai Pekerjaan (100 %).
- Foto dokumentasi dicetak dengan ukuran 4R warna dimasukkan dalam album
sebanyak 3 album, diberi nomor urut dan keterangan gambar sesuai item
pekerjaan.
- Seluruh hasil dokumentasi di lapangan dan laporan mulai, on progress, sampai
pekerjaan selesai softcopy dimasukkan kedalam external HDD kapasitas 1
TeraByte sebanyak 1 Unit dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan (PPTK).
15. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Tingkat
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Resiko
1 Pekerjaan Galian Tanah Dengan - Tebing Longsor - Sedang
Alat - Galian Runtuh
- Jatuh Terperosok
2 Pekerjaan Cerucuk kayu ø 10-15 - Terkena Patahan Kayu - Sedang
cm, L = 4 m - Tertimpa Alat Pemancangan
3 Pekerjaan Pemasangan - Tangan Terluka Saat Memotong atau - Sedang
Geotextile Non-Woven 600 gr Menjahit Geotextill
4 Pekerjaan Gronggang Kayu - Terkena Patahan Kayu - Sedang
Cerucuk Ø 15 Cm
5 Pengadaan Dan Pemasangan - Tertimpa Batu - Tinggi
Batu W=100-400 Kg - Terjatuh Karena Tersandung Batu
- Tertimpa Alat Berat
Berdasarkan indentifikasi bahaya pada uraian pekerjaan diatas dapat disimpulkan secara
keseluruhan Tingkat Resiko Bahaya Pada Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai
Sekodi Kab. Bengkalis adalah Sedang
Pekanbaru, 2023
Ditetapkan Oleh:
KEPALA BIDANG SUMBER DAYA AIR
SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
(PPK)
YUFENDRI, S.T
NIP. 19700329 199403 1 001