SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KONSTRUKSI
APBD
TAHUN ANGGARAN 2021
Spesifikasi Teknis/KAK_halaman 1 / 9
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Jalan Undata Nomor 7 Telp (0451) 421560, Fax (0451) 429379
Email : dkpprovsulteng@gmail.com Website : www.dkp.sultengprov.go.id
PALU - 94111
SPESIFIKASI TEKNIS
UNTUK PAKET PEKERJAAN KONSTRUKSI
“PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN INSTALASI PABRIK ES KAPASITAS 10 TON
DI PP. MATO KABUPATEN BANGGAI LAUT”
1. Latar Belakang : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah terus
berupaya mendorong peningkatan produksi perikanan dengan terus
mengupayakan pemenuhan kebutuhan komponen produksi dan
Sarana Pendukung operasional lainya. Ketersediaan es balok
menjadi salah satu komponen penting dalam Sistem Logistik Hasil
dan Produk Kelautan dan Perikanan.
Terkait hal itu Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi
Tengah berupaya mendorong pemenuhan sarana dan prasarana
pendukung diantaranya melalui Pembangunan Pabrik Es. Upaya
yang di tempuh tersebut diharapkan dapat berkonstribusi pada
kualitas produk dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain
dapat meningkatkan kuantitasnya, juga di tuntut untuk menjaga
kualitas produk secara berkelanjutan.
2. Maksud dan : Maksud dan tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk membangun
tujuan pabrik es yang akan memproduksi es balok sebagai kebutuhan vital
bagi nelayan dalam menjaga kualitas hasil tangkapan.
3. Target/sasaran : Target dari kegiatan ini adalah terbangunnya 1 (satu) unit gedung,
mesin dan kelengkapan pabrik es dengan kapasitas 10 ton.
Sedangkan sasaran dari kegiatan pembangunan pabrik es ini adalah
para Nelayan yang melakukan operasional penangkapan ikan di
sekitar Kabupaten Banggai Laut dan Banggai Kepulauan..
Spesifikasi Teknis/KAK_halaman 2 / 9
7. Uraian singkat : a. Uraian Singkat Pekerjaan :
pekerjaan, Pekerjaan ini berupa pembangunan 1 (satu) unit gedung pabrik es
ruang lingkup ukuran 10 x 16 m dan pengadaan serta pemasangan mesin dan
pekerjaan, kelengkapan pabrik es kapasitas 10 ton.
lokasi
b. Ruang lingkup pekerjaan konstruksi ini :
pekerjaan,
fasilitas 1. Pekerjaan Pembangunan Gedung Pabrik Es
penunjang 2. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Mesin Pabrik Es 10 Ton
9. Jangka waktu : 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak
pelaksanaan dikeluarkannya SPMK (maksimal sampai dengan 30 Nopember 2021).
pekerjaan
10. Masa : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung setelah serah terima
pemeliharaan pertama/PHO.
11. Masa : Untuk gedung masa pemeliharaan 5 (lima) tahun setelah serah terima
pertanggung- kedua/FHO sedangkan untuk Mesin Garansi 1 (satu) Tahun
jawaban
kegagalan
bangunan dan
Garansi Mesin
Utama
Kompresor
12. Tenaga : JENIS KEAHLIAN
Terampil 1. Proyek Manejer
a) Spesifikasi ; S1 Teknik Sipil / Arsitektur
b) Pengalaman ; 3 Tahun
c) Kemampuan Manajerial ; SKA, Ahli Teknik Bangunan
Gedung (Muda).
2. Manajer Teknik
a) Spesifikasi ; S1 Teknik Mesin
b) Pengalaman ; 3 Tahun
c) Kemampuan Manajerial ; SKA, Ahli Teknik Sistim Tata Udara
dan Refrigerasi (Muda).
3. Ahli K3
a) Spesifikasi ; S1 Teknik Sipil / Arsitektur
b) Pengalaman ; 3 Tahun
c) Kemampuan Manajerial ; SKA, Ahli K3 Konstruksi (Muda).
4. Manajer Keuangan
a) Spesifikasi ; S1 Akuntan / Ekonomi / Keuangan
b) Pengalaman ; 3 Tahun
c) Ijazah
Spesifikasi Teknis/KAK_halaman 3 / 9
13. Pengendalian Resiko Tingkat Rasio Keselamatan Kerja
Peserta Wajib a. Eliminasi : pengendalian ini dilakukan dengan cara
merencanakan menghilangkan sumber bahaya (hazard)
dan b. Subtitusi : mengurangi risiko dari bahaya dengan cara
melampirkan mengganti proses, mengganti input dengan yang lebih
dokumen rendah risikonya.
terkait c. Engineering : mengurangi risiko dari bahaya dengan
Identifikasi
metode rekayasa teknik pada alat, mesin, infrstruktur,
bahaya dan
Pengendalian lingkungan dan atau bangunan.
risiko untuk d. Administrasi : mengurangi risiko bahaya dengan cara
dalam melakukan pembuatan prosedur, aturan, pemasangan
meminimalisir/ rambu (sefty sign) tanda peringatan, training dan seleksi
mengurangi terhadap kontraktor, materi serta mesin, cara pengatasan,
tingkat risiko penyimpanan dan pelabelan.
yang ada e. Alat Pelindung Diri : mengurangi risiko bahaya dengan
sampai tingkat cara menggunakan alat pelindung diri misalnya safety
terendah atau helmet, masker, sepatu sefety, coverall, kecamata
sampau keselamatan, dan alat pelindung diri lainnya yang sesuai
tingkat yang dengan jenis pekerjaan yang dilakukan .
dapat ditolerir
Spesifikasi Teknis/KAK_halaman 4 / 9
potong atau las listrik (luka bakar,
luka gores, lecet, tertimpa potongan
baja),
Pekerja terkena pecikan bunga api 4 2 8 Sedang
las
Pekerja tersengat Listrik 2 5 10 Sedang
Terpeleset/terjatuh dari ketinggian 2 5 10 Sedang
Baut patah/lelah 3 2 6 Sedang
Sambungan Lepas 3 2 6 Sedang
Spesifikasi Teknis/KAK_halaman 5 / 9
Pekerja tersengat Listrik 2 5 10 Sedang
Kebakaran akibat pecikan api 3 4 12 Sedang
Pekerja tertimpah baja dan 3 4 12 Sedang
material lainnya
11 Pekerjaan Kosen, Pekerja terkena peralatan kerja 3 3 9 Sedang
Pintu, Jendela dan Pekerja tersengat Listrik 2 5 10 Sedang
Ventilasi Pekerja tergores atau tersayat kaca 2 4 8 Sedang
12 Pekerjaan Terkena percikan cat pada kulit dan 3 3 9 Sedang
Pengecatan mata.
Terjatuh pada saat mengecat di 2 5 10 Sedang
ketinggian.
13 Pekerjaan Sanitai Pekerja terkena peralatan kerja 3 3 9 Sedang
Pekerjah Jatuh Terperosok 2 5 10 Sedang
Terpapar Sinar matahari 3 1 3 Kecil
Bahaya kejatuhan material batu 1 4 4 Kecil
Pekerjaan Pemasangan Pabrik Es Kapasitas 10 Ton
1 Pekerjaan Brine Anggota tubuh terluka akibat 5 2 10 Sedang
Tank (Bak Air terkena potongan baja/aluminium.
Garam), Thawing Kecelakaan akibat pemotongan
Thank, Ice Can baja dengan menggunakan mesin 2 4 8 Sedang
Frame, Ice Can potong atau las listrik (luka bakar,
Filler dan Ice Can
luka gores, lecet, tertimpa potongan
Standart Square
baja),
Pekerja terkena pecikan bunga api
las 4 2 8 Sedang
Pekerja tersengat Listrik
2 5 10 Sedang
2 Pekerjaan Kecelakaan akibat pengangkutan 1 5 5 Sedang
Pemasangan material menuju lokasi
Komponen Mesin pemasangan
Terluka anggota badan akibat 3 3 9 Sedang
tertindas komponen mesin yang
hendak dipasang
Terkena bagian mesin yang 1 5 5 Sedang
bergerak atau berputar
Keterangan :
1–4 : Tingkat risiko kecil
Spesifikasi Teknis/KAK_halaman 6 / 9
5 – 12 : Tingkat risiko sedang
15 – 25 : Tingkat risiko besar
Identifikasi Bahaya yang tingkat resiko terbesar yang menjadi persyaratan dalam
LDP (Pada Tabel di atas adalah Tingkat Resiko (TR) – Sedang, yang tulisannya
ditebalkan (Bold))
14. Peralatan yang : Peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini :
dibutuhkan 1. Dump truck kap. 3 – 5 ton ; 2 unit.
2. Concrate mixer / beton molen 0,8 M³ ; 2 unit.
3. Welding set + Genset (Kap. Min 5 kVA) ; 1 unit
4. Vibrator concrate 1 unit.
5. Takel + Tripod kap. 3 ton ; 1 unit.
6. Stamper Kuda ; 1 unit.
Catatan : Semua peralatan harus sesuai dengan kapasitas dan
jumlah yang dipersyaratkan dan harus dibuktikan dengan
bukti kepemilikan alat (hak milik atau perjanjian sewa)
15. Spesifikasi : Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi yang diadakan meliputi:
teknis a. Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan
Bahan/Material yang digunakan harus sesuai yang
dipersyaratkan dalam Spesifikasi Teknis.
b. Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama
pabrik/merek dari satu jenis bahan/komponen, maka Kontraktor
menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi
dipasaran ataupun sukar didapat dipasaran.Untuk barang-
barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai
pemenang, Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada
agennya di Indonesia. Apabila Kontraktor telah berusaha untuk
memesan namun pada saat pemesanan bahan/merek tersebut
tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan menentukan
sendiri alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang
sama. Setelah 1 (satu) bulan menunjukkan pemenang,
Kontraktor harus memberikan kepada Pemberi Tugas fotocopy
dari pemesanan material yang diimport pada agen ataupun
Importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material
tersebut telah dipesan (order import)
Spesifikasi Teknis/KAK_halaman 7 / 9
Tenaga kerja yang digunakan juga harus diikutkan dalam
program BPJS Tenaga Kerja.
e. Ketentuan gambar kerja
Penyedia harus mengikuti gambar kerja dan apabila ada
ketidaksesuaian dengan kondisi di lapangan maka harus
berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas dan PA/PPK.
f. Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran
Pembayaran prestasi pekerjaan ini dilakukan dengan ketentuan
sbb :
Spesifikasi Teknis/KAK_halaman 8 / 9
b. Menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
Bidang Cipta Karya, PM. PUPR. No. 28/PRT/M/2016.
c. Membuat/melampirkan spesifikasi teknis mesin pabrik es
(dilengkapi brosur/leaflet).
d. Membuat daftar Identitas Barang mesin pabrik es (terdiri atas
beberapa jenis mesin dan peralatan pendukung lainnya)
dalam bentuk tabel yang meliputi nama barang, merk, tipe,
negara asal.
e. Mendapat dukungan ketersediaan mesin utama (kompresor)
pabrik es kapasitas 10 ton dari pabrik atau distributor resmi
sesuai rincian pada Spesifikasi Teknik halaman 67,68 dan
70.
f. Apabila dukungan dari distributor harus melampirkan surat
penunjukan sebagai distributor resmi dari pabrik.
g. Membuat/melampirkan pernyataan bermeterai Rp. 10.000,-
dari pabrik/distributor mesin utama (kompresor) bahwa :
1) Mesin dalam kondisi baru, asli dan bukan hasil
modifikasi;
2) Kesanggupan Menyediakan barang sesuai jadwal
pelaksanaan pekerjaan;
3) Akan memberikan garansi mesin utama pabrik es
(kompresor) minimal 1 (satu) tahun yang bukan
disebabkan oleh kesalahan/kelalaian pengguna;
4) Akan memberikan jaminan purna jual untuk mesin utama
pabrik es (kompresor) minimal 5 (lima) tahun.
h. Memiliki tenaga dengan kualifikasi sesuai poin 12
i. Memiliki peralatan sesuai poin 14
Spesifikasi Teknis/KAK_halaman 9 / 9
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
SPESIFIKASI TEKNIS
A. SYARAT-SYARAT UMUM
1
1
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
1.3 MOBILISASI
1.3.1 Umum
1). Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan yang
diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan kegiatan. Ini juga
akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan.
2). Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga
pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan yang memadai.
3). Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Konsultan Pengawas, Kontraktor harus
menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan kendaraan yang ukurannya
2
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
sesuai dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan
jalan dan jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat kegiatan.
4). Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan jembatan, di
karenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut
sampai mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
5). Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan pada
waktu lalu lintas sepi, dan truk truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan terpal.
1.3.2 Jangka Waktu Mobilisasi
1). Mobilisasi harus diselesaikan dalam waktu 30 hari setelah penandatanganan kontrak,
terkecuali dinyatakan lain secara tertulis oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
2). Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan yang diuraikan sebelumnya harus dimasukkan dalam
item yang dinyatakan dalam daftar item pembayaran, dan tidak boleh ada pembayaran
terpisah untuk item ini.
1.3.3 Penyiapan Lapangan
1). Kontraktor akan menguasai lahan yang diperuntukan bagi kegiatan kegiatan pengelolaan dan
pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah kegiatan.
2). Kontraktor harus mengikuti hal hal berikut:
a. Memenuhi persyaratan Peraturan peraturan Nasional, Peraturan peraturan Propinsi dan
Peraturan-peraturan Kabupaten.
b. Mengadakan konsultasi dengan Konsultan Pengawas sebelum penempatan dan
pembuatan Kantor Kegiatan dan gudang-gudang serta pemasangan peralatan produksi
konstruksi.
c. Mencegah sesuatu polusi terhadap milik di sekitarnya sebagai akibat dari operasi
pelaksanaan.
3). Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan pekerjaan setelah selesai
kontrak, meliputi pembongkaran semua instalasi, plant dan peralatan konstruksi. serta semua
bahan bahan lebihan, semuanya berdasarkan persetujuan Konsultan Pengawas.
3
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
3). Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor tetapi ternyata ditolak
Konsultan Pengawas harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya kontraktor
dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.
4). Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, Konsultan
Pengawas berhak mengirimkan bahan tersebut kepada Balai Penelitian Bahan-bahan
(Laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman dan penelitian menjadi
tanggungan Kontraktor apapun hasil penelitian bahan tersebut.
4
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
Menjaga kemungkinan diperlukan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal yang
mendesak, Kontraktor dan Pelaksana Wajib memberitahukan secara tertulis, alamat dan
nomor telepon di lokasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Pengawas.
3). Pemeriksaan Lapangan
a. Sebelum pematokan dan pengukuran di lapangan (setting out), Kontraktor harus
mempelajari gambar gambar kontrak dan bersama sama dengan Konsultan Pengawas
mengadakan pemeriksaan daerah kegiatan, dan khususnya mengukur/memasang lebar
jalan, plan bangunan, dan jaringan utilitas, serta melakukan satu pemeriksaan yang terinci
terhadap semua bangunan yang ada. Perubahan tempat/volume dari pemeriksaan
tersebut di atas harus dicatat pada Shop Drawings. Shop Drawings ini harus diserahkan
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah Surat Perintah Kerja ditandatangani, kepada
Konsultan Pengawas untuk persetujuannya.
b. Pada daerah daerah perkerasan dimana satu pekerjaan perataan dan/atau lapis permukaan
harus dibangun, satu profil memanjang sepanjang sumbu jalan harus diukur, serta
penampang melintang diambil pada interval tertentu untuk menentukan kelandaian dan
kemiringan melintang, dan untuk menentukan pengukuran ketebalan serta lebarnya
konstruksi baru.
1.5.2 Pengendalian Mutu Bahan dan Kecakapan Kerja
1). Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan spesifikasi dan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Sertifikat ujian pabrik pembuat harus diserahkan untuk semua item item yang
dibuat pabrik termasuk aspal, semen, kapur, baja konstruksi dan kayu.
2). Kontraktor harus rnenyediakan contoh contoh semua bahan bahan yang diperlukan untuk
pengujian dan mendapatkan persetujuan sebelum digunakan di lapangan dan bilamana
Konsultan Pengawas meminta demikian, sertifikasi harus disediakan atau pengujian-
pengujian dilaksanakan untuk menjamin kualitas, sesuai Tabel Jadwal Frekuensi Minimum
“Pengujian Pengendalian Mutu", dalam Prakonstruksi.
3). Semua kecakapan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan spesifikasi dokumen kontrak
dan harus dilaksanakan sampai memuaskan Konsultan Pengawas. Bahan harus diuji di
lapangan atau di laboratorium selama konstruksi dan masa pemeliharaan sesuai jadwal
pengujian minimum yang tercantum dalam “Jadwal Frekuensi Minimum Pengujian
Pengendalian Mutu”. atas permintaan Konsultan Pengawas dan Kontraktor harus
membantu serta menyediakan peralatan dan tenaga untuk pemeriksaan, pengujian dan
pengukuran.
4). Desain campuran untuk aspal dan beton harus disiapkan dan diuji sesuai dengan spesifikasi
dan tidak ada campuran boleh digunakan pada pekerjaan-pekerjaan kegiatan terkecuali
memenuhi persyaratan spesifikasi dan memuaskan Konsultan Pengawas.
5). Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan di lapangan dan desain
campuran, harus direkam dengan baik dan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas.
1.5.3 Pengendalian Lingkungan
1). Kontraktor harus menjamin bahwa akan di berikan perhatian yang penuh terhadap
pengendalian pengaruh lingkungan dan bahwa semua syarat-syarat desain serta persyaratan
spesifikasi yang berhubungan dengan polusi lingkungan dan perlindungan taman serta
lintasan air di sekitarnya akan ditata.
2). Kontraktor tidak boleh menggunakan kendaraan kendaraan yang memancarkan suara sangat
keras (gaduh), dan di dalam daerah pernukiman suatu peredam kebisingan harus dipasang
5
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
serta dipelihara selalu dalam kondisi baik pada semua peralatan dengan motor, di bawah
pengendalian Kontraktor.
3). Kontraktor harus juga menghindari penggunaan peralatan berat atau peralatan yang berisik
dalam daerah daerah tertentu sampai larut malam atau dalam daerah daerah rawan seperti
dekat Rumah Sakit.
4). Untuk mencegah polusi debu selama musim kering, Kontraktor harus melakukan penyiraman
secara teratur kepada jalan angkutan tanah atau jalan angkutan kerikil dan harus menutupi
truk angkutan dengan terpal.
1.5.4 Pematokan dan Pemasangan Pekerjaan di Lapangan
1). Jika dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor harus mengadakan survai secara
cermat dan memasang patok beton (Bench Ma Spesifikasi Teknis) pada lokasi yang tetap
untuk memungkinkan desain, atau pematokan dan pemasangan pekerjaan yang harus dibuat,
dan juga untuk maksud sebagai referensi dimasa depan.
2). Kontraktor harus memasang patok patok, konstruksi untuk membuat garis dan kelandaian
pembetulan ujung perkerasan, lebar bahu jalan, ketinggian perkerasan dan drainase sesuai
dengan gambar gambar kegiatan dan menurut perintah Konsultan Pengawas. Persetujuan
Konsultan Pengawas atas garis dan ketinggian tersebut akan diperoleh sebelum pelaksanaan
Pekerjaan konstruksi berikut sesuatu modifikasi (perubahan) yang diperlukan oleh Konsultan
Pengawas yang harus dilaksanakan tanpa penundaan.
3). Untuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan bangunan-bangunan gedung (bangunan
utama fasilitas pelabuhan, peron dan fasiltas penunjang lainnya), pemasangan patok-
patok/bowplank harus disiku satu sama lain dan diukur dari as ke as pondasi.
4). Untuk proses pengukuran dan pematokan tersebut, Kontraktor harus menyediakan semua
instrumen yang diperukan, personil, tenaga dan bahan yang di minta untuk pemeriksaan
pematokan di lapangan atau pekerjaan lapangan yang relevan.
1.5.5 Peil dan Pengukuran
1). Kontraktor wajib memberikan kepada Konsultan Pengawas setiap kali suatu bagian pekerjaan
akan dimulai untuk diperiksa terlebih dahulu ketetapan peil-peil dan ukuran-ukurannya.
2). Kontraktor diwajibkan senantiasa mencocokan ukuran-ukuran satu sama lain dalam tiap
pekerjaan dan segera melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas / setiap terdapat
selisih / perbedaan- perbedaan ukuran, untuk diberikan keputusan pembetulannya. Tidak
dibenarkan Kontraktor membetulkan sendiri kekeliruannya tersebut tanpa persetujuan
Konsultan Pengawas.
3). Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut peil-peil
dan ukuran- ukuran yang ditetapkan dalam Gambar Kerja dan Syarat ini.
4). Mengingat setiap kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan selanjutnya
maka ketetapan peil dan ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan sungguh-sungguh.
5). Kelalaian Kontraktor dalam hal ini tidak akan ditolerir Konsultan Pengawas dan berhak
untuk membongkar pekerjaan yang telah kontraktor.
6). Semua bahan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan Kegiatan ini harus benar-
benar baru dan diteliti mengenai mutu , ukuran dan lain-lain yang disesuaikan dengan
Standard / Peraturan-peraturan yang dipergunakan didalam SPESIFIKASI TEKNIS ini.
Semua bahan-bahan tersebut diatas harus mendapatkan pengesahan/persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen/Konsultan Pengawas sebelum akan dimulai pelaksanaannya.
6
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
7). Ketelitian dan kerapian kerja akan sangat dinilai ( bobotnya tinggi ) oleh Konsultan
Pengawas terutama yang menyangkut pekerjaan, penyelesaian maupun perapihan (finishing
work).
1.5.6 Pemakaian Ukuran
1). Kontraktor tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan yang tercantum dalam
rencana kerja dan gambar kerja berikut tambahan dan perubahannya.
2). Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun bagian-
bagiannya dan memberitahukan Konsultan Pengawas tentang setiap perbedaan yang
ditemukannya didalam Rencana Kerja dan Syarat dan Gambar Kerja maupun dalam
Pelaksanaan. Kontraktor baru diijinkan membetulkan kesalahan gambar dan
melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
3). Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam hal apapun menjadi
tanggung jawab Kontraktor. Oleh karena itu sebelumnya, kepadanya diwajibkan mengadakan
pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar kerja yang ada.
1.5.7 Rencana Kerja
Kontraktor harus membuat Rencana Pelaksanaan Pekerjaan berupa “ Time schedule/Kurva S “
dan disahkan oleh Konsultan Pengawas dan diketahui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Kontraktor berkewajiban melaksanakan pekerjaan menurut rencana ini, hanya dengan persetujuan
Konsultan Pengawas harus menyimpan dari rencana semula, maka kerugian yang dideritanya
adalah tanggung jawab Kontraktor.
1.5.8 Los Konsultan Pengawas, Los Kerja dan Gudang Bahan
1). Kontraktor harus membuat los Konsultan Pengawas secukupnya, menggunakan bahan-bahan
sederhana yang dapat dikunci dengan baik dan dilengkapi dengan peralatan sederhana
2). Kontraktor harus membuat ruangan-ruangan untuk menyimpan barang-barang atau alat-alat
lainnya dan untuk kantor pelaksana.
3). Cara-cara menimbun bahan-bahan di lapangan maupun di gudang harus memenuhi syarat
teknis dan dapat dipertanggung jawabkan.
4). Kontraktor harus membuat papan Kegiatan yang ukuran dan modelnya ditentukan oleh
Konsultan Pengawas.
1.5.9 Tanggung Jawab Kontraktor
Kontraktor bertanggung jawab atas :
1). Ketelitian/ kebenaran hasil pelaksanaan yang dilakukan oleh pelaksana harus sesuai dengan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta Gambar – gambar pelaksanaan.
2). Kesehatan/Kesejahteraan/Penginapan Karyawan selama pelaksanaan pekerjaan.
3). Kelancaraan Pelaksanaan Pekerjaan.
4). Keamanan/Kerusakan dari equipment yang dipakai selama pelaksanaan pekerjaan.
5). Penerangan pada tempat pelaksanaan pekerjaan.
6). Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan.
7). Tidak diperkenankan :
a. Pekerja menginap di tempat pekerjaan kecuali dengan ijin Konsultan Pengawas.
b. Memasak ditempat bekerja kecuali dengan ijin Konsultan Pengawas.
c. Membawa masuk penjual-penjual makanan, buah, minuman, rokok dan sebagainya ke
tempat pekerjaan.
7
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
1.7 PENGAWASAN
1). Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan Pengawas
dimana setiap saat Konsultan Pengawas harus dapat dengan mudah mengawasi, memeriksa
dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor harus mengadakan
fasilitas – fasilitas yang diperlukan.
2). Bagian–bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengawasan Konsultan
Pengawas adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pekerjaan tersebut jika diperlukan
harus segera dibuka / dibongkar sebagian atau seluruhnya.
3). Jika Kontraktor perlu melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja sehingga diperlukan
pengawasan pekerjaan oleh Konsultan Pengawas, maka segala biaya untuk itu menjadi beban
Kontraktor.
4). Wewenang dalam memberikan keputusan petugas-petugas Konsultan Pengawas adalah
terbatas pada soal-soal yang jelas tercantum/dimasukan di dalam gambar dan Rencana Kerja
dan Syarat serta Risalah Penjelasan. Penyimpangan daripadanya haruslah seijin Pejabat
Pembuat Komitmen.
8
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
3). Saat pemasangan besi dan pengecoran sloof pondasi, kolom,plat beton dan ring balk.
4). Saat pekerjaan dalam prestasi 50%, 75% dan 100% serta setelah masa pemeliharaan atau
pada waktu pekerjaan diserah terimakan .
5). Setelah pekerjaan berakhir Kontraktor harus menyerahkan album foto sebanyak 3 (tiga) set
kepada Pejabat Pembuat Komitmen dimana 1(satu) set untuk arsip dan 2 (dua) set untuk
arsip Pejabat Pembuat Komitmen.
6). Untuk setiap pengajuan pembayaran angsuran Kontraktor harus melampirkan foto kemajuan
pekerjaan sesuai kontrak (diambil 1 titik bidik).
9
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
10
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
1.11 PEMBERSIHAN
Kontraktor harus berusaha bahwa tempat bekerja selalu bersih dari sampah-sampah. Pada waktu
tertentu dan pada waktu pekerjaan telah selesai. Kontraktor harus membuang sampah-sampah
sebagai hasil pekerjaan ketempat diluar Kegiatan atau tempat yang telah ditunjuk oleh Konsultan
Pengawas.
11
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2). Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap barang-barang maupun instalasi sampai
diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
12
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2). Persetujuan
a. Pemesanan bahan-bahan akan dilakukan jika Konsultan Pengawas telah memberikan
persetujuan untuk menggunakannya. Bahan-bahan tidak boleh digunakan untuk maksud-
maksud lain dari pada yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b. Jika kualitas atau gradasi bahan tersebut tidak sesuai dengan kualitas yang telah disetujui
Konsultan Pengawas, maka Konsultan Pengawas dapat menolak bahan tersebut dan
minta diganti.
1.13.3 Penyimpanan Bahan
1). Umum
a. Bahan-bahan harus disimpan dengan cara sedemikian rupa sehingga bahan-bahan
tersebut tidak rusak dan kualitasnya dilindungi, dan sedemikian sehingga bahan tersebut
selalu siap digunakan serta dengan mudah dapat diperiksa oleh Konsultan Pengawas.
b. Penyimpanan di atas hak milik pribadi hanya akan diizinkan jika telah diperbolehkan
secara tertulis oleh pemilik atau penyewa yang diberi kuasa.
c. Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air, bebas pengaliran air
dan kalau perlu ditinggikan. Bahan-bahan tidak boleh bercampur dengan tanah dasar,
dan bila diperlukan satu lapisan alas dasar pelindung harus disediakan. Tempat
penyimpanan berisi semen, kapur dan bahan-bahan sejenis harus dilindungi sepantasnya
dari hujan dan banjir.
2). Penumpukan Agregat
a. Agregat batu harus ditumpuk dalam cara yang disetujui sedemikian sehingga tidak
ada segregasi serta menjamin gradasi yang memadai. Tinggi tumpukan maksimum adalah
lima meter.
b. Masing-masing jenis berbagai agregat harus di tumpuk secara terpisah atau dipisahkan
dengan partisi kayu.
c. Penempatan tumupukan material dan peralatan, harus di tempat-tempat yang memadai
serta tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu lintas dan membendung lintasan air.
d. Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada jalan-jalan angkutan,
daerah lalu lintas berat lainnya serta penumpukan material lainnya. Khususnya selama
musim kering.
3). Penyimpanan Bahan-Bahan Aspal
Tempat penimbunan drum-drum aspal harus pada ketinggian yang layak dan dibersihkan
dari tumbuh-tumbuhan rendah dan sampah-sampah.
Cara penumpukan untuk berbagai bahan-bahan aspal adalah sebagai berikut :
a. Drum-drum yang berisi oli pembersih harus ditumpuk berdiri dengan lubang pengisian
arah ke atas dan dimiringkan (dengan menempatkan sebuah sisinya ke atas sepotong
kayu) untuk mencegah terkumpulnya air di atas tutup drum.
b. Drum-drum yang berisi yang berisi minyak tanah, bensin, dan aspal cut back harus
ditumpuk diatas sisinya dengan lubang pengisian di sebelah atas. Penutup lubang harus
di uji mengenai kekencangannya ketika ditumpuk dan pada selang waktu yang teratur
sewaktu penyimpanan.
c. Drum-drum emulsi aspal dapat ditumpuk di atas ujung atau di atas sisinya tetapi bila
disimpan untuk suatu jangka waktu yang panjang, drum-drum tersebut harus digulingkan
secara teratur.
4). Penanganan dan penyimpanan semen
13
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
1.15 I K L A N
Kontraktor tidak diijinkan memasang iklan dalam bentuk apapun di lapangan kerja atau di tanah
yang berdekatan tanpa ijin dari Pejabat Pembuat Komitmen / Konsultan Pengawas.
14
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
15
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
1). Berusaha sebaik-baiknya agar tidak mengganggu benda-benda tersebut, penggalian atau
pemindahan atau dihindarkan atau dicegah.
2). Mengambil langkah yang perlu untuk melindungi benda itu dalam keadaan dan posisi waktu
ditemukan.
3). Melaporkan penemuan tersebut pada Pejabat Pembuat Komitmen secara tertulis dengan
menjelaskan secara tepat lokasi penemuan tersebut.
16
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
B. SYARAT KHUSUS
17
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
4). Pengukuran – pengukuran sudut siku, ketinggian peil, panjang lebar harus menggunakan
teropong, waterpass, theodolit, prisma penyiku dan lain-lain. Pengukuran siku dengan benang
secara prinsip segitiga phitagoras hanya dibolehkan pada bagian-bagian yang kecil dan tidak
penting saja.
5). Ketidak cocokan yang mungkin ada dilapangan antara gambar dan kenyataan harus segera
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas.
6). Pekerjaan pemasangan bowplank adalah termasuk pekerjaan Kontraktor dan harus dibuat
dari kayu, tidak diperkenankan menggunakan bambu
7). Pekerjaan penggalian pondasi tidak boleh dimulai sebelum papan bowplank dipasang, tinggi
dasar ( 0,00 ), sumbu-sumbu dinding dan sumbu-sumbu kolom ditetapkan dengan
persetujuan Konsultan Pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.
18
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
7). Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian
harus diurug kembali dengan material yang disetujui oleh Konsultan Pengawas/Konsultan
Pengawas. Biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi beban kontraktor.
8). Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman yang diperlihatkan
dalam gambar-gambar, penggalian harus dilanjutkan/diperbesar atau diubah sampai disetujui
oleh Konsultan Pengawas/Konsultan Pengawas.
9). Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dapat dipakai kembali akan ditimbun
ditempat yang ditunjuk untuk digunakan dalam pekerjaan landscaping.
10). Jika dalam pelaksanaan pekerjaan galian dijumpai akar-akar/bahan-bahan yang bisa lapuk
pada kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar, maka akar-akar/bahan-bahan tersebut
harus diangkat dan diurug dengan material yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Konsultan Pengawas sampai padat.
2.6.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Kuantitas galian akan dihitung berdasarkan volume galian padat, yang diukur berdasarkan
luas penampang rata-rata dikalikan dengan panjang galian.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
1 Galian Tanah M3
19
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.7.2 Bahan
1). Tanah urug yang digunakan adalah tanah non plastis, minimal digolongkan dalam klasifikasi
A-2-7 (Pasir lanauan atau lempungan, AASHTO).
2). Pasir urug yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam klasifikasi A-1-b
(Fragmen batuan kerikil dan pasir, AASHTO)
3). Khusus untuk urugan pasir pada bantalan pipa drainase, pipa sanitasi dan pipa air bersih dan
urugan pasir pada peresapan, material yang digunakan adalah material yang digolongkan
dalam klasifikasi A-3 (Pasir halus, AASHTO)
4). Seluruh material yang digunakan harus bebas dari kandungan garam-garaman yang
berlebihan.
2.7.3 Pelaksanaan :
1). Urugan tanah dan pasir dilaksanakan di bawah lantai seperti tertera pada gambar, dan
pelaksanaannya harus lapis demi lapis dengan batas maksimum 30 cm untuk hamparan
setiap lapisan. Dalam setiap lapisannya, urugan harus dipadatkan dengan alat pemadat yang
disetujui sampai dicapai tingkat kepadatan lapangan yang cukup baik, sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas.
2). Seluruh bagian bangunan yang direncanakan harus ditimbun sampai mencapai ketinggian
yang ditentukan, dengan menggunakan bahan timbunan yang cukup baik, bebas dari sisa-sisa
rumput, akar-akar dan lain-lainnya serta dapat mencapai nilai CBR minimal 4 % rendam air.
Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas.
3). Untuk pekerjaan penimbunan kembali dibawah atau disekitar bangunan dan perkerasan harus
sesuai dengan gambar rencana, dan material penimbunan harus memenuhi pasal 5.28.2
spesifikasi ini.
4). Pengurugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan dengan menggunakan alat
pemadat sehingga minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.
5). Pekerjaan penimbunan kembali harus disertai dengan pekerjaan pemadatan, dimana dalam
proses pemadatan tersebut kadar air optimum harus dipertahankan (jika kondisi urugan
terlalu kering, harus ditambahkan dengan air/disiram)
6). Urugan tanah harus dilaksanakan setelah urugan kembali dari parit / galian pondasi kaki
kolom selesai dikerjakan agar cukup waktu untuk dipadatkan.
2.7.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Kuantitas pekerjaan urugan akan dihitung berdasarkan volume urugan padat, yang diukur
berdasarkan luas penampang rata-rata dikalikan dengan tebal urugan. Kecuali untuk pekerjaan
yang disebutkan pada point “d, e dan f” pada pasal 5.28.1.1, pengukuran tidak dilakukan
secara terpisah dan termasuk bagian dari pekerjaan pemasangan pipa, pemasangan paving blok
dan pembuatan lubang peresapan.
20
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
2.8.1 Umum
1). Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan batu kosong dilaksanakan pada lapisan kedua setelah urugan pasir pada
pondasi batu kali, dengan maksud memberikan bantalan yang stabil pada konstruksi pondasi
batu kali.
2). Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan
a. Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 5.25
b. Pengukuran dan papan bangunan : seksi 5.26
c. Pekerjaan galian tanah : seksi 5.27
2.8.2 Bahan
1). Bahan yang digunakan adalah batu kali atau batu gunung dengan kondisi harus bersih, keras
tanpa lapisan yang lemah atau retak dan harus memiliki satu daya tahan (awet).
2). Batu-batu tersebut harus berbentuk rata, bentuk baji ataupun oval dan harus dapat dilapisi
seperlunya untuk menjamin saling mengunci yang rapat bila dipasang bersama-sama dan
memberikan satu profil permukaan di dalam batas-batas ukuran yang ditetapkan sebagai
berikut :
Ukuran minimum batu adalah :
a. Tebal minimum = 15 cm
b. Lebar minimum = 1,5 xtebal (22,5 cm)
c. Panjang minimum = 1,5 x lebar (33,75 cm)
Ukuran batu maksimum akan ditentukan Konsultan Pengawas dengan memperhitungkan
jenis, struktur, lokasi batu dalam struktur dan persyaratan umum untuk stabilitas dan saling
mengunci.
2.8.3 Pelaksanaan
1). Kondisi Lapangan Pekerjaan
a. Pekerjaan urugan pasir telah selesai dilaksanakan dan telah dinyatakan diterima oleh
Konsultan Pengawas.
b. Semua galian harus selalu bebas air dan Kotraktor harus melengkapi semua bahan-bahan
yang diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau mengalirkan air, termasuk
saluran-saluran sementara, pengaliran lintasan air dan menyediakan dinding cut off.
21
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
22
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
23
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
ada permintaan lain dari Konsultan Pengawas. Permukaan batu muka harus merata
setelah dipasang. Pasangan batu muka harus bersatu dengan batu-batu belah yang
dipasang di dalamnya dan paling sedikit ada satu batu pengikat (pengunci) untuk tiap-
tiap meter persegi. Pasangan batu muka harus dikerjakan secara bersama-sama dengan
pasangan batu inti agar supaya pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.
c. Batu harus dipilih dan diletakan dengan hati-hati sehingga tebal adukan tidak kurang dari
pada rata-rata 1 cm. Semua pekerjaan batu muka yang kelihatan harus disiar, adukan
untuk siaran harus campuran 1 PC : 2 Psr, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan
Pengawas.
3). Perlindungan dan Perawatan
a. Pekerjaan pasangan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan dalam
melindungi/merawat pekerjaan yang telah selesai, Kontraktor harus memenuhi
persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk beton.
b. Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup
lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah dipasang dan larut
karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya
diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri di atas pasangan batu atau pasangan batu kosong
yang belum mantap.
2.9.4 Pengendalian Mutu Di Lapangan
Secara periodik harus dilakukan pemeriksaan kualitas campuran spesie.
2.9.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Kuantitas pasangan batu kosong akan dihitung berdasarkan volume, yang diukur berdasarkan
luas penampang rata-rata dikalikan dengan panjang pasangan.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
24
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.10.2 Bahan
1). Batu Bata
Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah. Ukuran yang
dianjurkan adalah 5,5 cm – 7 cm x 11 cm x 22 cm dengan toleransi panjang dan lebar 0,5
cm.
Konsultan Pengawas berhak menolak batu bata bila tidak memenuhi syarat seperti :
a. Pembakaran kurang matang/merata.
b. Banyak mengandung retak-retak/keropos.
c. Bentuk tidak simetris / siku dan tidak rata.
2). Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik.
3). Semen
Semen yang digunakan adalah semen PCC, yaitu semen portland untuk penggunaan umum
yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis
lain (SII 0013-81).
4). Air
Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali dan garam-
garaman.
5). Adukan
a. Adukan yang digunakan untuk pasangan bata adalah :
Pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 4 Pasir
Pasangan bata kedap air (traasram) menggunakan campuran 1 PC : 2 Pasir, yaitu pada
tepi kosen dan kolom, dinding KM/WC dan yang ditentukan dalam gambar bestek
dan gambar detail.
b. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa sehingga jumlah
dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan
Konsultan Pengawas. Apabila mesin aduk yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus
dicampur lebih dahulu di dalam mesin selama paling tidak 2 menit. Bila pengadukan
dilakukan dengan tangan, bahan adukan harus dicampur di dalam semacam kotak diaduk
2 kali secara kering dan akhirnya 3 kali setelah diberi air sampai adukan sewarna semua
dan merata. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai, adukan
yang tidak dipakai selama 2 (dua) jam harus dibuang. Pemakaian kembali adukan
tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir dari
hari kerja.
2.10.3 Pelaksanaan
1). Kondisi lapangan pekerjaan
a. Pengecoran sloof beton telah selesai dilaksanakan dan telah dalam kondisi stabil dan
dijamin tidak akan terjadi keruntuhan setelah beban pasangan bata bekerja.
b. Peralatan utama dan steger telah disiapkan.
c. Bowplank, peil dan segala titik referensi yang dibutuhkan telah terpasang dengan baik,
sehingga akan menjamin hasil akhir sesuai dengan gambar rencana.
25
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.10.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Kuantitas pasangan bata akan dihitung berdasarkan luasan penampang yang terpasang, yaitu
panjang x tinggi pasangan.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
26
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.11.2 Bahan
1). Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik. Pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus, dan pasir
laut atau pasir yang memiliki kandungan tanah tidak diperkenankan untuk digunakan.
2). Semen
Semen yang digunakan adalah semen PCC, yaitu semen portland untuk penggunaan umum
yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis
lain (SII 0013-81).
3). Air
Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali dan garam-
garaman.
4). Adukan
a. Adukan yang digunakan untuk plesteran adalah :
Plesteran dinding non traasram biasa adalah campuran 1 PC : 5 Pasir
Plesteran traasram menggunakan campuran 1 PC : 3 Pasir, yaitu pada dinding
KM/WC dan yang ditentukan dalam gambar bestek dan gambar detail.
Plesteran untuk semua dinding beton dan kaki pondasi 1 PC : 3 Pasir
b. Acian, hanya digunakan pada dinding-dinding terplester yang akan dicat. Formula acian
adalah sebagai berikut :
Semen PCC dipakai pada dinding terplester yang akan dicat dan kaki pondasi
c. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa sehingga jumlah
dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan
Konsultan Pengawas. Buat adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu
45 menit. Adukan/Plesteran dapat dipakai sampai batas adukan/plesteran tidak dapat
lagi diolah (lebih kurang 90 menit setelah adukan jadi). Pemakaian kembali adukan
tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir dari
hari kerja.
2.11.3 Pelaksanaan
27
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.11.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Kuantitas plesteran dan acian dihitung berdasarkan luasan bidang yang terpasang, yaitu
panjang x tinggi bidang plesteran/acian.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
28
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
29
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
siar keramik diisi dengan bahann pengisi siar sehingga membentuk setengah lingkaran
seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan
kemudian.
i. Pembersihan permukaan keramik dari sisa-sisa adukan semen hanya boleh dilakukan
dengan menggunakan cairan pembersih untuk keramik.
j. Naad-naad pada pemasangan keramik harus diisi bahan tile grouting.
2.12.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Kuantitas pasangan keramik dinding dihitung berdasarkan luasan bidang yang terpasang,
yaitu panjang x tinggi bidang pasangan keramik.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
30
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.13.3 Pelaksanaan
1). Kondisi lapangan pekerjaan
Permukaan rabat beton telah bersih dari material lepas dan material lainnya yang dapat
mengurangi kelekatan terhadap spesie dan telah mengalami penjenuhan.
Peil referensi telah terpasang, yang menunjukan elevasi total dan pola pemasangan keramik.
2). Pelaksanaan pekerjaan
a. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap
keramik harus sama, tidak boleh retak, gompal dan cacat lainnya.
b. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai dengan
petunjuk pabrik.
c. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai jenuh.
d. Kontraktor terlebih dahulu mengajukan gambar rencana/pola perletakan keramik pada
bidang yang akan ditempel sehingga pola tersebut memenuhi persyaratan estetika yang
diperlukan. Gambar rencana/pola penempatan tersebut harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Konsultan Pengawas sebelum penempelan dimulai.
e. Keramik lantai ditoilet / KM / WC/Urinoir dipasang dengan kemiringan 0,5 % kearah
lobang pembuangan ( floor drain ), untuk ruangan–ruangan lain ubin harus dipasang
tepat waterpass. Siar-siar harus membentuk garis lurus dan diisi dengan campuran semen
sampai jenuh kemudian dibersihkan sampai noda-nodanya hilang.
f. Untuk permukaan yang telah rata, dibersihkan dari kotoran, lemak dan debu yang
melekat, kemudian keramik ditempelkan dengan menggunakan pasta air semen.
g. Lebar naad 2 - 3 mm, dan setiap naad tersebut harus lurus, rapi dan memenuhi unsur-
unsur estetika bangunan.
h. Setelah keramik dipasang maka celah/naad antara keramik tersebut diisi dengan pasta
pengisi (tile grouting).
i. Pembersihan permukaan keramik dari sisa-sisa adukan semen hanya boleh dilakukan
dengan menggunakan cairan pembersih untuk keramik.
31
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.13.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Kuantitas pasangan keramik dinding dihitung berdasarkan luasan bidang yang terpasang,
yaitu panjang x lebar bidang pasangan keramik.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
32
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
UKURAN
PROSENTASI LOLOS BERDASARKAN BERAT
SARINGAN
STAN IMPERI AGREGAT
DAR AL HALUS PILIHAN AGREGAT KASAR
(mm) (inches)
50 2 100
37 1½ 95 - 100 100
25 1 - 95 - 100 100
19 ¾ 35 - 70 - 90 - 100 100
13 ½ - 25 - 60 - 90 - 100
9,5 3/8 100 10 - 30 - 20 - 55 40 – 70
4,75 4 95 – 100 0-5 0 - 10 0 - 10 0 – 15
2,36 8 - - 0-5 0-5 0–5
1,18 16 45 – 80 - - -
0,3 50 10 – 30
0,15 100 2 – 10
Batas Pengujian
Standar Pengujian
URAIAN Agregat Agregat
SNI
Kasar Halus
Kehilangan berat karena abrasi (500
25% - 03-2417-1991
putaran)
Kekekalan bentuk agregat terhadap
larutan Natrium sulfat dan Magnesium 12% 10% 03-3407-1994
Sulfat
Prosentase gumpalan lempung dan
2% 0,5% 03-4141-1996
partikel mudah pecah
Bahan-bahan yang lolos saringan 0,075
1% 3% 03-4142-1996
mm ( 200)
2). Semen
a. Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Composite Cement (PCC),
harus sesuai dengan SK SNI No. 15-7064-2004, Kontraktor harus menyediakan contoh
semen apabila diminta oleh Konsultan Pengawas, keduanya yaitu contoh dari gudang
Kontraktor di lapangan dan dari pabrik. Portland cement yang disimpan dalam gudang
33
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
3). Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat bahan adukan harus dari
sumber yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan memenuhi standard SK SNI T-15 1991.
6). Bekisting
a. Bekisting harus berbahan dasar kayu minimal kelas kuat III
b. Dalam kondisi kering udara, tanpa cacat dan dapat menjamin kekokohan struktural
selama proses pengecoran dan perawatan beton.
34
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
c. Bekisting untuk beton terbuat dari jenis reng ukuran 5 x 7 cm diperkuat dengan papan
tebal 3 cm dan balok 5 x 10 cm yang mengikuti bentuk struktur dan pada sisi dalamnya
dilapisi seng plat BJLS 22 atau terbuat dari plat baja sesuai dimensi struktur, terkecuali
dipersyaratkan lain oleh Konsultan Pengawas Konsultan Pengawas. Sebelum pemasangan
bekisting, kontraktor harus memberikan gambar perencanaan bekisting secara lengkap
untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas Konsultan Pengawas.
d. Syarat-syarat bekisting yang harus dipenuhi :
Tidak akan mengalami deformasi, sehingga bekisting harus cukup tebal dan terikat
kuat.
Harus kedap air dengan menutup semua celah-celah secara mekanis atau dengan
bahan-bahan kimia
Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam bekisting
Permukaan bekisting harus rata dan licin serta diberi releasing agent yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas/Konsultan Pengawas (bila ada).
Ukuran jarak disesuaikan dengan rencana dalam gambar
e. Tiang-tiang cetakan harus dipasang diatas papan kayu yang kokoh dan harus mudah
distel dengan baji. Tiang perancah boleh mempuyai paling banyak satu sambungan yang
tidak disokong ke arah samping.
f. Bambu tidak boleh digunakan untuk tiang perancah, stabilitas perlu dipikirkan terutama
terhadap berat sendiri beton, serta beban-beban lain yang timbul selama pengecoran
seperti getaran alat penggetar, berat pekerja dan lain-lain.
7). Adukan
a. Untuk semua pekerjaan konstruksi dan pekerjaan beton utama, perbandingan-
perbandingan bahan untuk perencanaan campuran harus ditentukan menggunakan cara
yang ditetapkan dalam SNI T-15-1991-03 dengan gradasi yang sesuai dengan pasal
5.35.2.1 point “f”
b. Kontraktor harus memastikan perbandingan campuran dan bahan-bahan yang diusulkan
dengan membuat dan megnadakan pengujian campuran percobaan yang disaksikan oleh
Konsultan Pengawas, menggunakan peralatan jenis yang sama seperti yang digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan campuran percobaan akan diperlakukan dapat diterim,
asalkan hasil-hasil pengujian memuaskan dan memnuhi semua persyaratan perbandingan
campuran
c. Semua beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan kekuatan
tekan dan slump seperti ditetapkan dalam berikut atau yang disetujui Konsultan
Pengawas, bilamana contoh bahan, perawatan dan pengujian-pengujian sesuai dengan
pengujian yang disebutkan dalam spesifikasi ini.
35
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
Tabel 5.35.3 Kekuatan tekan beton minimum dan nilai slum yang diizinkan
Slump Yang
Kekuatan Tekan Minimum, Mpa
Kuat Tekan Diizinkan (mm)
Beton Silinder
Kubus 15 Cm Tanpa
15 Cm X 30 Cm Digetar
Digetar
7 Hari 28 Hari 7 Hari 28 Hari
d. Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump, pada umumnya akan dianggap di bawah
standar dan tidak boleh digunakan dalam pekerjaan, terkecuali Konsultan Pengawas
dapat menyetujui penggunaan terbatas beton tersebut untuk pekerjaan dengan kelas
rendah.
e. Bilamana hasil-hasil pengujian 7 hari memberikan kekuatan dibawah yang tentukan,
Kontraktor tidak boleh mengecor setiap beton berikutnya, sampai masalah hasil-hasil
kekuatan di bawah ketentuan tersebut diketahui dan Kontraktor telah mengambil
langkah-langkah demikian yang akan meyakinkan bahwa produksi beton memenuhi
persyaratan spesifikasi sehingga memuaskan Konsultan Pengawas.
f. Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan 28 hari yang ditetapkan, yang diberikan pada
Tabel 5.35.3 akan dianggap tidak memuaskan dan pekerjaan-pekerjaan tersebut harus
diperbaiki.
Konsultan Pengawas akan memperhitungkan kemungkinan cacat-cacat karena kesalahan
pengambilan contoh bahan, perbedaan-perbedaan dalam statistik, persiapan contoh uji
yang buruk, dan dapat meminta pengujian-pengujian lebih lanjut untuk dilaksanakan
sebelum mengambil putusan akhir.
36
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
Mengaduk kembali beton yang telah dicampur dengan menambah air atau dengan cara
lain tidak diperbolehkan. Campuran tambahan untuk meningkatkan kemudahan
dikerjakan, dapat diizinkan tergantung kepada persetujuan Konsultan Pengawas.
b. Penyesuaian Kekuatan
Bilamana beton tidak memenuhi kekuatan yang telah ditentukan atau telah disetujui,
kadar semen harus ditambah seperti diperintahkan oleh Konsultan Pengawas.
Tidak ada perubahan sumber atau sifat bahan-bahan akan diperintah tertulis
Konsultan Pengawas serta tidak ada bahan-bahan baru yang akan digunakan sampai
Konsultan Pengawas telah menyetujui bahan-bahan tersebut secara tertulis dan telah
diusulkan perbandingan baru berdasarkan pengujian campuran percobaan yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor.
2.14.3 Pelaksanaan
1). Bekisting
a. Bekisting harus dibuat tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan
untuk memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan Kontraktor harus menyerahkan
rencana-rencana dan penjelasan tentang bekisting dan harus membuat contoh-contoh
bekisting untuk mendapat pengesahan Konsultan Pengawas.
b. Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat mencegah defleksi bahan-
bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga dapat
mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan
sementara harus disediakan didalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
bekisting
c. Bekisting harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang benar
dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar, cara pendukungan yang akan
menghasilkan lubang-lubang atau tali-tali kawat yang membentang pada seluruh lebar
dari permukaan ke permukaan beton tidak dibenarkan.
d. Bekisting untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya
bahan-bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika
dibutuhkan oleh Konsultan Pengawas bekisting untuk permukaan beton yang
kelihatannya harus sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan yang halus tanpa
adanya garis atau kelihatan terputus.
e. Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan
dibersihkan. Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Konsultan Pengawas sudah
memeriksa dan memberi persetujuan terhadap bekisting yang telah dibangun.
f. Untuk pembetonan dicuaca panas atau kering, Kontraktor harus membuat rencana
bekisting dan membukanya, sehingga permukaan-permukan beton dapat terlihat untuk
dimulai perawatan sesegera mungkin.
g. Bekisting hanya boleh dibuka dengan ijin Konsultan Pengawas dan pekerjaan pembukaan
setelah mendapat ijin harus dilaksanakan dibawah pengawasan seorang mandor yang
berwenang. Harus diberi perhatian yang luar biasa pada waktu membuka bekisting untuk
menghindari kegoncangan atau pembalikan tegangan beton.
37
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
h. Dalam hal mana Konsultan Pengawas berpendapat bahwa usulan Kontraktor untuk
membuka bekisting belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau
dengan alasan lainnya, maka ia boleh memerintahkan Kontraktor untuk menunda
pembukaan bekisting dan Kontraktor tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan
tersebut
i. Untuk beton dengan semen Portland biasa waktu paling sedikit untuk pembukaan
bekisting harus menurut daftar dibawah ini :
Muka sisi balok, lantai dan dinding : 1 hari
Bagian bawah : 21 hari
a. Kontraktor harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam gambar dan
spesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam pekerjaan.
Daftar bengkokan yang mungkin diberikan oleh Konsultan Pengawas kepada Kontraktor
harus diperiksa dan diteliti.
b. Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas dari belitan dan
bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokan dalam keadaan dingin oleh tukang
yang berpengalaman. Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus dibengkokan
dengan mesin pembengkokan yang direncanakan untuk itu dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan SK SNI T-15 1991 kecuali jika
ditentukan lain atau diperintahkan oleh Konsultan Pengawas. Bentuk-bentuk tulangan
baja harus sesuai dengan gambar, tidak boleh menyambung tulangan tanpa persetujuan
Konsultan Pengawas
c. Kontraktor harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada tempat
kedudukan yang ditunjukan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa tulangan itu
akan tetap pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton. Dalam keadaan apapun,
penulangan dilarang terletak langsung diatas acuan/cetakan. Pengelasan tempel dengan
adanya persetujuan Konsultan Pengawas lebih dahulu dapat diijinkan untuk
menyambung tulangan-tulangannya yang saling menyilang dengan sudut tegak lurus,
tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan. Penggunaan ganjal, alat perenggang
dan kawat harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Perengangan dari beton
harus dibuat dari beton dengan mutu yang sama seperti mutu beton yang akan dicor.
Perenggangan tulangan dari besi beton dan kawat harus sepadan dengan bahan
tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus terpelihara. Batang utama dari
tulangan anyaman eks pabrik yang berdampingan harus disambung dengan overlap 300
mm dan batang melintang dengan overlap 150 mm. Kontraktor tidak boleh mengecor
beton menutup tulangan baja, sebelum Konsultan Pengawas memeriksa dan
menyetujuinya.
38
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
e. Penyambungan batang baja penulangan harus disesuaikan dengan SK SNI T-15 1991
03 dan diuraikan lebih lanjut di bawah ini :
Semua baja tulangan harus dipasang menurut panjang sepenuhnya seperti dinyatakan
dalam gambar. Penyambungan batang baja, kecuali apabila ditunjukkan lain pada
gambar, tidak akan diizinkan tanpa persetujuan Konsultan Pengawas. Setiap
penyambungan demikian yang disetujui harus selang-seling sejauh mungkin dan
ditetapkan pada titik tegangan tarik minimum.
Apabila sambungan bertindih (lapped splice) disetujui, panjang tindihan harus 40 kali
diameter dan batang-batang harus dilengkapi dengan kait.
Pengelasan batang baja tulangan tidak diizinkan kecuali terinci pada gambar atau
diizinkan secara tertulis oleh Konsultan Pengawas.
f. Kawat ikat harus kokoh dengan akhir puntiran menghadap kedalam beton.
g. Jarak antara penulangan yang sejajar tidak boleh kurang dari diameter batang atau ukuran
maksimum agregat kasar ditambah 10 mm, dengan minimal 30 mm, yang mana lebih
besar.
h. Apabila penulangan dalam balok terdiri dari lebih satu lapis batang, penulangan lapis atas
diletakkan tepat di atas lapis bawah penulangan dengan ruang bebas / jarak vertikal
minimum 25 mm.
Batang tulangan baja harus diletakkan sedemikian sehingga selimut beton minimum
menutupi pinggir luar penulangan, diberikan pada Tabel 5.35.4 untuk beberapa macam
kondisi.
Tabel 5.35.4 Tebal selimut beton minimum
Tebal
Kondisi Konstruksi penutup
min, mm
Beton yang dituang langsung diatas tanah dan selalu berhubungan
70
dengan tanah
Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca :
Tulangan pokok D-19 hingga D-56 50
Tulangan pokok D-16 dan yang lebih kecil 40
Beton yang tidak langsung berhubungan dengan cuaca atau tanah
Pelat, dinding, pelat berusuk
Tulangan pokok D-44 hingga D-56 40
Tulangan pokok D-36 dan yang lebih kecil 20
Balok dan kolom 40
39
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
kecil yang diperlukan untuk memperoleh pemadatan penuh. Alat pengukur air harus
menunjukan banyaknya air yang diperlukan dan direncana agar segara otomatis berhenti
bila jumlah air tersebut sudah dialirkan ke dalam campuran dan kemudian bahan-bahan
beton seluruhnya benar-benar tercampur. Beton pracampur boleh digunakan dengan
persetujuan Konsultan Pengawas lebih dahulu. Apabila pencampuran beton dengan mutu
17 MPa diijinkan dengan tenaga manusia, maka semen, batuan dan pasir harus dicampur
di atas lantai kayu yang rapat. Bahan-bahan harus diaduk paling sedikit dua kali dalam
keadaan kering dan sedikitnya tiga kali sesudah air dicampurkan, sampai campuran beton
mencapai warna dan kekentalan yang sama/merata.
b. Kontraktor harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat bahan-bahan
untuk memberi ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas, sebelum alat pencampur dan bahan-bahah
ditempatkan.
4). Mengangkut, Menempatkan dan Memadatkan Beton
a. Beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai di tempat penuangan, beton
masih mempunyai mutu yang ditentukan dan kekentalan yang memenuhi dan tidak
terjadi penambahan atau pengurangan apapun sejak meninggalkan tempat adukan.
Kontraktor harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas atas pengaturan yang
direncanakan, sebelum pekerjaan pembetonan dimulai.
b. Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,50 meter,
ketebalan beton dalam ruangan tidak boleh lebih dari 1 m, untuk setiap kali pengecoran.
c. Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ke tempat sambungan cor yang
direncanakan sebelumnya. Kontraktor harus mengingat pemadatan dari beton adalah
pekerjaan penting dengan tujuan untuk menghasilkan beton rapat air dengan kepadatan
maksimum. Pemadatan harus dibantu dengan pemakaian mesin penggetar dari jenis
tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis
alat getar yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan
persetujuan Konsultan Pengawas
40
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
b. Jika tidak ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas permukaan beton yang kelihatan
harus dijaga supaya terus basah sesudah dicor, tidak kurang dari 7 hari untuk beton
dengan semen portland, atau tiga hari untuk beton dengan semen yang cepat mengeras.
Permukaan seperti itu segera setelah dibuka bekistingnya, maka harus segera ditutup
dengan goni yang dibasahkan atau pasir atau lain bahan yang mungkin disetujui
Konsultan Pengawas. Kontraktor harus membuat perelengkapan khusus atas permintaan
Konsultan Pengawas untuk perawatan dan pembasahan yang dimaksud sepanjang masa
dari enam sampai 24 jam sesudah pengecoran beton dengan semen yang cepat mengeras.
7). Koordinasi dengan Pemasangan Instalasi :
Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah mengkoordinasikan pemasangan letak-
letak instalasi listrik, plumbing dan lain-lain.
2.14.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Beton akan diukur dengan jumlah meter kubik pekerjaan beton yang digunakan dan diterima
sesuai dengan dimensi yang ditunjukkan pada Gambar atau yang diperintahkan oleh
41
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
Konsultan Pengawas Pekerjaan. Tidak ada pengurangan yang akan dilakukan untuk volume
yang ditempati oleh pipa dengan garis tengah kurang dari 20 cm atau oleh benda lainnya yang
tertanam seperti "water stop", baja tulangan, selongsong pipa (conduit) atau lubang sulingan
(weephole).
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
2.15.2 Bahan
1). Kayu yang dipakai untuk pekerjaan ini seluruhnya minimal harus setaraf dengan kayu palapi
merah yang mempunyai kelas keawetan III dan kelas kuat II sesuai dengan SKBI-3.6.53.1987
UDC : 674.048.
2). Kayu-kayu yang akan digunakan harus tanpa cacat dan harus bebas dari mata kayu.
3). Contoh dari kayu-kayu ini harus diberikan kepada Konsultan Pengawas Konsultan Pengawas
untuk disetujui penggunaannya.
4). Kayu-kayu yang dipergunakan hanya boleh mengandung kadar air maksimum 25 % untuk
ukuran tebal lebih dari 7 cm dan kadar air maksimum 19 % untuk tebal kurang dari 7 cm.
5). Kayu harus mempunyai 4 sisi permukaan dan ukuran diambil dari kayu yang sudah terserut
dan struktur kayu ini sesuai dengan ketentuan butir 2.1. ayat ini.
42
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
6). Kayu-kayu yang dikerjakan harus mengikuti pola-pola sesuai yang tertera pada gambar
perencanaan, dan diutamakan untuk kayu halus harus terserut rapi tanpa ada cacat atau
lubang-lubang.
2.15.3 Pelaksanaan
1). Semua pengerjaan harus bertaraf kelas satu dengan hasil yang baik dan rapi, untuk semua
profil panjang harus menggunakn mesin-mesin pemotongan. Semua lubang-lubang bekas
baut dan sebagainya harus ditutup dengan dempul hingga rapi kembali.
2). Semua pekerjaan kosen, pintu, lisplank, kuda-kuda dan jalusi kayu pada bagian-bagian
tertentu harus diserut rata dan halus, dan pada bagian-bagian pertemuan harus dikerjakan
dengan rapi dan tidak berongga.
3). Untuk pekerjaan kap/kuda-kuda dan gording, ukuran kayu, konstruksi dan cara
penyambungannya mengikuti petunjuk yang tertera pada gambar, serta diberi penguat
cawat/beugel besi plat dan angker.
2.15.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Pekerjaan kayu akan diukur dengan jumlah meter kubik kayu atau luasan permukaan kayu
yang terpasang dan diterima sesuai dengan dimensi yang ditunjukkan pada Gambar atau yang
diperintahkan oleh Konsultan Pengawas Pekerjaan. Tidak ada pengurangan yang akan
dilakukan untuk volume yang ditempati oleh benda lainnya yang tertanam.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
1 Kusen pintu, jendela dan ventilasi M3
2 Kuda-kuda dan gording M3
3 Pintu panil M2
4 Pintu Taekwood M2
5 Pintu Panil Lapis Seng M2
6 Bingkai jendela kaca 3 mm M2
7 Bingkai jendela kaca 5 mm M2
8 Jalusi Papan M2
43
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
44
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.17.3 Pelaksanaan
1). Engsel bagian atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atas pintu, dan engsel bagian
bawah dipasang tidak lebih dari 35 cm (as) dari permukaan lantai. Untuk pintu-pintu kaca
dipasang engsel tengah yang diletakkan diantara kedua engsel tersebut.
2). Tiap daun pintu baik tunggal maupun double dipasang 4 (empat) buah engsel ring nylon
sejenis Union”
3). Tiap daun jendela/ventilasi membuka keluar dipasang 2 (dua) buah engsel ring nylon sejenis
.
4). Untuk pintu yang berhubungan dengan luar dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag merk sejenis
Untuk pintu KM/WC dipasang kunci tanam dua slag ditambah 1 (satu) buah grendel yang
dipasang pada bagian dalam.
5). Untuk pintu bagian dalam dipasang kunci tanam 2 (dua) slag merk sejenis
6). Untuk daun pintu Double (dua daun) dipasang espanyolet tanam.
7). Setiap bingkai jendela & ventilasi dilengkapi dengan 1 (satu) buah grendel, 2 (dua) buah kait
angin dan 1 (satu) buah ganggang/tarikan kualitas baik. Pemasangan penyetelan alat-alat
harus tepat dan dapat berfungsi dengan baik, tidak macet dan pintu dapat tertutup dengan
rapat.
45
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
8). Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus.
9). Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
10). Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan Gambar
dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop
drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk,
cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara lengkap dalam Gambar
Dokumen Kontrak, sesuai dengan Standar Spesifikasi Pabrik.
11). Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan Pengawas
Pekerjaan .
46
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.18.2 Bahan
1). Penutup plafond seperti yang ditunjukkan dalam gambar, menggunakan kasiboard dengan
ketebalan 3,5 mm dengan ukuran sesuai pola yang ditetapkan dalam gambar dan pada bagian
tepi pertemuan dinding dengan plafon dipasang list dari kayu profil.
2). Semua material untuk penggantung dan rangka plafond menggunakan baja ringan dengan
bahan zincalume AZ 100 G 550 dengan ukuran-ukuran yang sesuai dengan yang ditentukan
dalam gambar.
3). Untuk penutup plafond menggunakan kasiboard tebal 3,5 mm buatan dalam negeri, tidak
cacat.
2.18.3 Pelaksanaan
1). Profil “L” (tumpuan profil kaki seribu) dipasangmenempel pada dinding mengikuti titik-
titik yang sudah dilevel sebelumnya.
2). Pemasangan bracket “L” kecil dan penggantung/roof
Apabila bagian atas adalah kuda-kuda maka penggantung/roof bias langsung dikaitkan
dengan tegak lurus ke kuda-kuda
Jarak antara penggantung/roof adalah 120 cm
3). Pemasangan profil kaki seribu
Profil kaki kelabang dipasang pada profil “L” dengan posisi bagian yang datar diatas
sehingga penggaitnya menghadap kebawah
Jarak antara profil kaki seribu adalah 120 cm.
4). Pemasangan profil “C”
Profil “C” dipasang dengan mengaitkan sayap-sayap profil “C” pada pengait profil kaki
seribu
Jarak pemasangan profil “C” adalah 60 cmatau sebanyak 12 kaitan profil kaki seribu
Bagian ujung profil “C” yang bertemu dengan dinding diberi celah sekitar 0,5 cm
5). Profil “L” tumpuan profil “C”
Profil “L” dipasang dengan menyelipkan antara dinding dan profil “C” dan selanjutnya
ditempelkan ke dinding dengan paku beton.
Setelah semua terpasang, penggantung/root dapat disetel sehingga elevasi semua profil
menjadi rata.
6). Pemasangan plafon
Plafon berbahan kalsiboard 3,5 mm dipasang dengan arah memanjang sejajar dengan
arah profil “C”
Kalsiboard 3,5 mm dibaut menempel pada profil “C” dengan menggunakan mesin bor
tangan.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, lakukan finising dengan melapis pertemuan
kalsiboard memakai bahan service untuk selanjutnya dicat.
2.18.4 Pengendalian Mutu Di lapangan
Personil kontraktor yang diberi kewenangan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut secara periodik
harus memeriksa bahan yang akan digunakan, utamanya baja ringan multi furring dan kalsiboard.
Kalsiboard yang cacat tidak boleh digunakan.
47
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.18.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Pekerjaan langit-langit diukur sesuai dengan luasan konstruksi yang terpasang yang
dinyatakan telah diterima sesuai dengan perletakannya yang ditunjukkan pada Gambar atau
yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas Pekerjaan.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
48
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.19.4 Pengukuran
1). Pengukuran
Pekerjaan kaca diukur sesuai dengan luasan yang terpasang yang dinyatakan telah diterima
sesuai dengan perletakannya yang ditunjukkan pada Gambar atau yang diperintahkan oleh
Konsultan Pengawas Pekerjaan.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
1 Pekerjaan kaca mati 5 mm M2
2 Pekerjaan kaca mati 3 mm M2
3 Jendela kaca 3 mm (Bingkai kayu) M2
4 Pintu kaca 5 mm (bingkai kayu) M2
2.20.2 Bahan
1). Jenis cat kayu yang digunakan adalah merk ALTEX atau sejenis
2). Jenis Cat tembok yang digunakan adalah merk AVIAN atau sejenis
3). Plamur atau dempul yang digunakan adalah merk AVIAN atau sejenis
4). Residu dgn kekentalan yang cukup untuk kap, kuda-kuda dan gording.
5). Politur/teakoil untuk permukaan teakwood dan pada pekerjaan kayu yang diekspos seperti
yang ditunjukan pada gambar.
2.20.3 Pelaksanaan
1). Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak pecah atau
bocor dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/ Konsultan Pengawas.
2). Kontraktor bertanggung jawab, bahwa warna-warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan
sesuai dengan persetu juan Konsultan Pengawas/Konsultan Pengawas.
3). Sudah harus memperlihatkan contoh dari bahan cat yang akan digunakan disertai surat
jaminan Kwalitas dari pabrik pembuat atau agen-agen penjual yang ditunjuk oleh pabrik
tersebut untuk disetujui Konsultan Pengawas/Konsultan Pengawas.
49
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
4). Kontraktor harus sudah mengerti betul tentang cara-cara penggunaan cat sesuai rekomendasi
pabrik yang bersangkutan.
5). Pekerjaan pengecatan tidak boleh dimulai :
a. Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas/ Konsultan Pengawas.
b. Sebelum bagian-bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran dibersihkan.
c. Sebelum memperlihatkan contoh pengecatan pada percobaan (dilokasi), macam/pola
cat yang akan dilaksanakan.
d. Apabila dinding atau bagian yang akan dicat ternyata masih basah, lembab atau berdebu.
6). Kontraktor bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan harus mengatur waktu
sedemikian rupa sehingga terdapat urut-urutan pekerjaan yang tepat dimulai dari pekerjaan
dasar (under coats) sampai dengan pengecatan akhir (finishing coats).
7). Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dalam pengecatan.
8). Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk- petunjuk dari Konsultan Pengawas
dan pabrik pembuat cat tersebut serta mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/Konsultan
Pengawas.
9). Cat Tembok :
a. Tembok baru yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu mengering. Setelah
permukaan tembok kering, maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan
tersebut terhadap pengkristalan/pengapuran (efflorescene) yang biasanya terdapat pada
tembok baru, dengan ampelas kemudian dengan lap sampai benar- benar bersih.
b. Permukaan dinding dan plafond sebelum dicat harus diplemur kemudian diamplas
dengan kertas pasir sampai rata dan halus.
c. Semua bidang tembok dan plafond dicat tembok minimal 2 (dua) kali sampai kelihatan
rata dan cukup tebal.
d. Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan "Roller".
e. Cat tembok yang digunakan adalah warna putih untuk plafond dan tembok bagian
dalam, sedangkan tembok bagian luar, warna ditentukan kemudian.
f. Untuk lapisan plamur pakai bahan sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat dan harus
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
10). Cat Kayu
a. Cat kayu akan dipakai untuk daun-daun pintu, daun jendela serta kosen.
b. Cat yang akan dipergunakan adalah setaraf Altex atau Platone dengan warna yang akan
ditentukan kemudian.
c. Cara pelaksanaan disesuaikan dengan kriteria- kriteria dari pabrik pembuat.
d. Bidang-bidang yang akan dicat/dipolitur harus bersih dari segala macam kotoran, dan
sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan Kontraktor harus memperlihatkan bagian -
bagian yang akan dicat kepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa.
e. Semua permukaan kayu yang akan dicat/dipolitur harus diamplas, dan lobang-lobang
bekas paku harus didempul dan diamplas kembali sampai rata.
f. Pengecetan kayu dilaksanakan satu kali menie, satu kali cat dasar dan satu kali plamur,
kemudian digosok dengan amplas, dan akhirnya dua kali cat akhir.
g. Warna Cat kayu yang digunakan untuk kosen, daun pintu, bingkai jendela dan listplank
akan ditentukan kemudian.
50
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
h. Untuk kap/kuda-kuda dan gording harus dicat dengan residu sampai rata pada seluruh
permukaannya.
11). Cat anti korosi/Cat anti karat :
a. Lingkup pekerjaan : untuk bagian-bagian pengikat talang dari besi, Pintu terali dari besi
(apabila ada) dan bagian-bagian lain yang disebutkan dalam gambar.
b. Cat yang dipergunakan adalah setara Glotex atau Platone, warna akan ditentukan
kemudian. Untuk cara pelaksanaannya disesuaikan dengan kriteria-kriteria dari pabrik
pembuat.
12). Politur.
a. Persiapan dilakukan dengan membersihkan dan mengampelas bagian/permukaan yang
akan dipolitur. Selanjutnya dapat dipolitur dengan menggu nakan Ultra politur P-01.
b. Pekerjaan tersebut diulangi sampai menghasilkan permukaan yang mengkilat.
c. Warna akan ditentukan kemudian setelah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
2.20.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Pekerjaan pengecatan, politur dan residu diukur sesuai dengan luasan yang terpasang yang
dinyatakan telah diterima sesuai dengan perletakannya yang ditunjukkan pada Gambar atau
yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas Pekerjaan.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
1 Pengecatan dinding M2
2 Pengecatan plafond M2
3 Pengecatan kosen, jalusi dan listplank M2
4 Meni kayu M2
5 Pengecatan Atap M2
6 Pelitur/vernis pintu M2
7 Residu M2
51
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
b. Pengujian (test run) sistem plumbing air bersih secara keseluruhan untuk mengetahui
sistem itu bekerja baik, benar dan aman.
c. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar instalasi bekerja
dengan baik, benar, aman walaupun dalam gambar dan spesifikasi tekniknya tidak
dicantumkan secara jelas, misalnya fitting-fitting dan accesoriesnya.
2). Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi ini
a. Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 5.13
b. Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 5.25
c. Pengukuran dan papan bangunan : seksi 5.26
d. Pekerjaan Plesteran dan Acian : seksi 5.32
e. Pekerjaan Sanitair : seksi 5.43
2.21.2 Bahan
1). Untuk penyediaan air bersih digunakan pipa PVC
2). Semua cabang/elbow harus buatan pabrik.
3). F i t t i n g.
a. Semua fitting untuk pipa dianjurkan menggunakan material yang sama dengan pipanya.
b. Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dengan "long radius", belokan dari
jenis "short radius" hanya boleh digunakan apabila kondisi tidak memungkinkan
penggunaan jenis "long radius", dan kontraktor harus memberitahukan hal ini keoada
Konsultan Pengawas Konsultan Pengawas.
c. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan luas penampang yang
berbeda harus digunakan "reducer" atau "increaser".
d. Biaya-biaya untuk pengadaan fitting-fitting beserta pemasangannya termasuk dalam biaya
penawaran pipa.
4). Valves dan Zinc Tap.
a. Valve untuk semua pipa mulai dari diameter 3" (80 mm) keatas harus disambung dengan
sambungan flange, dan valve dengan diameter 2½" (65 mm) kebawah dapat disambung
dengan sambungan ulir (screw) dan memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia).
b. Semua valve harus mempunyai diameter yang sama dengan pipanya.
c. Semua faucet (zinc tap) untuk bak kamar mandi, water closet, washtafel, kitchen zinc
dan faucet-faucet lainnya harus terbuat dari bahan yang tidak berkarat (brass, chrome
plated) dengan handle (kepala) Acrylic.
d. Zinc Tap untuk Kitchen zinc dari jenis swinging spont zinc tap transparant (Acrylic),
handle dari bahan yang tidak berkarat (brass, chrome plated).
e. Tekanan valve harus disesuaikan dengan tekanan kerjanya (working pressure).
2.21.3 Pelaksanaan
1). Pemasangan Pipa
a. Pipa yang dipasang dan ditanam dibawah/di dalam harus mempunyai kedalaman + 60
cm diukur dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah.
b. Pipa yang tidak ditanam didalam tanah / tembok/lantai, yaitu untuk pipa mendatar dan
pipa tegak harus menggunakan penggantung (hanger) atau penyangga (support) terbuat
dari besi/baja kanal serta U-klem yang sesuai dengan diameternya, dimana jarak
penggantung/ penyangga yang satu dengan yang lainnya maksimal 2 m dan jarak antara
52
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
53
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
pengujian ini harus disediakan oleh kontraktor. Pengujian dengan tekanan hidrolik
sebesar 12-15 kg/cm² selama 8 jam terus-menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.
b. Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas Konsultan Pengawas atau yang
dikuasakan untuk pengujian tersebut serta instansi yang berwenang.
c. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, Kontraktor harus memperbaiki bagian-bagian
yang rusak dan melakukan pengujian ulang kembali.
d. Konsultan Pengawas berhak meminta pengulangan dari pada pengujian bila dianggap
perlu.
e. Semua biaya/fasilitas pengujian atau pengulangan pengujian merupakan tanggung jawab
Kontraktor.
f. Kontraktor harus membuat Berita Acara Pengujian.
g. Kontraktor/Kontraktor melakukan pengujian terhadap sistem kerja (trial run) dari
seluruh pekerjaan sistem instalasi air bersih termasuk juga pompa dan switch boardnya,
sampai seluruh sistem instalasi bisa bekerja dengan baik, benar dan aman.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
54
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
55
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
56
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
b. Untuk penghawaan, septictank harus dilengkapi dengan pipa udara diameter 1,25" dan
sebagai penutup dibuat plat beton bertulang adukan 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr. Pada penutup
septictank harus dibuat lubang kontrol dilengkapi dengan handle pengangkat. Ukuran
dan perletakan disesuaikan dengan gambar rencana dan detail.
c. Sebagai penampungan air dari septictank, dibuat peresapan dan saluran dari septictank
ke peresapan menggunakan pipa PVC diameter 4" yang diberi lubang-lubang dengan
pemasangan sesuai gambar rencana/detail.
2.22.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Pekerjaan sanitair diukur sesuai dengan jumlah komponene yang terpasang yang dinyatakan
telah diterima sesuai dengan perletakannya yang ditunjukkan pada Gambar atau yang
diperintahkan oleh Konsultan Pengawas Pekerjaan.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
57
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.23.2 Bahan
1). Saluran drainase terbuat dari bahan pasangan batu dengan mortar yang diplester rapi dan di
aci.
2). Batu harus terdiri dari batu alam atau batu dari sumber bahan yang tidak terbelah, yang utuh
(sound), keras, awet, padat, tahan terhadap udara dan air, dan cocok dalam segala hal untuk
fungsi yang dimaksud.
3). Mutu dan ukuran batu harus disetujui oleh Konsultan Pengawas Pekerjaan sebelum diguna-
kan. Batu untuk pelapisan selokan dan saluran air sedapat mungkin harus ber-bentuk persegi.
4). Kecuali ditentukan lain oleh Gambar atau Spesifikasi, maka semua batu yang digunakan
untuk pasangan batu dengan mortar harus tertahan ayakan 10 cm.
2.23.3 Pelaksanaan
58
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
harus dikerjakan sampai hampir sama rata dengan permukaan lapisan tetapi tidak
sampai menutupi permukaan lapisan.
Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng menuju ke atas, dan permukaan harus segera
diselesaikan setelah pengerasan awal (initial setting) dari adukan dengan cara
menyapunya dengan sapu yang kaku.
Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan dirapikan untuk
memperoleh bidang antar muka yang rapat dan halus dengan pasangan batu dengan
mortar sehingga akan memberikan drainase yang lancar dan mencegah gerusan pada
tepi pekerjaan pasangan batu dengan mortar.
c. Seluruh bahan hasil galian harus dibuang dan diratakan oleh Kontraktor sedemikian rupa
sehingga dapat mencegah setiap dampak lingkungan yang mungkin terjadi, di lokasi yang
ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas Pekerjaan.
3). Relokasi Saluran Air
a. Bilamana terdapat pekerjaan stabilisasi timbunan atau pekerjaan permanen lainnya dalam
Kontrak ini yang tidak dapat dihindari dan akan menghalangi sebagian atau seluruh
saluran air yang ada, maka saluran air tersebut harus direlokasi agar tidak mengganggu
aliran air pada ketinggian air banjir normal yang melalui pekerjaan tersebut. Relokasi
yang demikian harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas Pekerjaan.
b. Relokasi saluran air tersebut harus dilakukan dengan mempertahankan kelandaian dasar
saluran lama dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan
terjadinya penggerusan baik pada pekerjaan tersebut maupun pada bangunan di
sekitarnya.
2.23.4 Pengendalian Mutu Di Lapangan
Pengendalian mutu dilakukan dengan melakukan pengawasan secara periodik dan terus menerus
selama pelaksanaan pekerjaan.
2.23.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Pekerjaan drainase diukur sesuai dengan panjang saluran drainase yang terpasang yang
dinyatakan telah diterima sesuai dengan perletakannya yang ditunjukkan pada Gambar atau
yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas Pekerjaan.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
59
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
b. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan, baik didalam bangunan maupun diluar
bangunan, termasuk perkawatan, titik nyala, armatur sampai kepanel-panel penerangan.
c. Pengadaan dan pemasangan stop kontak termasuk perkawatannya sampai ke panel-panel.
d. Pengadaan dan pemasangan panel-panel penerangan, panel kontrol, panel-panel tenaga
dengan accessoriesnya.
e. Pengujian dan pengesahan seluruh instalasi listrik, yang terpasang oleh badan yang
berwenang PLN/Badan Keselamatan Kerja setempat.
f. Penyerahan Surat Jaminan oleh instalatir/ Kontraktor beserta gambar instalasi yang
terpasang rangkap 3 (tiga).
g. Peralatan yang disebut dengan merk dan penggantinya
2.24.2 Bahan
1). Kabel yang digunakan
a. Kabel yang digunakan adalah merk Kabelmetal, Kabelindo atau Tranka. Jenis dan ukuran
kabel sesuai dengan gambar rencana.
b. Didalam kabel feeder tidak diperkenankan adanya sambungan-sambungan kabel.
2). Kabel yang digunakan untuk tegangan rendah adalah jenis NYM, NYY, dengan tegangan
kerja minimum 0,6-1 KV.
3). Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixture dan lain- lain yang disebutkan serta
dipersyaratkan ini, Kontraktor wajib/harus menyediakan sesuai dengan peralatan yang
disebut dalam gambar rencana dan spesifikasi teknik.
4). Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan, material, sistem, sertifikat lisensi oleh Kontraktor, Kegiatan dijamin
dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya oleh pihak lain.
5). Percobaan
Kontraktor harus melakukan percobaan seperti yang dipersyaratkan disini, dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan
tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor. Peralatan, bahan dan pengerjaan yang tidak
baik harus diganti.
6). C o n t o h
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan/material yang akan dipasang disini
untuk dimintakan persetujuan Konsultan Pengawas Konsultan Pengawas. Semua biaya yang
berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini menjadi tanggung jawab
kontraktor.
7). G a r a n s i
Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan, semua perlengkapan bahan
dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya diganti serta diperbaiki oleh Kontraktor tanpa
biaya tambahan.
2.24.3 Pelaksanaan
1). Pemasangan Kabel dan Penghantar
60
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
a. Kabel yang tertanam dalam dinding baik kabel penerangan dan kabel untuk stop kontak
harus dimasukkan kedalam pipa conduit, sesuai dengan standard PUIL pasal 730 dan
743 A8.
b. Semua kabel harus dipasang lurus atau sejajar dan jari- jari lengkungan tidak boleh kurang
dari syarat-syarat PUIL pasal 730.
c. Kabel-kabel tenaga harus diklem dengan klem khusus atau dilindungi dengan besi siku
yang dicat anti karat.
2). Penyambungan Kabel Penerangan NYM
a. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak- kotak penyambungan yang
khusus untuk itu. Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik.
b. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya masing-
masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan.
c. Tidak diperkenankan adanya penyambungan kabel didalam beton.
d. Semua sambungan-sambungan kabel harus ditutup dengan las doop.
61
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
d. Merk stop kontak : Legrand, MK type standard. Khusus untuk ruangan bengkel/pantry
menggunakan stop kontak type waterproof.
6). Pengujian dan Penerimaan
Jika semua peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sesudah dikirim dan dipasang, dan
telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik, kontraktor harus
melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-peralatan yang terpasang.
7). Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan, maka setiap Kontraktor harus meng koordinir atau
menyesuaikan pelaksanaan pekerjaan dengan Kontraktor lainnya atas petunjuk Konsultan
Pengawas Konsultan Pengawas.
8). M a n u a l
Manual mengenai operasi dan pemeliharaan, mengenai perlengkapan-perlengkapan harus
disampaikan kepada Konsultan Pengawas Konsultan Pengawas dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari sebelum dimulainya operasi.
Manual ini harus lengkap dengan petunjuk-petunjuk yang mendetail untuk pemeliharaan dan
operasi dari perleng kapan-perlengkapan serta sistem-sistem, dan harus lengkap meliputi
informasi yang perlu untuk jangka panjang, pembongkaran dan pemasangan kembali dari
unit-unit yang lengkap dan komponen sub assamble.
Manual ini harus menjelaskan model yang tepat, style dan ukuran dari perlengkapan sistem
yang dipakai. Manual yang menjelaskan perlengkapan yang serupa, tapi dari mode style dan
ukuran yang lain tidak akan diterima. Manual ini harus diserahkan dalam 4 (empat) rangkap.
2.24.4 Pengendalian Mutu Di lapangan
Pengendalian mutu dilakukan dengan melakukan pengawasan secara periodik dan terus menerus
selama pelaksanaan pekerjaan.
2.24.5 Pengukuran
1). Pengukuran
Pekerjaan instalasi listrik diukur sesuai dengan jumlah komponen yang terpasang yang
dinyatakan telah diterima sesuai dengan perletakannya yang ditunjukkan pada Gambar atau
yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas Pekerjaan.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
62
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.25.1 Umum
1). Pekerjaan ini dilaksanakan bila tertera pada gambar rencana.
2). Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pemasangan, pengujian dan perbaikan selama masa
pemeliharaan serta pengurusan izin-izin yang diperlukan.
2.25.2 Bahan
Bahan untuk penangkal petir, seperti besi tembaga, kabel dan pipa galvanis harus memenuhi
standar konstruksi dan bangunan No. SNI. 07-6401-2000, SNI.07-6404-2000 dan SNI.06-
6443-2000.
2.25.3 Pelaksanaan
1). Sistem penangkal petir dipasang diatas atap bangunan berupa system konvensional Franklin
dan Faraday dari jenis tembaga yang beradius minimal 10 milimeter.
2). Kepala penghantar (Head Electrode) dharus terdiri dari batang penerima splitzen dan batang
peninggi, terbuat dari bahan tembaga masih berujung runcing di sebelah atas dengan sudut
15 derajat dan mempunyai PPI pada ujung sebelah bawah.
3). Penghantar terdiri dari dua macam, yaitu penghantar horisontal yang menghubungkan secara
listrik antara kepala penangkal dan penangkal vertikal (Down Conductor) yang
menghubungkan secara listrik antara kepala penangkal dan elektroda pentanahan, dan untuk
sistem EF penghantar pentanahannya memakai
4). Batang penerima harus dipasang pada ujung batang pada peninggi yang kuat, batang penerima
harus dapat dilepas dari batang peninggi bila sewaktu-waktu diperlukan untuk pemeriksaan.
5). Batang penerima disanggah oleh pipa galvanis (GIP) yang cukup kuat dapat didirikan dengan
kokoh dan tegak lurus dengan ketinggian minimum 1,5 m diatas bagian tertinggi dari atap
sedangkan ujung bagian bawah kabel ditanam didalam tanah dengan kedalaman minimal 1
(satu) meter.
6). Pemasangan jaringan penangkal petir harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk pada gambar
rencana. Penilaian baik atas pekerjaan jaringan maupun system penangkal petir ditentukan
berdasarkan pengujian dari instansi PLN.
2.26.1 U m u m
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan bahan,tenaga, peralatan dan perlengkapan,
,fabrikasi,transportasi dan pemasangan.
2.26.2 Bahan
Material baja ringan (SNI) yang akan dipergunakan pada konstruksi ini adalah baja lapis ringan
ZINCALUME G550, yang bermutu tinggi tensile strength 550 Mpa yang dilapisi dengan 55 %
aluminium ,43,5 seng dan 1,5 % silicon alloy dengan bobot berat 9 Kg/m2.
2.26.3 Pengendalian Mutu Di lapangan
Personil kontraktor yang diberi kewenangan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut secara periodik
harus memeriksa bahan yang akan digunakan, utamanya dimensi dan pemotongan harus tepat.
63
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.26.4 Pengukuran
1). Pengukuran
Pekerjaan rangka atap baja ringan sesuai dengan luasan konstruksi yang terpasang yang
dinyatakan telah diterima sesuai dengan perletakannya yang ditunjukkan pada Gambar atau
yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas Pekerjaan.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran
2.27.3 Pelaksanaan
1). Seluruh pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana, baik ukuran
maupun konstruksinya
2). Sebelum pekerjan konstruksi baja dimulai, kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan
gambar kerja kepada pengawas lapangan dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
3). Perencanaan pembuatan dan pemasangan semua konstruksi baja harus dilaksanakan sesuai
praktek keteknikan yang paling baik. Sedapat mungkin semua konstruksi baja dibuat di
bengkel konstruksi.
64
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
4). Sambungan hanya diperbolehkan jika dinyatakan pada gambar kerja yang telah disetujui.
Semua las harus terdiri dari komposisi yang merata, halus , rapi, berkekuatan penuh serta
cukup kenyal, harus bebas dari ”porosity” dan ”tahi logam” dan harus dibuat dengan teklnik
kerja yang menjamin pembebanan muatan yang merata pada seluruh potongan las disertai
pencegahan kemungkinan terjadinya eksentrisitas pada las dan logam di sekelilingnya.
5). Pengelasan harus dilaksanakan secara menerus sepanjang garis singgung.
6). Semua pengelasan harus dilaksanakan oleh tukang las yang memiliki sertifikat tanda lulus
ujian sesuai peraturan setempat.
7). Kontraktor wajib menyediakan peralatan lengkap untuk menyelenggarakan pekerjaan ini
dengan lancar dan aman.
8). Penyambungan dan Pemasangan Baja
a. Pengelasan
Alat pengalasan/las dari kwalitas terbaik, dan harus disimpan pada tempat keringdan
bebas dari karat.
Pengelasan harus dilaksanakan dengan sangat hati-hati. Logam yang dipakai
mengelas harus bebas dari kerak dan cacat lannya yang dapat mengurangi kekuatan
sambungan dan permukaannya harus lurus.
Permukaan hasil las harus sama rata dan kelihatan teratur.
Las-las yang menunjukkan cacat harus dipotong dan dilas kembali atas biaya
kontraktor.
65
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
66
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
2.28.1 U m u m
Pabrik es adalah unit untuk membuat dan menghasilkan es dalam bentuk balok dengan
persyaratan tertentu.
1. Compressor
Spesifikasi Teknik
- Pabrikasi Negara Eropa
- Type - 6G.2Y
- Refrigerant R404
- Number of Cylinder : 6
- Dyplacement 126 m³/h @ 1450 RPM
- Kapasitas pendingin 35 kw
- Evaporator Temp : -150C
- Condensing Temp : +50C
- Speed 1450 RPM
2. Electro Motor
Spesifikasi Teknik
- Pabrikasi Negara Eropa
- Daya : 25 KW, 380 V, 3 Phase, 4 Pole
- Insulation Connect to Compressor With Copling Direct
5. Condensor Udara
Spesifikasi Teknik
- Type - G300
- Air Flow 13,99 m3/s
- Number of fan 3
- Fan diameter 500 mm, 3 phase, 400 volt
- Fin spacing 2,1 mm
- Surface area 155,5 m²
67
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
68
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
69
PABRIK ES KAPASITAS, 10 TON Spesifikasi Teknis
20. Accessories
- Filter drier
- Solenoid valve
- Check valve
- Stop valve
70