Tibmas adalah suatu cara pengendalian keamanaan yang berada dilingkungan pedesaan dan
perkotaan yang bertujuan untuk mangendalikan gangguan-gangguan Kamtibmas yang berasal dari
oknum manusia maupun alam.
Tujuannya:
Untuk mengamankan meliputi keamanan masyarakat dan negara guna mencegah hal-hal/
tindakan yang menyangkut kriminal.
c. Mengenal ciri-ciri yang dicurigai, serta memahami barang-barang untuk melakukan kejahatan
h. Mengetahui dan dapat membunyikan tanda bahaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Lpyal terhadap teman atau anggota dan pemimpin maupun terhadap tugas
d. Kretif menciptakan sumber perekonomian diluar aktifitas pendidikan atau membantu orang tua
dalam melakukan aktivitas kerjanya yang bersifat positif diluar lingkungan pelajaran.
e. Mengetahui rambu-rambu lalulintas dan marka jalan serta dapat digunakan dilingkungan
sekolah
h. Dilarang memakai perhiasan berlebihan dalam lingkungan sekolah yang dapat menyebabkan
timbulnya kejahatan.
1. SISKAMLING: Suatu sistem yang mengupayakan hidup dan peranan tanggung jawab
masyarakat untuk mengamankan diri sendiri dan kelompok lingkungan masyarakat atas
kehendak sendiri dan kemampuan sendiri terhadap segala bentuk ancaman/gangguan.POS
KAMLING: Suatu bangunan dengan ukuran tertentu yang khusus digunakan untuk
melaksanakan kegiatan siskamling lingkungan baik didesa maupun dikota.
Perlengkapan Poskamling:
1. Buku mutasi.
2. Daftar nama petugas.
3. Buku tamu.
4. PMK (Alat pemadam kebakaran).
5. Alat pengamanan (pentungan, tongkat, borgol, tali, dll).
6. Jam dinding.
7. Kentongan, peluit, Alarm, media informasi (HT dan Telp).
8. Senter.
9. Lampu penerangan POS.
10. Alat PPPK.
11. Jas hujan.
12. Isyarat tanda bahaya.
13. Peta wilayah/patroli dan jadwal piker ronda.
Ciri-ciri Siskamling ada 4:
1. Melaksanakan ronda kampung maupun desa (berkelompok di gardu/POS).
2. Bersifat prefiktif (pencegahan).
3. Menggunakan kentongan.
4. Mampu berkomunikasi dengan lingkungan.
Tanda – tanda isyarat membunyikan kentongan:
a) Pembunuhan : 1 Kali : . . . .
b) Perampokan : 2 Kali : .. .. .. .. ..
c) Kebakaran : 3 Kali : ... ... ... ... ...
d) Bencana Alam : 4 Kali : .... .... .... .... ....
e) Pencurian : 5 Kali : ..... ..... ..... ..... .....
f) Aman : 6 Kali : ...... ...... ...... ...... ......
g) Kecelakaan LANTAS : 2 Kali jarak 1 Kali : .. . .. . .. . .. . .. .Keterangan: Apabila keadaan
darurat maka tidak jadi masalah apabila tidak mengikuti instruksi bunyi kentongan diatas,
yang penting informasi komunikasinya yang diberikan oleh petugas ronda kepada
masyarakat jelas dan nyaring sehingga masyarakat menjadi mengerti dan tidak panik.
1. Manusia.
2. Harta benda.
3. Informasi.
Sasaran Siskamling:
1. Sasaran perseorang: Kentongan, tongkat, polri/kades.
2. Sasaran RT: pos kamling, bel, kotak P3K, dll.
Pelaksanaan Penjagaan:
1. Anggota yang mendapat giliran tugas jaga harus selalu berada di POS.
2. Mencatat semua kejadian dalam buku mutasi penjagaan.
3. Waktu jaga disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
4. Menerima laporan dari warga yang melapor dari petugas yang meronda.
5. Menyampaikan laporan penting kepada :
a) Ketua RT/RW.
b) KADES.
c) POS Polisi terdekat.
d) Membunyikan Alarm/kentongan jika terjadi gangguan keamanan.
Tugas Pengawas:
1. Mengatasi kesulitan RT/RW karena warganya yang kurang sabar untuk melaksanakan tugas jaga.
2. Mengadakan kontrol pada POS kamling diwilayahnya.
3. Setiap pengawas bertanggung jawab melakukan tugasnya kepala desa.
SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman untuk golongan Siaga, adalah : (1) Mengenal keadaan
situasi dan kondisi serta perubahan lingkungan rumahnya. (2) Mengenal keadaan alam dan
lingkungan sekitarnya rumahnya. (3) Mengetahui nama-nama sekolah, nama kantor, tempat
perbelanjaan, tempat peribadatan dan tempat bermain, pos kamling terdekat dan tempat tinggal
teman bermain.
SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman untuk golongan Penggalang, adalah : (1) Mengetahui
bidang kehidupan masyarakat yang menjadi sasaran kejahatan/ pelanggaran. (2) Mengetahui jalur
dan cara-cara timbulnya kejahatan/pelanggaran. (3) Mengetahui bentuk raut muka, bentuk tubuh,
hidung, mata, rambut dan warna kulit teman/tetangga/ kelompok. (4) Mengenal watak dan
kesukaan teman/tetangga. (5) Mengenat tokoh-tokoh masyarakat lingkungannya. (6) Mengenal
orang tua teman-teman serta pekerjaan kedua orang tua teman. (7) Melaporkan kepada pendidik
jika terjadi kejahatan di antara sesama teman. (8) Melaporkan kepada pendidik jika ada orang asing
atau orang yang tidak dikenal yang mencurigakan.
Gambar TKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman untuk golongan Penggalang, adalah :
SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman untuk golongan Penegak, adalah : (1) Mengetahui arti
SARA. (2) Mengetahui norma/peraturan yang berlaku di daerahnya. (3) Mengenal ciri-ciri orang yang
dicurigai serta memahami barang-barang yang dibawa untuk melakukan kejahatan. (4) Mengetahui
kewarganegaraan orang asing yang tinggal di Negara Republik Indonesia. (5) Mengetahui
kantor/instansi yang mengawasi warga negara asing. (6) Mengetahui pengurusan KTP, SIM, STNK,
BPKB dan penggunaannya. (7) Mengetahui persyaratan WNA untuk tinggal di Indonesia. (8) Dapat
membunyikan tanda bahaya/kentongan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (9)Dapat membantu
pengaturan keamanan dan ketertiban lingkungan. (10) Mengajak berkoordinasi dengan tokoh-tokoh
masyarakat atau aparat desa setempat jika terjadi kejahatan atau musibah dan bencana alam. (11)
Menegur atau memperingatkan jika menemui pasangan yang tidak dikenal pria dan wanita
berduaan diluar jam malam di lingkungannya. (12) Mengetahui aktivitas orang-orang yang
bertempat tinggal di lingkungannya. (13) Menyarankan kepada warga lingkungan setempat yang
lalai menutup jendela atau pintu rumah di luar jam malam.
SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman untuk golongan Pandega, adalah : (1) Mempunyai inisiatif
untuk bertindak bila terjadi pelanggaran hukum. (2) Mengetahui cara melaporkan terjadinya perkara
secara benar kepada Pos/Kantor keamanan/Polri terdekat. (3) Pernah membantu sedikitnya tiga kali
dalam perondaan/jaga malam di pemukimannya. (4) Pernah membantu petugas keramaian, pesta
dan acara keagamaan. Dapat mengamankan/melindungi lokasi barang bukti apabila terjadi
bencana. (5) Dapat membantu/menolong menyelamatkan jiwa/ korban bila terjadi
permasalahan. (6) Mampu bersikap waspada terhadap gerak gerik orang yang mencurigakan,
barang-barang yang dicurigai. (7) Mampu mengambil tindakan pertama bila terjadi peristiwa
tertangkap tangan. (8) Penanaman rasa bermasyarakat kepada lingkungan dan mempunyai jiwa
toleransi kepada lingkungan.
SKK Pengamanan Lingkungan Kerja untuk golongan Penggalang, adalah : (1) Dapat mengerti dan
menggunakan tanda bahaya/alarm system. (2) Dapat meminta bantuan polisi secara baik. (3)Dapat
melaporkan kejadian secara baik. (4) Dapat menggunakan sambungan darurat via telepon (Rumah
Sakit, Polisi, Dinas Pemadam dll).
SKK Pengamanan Lingkungan Kerja untuk golongan Penegak, adalah : (1) Mampu mengamati terus
menerus terhadap lingkungannya. (2) Dapat mengenali lingkungan. (3) Loyal terhadap rekan/teman
anggota dan pimpinan maupun terhadap tugas. (4) Kreatif menciptakan sumber perekonomian di
luar aktivitas pendidikan atau membantu orang tua dalam melakukan aktivitas kerjadan melakukan
kegiatan positif diluar jam belajar.
SKK Pengamanan Lingkungan Kerja untuk golongan Pandega, adalah : (1) Mampu menjaga situasi
untuk terlaksananya keselamatan kerja. (2) Mampu menjaga untuk mencegah hilangnya
barang/surat/uang yang ada. (3) Mampu menjaga dengan peka dan siaga sehingga dapat menangkal
terjadinya gangguan kejahatan dan pelanggaran. (4) Mampu mengatur tertib lingkungan kerja. (5)
Mampu membedakan identitas, tanda pengenal yang asli dan yang palsu. (6) Mengetahui prosedur
penerimaan tamu sesuai aturan yang berlaku dan dapat melaksanakannya. (7) Mampu mengatur
dan parker kendaraan di lingkungan kerjanya. (8) Dapat mengadakan pengawasan arus lalu lintas
orang/barang dengan cermat, terutama terhadap yang dicurigai. (9) Dapat melaksanakan
perondaan, patroli di daerah kerjanya secara baik. (10) Mampu memberikan pengawalan pada saat
diperlukan. (11) Dapat bertindak cepat dalam mengamankan TKP bila terjadi pelanggaran/kejahatan.
(12) Mampu mengambil keputusan bila terjadi tertangkap tangan. (13) Dapat menolong dan
menyelamatkan jiwa/korban dan barang. (14) Mampu menentramkan lingkungan bila terjadi
permasalahan. (15) Mampu mengendalikan diri dan dapat bela diri. (16) Mampu menciptakan
lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain atau menjadi pelopor dalam suatu aktivitas kerja.
SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah untuk golongan Siaga, adalah : (1) Melaporkan kepada
pendidik apabila menemui teman atau orang lain membawa barang yang membahayakan, seperti
senjata tajam. (2) Dilarang membawa barang yang tidak berhubungan dengan pelajaran sekolah.
(3) Melaporkan kepada pendidik apabila melihat orang yang mencurigakan do lingkungan sekolah.
SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah untuk golongan Penggalang, adalah : (1) Mengetahui
Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal lka. (2) Mengetahui makna Kesaktian Pancasila.
(3) Mengenal tokoh-tokoh nasional (10 orang) dan tokoh-tokoh dunia (5 orang). (4) Mengetahui dan
taat peraturan yang berlaku di lingkungan sekolah. (5) Mengetahui kerawanan lingkungan sekolah.
(6) Mengetahui jenis-jenis kenakalan remaja.
SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah untuk golongan Penegak, adalah : (1) Menyarankan kepada
teman supaya tidak terjadi konflik sesama siswa dan pendidik. (2) Tidak diperbolehkan membawa
narkoba di lingkungan sekolah. (3) Mengetahui penyebab timbulnya kenakalan remaja.
(4) Mengetahui dan dapat menyeberangkan teman-teman yang ke luar masuk sekolah.
(5) Mengetahui rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan dan dapat mempergunakan di lingkungan
sekolah. (6) Mengetahui ciri-ciri watak dankesukaan teman-temannya. (7) Tidak terlibat dalam
perkelahian pelajar. (8) Dilarang memakai perhiasan yang berlebihan yang akan menimbulkan
kejahatan di lingkungan sekolah.
SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah untuk golongan Pandega, adalah : (1) Mengetahui Wawasan
Nusantara. (2) Mengetahui arti SARA. (3) Mampu bertindak sebagai pelopor, penengah bila terjadi
permasalahan di sekolah. (4) Mampu melaporkan kepada Guru/Kepala Sekolah bila terjadi
permasalahan di sekolahnya. (5) Tidak dibenarkan mengikuti kegiatan yang bersifat anarkis atau
demonstrasi di luar sekolah pada saat jam Pelajaran.
SKK Pengetahuan Hukum untuk golongan Siaga, adalah : mengetahui bahwa Negara Indonesia
adalah Negara Hukum.
SKK Pengetahuan Hukum untuk golongan Penggalang, adalah : (1) Dapat membuat tata-tertib
khusus untuk barung (regu) nya. (2) Mengerti arti hukum dan peraturan perundang-undangan.
(3) Adanya sanki bagi setiap pelanggar hukum.
SKK Pengetahuan Hukum untuk golongan Penegak, adalah : (1) Mengetahui faktor timbulnya
kejahatan pelanggaran. (2) Mengetahui urut-urutan tingkatan kekuatan hukum. (3) Mengetahui
aparat yang menegakkan hukum. (4) Mengetahui pasal-pasal hokum tertentu yang biasa terjadi di
daerahnya. (5) Mengetahui sanksi-sanksi bagi individu yang melanggar hukum.
SKK Pengetahuan Hukum untuk golongan Pandega, adalah : (1) Memberi saran kepada masyarakat
agar taat hukum, baik hokum agama, hukum nasional dan hokum internasional. (2) Memberi
pengertian kepada masyarakat tentang sanksi-sanksi hukum agar tidak melanggar hukum.
(3) mempunyai prinsip hokum yang berlaku di dalam setiap aktivitasnya sehari-hari.
Sumber :