Anda di halaman 1dari 13

KRIDA TIBMAS(Ketertiban Masyarakat)

Tibmas adalah suatu cara pengendalian keamanaan yang berada dilingkungan pedesaan dan
perkotaan yang bertujuan untuk mangendalikan gangguan-gangguan Kamtibmas yang berasal dari
oknum manusia maupun alam.

Tujuannya:

Untuk mengamankan meliputi keamanan masyarakat dan negara guna mencegah hal-hal/
tindakan yang menyangkut kriminal.

Krida Kamtibmas memiliki 4 SKK :

1) SKK Pengamanan lingkungan pemukiman

TKK dari SKK pertama meliputi 8 TKK:

a. Mengetahui arti suku agama dan ras

b. Mengetahui peraturan yang berlaku di daerahnya

c. Mengenal ciri-ciri yang dicurigai, serta memahami barang-barang untuk melakukan kejahatan

d. Mengetahui kewarga negaraan asing yang tinggal di indonesia

e. Mengetahui kantor dan instansi yang menangani warga asing

f. Mengetahui pengurusan KTP,SIM,STNK,BPKB,dan kegunaannya

g. Mengetahui persyaratan WNA untuk tinggal di Indonesia

h. Mengetahui dan dapat membunyikan tanda bahaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) SKK Pengamanan lingkungan kerja

Terdiri atas 4 TKK yaitu:

a. Mampu mengamati terus-terus terhadap lingkungan kerja

b. Dapat mengenali lingkungan karjanya

c. Lpyal terhadap teman atau anggota dan pemimpin maupun terhadap tugas

d. Kretif menciptakan sumber perekonomian diluar aktifitas pendidikan atau membantu orang tua
dalam melakukan aktivitas kerjanya yang bersifat positif diluar lingkungan pelajaran.

3) SKK Pengamanan lingkungan sekolah

Terdiri atas 8 TKK yaitu:


a. Menyarankan kepada teman supaya tidak terjadi konflik antar siswa dan pendididk

b. Tidak diperbolehkan membawa narkoba kedalam lingkungan sekolah

c. Mengetahui penyebab timbulnya kenakalan remaja

d. Mengetahui dan dapat menyebrangkan yang keluar masuk sekolah

e. Mengetahui rambu-rambu lalulintas dan marka jalan serta dapat digunakan dilingkungan
sekolah

f. Mengetahiu ciri-ciri dan watak serta kesukaan teman-temannya

g. Tidak terlibat dalam perkelahian pelajar

h. Dilarang memakai perhiasan berlebihan dalam lingkungan sekolah yang dapat menyebabkan
timbulnya kejahatan.

4) SKK Pengetahuan hukum

Terdiri atas 5 TKK yaitu :

a. Mengetahui faktor timbulnya kejahatan pelanggaran

b. Mengetahui urutan-urutan tingkat kekuatan hukum

c. Mengetehui aparat yang menegakkan hukum

d. Mengetahui pasal-pasal hukum tertentu yang biasa terjadi didaerahnya

e. Mengetahui sanksi-sanksi bagi yang melanggar hukum.

1. SISKAMLING: Suatu sistem yang mengupayakan hidup dan peranan tanggung jawab
masyarakat untuk mengamankan diri sendiri dan kelompok lingkungan masyarakat atas
kehendak sendiri dan kemampuan sendiri terhadap segala bentuk ancaman/gangguan.POS
KAMLING: Suatu bangunan dengan ukuran tertentu yang khusus digunakan untuk
melaksanakan kegiatan siskamling lingkungan baik didesa maupun dikota.
Perlengkapan Poskamling:
1. Buku mutasi.
2. Daftar nama petugas.
3. Buku tamu.
4. PMK (Alat pemadam kebakaran).
5. Alat pengamanan (pentungan, tongkat, borgol, tali, dll).
6. Jam dinding.
7. Kentongan, peluit, Alarm, media informasi (HT dan Telp).
8. Senter.
9. Lampu penerangan POS.
10. Alat PPPK.
11. Jas hujan.
12. Isyarat tanda bahaya.
13. Peta wilayah/patroli dan jadwal piker ronda.
Ciri-ciri Siskamling ada 4:
1. Melaksanakan ronda kampung maupun desa (berkelompok di gardu/POS).
2. Bersifat prefiktif (pencegahan).
3. Menggunakan kentongan.
4. Mampu berkomunikasi dengan lingkungan.
Tanda – tanda isyarat membunyikan kentongan:
a) Pembunuhan : 1 Kali : . . . .
b) Perampokan : 2 Kali : .. .. .. .. ..
c) Kebakaran : 3 Kali : ... ... ... ... ...
d) Bencana Alam : 4 Kali : .... .... .... .... ....
e) Pencurian : 5 Kali : ..... ..... ..... ..... .....
f) Aman : 6 Kali : ...... ...... ...... ...... ......
g) Kecelakaan LANTAS : 2 Kali jarak 1 Kali : .. . .. . .. . .. . .. .Keterangan: Apabila keadaan
darurat maka tidak jadi masalah apabila tidak mengikuti instruksi bunyi kentongan diatas,
yang penting informasi komunikasinya yang diberikan oleh petugas ronda kepada
masyarakat jelas dan nyaring sehingga masyarakat menjadi mengerti dan tidak panik.

4 Macam tipe Siskamling:


1. Tipe A : Pelaksanaannya jaga dan alat perabotan mencapai 75% sampai 100% (Mantab).
2. Tipe B : Sama seperti tipe A hanya presentasenya 50% sampai 75% (Mantab).
3. Tipe C : Sama seperti tipe A hanya presentasenya 25% sampai 50% (Kurang mantab).
4. Tipe D : Sama seperti tipe A hanya presentasenya 15% sampai 30% (Tidak mantab).
Cara menghitung persentase.
Kemampuan penjagaan ditetapkan 6 – 7 orang, sedang yang bertugas jaga ronda 3 orang.

Caranya: 3:6 x 100% = 50% Termasuk Tipe B.


Dasar terbentuknya Siskamling:
1. Sket No. 177 / 1979 Tentang pembahasan keamanan.
2. UU POLRI No. 13 / 1961 Tugas pokok Polri.
3. UU 45 Pasal 30 Ayat 2.
4. KEPRES No. 55 dan 56 Tahun 1976.
Sasaran Pengamanan:

1. Manusia.

2. Harta benda.

3. Informasi.

Sasaran Siskamling:
1. Sasaran perseorang: Kentongan, tongkat, polri/kades.
2. Sasaran RT: pos kamling, bel, kotak P3K, dll.
Pelaksanaan Penjagaan:
1. Anggota yang mendapat giliran tugas jaga harus selalu berada di POS.
2. Mencatat semua kejadian dalam buku mutasi penjagaan.
3. Waktu jaga disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
4. Menerima laporan dari warga yang melapor dari petugas yang meronda.
5. Menyampaikan laporan penting kepada :
a) Ketua RT/RW.
b) KADES.
c) POS Polisi terdekat.
d) Membunyikan Alarm/kentongan jika terjadi gangguan keamanan.
Tugas Pengawas:
1. Mengatasi kesulitan RT/RW karena warganya yang kurang sabar untuk melaksanakan tugas jaga.
2. Mengadakan kontrol pada POS kamling diwilayahnya.
3. Setiap pengawas bertanggung jawab melakukan tugasnya kepala desa.

Cara melapor apabila ada pembunuhan / tindak pidana:


1. Hubungi RT/RW, KADES / Lurah.
2. Lapor pada Polri / koramil.
3. Lapor dokter.
4. Amankan TKP.
5. Catat dalam buku mutasi.
Perlengkapan perorangan petugas Siskamling:
1. Pentungan.
2. Ban kamling.
3. Sempritan.
4. Senter.
5. Borgol.
6. Jaket/sarung.

DASAR HUKUM TIBMAS:


1. UU No. 20 Tentang ketentuan pokok pertahanan keamanan negara yang telah diubah dengan UU
No. 1 tahun 1980.
2. Ketetapan MPR No. II tahun 1988 IV bidang hankam butir 12 tentang sistem keamanan dan
ketertiban masyarakat secara swakarsa.
3. Keputusan Presiden RI No.28 tahun 1986 tentang penyempurnaan dan peningkatan lembaga
sosial desa menjadi lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD).
4. Surat keputusan KAPOLRI Nopol Sekep/344/IX/1982 Tgl 2 september 1982 tentang pola
pengamanan lingkungan terpadu.

SKK & TKK Kebhayangkaraan Krida Kamtibmas (Ketertiban Masyarakat)


SKK & TKK Kebhayangkaraan Krida Tibmas (Ketertiban Masyarakat) terdiri dari :

SKK Pengamanan lingkungan pemukiman.

SKK Pengamanan lingkungan keria.

SKK Pengamanan lingkungan sekolah.

SKK Pengetahuan Hukum.

SKK & TKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman

Untuk Golongan Siaga :

SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman untuk golongan Siaga, adalah : (1) Mengenal keadaan
situasi dan kondisi serta perubahan lingkungan rumahnya. (2) Mengenal keadaan alam dan
lingkungan sekitarnya rumahnya. (3) Mengetahui nama-nama sekolah, nama kantor, tempat
perbelanjaan, tempat peribadatan dan tempat bermain, pos kamling terdekat dan tempat tinggal
teman bermain.

Gambar TKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman untuk golongan Siaga, adalah :

Untuk Golongan Penggalang :

SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman untuk golongan Penggalang, adalah : (1) Mengetahui
bidang kehidupan masyarakat yang menjadi sasaran kejahatan/ pelanggaran. (2) Mengetahui jalur
dan cara-cara timbulnya kejahatan/pelanggaran. (3) Mengetahui bentuk raut muka, bentuk tubuh,
hidung, mata, rambut dan warna kulit teman/tetangga/ kelompok. (4) Mengenal watak dan
kesukaan teman/tetangga. (5) Mengenat tokoh-tokoh masyarakat lingkungannya. (6) Mengenal
orang tua teman-teman serta pekerjaan kedua orang tua teman. (7) Melaporkan kepada pendidik
jika terjadi kejahatan di antara sesama teman. (8) Melaporkan kepada pendidik jika ada orang asing
atau orang yang tidak dikenal yang mencurigakan.
Gambar TKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman untuk golongan Penggalang, adalah :

Untuk golongan Penegak :

SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman untuk golongan Penegak, adalah : (1) Mengetahui arti
SARA. (2) Mengetahui norma/peraturan yang berlaku di daerahnya. (3) Mengenal ciri-ciri orang yang
dicurigai serta memahami barang-barang yang dibawa untuk melakukan kejahatan. (4) Mengetahui
kewarganegaraan orang asing yang tinggal di Negara Republik Indonesia. (5) Mengetahui
kantor/instansi yang mengawasi warga negara asing. (6) Mengetahui pengurusan KTP, SIM, STNK,
BPKB dan penggunaannya. (7) Mengetahui persyaratan WNA untuk tinggal di Indonesia. (8) Dapat
membunyikan tanda bahaya/kentongan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (9)Dapat membantu
pengaturan keamanan dan ketertiban lingkungan. (10) Mengajak berkoordinasi dengan tokoh-tokoh
masyarakat atau aparat desa setempat jika terjadi kejahatan atau musibah dan bencana alam. (11)
Menegur atau memperingatkan jika menemui pasangan yang tidak dikenal pria dan wanita
berduaan diluar jam malam di lingkungannya. (12) Mengetahui aktivitas orang-orang yang
bertempat tinggal di lingkungannya. (13) Menyarankan kepada warga lingkungan setempat yang
lalai menutup jendela atau pintu rumah di luar jam malam.

Gambar TKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman untuk golongan Penegak, adalah :

Untuk Golongan Pandega :

SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman untuk golongan Pandega, adalah : (1) Mempunyai inisiatif
untuk bertindak bila terjadi pelanggaran hukum. (2) Mengetahui cara melaporkan terjadinya perkara
secara benar kepada Pos/Kantor keamanan/Polri terdekat. (3) Pernah membantu sedikitnya tiga kali
dalam perondaan/jaga malam di pemukimannya. (4) Pernah membantu petugas keramaian, pesta
dan acara keagamaan. Dapat mengamankan/melindungi lokasi barang bukti apabila terjadi
bencana. (5) Dapat membantu/menolong menyelamatkan jiwa/ korban bila terjadi
permasalahan. (6) Mampu bersikap waspada terhadap gerak gerik orang yang mencurigakan,
barang-barang yang dicurigai. (7) Mampu mengambil tindakan pertama bila terjadi peristiwa
tertangkap tangan. (8) Penanaman rasa bermasyarakat kepada lingkungan dan mempunyai jiwa
toleransi kepada lingkungan.

Gambar TKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman untuk golongan Pandega, adalah :

SKK & TKK Pengamanan Lingkungan Kerja

Untuk Golongan Siaga


ditiadakan.

Untuk Golongan Penggalang :

SKK Pengamanan Lingkungan Kerja untuk golongan Penggalang, adalah : (1) Dapat mengerti dan
menggunakan tanda bahaya/alarm system. (2) Dapat meminta bantuan polisi secara baik. (3)Dapat
melaporkan kejadian secara baik. (4) Dapat menggunakan sambungan darurat via telepon (Rumah
Sakit, Polisi, Dinas Pemadam dll).

Gambar TKK Pengamanan Lingkungan Kerja untuk golongan Penggalang, adalah :


Untuk Golongan Penegak :

SKK Pengamanan Lingkungan Kerja untuk golongan Penegak, adalah : (1) Mampu mengamati terus
menerus terhadap lingkungannya. (2) Dapat mengenali lingkungan. (3) Loyal terhadap rekan/teman
anggota dan pimpinan maupun terhadap tugas. (4) Kreatif menciptakan sumber perekonomian di
luar aktivitas pendidikan atau membantu orang tua dalam melakukan aktivitas kerjadan melakukan
kegiatan positif diluar jam belajar.

Gambar TKK Pengamanan Lingkungan Kerja untuk golongan Penegak, adalah :

Untuk Golongan Pandega :

SKK Pengamanan Lingkungan Kerja untuk golongan Pandega, adalah : (1) Mampu menjaga situasi
untuk terlaksananya keselamatan kerja. (2) Mampu menjaga untuk mencegah hilangnya
barang/surat/uang yang ada. (3) Mampu menjaga dengan peka dan siaga sehingga dapat menangkal
terjadinya gangguan kejahatan dan pelanggaran. (4) Mampu mengatur tertib lingkungan kerja. (5)
Mampu membedakan identitas, tanda pengenal yang asli dan yang palsu. (6) Mengetahui prosedur
penerimaan tamu sesuai aturan yang berlaku dan dapat melaksanakannya. (7) Mampu mengatur
dan parker kendaraan di lingkungan kerjanya. (8) Dapat mengadakan pengawasan arus lalu lintas
orang/barang dengan cermat, terutama terhadap yang dicurigai. (9) Dapat melaksanakan
perondaan, patroli di daerah kerjanya secara baik. (10) Mampu memberikan pengawalan pada saat
diperlukan. (11) Dapat bertindak cepat dalam mengamankan TKP bila terjadi pelanggaran/kejahatan.
(12) Mampu mengambil keputusan bila terjadi tertangkap tangan. (13) Dapat menolong dan
menyelamatkan jiwa/korban dan barang. (14) Mampu menentramkan lingkungan bila terjadi
permasalahan. (15) Mampu mengendalikan diri dan dapat bela diri. (16) Mampu menciptakan
lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain atau menjadi pelopor dalam suatu aktivitas kerja.

Gambar TKK Pengamanan Lingkungan Kerja untuk golongan Pandega, adalah :


SKK & TKK Pengamanan Lingkungan Sekolah

Untuk golongan Siaga :

SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah untuk golongan Siaga, adalah : (1) Melaporkan kepada
pendidik apabila menemui teman atau orang lain membawa barang yang membahayakan, seperti
senjata tajam. (2) Dilarang membawa barang yang tidak berhubungan dengan pelajaran sekolah.
(3) Melaporkan kepada pendidik apabila melihat orang yang mencurigakan do lingkungan sekolah.

Gambar TKK Pengamanan Lingkungan Sekolah untuk golongan Siaga, adalah :

Untuk Golongan Penggalang :

SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah untuk golongan Penggalang, adalah : (1) Mengetahui
Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal lka. (2) Mengetahui makna Kesaktian Pancasila.
(3) Mengenal tokoh-tokoh nasional (10 orang) dan tokoh-tokoh dunia (5 orang). (4) Mengetahui dan
taat peraturan yang berlaku di lingkungan sekolah. (5) Mengetahui kerawanan lingkungan sekolah.
(6) Mengetahui jenis-jenis kenakalan remaja.

Gambar TKK Pengamanan Lingkungan Sekolah untuk golongan Penggalang, adalah :


Untuk Golongan Penegak :

SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah untuk golongan Penegak, adalah : (1) Menyarankan kepada
teman supaya tidak terjadi konflik sesama siswa dan pendidik. (2) Tidak diperbolehkan membawa
narkoba di lingkungan sekolah. (3) Mengetahui penyebab timbulnya kenakalan remaja.
(4) Mengetahui dan dapat menyeberangkan teman-teman yang ke luar masuk sekolah.
(5) Mengetahui rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan dan dapat mempergunakan di lingkungan
sekolah. (6) Mengetahui ciri-ciri watak dankesukaan teman-temannya. (7) Tidak terlibat dalam
perkelahian pelajar. (8) Dilarang memakai perhiasan yang berlebihan yang akan menimbulkan
kejahatan di lingkungan sekolah.

Gambar TKK Pengamanan Lingkungan Sekolah untuk golongan Penegak, adalah :

Untuk Golongan Pandega :

SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah untuk golongan Pandega, adalah : (1) Mengetahui Wawasan
Nusantara. (2) Mengetahui arti SARA. (3) Mampu bertindak sebagai pelopor, penengah bila terjadi
permasalahan di sekolah. (4) Mampu melaporkan kepada Guru/Kepala Sekolah bila terjadi
permasalahan di sekolahnya. (5) Tidak dibenarkan mengikuti kegiatan yang bersifat anarkis atau
demonstrasi di luar sekolah pada saat jam Pelajaran.

Gambar TKK Pengamanan Lingkungan Sekolah untuk golongan Pandega, adalah :


SKK & TKK Pengetahuan Hukum

Untuk Golongan Siaga :

SKK Pengetahuan Hukum untuk golongan Siaga, adalah : mengetahui bahwa Negara Indonesia
adalah Negara Hukum.

Gmabar TKK Pengetahuan Hukum untuk golongan Siaga, adalah :

Untuk Golongan Penggalang :

SKK Pengetahuan Hukum untuk golongan Penggalang, adalah : (1) Dapat membuat tata-tertib
khusus untuk barung (regu) nya. (2) Mengerti arti hukum dan peraturan perundang-undangan.
(3) Adanya sanki bagi setiap pelanggar hukum.

Gambar TKK Pengetahuan Hukum untuk golongan Penggalang, adalah :


Untuk Golongan Penegak :

SKK Pengetahuan Hukum untuk golongan Penegak, adalah : (1) Mengetahui faktor timbulnya
kejahatan pelanggaran. (2) Mengetahui urut-urutan tingkatan kekuatan hukum. (3) Mengetahui
aparat yang menegakkan hukum. (4) Mengetahui pasal-pasal hokum tertentu yang biasa terjadi di
daerahnya. (5) Mengetahui sanksi-sanksi bagi individu yang melanggar hukum.

Gambar TKK Pengetahuan Hukum untuk golongan Penegak, adalah :

Untuk golongan Pandega :

SKK Pengetahuan Hukum untuk golongan Pandega, adalah : (1) Memberi saran kepada masyarakat
agar taat hukum, baik hokum agama, hukum nasional dan hokum internasional. (2) Memberi
pengertian kepada masyarakat tentang sanksi-sanksi hukum agar tidak melanggar hukum.
(3) mempunyai prinsip hokum yang berlaku di dalam setiap aktivitasnya sehari-hari.

Gambar TKK Pengetahuan Hukum untuk golongan Pandega, adalah :


Selamat memandu, Salam Pramuka.

Sumber :

Keputusan Kapolri No. SKEP/595/X/2006


Tentang Buku Pedoman Syarat-syarat & Gambar TKK Kelompok Kebhayangkaraan.

Anda mungkin juga menyukai