Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK CHIAROSCURO DARI ZAMAN

RENAISSANCE HINGGA ZAMAN MODERN


ULANGAN AKHIR SEMESTER 1

MATA KULIAH SEJARAH SENI

Disusun oleh:

1. Aditia Eka Setyawan_231322031_B

2. Dimas Arya Sena _2311238031_B

3. M.Arif Wijaya_2311338031_B

4. MHD Rizky Ramadhan_2311345031_B

5. Muhammad Althaf Putra Wibowo_231134903_B

6. Muhammad Faiz Nurrohman_2311327031_B

7. Novian Sugeng Anggoro_2311359031_B

8. Rama Ahmadani Saputra_2311358031_B

PROGRAM STUDI S-1 FOTOGRAFI

FAKULTAS SENI MEDIA REKAM

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul
“Teknik Chiaroscuro Dari Zaman Renaissance Hingga Zaman Modern“
secara tuntas. Dalam penyelesaian makalah ini, kelompok kami banyak
menemukan kesulitan, terutama dalam mencari topik yang akan dibahas.
Namun, berkat kerja sama dari semua anggota kelompok sehingga maklah
ini dapat terselesaikan.
Kami sadar sebagai mahasiswa yang sedang berproses belajar,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan makalah yang lebih baik lagi. Harapan kami, semoga dengan
makalah yang sederhana ini dapat berguna bagi kita semua.

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A. Pengertian Chiaroscuro ............................................................................ 3
B. Sejarah Chiaroscuro ................................................................................. 4
C. Teknik Chiaroscuro .................................................................................. 5
1. Menciptakan Perbedaan Yang Tajam Antara Gelap Dan Terang......... 5
2. Pengunaan Sumber Cahaya .................................................................. 6
3. Memberikan Efek Dimensi Dan Volume ............................................. 7
D. Filosofi Chiaroscuro ................................................................................. 7
E. Tokoh Seniman Chiaroscuro .................................................................... 8
1. Michelangelo Merisi da Caravaggio ..................................................... 8
2. Diego de Silva Velazquez ..................................................................... 9
3. Georges de La Tour ............................................................................ 10
4. Francisco Jose de Goya....................................................................... 12
5. Leonardo da Vinci .............................................................................. 13
6. Sir Peter Paul Rubens ......................................................................... 15
7. Rembrandt Harmenszoon Van Rijn .................................................... 16
8. Johan Vermeer .................................................................................... 17
F. Contoh Teknik Chiaroscuro Renaissance .................................................. 18
G. Chiaroscuro Migrasi Ke Fotografi Dan Cinema .................................... 18
KESIMPULAN ..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknik chiaroscuro memiliki akar yang dalam dalam sejarah seni


rupa. Istilah ini berasal dari Bahasa Italia, yang secara harfiah berarti
"cahaya-gelap". Konsep ini sudah ada sejak zaman kuno, tetapi menjadi
lebih terkenal pada periode Renaisans di Eropa.
Salah satu tokoh yang sangat terkait dengan penggunaan chiaroscuro
adalah Leonardo da Vinci. Dia menggunakan teknik ini dalam karyanya
untuk memberikan dimensi dan kedalaman pada objek, menciptakan kesan
3D yang nyata. Namun, penggunaan chiaroscuro mulai mencuat pada abad
ke-16 dan ke-17, terutama berkat seniman seperti Caravaggio, yang dikenal
karena penerapan yang dramatis dan kuat pada teknik ini dalam lukisannya.
Caravaggio memanfaatkan kontras yang tajam antara area terang
dan gelap untuk menyoroti subjeknya dengan cara yang dramatis,
menambahkan nuansa emosional dan kekuatan visual pada lukisannya.
Teknik ini tidak hanya menciptakan kesan kedalaman, tetapi juga
menekankan drama visual, memberikan fokus yang kuat pada detail
tertentu.
Selanjutnya, Rembrandt juga menjadi salah satu seniman yang
menggunakan chiaroscuro dengan brilian. Dia menggunakan teknik ini
untuk menangkap karakter dan emosi dalam potretnya. Pencapaian
terobosan dalam penggunaan cahaya dan bayangan oleh seniman-seniman
ini telah memengaruhi seni rupa secara luas hingga zaman modern.
Chiaroscuro tidak hanya terbatas pada seni lukis, tetapi juga
diterapkan dalam fotografi dan perfilman. Penggunaan kontras antara terang
dan gelap dalam teknik ini tetap menjadi salah satu elemen penting dalam
menciptakan karya yang dramatis dan menarik.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud chiaroscuro?


2. Jelaskan sejarah dari chiaroscuro?
3. Jelaskan teknik chiaroscuro?
4. Bagaimana filosofi chiaroscuro?
6. Siapa saja tokoh-tokoh seniman chiaroscuro?
7. Contoh teknik chiaroscuro renaissance?
8. Bagaimana chiaroscuro migrasi ke fotografi dan cinema?

C. Tujuan

1. Mengetahui sejarah chiaroscuro.


2. Mengetahui teknik chiaroscuro dari zaman renaissance hingga zaman
modern.
3. Menganalisis pengaruh chiaroscuro dalam seni rupa barok.
4. Mengetahui pengaruh chiaroscuro dalam fotografi.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Chiaroscuro

Chiaroscuro adalah sebuah teknik seni yang menekankan kontrast


antara cahaya dan bayangan dalam suatu lukisan atau gambar. Kata
"Chiaroscuro" berasal dari bahasa Italia yang secara harfiah dapat diartikan
sebagai gelap-terang. Teknik ini awalnya diterapkan dalam seni lukis,
namun kini telah meluas penggunaannya ke dalam bidang-bidang lain
seperti fotografi dan perfilman.

Pada awalnya, istilah Chiaroscuro merujuk pada metode lukisan


kayu yang melibatkan penggunaan cetakan warna dari potongan-potongan
kayu dengan warna yang berbeda yang ditempatkan di atas kertas. Metode
ini pertama kali dikembangkan di Italia pada abad ke-16. Dalam konteks
seni Italia, istilah ini kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan
lukisan yang hanya menggunakan dua warna utama, yaitu hitam dan putih.

Ciri khas dari Chiaroscuro adalah penerapan cahaya pada objek


lukisan, menciptakan kontras yang kuat antara highlight dan bayangan.
Penggunaan teknik ini memerlukan pemahaman mendalam tentang
perspektif, respons permukaan benda terhadap cahaya yang dipantulkannya,
serta proses pembentukan bayangan.

Berbeda dengan gambar-gambar modern, kesan tiga dimensi


(trimatra) dalam Chiaroscuro tidak tergantung pada goresan kuas yang
menggambarkan kontur, melainkan muncul melalui gradasi warna yang
mengarah dari terang ke gelap.

3
B. Sejarah Chiaroscuro

Teknik ini mulai diperkenalkan pada abad-15 oleh pelukis Italia dan
Flander (Belgia Utara). Tetapi pemanfaatannya secara luas baru terjadi pada
abad-16, pada periode Mannerisme dan Barok. Objek yang cenderung
berwarna gelap diberikan pencahayaan secara dramatis oleh sumber cahaya
dan kadang-kadang tidak terlihat di dalam lukisan itu sendiri. Sebagai
contoh pengusung teknik ini adalah Ugo da Carpi (1455-1523), Giovanni
Baglione (1566–1643), dan Caravaggio (1573-1610).

Teknik ini kemudian merambah seni cetak pada abad-18, yang


sering dipakai dalam karya aquatint, xylograf, dan gambar-gambar dengan
tinta china lainnya. Chiaroscuro, diterjemahkan menjadi "terang-gelap,"
berasal dari periode Renaissance ketika pemodelan gambar yang halus,
pertama dalam gambar, dibuat dengan terlebih dahulu menggunakan gouche
putih untuk membuat sorotan gambar (cahaya) dan kemudian masuk dengan
cat air atau tinta untuk membuat bayangan dan dimensi (gelap). Teknik ini
mencakup lebih banyak media, istilah yang digunakan untuk
menggambarkan penciptaan figur tiga dimensi menggunakan nuansa yang
lebih terang dan lebih gelap dan diterima sebagai salah satu mode lukisan
kanonik periode Renaisans.

Ketika abad ke-17 dimulai, chiaroscuro menjadi lebih dramatis


khususnya dalam seni karena periode High Renaissance memberi jalan bagi
Mannerisme dan Barok. Ketertarikan dalam memahami cahaya membuat
banyak seniman mulai bereksperimen dengan penggunaan cahaya untuk
efek dramatis atau emosional. Penjernihan cahaya yang datang dari luar
bingkai menjadi cahaya yang lebih terang, menampilkan sebagian dari
pemandangan dan menjaga sebagian besar dalam bayangan atau kegelapan.
Ini paling dikenal dalam karya seniman Barok Caravaggio.

Chiaroscuro baru yang kuat ini memperoleh nama baru, 'tenebrism,


atau tenebroso' yang menunjukkan perbedaan dramatis antara terang dan
gelap, daripada terbentuknya cahaya yang lebih halus yang terlihat di

4
Renaisans Tinggi. Tenebrisme jatuh di bawah payung Chiaroscuro, tetapi
mengacu pada penggunaan cahaya yang jauh lebih drastis ini.

Penggunaan chiaroscuro terus berlanjut sepanjang sejarah seni dan


sekarang dianggap sebagai tempat umum untuk pemodelan realistis dalam
seni. Penggunaan terang dan gelap sekarang biasanya hanya diperhatikan
dalam seni jika sangat dramatis. Istilah ini juga digunakan dalam fotografi
dan film, menunjukkan penggunaan pencahayaan kontras tinggi untuk
menciptakan ruang terang dan gelap yang berbeda. Ini terutama digunakan
di perusahaan hitam-putih dan dapat digunakan sebagai alat naratif. Ruang
dengan banyak cahaya secara tradisional dianggap lebih baik, lebih bersih,
dan mungkin lebih aman, sementara ruang gelap dapat memberikan rasa
bahaya, kejahatan, dan misteri yang membayangi.

Cahaya dan cara itu menciptakan volume dan bentuk sering


dianggap remeh karena kita sangat terbiasa melihatnya, tetapi penggunaan
chiaroscuro dalam seni adalah momen penting dalam sejarah seni dan
memahaminya dan cara penggunaannya adalah alat yang sangat baik untuk
dimiliki oleh setiap menonton seni pemula.

C. Teknik Chiaroscuro

Chiaroscuro adalah sebuah teknik seni rupa yang menekankan


kontras antara cahaya terang dan bayangan gelap. Dengan menerapkan
teknik chiaroscuro dalam fotografi dapat menciptakan efek dramatis dan
kualitas tiga dimensi dalam karya. Ada beberapa hal yang harus dipahami
terkait teknik chiaroscuro, diantaranya adalah

1. Menciptakan Perbedaan Yang Tajam Antara Gelap Dan Terang

Yang berarti menekankan kontras yang kuat antara area yang sangat
gelap (scuro) dan sangat terang (chiaro) dalam suatu karya sini atau
fotografi. Hal ini dilakukan dengan sengaja memilih pencahayaan yang

5
menciptakan bayangan yang tegas dan daerah-daerah yang disinari
secara intens.

Dalam konteks chiaroscuro, perbedaan yang tajam antara gelap dan


terang memberikan dimensi visual dan menekankan elemen tertentu
dalam suatu karya. Kontras yang kuat ini dapat memberikan efek
dramatis, memunculkan bentuk atau objek secara lebih jelas, dan
menciptakan suasana yang khas. Teknik ini melibatkan penggunaan
sumber cahaya yang spesifik dan pemilihan area yang akan disinari atau
dibiarkan dalam kegelapan. Dengan menciptakan perbedaan yang tajam
antara gelap dan terang, seniman atau fotografer dapat mengarahkan
perhatian penonton pada elemen-elemen yang diinginkan dan
menciptakan atmosfer yang khas.

2. Pengunaan Sumber Cahaya

Penggunaan sumber cahaya dalam teknik chiaroscuro merujuk pada


pemilihan dan penempatan sumber cahaya untuk mencapai kontrast
yang kuat antara area yang sangat gelap dan sangat terang dalam suatu
karya seni atau fotografi. Pemilihan sumber cahaya ini sangat penting
karena pencahayaan yang tepat dapat menciptakan bayangan yang
tajam dan memberikan dimensi pada objek atau subjek yang di foto atau
dilukis.

Dengan memahami dan mengendalikan sumber cahaya, seniman


atau fotografer dapat menciptakan kontras yang tajam antara gelap dan
terang, mencapai efek visual yang dramatis dan memukau dalam karya
mereka.

6
3. Memberikan Efek Dimensi Dan Volume

Memberikan efek dimensi dan volume dalam teknik chiaroscuro


berarti menciptakan ilusi kedalaman dan ruang tiga dimensi pada suatu
objek atau subjek yang difoto atau dilukis. Teknik ini menekankan
perbedaan antara area yang sangat gelap (scuro) dan sangat terang
(chiaro) untuk menonjolkan volume dan bentuk objek, sehingga
menciptakan kesan bahwa objek tersebut tidak hanya dua dimensi, tetapi
memiliki dimensi dan ruang yang nyata.

Gambar 1 Caravaggio, David Gambar 2 Andrea Vernini


with the Head of Goliath, 1610

D. Filosofi Chiaroscuro

Chiaroscuro, dalam seni visual, bukan sekadar main-main dengan


cahaya dan bayangan. Ini seperti menyelam ke dalam jiwanya karya,
memperdalam ekspresi dan menyalakan naratifnya. Jangan pikirkan hanya
soal melukis gambar yang cantik; ini lebih ke cara menciptakan kontrast
yang mencengangkan antara terang dan gelap.

Seniman yang terampil bukan hanya menyusun cahaya secara


sembarangan, tetapi seperti seorang sutradara, mereka memilih bagaimana
cahaya itu memainkan peran di panggung karyanya. Dari situ, lahir fokus

7
yang kuat, menggiring mata kita ke tempat-tempat tertentu, seperti penonton
yang diatur dalam teater.

Cahaya yang berdansa dengan bayangan, mereka seperti penulis


dalam cerita tak terucapkan. Atmosfer yang dibangun bukan hanya sekadar
setting, melainkan nuansa yang mendukung emosi dan cerita. Chiaroscuro
adalah pilihan kata-kata yang diucapkan oleh seniman, membentuk bukan
hanya gambar yang cantik, tetapi kisah yang mengalir dengan kekuatan dan
makna mendalam.

E. Tokoh Seniman Chiaroscuro

1. Michelangelo Merisi da Caravaggio

Michelangelo Merisi,
atau lebih dikenal sebagai
Caravaggio, merupakan
seorang pelukis Italia yang
mencapai puncak kariernya di
Roma pada abad ke-16 dan
ke-17. Lahir pada 29
Gambar 51 Ilustrasi Gambar Wajah September 1571, Caravaggio
Caravaggio
dikenal karena lukisannya yang mencerminkan observasi realistik
terhadap kondisi manusia, baik secara fisik maupun emosional. Selama
empat tahun terakhir hidupnya, ia berpindah-pindah antara Naples,
Malta, dan Sisilia, meninggalkan jejak pengaruhnya yang mendalam
terhadap seni Barok.

Karya-karya Caravaggio ditandai oleh penggunaan Teknik


Chiaroscuro secara dramatis, yang kemudian dikenal sebagai
tenebrisme. Dengan cermat memperhatikan detail fisik dalam jarak

8
dekat, ia menciptakan sorotan cahaya terang yang memikat dan
bayangan gelap yang dramatis. Caravaggio sering menggambarkan
momen-momen penting, sering kali melibatkan kekerasan, penyiksaan,
dan kematian. Karyanya yang inovatif memengaruhi banyak seniman
Barok seperti Peter Paul Rubens, Jusepe de Ribera, Gian Lorenzo
Bernini, dan Rembrandt.

Meskipun Caravaggio memiliki reputasi sebagai seniman yang


kontroversial dan kehidupan pribadinya yang penuh intrik, namun dia
berhasil mendapatkan pengakuan sebagai salah satu pelukis terkemuka
di generasinya. Setelah melarikan diri ke Napoli akibat insiden
pembunuhan, ia membuktikan dirinya sebagai seniman yang
berpengaruh. Meskipun kepopulerannya mengalami penurunan setelah
kematiannya pada tahun 1610, minat terhadap karyanya bangkit
kembali pada abad ke-20. Sejarawan seni André Berne-Joffroy bahkan
menyebut karya Caravaggio sebagai permulaan lukisan modern yang
mengekspresikan realisme psikologis.

2. Diego de Silva Velazquez

Diego de Silva
Velazquez, seorang maestro
lukisan Spanyol pada abad
ke-17 bersama El Greco dan
Francisco de Goya, lahir di
Seville pada 1599. Tumbuh
dalam keluarga terhormat, ia

Gambar 294 Ilustrasi Wajah Velazquez belajar seni dari guru seninya,
Francesco Pacheco, yang
putrinya kemudian menjadi istri Velazquez. Sebagai pelukis realis,
Velazquez terkenal karena merekam dunia dengan kejujuran dan

9
objektivitas, seperti yang tampak dalam karyanya yang paling terkenal,
"Penjual Air dari Seville" (1620), yang menggambarkan keahliannya
dalam menghadirkan efek cahaya dan bayangan. Meskipun awalnya
ditolak sebagai pelukis istana pada usia 22, Velazquez diundang untuk
melukis potret Raja Philip IV ketika kembali ke Madrid. Selama
karirnya, ia menggabungkan seni realis dan mitologis, seperti dalam
lukisan "Dewa Anggur Bacchus" (1629) dan "Joseph dan Para
Saudaranya," menggunakan teknik Chiaroscuro yang dramatis.
Kembali ke Spanyol pada 1630-an, Velazquez menjadi seniman istana
yang dihormati hingga akhir hayatnya, memberikan kontribusi besar
pada perkembangan seni di Spanyol.

3. Georges de La Tour

Georges de La Tour (13 Maret


1593 – 30 Januari 1652) adalah
seorang pelukis Barok asal Prancis. Ia
menjalani sebagian besar masa
kariernya di Kadipaten Lorraine. Gaya
lukisannya mencerminkan
naturalisme Barok Caravaggio,
kemungkinan dipengaruhi oleh
Gambar 456 Potrait La Tour
Caravaggisti Belanda dan pelukis
Utara sezaman, terutama Hendrick Terbrugghen. Pada tahun 1617, La
Tour menikahi Diane Le Nerf, seorang wanita dari keluarga bangsawan
kecil, dan pada tahun 1620 mendirikan studionya di Lunéville, sebuah
kampung halamannya yang tenang di Kadipaten Lorraine yang
independen, yang dikuasai oleh Perancis selama hidupnya.

Sebagai pelukis, La Tour dikenal terutama karena lukisan adegan


keagamaan dan beberapa lukisan genre. Pada tahun 1638, ia diberi gelar
"Pelukis untuk Raja" oleh Prancis, dan ia juga bekerja untuk Adipati
Lorraine pada tahun 1623–4. Meskipun terlibat dalam kebangkitan

10
agama di Lorraine, La Tour selama kariernya beralih ke melukis hampir
seluruh subjek keagamaan, namun tetap memperhatikan pengaruh
lukisan genre.

Karya awal Georges de La Tour mencerminkan pengaruh


Caravaggio, kemungkinan diterima melalui para pengikutnya di
Belanda dan koleganya, Jacques Bellange, di Lorraine. Dia dikenal
karena mengembangkan efek cahaya malam yang melampaui karya
seniman sebelumnya, mengubah penggunaan cahaya ini dari subjek
genre ke lukisan religius dalam fase kedua gayanya, terutama pada
tahun 1640-an. Dalam lukisannya, La Tour memanfaatkan chiaroscuro,
komposisi geometris, dan penyederhanaan bentuk. Tidak seperti
Caravaggio, gaya dramatisasi dalam lukisan religius La Tour lebih
moderat. Meskipun sering melakukan variasi pada subjek yang sama,
karya La Tour yang masih ada terbilang sedikit. Putranya, Étienne,
menjadi muridnya, sulit dibedakan dari komposisi karya La Tour.
Meski terlupakan setelah kematiannya pada tahun 1652, karya La Tour
ditemukan kembali pada tahun 1915 oleh sejarawan seni Jerman
Hermann Voss, yang kemudian menjadi kepala Führermuseum Hitler.
Menariknya, beberapa karya La Tour bahkan sempat tertukar dengan
lukisan Vermeer pada abad kesembilan belas.

11
4. Francisco Jose de Goya

Francisco Goya salah satu


pelukis maestro Dunia asal Spanyol,
dengan nama lahir Francisco José de
Goya Lucientes, lahir di Fuendetodos
30 Maret 1746, meninggal di
Bordeaux 16 april 1828 (pada usia 82
tahun). Goya adalah seorang pelukis
Aragon kebangsaan Spanyol. Ia juga
Gambar 457 Potrait Jose de Goya
seorang pelukis istana yang
melukiskan sejarah dari riwayat kerajaan Spanyol. Dia sudah mendapat
dua penghargaan sebagai the last of the Old Masters dan as the first of
the moderns. Dalam karya seninya terdapat elemen-elemen yang
subyektif dan bersifat menggulingkan pemerintahan, sehingga
keberaniannya dalam melukis, memberi sebuah model untuk karya
seniman-seniman generasi berikutnya, yakni manet dan Picasso.
Banyak dari karya Goya dipemerkan di Museum del Prado di Madrid.

Francisco Goya, lahir di Fuendetodos, menghabiskan masa kecilnya


di sana sebelum keluarganya pindah ke Zaragoza. Ayahnya bekerja
sebagai penyadur emas, dan Goya bersekolah di Escuelas Pias di mana
ia menjalin hubungan dekat dengan Martin Zapater. Pada usia 14, ia
menjadi murid pelukis José Luján di Madrid, kemudian belajar dengan
Anton Raphael Mengs. Meskipun berselisih dengan Mengs, Goya
diterima di Royal Academy of Fine Art, tetapi ditolak pada tahun 1766.

Setelah perjalanan ke Roma dan kembali ke Zaragoza, Goya


menikahi Josefa, saudara perempuan Francisco Bayeu. Pernikahannya
membantunya memperoleh pekerjaan di Royal Tapestry Workshop, di
mana ia mendesain 42 pola. Karyanya mendapat perhatian raja Spanyol
dan membuka pintu ke istana kerajaan.

12
Pada 1783, Count of Floridablanca menugaskannya melukis
gambarnya. Selama pemerintahan Charles IV, Goya mencapai puncak
popularitasnya. Namun, setelah sakit dan tuli sejak 1792, lukisan-
lukisan Goya menjadi lebih gelap. Seri "Caprichos" pada tahun 1799
menggambarkan kelemahan dan kebodohan masyarakat.

Goya menjadi pelukis kerajaan dan melukis potret keluarga


kerajaan, tetapi hubungannya dengan Raja Ferdinand VII memburuk.
Setelah Perancis menyerbu Spanyol, Goya tinggal dengan pembantu
rumah tangganya dan melukis serangkaian lukisan hitam. Ia meninggal
pada tahun 1828 di Bordeaux setelah kembali ke Spanyol dan tinggal
di Bordeaux sejenak. Lukisannya, termasuk "Saturn Devouring His
Sons" dan "The Disasters of War," mencerminkan pandangan gelap dan
kritisnya terhadap manusia dan masyarakat.

5. Leonardo da Vinci

Leonardo da Vinci
adalah salah satu tokoh
paling terkenal dan
berpengaruh dari era
Renaissance, periode
keemasan seni dan ilmu
pengetahuan di Eropa pada
abad ke-14 hingga ke-16.
Leonardo lahir pada tahun
1452 di Vinci, sebuah kota
Gambar 7 Potrait Leonardo da Vinci kecil di Tuscany, Italia. Ia
menunjukkan bakat luar
biasa sejak kecil, baik dalam bidang seni maupun ilmu pengetahuan.

Leonardo da Vinci belajar seni di bawah bimbingan Andrea del


Verrocchio di Firenze, di mana ia juga mendalami ilmu lain seperti

13
anatomi, mekanika, geometri, dan perspektif. Berbeda dengan hanya
menggambar objek, ia ingin memahami cara objek tersebut bekerja dan
berinteraksi dengan lingkungan. Sebagai pelukis terkenal, karyanya
termasuk Mona Lisa, Perjamuan Terakhir, Lady with an Ermine, Virgin
of the Rocks, dan Salvator Mundi, menampilkan teknik lukis canggih
seperti sfumato, chiaroscuro, dan perspektif atmosferik, serta ekspresi
wajah dan gerak tubuh yang mendalam.

Tidak hanya seorang seniman, Leonardo juga seorang ilmuwan yang


mencatat hasil eksperimennya dalam buku catatan berisi ribuan
halaman. Ia tertarik pada berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk
astronomi, botani, geologi, fisika, kimia, matematika, musik, dan
terutama anatomi. Melalui pembedahan mayat, ia mempelajari struktur
tubuh manusia dan hewan dengan detail luar biasa.

Sebagai penemu, Leonardo menciptakan konsep pesawat terbang,


helikopter, tank perang, sepeda, katapel, baju selam, jam tata surya,
kalkulator, dan lainnya. Meski banyak rancangannya tidak terealisasi
pada zamannya, beberapa berhasil dibuat ulang oleh peneliti modern.
Leonardo da Vinci meninggal pada tahun 1519, meninggalkan warisan
besar sebagai jenius universal atau Renaissance Man yang menguasai
berbagai bidang ilmu pengetahuan dan seni, dengan kemampuan untuk
memecahkan masalah kompleks dan pemahaman yang mendalam
tentang banyak hal.

14
6. Sir Peter Paul Rubens

Sir Peter Paul Rubens,


seorang seniman kelahiran
Siegen, Jerman pada 28 Juni 1577,
menonjol sebagai seorang pelukis
Flemish, merujuk pada etnik
Jerman yang berbicara dalam
bahasa Belanda. Sebagai catatan,
sekitar 60% penduduk di Belgia
teridentifikasi sebagai orang
Gambar 649 Self-Potrait Peter Paul Flemish. Rubens diakui sebagai
Rubens
salah satu pelukis yang
berpengaruh dalam mengembangkan gaya seni Flemish Baroque di
selatan Belanda pada abad ke-16 dan 17. Keunikan Rubens terletak
pada kecerdikannya menggabungkan unsur klasik dan sejarah Kristen
pada zamannya. Lukisannya menyoroti gerakan, sensualitas, dan palet
warna yang mencolok, menciptakan dramatisme dan keartistikan yang
khas. Karya-karyanya melibatkan berbagai tema, mulai dari lanskap,
potret, sejarah mitologis, hingga subjek alegoris. Rubens tutup usia
pada tanggal 30 Mei 1640, di Antwerp, pada usia 62 tahun.

15
7. Rembrandt Harmenszoon Van Rijn

Rembrandt Harmenszoon Van Rijn,


seorang maestro seni visual,
memperlihatkan keahlian luar biasa
dalam ranah seninya. Beda dengan Da
Vinci yang terkenal dengan
kepiawaiannya dalam arsitektur,
Rembrandt menonjolkan
spesialisasinya melalui karya-karyanya
yang mengesankan. Lebih dari sekadar
Gambar 746 Self-Potrait melukis Self Portrait, ia menciptakan
Rembrandt
sebuah karya seni yang memikat dan
unik.Kelahiran Rembrandt di Leiden, Belanda pada 15 Juli 1606,
merupakan awal dari perjalanan luar biasanya. Ia berasal dari keluarga
sederhana, dengan ayahnya, Harmen Gerritszoon Van Rijn, bekerja di
penggilingan, sementara ibunya, Neeltgen Willemdochter Van
Zuijtbrouck, adalah anak tukang roti. Meskipun tidak berasal dari
kalangan bangsawan, Rembrandt menikmati kehidupan kecil yang
patut diakui sebagai sejahtera.

Tidak hanya terbatas sebagai seorang pelukis, Rembrandt juga


mendapatkan pengakuan dalam bidang printmaking, menciptakan
karya-karya grafis yang luar biasa dengan teknik cetak dan etsa.
Pengaruh yang luas mewarnai karya-karyanya, mulai dari tema
landscape, binatang, keagamaan, hingga mitos, namun yang paling
mencolok adalah deretan karya self portraitnya. Rembrandt menjadi
salah satu maestro pelukis yang paling terkenal pada era keemasan
Belanda, di mana segala aspek kehidupan mencapai puncak kejayaan,
termasuk seni yang sangat memengaruhi atmosfer di seluruh benua
Eropa.

16
8. Johan Vermeer

Johannes, yang juga dikenal dengan


nama Jan atau Johan Vermeer (1632 -
Desember 1675), adalah seorang
seniman Belanda yang mengabdikan
karyanya terutama pada lukisan
pemandangan di dalam ruangan di
rumah-rumah kelas menengah.
Meskipun kesuksesannya pada
Gambar 11 self-portrait Varmeer masanya hanya sederhana, Vermeer
dikenal sebagai seorang seniman genre
provinsi yang karyanya dihargai. Meski tidak pernah mencapai
kekayaan, Vermeer, saat meninggal, meninggalkan utang bagi istri dan
anak-anaknya, mungkin karena produksi lukisannya yang relatif
sedikit. Dalam lukisannya, Vermeer bekerja dengan teliti dan perlahan,
menghadirkan warna-warni cerah dan kadang-kadang menggunakan
pigmen berharga, terutama corak warna favoritnya, yakni biru
cornflower dan kuning. Keahliannya yang paling terkenal adalah dalam
menciptakan efek pencahayaan yang presisi.

Sebagian besar karya Vermeer menggambarkan pemandangan


interior di dalam rumah, terutama di dua kamar kecil di rumahnya di
Delft. Lukisannya memperlihatkan perabotan dan dekorasi dalam
susunan yang beragam, seringkali menampilkan figur yang sama,
terutama wanita. Meskipun diakui sebagai pelukis terkemuka di Delft
dan Den Haag semasa hidupnya, popularitas Vermeer hanya sedang-
sedang saja, dan namanya hampir terlupakan setelah kematiannya.
Namun, pada abad ke-19, Gustav Friedrich Waagen dan Théophile
Thoré-Bürger menemukan kembali karya-karyanya, menerbitkan esai
tentang enam puluh enam lukisannya, walaupun hanya tiga puluh empat
di antaranya yang sekarang diakui secara luas sebagai hasil karyanya.

17
Sejak saat itu, reputasi Vermeer terus meningkat, dan kini diakui
sebagai salah satu pelukis terbesar dari Era Keemasan Belanda.

F. Contoh Teknik Chiaroscuro Pada Media Foto

Penerapan teknik chiaroscuro adalah dengan cara menciptakan efek


kontras antara gelap dan terang pada seni visual dalam seni lukis teknik
gelap terang dapat dilakukan dengan menggunakan cat warna hitam untuk
efek gelap dan zat warna putih untuk efek terang sedangkan untuk
penerapan fotografi teknik gelap terang dapat dilakukan dengan penerangan
cahaya.

G. Chiaroscuro Migrasi Ke Fotografi Dan Cinema

Teknik fotografi gelap terang, atau chiaroscuro, mengacu pada


pendekatan visual di mana kontras yang signifikan antara area yang sangat
terang dan sangat gelap diutamakan. Pendekatan ini memiliki sejumlah
aplikasi yang mendalam dalam membentuk estetika dan makna visual dalam
fotografi.
Pertama, teknik ini efektif dalam menciptakan drama dan ekspresi
emosional melalui pemanfaatan kontras yang kuat antara cahaya dan
bayangan. Dengan menonjolkan perbedaan intensitas cahaya, fotografer
dapat mencapai efek dramatis yang menarik perhatian pemirsa. Selanjutnya,
teknik gelap terang digunakan untuk menyoroti detail krusial dalam gambar.
Perbedaan kontras yang diperoleh membantu fotografer untuk menekankan

18
dan memvisualisasikan detail tertentu, memungkinkan penyampaian pesan
atau cerita dengan lebih tajam.
Secara komposisional, teknik ini berperan dalam meningkatkan
kekuatan struktur gambar dan memandu mata pemirsa menuju area yang
diinginkan. Penciptaan perbedaan yang signifikan antara subjek dan latar
belakang dapat menciptakan fokus yang jelas dan membentuk kesan visual
yang kuat. Selain itu, teknik gelap terang dapat dimanfaatkan untuk
membentuk siluet artistik dengan mengatur pencahayaan secara strategis.
Ini memungkinkan fotografer untuk mengekspresikan bentuk dan garis
subjek tanpa memperlihatkan detail rinci.
Dalam fotografi potret, penerapan teknik ini dapat menciptakan
wajah yang menarik dan ekspresif dengan menggunakan bayangan dan
sorotan yang dalam. Ini menambah dimensi dan karakteristik pada subjek
potret. Dengan demikian, penggunaan teknik gelap terang dalam fotografi
melibatkan pemahaman mendalam tentang pencahayaan dan kontrast untuk
mencapai efek visual yang mendalam dan bermakna.

19
KESIMPULAN

Chiaroscuro merupakan sebuah teknik seni rupa yang menonjolkan


kontrast antara cahaya terang dan bayangan gelap dalam lukisan atau
gambar. Berawal dari zaman Renaissance di Italia, teknik ini menciptakan
efek dramatis dan dimensi yang memukau dalam karya seni. Sejarah
Chiaroscuro menunjukkan perkembangan dari abad ke-15 hingga abad ke-
17, dengan seniman-seniman seperti Caravaggio mengenalkan tenebrism
yang menambah dramatisme pada teknik tersebut.

Teknik Chiaroscuro membutuhkan pemahaman mendalam tentang


permainan cahaya, bayangan, dan perspektif. Dalam seni lukis,
pengaplikasian cahaya pada objek menciptakan kesan trimatra yang
memberikan dimensi visual yang kuat. Penggunaan sumber cahaya yang
tepat menjadi kunci untuk mencapai kontrast yang tajam antara gelap dan
terang.

Filosofi Chiaroscuro tidak hanya berkutat pada permainan cahaya


dan bayangan, melainkan menciptakan kedalaman emosional dan naratif
dalam karya seni. Seniman yang mahir memilih dengan hati-hati bagaimana
cahaya berinteraksi dengan objek, menciptakan fokus dan atmosfer yang
mendalam.

Teknik Chiaroscuro juga diterapkan dalam fotografi dan perfilman,


menggunakan pencahayaan kontras tinggi untuk menciptakan ruang terang
dan gelap yang memberikan dampak visual yang kuat. Kesimpulannya,
Chiaroscuro bukan hanya sekadar teknik seni visual, tetapi juga merupakan
ungkapan artistik yang mendalam, menciptakan karya yang tak hanya indah
secara visual, tetapi juga memikat jiwa penonton. Seniman-seniman seperti
Caravaggio, Velazquez, Goya, Leonardo da Vinci, Rubens, Rembrandt, dan
Vermeer, masing-masing memberikan kontribusi unik mereka dalam
mengembangkan dan memperkaya dunia seni dengan Chiaroscuro.

20
DAFTAR PUSTAKA

Adriyanto, M. (2023, July 28). Leonardo da Vinci: Seniman Atau ilmuwan?.


KOMPASIANA.
https://www.kompasiana.com/adriyanto/64c3842f4addee66a359f4b2/leon
ardo-da-vinci-seniman-atau-ilmuwan
Ewafebri. (2022, December 29). AOTM: Rembrandt van Rijn. EWAFEBRIART.
https://www.ewafebriart.com/2022/12/aotm-rembrandt-van-rijn.html
Komputer, U. S. & T. (2023). Michelangelo Merisi da Caravaggio. Program Kelas
Karyawan (Kuliah Online / Blended).
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Michelangelo_Merisi_da_Caravaggi
o
Nostalgia, P. (2019, March 20). Diego Velazquez, Pelukis Andalan Raja Spanyol.
kumparan. https://m.kumparan.com/potongan-nostalgia/diego-velazquez-
pelukis-andalan-raja-spanyol-1549200584159163058
The National Gallery. (n.d.). Peter Paul Rubens. Peter Paul Rubens (1577 - 1640) |
National Gallery, London. https://www.nationalgallery.org.uk/artists/peter-
paul-rubens
Wikimedia Foundation. (2023a, October 16). Georges de La Tour. Wikipedia.
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Georges_de_La_Tour
Wikimedia Foundation. (2023b, December 9). Johannes Vermeer. Wikipedia.
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Johannes_Vermeer

21

Anda mungkin juga menyukai