Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang - Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 H ayat (1), bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan Batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Berdasarkan Undang - Undang
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang merupakan
hasil revisi UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman menegaskan
bahwa rumah adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dalam rangka peningkatan dan
pemerataan kesejahteraan rakyat. Salah satu langkah penting dalam upaya pemenuhan
kebutuhan rumah bagi masyarakat adalah pengembangan dan pembangunan perumahan
dan kawasan permukiman, yang pada prinsipnya bertujuan untuk menyiapkan lokasi bagi
pembangunan perumahan sejahtera yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas
yang memadai dan terjangkau.
Upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan rumah tidak layak huni, pemerintah pusat,
dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencanangkan Program
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai program
bedah rumah. Pada tahun 2017 Kementerian Perumahan Rakyat menargetkan sasaran dari
program ini sebanyak 30.000, jumlah ini akan terus meningkat setiap tahunnya. Program
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya sendiri merupakan salah satu program yang lahir
berdasarkan Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Pemukiman yang merupakan revisi dari Undang - Undang Nomor 4 Tahun 1992. Pada Pasal 54
Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2011 disebutkan bahwa: (1) Pemerintah wajib memenuhi
kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, (2) Pemerintah dan/atau
pemerintah daerah wajib memberikan kemudahan pembangunan dan perolehan rumah
melalui program perencanaan pembangunan perumahan secara bertahap dan

Anda mungkin juga menyukai