Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu
bangsa. Kuliatitas dan kuantitas pendidikan harus terus diperbaiki. Kerterbatasan
dalam menyediakan biaya pendidikan menjadikan salah satu masalah kompleks
yang acap kali menjadi tantangan di bidang pendidikan di Indonesia. Sebagai bagian
dari amanat UUD 1945, pemerintah bertanggungjawab mengurangi angka putus
sekolah, oleh karena itu pemerintah berupaya memberikan berbagai beasiswa untuk
mahasiswa yang mempunyai prestasi bagus namun memiliki keterbatasan keuangan
untuk menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.
Umumnya setiap tingkatan pendidikan cenderung mempunyai masalahnya,
dimulai dari tingkatan paling dasar yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai
ke tingkatan berikutnya hingga ke perguruan tinggi, biaya yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pendidikan akan bertambah besar jika pendidikan yang di tempuh
lebih tinggi hingga ke perguruan tinggi, beberapa biaya tersebut antara lain biaya
uang semester, biaya sewa kos, biaya makan, biaya pendukung untuk menyelesaikan
tugas, biaya transportasi dan biaya penunjang pendidikan lainnya. Biaya pendidikan
merupakan salah satu kendala dan pertimbangan utama bagi siswa untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Para pelajar yang tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi, namum memiliki prestasi dan keinginan untuk belajar ke jenjang
yang lebih tinggi berhak mendapatkan pengajaran yang layak. Salah satu program
yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pemberian
beasiswa ke pelajar yang kurang mampu agar bisa melanjutkan pendidikan ke
tingkat yang lebih tinggi. Pemberian beasiswa dilakukan agar pelajar berkembang

1
dan memiliki masa depan yang lebih bagus serta menjadi orang yang bermanfaat
bagi bangsa dikemudian hari.
Keterbatasan biaya Pendidikan tidak akan menjadi halangan bagi pelajar
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Perguruan tinggi negeri
dan swasta saat ini telah banyak menyediakan berbagai beasiswa untuk menunjang
biaya pendidikan mahasiswa selama menempuh pendidikan. Universitas Negeri
Padang (UNP) merupakan salah satu PTN yang menawarkan beasiswa kepada
mahasiswa berprestasi, namun terkendala keterbatasan biaya. Salah satu beasiswa
yang disediakan UNP adalah Program Beasiswa Bidikmisi.
Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari Kementrian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia yang memberikan fasilitas pembebasan
biaya pendidikan dan subsidi biaya hidup. Salah satu landasan hukum yang mengatur
tentang bidikmisi adalah UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional BAB V Pasal 12 (1C): Bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tua tidak
mampu membiayai pendidikannya.
Penerima beasiswa Bidikmisi mendapatkan berbagai fasilitas di Universitas
serta dituntut untuk aktif dalam berbagai kegiatan akademik ataupun organisasi
kampus. UNP awalnya hanya memiliki 900 penerima beasiswa bidikmisi, pada 22
November 2019 kuota ditingkatkan menjadi 1.400 penerima beasiswa Bidikmisi.
Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi harus mematuhi semua aturan yang telah
disetujui.
Pada tanggal 31 Oktober 2021 penulis melakukan interview singkat dengan
mahasiswa penerima bidik misi. Kendala yang dialami adalah lokasi rumah yang jauh
dari kampus sehingga harus menyewa tempat untuk tinggal selama kuliah. Lalu
tunjangan yang diberikan peerintah masih kurang sehingga banyak penerima
bidikmisi harus mencari tambahan uang dengan paruh waktu.

2
Penerima bidikmisi juga diminta mengikuti berbagai kegiatan di kampus
seperti, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan kegiatan lainnya. Menurut beberapa
sumber yang pernah saya wawancarai beberapa mahasiswa masih banyak yang
mempunyai kegiatan di luar kampus seperti kerja paruh waktu untuk mencukupi
biaya sehari-hari. Mahasiswa harus pintar membagi wartu agar semua berjalan lancar
tanpa kendala. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di
kampus yang nanti terlihat dari hasil IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Oeh karna itu
mahasiswa harus tetap berusaha mendapatkan IPK yang tinggi.
Menurut data hasil belajar/IP mahasiswa penerima basiswa bidikmisi FT UNP
prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Pendidikan Teknik Elektro, Pendidikan Teknik
Elektronika, Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Pendidikan Teknik
Mesin, dan Pendidikan Teknik Otomotif angkatan 2018-2019 yang didapatkan dari
pusat komputer UNP pada bulan September 2021 maka dapat dipaparkan dalam
Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Indeks Prestasi Mahasiswa FT UNP

Jurusan Tahun Masuk Rata-rata IPK BM


2018 3.44
Pendidikan Teknik Bangunan
2019 3.31
2018 3.38
Pendidikan Teknik Elektro
2019 3.45
2018 3.27
Pendidikan Teknik Elektronika
2019 3.30
2018 3.37
Pendidikan Teknik Informatikan
2019 3.44
2018 3.40
Pendidikan Teknik Mesin
2019 3.41
2018 3.41
Pendidikan Teknik Otomootif
2019 3.28
Sumber: Pusat Komputer Universitas Negeri Padang

3
Tabel 1 di atas merupakan gambaran indeks prestasi mahasiswa di Fakultas
Teknik UNP, mulai dari angkatan 2018-2019 prodi kependidikan. Dapat dilihat
bahwa indeks prestasi mahasiswa bidik Misi Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
tahun 2018-2019 tidak ada yang kurang dari IPK minimal yang di persyaratkan
bidikmisi yaitu 2.75. Namun IPK yang diperoleh mahasiswa penerima bidikmisi
Angkatan 2018-2019 tidak memenuhi kategori IPK “dengan pujian” seperti yang di
persyaratkan kampus dengan minimal 3.51. mahasiswa yang dikatakan berprestasi
dibidang akademik salah satu indicatornya adalah memiliki IPK “dengan pujian”.
Hal ini tentu tidak sesuai seperti tujuan dan harapan dikelurakannya
beasiswa Bidikmisi yang bertujuan untuk meningkatkan semua prestasi secara
penuh baik itu biaya kuliah maupun biaya hidup sehingga penerimanya focus untuk
berprestasi di perkuliahannya (Aji Suhendra, 2016).
Dalam keadaan ideal dengan bantuan biaya kuliah dan biaya hidup tersebut
mahasiswa penerimanya dapat terus meningkatkan indeks prestasi mereka hingga
mencapai hasil yang maksimal yaitu masuk dalam kategori sangat baik/pujian
dengan rentang indeks prestasi komulatyif 3,50 – 4,00 tetapi pada kenyataan
sebagian penerima masih berada pada kategori baik dengan rentang indeks prestasi
komulatif 3,00 – 3,49 bahkan sebagian kecil tidak mampu meraih batas indeks
prestasi komulatif yang ditetapkan Bidikmisi yaitu 3,00 dan dapat menyelesaikan
waktu yang ditetapkan selama 4 tahun.
Lebih lanjut penulis berupaya menelusuri permasalahan lain selain
permasalahan hasil belajar/indeks prestasi, berdasarkan hasil wawancara yang
penulis lakukan dengan mahasiswa peneriman Bidikmisi FT UNP prodi kependidikan
pada tanggal 25 Februari 2019 bahwa terdapat mahasiswa Bidikmisi yang sudah
berada pada semester 8 tetapi masih ada mata kuliah yang belum diselesaikan,
tentu hal ini akan mengakibatkan mahasiswa lulus lebih dari delapan semester,
sedangkan Bidikmisi hanya memberikan bantuan sampai semester 8 (delapan) bagi

4
program (S1). Berdasarkan interview via aplikasi chating dengan salah satu
mahasiswa penerima bidik misi angkatan 2018 mengenai nilai IPK yang kurang
memuaskan akibat dari kuliah daring selama pandemic Covid-19 dan ada
permasalah keluarga.
Berdasarkan uraian penelitian di atas, penulis tergugah melakukan penelitian
mengenai “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Penerima Beasiswa Bidikmisi di Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diindentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut :
1. Besarnya biaya pendidikan sebanding dengan jenjang pendidikan pendidikan
yang ditempuh.
2. Kondisi finasial keluarga menjadi hambatan bagi seseorang dalam melanjutkan
pendidikan.
3. Beasiswa yang disediakan tidak mencukupi biaya kebutuhan pendidikan.
4. Banyaknya kegiatan akademik dan non akademik mempengaruhi masa studi.
5. Kuliah daring selama Covid-19 menjadi kendala dalam perkuliahan serta dengan
adanya permasalahan dakam keluarga.
6. Perolehan IPK mahasiswa bidikmisi tidak mencukupi ketegori IPK berprestasi.
C. Batasan Masalah
Batasan masalah bertujuan untuk mengarahkan penelitian yang akan dicapai
serta ruang lingkup yang digunakan tidak terlalu luas. Dalam penelitian ini dibatasi
pada Pengaruh Beasiswa Bidikmisi dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Penerima
Beasiswa Bidikmisi Angkatan 2018-2019 program studi kependidikan di Fakultas
Teknik Universitas Negeri Padang.

5
D. Rumusan Masalah
Dari uraiaan latar belakang di atas, terdapat rumusan masalah yaitu
bagaimana Pengaruh Beasiswa Bidikmisi dengan Prestasi Belajar Mahasiswa
Penerima Beasiswa Bidikmisi Angkatan 2018-2019 program studi kependidikan di
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan agar mengetahui
bagaimana Pengaruh Beasiswa Bidikmisi dengan Prestasi Belajar Mahasiswa
Penerima Beasiswa Bidikmisi Angkatan 2019-2020 program studi kependidikan di
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain:
1. Input bagi mahasiswa Bidikmisi dalam rangka meningkatkan hasil belajarnya.
2. Sebagai input bagi dosen Penasehat Akademik (PA) mahasiswa Bidikmisi dalam
rangka keberlangsungan belajar mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti masalah
yang sama dengan penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai