1 PB
1 PB
Mine road works as a link to important locations, including mine sites with area
crushing plants, mineral processing plants, offices, employee housing and other places
in the mining area. The purpose of this study was to find out how important the
application of mining road SOPs is in reducing the incidence of property damage.
Research method by was descriptive with observation in the field. The results of the
study stated that after repairs were carried out, the mining road (MHR) had met the
standards according to the SOP that had been socialized both from the size of the
road width and the loot around the mine road that could cause the road to cause
damage. The company can also carry out maintenance of mining roads continuously
so that there are no more occurrences of property damage that can hamper mining
production.
Keywords: standard operating procedures, mining roads, property damage
Seminar Nasional Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo 2022: Optimalisasi
Potensi Digital Health di Masa Pascapandemi COVID-19, Kendari, 30 Oktober 2022 • Editor:
Jumakil, Syawal Kamiluddin Saptaputra, Ahid Hidayat • Kendari: Universitas Halu Oleo Press; 2022
473
Pendahuluan
Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang padat modal,
padat teknologi, dan resiko sangat besar. Agar kegiatan usaha pertambangan
memperoleh keuntungan yang besar maka diperlukan perencanaan jalan
secara matang sebelum kegiatan pertambangan dilakukan. Keuntungan yang
diharapkan akan tercapai seiring dengan tercapainya target produksi yang
ditetapkan oleh masing-masing perusahaan(1). Setiap operasi penambangan
memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam
lokasi penambangan dan sekitarnya. Jalan tambang berfungsi sebagai
penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area
crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan
dan tempattempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang
secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas
terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi
oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang
sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya
bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Kondisi jalan yang tidak sesuai dan cenderung dipaksakan akan mempengaruhi
tidak nyamannya operator alat untuk melintasi jalan, produktivitas umur
alat menurun, dan berpotensi menimbulkan kecelakaan tambang (1). Jalan
tambang adalah suatu infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan
dan sekitarnya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi
penting. Dalam kegiatan penambangan, jalan tambang memegang peranan
yang sangat penting, karena apabila kondisi jalan tambang yang didesain tidak
sesuai dengan sistem penambangan dan spesifikasi alat yang digunkan maka
akan menghambat laju kegiatan (2).
Dalam melakukan kegiatan penambangan perlu dilakukan pengendalian
terhadap bahaya dan resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan
kerja. Pengendalian tersebut bertujuan untuk menciptakan kegiatan
penambangan yang aman, efisien, dan produktif. Kecelakaan kerja terjadi
disebabkan oleh pekerja, alat kerja, dan lingkungan kerja, sehingga perlu
dilakukannya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam
melakukan kegiatan penambangan (3)
Property Damage atau kerusakan properti dapat berdampak pada kerugian
sosial atau ekonomi yang disebabkan oleh kegiatan pertambangan(4). Kerugian
yang dialami perusahaan bisa berasal dari kejadian yang tidak diingankan
Metode Penelitian
Metode penelitian adalah deskriptif yang dilakukan di lapangan dengan
cara melakukan pengukuran jalan hauling hingga menuju front maupun
pit penambangan dengan memperhitungkan jarak, lebar, dan kemiringan
dengan menyesuaikan standarisasi perhitungan teknis. Proses pengambilan
data yang dilakukan di lapangan yaitu dengan melakukan pengamatan secara
langsung mengenai studi kasus seperti melakukan pengukuran jarak, lebar,
dan kemiringan jalan dan aspek pendukung kegiatan pengangkutan seperti
melihat alat angkut yang digunakan di lapangan. Selain itu, pengolahan
datanya menggunakan fishbone di mana untuk mencari akar masalah dari
kejadian tersebut (sebab-akibat) dan membuat rencana perbaikan.
Hasil
Gambar 1 Lokasi kejadian dalam tambang tahun 2022 (sumber: data sekunder PT
X).
Pembahasan
Jalan Pertambangan adalah jalan khusus yang diperuntukan untuk kegiatan
pertambangan dan berada di area pertambangan atau area proyek yang terdiri
atas jalan penunjang dan jalan tambang(6).
Rencana Perbaikan
Rencana perbaikan meliputi beberapa hal berikut ini.
1) Man. Man dalam hal ini adalah pengawas memberikan arahan pentingnya
keselamatan pengoperasian unit kepada operator dengan cara disampaikan
pada saat P5M/Safety Talk.
2) Method. Pembuatan standar operasional prosedur pembuatan jalan
tambang sebagai pedoman untuk menghindari terjadinya property damage.
3) Material. Salah satu upaya untuk menghindari terjadinya property damage
pada jalan tambang adalah dengan menyediakan stock quarry yang banyak.
4) Environment. Menyediakan manpower khusus dan alat khusus untuk
maintenance jalan tambang/ hauling road.
Selain itu upaya preventif yang dapat dilakukan dalam rangka mencegah
atau meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja yang juga turut berpengaruh
terhadap property damage antara lain:
1) Penerapan manajemen risiko yang digunakan dalam mengidentifikasi
bahaya, resiko serta pengendalian bahaya dan resiko terhadap pekerjaan
yang dilakukan (7).
2) Penerapan standar operasional prosedur (SOP), hal tersebut dimaksudkan
agar pekerjaan dapat berjalan secara optimal, tepat sasaran, dan terasa
manfaatnya sebagai upaya mencegah terjadinya penyakit kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja (8).
3) Pemasangan tanda, rambu serta informasi kesehatan dan keselamatan
kerja di lokasi kerja, yang dapat memberikan informasi kepada pekerja
dalam memahami bahay dan risiko di tempat kerja. Diperlukan sosialisai
Evaluasi Hasil
Penerapan Standar Operasional Prosedur memiliki peranan penting dalam
menurunkan potensi terjadinya property damage pada jalan tambang. Setelah
dilakukan perbaikan, jalan tambang (MHR) telah memenuhi standar sesuai
SOP dan IK yang telah disosialisasikan dari aspek ukuran lebar jalan maupun
spoil yang ada di sekitar jalan tambang yang dapat menyebabkan penyempitan
jalan. Sebelum dilakukan kegiatan pembuatan jalan tambang, akan dilakukan
assessment terlebih dahulu. Sosialisasi SOP dan IK setelah kegiatan assessment
dan sebelum kegiatan pembuatan jalan tambang. Perawatan secara continue
jalan tambang sesuai SOP dan IK yang telah disosialisasikan.
Standar mengenai jalan pertambangan dijelaskan dalam lampiran 1
Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik. Adapun kaidah tersebut meliputi:
Dimensi jalan tambang/produksi yang meliputi lebar jalan, grade, radius
tikungan, dan super elevasi. lebar jalan tambang/produksi mempertimbangkan
alat angkut terbesar yang melintasi jalan tersebut paling kurang (a) tiga
setengah kali lebar alat angkut terbesar, untuk jalan tambang dua arah; (b) dua
kali lebar alat angkut terbesar, untuk jalan tambang satu arah; (c) lebar jalan
pada jembatan sesuai ketentuan di atas.
Pada setiap jalan tambang/produksi tersedia tanggul pengaman di
sisi luar badan jalan dengan tinggi sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat)
diameter roda kendaraan terbesar dan memperhitungkan potensi air limpasan
dan/atau material lepas yang dapat masuk ke jalan. Dalam hal jalan tambang/
produksi menggunakan tipe boxcut, tanggul dapat tersedia. Dalam hal kondisi
jalan tambang/produksi menggunakan tipe boxcut dan berpotensi material
lepas, dilakukan penguatan lereng;
Kesimpulan
Dengan menerapkan SOP pembuatan jalan tambang, maka diharapkan
kejadian property damage yang terjadi di area jalan tambang dapat berkurang.
Perusahaan juga dapat melakukan maintanance jalan tambang secara continyu
agar tidak ada lagi kejadian property damage yang dapat menghambat produksi
tambang.
Daftar Pustaka
1. Aldiyansyah A. Analisis Geometri Jalan di Tambang Utara pada PT. Ifishdeco
Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi
Tenggara. J Geomine. 2016;4(1).
2. Sari AS, Fadillah A, Saputra RA. Kajian Teknis Aanalis Resiko Jalan Tambang
Batubara PT. Pasir Walannae, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. J
Sumberd Bumi Berkelanjutan. 2020;2(1):53–9.