Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

REVITALISASI BANK SAMPAH BERINGIN DI DESA BULUH CINA DALAM


RANGKA MENINGKATKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DAN
KESEHATAN DI DESA BULUH CINA
PELAKSANA
Fifia Chandra SKM,MKM
NIDN:00220337108
Afifah Marwa Marbun

Amanda Riska Damayanti

Fatimah Rafsanjani

Fernando Mikeceal

Kevin Lastua Ambarita

Marcela Hanindya Putri

Reinward Immanuel Tambunan

Sanni H.Simangunsong

Sri Ariyani S

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU, Juni-Agustus 2023
1 Judul Kegiatan : Revitalisasi Bank Sampah Beringin di Desa Buluh Cina Dalam Rangka
Meningkatkan Kebersihan Lingkungan dan Kesehatan di Desa Buluh
Cina

2 Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap : Fifia Chandra, SKM, MKM

b. NIP/NIDN : 197103222000122001/0022037108

c. Jabatan Funsional : Asisten ahli

d. Pangkat/Golongan : penata muda tingkat 1/IIIb

e. Fakultas/Jurusan : Kedokteran/Preklinik

f. Alamat Rumah : Jl. Arjuna Gg. Anggrek No. 3 Labuh Baru Timur

g. HP/e-mail : 081318390946/ fifia.chandra@gmail.com

3 Anggota (1)

a. Nama Lengkap : dr. Arfianti, M. Biomed, MSc, PhD

b. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

c. NIDN : 0022067207

4 Jarak lokasi kegiatan : 37 Km

5 Jumlah mahasiswa terlibat : 6 Orang

6 Jangka Waktu Penelitian : Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun

7 Pembiayaan

a. Dana disetujui : Rp. 14.500.000 (empat belas juta lima ratus ribu Rupiah)

b. Sumber dana : PNBP FK UNRI tahun 2023

HALAMAN PENGESAHAN PENGABDIAN

Pekanbaru, 28 Februari 2023


Menyetujui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Riau Ketua Peneliti,

dr. Arfianti, M.Biomed., M.Sc., Ph.D Fifia Chandra, SKM, MKM


NIP. 1972062220000122002 NIP. 197103222000122001

Mengetahui,
Ketua LPPM Universitas Riau

Prof. Dr. Mubarak, M.Si

ii
NIP. 196512081992031008
RINGKASAN KEGIATAN PENGABDIAN

Salah satu tantangan terbesar aspek lingkungan hidup, baik di daerah perkotaan

maupun pedesaan adalah sampah. Sampah pada dasarnya merupakan konsekuensi atas

keberadaan aktivitas manusia Pada tahun 2022, Kabupaten Kampar, Riau terhitung

mengontribusikan 366 ton timbunan sampah harian, mengakumulasikan 133.625 ton

sampah di akhir tahun yang sama, menjadikan Kabupaten Kampar menjadi kontributor

sampah keempat terbesar setelah Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten

Indragiri Hilir.

Dampak sampah sangat mempengaruhi semua aspek kehidupan, di antaranya dalam

bidang kesehatan lingkungan dan kesehatan individu. Sampah sangat berdampak buruk

bagi Kesehatan lingkungan, diantaranya pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran

tanah, dan gangguan estetika. Selain itu, sampah juga merupakan suatu hal yang akan

mengancam kesehatan individu dan masyarakat sehingga menimbulkan sumber dari

berbagai penyakit, seperti diare, tifus, disentri, jamur, kolera, penyakit kulit, dan juga

gangguan sistem pernapasan. Dalam upaya menanggulangi masalah tersebut, sangat perlu

dilakukan pengelolaan sampah yang baik dan benar. Berdasarkan Undang-Undang Nomor

18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menegaskan bahwa sampah idealnya dilihat

melalui perspektif yang berbeda dalam proses pengelolaannya; sampah tidak lagi dianggap

sebatas substansi sisa tanpa nilai dan tanpa manfaat menjadi materi berprospek.

Pengolahan sampah yang dapat memberikan nilai tambah pada sampah adalah proses

pengolahan dengan prinsip reduce, reuse, dan recycle atau biasa dikenal sebagai prinsip 3R

pengolahan sampah. Prinsip ini dapat diterapkan melalui program bank sampah.

Didapatkannya pemecahan masalah dari sistem manajemen Bank Sampah Beringin Jaya.

Ditemukannya pendekatan yang efektif kepada masyarakat untuk merevitalisasi Bank

Sampah Beringin Jaya. Terpecahkannya permasalahan keberadaan pemulung Bank


iii
Sampah Beringin Jaya.Didapatkannya cara meningkatkan skill pengelola bank sampah

dalam melaksanakan program Bank Sampah Beringin Jaya.

Manfaat dari pengabdian masyarakat ini berupa:

1. Berjalannya kembali program Bank Sampah Beringin Jaya dengan sistem manajemen

yang telah diperbaharui.

2. Tersosialisasikannya kembali Bank Sampah Beringin Jaya kepada masyarakat Kampung

Pelita Medika Desa Buluh Cina.

3. Adanya jalan keluar Terjadinya perbaikan tingkat kesehatan lingkungan yang akan

meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

4. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara kolektif melalui lingkungan yang lebih

baik.

iv
IDENTITAS ANGGOTA PENGABDIAN

Kegiatan Kukerta Integrasi Desa buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten
Kampar terdiri dari 10 orang. Berikut adalah identitas anggota Kukerta
N NAMA NIM PROGRAM FAKULTAS
O STUDI

1 Afifah Marwa Marbun 2108113788 Pendidikan Fakultas


Dokter Kedokteran

2 Amanda Riska Damayanti 2101112843 Ilmu Fakultas Ilmu


Komunikasi Sosial dan Ilmu
Politik

3 Fatimah Rafsanjani 2108156579 Pendidikan Fakultas


Dokter Kedokteran

4 Fernando Mikeceal 2003136028 Fisika Fakultas


Matematika dan
Ilmu
Pengetahuan
Alam

5 Kevin Lastua Febrian 2006126082 Kehutanan Fakultas


Ambarita Pertanian

6 Marcela Hanindya Putri 2001125476 Hubungan Fakultas Ilmu


Internasional Sosial dan Ilmu
Politik

7 Reinward Immanuel 2002114076 Manajemen Fakultas


Tambunan Ekonomi dan
Bisnis

8 Sanni H.Simangunsong 2105113399 Pendidikan Fakultas


Biologi Keguruan dan
Ilmu
Pendidikan

v
9 Sri Ariyani Sitorus 2105113282 Pendidikan Fakultas
Biologi Keguruan dan
Ilmu
Pendidikan

10 Yusron ‘Ariq 2108113794 Pendidikan Fakultas


dokter Kedokteran

vi
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kehadiarat Allah SWT ,atas rahmat dan karunia –

Nya ,kita masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Kuliah

Kerja nyata.Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar

Muhammad SAW dan para sahabatnya ,yang telah memberikan tauladan baik bagi

umatnya,sehingga kami dapat melaksanakan penyusunan laporan kegiatan Kuliah Kerja

Nyata dengan judul “Revitalisai Bank Sampah Beringin di Desa Buluh Cina Dalam

Rangka Meningkatkan Kebersihan Lingkungan dan Kesehatan di Desa Buluh Cina”.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Kegiatan Kuliah Kerja

Nyata (KUKERTA) di antaranya :

1. Ibu Fifia Chandra ,SKM.MKM (DPL)

2. Bapak Azrianto,STP (Kepala Desa Buluh Cina ) Beseta staffnya

3. Ibu- ibu PKK Desa Buluh Cina

4. Seluruh Masyarakat Desa Buluh Cina

Laporan Kuliah Kerja Nyata ini, kami susun berdasarkan kegiatan yang kami lakukan

selama pengabdian di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar yang

dilkasankan selama 40 hari dari tanggal 5 Juli 2023.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa

S1 khususnya mahasiswa-mahasiswi Universitas Riau sebagai salah satu syarat yang harus

ditempuh mahasiswa dalam menempuh program Pendidikan S1 serta bentuk implementasi

dari Tri Dharma Perguruan Tinggi ,yaitu Dharma Pendidikan dan Pengajaran yang telah

dilaksanakan pada kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL),Dharma penelitian yang

vii
masih dalam proses dan Dharma pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan dalam

KKN.Program kegiatan KKN yang telah disusun dapat dilaksanakan dengan bai katas

kerja sama dari berbagai pihak,terutama apparat kelurahan dan Masyarakat Desa Buluh

Cina.

Dalam menyusun laporan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi

penulisan maupun susunan laporan ini, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat

membangun sangat diharapakan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bisa

bermanfaat bagi pembaca dan juga bermanfaat bagi penyusun khususnya.

Pekanbaru, September 2023

Penyusun

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PENGABDIAN..................................................................ii


RINGKASAN KEGIATAN PENGABDIAN.....................................................................iii
IDENTITAS ANGGOTA KEGIATAN PENGABDIAN...................................................v
KATA PENGANTAR.........................................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Analisis Situasi.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................3
1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian............................................................................3
1.4 Manfaat Kegiatan..............................................................................................4
1.5 Masyarakat Sasaran..........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................5
2.1 Tinjauan Teoritis...............................................................................................5
2.1.1 Sampah....................................................................................................5
2.1.2 Bank Sampah...........................................................................................7
2.2 Kerangka Pemikiran Kegiatan..........................................................................9
BAB III METODE PENERAPAN.................................................................................10
3.1 Rancangan Program..........................................................................................10
3.2 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan........................................................................11
3.3 Masyarakat Sasaran..........................................................................................11
3.4 Teknik Penyelesaian Masalah...........................................................................11
BAB IV HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN..................................................12
4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran............................................................12
4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat......................................12
4.3 Solusi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat........................................13
4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program............................................................14
4.5 Evaluasi Pelaksanaan........................................................................................17
BAB V PENUTUP........................................................................................................19
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................19
5.2 Rekomendasi.....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................21
ix
LAMPIRAN........................................................................................................................22
A. Surat Keterangan Bermitra...............................................................................22
B. Dokumentasi Kegiatan......................................................................................23
C. Berita Acara Pelaksanaan Lokakarya...............................................................35

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah bentuk pengamalan Tri

Dharma Perguruan Tinggi, yang dipadukan dengan metode pemberian pengalaman belajar

dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan Masyarakat. KKN

dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi dalam upaya meningkatkan isi dan bobot Pendidikan

bagi mahasiswa dan mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada Pendidikan tinggi.

Secara lebih nyata, KKN merupakan media penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di

Masyarakat secara sistematis dalam program pemberdayaan Masyarakat. Diharapkan

dengan KKN dapat menjadi pendorong pengembangan riset terapan secara mutualistik

dalam rangka membnatu menyelesaikan permasalahan di Masyarakat serta dapat

mengembangkan kepekaan rasa dan kondisi sosial mahasiswa.

Salah satu tantangan terbesar aspek lingkungan hidup, baik di daerah perkotaan

maupun pedesaan adalah sampah. Sampah pada dasarnya merupakan konsekuensi atas

keberadaan aktivitas manusia. Sampah adalah efek samping segala aktivitas manusia yang

tidak akan hilang, sehingga solusi dari masalah sampah adalah pengelolaan sampah itu

sendiri.

Pada tahun 2022, Kabupaten Kampar, Riau terhitung mengontribusikan 366 ton.

timbulan sampah harian, mengakumulasikan 133.625 ton sampah di akhir tahun yang

sama, menjadikan Kabupaten Kampar menjadi kontributor sampah keempat terbesar

setelah Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Indragiri Hilir. [1]

Dampak sampah sangat mempengaruhi semua aspek kehidupan, di antaranya dalam bidang

kesehatan lingkungan dan kesehatan individu. Sampah sangat berdampak buruk bagi

Kesehatan lingkungan, diantaranya pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah,

dan gangguan estetika. Selain itu, sampah juga merupakan suatu hal yang akan
mengancam kesehatan individu dan masyarakat sehingga menimbulkan sumber dari

berbagai penyakit, seperti diare, tifus, disentri, jamur, kolera, penyakit kulit, dan juga

gangguan sistem pernapasan. Dalam upaya menanggulangi masalah tersebut, sangat perlu

dilakukan pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Bank sampah memiliki banyak kelebihan karena dapat menjadi sumber pendapatan

tambahan warga, pengendali sampah yang menjadi sumber penyakit, dan menjadi daya

tarik pariwisata. Desa Buluh Cina yang merupakan desa wisata telah melakukan

pengelolaan sampah melalui pembentukan bank sampah yang diberi nama Bank Sampah

Beringin Jaya .

Bank Sampah Beringin Jaya merupakan binaan Universitas Riau di Desa Buluh Cina

Kabupaten Kampar, Riau yang secara resmi beroperasi pada tanggal 26 Agustus 2019.

Peresmian tersebut dilaksanakan bersamaan dengan penandatanganan perjanjian kerja

sama dengan Bank Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota

Pekanbaru yang berperan sebagai pengepul sampah dari Bank Sampah Beringin Jaya Desa

Buluh Cina.

Dengan terlaksananya program Bank Sampah Beringin Jaya ini, masyarakat di

Kampung Pelita Medika di Desa Buluh Cina sudah menunjukkan bahwa sudut pandang

mereka terhadap pentingnya pengelolaan sampah mulai berubah ke arah yang lebih baik,

Hasil evaluasi 1 bulan (4 minggu) setelah bank sampah beroperasi menunjukkan tren yang

positif dimana telah memiliki sebanyak 41 nasabah yang aktif menabung di Bank Sampah

Beringin Jaya.

Namun, selang beberapa bulan sejak beroperasinya program, minat masyarakat mulai

menurun akibat beberapa faktor, di antaranya kebanjiran yang terjadi di akhir tahun 2019

di Kampung Pelita Medika Desa Buluh Cina yang menghambat aktivitas masyarakat

sehingga menurunkan minat untuk menabung di bank sampah, mengakibatkan penurunan

2
tren nominal tabungan nasabah Penurunan minat masyarakat juga dipicu oleh terjadinya

pandemi COVID-19 pada awal 2020 sehingga aktivitas Bank Sampah Beringin Jaya

semakin mengalami penurunan dan akhirnya terhenti.

Dengan potensi yang terlihat pada awal berdirinya Bank Sampah Beringin Jaya,

peralihan pandemi COVID-19 menjadi endemi di Indonesia, semakin bertumbuhnya

perekonomian setelah terpuruknya ekonomi selama pandemi COVID-19, dan adanya

keinginan warga Desa Buluh Cina untuk meningkatkan potensi desa wisata di Buluh Cina,

diperlukan Revitalisasi dari Bank Sampah Beringin Jaya.

Berdasarkan uraian di atas, KUKERTA Integrasi Universitas Riau tahun 2023

mengangkat tema kegiatan dengan “Revitalisasi Bank Sampah Beringin di Desa Buluh

Cina Dalam Rangka Meningkatkan Kebersihan Lingkungan dan Kesehatan di Desa Buluh

Cina”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengedukasi Masyarakat tentang pentingnya Bank Sampah dalam

pengelolaan sampah dan Manajemen Bank Sampah?

2. Bagaimana cara meningkatkan kepedulian Masyarakat terhadap pentingnya Bank

Sampah dalam pengelolaan sampah?

3. Bagaimana cara meningkatkan skill pengelola bank sampah dalam melaksanakan

program Bank Sampah Beringin Jaya?

1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian

1. Merupakan perwujudan peran Kukerta UNRI dalam mengedukasi Masyarakat

tentang pentingnya Bank Sampah dalam pengelolaan sampah dan Manajemen Bank

Sampah

2. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang kondisi kehidupan yang

terdapat pada Masyarakat dan dapat mengimplementasikan disiplin ilmu yang ada.
3
3. Memberikan edukasi dan meningkatkan kepedulian Masyarakat serta skill pengelola

bank sampah dalam melaksanakan program Bank Sampah Beringin Jaya.

1.4 Manfaat Kegiatan


Kegiatan ini bermanfaat bagi mahasiswa dalam melatih memecahkan masalah yang

ada di desa Buluh Cina. Dengan adanya KUKERTA ini mahasiswa mendapatkan

pengalaman baru mengenai cara berinteraksi kepada Masyarakat. Selain itu mahasiswa

juga mampu memberikan edukasi terhadap semua masyarakat di desa tersebut agar tetap

peduli tentang pentingnya Bank Sampah dalam mengatasi sampah yang ada. Adapun

kegiatan lain yang juga bermanfaat dalam kegiatan kukerta ini antara lain yaitu:

1. Memberikan sosialisasi kepada Masyarakat tentang pentingnya Bank Sampah dalam

pengelolaan samah dan manajemen bank sampah.

2. Memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya mengenal sampah

3. Memberikan edukasi kepada Masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah

yang benar.

1.5 Masyarakat Sasaran


Adapun Masyarakat yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah Masyarakat
Desa Buluh Cina, Ibu PKK, dan Siswa SD di Desa Buluh Cina.

4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis


2.1.1 Sampah

Secara umum, jenis sampah digolongkan menjadi dua, yaitu sampah organik atau

yang biasa disebut sampah basah dan sampah anorganik disebut sampah kering. Sampah

organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, antara lain serasah, dedaunan,

dan sampah dapur termasuk sisa makanan. Contoh sampah anorganik antara lain: kertas,

plastik, kaleng, botol, besi, dan aneka logam. Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi

sedangkan sampah organik dapat terdegradasi dan hancur secara alami. [2]

Selain organik dan anorganik, berdasarkan sifat kimiawi, sampah dibagi menjadi 3

macam, yaitu sampah organik, anorganik, dan B3.

1. Sampah organik

Sampah organik ini memiliki sifat yang dapat terurai oleh pengurai biologis atau

dekomposer sehingga mudah membusuk. Misalnya seperti, dedaunan, sisa makanan, buah

dan lain sebagainya.

2. Sampah anorganik

Sampah anorganik secara alamiahnya sangat susah diuraikan oleh dekomposer dan

juga tidak membusuk. Sampah ini biasanya berasal dari material bumi seperti logam,

minyak bumi dan lain sebagainya. Plastik, kaleng, botol minuman, dan kaca merupakan

sampah yang sering nampak disekitar masyarakat.

3. Sampah B3 (bahan beracun dan berbahaya)

Jenis sampah ini memiliki sifat yang dapat merusak fungsi dan meracuni tubuh

manusia karena sifat kimianya. Biasanya sampah ini dihasilkan dari kegiatan pabrik, bahan

kimia di rumah sakit dan lain sebagainya.


Dalam Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, jenis

dan sumber sampah yang diatur adalah:

1. Sampah Rumah Tangga

Sampah yang berbentuk padat yang berasal dari sisa kegiatan sehari hari di rumah

tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik dan dari proses alam yang berasal dari

lingkungan rumah tangga. Sampah ini bersumber dari rumah atau dari komplek

perumahan.

2. Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

Sampah rumah tangga yang berasal dari pusat pusat aktivitas manusia, seperti pasar,

kantor dan lain sebagainya.

3. Sampah Spesifik

Sampah rumah tangga atau sampah sejenis rumah tangga, yang dikelola dengan cara-

cara tertentu seperti sampah yang mengandung B3, sampah medis, sampah akibat bencana,

puing bongkaran, sampah yang secara teknologi belum dapat diolah, sampah yang timbul

secara periode (sampah hasil kerja bakti). Sampah sejenis sampah rumah tangga contohnya

adalah sampah dari rumah warga yang berasal dari daerah niaga, daerah istimewa, sarana

sosial, sarana umum, dan atau sarana lainnya. [3]

UU Pengelolaan Sampah menjelaskan aturan dan misi yang menjelaskan bahwa

pengelolaan sampah idealnya diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, keadilan,

keberlanjutan, keadilan, kesadaran, kebersamaan, keselamatan, keamanan, dan nilai

ekonomi.

Terdapat lima aspek yang menjelaskan pendekatan yang harus dilakukan dalam

penyelesaian problem dalam manajemen sampah:

1. Aspek Hukum

7
Absennya kebijakan tertulis objektif dan kolektif yang menyebabkan iregularitas

dan inkonsistensi tiap-tiap daerah dalam menentukan dasar hukum pengelolaan

sampah.

2. Aspek Institusi

Absennya badan yang secara khusus mengawasi proses pengelolaan sampah

nasional memberikan kemudahan bagi pelaku di bidang pengelolaan sampah untuk

melakukan pekerjaannya tanpa mengikuti aturan.

3. Aspek Pendanaan

Pandangan umum masyarakat terhadap sampah yang menganggap sampah sebagai

materi tanpa nilai. Jika persepsi ini dapat diubah, masyarakat akan sadar akan

potensi ekonomi sampah yang secara tidak langsung akan mengarahkan proses

pengolahan sampah skala besar yang lebih baik.

4. Peran Serta Masyarakat

Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengolaan sampah masih sangat

kurang, sehingga menurunkan minat masyarakat untuk melakukan pengelolaan

sampah yang baik dan benar.

5. Teknologi

Keterbatasan teknologi dalam pengelolaan sampah memerpanjang proses

pengelolaan sampah yang efektif efisien.

Tempat penampungan (TP) harus diaktifkan kembali dengan sistem yang jelas, tepat

sasaran, dan menyeluruh dan tersedia di lokasi-lokasi yang strategis. Tempat pembuangan

akhir (TPA) yang terstandarisasi adalah infrastruktur paling awal yang diperlukan untuk

keberlangsungan pengelolaan sampah. [4]

2.1.2 Bank Sampah

8
Bank sampah adalah upaya pemberdayaan masyarakat, termasuk dari aspek

ekonomi. Bank sampah dapat disebut sebagai tempat pengumpulan dan pemilahan sampah

yang sifatnya dapat didaur ulang dan masih memiliki potensi nilai jual. Bank sampah pada

prinsipnya sangat melibatkan masyarakat dalam keberlangsungannya. Bank sampah

‘memaksa’ masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah dengan strategis sehingga

alokasi sampah ke TPA berkurang dan berpotensi menjadi sumber pendapatan tambahan

jangka panjang bagi anggota.

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu ideasi dalam upaya pembangunan

melalui pengembangan potensi sumber daya sekitar untuk dimanfaatkan dengan harapan

meningkatkan taraf hidup manusia. Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk

menstimulasi terbentuknya kecakapan suatu komunitas agar mampu melakukan

pengelolaan masyarakat secara mandiri, serta mampu menemukan resolusi dari

kemungkinan hambatan di masa depan.

Keikutsertaan warga adalah komponen penting untuk terjalannya program bank

sampah agar tujuan bank sampah dalam aspek pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat terlaksana.

Bank sampah menggunakan sistem pengolahan sampah 3R yaitu reduce, reuse, dan

recycle. Metode tersebut efektif sebagai solusi dari masalah penumpukan sampah rumah

tangga. Reduce adalah upaya pengurangan aktivitas sehingga mengurangi munculnya

sampah baru. Reuse adalah mempergunakan sampah kembali. Recycle adalah upaya

pengolahan ulang sampah menjadi objek baru dengan nilai ekonomi. Sampah yang

dikumpulkan masyarakat dipilah terlebih dahulu berdasarkan jenisnya sebelum disetor ke

bank sampah. Tabungan sampah yang telah disetorkan dapat dibarter dengan perlengkapan

harian dan juga jasa binatu Tchobanoglus menyatakan bahwa sampah adalah limbah solid

9
dari aktivitas manusia dan hewan yang dianggap tidak bernilai. Diharapkan dengan adanya

program bank sampah, masyarakat dapat terdorong untuk berperan aktif dalam

mengumpulkan, menyeleksi, dan mendapat keuntungan dari menambung sampah.

2.2 Kerangka Pemikiran Kegiatan

Kurangnya kepedulian masyarakat Kurangnya motivasi Kurangnya pengetahuan siswa tentang

Survei lokasi,wawancara dan rancangan kegiatan serta secara

Masyarakat mengetahui Meningkatnya motivasi Terbentuknya bank sampah

10
11
BAB III
METODE PENERAPAN

3.1 Rancangan Program

Langkah-langkah atau tahap – tahap yang dilakukan dalam melakukan kegiatan,

Kukerta Integrasi Desa Buluh Cina yaitu:

1. Survei lokasi kegiatan dan pemberitahuan untuk melakukan kegiatan pengabdian

kepada masyarakat di Desa Buluh Cina dan menghubungi dosen pembimbing

lapangan

2. Mahasiswa mengirimkan surat pengantar LPPM ke Kantor Desa Buluh Cina

3. Kepala Desa di Desa Buluh Cina mengeluarkan surat balasan kepada mahasiswa

yang akan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Buluh

Cina

4. Memilih ketua tim, wakil ketua, sekretaris, bendahara, koordinator acara, humas,

dan kominfo untuk mengatur kekompakan sebuah tim dalam menjalankan

kegiatan.

5. Menentukan potensi desa dengan cara berdiskusi dengan Bapak Kepala Desa

Buluh Cina beserta tokoh masyarakat dan kepemudaan bersama Tim Kukerta

UNRI.

6. Masing-masing anggota membuat akun Kukerta dan melakukan pendaftaran

kukerta oleh ketua tim melalui portal kukerta LPPM Universitas Riau.

7. Menentukan proker utama dan proker pendukung untuk kegiatan KUKERTA

selama 40 hari.

8. Menentukan penanggung jawab dari masing-masing proker untuk menjaga

kelancaran dari setiap proker yang telah dibuat.

9. Melaksanakan kegiatan Kukerta selama 40 hari.


3.2 Lokasi dan waktu pelaksanaan

Lokasi Tim KUKERTA melakukan program kerja dengan target yaitu adalah di Desa

Buluh Cina yang dilaksanakan mulai dari tanggal 05 juni -19 Agustus 2023 di Desa

Buluhcina.

3.3 Masyarakat Sasaran

Adapun masyarakat yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat

Desa Buluh Cina, ibu PKK, Siswa SD dan SMP di Desa Buluh Cina.

3.4 Teknik Penyelesaian Masalah

Teknik menyelesaikan masalah dalam pelaksanaan kegiatan kukerta, kami dibina

oleh bapak kepala desa, ibu-ibu PKK dan masyarakat Desa Buluh Cina mulai dari

observasi, diskusi membahas tentang program kerja dan pelaksanaannya lalu langsung

terjun kelapangan untuk melaksanakan program kerja. Sehingga kami dapat melaksanakan

beberapa program kerja dengan baik

13
BAB IV
HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN

4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

Desa Buluhcina merupakan satu dari 9 Desa di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten

Kampar, Provinsi Riau. Desa ini terdiri menjadi empat dusun, yaitu Dusun I-IV. Dusun I

dan II berada di seberang Sungai Kampar, sedangkan Dusun III dan IV berada di sebelum

sungai tersebut. Sebelum peresmian Jembatan Gantung Duo Suku pada tanggal 21 Februari

2023, kedua dusun terbagi dengan jelas dikarenakan akses menuju Dusun I dan II terbatas

pada penggunaan kapal maupun roro (kapal kecil).

Mata pencaharian dbc didominasi oleh wirausaha, termasuk nelayan, petani kebun,

dan pedagang. Adapun mata pencaharian lain termasuk PNS dan pekerja kantoran yang

berbasis di luar dbc. Mata pencaharian utama desa ini adalah nelayan keramba, sehingga

keadaan cuaca tidak begitu memengaruhi dinamika pencaharian tersebut seperti halnya

nelayan lepas.

Keadaan musiman yang sering terjadi di dbc adalah musim hujan yang berakhir

dengan banjir. Keadaan banjir di dbc termasuk keadaan cukup berat karena luapan air pada

musim hujan umumnya mencapai rumah warga dan berpotensi merusak perabotan maupun

struktur rumah warga. Namun, warga juga mendapatkan benefit berupa kemudahan

mendapatkan ikan pada musim hujan, sehingga nelayan keramba juga mendapatkan

penghasilan tambahan dari menangkap ikan seperti nelayan lepas.

4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat

Desa Buluhcina adalah desa pariwisata yang memenangkan penghargaan Anugerah

Desa Wisata Indonesia tahun 2022. Adapun objek wisata yang terkenal di desa ini adalah

Taman Wisata Alam Buluhcina dan Tampat Putri Empat di Dusun III dan IV dbc.
Acara khas dari desa ini adalah Pacu Sampan yang pernah diselenggarakan untuk

Piala Presiden pada tahun 2004. Acara ini kemudian vakum dan kembali diselenggarakan

untuk pertama kalinya pada tahun 2023 untuk memperebutkan Piala Bupati Kampar.

Potensi terbesar Desa Buluhcina adalah wisata alamnya yang terpusat pada sungai,

danau, dan hutan. Peningkatan value dari ketiga aspek tersebut dapat direalisasikan dengan

penambahan, revitalisasi, dan perawatan objek wisata sekaligus infrastruktur penunjangnya

sekaligus pembaharuan sistem untuk akses kepada pengunjung, baik dari segi informasi,

mobilisasi, dan pendataan untuk desa sendiri.

Objek wisata yang telah ada baiknya mendapatkan sarana tambahan yang pasti

meningkatkan tingkat kepuasan pengunjung, seperti toilet, musola, tempat sampah, dan

titik-titik tertentu untuk pengunjung. Hendaknya sarana untuk peristirahatan dan makan

dipisah dengan sarana untuk menikmati alam (sightseeing area).

Salah satu aspek yang sangat memengaruhi minat masyarakat adalah kebersihan.

Daerah objek wisata idealnya memiliki tempat sampah yang memadai dan terawat. Salah

satu usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan adalah pengerahan ranger

kebersihan yang dapat mendampingi pengunjung untuk memberikan arahan dan penjelasan

terkait menjaga kebersihan. Pemerintah desa juga dapat membuat pengumuman audio

terkait kebersihan maupun informasi lain kepada pengunjung secara berkala.

Infrastruktur yang telah ada maupun yang akan dikembangkan hendaknya memiliki

akses yang baik dan mendapatkan perawatan berkala yang dapat memastikan kualitasnya

untuk digunakan secara jangka panjang. Perawatan berkala yang baik juga dapat menekan

biaya perawatan jangka panjang dan meningkatkan tingkat kepuasan pengunjung yang

kembali berkunjung.

4.3 Solusi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat


Potensi desa yang telah dijabarkan dapat dicapai dengan kerjasama yang baik antara

kader desa dan masyarakat setempat. Desa dan para kader disarankan untuk melakukan
15
penyuluhan, sosialisasi, dan lokakarya yang bersifat komprehensif, aplikatif, dan berkala

kepada masyarakat untuk meningkatkan potensi wisata alam dbc, karena perbaikan

keseluruhan kualitas objek wisata desa ini akan dapat meningkatkan daya saing dan minat

pengunjung luar dan dapat membuka kesempatan pengembangan pariwisata yang lebih

besar.

4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program

Sasaran dari keseluruhan kegiatan adalah masyarakat desa buluh cina.. Ketercapaian

program selama 40 hari secara garis besar adalah baik. Adapun penjabaran kegiatan yang

telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Program Program Kegiatan Indikator Luaran


Utama Pendukung Ketercapaian

Unggulan Renovasi Bank Gotong royong Terlaksana renovasi Dokumentasi dan pembagian
Sampah Beringin berupa Bank Sampah Desa via media sosial (video, foto,
Jaya Desa pengecatan Buluhcina dan caption)
Buluhcina dan
pembersihan
bagian dalam
maupun luar
bank sampah

Pembuatan pot Tim kukerta Terlaksana Dokumentasi dan pembagian


vertical garden dari membuat pembuatan pot via media sosial (video, foto,
pipa PVC rangkaian pot vertical garden dari dan caption)
PVC vertical pipa PVC
garden untuk
dibagikan dan
dijadikan
contoh ke
masyarakat

Pembuatan pot Tim kukerta Terlaksana Dokumentasi dan pembagian


vertical garden dari membuat pembuatan pot via media sosial (video, foto,
botol minum plastik rangkaian pot vertical garden dari dan caption)
bekas vertical garden botol minum plastik
dari botol bekas
minuman
plastik bekas
untuk
dibagikan dan
dijadikan
contoh ke
16
masyarakat.

Pembuatan biopori Membuat Terlaksana Dokumentasi dan pembagian


lubang biopori pembuatan biopori via media sosial (video, foto,
sedalam 1 dan caption)
meter untuk
tempat
pembuangan
sampah
organic untuk
diubah
menjadi pupuk
kompos.

Pembagian flyer Membagikan Terlaksana Dokumentasi dan pembagian


stunting flyer mengenai pembagian flyer via media sosial (video, foto,
informasi stunting dan caption)
bahayanya
stunting untuk
anak-anak dan
cara
pencegahan
nya kepada
masyarakat
sekitar

Pengumpulan Mengumpulka Terlaksana Dokumentasi dan pembagian


sampah organik n sampah pengumpulan sampah via media sosial (video, foto,
organik baik organic dan caption)
itu daun-daun,
sisa-sisa bahan
makanan
seperti sayuran
atau buah-
buahan untuk
dijadikan
pupuk
kompos.

Penanaman benih Menanam Terlaksana Dokumentasi dan pembagian


sayuran vertical benih sayuran penanaman benih via media sosial (video, foto,
garden di wadah pot sayuran vertical dan caption)
vertical garden garden
baik yang
berupa botol
air mineral
bekas dan pipa
PVC.

Literasi Pelaksanaan Kelas Mengajari Terlaksana kelas Dokumentasi dan pembagian


Pandai anak-anak di pandai via media sosial (video, foto,
sekitar posko dan caption)
dan membantu
17
mengajari
anak-anak
tersebut
mengenai
tugas yang
diberikan dari
sekolah.

Sosialisasi PHBS Memberikan Terlaksana sosialisasi Dokumentasi dan pembagian


(Pola Hidup Bersih pengetahuan PHBS via media sosial (video, foto,
dan Sehat) mengenai dan caption)
pentingnya
hidup bersih
dan sehat
dengan
mengajari cuci
tangan yang
benar dan cara
menyikat gigi
dengan benar.

Edukasi sampah ke Mengedukasi Terlaksana edukasi Dokumentasi dan pembagian


siswa SD kepada siswa sampah ke siswa SD via media sosial (video, foto,
SD tentang dan caption)
cara memilah
sampah yang
benar dan cara
memanfaatkan
sampah.

Pelaksanaan Mengadakan Terlaksana Dokumentasi dan pembagian


Peringatan 1 lomba untuk peringatan 1 via media sosial (video, foto,
Muharram 1445 H anak-anak dan Muharram 1445 H dan caption)
Desa Buluhcina tabligh untuk Desa Buluhcina
memperingati
1 Muharram

Sosialisasi Mengikuti kegiatan Turut Terlaksana kegiatan Dokumentasi dan pembagian


wirid mingguan mengikuti wirid mingguan via media sosial (video, foto,
kegiatan wirid dan caption)
yang
dilaksanakan
seminggu
sekali.

Makan bersama dan Membersamai Terlaksana makan Dokumentasi dan pembagian


silaturahmi kegiatan warga bersama dan via media sosial (video, foto,
dalam acara silahturahmi dan caption)
syukuran
untuk
mempererat
silaturahmi

18
Membantu Membantu Terlaksana Dokumentasi dan pembagian
pelaksanaan acara mengadakan membantu via media sosial (video, foto,
HUT RI lomba 17 pelaksanaan acara dan caption)
Agustus untuk HUT RI
memeriahkan
HUT RI
bersama
pemuda desa

Mengikuti kegiatan Membersamai Terlaksana mengikuti Dokumentasi dan pembagian


olahraga voli harian kegiatan kegiatan olahraga via media sosial (video, foto,
olahraga voli voli harian dan caption)
bersama ibu-
ibu dan
pemuda desa

Potensi Penamaan pohon Melakukan Terlaksana penamaan Dokumentasi dan pembagian


Desa penamaan pohon via media sosial (video, foto,
pohon dengan dan caption)
menggunakan
plat besi yang
ditempel di
pohon untuk
mengedukasi
pengunjung
yang datang
mengenai
jenis-jenis
pohon

Pembuatan video Membuat Terlaksana Dokumentasi dan pembagian


promosi desa video promosi pembuatan video via media sosial (video, foto,
yang berisikan promosi desa dan caption)
tentang objek-
objek wisata
yang ada di
Desa
Buluhcina
untuk menarik
pengunjung
melalui media
sosial.

4.5 Evaluasi Pelaksanaan

Pada saat melaksanakan program kerja tentunya kami mengalami beberapa hambatan

dan keterbatasan, salah satunya kurangnya / keterbatasan biaya. oleh karena itu kami

berinisiatif mengumpulkan dana pribadi dan menggunakan barang-barang yang ada

19
dirumah masing-masing seperti ember, cangkul, sapu dan lain-lain untuk melakukan

program kerja. Walaupun dengan keterbatasan tersebut tidak menjadi hambatan bagi kami

untuk kelancaran kegiatan yang dilakukan. Dari empat tema program kerja yang kami

lakukan, semua program kerjanya sudah terlaksana dengan baik.

Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan KUKERTA

tersebut. Pertama, saat melakukan kegiatan senam bersama masyarakat di Desa Buluh

Cina. Saat pelaksanaan tersebut

Pesertanya kurang sesuai dengan yang diharapkan, dikarenakan pada saat itu banyak

warga yang memiliki aktivitasnya masing masing. Kedua, Saat melakukan kegiatan

sosialisasi kepada siswa SD masih kurang kondunsif.

Maka dari itu kami mahasiswa KKN berusaha sebaik mungkin untuk melakukan

edukasi. Ketiga karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan

sampah yang ada maka kami Tim KKN berusaha untu melakukan edukasi /sosialisasi

sebaik mungkin. Selama 40 hari Kuliah Kerja Nyata ini dilakukan, kami selalu melakukan

briefing sebelum memulai kegiatan agar kegiatan yang dilakukan tertata sesuai

perencanaan. Setelah selesai kegiatan, kami juga selalu melakukan evaluasi guna

mengetahui kesalahan dan kekurangan pada saat melalukan kegiatan sebagai

Bahan perbaikan untuk kegiatan-kegiatan berikutnya. Interaksi antar anggota tim

dengan masyarakat juga sangat baik terutama kepada anak-anak, karena anakanak juga

menjadi sasaran utama dalam program kerjabertema literasi.

20
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Buluh Cina

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Masyarakat Desa Buluh Cina Kurang mengetahui tentang pentingnya pemanfaatan

sampah organik dan anorganik dalam upaya mitigasi bencana, Oleh karena itu tim

KUKERTA melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pentingnya

hal tersebut.

2. Kurangnya motivasi serta minat masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan sampah

organik dan anorganik. Oleh karena itu tim KUKERTA berupaya meningkatnya

minat tersebut dengan melakukan sosialisasi.

3. Ada 4 tema umum yang dilakukan tim Kukerta Integrasi UNRI Desa Buluh cina

selama 40 hari melakukan KUKERTA. Semua program kerja tersebut sudah

terlaksana dan cakupannya tidak hanya disekitaran posko KUKERTA tetapi

mencakup seluruh Desa Buluh Cina.

4. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dari masyarakat bagaimana hidup ditengah

masyarakat dan bersosialisasi langsung dengan masyarakat yang tidak didapatkan di

bangku kuliah dan masyarakat dapat menyerap ilmu yang dimiliki mahasiswa dalam

meningkatkan wawasan mereka untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

5.2 Rekomendasi

Desa Buluh Cina sangat direkomendasikan untuk menjadi tempat Mahasiswa Kuliah

Kerja Nyata (KUKERTA) untuk mengabdi karena berdasarkan pengalaman kami yang

sudah pernah mengabdi di Desa Buluh Cina, kami disambut dengan hangat oleh bapak

Kepala Desa Buluh Cina dan masyarakat di desa Buluh Cina juga ramah dan menerima
mahasiswa KUKERTA dengan baik, oleh karena itu desa Buluh Cina sangat

direkomendasikan untuk Sebagai tempat Pengabdian KUKERTA.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Banowati E. (2012). Pengembangan Green Community Unnes Melalui pengelolaan


sampah. Indonesian Journal of Conservation. Retrieved February 25, 2023, from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc/article/view/2060/2174
2. Saputro, Y. E., Kismartini, & Syafrudin. (2015). Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
Melalui Bank Sampah. Indonesian Journal of Conservation, 04(1), 84.
3. Yudiyanto, Yudistira E, Tania AL. Pengelolaan Sampah: Pengabdian Pendampingan di Kota
Metro. 1st ed. Lampung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama
Islam Negeri Metro; 2019.
4. Wardany K, Sari RP, Mariana E. Sosialisasi Pendirian “Bank Sampah” Bagi Peningkatan
Pendapatan dan Pemberdayaan Perempuan di Magarsari. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat 2020 4(2):369.
5. Haryanti S, Gravitiani S, Wijaya M. Studi Penerapan Bank Sampah dalam Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Yogyakarta. Bioeksperimen 2020 6(1):63.
6. Asteria D, Heruman H. Bank Sampah Sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah
Berbasis Masyarakat di Tasikmalaya. Jurnal Manusia dan Lingkungan 2016 23(1):139.

23
LAMPIRAN

A. Surat Keterangan Bermitra


B. Dokumentasi Kegiatan

● Keberangkatan menuju lokasi KKN

● Gotong royong membersihkan posko KKN dan pemasangan spanduk

● Pelepasan mahasiswa KKN oleh Rektor Universitas Riau dan pihak LPPM

● Melakukan identifikasin terhadap pohon di sekitas desa Buluhcina dan temu ramah
dengan perkumpulan pemuda desa setempat

25
● Persiapan acara pelepasam mahasiswa KKN Universitas Riau dari DPL ke
Kecamatan, Kujungan dan Pelaporan ke rumah RT Buluhcina dan rapat program kerja

● Pelepasan mahasiswa KKN Universitas Riau 2023 dan DPL ke Kecamatan

● Mengunjungi SDN 001 Buluhcina dalam rangka survei

26
● Persiapan kelas pandai, pengumppulan sampah untuk kompos, dan rapat persiapan
acara 1 Muharram 1445 H

● Rapat 1 Muharram 1445 H dan rapat lomba pacu sampan piala bupati Kampar

● Rapat lanjutan lomba pacu sampan desa Buluhcina, mengunjungi bank samaph
bersama DPL, dan kunjungan DPL ke posko KKN

27
● Berkunjung ke rumah RT 1, RT 2 dan RT 3, serta sosialisasi kelas pandai kepada
masyarakat di dusun I dan II

● Pelaksanaan kelas pandai dan rapat lanjutan acara 1 Muharram 1445 H

● Partisipasi dalam senam lansia, sosialisasi PHBS ke SDN 001 Buluhcina dan
kunjungan ke posyandu

28
● Pembuatan pot vertical garden dari botol bekas

● Perayaan acaran 1 Muharram 1445 H

● Pembuatan pot vertical garden dari pipa paralon

29
● Gotong royong di gedung Anjungan M. Yunus

● Kelas pandai serta tahap pembuatan pot vertical garden dari botol bekas

● Tahap pembuatan pot vertical garden dari botol bekas dan membersamai olahraga
voli dusun II desa Buluhcina

30
● Soialisasi pengelolahan air minum dan sampah rumah tangga serta pembuatan pot
vertical garden dari pipa paralon

● Pembuatan pot vertical garden dari botol bekas

● Merangkai botol bekas untuk pembuatan pot vertical garden

31
● Pengecatan bank sampah Buluhcina dan pembuatan pot vertical garden dari pipa
paralon

● Pengumpulan sampah organik dan penanaman bibit ke pot vertical garden

● Kelas pandai, dan pengecatan bank sampah

32
● Evaluasi KKN dari desa, serta pembuatan kompos

● Merapikan buku perpusatakaan, gotong royong taman, pengecatan pagar pembatas,


dan penanaman benih

33
● Gotong royong massal

● Edukasi sampah pada siswa SDN 001 Buluhcina

● Pembuatan areal vertical garden dan rapat 17 Agustus

● Gotong royong pacu sampan

34
● Pengecatan tembok dan perizinan program kerja

● Edukasi gawai

● Workshop pot vertical garden

● Membersamai acara pacu sampan Desa Buluhcina

● Mengerjakan luaran KKN

35
● Finalisasi rumah contoh vertical garden

● Sosialisasi pencegahan stunting dan penamaan pohon

● Membersamai acara HUT RI ke-78 di Desa Buluhcina serta sosialisasi pembuatan


biopori

36
● Pelaksanaan lokakarya di Kantor Desa dan penjemputan kelomppok KKN oleh
DPL

C. Berita Acara Pelaksanaan Lokakarya

37
38

Anda mungkin juga menyukai