Anda di halaman 1dari 8

D.

Marketing Mix Strategy


1. Product Strategy

Strategi produk dalam industri mebel dapat berfokus pada berbagai aspek, termasuk inovasi
desain, kualitas bahan, keberlanjutan, dan pemasaran. Berikut adalah beberapa strategi umum
yang dapat diterapkan dalam pengembangan dan pemasaran produk mebel:
1. Inovasi Desain
- Terus menerus mengembangkan desain baru yang memenuhi tren pasar dan kebutuhan
konsumen.
- Berkolaborasi dengan desainer terkenal atau melibatkan tim internal yang kreatif.
2. Fleksibilitas dan Kustomisasi
- Menawarkan opsi kustomisasi produk untuk memenuhi preferensi individual konsumen.
- Sistem modular yang memungkinkan pelanggan membangun kombinasi produk yang
sesuai dengan ruang mereka.
3. Kualitas Bahan dan Konstruksi
- Fokus pada penggunaan bahan berkualitas tinggi untuk memastikan ketahanan dan daya
tahan produk.
- Menjaga standar kualitas tinggi dalam proses produksi.
4. Teknologi dalam Desain dan Produksi
- Menerapkan teknologi terbaru, seperti pemodelan 3D untuk desain atau pemotongan laser
untuk presisi produksi.
- Menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi waktu
pengembangan produk.
5. Keberlanjutan
- Mengadopsi praktik produksi berkelanjutan dan menggunakan bahan ramah lingkungan.
- Mengomunikasikan upaya keberlanjutan kepada konsumen sebagai nilai tambah.
6. Pemasaran Berbasis Cerita (Storytelling)
- Menceritakan kisah di balik produk, baik itu melibatkan asal-usul bahan, proses produksi,
atau inspirasi desain.
- Memasarkan produk sebagai bagian dari gaya hidup yang menginspirasi.
7. Pengalaman Pelanggan
- Membangun pengalaman pelanggan yang positif melalui layanan purna jual, panduan
perawatan produk, dan kebijakan garansi yang baik.
- Meningkatkan interaksi pelanggan melalui pameran, toko konsep, atau platform online
yang menarik.
8. Penggunaan Teknologi IoT (Internet of Things)
- Menciptakan perabot pintar dengan teknologi IoT untuk memberikan fungsionalitas
tambahan, seperti meja cerdas atau lampu pintar.
- Menyesuaikan produk dengan tren teknologi terkini.
9. Strategi Harga yang Terukur
- Menetapkan harga yang sebanding dengan kualitas dan nilai yang ditawarkan.
- Menerapkan strategi harga diferensiasi untuk produk-produk unggulan atau edisi terbatas.
10. Analisis Tren Pasar
- Memantau tren pasar dan mengidentifikasi peluang baru untuk pengembangan produk.
- Merespons perubahan gaya hidup dan preferensi konsumen.
Strategi produk mebel harus selaras dengan visi merek dan mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan pasar. Pengembangan produk yang sukses memerlukan keseimbangan antara
inovasi, kualitas, dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan konsumen.
2. Price Strategy

Strategi harga dalam industri mebel melibatkan penentuan harga yang sesuai dengan nilai
produk, memahami segmentasi pasar, dan bersaing secara efektif. Berikut beberapa strategi
harga yang dapat diterapkan dalam industri mebel:
1. Strategi Harga Kualitas Tinggi
- Menetapkan harga yang lebih tinggi untuk produk-produk mebel berkualitas tinggi.
- Fokus pada nilai tambah seperti desain unik, bahan berkualitas, atau metode produksi
yang canggih.
2. Penetapan Harga yang Bersaing
- Menetapkan harga yang sebanding dengan produk pesaing dengan spesifikasi dan fitur
serupa.
- Memonitor harga pesaing secara teratur dan menyesuaikan strategi jika diperlukan.
3. Strategi Harga Diferensiasi
- Menetapkan harga berbeda untuk produk-produk yang memiliki fitur atau desain khusus.
- Membuat paket bundel atau edisi terbatas dengan harga yang berbeda.
4. Penjualan dan Diskon
- Menggunakan penjualan musiman atau diskon untuk meningkatkan daya tarik produk.
- Menawarkan potongan harga untuk pelanggan setia atau program loyalitas.
5. Paket dan Bundling
- Menawarkan paket produk atau bundling untuk memberikan nilai tambah kepada
konsumen.
- Memberikan harga yang lebih murah daripada pembelian produk secara terpisah.
6. Harga Psikologis
- Menetapkan harga yang berkesan secara psikologis, seperti menggunakan angka yang
berakhir dengan "99" atau "95".
- Memanfaatkan psikologi konsumen untuk menciptakan persepsi nilai yang lebih tinggi.
7. Harga Berdasarkan Segmen Pasar
- Menyesuaikan harga berdasarkan segmen pasar, misalnya, menetapkan harga yang
berbeda untuk produk residensial dan kantor.
- Memahami kepekaan harga konsumen di berbagai segmen.
8. Harga Dinamis
- Menggunakan harga dinamis yang dapat berubah berdasarkan permintaan, musim, atau
kondisi pasar lainnya.
- Menerapkan kebijakan penetapan harga yang responsif.
9. Analisis Break-Even
- Menetapkan harga berdasarkan analisis break-even untuk memastikan biaya tetap dan
variabel tercakup.
- Memahami titik impas untuk menghindari kerugian.
10. Peningkatan Nilai
- Menambahkan nilai tambah ke produk untuk membenarkan peningkatan harga.
- Fokus pada pengalaman pelanggan, desain inovatif, atau bahan berkualitas tinggi.
Strategi harga mebel harus mencerminkan nilai produk, mengikuti tren pasar, dan memahami
kebutuhan serta preferensi konsumen. Fleksibilitas dan responsibilitas terhadap perubahan
dalam industri dan ekonomi adalah kunci kesuksesan strategi harga.

3. Promotion Strategy

Strategi promosi produk mebel merupakan bagian penting dari upaya pemasaran untuk
meningkatkan kesadaran merek, memotivasi pembelian, dan membangun hubungan dengan
konsumen. Berikut adalah beberapa strategi promosi yang dapat diterapkan dalam industri
mebel:
1. Pameran dan Event
- Berpartisipasi dalam pameran furnitur dan event industri untuk memamerkan produk.
- Menawarkan diskon atau promosi khusus kepada pengunjung pameran.
2. Program Diskon dan Penjualan
- Mengadakan program diskon musiman, penjualan khusus, atau acara promosi.
- Menawarkan potongan harga untuk produk tertentu atau selama periode waktu tertentu.
3. Pemasaran Influencer
- Melibatkan influencer di media sosial atau desainer terkenal untuk mempromosikan
produk mebel.
- Menciptakan konten kreatif yang menunjukkan produk di situasi penggunaan nyata.
4. Kolaborasi dengan Desainer
- Berkolaborasi dengan desainer terkemuka untuk menghasilkan koleksi eksklusif.
- Memanfaatkan citra merek desainer untuk meningkatkan daya tarik produk.
5. Pemasaran Konten
- Membuat konten informatif dan inspiratif terkait desain interior, tren furnitur, atau cara
merawat produk.
- Menggunakan blog, video, atau gambar untuk berbagi ide dan tips.
6. Program Loyalitas Pelanggan
- Membuat program loyalitas yang memberikan insentif kepada pelanggan setia, seperti
diskon tambahan atau hadiah khusus.
- Meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan melalui pemberian poin atau program
penghargaan.
7. Pemasaran Email
- Mengirimkan buletin atau surel pemasaran kepada pelanggan yang berlangganan.
- Menyertakan penawaran eksklusif atau informasi tentang produk terbaru.
8. Iklan Online dan Offline
- Menggunakan iklan online di platform seperti Google Ads, Facebook Ads, atau Instagram.
- Menempatkan iklan di media cetak atau elektronik yang relevan.
9. Ulasan dan Testimoni Pelanggan
- Mendorong pelanggan untuk memberikan ulasan positif atau testimoni.
- Menampilkan ulasan pelanggan di situs web atau media sosial sebagai bukti kepuasan
pelanggan.
10. Pengalaman Toko
- Menciptakan pengalaman belanja yang menarik di toko fisik atau daring.
- Menawarkan pameran produk, sesi demonstrasi, atau pengujian produk di toko.
11. Pemasaran Berbasis Lokasi
- Menggunakan pemasaran berbasis lokasi untuk menargetkan promosi kepada konsumen
di daerah tertentu.
- Menawarkan diskon khusus untuk pelanggan di wilayah tertentu.
12. Kemitraan Strategis
- Mengadakan kemitraan dengan perusahaan atau merek lain yang sejalan dengan nilai dan
citra merek mebel.
- Menawarkan kolaborasi atau paket bundling bersama.
Strategi promosi harus disesuaikan dengan target pasar, citra merek, dan tujuan pemasaran
perusahaan. Kombinasi berbagai metode promosi dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam
mencapai audiens yang beragam.

4. Distribusi Strategy

Strategi distribusi produk mebel melibatkan penentuan cara produk mebel akan sampai ke
konsumen. Distribusi yang efisien dapat memastikan ketersediaan produk di tempat yang
tepat dan pada waktu yang sesuai. Berikut adalah beberapa strategi distribusi yang dapat
diterapkan dalam industri mebel:
1. Penjualan Melalui Retailers
- Distribusi melalui toko ritel mebel konvensional atau showroom.
- Membangun kemitraan dengan toko-toko furnitur terkenal atau berlokasi strategis.
2. E-commerce dan Penjualan Daring
- Membangun platform e-commerce untuk menjual produk mebel secara daring.
- Mengintegrasikan solusi belanja online dengan toko fisik atau pameran produk.
3. Pusat Belanja dan Gudang
- Menempatkan toko atau gudang di pusat perbelanjaan atau kawasan industri yang
strategis.
- Meningkatkan ketersediaan produk dan mempermudah proses pengiriman.
4. Program Penerimaan Pesanan (Dropshipping)
- Menjadi bagian dari program penerimaan pesanan dengan toko-toko e-commerce atau
perusahaan lain.
- Memungkinkan pelanggan untuk memesan produk secara langsung dari sumbernya.
5. Kemitraan dengan Interior Designers
- Berkolaborasi dengan desainer interior untuk menyediakan produk mebel khusus.
- Membuka saluran distribusi melalui konsultan desain interior yang dapat
merekomendasikan produk kepada klien mereka.
6. Pekerjaan Proyek dan B2B
- Menghadirkan produk mebel untuk proyek-proyek bisnis (B2B), seperti kantor, hotel, atau
lembaga lainnya.
- Berkolaborasi dengan kontraktor dan perancang interior yang terlibat dalam proyek-
proyek besar.
7. Layanan Desain dan Konsultasi
- Menyediakan layanan desain dan konsultasi untuk membantu pelanggan memilih produk
yang sesuai dengan kebutuhan dan selera mereka.
- Membangun hubungan dengan pelanggan melalui pendekatan pelayanan yang lebih
personal.
8. Pusat Distribusi Regional
- Membangun pusat distribusi regional untuk mengoptimalkan rantai pasok dan pengiriman.
- Menjamin ketersediaan stok yang konsisten di seluruh wilayah.
9. Kemitraan dengan Franchise
- Membuka toko dengan model bisnis franchise di wilayah yang potensial.
- Menyediakan panduan dan dukungan operasional kepada pemilik toko franchise.
10. Strategi Logistik yang Efisien
- Menerapkan sistem logistik yang efisien untuk memastikan pengiriman tepat waktu dan
biaya pengiriman yang terkendali.
- Menggunakan teknologi untuk melacak inventaris dan pesanan.
11. Penggunaan Agen atau Distributor Independen
- Menunjuk agen atau distributor independen di wilayah tertentu.
- Memberikan insentif kepada agen atau distributor untuk meningkatkan penjualan.
Pemilihan strategi distribusi harus disesuaikan dengan karakteristik produk, target pasar, dan
tujuan bisnis perusahaan mebel. Kombinasi strategi distribusi yang tepat dapat
memaksimalkan jangkauan pasar dan efisiensi operasional.

5. Sales Srtategy
Strategi penjualan mebel melibatkan pendekatan komprehensif untuk memasarkan dan
menjual produk kepada pelanggan. Berikut adalah beberapa strategi penjualan yang dapat
diterapkan dalam industri mebel:
1. Pelayanan Pelanggan yang Unggul
- Membangun tim pelayanan pelanggan yang ramah dan berpengetahuan.
- Menyediakan bantuan yang baik sepanjang proses penjualan dan setelah penjualan.
2. Pameran Produk yang Menarik
- Mendesain pameran produk yang menarik di toko fisik atau showroom.
- Menyajikan produk mebel dalam pengaturan ruangan yang nyata untuk membantu
pelanggan membayangkan produk di rumah mereka.
3. Penjualan Melalui Konsultan Desain Interior
- Bekerja sama dengan konsultan desain interior yang dapat membantu pelanggan memilih
produk yang sesuai dengan kebutuhan dan selera mereka.
- Menyediakan diskon khusus atau insentif untuk konsultan desain yang membawa
pelanggan.
4. Penggunaan Teknologi Virtual dan Augmented Reality
- Menyediakan pengalaman berbelanja online yang lebih interaktif melalui teknologi VR
(Virtual Reality) atau AR (Augmented Reality).
- Memungkinkan pelanggan untuk "mencoba" produk di ruang mereka sebelum membeli.
5. Program Kredit atau Cicilan
- Menyediakan opsi pembayaran yang fleksibel, seperti program cicilan atau kredit.
- Memberikan pelanggan kemampuan untuk membayar secara bertahap.
6. Diskon dan Penawaran Spesial
- Menyelenggarakan penjualan musiman, diskon khusus, atau penawaran bundel.
- Menciptakan sense of urgency untuk mendorong pembelian.
7. Kemitraan dengan Pengembang Properti
- Berkolaborasi dengan pengembang properti untuk menyediakan furnitur bagi pelanggan
yang membeli rumah baru.
- Menawarkan paket furnitur untuk mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang baru saja
pindah.
8. Pemasaran Melalui Media Sosial
- Membangun kehadiran yang kuat di media sosial dengan berbagi konten kreatif dan
inspiratif.
- Melibatkan audiens dengan kuis, pemilihan desain, dan konten berbagi pengalaman
pelanggan.
9. Program Loyalitas dan Insentif Pelanggan
- Menyusun program loyalitas yang memberikan insentif kepada pelanggan setia.
- Memberikan diskon, hadiah, atau keanggotaan eksklusif.
10. Analisis Data Pelanggan
- Menggunakan analisis data untuk memahami perilaku pembelian pelanggan.
- Menyesuaikan strategi penjualan berdasarkan preferensi dan kebiasaan pembelian.
11. Pelatihan Tim Penjualan
- Memberikan pelatihan terus-menerus kepada tim penjualan tentang produk, tren desain,
dan teknik penjualan.
- Meningkatkan keterampilan komunikasi dan pengetahuan produk.
12. Ulasan dan Testimoni Pelanggan
- Mengumpulkan dan mempromosikan ulasan pelanggan positif.
- Menampilkan testimoni pelanggan di situs web, media sosial, atau materi pemasaran
lainnya.
13. Pelayanan Purna Jual yang Baik
- Menyediakan pelayanan purna jual yang baik, termasuk layanan pengiriman,
pemasangan, dan garansi produk.
- Membangun reputasi positif untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Setiap strategi penjualan harus disesuaikan dengan karakteristik bisnis dan pelanggan
perusahaan mebel. Kombinasi pendekatan yang beragam dapat meningkatkan efektivitas
penjualan dan membantu membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai