Proposal Rizky
Proposal Rizky
RIZKY RAMADHAN
NIM. M1A119008
UNIVERSITAS JAMBI
2023
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
ditulis dan diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan
mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Tanda tangan yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika
tidak asli, saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Yang menyatakan
RIZKY RAMADHAN
M1A119008
Usulan Penelitian
SKRIPSI
RIZKY RAMADHAN
NIM. M1A119008
UNIVERSITAS JAMBI
2023
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan Muara Bungo pada tanggal 19 November
2001.Penulis merupakan anak Kelima dari 5 bersaudara, dari
pasangan Bapak Ismet dan Ibu Nurayah.Penulis
menyelesaikan pendidikan di SD Negeri 131 SKB pada Tahun
2013. Kemudian dilanjutkan dengan pendidikan di SMP
Negeri 2 Muara Bungo lulus tahun 2016 dan penulis
melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Muara Bungo lulus
pada tahun 2019.Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai Mahasiswa
Universitas Jambi diFakultas Teknik, Program Studi Teknik Elektro yang
sekarang telah bergabung dengan Fakultas Sains dan Teknologi, melalui jalur
SBMPTN.
i
DAFTAR ISI
Halaman
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ v
I. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 4
2.1 Penelitian Terkait ...................................................................................................... 4
2.2 Perinsip kerja pembangkit listrik tenaga surya ......................................................... 8
2.3 jenis jenis PLTS .......................................................................................................... 8
2.4 Komponen PLTS ........................................................................................................ 8
2.5 Penghantar ................................................................................................................ 9
2.5.1 Jenis penghantar ................................................................................................ 9
2.5.2 Jenis kabel yang digunakan ................................................................................ 9
2.6 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ................................................................. 10
2.6.1 PLTS Sistem Off-Grid ........................................................................................ 11
2.6.2 Komponen PLTS Sistem Off-Grid.......................................................................... 11
2.6.3 Panel Surya....................................................................................................... 12
2.7 Sollar Charger Controller (SCC) ........................................................................... 12
2.8 Baterai (Battery) .................................................................................................. 13
2.9 Inverter................................................................................................................ 14
2.10 Alat Proteksi dan Keamanan ................................................................................. 15
2.10.1 Miniature Circuit Breaker (MCB).................................................................... 15
2.10.2 Box Panel........................................................................................................ 15
2.11 Kebutuhan energi.................................................................................................. 16
III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................... 17
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................ 17
3.2 Metode Penelitian .................................................................................................. 18
ii
3.3 Pelaksanaan penelitian ........................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 22
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cahaya surya adalah salah satu energi terbarukan yang mempunyai
potensi pengembangan yang besar di Indonesia, mengingat indonsia terletak di
wilayah khatulistiwa. Cahaya surya mempunyai keunggulan dibandingkan energi
fosil dikarenakan cahaya surya mudah didapatkan serta ramah lingkungan.
Pembangkit listrik tenaga surya adalah metode pembangkittan dengan
memanfaatkan cahaya surya lalu dikonversikan menjadi energi listrik
menggunakan satu atau beberapa modul surya sesuai kebutuhan. Metode
penerapan PLTS dapat terpasang dia atas atap (roof-mounted), di ditanah
(ground-Mounted), dan di atas air (Water-Mounted). Didalam pemenfaatanya
system PLTS terdiri dari beberapa komponen utama yaitu panel surya,
kabel,inverter, dan sistrm pengaman. Melihat potensi yang besar tersebut, maka
pemerintah menetapkan dan mengesahkan RUEN (Rencana Umum Energi
Nasional) pada tahun 2017 yang merupakan rencana pemerintah mengenai
pengelolaan energi tingkat nasional dan rencana pelaksanaan KEN (Kebijakan
Energi Nasional) yang bersifat lintas sektor untuk mencapai target KEN dalam
peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun 2025 sebesar 23% atau
92,2 MTOE. Namun, pada tahun 2020 secara nasional tingkat pemanfaatan PLTS
masih sebesar 137 MW dengan target pemanfaatan energi surya sebesar 6,5 GW
Salah satu pemanfaatan sistem energi sel surya yang dapat digunakan
adalah sistem individual sel surya di rumah. Sistm ini sering disebut juga dengan
istilah Solar Home System (SHS). Aplikasi sel surya jenis ini dapat menghasilkan
energi listrik dari cahaya matahari untuk konsumsi listrik sendiri, Solar Home
System adalah sistem PLTS mandiri yang dapat dikombinasikan dengan sumber
backup cadangan seperti PLN atau genset dengan sistem switching sederhana
sampai otomatis Solar Home System kemudian dikembangkan untuk kapasitas
yang lebih besar lagi contohnya pada beberapa fasilitas umum kawasan pedesaan
terpencil bahkan bisa diterapkan pada wilayah fasilitas umum di daerah
perkotaan (Umar, dkk, 2008).
Desa Tungkal Satu merupakan suatu desa yang terletak di barat pusat
pemerintahan kecamatan Tungkal Ilir kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi
Jambi. Berdasarkan data hasil pengukuran Global Solar Atlas, daerah di
kecamatan Tungkal Ilir Desa Tungkal Satu memiliki tingkat radiasi matahari
sebesar 3.467 kWh/kWp perhari. Karena itu Desa Tungkal Satu memiliki potensi
yang cukup baik dalam memanfaatkan energi surya sebagai sumber pembangkit
listrik tenaga surya (PLTS). Di desa tungkal satu lebih tepatnya di beberapa RT
sudah di aliri listrik dari Perusahaan Lisrik Negara (PLN), sedangkan beberapa RT
1
2
yang lainya belum di aliri listrik dari pemerintah. Dan pada akhirnya penduduk
yang tinggal disana memanfaatkan listrik dari tenaga Disel, yang mana listrik dari
Disel tersebut beroprasi dari jam 18.00WIB hingga padam pada pukul 23.00 WIB.
Jika dilihat dari daerah geografisnya, RT ini terletak tidak jauh dari pantai
dan di sekitaran sungai sehinga potensi sumber daya alam yang ada seperti
energi matahari yang tak habis tentunya akan sangat di sayangkan jika tidak
digunakan secara maksimal terutama di daerah yang memiliki intensitas cahaya
yang ada untuk dijadikan sumber daya listrik, maka kita bisa membuat
pembangkit listrik yang ramah lingkungann serta nantinya bisa menyuplai
kebutuhan listrik sehai-hari pada warga. Perlunya sudi suatu indikator konsep
kesengajaan yang harus ditanamkan dalam kesadaran manusia untuk mencapai
tujuan.
Dusun Bahagia RT.08 memiliki jumlah penduduk berkisar kurang lebih
12 kepala keluarga, pada RT tersebut memiliki fasilitas umum berupa Masjid
serta Lampu Jalan. Dan Masjid pada RT tersebut menggunakan beberapa alat
yang membutuhkan energi seperti toa, ampli, dan lampu sebagai alat yang
membutuhkan energi listrik.
Berdasarkan permasalahan tersebut, terbesit ide untuk membuat tugas
akhir yang berjudul “Studi Teknis PLTS Sistem Off-Grid Di Desa Tungkal Satu
Dusun Bahagia”. Tujuan studi teknis disini untuk mengetahui apakah PLTS yang
terpasang sudah memenuhi standar yang ada.
4
5
diperuntuhkan untuk
beban siang hari
sehingga kebutuhan
sudah sesua
PLTS sistem on-grid adalah jenis PLTS yang terhubung dengan jaringan
listrik PLN secara langsung. PLTS ini biasanya digunakan untuk membuat
pengguna lebih hemat di pemakain dikarenakan sistem jika daya yang dihasilkan
panel berlebih dapat mengurangi jumlah pembayaran listrik PLN.
Sistem off grid adalah sistem yang berdiri sendiri (standalone) sistem yang
mampu mengoperasikan sendiri tanpa bantuan sumber energi lainnya hanya
menggunakan matahari sebagai sumber energinya sedangkan sistem on grid
adalah sistem yang masih bergantung dengan sumber listrik PLN tanpa bantuan
dari PLN sistem on grid tidak dapat digunakan.
3. Amorphous silicon Silikon amorf (a-Si) merupakan tipe panel surya yang
menggunakan jenis bahan tipis silicon dan memiliki efisiensi paling rendah serta
efisiensi yang lebih kecil yaitu 5 – 8 % dengan harga yang lebih murah.
2.5 Penghantar
Komponen perancangan instalassi listrik ialah bahan yang diperlukan
olehsuatu sistem sebagai rangkaian control maupun rangkaian daya, dimana
rangkaian control dan rangkaian daya ini dirancang untuk untuk menjalankan
fungsi sistem sesuai dengan deskripsi kerja (Andersen, dkk, 2018).
a. Kabel NYA
Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar, kabel ini biasanya
digunakan pada instalasi rumah dan kabel NYA biasanya digunakan
juga pada penerangan lampu jalan. Pada penggunaannya kabel NYA
menggunakan pipa untu melindungi secara mekanis atau melindungi
dari air yang dapat merusak kabel tersebut (Dimas Ramadhan, 2022).
listrik. Menurut Hannah (2012), komponen listrik tenaga surya ini disusun
sehingga dapat berfungsi secara. Bila satu saja dari bagian-bagian tersebut rusak
atau tidak dapat digunakan, maka proses pengubahan energi cahaya menjadi
listrik dapat padam.Komponen utama panel surya adalah sebagai berikut:
2.6.3 Panel Surya
Sel surya adalah komponen terkecil dari modul surya. Itu terbuat dari
fotodioda besar dan dapat menghasilkan listrik. Sistem fotovoltaik terdiri dari dua
jenis bahan semikonduktor berbeda yang dihubungkan oleh sambungan. Ketika
junction terkena sinar matahari di permukaannya, material akan berubah
menjadi energi listrik. Sel surya disusun menjadi panel yang disebut modul surya
untuk menghasilkan banyak daya dengan efisiensi tinggi. Proses fotovoltaik
terbaik hanya membutuhkan waktu lima jam untuk menyelesaikannya. di
Indonesia. Gambar 9 menggambarkan konfigurasi sel surya yang bila terkena
sinar matahari dapat menghasilkan listrik.
𝐷𝑤 𝑥 𝑆𝑓
𝐶𝑠𝑠 = (2)
𝑉𝑚𝑝𝑝
Gambar 6. Baterai
(Sumber : Pro-IDE HIMATRO)
Dalam menentukan nilai baterai pada PLTS digunakan nilai total
kebutuhan listrik. untuk perhitungan kapasitas baterai dapat dilihat pada
persamaan sebagai berikut (Kossi, 2018).
𝐷𝑛𝑥 𝐸𝑑𝑎𝑦
𝐶= (3)
𝑉𝑠 𝑥 𝐷𝑂𝐷 𝑥 𝑛𝑒𝑓
2.9 Inverter
Bagian elektronik yang disebut inverter membantu panel PV mengubah
arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC), yang merupakan kebutuhan
sebagian besar peralatan listrik. Sistem itu sendiri serta persyaratan beban
menentukan inverter mana yang paling cocok untuk aplikasi tertentu; apakah
sistem tersebut merupakan sistem yang berdiri sendiri atau yang terhubung ke
jaringan listrik (grid-connected). Selama operasi, inverter memiliki efisiensi
sekitar 90 % (Rumario, 2018).
Inverter biasanya mengalami rugi-rugi berupa rugi daya melalui rugi
panas. Ketika beban keluaran mendekati beban pengenal, efisiensi tertinggi
inverter dapat mencapai 95% hingga 97 persen. Besarnya daya AC yang dapat
disuplai secara continue ditentukan oleh kapasitas inverter. Inverter diukur
dalam Watt. Selain itu, inverter memiliki toleransi lonjakan arus untuk
perlindungan, yang menyatakan bahwa inverter dapat memberikan sejumlah
daya dalam jangka waktu yang telah ditentukan sebelum gangguan ditentukan.
15
Gambar 7. Inverter
𝐶𝑖𝑣 = 𝐷𝑤 𝑥 𝑆𝑓 (4)
Civ = Kapasitas inverter
Dw = beban watt
Sf = Safty Factor (faktor keamanan) ditentukan sebesar 1,25 watt
2.10 Alat Proteksi dan Keamanan
2.10.1 Miniature Circuit Breaker (MCB)
Miniature Circuit Breaker atau disingkat MCB merupakan komponen yang
sangat penting dalam instalasi listrik rumah tinggal.Pada instalasi listrik,
komponen ini berfungsi sebagai pengaman terhadap beban lebih dan korsleting
(korsleting). proteksi arus lebih, MCB sendiri memegang peranan penting. MCB
merupakan perangkat yang mencegah rangkaian agar tidak terpengaruh oleh
gangguan arus lebih seperti (short circuit) dan beban lebih (overload). Selain itu,
MCB merupakan pemutus yang sangat baik untuk menentukan besarnya arus
lebih. (Naksabandi, 2018).
Gambar 8. MCB
(Sumber: I.B.Naksabandi, 2018)
𝐸𝐿
𝑃𝑉 𝐴𝑟𝑒𝑎 = (8)
𝐺𝑠𝑟 𝑥 𝑇𝐶𝐹 𝑥 η𝑒𝑓
Dalam penelitian ini memerlukan alat dan bahan yang digunakan untuk
melakukan implementasi, perancangan pengujian, dan proses pengujian
perangkat lunak, proses validasi, proses pelaporan, dan juga semua proses yang
berkaiatan sebagai penunjang penelitian. Adapun alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini tertera pada tulisan
diatas. Microsoft word digunakan untuk penulisan pelaporan penelitian dan
perencanan pengujian. Google chrome dan koneksi internet digunakan sebagai
bahan perencanan dimana perencanaan dilakukan secara manual. Aplikasi
global solar atlas digunakan untuk melihat data radiasi matahari yang ada pada
Dusun Bahagia RT.08. Aplikasi autocad digunakan untuk mendesain dan
merancang instalasi listrik yang ada pada bangunan rumah warga dan masjid.
Meteran digunakan sebagai pengukur luas bangunan yang ada pada dusun
tersebut. Selanjutya penulis melakukan penelitian menggunakan Aplikasi
Weather untuk mengetahui temperatur yang ada di Dusun Bahagia RT.08.
Mulai
Pengumpulan Data
Selesai
temperatur, luas array, jumlah panel surya, daya maksimum panel surya, dan
spesifikasi komponen yang terpasang. Langkah 4. Kesimpulan Menarik
kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Y. Dewi, “Pemanfaatan energi surya sebagai suplai cadangan pada laboratorium
elektro dasar di Institut Teknologi Padang,” Fakultas Teknologi Industri,
vol. 2, no. 3, pp. 20–28.
Akhinov, Ihsan Auditia dan Devi Handaya. “Sistem Kontrol Pengisian Baterai pada
Penerangan Jalan Umum Berbasis Solar Cell”.JTERA (Jurnal Teknologi
Rekayasa), Vol. 4, No. 1, Juni 2019, Hal. 93-98
Hartawan, Ganda Sihotang. 2019. Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Rooftop Di Hotel Kini Pontianak. Tanjung Pura.
Umar, Adi Soeprijanto, Mauridhi Hery Purnomo, “Pemanfaatan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya”.Yogyakarta, 21 Juni 2008.
Jaharap Situmorang Dan Linus Ampang Pasasa, "Pemanfaatan Karakteristik Sel
Surya Sebagai Media Pembelajaran Fisika Listrik Dinamis",
Dipresentasikan Pada Prosiding SNIPS, Bandung, 2011.
Ahmad Rohani, 2004. Pengelolaan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta
A. Madjid, 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya
Joslen Sinaga, Perancangan Instalasi Listrik Pada Rumah Toko Tiga Lantai
Dengan Daya 12 KW. Jurnal Teknologi Energi UDA, Jurnal Teknik Elektro
Volume VIII, Nomor 2, September 2019 :102-112
Dimas Ramadhan, Perencanaan Instalasi Listrik Di PT. Arga Citra Kharisma Pada
Down Sizing Lottemart, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Medan, 2022
Andersen D. Prok, Hans Tumaliang, Martinus Pakiding, Penataan Dan
Pengembangan Instalasi Listrik Fakultas Teknik UNSRAT 2017, Jurnal
Teknik Elektro dan Komputer Vol. 7 No. 3, Juli-Oktober 2018, ISSN :
2301-8402
Sandro Putra, Ch.Rangkuti, 2016. Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal. Universitas Trisakti.
S.G.Ramadhan, Ch.Rangkuti,2016. Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Di Atap Gedung Harry Hartantouniversitas Trisakti. Fakutas Teknik
Industri Universitas Trisakti.
Wijasa, Panji Gautama. 2021. Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(Plts) Sistem Off Grid Dengan Kapasitas 2 Kwp Pada Instalasi Menara Suar
Bulukumba. Jakarta: Institut Teknologi Pln.
Hutahaean, Romario. 2018. Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Pada Komplek Perumahan Royal Gardenia Medan. Sumatra Utara.
22
23