Anda di halaman 1dari 28

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN


JURUSAN PENDIDIKAN IPS - PENDIDIKAN GEOGRAFI

Kuliah ke-10 : Problematika, peluang dan


tantangan segi sosial, budaya
di kawasan perkotaan
https://www.google.com/search?q=permukiman++Sungai+Barito+kota+Banjarmasin
Banjarmasin, … April 2024

Ir. Hengki Atmadji, M.P.W.K.


1 Sekilas Geografi

2 Problematika
Topik
hari ini 3 Peluang

4 Tantangan
1. SEKILAS GEOGRAFI
A. Pengertian Umum
Geografi adalah disiplin ilmu yang mempelajari dan menganalisis pola-pola spasial dan hubungan
antara manusia dan lingkungannya
B. Aspek Utama Geografi
1. Lokasi
2. Peta dan kartografi
3. Fisik
4. Manusia dan budaya:
5. Permukiman
6. Ekonomi:
7. Populasi dan migrasi:
8. Pengelolaan sumber daya:
9. Kawasan dan regionalisme:
10. Ekosistem dan biodiversitas
11. Perubahan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan:
C. Geografi Sosial Budaya Kawasan Perkotaan
1. Pola Permukiman: Geografi sosial budaya memerhatikan pola permukiman di
perkotaan, termasuk distribusi sosial dan ekonomi penduduk.
2. Ruangan Publik: Studi geografi sosial budaya akan mengeksplorasi ruang-ruang publik di
perkotaan, seperti taman, pasar, dan tempat-tempat pertemuan lainnya
3. Struktur Ekonomi: Analisis geografi sosial budaya juga mencakup struktur ekonomi
perkotaan, termasuk sebaran industri, pusat perbelanjaan, dan distrik bisnis
4. Segmentasi Sosial: Perkotaan seringkali memiliki segmentasi sosial tertentu, di mana
kelompok-kelompok tertentu cenderung hidup atau berkumpul dalam wilayah-wilayah
tertentu.
5. Mobilisasi Penduduk: Geografi sosial budaya memperhatikan mobilitas penduduk, baik
dalam hal perpindahan fisik maupun perpindahan sosial.
6. Gentrifikasi: Gentrifikasi adalah fenomena di mana wilayah perkotaan yang sebelumnya
dihuni oleh penduduk berpenghasilan rendah mengalami perubahan signifikan melalui
investasi dan pembangunan oleh kelompok berpenghasilan tinggi.
7. Multikulturalisme: Geografi sosial budaya juga memerhatikan aspek
multikulturalisme di perkotaan, termasuk interaksi antarbudaya, pembentukan enklave-
etnik, dan kontribusi budaya yang berbeda terhadap keberagaman perkotaan.
8. Identitas Tempat: Identitas tempat mencakup cara penduduk mengidentifikasi dan
merasa terhubung dengan lingkungan tempat tinggal mereka.
9. Akses Terhadap Layanan dan Fasilitas: Geografi sosial budaya meneliti distribusi
layanan publik dan fasilitas di perkotaan.
10. Dinamika Ruang: Dinamika ruang merujuk pada perubahan dan evolusi ruang
perkotaan seiring waktu.
D. Ciri Masyarakat di Kawasan Perkotaan
1. Kepadatan Penduduk Tinggi: Masyarakat perkotaan ditandai oleh kepadatan
penduduk yang tinggi. Wilayah perkotaan biasanya memiliki jumlah penduduk yang lebih
besar dibandingkan dengan daerah pedesaan.
2. Keragaman Etnis dan Budaya: Perkotaan sering menjadi tempat bagi masyarakat yang
sangat beragam secara etnis dan budaya.
3. Mobilitas Tinggi: Masyarakat perkotaan cenderung memiliki tingkat mobilitas yang
tinggi, baik dalam hal transportasi maupun perpindahan penduduk.
4. Struktur Sosial yang Kompleks: Struktur sosial di perkotaan cenderung lebih
kompleks, dengan adanya berbagai lapisan sosial, kelas ekonomi, dan kelompok
masyarakat.
5. Ekonomi yang Diversifikasi: Masyarakat perkotaan sering memiliki ekonomi yang lebih
diversifikasi, dengan berbagai sektor industri, perdagangan, dan jasa yang berkembang
pesat.
6. Tingginya Persaingan: Persaingan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti
pekerjaan, pendidikan, dan perumahan, cenderung lebih tinggi di perkotaan.
7. Akses Terhadap Pendidikan dan Fasilitas Kesehatan: Masyarakat perkotaan
memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan tinggi, layanan kesehatan, dan
fasilitas umum lainnya.
8. Gaya Hidup yang Cepat: Kehidupan di perkotaan sering dikaitkan dengan gaya hidup
yang cepat dan dinamis.
9. Kehidupan Malam yang Aktif: Perkotaan dikenal dengan kehidupan malam yang
aktif, dengan adanya restoran, kafe, klub malam, dan acara hiburan lainnya yang
menawarkan pilihan rekreasi di malam hari.
10. Tantangan Sosial dan Lingkungan: Masyarakat perkotaan sering menghadapi
tantangan sosial seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan masalah lingkungan.
11. Infrastruktur yang Maju: Perkotaan biasanya memiliki infrastruktur yang lebih maju,
seperti jaringan transportasi yang baik, saluran air bersih, dan sistem energi.
12. Tren Urbanisasi: Fenomena urbanisasi menciptakan aliran penduduk dari daerah
pedesaan ke perkotaan, yang dapat membentuk dan mengubah karakteristik masyarakat
perkotaan.
2. PROBLEMATIKA SOSIAL BUDAYA
A. Ketidaksetaraan Sosial Ekoknomi

Tingkat Hidup yang Berbeda:


Perkotaan seringkali menyajikan
tingkat hidup yang lebih tinggi bagi
sebagian masyarakat, namun tidak
semua orang dapat merasakan
manfaatnya. Ada ketidaksetaraan
sosial dan ekonomi yang dapat
memunculkan disparitas dalam
pendidikan, pekerjaan, dan akses
https://www.google.com/search?sca_esv=601262482&sxsrf=ACQVn08eviPl30FTA3oEdKVg6Hih
terhadap layanan kesehatan. WCQpvQ:1706145392716&q=ketidaksetaraan+sosial+ekonomi+di+perkotaan
B. Krisis Perumahan

Krisis Perumahan: Banyak kota


menghadapi krisis perumahan
dengan harga yang terus
meningkat, menyebabkan kesulitan
bagi masyarakat dengan
pendapatan rendah untuk
mendapatkan perumahan yang
https://www.google.com/search?q=kawasan+permukiman+di+bawah+jembatan
layak.
C. Masalah Transportasi

Kemacetan Lalu Lintas:


Kendaraan yang berlebihan dan
kurangnya transportasi umum yang
efisien dapat menyebabkan
kemacetan lalu lintas, menghambat
mobilitas dan mengurangi kualitas
hidup.
https://www.google.com/search?q=kemacetan+lalu+lintas
D. Kriminalitas dan Keamanan

Kriminalitas Urban: Kawasan


perkotaan dapat memiliki tingkat
kejahatan yang lebih tinggi, yang
dapat mempengaruhi rasa aman dan
kesejahteraan masyarakat.

https://www.google.com/search?q=kejahatan+di+perkotaan
E. Gentrifikasi

Hilangnya Identitas Lokal:


Proses gentrifikasi, di mana area
perkotaan mengalami transformasi
ekonomi dan sosial yang
mengakibatkan peningkatan harga
properti, dapat menyebabkan
hilangnya identitas budaya lokal.

https://www.google.com/search?q=gentrifikasi+di+perkotaan
F. Perubahan Karakteristik Komunitas

Perubahan Karakteristik
Komunitas : Migrasi dan
Heterogenitas: Migrasi ke kota dari
berbagai latar belakang budaya
dapat menciptakan tantangan
dalam mempertahankan
karakteristik komunitas yang
homogen.
G. Kesenjangan Budaya

Akses Terbatas ke Budaya:


Tidak semua warga kota dapat
mengakses dan berpartisipasi
dalam kegiatan budaya, seperti
akses ke seni, teater, atau pusat
kebudayaan.

https://www.google.com/search?q=pertunjukan+senisuku+banjar++di+perkotaan
3. PELUANG SOSIAL BUDAYA
A. Diversitas dan Multikulturalisme

Diversitas Budaya: Wilayah


perkotaan sering menjadi tempat
bertemunya berbagai kelompok
etnis dan budaya, menciptakan
peluang untuk pertukaran budaya
dan integrasi masyarakat yang
lebih luas.
https://www.google.com/search?q=integrasi+sosial+masyarakat+perkotaan
B. Pendidikan dan Akses Ilmu Pengetahuan

Akses Pendidikan: Perkotaan


seringkali memiliki akses lebih baik
terhadap institusi pendidikan
tinggi, pusat penelitian, dan
peluang pekerjaan yang
membutuhkan keterampilan
tinggi.

https://www.google.com/search?q=Universitas+lambung+mangkurat
C . Kemajuan Teknologi

Inovasi dan Teknologi: Perkotaan


biasanya menjadi pusat inovasi dan
pengembangan teknologi, membuka
peluang ekonomi baru dan peningkatan
efisiensi

https://www.google.com/search?q=inovasi+universitas+Lambung+Mangkurat
D. Diversitas Budaya

Pertemuan Budaya: Perkotaan


sering kali menjadi tempat
bertemunya berbagai kelompok etnis
dan budaya, menciptakan peluang
untuk pertukaran budaya yang positif

https://www.google.com/search?q=pertukaran+budaya+masyarakat+perkotaan
E. Industri Kreatif

Pertumbuhan Industri Kreatif:


Wilayah perkotaan sering menjadi
basis bagi industri kreatif seperti seni,
musik, dan desain, yang dapat
memberikan kontribusi signifikan
terhadap ekonomi lokal dan budaya

https://www.google.com/search?q=industri+kreatif+kota+banjarmasin
F. Kehidupan Malam dan Hiburan

Kegiatan Hiburan : Kota-


kota sering menyediakan
beragam kegiatan hiburan
malam, festival, dan acara
budaya yang dapat
memperkaya kehidupan budaya
masyarakat.

https://www.google.com/search?q=taman+hiburan+rakyat+kota+banjarmasin
4. TANTANGAN SOSIAL BUDAYA

A. Kesehatan Masuarakat

Polusi: Perkotaan seringkali


menghadapi masalah polusi udara,
air, dan tanah, yang dapat
berdampak negatif pada kesehatan
masyarakat.

https://www.google.com/search?q=polusi+industri
B. Migrasi Urban

Migrasi dan Overurbanisasi:


Kondisi ini dapat menyebabkan beban
berlebih pada infrastruktur,
menciptakan tekanan pada layanan
sosial dan lingkungan

https://www.google.com/search?q=penduduk+urbanisasi+jakarta
C. Isolasi Sosial

Isolasi dan Alienasi: Meskipun


terdapat keramaian, beberapa
warga perkotaan dapat
mengalami isolasi sosial dan
alienasi, terutama dalam
komunitas yang besar.

https://www.google.com/search?q=isolasi+sosial+dan+alineasi+masyarakat+perkotaan
D. Perubahan Iklim

Dampak Perubahan Iklim:


Kota-kota seringkali lebih rentan
terhadap perubahan iklim, seperti
banjir dan panas ekstrem, yang
dapat mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat.

https://www.google.com/search?q=dampak+perubahan+iklim+di+perkotaan
E. Pengabaian Warisan Budaya

Penghancuran Warisan:
Pembangunan kota yang cepat
dapat menyebabkan
penghancuran warisan budaya
dan arsitektur klasik.

https://www.google.com/search?q=penghancuran+cagar+budaya+di+perkotaan
F. Kesenjangan Akses

Kesenjangan Budaya: Tidak


semua lapisan masyarakat
memiliki akses yang sama
terhadap kegiatan budaya, bisa
menjadi sumber ketidaksetaraan.

https://www.google.com/search?q=kegiatan+seni+budaya+di+perkotaan+Banjarmasin
G. Pentingnya Ruang Publik

Kehilangan Ruang Budaya:


Keterbatasan ruang publik yang
mendukung kegiatan budaya dapat
menghambat pertumbuhan ekosistem
budaya

https://www.google.com/search?q=ruang+publik+di+perkotaan+Banjarmasin
Terima Kasih

https://www.google.com/search?sca_esv=600789614&sxsrf=ACQVn09Vzw_-
x7U5leCrZiIV99dWf_GTdQ:1706030576890&q=pasar+terapung+di+dekat+jembatan+sungai+barito+Banjarmasin

Anda mungkin juga menyukai