Anda di halaman 1dari 51

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 756/Pdt.G/2020/PN Mdn

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Medan Kelas IA Khusus, yang memeriksa dan

do
gu memutus perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara :
1. Prof. Dr. Usman Pelly MA., umur 82 Tahun, pekerjaan

In
A
Guru/Antropolog, alamat Jln Gedung Arca Gang Jawa No. 32 Kel.
Pasar Merah Kec. Medan Area, Kota Medan, selanjutnya disebut
ah

lik
PENGGUGAT I;
2. Meuthia F Fachruddinm, Eng.Sc,IR., umur 58 Tahun, pekerjaan
am

ub
Dosen, alamat Jln Setia Budi 173 D Kel. Tanjung Rejo Kec. Medan
Sunggal, Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT II;
3. Miduk Hutabarat, umur 50 Tahun, pekerjaan Dosen/Konsultan
ep
k

Perumahan Pemukiman alamat Jln Mesjid Syuhada No. 42 Kel.


ah

Beringin Kec. Medan Selayang, Kota Medan, selanjutnya disebut


R

si
sebagai PENGGUGAT-III;
4. Rizanul, umur 56 Thaun, pekerjaan Karyawan Swasta, alamat Jln

ne
ng

Kapas No.13 No.1 P.Simalingkar Kel.Desa Kec.Medan Tuntungan


Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT-IV;

do
5. Ir. Burhan Batubara, umur 64 Tahun, pekerjaan Karyawan
gu

Swasta/Praktisi Teknik Jalan dan Transportasi, alamat JL. Suka Jaya


No. 11 C Kel. Suka Maju Kec. Medan Johor, Kota Medan, selanjutnya
In
A

disebut sebagai PENGGUGAT V;


6. Dadang Darmawan, M.SI, umur 47 Tahun, pekerjaan Dosen, alamat
ah

lik

Jln. Bunga Rinte Raya Perumahan Puri Zahara C 81 Kel.


Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, selanjutnya
m

ub

disebut sebagai PENGGUGAT VI;


Untuk selanjutnya, Penggugat I, Penggugat II, Penggugat III,
ka

Penggugat IV, Penggugat V, Penggugat VI, disebut


ep

sebagai .............Para Penggugat;


ah

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 22 Agustus 2020 telah


R

memberi kuasa khusus kepada DR. Redyanto Sidi, SH.MH., Novri


es

Andi Akbar, S.H., Ramadianto, S.H., Jaka Kelana, S.H., Para Advokat
M

ng

dari Lembaga Bantuan Hukum HUMANIORA, yang berdomisili di


on
gu

Hal 1 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perumahan Menteng Indah Blok B1 No. 31 Kelurahan Menteng,

si
Kecamatan Medan Denai, Medan 20228, Provinsi Sumatera Utara.
Bahwa Para Penggugat, mengajukan gugatan perbuatan melawan

ne
ng
hukum dengan menggunakan mekanisme gugatan warga negara
(Citizen Lawsuit) atas tidak ditetapkannya Tanah Lapang Merdeka

do
gu Medan sebagai Cagar Budaya;

MELAWAN:

In
A
WALIKOTA MEDAN, beralamat di Jalan Kapten Maulana Lubis Nomor 1,
Medan Sumatera Utara, yang selanjutnya disebut sebagai
ah

lik
TERGUGAT;
am

ub
Pengadilan Negeri tersebut ;
 Setelah membaca berkas perkara ;
 Setelah mendengar pihak yang berperkara ;
ep
k

 Setelah memperhatikan surat-surat bukti dan saksi yang


ah

diajukan oleh pihak Penggugat dan Tergugat di depan


R

si
persidangan ;

ne
ng

Tentang Duduk Perkara :


Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya

do
tertanggal 10 Nopember 2020, yang telah didaftar di Kepaniteraan
gu

Pengadilan Negeri Medan dibawah Register Nomor


756/Pdt.G/2020/PN.Mdn, telah menggugat Tergugat dengan dalil-dalil
In
A

sebagai berikut :
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Dengan Mekanisme Gugatan Warga
ah

lik

Negara (Citizen Lawsuit) atas Tidak Ditetapkannya Tanah Lapang


Merdeka Medan Sebagai Cagar Budaya;
m

ub

Gugatan warga negara ini merupakan upaya hukum warga negara


khusunya masyarakat di Kota Medan untuk menuntut tanggung jawab
ka

pemerintah yang telah gagal memelihara dan atau melindungi Tanah


ep

Lapang Merdeka Medan sebagai tempat yang memiliki nilai sejarah.


ah

A. Sejarah Tanah Lapang Merdeka Medan


R

1. Bahwa Tanah Lapang Merdeka Medan merupakan salah satu tempat


es

yang bersejarah di Kota Medan;


M

ng

2. Bahwa pada masa kolonial Belanda, Tanah Lapang Merdeka Medan


on

bernama De Esplanade. Kemudian, pada masa penjajahan Jepang


gu

Hal 2 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tahun 1942, namanya berubah menjadi Fukuraido yang bermakna

si
“Lapangan di tengah kota”. Fungsinya tetap sama, sebagai lokasi
upacara resmi pemerintahan;

ne
ng
3. Bahwa Tanah Lapang Merdeka Medan menjadi tempat upacara
penyambutan pilot pesawat yang mendarat pertama kali di Medan

do
gu pada 22 November 1924.
4. Bahwa rapat raksasa dilaksanakan di Fukaraido dengan menyiarkan
secara resmi berita Proklamasi Indonesia yang dibacakan Gubernur

In
A
Sumatera Utara pertama, Muhammad Hasan, pada 09 Agustus 1945.
Kemudian nama Fukaraido berubah menjadi Lapangan
ah

lik
Merdeka/Tanah Lapang Merdeka dan disahkan Wali Kota Medan, Luat
Siregar;
am

ub
5. Bahwa Ir. Sukarno selaku Presiden Pertama Republik Indonesia
berpidato di Lapangan Merdeka Medan yang dihadiri ribuan rakyat
untuk membakar semangat massa dalam peristiwa konsolidasi
ep
k

ganyang Malaysia pada 30 Juli 1963;


ah

6. Bahwa Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Walikota Medan Nomor 17


R

si
Tanggal 11 Juli 1959, Tanah Lapang Merdeka Medan berfungsi
sebagai tempat kegiatan Pemerintahan, sosial dan pertemuan umum,

ne
ng

pekan seni budaya di Sumatera Utara;


7. Bahwa berdasarkan catatan Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Kota

do
Medan, luas Tanah Lapang Merdeka Medan hanya tinggal seluas
gu

28.800 m2 atau 2,88 Ha. Padahal, pada awalnya Tanah Lapang


Merdeka Medan memiliki luas 48.877 m2 atau 4,88 Ha. Hampir
In
A

sebagian luas Lapangan Merdeka dialihfungsikan demi modernisasi


dan pendapatan kas daerah. Pengalihan fungsi ini, telah terjadi secara
ah

lik

bertahap sejak awal tahun 2000 an;


8. Bahwa berdasarkan dengan fakta sejarah diatas, maka Tanah
m

ub

Lapangan Merdeka Medan sudah selayaknya ditetapkan sebagai


Cagar Budaya sebagai upaya dalam melaksanakan perintah Undang-
ka

Undang Dasar 1945 dan peraturan undang-undang lainnya sehingga


ep

lokasi yang memiliki nilai sejarah dapat terjaga termasuk terjaga dari
ah

alihfungsi lahan.
R

B. Kedudukan Dan Kepentingan Hukum Para Penggugat


es

1. Bahwa PARA PENGGUGAT adalah warga Negara Indonesia yang


M

ng

telah memenuhi kewajibannya sebagai Warga Negara yang baik


on
gu

Hal 3 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan berkontribusi melakukan kewajibannya membayar pajak dan

si
retribusi kepada pemerintah;
2. Bahwa dengan telah memenuhi kewajiban selaku Warga Negara

ne
ng
Indonesia, maka Para Penggugat telah berkontribusi dalam proses
pembangunan nasional dan daerah, sehingga sudah sepatutnya

do
gu selaku warga Negara yang baik, Negara harus memberikan jaminan
serta perlindungan guna memastikan pemenuhan hak dasar Para
Penggugat selaku warga Negara;

In
A
3. Bahwa Konstitusi telah mengamanatkan Negara Republik Indonesia
untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
ah

lik
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya sebagaimana
am

ub
yang tercantum dalam Pasal 32 ayat (1) UUD 1945;
4. Bahwa mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya sesuai dengan martabat
ep
k

manusia demi kesejahteraan pribadinya, bangsa, dan umat manusia


ah

merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal
R

si
13 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia;

ne
ng

5. Bahwa Konsideran Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang


Cagar Budaya menyatakan bahwasannya Cagar Budaya merupakan

do
kekayaaan budaya bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku
gu

kehidupan manusia yang penting artinya bagi pemahaman dan


pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam
In
A

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga perlu


dikelola secara tepat melalui upaya perlindungan, pengembangan,
ah

lik

dan pemanfaatan dalam rangka memajukan sebesar-besarnya


kemakmuran rakyat, dan negara bertanggungjawab dalam pengaturan
m

ub

perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan Cagar Budaya ini;


6. Bahwa cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan
ka

berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar


ep

budaya, cagar budaya, dan kawasan cagar budaya di darat dan/atau


ah

di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai


R

penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau


es

kebudayaan melalui proses penetapan, sesuai dengan Pasal 1 ayat


M

ng

(1) UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;


on
gu

Hal 4 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bahwa Pasal 5 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar

si
Budaya menyatakan bahwasannya benda, bangunan, atau struktur
dapat diusulkan sebagai Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar

ne
ng
Budaya, atau Struktur Cagar Budaya apabila memenuhi kriteria yaitu
berusia 50 (lima puluh) tahun atau lebih, mewakili masa gaya paling

do
gu singkat berusia 50 (lima puluh) tahun, memiliki arti khusus bagi
sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan,
dan memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa;

In
A
8. Bahwa Pasal 9 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar
Budaya menyatakan bahwasanya Lokasi dapat ditetapkan sebagai
ah

lik
Situs Cagar Budaya apabila mengandung Benda Cagar Budaya,
Bangunan Cagar Budaya, dan/atau Struktur Cagar Budaya, dan
am

ub
menyimpan informasi kegiatan manusia pada masa lalu;
9. Bahwa status Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya
sangat diperlukan agar setiap orang memiliki kedudukan hukum yang
ep
k

jelas (legal standing) untuk berperan dalam memberi perlindungan


ah

dan pengamanan Tanah Lapang Merdeka Medan sebagaimana yang


R

si
diatur dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar
Budaya;

ne
ng

10. Bahwa setiap orang dapat berpartisipasi dalam melakukan


pendaftaran terhadap benda, bangunan, struktur, dan lokasi yang

do
diduga sebagai Cagar Budaya meskipun tidak memiliki atau
gu

menguasainya. Dalam hal ini, Pemerintah kabupaten/kota bekerja


sama dengan setiap orang dalam melakukan Pendaftaran,
In
A

sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 28 dan Pasal 29 Undang-


undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;
ah

lik

11. Bahwa Pemerintah kabupaten/kota juga dapat melaksanakan


pendaftaran Cagar Budaya yang dikuasai oleh Negara atau yang tidak
m

ub

diketahui pemiliknya sesuai dengan tingkat kewenangannya


sebagaimana yang diatur dalam Pasal 29 ayat (3) Undang-undang
ka

Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;


ep

12. Bahwa PARA PENGGUGAT atas nama Koalisi Masyarakat Sipil


ah

Peduli Kota Medan-Sumut telah melakukan upaya-upaya untuk


R

meminta agar pemerintah menetapkan Tanah Lapang Merdeka Medan


es

sebagai Cagar Budaya yaitu :


M

ng

- Mengirimkan surat nomor : 01.KMS-MSU/IX/2020 tertanggal 14


on

September 2020 kepada Kepala Biro Otonomi Daerah Pemprov.


gu

Hal 5 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sumut, perihal Tulisan Pembagian Kewenangan dan Urusan

si
Pemerintahan. Dalam surat tersebut, PARA PENGGUGAT meminta
kepada Kepala Biro Otonomi Daerah Pemprov. Sumut agar Tanah

ne
ng
Lapang Merdeka Medan dikembalikan ke luas semula dan
ditetapkan menjadi Tapak Cagar Budaya dan sebagai Situs

do
gu Proklamasi Republik Indonesia;
- Mengirimkan surat nomor : KMS-PEMANSU.01/X/2019 tertanggal
22 Oktober 2019 kepada Gubernur Sumatera Utara, Bapak Edy

In
A
Rahmayadi, perihal tindak lanjut lapangan merdeka. Dalam surat
tersebut, Para Penggugat mengusulkan agar Tanah Lapang
ah

lik
Merdeka Medan ditetapkan sebagai Situs Sejarah Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia;
am

ub
- Mengirimkan surat nomor : KMS-PEMANSU.01/X/2018 tertanggal 8
Oktober 2018 kepada Gubernur Sumatera Utara, Bapak Edy
Rahmayadi, perihal Penataan Tanah Lapang Merdeka. Dalam surat
ep
k

tersebut, Para Penggugat untuk mengkomunikasikan agar Tanah


ah

Lapang Merdeka Medan ditetapkan menjadi Situs Sejarah


R

si
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia;
- Mengirimkan surat nomor : KMS-PEMANSU.02/IX/2018 tertanggal

ne
ng

19 September 2018 kepada Kepala Dinas Pariwisata dan


Kebudayaan, perihal Rencana Pembentukan Tim Ahli Cagar

do
Budaya (TACB) Provinsi Sumatera Utara.
gu

- Mengirimkan surat nomor : 02/KMS/VII/2018 tertanggal 30 Juli


2018 kepada Dirjen Budaya pada Kementerian Pendidikan &
In
A

Kebudayaan Nasional. Dalam surat tersebut, Para Penggugat


meminta agar Tanah Lapang Merdeka ditetapkan menjadi situs
ah

lik

proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.


13. Bahwa Para Penggugat adalah Warga Kota Medan yang merasa
m

ub

dirugikan akibat tidak tetapkannya secara tegas status Tanah Lapang


Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya sehingga Tanah Lapang
ka

Merdeka Medan rentan dialihfungsikan dan patut untuk dikhawatirkan


ep

Tanah Lapang Merdeka Medan akan rusak dan kehilangan nilai


ah

sejarah. Oleh sebab itu, Para Penggugat terus berusaha menjaga


R

kelestarian Tanah Lapang Merdeka Medan dengan memperjuangkan


es

status Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya;


M

ng

14. Bahwa sebagai Warga Negara Indonesia, Para Penggugat berhak


on

untuk menggunakan sarana peradilan guna memastikan


gu

Hal 6 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terlaksananya tugas Negara dalam kewajibannya melakukan

si
perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 28D ayat (1) UUD NRI

ne
ng
1945 yang menyatakan, “setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan

do
gu yang sama di hadapan hukum”;
15. Bahwa Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk memperoleh
keadilan dengan mengajukan permohonan, pengaduan, dan gugatan,

In
A
baik dalam perkara pidana, perdata, maupun administrasi serta diadili
melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai
ah

lik
dengan hukum acara yang menjamin pemeriksaan yang obyektif oleh
hakim yang jujur dan adil untuk memperoleh putusan yang adil dan
am

ub
benar, sebagaimana diatur dalam Pasal 17 Undang-undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;
16. Bahwa berdasarkan dalil-dalil di atas, maka jelas PARA PENGGUGAT
ep
k

memiliki kepentingan hukum untuk mengajukan gugatan a quo, dan


ah

karenanya maka sangatlah patut apabila Majelis Hakim Yang


R

si
Terhormat menerima gugatan ini.
C. Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Dengan Mekanisme Gugatan

ne
ng

Warga Negara (Citizen Lawsuit)


1. Bahwa pada hakekatnya Gugatan Warga Negara (Citizen Lawsuit)

do
adalah hak orang perorangan selaku warga negara yang bertindak
gu

bagi kepentingan keseluruhan warga negara atau kepentingan publik,


termasuk kepentingan kelestarian Cagar Budaya;
In
A

2. Bahwa pengajuan gugatan oleh Para Penggugat selaku warga


Negara ditujukan guna meminta tanggungjawab Negara melalui
ah

lik

perangkatnya di Pemerintahan Kota Medan dalam hal ini Walikota


Medan yang telah gagal menjaga kelestarian Tanah Lapang Merdeka
m

ub

Medan dengan tidak memasukkannya sebagai Cagar Budaya;


3. Bahwa dasar hukum pengajuan gugatan a quo dirujuk pada beberapa
ka

peraturan perundang-undangan, yaitu:


ep

a. Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang


ah

Kekuasaan Kehakiman (selanjutnya disebut "UU Kehakiman") yaitu


R

"pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili, dan


es

memutus suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum


M

ng

tidak ada atau kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan
on

mengadilinya";
gu

Hal 7 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang

si
Kekuasan Kehakiman, yaitu: “Pengadilan membantu para pencari
keadilan dan berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan

ne
ng
untuk tercapainya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya
ringan”.

do
gu c. Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
kekuasaan Kehakiman, yaitu :”Hakim dan hakim konstitusi wajib
menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa

In
A
keadilan yang hidup dalam masyarakat”.
4. Bahwa selain diakuinya hak gugat warga negara dalam peraturan
ah

lik
perundang-undangan dan Keputusan Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 36/KMA/SK/II/2013 tentang Pemberlakuan
am

ub
Pedoman Penanganan Perkara Lingkungan Hidup.
Dalam Keputusan tersebut dinyatakan dasar hukum citizen lawsuit :
a) Di Indonesia belum ada pengaturannya;
ep
k

b) Hakim tidak boleh menolak perkara yang diajukan dengan alasan


ah

belum ada hukumnya (pasal 16 ayat (1) UU RI Nomor 4 tahun 2004


R

si
tentang Kekuasaan Kehakiman);
c) Hakim wajib menggali, mengikuti, memahami nilai-nilai yang hidup

ne
ng

dalam masyarakat (pasal 27 Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 35 tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

do
Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan Pokok kekuasaan
gu

Kehakiman).
d) Pasal 5 Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2009 tentang
In
A

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung bahwa hakim menggali
ah

lik

hukumnya dalam masyarakat.


e) Ratifikasi berbagai Covenant International bidang HAM baik
m

ub

Covenant on Civil and Covenan Rights melalui Undang-Undang


Nomor 12 Tahun 2005 serta Covenan on Economical, Social and
ka

Cultural Right 1966 melalui UU RI Nomor 11 tahun 2005 tentang


ep

Pengesahan International Covenant on Economic, Social, and


ah

Cultural Right (Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi,


R

Sosial dan Budaya);


es

5. Bahwa hak gugat Warga Negara sebelumnya juga telah diakui dalam
M

ng

beberapa praktik peradilan di Indonesia, seperti terurai dalam


on

beberapa putusan di bawah ini :


gu

Hal 8 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No 28/Pdt.G/2003/PN.Jkt

si
Pusat adalah perkara perdata gugatan J.Sandyawan Sumardi Cs
(terdiri dari 50 orang) Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri

ne
ng
(beserta 9 institusi) sebagai tergugat berkaitan dengan
pendeportasian 480.000 warga negara RI oleh Pemerintah

do
gu Malaysia yang menjadi buruh migran di Malaysia. Majelis Hakim
memberikan penetapan kapasitas standing kepada para Penggugat
atas nama kepentingan warga Negara Republik Indonesia yang

In
A
menjadi buruh migran di Malaysia. Pertimbangan putusan No.
28/Pdt.G/2003/PN.Jkt Pusat pada pokoknya bertolak dari hak
ah

lik
setiap warganegara untuk membela kepentingan umum, dapat
menggugat negara atau pemerintah atau siapa saja yang
am

ub
melakukan perbuatan melawan hukum yang nyata-nyata merugikan
kepentingan publik dan kesejahteraan umum (pro bono publico);
b. Putusan No 212/Pdt G/2002/PN.Jkt Pusat antara penggugat Aliansi
ep
k

Jurnalis Independen (AJI) lawan Gubernur DKI Jakarta Cs sebagai


ah

tergugat menyangkut perkara gugatan melakukan perbuatan


R

si
melawan hukum berupa intimidasi dan penghalang-halangan
terhadap salah seorang anggotanya Edy Haryadi, jurnalis warta

ne
ng

kota, yang sedang meliput penggusuran oleh aparat Trantib di


lahan sengketa swasta di Cilincing Jakarta Timur pada 27 Maret

do
2001. Pertimbangannya Hakim disini cukup komprehensif dengan
gu

pendekatan sejarah lahirnya legal standing dan citizen standing di


berbagai negara dan diterapkan di Indonesia, dan
In
A

menghubungkannya kemudian dengan dasar hukumnya yang


terdapat di dalam tiga UU (Lingkungan, Kehutanan, Konsumen)
ah

lik

yang di dalamnya juga mengatur tentang hak-hak publik. Majelis


Hakim dalam perkara No 212/Pdt G/2002/PN.Jkt Pusat ini
m

ub

menetapkan menerima para penggugat sebagai pihak dengan


mekanisme gugatan citizen lawsuit. Pengadilan memberikan
ka

standing karena AJI memiliki kepentingan khusus (special interest).


ep

Misi yang diemban dan diperjuangkan oleh penggugat bukan hanya


ah

menyangkut kepentingan khusus jurnalis dan pekerja pers


R

Indonesia, tetapi juga menyangkut kepentingan yang berdimensi


es

publik dengan mewujudkan kebebasan pers masyarakat untuk


M

ng

memperoleh informasi yang fair dan obyektif.


on
gu

Hal 9 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Putusan Mahkamah Agung tgl 14 Sept 2009 No 2596 K/Pdt/2008

si
yang sudah berkekuatan tetap (inkracht van gewijsde), yakni
gugatan citizen lawsuit terhadap kebijakan penyelenggaraan Ujian

ne
ng
Nasional yang diajukan oleh LBH Jakarta melawan Pemerintah di
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

do
gu 6. Bahwa Para Penggugat melalui kuasa hukumnya telah
menyampaikan notifikasi kepada Tergugat pada tanggal 24 Agustus
2020. Oleh karenanya, Gugatan ini telah memenuhi syarat formil dan

In
A
mempunyai dasar hukum yang kuat selama tuntutan dalam gugatan
maupun yang disampaikan dalam notifikasi belum dilaksanakan oleh
ah

lik
TERGUGAT;
7. Bahwa berdasarkan keseluruhan dalil yang disampaikan tersebut,
am

ub
maka Mohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini bersedia menerima gugatan a quo.
D. Kedudukan Hukum Tergugat
ep
k

1. Bahwa Tergugat merupakan Walikota Medan yang memegang


ah

kekuasaan pemerintahan di Kota Medan dan telah bersumpah/berjanji


R

si
akan memenuhi kewajibannya sebagai kepala daerah dengan
sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang

ne
ng

Dasar Negara 1945, dan menjalankan segala undang-undang dan


peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada

do
masyarakat, nusa, dan bangsa, sebagaimana yang telah diamanatkan
gu

dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah;
In
A

2. Bahwa Tergugat selaku pemegang kekuasan pemerintahan di Kota


Medan mempunyai tanggungjawab dan kewajiban menjalankan
ah

lik

amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang-


undangan lainnya guna mewujudkan cita pendirian bangsa ini, yaitu
m

ub

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah


Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
ka

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia


ep

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial;


ah

3. Bahwa TERGUGAT selaku pemegang Kekuasaan Pemerintahan, juga


R

sekaligus mempunyai kewenangan pembentukan legislasi, seperti


es

mengajukan Rancangan Peraturan Daerah dan menetapkan


M

ng

Peraturan Daerah yang telah mendapat persetujuan dari DPRD,


on

menetapkan Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah


gu

Hal 10 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sesuai dengan Pasal 65 ayat (2) Undang-undang Nomor 23 Tahun

si
2014 tentang Pemerintahan Daerah
4. Bahwa berdasarkan penjelasan di atas, TERGUGAT adalah pihak

ne
ng
yang memiliki kedudukan dan kepentingan dalam menjalankan
kewajiban hukum sebagaimana dijelaskan dibawah ini. Karenanya

do
gu adalah tepat TERGUGAT dijadikan sebagai pihak dalam gugatan
aquo;
E. Peristiwa Dan Alasan Diajukannya Gugatan

In
A
1. Bahwa sejak tahun 2005 telah dibangun bangunan-bangunan di atas
Tanah Lapang Merdeka Medan, yaitu ;
ah

lik
Barat : Merdeka Walk/Pusat jajanan
Utara : Kantor Polresta Medan Kota, Unit Pengelola Teknis Dinas
am

ub
Parawisata Kota Medan
Timur : Sarana Parkir
bangunan-bangunan tersebut menyebabkan berkurangnya luas lahan
ep
k

TLM;
ah

2. Bahwa pembangunan sarana parkir di sisi Timur TLM Medan telah


R

si
membuat Pelataran Monumen Nasional Perjuangan Kemerdekaan
Indonesia menjadi puntung/terpotong sepanjang 45 meter oleh pagar

ne
ng

sarana parkir;
3. Bahwa Tanah Lapang Merdeka Medan telah berusia lebih dari 50

do
tahun lebih dan memiliki arti khusus bagi sejarah, sehingga sudah
gu

selayaknya Tanah Lapang Merdeka Medan ditetapkan sebagai Cagar


Budaya seperti Tanah Lapang Merdeka Jakarta;
In
A

4. Bahwa dengan ditetapkannya Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai


Cagar Budaya, maka Para Penggugat dan Setiap orang berhak untuk
ah

lik

melindungi dan menyelamatkan Tanah Lapang Merdeka Medan


sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 56 Undang-undang Nomor
m

ub

11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;


5. Bahwa berdasarkan uraian di atas maka kepentingan PARA
ka

PENGGUGAT dan warga Negara kota Medan sangat dirugikan sebab:


ep

a. Status Tanah Lapang Merdeka Medan tidak ditetapkan secara


ah

tegas sebagai Cagar Budaya sehingga rentan dialihfungsikan


R

sehingga peran Para Penggugat untuk melindungi Tanah Lapang


es

Merdeka Medan sebagai tempat atau situs yang memiliki nilai


M

ng

sejarah menjadi tidak jelas aturan hukumnya;


on
gu

Hal 11 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bangunan-bangunan di atas Tanah Lapang Merdeka Medan telah

si
mengurangi luas lahan Tanah Lapang Merdeka Medan;
c. Bangunan-bangunan di Tanah Lapang Merdeka Medan berpotensi

ne
ng
mengganggu keaslian Tanah Lapang Merdeka Medan dan dapat
merusak Tanah Lapang Merdeka Medan sehingga berakibat buruk

do
gu untuk keberlangsungan ilmu pengetahuan khususnya dari sektor
sejarah.
F. Sifat Perbuatan Melawan Hukum Tergugat

In
A
1. Bahwa gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang Para Penggugat
maksudkan dalam gugatan ini adalah gugatan Perbuatan Melawan
ah

lik
Hukum oleh Penguasa (onrechmatige overheidsdaad);
2. Bahwa TERGUGAT adalah penguasa di Kota Medan yang
am

ub
mempunyai kewajiban melakukan perbuatan hukum untuk melindungi,
terjaminnya pemenuhan hak Warga Kota Medan termasuk hak Warga
untuk mendapatkan manfaat dari TLM Medan dan hak untuk berperan
ep
k

dalam melindungi dan menyelamatkan TLM Medan;


ah

3. Bahwa perbuatan TERGUGAT merupakan Perbuatan Melawan


R

si
Hukum sebagaimana diatur Pasal 1365 jo. Pasal 1366 jo. Pasal 1367
ayat (3) KUHPerdata.

ne
ng

Pasal 1365 KUHPerdata:


“Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada

do
seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
gu

kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”


Pasal 1366 KUHPerdata:
In
A

"Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian ynag


disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang
ah

lik

disebabkan kelalaian atau kurang hati-hatinya".


4. Bahwa yang dimaksud dengan Perbuatan Melawan Hukum menurut
m

ub

M.A.Moegni Djodjodirdjo di dalam bukunya yang berjudul "Perbuatan


Melawan Hukum" adalah “Kealpaan berbuat, yang melanggar hak
ka

orang lain atau bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku atau


ep

melanggar kesusilaan ataupun bertentangan dengan kepatutan yang


ah

harus diindahkan dalam pergaulan masyarakat tentang orang lain


R

atau barang”.
es

5. Bahwa sejak putusan Hoge Raad tanggal 31 januari 1919 dalam


M

ng

perkara Lindenbaum versus Cohen, Konsep perbuatan melawan


on
gu

Hal 12 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum telah berkembang. Sejak itu terdapat 4 (empat) kriteria

si
perbuatan melawan hukum yaitu :
a. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku;

ne
ng
b. Melanggar hak subyektif orang lain;
c. Melanggar kaidah tata susila;

do
gu d. Bertentangan dengan asas kepatutan, ketelitian, serta sikap
hati-hati yang seharusnya dimiliki seseorang atau pejabat dalam
mengeluarkan kebijakan;

In
A
6. Bahwa dengan demikian sejak putusan Hoge Raad Belanda
tersebut maka pengertian perbuatan melawan hukum tidak hanya
ah

lik
meliputi perbuatan yang bertentangan dengan pasal-pasal dalam
perundang-undangan yang berlaku tetapi termasuk juga perbuatan
am

ub
yang melanggar kepatutan dan masyarakat;
7. Bahwa istilah penguasa menurut Putusan Mahkamah Agung RI
Nomor 66 tahun 1952 disebutkan sebagai Pemerintah dan menurut
ep
k

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 838 tahun 1970 disebutkan


ah

sebagai Penguasa.
R

si
8. Bahwa menurut Mariam Darus Badrulzaman mengatakan bahwa
syarat-syarat yang harus ada untuk menentukan perbuatan sebagai

ne
ng

perbuatan melawan hukum adalah sebagai berikut :


a. Harus ada perbuatan, yang dimaksud dengan perbuatan ini baik

do
yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif, artinya setiap
gu

tingkah laku berbuat atau tidak berbuat;


b. Perbuatan itu harus melawan hukum;
In
A

c. Ada kerugian;
d. Ada hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum itu
ah

lik

dengan kerugian;
e. Ada kesalahan.
m

ub

Berikut ini penjelasan bagi masing-masing unsur dari perbuatan


melawan hukum tersebut, yaitu sebagai berikut :
ka

a. Adanya suatu perbuatan :


ep

Suatu perbuatan melawan hukum diawali oleh perbuatan dari si


ah

pelakunya. Umumnya diterima anggapan bahwa dengan perbuatan


R

di sini dimaksudkan, baik berbuat sesuatu (aktif) maupun tidak


es

berbuat sesuatu (pasif). Perbuatan tersebut melawan hukum;


M

ng

b. Perbuatan tersebut melawan hukum :


on
gu

Hal 13 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perbuatan yang dilakukan tersebut haruslah melawan hukum sejak

si
tahun 1919, unsur melawan hukum ini diartikan dalam arti yang
seluas-seluasnya, yakni meliputi hal-hal sebagai berikut :

ne
ng
1) Perbuatan yang melanggar undang-undang yang berlaku;
2) Yang dilanggar hak orang lain yang dijamin oleh hukum si

do
gu pelaku;
3) Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum si
pelaku;

In
A
4) Perbuatan uang bertentangan dengan kesusilaan (geode zeden);
5) Perbuatan yang bertentangan dengan sikap yang baik dalam
ah

lik
bermasyarakat untuk memperhatikan kepentingan orang lain
(indruist tegen de zorgvuldigheid, welke in het maatschappelijk
am

ub
verkeer betaamt ten aanzein van ander person of goed)
c. Adanya kesalahan dari pihak pelaku :
Perbuatan melawan hukum haruslah mengandung unsur kesalahan
ep
k

(schuldement) dalam melalsanakan perbuatan (TERGUGAT)


ah

tersebut. Secara hukum disebut sebagai adanya kesalahan jika


R

si
memenuhi unsur. Pertama, unsur kesengajaan. Kedua, unsur
kelalaian (negligence, culpa). Ketiga, tidak ada alasan pembenar

ne
ng

atau alasan pemaaf (rechtvaardigingsgrond), seperti overmacht,


membela diri, tidak waras dan lain-lain;

do
d. Adanya kerugian bagi korban;
gu

Adanya kerugian (schade) bagi PENGGUGAT/korban juga


merupakan syarat agar gugatan berdasarkan Pasal 1365
In
A

KUHPerdata. dapat dipergunakan. Berbeda dengan kerugian


karena wanprestasi yang hanya mengenal kerugian materil, maka
ah

lik

kerugian karena perbuatan melawan hukum di samping kerugian


materil, yurisprudensi juga mengakui konsep kerugian immaterial
m

ub

yang juga akan dinilai dengan uang.


e. Adanya hubungan kausalitas antara perbuatan dengan kerugian
ka

Hubungan kausalitas ini antara perbuatan yang dilakukan oleh


ep

TERGUGAT dengan kerugian yang terjadi menimpa Para


ah

Penggugat adalah merupakan syarat dari suatu perbuatan


R

melawan hukum;
es

9. Bahwa TERGGUGAT sebagai Pemerintah Kota Medan seharusnya


M

ng

melaksanakan pendaftaran Cagar Budaya terhadap Tanah Lapang


on

Merdeka Medan, karena hal tersebut telah diatur dalam Pasal 29 ayat
gu

Hal 14 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya,

si
yang memberikan wewenang kepada Pemerintah Kota Medan untuk
melakukan pendaftaran terhadap Cagar Budaya. Namun, hal ini tidak

ne
ng
dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Medan, padahal Para Penggugat
telah berupaya mengusulkan Tim Ahli Cagar Budaya untuk

do
gu mempelajari terkait dengan Tanah Lapang Merdeka Medan dan
mengusulkan Tanah Lapang Merdeka Medan agar ditetapkan sebagai
Cagar Budaya;

In
A
10. Bahwa TERGUGAT seharusnya mendaftarkan dan atau menetapkan
Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya sebagai upaya
ah

lik
menjalankan asas-asas umum pemerintahan yang baik sesuai
amanat Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
am

ub
Pemerintahan;
11. Bahwa perbuatan TERGUGAT yang tidak mendaftarkan Tanah
Lapang Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya merupakan suatu hal
ep
k

yang tidak patut, apalagi notifikasi gugatan yang dikirimkan oleh Para
ah

Penggugat sebagai Warga Kota Medan tidak ditanggapi oleh


R

si
TERGUGAT. Oleh sebab itu, diajukannya gugatan ini menjadi bagian
kewajiban Warga Kota Medan untuk menjalankan hal-hal yang telah

ne
ng

diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan Peraturan


Perundang-undangan lainnya;

do
12. Bahwa Perbuatan Melawan Hukum Tergugat adalah melakukan
gu

pembiaran terhadap keadaan dan status Tanah Lapang Merdeka


Medan dengan tidak melaksanakan pendaftaran dan atau penetapan
In
A

Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya menyebabkan


peran Para Penggugat untuk melindungi Tanah Lapang Merdeka
ah

lik

Medan sebagai tempat atau situs yang memiliki nilai sejarah menjadi
tidak jelas aturan hukumnya, hal ini juga dapat menyebabkan
m

ub

dialihfungsikannya Tanah Lapang Merdeka Medan sehingga


mengurangi lahan Tanah Lapang Merdeka Medan dan mengganggu
ka

keaslian Tanah Lapang Merdeka Medan serta dapat merusak Tanah


ep

Lapang Merdeka Medan sehingga berakibat buruk untuk


ah

keberlangsungan ilmu pengetahuan khususnya dari sektor sejarah.


R

G. Permohonan
es

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas PENGGUGAT mohon kepada


M

ng

Majelis hakim pemeriksa perkara a quo memutuskan dengan amarnya


on

sebagai berikut :
gu

Hal 15 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Primair.

si
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;

ne
ng
3. Menuntut Tergugat untuk menerbitkan dasar hukum ditetapkannya
secara tegas Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya

do
gu melalui :
a. melakukan Revisi atau Peninjauan Kembali terhadap
Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 2011 tentang RTRW Kota

In
A
Medan Tahun 2011-2031 dan memasukkan Tanah Lapang Merdeka
Medan seluas 4,88 Ha ke daftar Cagar Budaya; atau
ah

lik
b. menerbitkan Peraturan Daerah Kota Medan dan atau
Keputusan Walikota Medan dan atau Peraturan Walikota Medan
am

ub
yang menetapkan secara tegas Tanah Lapang Merdeka Medan
seluas 4,88 Ha sebagai Cagar Budaya
4. Menghukum Tergugat untuk meminta maaf secara terbuka, dan
ep
k

mempublikasikan setiap upaya dan hasil dari tindakan tersebut kepada


ah

seluruh warga Masyarakat Kota Medan, melalui :


R

si
- media cetak Harian Kompas, Harian Tribun Medan, Harian Sumut
Pos Medan, Harian Waspada, Harian Analisa, dan Harian Sinar

ne
ng

Indonesia Baru (SIB);


- media online Detik.com, CNN Indonesia, Kompas.com

do
- media elektronik televisi, yang terdiri dari : TVRI Medan-Sumatera
gu

Utara, Metro TV, TV One, Inews TV,


- 3 (tiga) media elektronik radio yang terdiri dari Radio Republik
In
A

Indonesia (RRI) Medan-Sumatera Utara, Most FM, Prambos FM;


5. Menyatakan putusan atas gugatan ini dapat dilaksanakan terlebih
ah

lik

dahulu, meskipun di kemudian hari terdapat verzet, banding, kasasi


dan upaya hukum lainnya (uit voerbaar bij vooraad);
m

ub

6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;


Subsidair
ka

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-


ep

adilnya (ex aequo et bono).


ah

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Para


R

Penggugat telah hadir kuasanya DR. Redyanto Sidi, SH.MH., Novri Andi
es

Akbar, S.H., Ramadianto, S.H., Jaka Kelana, S.H., kesemuanya Para


M

ng

Advokat dari Lembaga Bantuan Hukum HUMANIORA, yang berdomisili di


on

Perumahan Menteng Indah Blok B1 No. 31 Kelurahan Menteng,


gu

Hal 16 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kecamatan Medan Denai, Medan 20228, Provinsi Sumatera Utara,

si
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 22 Agustus 2020, sedangkan
Tergugat hadir Kuasanya Laksamana Putra Siregar, SH.MSP (Plt Kabag

ne
ng
Hukum Setda Kota Medan), Rahmah, SH (Kasubag Bantuan Hukum),
Yunita Sari, SH., (Staf bagian Hukum Setdakot Medan), Daldiri, SH.MH.,

do
gu (Advokat) dan Dr M Citra Ramadhan, SH.MH., (Advokat) beralamat di
Kantor Bagian Hukum Setda Kota Medan Lantai 3 Jln Kapten Maulana
Lubis No.2 Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Pjs Walikota Medan

In
A
No.181/7987 tanggal 23 Nopember 2020;
Menimbang, bahwa selanjutnya sesuai Perma No.1 Tahun 2016
ah

lik
Tentang Mediasi, oleh Majelis Hakim telah mengupayakan agar para pihak
melakukan perdamaian melalui jalur mediasi, yang selanjutnya atas
am

ub
permintaan kedua belah pihak menyerahkan penunjukan mediator kepada
Hakim Pengadilan Negeri Medan, maka Ketua Majelis Hakim menunjuk
Deny L Tobing, SH.MH., Hakim Pengadilan Negeri Medan sebagai
ep
k

Mediator, dalam perkara ini ;


ah

Menimbang, bahwa sebagaimana Laporan Mediator pada tanggal


R

si
6 Januari 2021, menyatakan tidak tercapai kesepakatan untuk berdamai
atau menemui kegagalan, untuk itu mohon sidang dilanjutkan;

ne
ng

Menimbang, bahwa oleh karena upaya mediasi para pihak


berperkara gagal tercapai, maka dilanjutkan dengan pembacaan gugatan

do
oleh Kuasa Hukum Penggugat, dan atas gugatan tersebut Penggugat
gu

menyatakan terdapat adanya perbaikan gugatan, sebagai berikut :


Bahwa perkenankan kami untuk memperbaiki Gugatan Perbuatan
In
A

Melawan Hukum Dengan Mekanisme Gugatan Warga Negara (citizen


lawsuit) atas Tidak Ditetapkannya Tanah Lapang Merdeka Medan Sebagai
ah

lik

Cagar Budaya yang telah deregister dengan Nomor :


756/Pdt.G/2020/PN.Mdn tanggal 10 November 2020 oleh Kepaniteraan
m

ub

Pengadilan Negeri Medan;


Bahwa Para Penggugat melalui Kuasa Hukumnya dengan ini mengajukan
ka

perbaikan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum tersebut di atas sebagai


ep

berikut:
ah

1. Pada halaman 4 (empat) tentang Sejarah Tanah Lapangan Merdeka


R

angka 7 (tujuh);
es

Dahulu.
M

ng

7. Bahwa berdasarkan catatan Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Kota


on

Medan, luas Tanah Lapang Merdeka Medan hanya tinggal seluas


gu

Hal 17 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
28.800 m2 atau 2,88 Ha. Padahal, pada awalnya Tanah Lapang

si
Merdeka Medan memiliki luas 48.877 m2 atau 4,88 Ha. Hampir
sebagian luas Lapangan Merdeka dialihfungsikan demi modernisasi

ne
ng
dan pendapatan kas daerah. Pengalihan fungsi ini, telah terjadi
secara bertahap sejak awal tahun 2000 an;

do
gu Sekarang menjadi.
7.Bahwa berdasarkan catatan Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Kota
Medan, luas Tanah Lapang Merdeka Medan hanya tinggal seluas

In
A
28.800 m2 atau 2,88 Ha. Padahal, pada awalnya Tanah Lapang
Merdeka Medan memiliki luas kurang lebih 48.877 m2 atau 4,88
ah

lik
Ha. Hampir sebagian luas Lapangan Merdeka dialihfungsikan demi
modernisasi dan pendapatan kas daerah. Pengalihan fungsi ini,
am

ub
telah teijadi secara bertahap sejak awal tahun 2000 an;
2. Pada halaman 18 (delapan belas), pada Permohonan bagian
primair angka 3 (tiga) huruf a dan b.
ep
k

Dahulu
ah

3. Menuntut Tergugat untuk menerbitkan dasar hukum ditetapkannya


R

si
secara tegas Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai Cagar
Budaya melalui:

ne
ng

a. melakukan Revisi atau Peninjauan Kembali terhadap


Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 2011 tentang RTRW Kota

do
Medan Tahun 2011-2031 dan memasukkan Tanah Lapang
gu

Merdeka Medan dengan luas 4,88 Ha ke daftar Cagar Budaya;


atau
In
A

b. menerbitkan Peraturan Daerah Kota Medan dan atau


Keputusan Walikota Medan dan atau Peraturan Walikota Medan
ah

lik

yang menetapkan secara tegas Tanah Lapang Merdeka Medan


dengan luas 4,88 Ha sebagai Cagar Budaya.
m

ub

Sekarang menjadi :
4. Menuntut Tergugat untuk menerbitkan dasar hukum ditetapkannya
ka

secara tegas Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai Cagar


ep

Budaya melalui:
ah

a. Lapang Merdeka Medan dengan luas kurang lebih 4,88 Ha ke


R

daftar Cagar Budaya; atau


es

b. menerbitkan Peraturan Daerah Kota Medan dan atau Keputusan


M

ng

Walikota Medan dan atau Peraturan Walikota Medan yang


on
gu

Hal 18 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menetapkan secara tegas Tanah Lapang Merdeka Medan

si
dengan luas kurang lebih 4,88 Ha sebagai Cagar Budaya.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat, Tergugat telah

ne
ng
mengajukan jawabannya, sebagai berikut :
A. Dalam Eksepsi

do
gu I. Tentang Kewenangan/Kompetensi Absolut (Pasal 160 R.Bg/134
HIR)
1. Bahwa Para Penggugat dalam perkara a quo pada dasarnya secara

In
A
tegas menyatakan mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum
oleh penguasa dengan mekanisme berupa gugatan Warga Negara
ah

lik
(citizen lawsuit):
Perhatikan:
am

ub
 Bagian Perihal: Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Dengan
Mekanisme Gugatan Warga Negara (citizen lawsuit) atas tidak
ditetapkannya Tanah Lapangan Merdeka Medan sebagai Cagar
ep
k

Budaya;
ah

 Bagian C posita gugatan: Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


R

si
Dengan Mekanisme Gugatan Warga Negara (citizen lawsuit) vide.
halaman 8-11;

ne
ng

 Bagian D dan F pada posita: Kedudukan Hukum Tergugat dan Sifat


perbuatan melawan hukum Tergugat yakni Tergugat merupakan

do
Wali Kota yang memegang kekuasaan pemerintahan di Kota
gu

Medan telah melakukan perbuatan melawan hukum oleh penguasa


(onrechtmatige overheidsdaad);
In
A

 Bagian G Permohonan: angka 2 menegaskan “Menyatakan


Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum”.
ah

lik

2. Bahwa dengan mencermati secara seksama terhadap dalil-dalil posita


maupun petitum gugatan a quo, pada dasarnya Para Penggugat
m

ub

mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum oleh penguasa


(onrechtmatige overheidsdaad) Dengan Mekanisme Gugatan Warga
ka

Negara (citizen lawsuit) terkait kebijakan yang di ambil oleh Tergugat


ep

pada fungsi dari lapangan merdeka yang sampai saat ini tidak
ah

menjadikan Lapangan Merdeka sebagai Cagar Budaya;


R

3. Bahwa gugatan Para Penggugat a quo secara hukum haruslah ditolak


es

karena Pengadilan Negeri Medan tidak berwenang secara absolut


M

ng

untuk memeriksa dan memutus perkara a quo. Dalam hal ini terkait
on

permasalahan hukum adanya perbuatan melawan hukum yang


gu

Hal 19 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
didalilkan dilakukan oleh penguasa (ic. Wali Kota Medan) maka yang

si
berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara a quo adalah
Pengadilan Tata Usaha Negara Medan.

ne
ng
Perhatikan:
 Yurisprudensi Mahkmah Agung Republik Indonesia Nomor 620

do
gu K/Pdt/1999 yang pada dasarnya menegaskan:
“Bila yang digugat adalah badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
dan objek gugatan menyangkut perbuatan yang menjadi wewenang

In
A
pejabat tersebut, maka yang berwenang untuk mengadili perkara
tersebut adalah Peradilan Tata Usaha Negara bukan Pengadilan
ah

lik
Negeri”
 Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
am

ub
Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa
Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan
Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
ep
k

(Onrechtmatige Overheidsdaad), menegaskan:


ah

“(1) Perkara perbuatan melanggar hukum oleh badan dan/atau


R

si
pejabat pemerintahan (onrechtmatige overheidsdaad)
merupakan kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara”.

ne
ng

4. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka tidak ada alasan hukum
bagi Para Penggugat untuk membantah/memungkiri terhadap

do
pelaksanaan dari Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
gu

Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa


Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan
In
A

Melanggar Hukum Oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan


(Onrechtmatige Overheidsdaad) dimaksud. Demikian juga bagi
ah

lik

pengadilan tidak ada toleransi untuk menyimpang dan/atau tetap


meneruskan pemeriksaan perkara a quo dengan mengingkari
m

ub

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019


tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan
ka

dan Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan


ep

dan/atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad)


ah

dimaksud, karena hal tersebut justru akan dapat berdampak pada


R

menghilangkan kepastian hukum itu sendiri;


es

5. Bahwa selain itu juga, dengan diperhatikan secara seksama petitum


M

ng

gugatan Para Penggugat pada dasarnya terkait tuntutan agar


on

Tergugat menerbitkan Peraturan Daerah atau Keputusan Wali Kota


gu

Hal 20 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau Peraturan Wali Kota terkait Lapangan Merdeka (vide. Petitum

si
angka 3).
Pada dasarnya petitum yang diajukan Para Penggugat tersebut

ne
ng
adalah terkait kebijakan yang harus diambil oleh Tergugat selaku
Pejabat Tata Usaha Negara dan merupakan kewenangan dari

do
gu Peradilan Administrasi.
Perhatikan:
Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang

In
A
Peradilan Tata Usaha Negara yang pada dasarnya menerangkan
badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang tidak mengeluarkan
ah

lik
Keputusan sedangkan itu menjadi kewajibannya maka hal tersebut
disamakan dengan Putusan Tata Usaha Negara.
am

ub
6. Bahwa oleh karena yang menjadi pokok gugatan Para Penggugat
adalah sengketa tata usaha Negara, maka berdasarkan Pasal 4
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
ep
k

Negara yang menyebutkan “Peradilan Tata Usaha Negara adalah


ah

salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi pencari keadilan


R

si
terhadap sengketa Tata Usaha Negara”. Dengan demikian Pengadilan
yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo

ne
ng

adalah Pengadilan Tata Usaha Negara dan bukan Pengadilan Negeri


Medan.

do
Perhatikan:
gu

Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 620


K/Pdt/1999 tanggal 29 Desember 1999, bila yang digugat adalah
In
A

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dan objek gugatan


menyangkut perbuatan yang menjadi wewenang pejabat tersebut,
ah

lik

maka yang berwenang mengadili perkara tersebut adalah Peradilan


Tata Usaha Negara.
m

ub

7. Bahwa lebih lanjut, berdasarkan Pasal 160 RBg/134 HIR dan Pasal
132 RV, maka sangat beralasan hukum agar Majelis Hakim yang
ka

mengadili perkara a quo untuk menyatakan tidak berwenang untuk


ep

memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo.


ah

Berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat kemukakan tersebut di


R

atas maka sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa
es

dan memutus perkara a quo untuk menyatakan Pengadilan Negeri Medan


M

ng

tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara a quo.


on
gu

Hal 21 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. Para Penggugat Tidak Mempunyai Hubungan

si
Hukum/Perselisihan Hukum Dalam Mengajukan Gugatan A Quo.
1. Bahwa Para Penggugat dalam bahagian a quo terkait kedudukan dan

ne
ng
kepentingan hukum para penggugat pada dasarnya mendalilkan Para
Penggugat selaku warga Negara yang telah memberikan kontribusi

do
gu dan melakukan kewajiban membayar pajak dan retribusi kepada
Pemerintah sehingga telah berkontribusi dalam proses pembangunan,
sehingga Negara harus memberikan perlindungan hukum terhadap

In
A
Para Penggugat, termasuk mengenai cagar budaya berupa Lapangan
Merdeka–Kota Medan (vide. Sub B halaman 4 s/d 7 dan bagian D
ah

lik
Kedudukan Hukum Tergugat);
2. Bahwa dalil Para Penggugat tersebut sangatlah keliru dan salah
am

ub
bahkan terlalu sederhana dalam mengkaitkan kapasitas hukum/legal
standing Para Penggugat dalam mengajukan gugatan a quo sehingga
gugatan a quo haruslah dinyatakan tidak dapat diterima.
ep
k

Dalam hal ini, Para Penggugat tidak jelas dalam menjelaskan


ah

kepentingan hukum Para Penggugat yang dirugikan terkait


R

si
keberadaan Lapangan Merdeka Medan a quo dan/atau tidak jelasnya
kepentingan langsung yang bersifat causalitas Para Penggugat

ne
ng

tersebut. Para Penggugat hanya mendalilkan telah turut membayar


pajak dan memberikan kontribusi kepada daerah, padahal masalah

do
pembayaran pajak adalah merupakan kewajiban dari setiap warga
gu

Negara. Dengan demikian tidak dapat dikaitkan dengan masalah


cagar budaya.
In
A

Argumentasi hukum yang dijadikan dasar bagi Para Penggugat


tersebut terkesan sebagai alasan yang dicari-cari belaka untuk dapat
ah

lik

mengajukan gugatan a quo. Dalam pengajuan gugatan citizen lawsuit


kepentingan hukum Penggugat tidak semata-mata hanya mempunyai
m

ub

kepentingan saja, akan tetapi Penggugat harus mempunyai hubungan


hukum dengan dalil yang menjadi dasar gugatannya. Atau dengan
ka

kata lain kapasitas Penggugat harus orang yang menderita kerugian


ep

secara langsung.
ah

Perhatikan:
R

Hope M. Babcoack “The Problem With Particularized Injury: The


es

Disjucture Between Broad Based Environmental Harm And Standing


M

ng

Jurisprudence” Journal of Land Use Vol 25-2009 page 8–9.


on
gu

Hal 22 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“The elements of the court’s standing doctrine are sufficiently well

si
known that most law students can recite them from memory: “the
plaintiff must have suffered an injury–in fact. Defined as an invasion of

ne
ng
a legally protected interest, which is (a) concrete and particularized:
and (b) actual or imminent, not conjectural or hypothetical. The injury

do
gu must also be fairly tracable to the defendant’s challenged action and
not the result of the independent action of some third party not before
the court, and be likely, as opposed to merely speculative, that the

In
A
injury will be redressed by a favorable decision”.
(Terjemahannya: adalah doktrin unsur-unsur kedudukan penggugat
ah

lik
yang cukup terkenal yang sebagian mahasiswa hukum dapat
melafalkan dari ingatannya: “Penggugat harus menderita cedera yang
am

ub
nyata yang didefinisikan sebagai invasi kepentingan yang dilindungi
hukum, yaitu: (a) konkret dan diteliti, dan (b) actual atau akan terjadi,
tidak bersifat terkaan atau hipotesis. Tindakan menantang terdakwa
ep
k

harus disebabkan oleh cedera dan bahkan hasil dari tindakan


ah

independen dari beberapa pihak ketiga tidak sebelum pengadilan, dan


R

si
menjadi kemungkinan, sebagai lawan untuk sekedar spekulatif, bahwa
cidera akan diatasi oleh keputusan yang menguntungkan)

ne
ng

Berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat kemukakan tersebut di atas


maka sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa dan

do
memutus perkara a quo untuk menyatakan gugatan Para Penggugat tidak
gu

dapat diterima.
III. Gugatan Para Penggugat Kurang Pihak.
In
A

1. Bahwa dalam perkara a quo, Para Penggugat telah mengajukan


gugatan perbuatan melawan hukum penguasa terhadap Wali Kota
ah

lik

Medan selaku Tergugat, terkait tidak ditetapkannya Lapangan


Merdeka-Kota Medan sebagai cagar budaya.
m

ub

Dalam bagian posita gugatan a quo, Penggugat juga mendalilkan


telah mengajukan permohonan terhadap: Gubernur Sumatera Utara
ka

dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera


ep

Utara serta Dirjen Budaya pada Kementerian Pendidikan dan


ah

Kebudayaan Nasional agar Lapangan Merdeka ditetapkan sebagai


R

cagar budaya (vide. Posita gugatan sub B).


es

Selain itu Para Penggugat juga menuntut agar Tergugat merevisi dan
M

ng

meninjau kembali Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 dan


on
gu

Hal 23 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menerbitkan Peraturan Daerah yang menegaskan lapangan merdeka

si
sebagai cagar budaya (vide. Petitum gugatan angka 3).
2. Bahwa dengan dalil-dalil Para Penggugat tersebut di atas, maka

ne
ng
menunjukkan bahwasanya selain Wali Kota Medan (ic. Tergugat)
masih terdapat pihak-pihak lain (subjek hukum lain/instansi lain)

do
gu terkait dengan pengajuan suatu kawasan sebagai cagar budaya
tersebut, sehingga harus turut dimintakan pertangungjawaban hukum
dalam satu kesatuan subjek hukum perkara a quo yakni Gubernur

In
A
Sumatera Utara dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Sumatera Utara serta Dirjen Budaya pada Kementerian
ah

lik
Pendidikan dan Kebudayaan Nasional sebagaimana didalilkan Para
Penggugat di atas. Hal ini sangat penting agar penyelesaian
am

ub
permasalahan hukum a quo dapat terselesaikan secara tuntas dan
menyeluruh terhadap semua pihak (ic. subjek hukum yang terkait)
tersebut.
ep
k

3. Bahwa selain itu pula sangat penting/urgen dalam perkara a quo


ah

untuk juga melibatkan lembaga DPRD Kota Medan selaku pihak


R

si
dalam perkara a quo baik selaku Tergugat atau pun pihak lain karena
Para Penggugat dalam petitumnya telah menuntut agar Tergugat

ne
ng

menerbikan Peraturan Daerah. Padahal dalam pembuatan/penerbitan


Peraturan Daerah (Perda) tersebut haruslah bekerjasama dan

do
terdapat keterkaitan erat dengan pihak DPRD Kota Medan tersebut.
gu

Hal ini juga sangat dipahami oleh Para Penggugat dan bahkan diakui
Para Penggugat dalam dalil gugatan a quo.
In
A

Lihat: Posita halaman 12 angka 3 menegaskan:


“Bahwa Tergugat selaku pemegang Kekuasaan Pemerintahan, juga
ah

lik

sekaligus mempunyai kewenangan pembentukan legislasi, seperti


mengajukan rancangan Peraturan Daerah dan Menetapkan Peraturan
m

ub

Daerah yang telah mendapat persetujuan dari DPRD…”


4. Bahwa dengan hanya menjadikan Wali Kota Medan selaku Tergugat
ka

terkait pembentukan dan/atau penerbitan Peraturan Daerah, namun


ep

tidak menjadikan DPRD Kota Medan yang juga terkait erat tersebut
ah

sebagai para pihak (ic. subjek hukum) perkara a quo, maka gugatan
R

Para Penggugat menjadi cacat formil sehingga sangat layak untuk


es

dinyatakan tidak dapat diterima (NO).


M

ng

Perhatikan:
on
gu

Hal 24 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

si
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang

ne
ng
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan:

do
gu “Peraturan Daerah Kabupaten/Kota adalah Peraturan Perundang-
undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Wali Kota.”

In
A
Perhatikan juga:
Pasal 65 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
ah

lik
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
am

ub
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, juga mengatur pembentukan
Peraturan Daerah yakni adanya keterkaitan erat antara Bupati/Wali
ep
k

Kota dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), yakni:


ah

(1) Kepala Daerah mempunyai tugas:


R

si
i. ....dst
ii. ……dst

ne
ng

iii. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah


tentang RPJPD dan rancangan Peraturan Daerah tentang

do
RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD,
gu

serta menyusun dan menetapkan RKPD;


iv. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah
In
A

tentang APBD, rancangan Peraturan Daerah tentang


perubahan APBD dan pelaksanaan APBD kepada DPRD
ah

lik

untuk dibahas bersama;


v. ……dst;
m

ub

vi. ……dst;
vii. ……dst.
ka

(2) Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ep

Kepala Daerah berwenang:


ah

a. Mengajukan rancangan Peraturan Daerah;


R

b. Menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapat


es

persetujuan bersama DPRD;


M

ng

c. Menetapkan Peraturan Kepala dan Keputusan Kepala


on

Daerah;
gu

Hal 25 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. ………dst;

si
e. ………dst.
5. Bahwa ketentuan tersebut di atas, menunjukkan adanya keterkaitan

ne
ng
yang erat antara bupati/wali kota (ic. eksekutif) dengan DPRD (ic.
legislatif) dalam membuat peraturan daerah. Dengan demikian dalam

do
gu gugatan a quo yang hanya melibatkan Wali Kota Medan terkait
pengaturan Lapangan Merdeka sebagai cagar budaya untuk
ditetapkan dalam suatu Peraturan Daerah Kota Medan tersebut tanpa

In
A
dilibatkannya DPRD Kota Medan tersebut, maka secara hukum jelas-
jelas telah terdapat pelanggaran/penyimpangan terhadap
ah

lik
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan sebagaimana telah
am

ub
diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan maupun Undang-
ep
k

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,


ah

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-


R

si
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

ne
ng

tersebut.
Dalam hal ini, Para Penggugat terlalu bersikap terburu-buru dalam

do
pengajuan gugatan a quo sehingga telah melanggar mekanisme
gu

dalam penyusunan dari suatu aturan hukum (ic. Peraturan Daerah).


Mengingat Kepala Daerah tidak dapat bertindak secara sendiri dalam
In
A

menetapkan suatu Peraturan Daerah.


Perhatikan:
ah

lik

Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 151


K/Sip/1975 tanggal 13 Mei 1975 yang menyebutkan pihak-pihak yang
m

ub

berperkara harus dicantumkan secara lengkap maka gugatan


Penggugat yang kurang pihak harus dinyatakan tidak dapat diterima
ka

(niet ontvankelijk verklaard).


ep

Berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat kemukakan tersebut di


ah

atas maka sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa
R

dan memutus perkara a quo untuk menyatakan gugatan Para Penggugat


es

tidak dapat diterima.


M

ng

IV. Gugatan Para Penggugat Tidak Saling Mendukung/Bertentangan


on

Antara Posita dan Petitum Gugatan.


gu

Hal 26 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa dalam perkara a quo terkait tuntutan penetapan Lapangan

si
Merdeka Kota Medan sebagai Cagar Budaya tersebut, Para
Penggugat telah mengajukan tuntutan hukum yang pada dasarnya

ne
ng
sebagai berikut:
 Menuntut Tergugat untuk menerbitkan dasar hukum ditetapkannya

do
gu secara tegas Tanah Lapangan Merdeka Medan sebagai cagar
budaya, melalui:
a. Melakukan revisi atau peninjauan kembali terhadap Peraturan

In
A
Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Medan
Tahun 2011 s/d 2031 dan memasukkan tanah Lapangan
ah

lik
Merdeka seluas 4.88 Ha ke daftar Cagar Budaya, atau:
b. Menerbitkan Peraturan Daerah Kota Medan dan/atau Keputusan
am

ub
Wali Kota Medan dan/atau Peraturan Wali Kota Medan yang
menetapkan Lapangan Merdeka seluas 4.88 Ha sebagai cadar
budaya.
ep
k

 Menghukum Tergugat untuk meminta maaf secara terbuka, dan


ah

mempublikasikan setiap upaya dan hasil dari tindakan tersebut


R

si
kepada seluruh warga masyarakat Kota Medan, melalui:
 Media cetak harian kompas..dst

ne
ng

 Media online Detik.com, … dst


 Media elektronik televise..dst

do
 3 (tiga) media elektronik radio..dst
gu

(vide. Petitum gugatan Para Penggugat angka 3 dan 4).


2. Bahwa dengan dicermati secara seksama dan teliti adanya
In
A

hubungan/korelasi antara posita gugatan dengan petitum gugatan


perkara a quo, ternyata tuntutan hukum/petitum gugatan yang
ah

lik

diajukan Para Penggugat tersebut tidak ada ditemui atau tertuang di


dalam dalil-dalil posita gugatan Para Penggugat.
m

ub

Dalam hal ini, tuntutan hukum/Petitum gugatan Para Penggugat telah


bersifat tidak ada korelasi hukumnya atau merupakan tuntutan yang
ka

berdiri sendiri yang dengan seketika dimohonkan dalam bagian


ep

petitum gugatan a quo. Padahal seharusnya Para Penggugat terlebih


ah

dahulu memberikan argumentasi hukum yang kuat dan tepat serta


R

jelas dan terdapat sinkronitas terkait urgensi tuntutan/petitum yang


es

diajukan Para Penggugat tersebut.


M

ng

3. Bahwa dengan demikian dalam gugatan Para Penggugat telah


on

terdapat ketidaksinkronan/ketidakcocokan bahkan merupakan


gu

Hal 27 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertentangan yang nyata dari dalil-dalil posita gugatan Para

si
Penggugat dengan tuntutan/petitum yang diajukan Para Penggugat a
quo.

ne
ng
Dengan tegasnya: tuntutan/petitum Para Pengugat menjadi sangat
rancu dan tidak didasarkan pada argumentasi hukum yang kuat untuk

do
gu dapat dikabulkan. Bahkan dalam hukum acara perdata, gugatan Para
Penggugat yang demikian tersebut termasuk dalam kualifikasi
mengandung cacat formal sehingga secara hukum layak untuk

In
A
dinyatakan tidak dapat diterima.
Perhatikan:
ah

lik
Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
Register 1075 K/Sip/1980 tanggal 8 Desember 1982, yang pada
am

ub
dasarnya dalam kaidah hukumnya menegaskan:
P.T. tidak salah menerapkan hukum, karena petitum bertentangan
dengan posita gugatan, gugatan tidak dapat diterima.
ep
k

Berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat kemukakan tersebut di atas


ah

maka sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa dan
R

si
memutus perkara a quo untuk menyatakan gugatan Para Penggugat tidak
dapat diterima.

ne
ng

V. Gugatan Para Penggugat Kabur dan Tidak Jelas (Obscure Libels)


Terkait gugatan kabur dan tidak jelas (obscure libels) dapat Tergugat

do
kemukakan sebagai berikut:
gu

a. Tentang Tidak Jelas dan Kabur Kualitas Para Penggugat


a.1. Bahwa Para Penggugat dalam dalil gugatan sub B angka 1
In
A

secara tegas mendalilkan:


“Para Penggugat selaku warga Negara yang telah memberikan
ah

lik

kontribusi dan melakukan kewajiban membayar pajak dan retribusi


kepada Pemerintah”
m

ub

Sedangkan di dalam dalil posita gugatan sub B angka 12, secara


tegas pula Para Penggugat mendalilkan:
ka

“Bahwa Para Penggugat atas nama Koalisi Masyarakat Sipil Peduli


ep

Kota Medan-Sumut telah melakukan upaya-upaya untuk meminta


ah

agar pemerintah menetapkan Tanah Lapangan Merdeka Medan


R

sebagai Cagar Budaya, yaitu:… dst”


es

a.2. Bahwa dari kedua dalil posita gugatan Para Penggugat a quo
M

ng

telah terdapat ketidakjelasan dan ketidaktegasan bahkan saling


on

bertentangan subjek hukum Para Penggugat tersebut, yakni:


gu

Hal 28 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 apakah Para Penggugat (ic. Penggugat I s/d Penggugat VI)

si
bertindak selaku pribadi Warga Negara Indonesia sebagaimana
posita sub B angka 1, ataukah;

ne
ng
 Para Penggugat selaku koalisi yang secara maknanya
merupakan suatu perkumpulan sebagaimana posita sub B

do
gu angka 12 tersebut. Dalam perkumpulan mempunyai struktur
dan kelembagaan tersendiri sebagai ciri dari perkumpulan
dimaksud. Selain itu juga berbeda dengan pribadi-

In
A
pribadi/personal itu sendiri.
Dalam hal ini, kedua dalil posita gugatan Para Penggugat tersebut
ah

lik
terdapat konsekwensi hukum yang berbeda dan bersifat sangat
mendasar baik dalam mempertahankan hak-hak dan kepentingan
am

ub
hukum maupun dalam bentuk pertanggungjawaban kewajiban hukum
dari masing-masing subjek hukum (ic. antara pribadi di satu sisi, dan
koalisi/lembaga/korporasi di sisi lain). Bahkan Para Penggugat
ep
k

menjadi bias/ambigu serta tidak konsisten dalam bersikap sebagai


ah

Para Penggugat.
R

si
a.3. Bahwa merupakan suatu kekeliruan yang mendasar bagi Para
Penggugat dalam menyatukan kepentingan subjek hukum

ne
ng

tersebut dalam mempertahankan hak-hak Para Penggugat yang


merasa dirugikan oleh tindakan Tergugat a quo, yakni:

do
 Selaku individu warga Negara (ic. posita sub B angka 1) maka
gu

Para Penggugat bertindak mewakili diri sendiri yang dalam


perkara a quo antara individu yang satu dengan yang lain
In
A

terdapat kesamaan kepentingan;


 Sedangkan selaku koalisi (ic. posita sub B angka 12)
ah

lik

seharusnya yang bertindak bukanlah selaku pribadi-


pribadi/individu, namun secara kolektif melalui perwakilan
m

ub

dalam komonitas koalisi dimaksud yakni ketua atau perwakilan


lain yang ditunjuk dari kelompok (ic. koalisi) tersebut untuk
ka

mewakili kepentingan hukum dari suatu koalisi.


ep

a.4. Bahwa dengan adanya ketidakjelasan dan kekaburan (obscure


ah

libels) dalam bertindak selaku Penggugat, maka membawa


R

konsekwensi hukum terhadap gugatan yang demikian secara


es

hukum dinyatakan tidak dapat diterima (NO);


M

ng

a.5. Bahwa selain itu pula menunjukkan tentang Para Penggugat tidak
on

mempunyai legal standing/kapasitas hukum mengajukan gugatan


gu

Hal 29 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai mewakili Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Kota Medan

si
(KMSPKM)
b. Tentang Ketidakjelasan Gugatan Para Penggugat

ne
ng
b.1. Bahwa Para Penggugat dalam posita gugatan a quo, telah
membagi dalam beberapa sub penjelasan yakni:

do
gu a. Sejarah tanah lapang merdeka Medan;
b. Kedudukan dan Kepentingan hukum Para Penggugat;
c. Gugatan perbuatan melawan hukum dengan mekanisme

In
A
gugatan warga Negara (citizen lawsuit);
d. Kedudukan Hukum Tergugat;
ah

lik
e. Peristiwa dan alasan diajukannya gugatan;
f. Sifat perbuatan melawan hukum Penggugat;
am

ub
g. Permohonan.
b.2. Bahwa dari sub-sub bagian gugatan (ic. sub a s/d sub f) Para
Penggugat tersebut di atas, ternyata tidak ada memberi
ep
k

penjelasan ataupun dalil hukum sebagaimana dituntut dalam


ah

bagian petitum gugatan (ic. sub g gugatan) tersebut. Posita


R

si
gugatan Para Penggugat hanya berisi gambaran-gambaran
situasional/narasi keadaan lapangan merdeka yang dijelaskan

ne
ng

secara subjektif belaka dan tidak mencerminkan adanya tuntutan


Para Penggugat tersebut.

do
Dalam hal ini kelemahan posita gugatan Para Penggugat antara
gu

lain, yakni:
(1) Tidak ada penjelasan dalam posita gugatan Para Penggugat
In
A

terkait Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 2011 tentang


RTRW Kota Medan. Padahal dalam petitum Para Penggugat
ah

lik

menuntut adanya revisi dari Peraturan Daerah tersebut;


(2) Tidak ada dalil posita atau penjelasan Para Penggugat
m

ub

tentang Tergugat harus menerbitkan Peraturan Daerah/


Peraturan Wali Kota/Keputusan Wali Kota tentang lapangan
ka

merdeka tersebut. Padahal Para Penggugat menuntut agar


ep

adanya aturan tegas terkait lapangan merdeka dalam


ah

Peraturan Daerah atau Peraturan Wali Kota;


R

(3) Tidak ada penjelasan dalam dalil posita gugatan Para


es

Penggugat terkait permintaan maaf melalui media cetak atau


M

ng

elektronik dari Tergugat. Padahal Para Penggugat telah


on
gu

Hal 30 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menuntut Tergugat untuk meminta maaf secara terbuka

si
melalui media cetak-elektronik tersebut.
b.3. Bahwa dengan ketidakjelasan uraian pada bagian posita gugatan

ne
ng
Para Penggugat dengan bagian petitum gugatan Para Penggugat
a quo, maka gugatan yang demikian telah bersifat kabur dan tidak

do
gu jelas (obscure libels) serta menjadi tidak sempurna, sehingga
sangat layak secara hukum untuk dinyatakan tidak dapat diterima
(NO).

In
A
Berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat kemukakan tersebut di
atas maka sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa
ah

lik
dan memutus perkara a quo untuk menyatakan gugatan Para Penggugat
tidak dapat diterima.
am

ub
B. Dalam Pokok Perkara
(1) Bahwa Tergugat menolak secara tegas seluruh dalil-dalil gugatan Para
Penggugat terkecuali sepanjang hal-hal yang diakui kebenarannya
ep
k

secara tegas dalam jawaban a quo;


ah

(2) Bahwa sepanjang hal-hal yang dikemukakan dalam bahagian eksepsi


R

si
sepanjang terdapat korelasi hukumnya dianggap telah termuat dalam
bagian pokok perkara dan tidak perlu diulangi lagi;

ne
ng

(3) Bahwa Para Penggugat dalam dalil gugatannya pada dasarnya


mendalilkan tentang Tergugat melakukan perbuatan melawan hukum

do
dengan tidak menjadikan lapangan merdeka sebagai areal cagar
gu

budaya, padahal lapangan merdeka mempunyai nilai histori dan telah


berusia melebihi 50 (lima puluh) tahun sehingga telah memenuhi
In
A

syarat untuk ditetapkan sebagai areal cagar budaya.


Selain itu Penggugat juga meragukan terhadap tanah lapangan
ah

lik

merdeka akan dialihkan kepemilikannya oleh Tergugat kepada pihak


lain, sehingga akan merugikan masyarakat Kota Medan.
m

ub

Lebih lanjut, Para Penggugat menuntut dalam petitum gugatannya


agar Tergugat merevisi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011
ka

tentang RTRW Kota Medan Tahun 2011 s/d 2031 atau menerbitkan
ep

Peraturan Wali Kota terkait penetapan lapangan merdeka sebagai


ah

cagar budaya serta meminta maaf kepada Para Penggugat melalui


R

media cetak dan media elektronik.


es

(4) Bahwa gugatan Penggugat tersebut tidaklah beralasan hukum


M

ng

sehingga harus ditolak karena Tergugat tidak ada melakukan


on
gu

Hal 31 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perbuatan melawan hukum terkait kebijakan pengelolaan areal

si
lapangan merdeka tersebut;
(5) Bahwa lapangan merdeka sampai saat ini terdaftar sebagai aset dari

ne
ng
Tergugat dan tidak pernah dilakukan pengalihan/penjualan kepada
pihak ketiga lainnya.

do
gu Selain itu, mengingat lokasi lapangan merdeka yang berada pada
posisi strategis maka oleh Tergugat juga dikelola dijadikan sebagai
sarana/kawasan wisata kota dan tempat kuliner yang bertujuan untuk

In
A
menambah pendapatan/pemasukan bagi Pemerintah Kota Medan.
Dengan demikian kebijakan yang dilakukan oleh Tergugat tersebut
ah

lik
bukanlah merupakan perbuatan melawan hukum oleh Penguasa,
namun justru Tergugat berupaya memanfaatkan lokasi lapangan
am

ub
merdeka untuk kepentingan sosial-ekonomi bagi masyarakat kota
Medan.
(6) Bahwa perlu Tergugat kemukakan, bahwasanya untuk dapat dijadikan
ep
k

sebagai kawasan/benda cagar budaya maka perlu dilakukan


ah

penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam oleh TIM, sehingga sampai
R

si
saat ini pun masih dalam proses pengkajian untuk itu;
(7) Bahwa terkait dalil Penggugat tentang adanya perbuatan melawan

ne
ng

hukum oleh Tergugat karena adanya pembiaran terhadap keadaan


dan status tanah lapangan merdeka Medan tersebut (vide. huruf F

do
angka 11 dan 12) adalah dalil yang keliru dan tidak jelas perbuatan
gu

melawan hukum yang didalilkan Para Penggugat tersebut, karena


lokasi lapangan merdeka telah bermanfaat baik secara sosial-ekonomi
In
A

bagi masyarakat Kota Medan tanpa menghilangkan identitas/ciri khas


lapangan merdeka tersebut;
ah

lik

(8) Bahwa dengan demikian Tergugat tidak termasuk dalam kualifikasi


telah melakukan perbuatan melawan hukum oleh Penguasa terkait
m

ub

pengelolaan tanah lapangan merdeka saat ini tersebut (atau dengan


kata lain; terhadap unsur-unsur perbuatan melawan hukum tidak yang
ka

dilanggar/dilakukan oleh Penguasa (ic. Tergugat), sehingga gugatan


ep

Para Penggugat secara hukum layak untuk ditolak.


ah

Berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat kemukakan tersebut di


R

atas maka sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa
es

dan memutus perkara a quo untuk menolak gugatan Para Penggugat


M

ng

seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Para Penggugat


on

tidak dapat diterima;


gu

Hal 32 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya Para

si
Penggugat telah mengajukan alat bukti surat, yaitu :
1. Foto copy Surat Pemberitahuan Terbuka (Notifikasi) Gugatan

ne
ng
Perbuatan Melawan Hukum Dengan Mekanisme Gugatan Warga
Negara/ Citizen Lawsuit kepada Walikota Medan dengan nomor surat

do
gu 11/LBH-HUMANIORA/VIII/2020 tertanggal 24 Agustus 2020,
selanjutnya diberi tanda bukti P-1;
2. Foto copy Putusan Nomor: 411/Pdt.G/2013/PN/Mdn, selanjutnya

In
A
diberi tanda bukti P-2;
3. Foto copy Print Out Berita dari Media Elektronik Tribun-Medan.com
ah

lik
tertanggal 15 Februari 2021, selanjutnya diberi tanda bukti P-3;
4. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Para Penggugat atas nama
am

ub
Prof. Dr. Usman Pelly MA., Meuthia F Fachruddin M.Eng.Sc., Miduk
Hutabarat., Rizanul., Ir. Burhan Batubara., Dadang Darmawan, M.Si., ,
selanjutnya diberi tanda bukti P-4;
ep
k

5. Foto copy Surat Perihal Tulisan Pembagian Kewenangan dan Urusan


ah

Pemerintahan yang diberikan kepada Kepala Biro Otonomi dan


R

si
Kerjasama Provinsi Sumatera Utara dengan nomor surat 01.KMS-
MSU/IX/2020 tertanggal 14 September 2020, selanjutnya diberi tanda

ne
ng

bukti P-5;
6. Foto copy Surat Perihal Tindak Lanjut Lapangan Merdeka yang

do
diberikan kepada Gubernur Sumatera Utara (Edy Rahmayadi)
gu

dengan nomor surat KMS-PEMANSU.01/X/2019 tertanggal 22


Oktober 2019 , selanjutnya diberi tanda bukti P-6;
In
A

7. Foto copy Surat Perihal Penataan Tanah Lapangan Merdeka dengan


Gubernur Sumatera (Edy Rahmayadi) dengan nomor surat KMS-
ah

lik

PEMANSU.01/X/2018 tertanggal 8 Oktober 2018, selanjutnya diberi


tanda bukti P-7;
m

ub

8. Foto copy Surat Perihal Rencana Pembentukan Tim TACB Provinsi


Sumatera Utara dengan nomor surat KMS-PEMANSU.01/X/2019
ka

tertanggal 14 September 2019, selanjutnya diberi tanda bukti P-8;


ep

9. Foto copy Surat Perihal Dokumen diberikan kepada Dr. Hilmar Farid
ah

Dirjen Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional


R

dengan nomor surat 02/KMS/VII/2018 tertanggal 30 Juli 2018,


es

selanjutnya diberi tanda bukti P-9;


M

ng

on
gu

Hal 33 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Fotocopy Salinan Keputusan Walikota Medan dengan nomor surat

si
420/1886.K/2014 tentang Pembentukan Tim Ahli Cagar Budaya Kota
Medan tertanggal 20 Oktober 2014, yang diberi tanda bukti P-10;

ne
ng
11. 2 (dua) buah buku tentang Tanah Lapang Merdeka Medan, yang diberi
tanda bukti P-11;

do
gu 12. Satu bundel petisi dari masyarakat terkait Tanah Lapang Merdeka
Medan, yang diberi tanda bukti P-12;
Menimbang, bahwa atas bukti-bukti surat tersebut diatas yang

In
A
terdiri dari fotocopy yang telah telah dinazegelen serta dibubuhi meterai
secukupnya dan telah dicocokkan sama dengan aslinya dipersidangan
ah

lik
kecuali bukti P-1, sampai dengan bukti P-3 dan bukti P-5 sampai dengan
bukti P-9 aslinya tidak dapat diperlihatkan dipersidangan;
am

ub
Menimbang, bahwa selain mengajukan alat bukti surat pihak
Penggugat telah mengajukan 3 (tiga) orang ahli yaitu :
1. Dr. KETUT WIRADNYANA, M.Si.
ep
k

 Bahwa Tanah Lapangan Merdeka (TLM) Medan telah memenuhi


ah

syarat dan kriteria untuk ditetapkan sebagai Cagar Budaya


R

si
sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2010 tentang Cagar Budaya. TLM Medan dapat diusulkan sebagai

ne
ng

Cagar Budaya karena telah berusia + 150 tahun, memiliki nilai khas
karena merupakan titik nol kota medan, dan memiliki nilai sejarah

do
karena TLM Medan tempat dilaksanakannya upacara proklamasi
gu

kemerdekaan Indonesia di Kota Medan;


 Bahwa telah dilakukan upaya-upaya untuk menetapkan TLM Medan
In
A

sebagai Cagar Budaya sekitar tahun 2016 dan tahun 2020 melalui
Forum Group Discussion (FGD) dari Tim Ahli Cagar Budaya Kota
ah

lik

Medan, dan kelompok-kelompok masyarakat yang fokous kepada


aset-aset budaya sejarah Kota Medan. Hasil dari FGD tersebut telah
m

ub

diberitakan di media cetak dan online daerah namun sampai hari ini
TLM Medan belum ditetapkan sebagai Cagar Budaya;
ka

 Bahwa seharusnya tidak boleh ada bangunan-bangunan permanen


ep

yang mengelilingi TLM Medan karena TLM Medan merupakan Ruang


ah

Publik yang diperuntukkan bagi masyarakat luas. Bangunan-


R

bangunan permanen yang menutupi TLM Medan dikhawatirkan dapat


es

merubah bahkan menghilangkan nilai-nilai sejarah Kota Medan. TLM


M

ng

Medan telah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Cagar


on

Budaya sehingga TLM Medan harus segera ditetapkan sebagai Cagar


gu

Hal 34 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Budaya. Pemerintah Kota Medan harus mengesampingkan aspek

si
ekonomis dan mengutamakan aspek ideologis dan sejarah yang
melekat pada TLM Medan demi menyelamatkan keberadaan TLM

ne
ng
Medan;
 Bahwa yang berwenang untuk menetapkan TLM Medan sebagai

do
gu Cagar Budaya adalah Walikota Medan berdasarkan Undang- Undang
Cagar Budaya;
 Bahwa usia Tanah Lapangan Merdeka (TLM) Medan 200 (dua ratus)

In
A
tahun;
 Bahwa masa kerja Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) baik kota/
ah

lik
kabupaten/ provinsi adalah selama 3 tahun setelah diangkat oleh
Walikota/Gubernur. Seharusnya TACB setelah 1 (satu) bulan diangkat
am

ub
wajib memberikan rekomendasi perihal objek/benda, situs, lokasi,
dan/atau Kawasan yang telah memenuhi syarat untuk ditetapkan
sebagai cagar budaya kepada Walikota/Gubernur. Apabila selama
ep
k

masa kerja yang telah diatur TACB kota/kabupaten tidak bekerja


ah

dengan baik bisa diambil alih oleh TACB Provinsi;


R

si
 Bahwa penetapan TLM Medan sebagai Cagar Budaya merupakan
prioritas yang harus segera dilaksanakan untuk melindungi TLM

ne
ng

Medan dari bangunan-bangunan yang menutupinya. Apabila nantinya


TLM Medan ditetapkan sebagai Cagar Budaya, berkaitan dengan

do
bangunan-bangunan yang mengelilingi TLM-Medan tidak serta-merta
gu

harus dirobohkan hal ini masih dapat didiskusikan dengan pihak-pihak


yang mempunyai kepentingan. Meskipun demikian, penetapan TLM
In
A

Medan sebagai Cagar Budaya adalah suatu keharusan;


2. Dr. MUHAMMAD HUSNI THAMRIN, M.Si.
ah

lik

 Bahwa Pemerintah Kota Medan sejauh ini tidak tegas dalam


mengeluarkan kebijakan terkait status Tanah Lapang Merdeka (TLM)
m

ub

Medan. TLM Medan sebagai tempat yang telah memenuhi syarat dan
kriteria sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Cagar
ka

Budaya sehingga Pemerintah Kota Medan dalam hal ini Walikota


ep

Medan harus sesegera mungkin menetapkan TLM Medan sebagai


ah

Cagar Budaya;
R

 Bahwa adapun syarat-syarat untuk menetapkan TLM Medan sebagai


es

cagar budaya adalah:


M

ng

a. Telah memenuhi syarat dan kriteria dalam Undang-Undang Cagar


on

Budaya;
gu

Hal 35 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Pemerintah Kota mengeluarkan kebijakan melalui Perda;

si
c. Mengikutsertakan peran masyarakat;
d. Melakukan pengkajian mendalam dengan Perguruan tinggi;

ne
ng
e. Melibatkan masyarakat luas seperti Pengusaha, Ahli-Ahli,
Kelompok Masyarakat dan lain sebagainya.

do
gu  Bahwa Syarat yang belum dipenuhi Pemerintah Kota Medan untuk
menetapkan Tanah Lapang Merdeka (TLM) Medan sebagai Cagar
Budaya adalah Pemerintah Kota Medan belum mengeluarkan Perda

In
A
yang dengan tegas menetapkan TLM Medan sebagai Cagar Budaya;
 Bahwa Pemerintah Kota Medan telah melakukan pelanggaran
ah

lik
terhadap Tanah Lapang Merdeka sebagai Ruang Terbuka Non-Hijau
karena Pemerintah Kota Medan membiarkan berdirinya bangunan-
am

ub
bangunan permanen di sekitar Tanah Lapang Merdeka. Dan saya
menekankan “Mengapa Pemko Medan memiliki sertifikat hak pakai
terkait TLM Medan? Kenapa sertifikat itu dinegosiasikan ke Pihak
ep
k

Swasta? Apa yang menjadi Dasar Hukumnya?;


ah

 Bahwa apabila suatu kawasan atau tempat ditetapkan sebagai Ruang


R

si
Terbuka Publik maka tidak boleh mendirikan atau membangun
bangunan yang menutupi ruang terbuka publik tersebut. Berkaitan

ne
ng

dengan Tanah Lapang Merdeka (TLM) Medan, kondisi TLM Medan


hari ini bukan lagi merupakan ruang terbuka publik karena telah

do
dikelilingi dengan bangunan- bangunan permanen;
gu

 Bahwa surat keputusan dari pemerintah kota Medan tidak cukup untuk
menetapkan status TLM Medan sebagai Cagar Budaya namun harus
In
A

ditetapkan dengan suatu Peraturan Daerah;


 Bahwa Pemerintah Kota Medan telah lalai dalam melaksanakan
ah

lik

kewajibannya sebagai Pemerintah karena tidak mengeluarkan aturan


tentang status Tanah Lapang Merdeka sebagai Cagar Budaya;
m

ub

3. Ir. ANUNG GUNAWAN, M.Si., IAI.


 Bahwa telah ada upaya privatisasi terhadap Tanah Lapang Merdeka
ka

(TLM) Medan karena telah dibangun bangunan-bangunan permanen


ep

yang menutupi TLM Medan;


ah

 Bahwa bangunan-bangunan yang dikhawatirkan mengganggu


R

keberadaan Tanah Lapang Merdeka (TLM) Medan yaitu Merdeka


es

Walk, Kantor Satlantas Polrestabes Medan, Pasar Buku dan


M

ng

Jembatan penyeberangan PT. Kereta Api Indonesia.


on
gu

Hal 36 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa saksi mengetahui nilai sejarahnya Tanah Lapang Merdeka

si
(TLM) Medan sejak saya di Medan pada tahun 1985, tidak ada
kegiatan-kegiatan semacam Merdeka Walk dan lain-lainnya di Tanah

ne
ng
Lapang Merdeka (TLM) Medan hanya ada ruang parkiran dan
bangunan-bangunan lama;

do
gu  Bahwa pada saat itu bangunan Pendopo dan bangunan Food Court
belum ada;
 Bahwa perlu dilakukan perlindungan dan pemeliharaan terhadap TLM

In
A
Medan sebagai tempat yang memiliki nilai-nilai sejarah Kota Medan
dan Nasional. Sehingga penetapan TLM Medan sebagai Cagar
ah

lik
Budaya merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh Pemerintah
Kota Medan;
am

ub
Menimbang, bahwa pihak Tergugat dalam mempertahankan
sangkalannya telah menyerahkan bukti surat sebagai berikut :
1. Foto copy Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2019
ep
k

Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan


ah

dan Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan


R

si
dan/atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad);
2. Foto copy Salinan Putusan Nomor 422/Pdt.G/2019/PN.Mdn tanggal

ne
ng

22 Januari 2020 antara PT. Expravert Nasuba Melawan Kepala Balai


Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan

do
Kehutanan Wilayah Sumatera Utara, selanjutnya diberi tanda bukti T-
gu

2;
3. Foto copy Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2015
In
A

tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota


Medan Tahun 2015-2035, selanjutnya diberi tanda bukti T-3;
ah

lik

Menimbang, bahwa setelah kedua belah pihak mengajukan


kesimpulannya masing-masing, selanjutnya menyatakan tidak
m

ub

mengajukan sesuatu apapun lagi, dan mohon putusan;


Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini, maka
ka

segala sesuatu yang tercantum dalam Berita Acara Persidangan perkara


ep

ini, merupakan satu kesatuan dan atau bagian yang tak terpisahkan
ah

dengan putusan ini;


R

Tentang Pertimbangan Hukumnya:


es

Menimbang, bahwa adapun maksud dan tujuan gugatan


M

ng

Penggugat adalah sebagaimana diuraikan di atas;


on
gu

Hal 37 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap gugatan yang diajukan

si
oleh Penggugat tersebut, oleh Tergugat telah mengajukan Jawaban
dimana didalam Jawaban tersebut selain terhadap pokok perkara, pihak

ne
ng
Tergugat juga telah mengajukan Eksepsi yang pada pokoknya sebagai
berikut :

do
gu Dalam Eksepsi.
Menimbang, bahwa sepanjang terhadap eksepsi mengenai
kompetensi absolut, Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sela, pada

In
A
hari Rabu tanggal 17 Maret 2021, yang pada amarnya menyatakan:
Mengadili:
ah

lik
1. Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Medan berwenang mengadili perkara
am

ub
perdata register Nomor 756/Pdt.G/2020/PN Mdn;
3. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi yang bukan mengenai
ep
k

kompetensi absolut, yaitu eksepsi gugatan Para Penggugat tidak


ah

mempunyai hubungan hukum/perselisihan hukum dalam mengajukan


R

si
gugatan a quo, gugatan Para Penggugat kurang pihak, gugatan Para
Penggugat tidak saling mendukung/bertentangan antara posita dan

ne
ng

petitum gugatan, dan gugatan Para Penggugat kabur dan tidak jelas
(obscure libels), tidak lagi dipertimbangkan secara detail oleh karena

do
menurut penilaian Majelis Hakim bahwa gugatan Para Penggugat telah
gu

memenuhi syarat formil yang secara keseluruhan telah memuat identitas


para pihak, posita gugatan dan tuntutan hukum atau petitum;
In
A

Menimbang, bahwa gugatan Citizen Law Suit adalah gugatan


warga negara yang ditujukan kepada penyelenggara negara dikarenakan
ah

lik

adanya kelalaian dalam menjalankan hak-hak warga negara, dan atau


bukan mengenai membatalkan perjanjian dan sebagainya dengan tanpa
m

ub

melibatkan pihak diluar penyelenggara negara (pihak swasta), serta


petitum yang dimintakan adalah supaya penyelenggara negara
ka

mengeluarkan suatu regulasi yang bersifat mengatur;


ep

Menimbang, bahwa yang terpenting pada gugatan warga negara /


ah

Citizen lawsuit harus terpenuhi syarat formilnya selanjutnya memuat


R

perincian kelalaian-kelalaian penyelenggaraan negara mengenai sebuah


es

regulasi dan akibatnya tersebut, tetapi tidak mengenai ganti rugi finansil;
M

ng

on
gu

Hal 38 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dengan demikian terhadap eksepsi pihak

si
Tergugat tersebut, Majelis Hakim berpendapat eksepsi sedemikian tidak
beralasan hukum dan oleh karenanya haruslah ditolak;

ne
ng
Dalam Pokok Perkara.
Menimbang, bahwa adapun maksud dan tujuan gugatan

do
gu Penggugat adalah sebagaimana diuraikan di atas;
Menimbang, bahwa Legal standing atau kedudukan hukum Para
Penggugat dalam mekanisme gugatan citizen lawsuit, Para Penggugat

In
A
mengatasnamakan warga negara, sehingga Para Penggugat hanya
membuktikan bahwa dirinya adalah warga negara tanpa perlu
ah

lik
membuktikan bahwa dirinya memiliki kepentingan hukum atau pihak yang
mengalami kerugian secara nyata;
am

ub
Menimbang, bahwa telah menjadi yurisprudensi tetap yang diikuti
di Indonesia bahwa perkara gugatan Citizen Lawsuit menjadi kewenangan
Peradilan Umum yang mana dalam hal ini menjadi kewenangan Hakim
ep
k

perdata untuk mengadilinya;


ah

Menimbang, bahwa dalam Citizen Lawsuit Para Penggugat tidak


R

si
harus membuktikan ada kerugian riil, dan ia dapat bertindak mewakili
warga negara lainnya meskipun tidak memiliki kepentingan, oleh karena

ne
ng

itu segala sengketa dapat diadili oleh Peradilan Umum kecuali ditentukan
oleh peraturan perundang-undangan sebagai kewenangan absolut badan

do
peradilan lain;
gu

Menimbang, bahwa dari praktik yang ada selama ini dan


berdasarkan yurisprudensi-yurisprudensi yang diterima sebagai dasar
In
A

hukum, maka Citizen Lawsuit dapat digunakan sebagai mekanisme


gugatan warga Negara kepada Negara (pemerintahan) agar negara
ah

lik

memenuhi hak-hak warga negara melalui tindakan tertentu berupa


pembentukan kebijakan atau peraturan tertentu;
m

ub

Menimbang, bahwa dalam putusan ini akan dipertimbangkan jika


memang peraturan atau kebijakan yang diminta melalui Citizen Lawsuit ini
ka

belum dibuat sebelumnya, maka apakah bisa Majelis Hakim menilai sikap
ep

“diam” nya pemerintah ini dalam hal baik atau buruknya dalam hal
ah

menentukan kebijaksanaan melalui peraturan kebijakan / beleidsregel


R

yang notabene merupakan kewenangan diskresioner / freies ermessen,s


es

berubah menjadi perbuatan melawan hukum (onrechtmatige-daad


M

ng

overheids) ?;
on
gu

Hal 39 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa secara konseptual, Citizen Lawsuit mirip

si
dengan gugatan Class Action (gugatan kelompok) yakni dalam hal
kepentingan suatu kelompok masyarakat diganggu oleh adanya suatu

ne
ng
perbuatan hukum yang mana dalam hal gugatan Citizen Lawsuit subjek
pelaku perbuatan hukum tersebut adalah Pemerintah/Negara,

do
gu perbedaannya adalah, kepentingan dalam Citizen Lawsuit bukanlah
kepentingan yang bersifat langsung, namun lebih kepada hak-hak warga
negara secara umum, dan yang diajukan dalam hal ini adalah

In
A
“kepentingan untuk menggugat” (Process-belang) sebagai warga Negara
(mewakili seluruh warga yang dilingkupi peraturan yang akan jadi objek)
ah

lik
dan bukan lagi semata-mata sebagai “kepentingan perlindungan nilai”
(Het Rechtens te Beschermen Belang);
am

ub
Menimbang, bahwa dalam hukum acara perdata yang mana
berlaku asas Point d’interet Point d’action yakni berarti pihak yang
berkepentingan adalah pihak yang berhak menggugat, yang secara
ep
k

harafiah “point d’Interét point d’action” ini berarti “Titik Kepentingan, titik
ah

aksi”, dalam gugatan Citizen Lawsuit ini hal yang dibawa oleh Penggugat
R

si
bukanlah hanya kepentingannya pribadi namun seluruh orang yang
nantinya akan terikat pada produk yang menjadi objek sengketa, bahkan

ne
ng

Penggugat dalam Citizen Lawsuit tidak perlu membuktikan adanya


kerugian riil sebagaimana gugatan perdata pada umumnya;

do
Menimbang, bahwa gugatan Citizen Lawsuit yang sebagaimana
gu

dalam Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI (SK KMA) No.


36/KMA/SK/II/2013 Tahun 2013 Tentang Pemberlakuan Pedoman
In
A

Penanganan Perkara Lingkungan Hidup melarang meminta ganti rugi


dalam Petitum Citizen Lawsuit, melainkan hanya permintaan agar
ah

lik

Tergugat mengeluarkan kebijakan/peraturan tertentu saja;


Menimbang, bahwa perbedaan antara gugatan Citizen Lawsuit
m

ub

dengan gugatan Class Action (Groep Actie – gugatan Perwakilan


Kelompok) yang mana berdasarkan PERMA No. 1 Tahun 2002 gugatan
ka

Perwakilan Kelompok ini harus dapat diidentifikasi siapa saja yang


ep

termasuk anggota kelompok yang menjadi Penggugat serta harus


ah

dibuktikan pula bahwa perwakilan kelompok memiliki kepentingan yang


R

sama dengan para anggota kelompok yang diwakilinya, hal ini berbeda
es

dengan Citizen Lawsuit yang mana Penggugat tidak dapat


M

ng

mengindividualisasi anggota kelompok yang diwakilinya karena sifatnya


on
gu

Hal 40 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terlalu umum dan bisa mencapai lingkup satu negara jika objek yang

si
digugat berbentuk peraturan di tingkat nasional /pemerintah pusat;
Menimbang, bahwa sepanjang sumber kewenangannya adalah

ne
ng
diskresi, maka Majelis Hakim peradilan di bawah Mahkamah Agung dapat
mengadili gugatan Citizen Lawsuit dengan menguji:

do
gu Apakah norma yang ada telah sesuai dengan undang-undang tanpa
membatalkan norma tersebut, atau hanya menilai apakah norma tersebut
sesuai atau tidak dengan hak-hak warga Negara yang harus dilindungi

In
A
dan dijamin, dan atau jika tidak sesuai atau tidak menjamin hak warga
negara, maka Majelis Hakim dapat memerintahkan Negara untuk
ah

lik
mengeluarkan norma baru yang menjamin hak warga negara tersebut
melalui gugatan Citizen Lawsuit;
am

ub
Menimbang, bahwa objek gugatan (objectum litis) dalam Citizen
Lawsuit ini adalah meminta agar Tergugat (Negara) untuk mengeluarkan
suatu kebijakan atau peraturan yang menjamin terpenuhinya hak warga
ep
k

Negara yang dijadikan dalil dalam gugatan, oleh karena ia merupakan


ah

gugatan yang bersifat mewakili kepentingan umum (algemeen belang)


R

si
maka Penggugat tidak perlu melulu merupakan pihak yang haknya
dirugikan secara langsung oleh sikap diam atau tindakan Negara,

ne
ng

sehingga seluruh warga Negara dapat mengajukan gugatan Citizen


Lawsuit di muka Majelis Hakim;

do
Menimbang, bahwa tolok ukur dari gugatan atas beleidsregel ini
gu

baik berupa permohonan mengeluarkan kebijakan baru atau mengubah


kebijakan yang lama adalah Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
In
A

(algemene beginselen van behoorlijk bestuur - AAUPB), Detournement de


Pouvoir (Penyalahgunaan Wewenang), dan tidak melakukan Willekeur
ah

lik

(sewenang-wenang), serta tujuan Diskresi dalam Pasal 22 Undang


Undang Administrasi Pemerintahan;
m

ub

Menimbang, bahwa jika terbukti dalam sikap diamnya (ketiadaan


kebijakan yang menjamin hak warga Negara) itu pemerintah melanggar
ka

salah satu asas dalam AAUPB, memenuhi unsur penyalahgunaan


ep

wewenang, atau sewenang-wenang baik dalam doktrin maupun dalam


ah

Undang-Undang Administrasi Pemerintahan, maka gugatan harus


R

dikabulkan oleh Hakim;


es

Menimbang, bahwa pada prinsipnya Citizen Lawsuit adalah suatu


M

ng

hak gugat warga negara yang pada hakekatnya merupakan akses orang
on

perorangan atau warga negara untuk kepentingan keseluruhan warga


gu

Hal 41 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
negara atau kepentingan publik, termasuk mengajukan gugatan di

si
pengadilan guna menuntut agar pemerintah melakukan penegakan hukum
yang diwajibkan kepadanya atau dengan kata lain, Citizen Lawsuit

ne
ng
memberikan kekuatan kepada warga negara untuk menggugat pihak
tertentu (privat) yang melanggar undang - undang selain kekuatan kepada

do
gu warga negara untuk menggugat negara dan lembaga-lembaga
pemerintahan yang melakukan pelanggaran undang-undang atau yang
gagal dalam memenuhi kewajibannya dalam pelaksanaan (implementasi)

In
A
undang - undang ;
Menimbang, bahwa berdasarkan kepada dasar hukum dan
ah

lik
pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek hukum
Penggugat adalah warga negara yang bertindak mengatas namakan
am

ub
warga Negara, dimana Para Penggugat dalam gugatan Citizen Lawsuit in
casu cukup membuktikan bahwa diri mereka adalah warga Negara
Indonesia, tanpa harus membuktikan mereka adalah kelompok warga
ep
k

Negara yang
ah

dirugikan secara langsung oleh negara, sedangkan subjek hukum


R

si
Tergugat adalah Penyelenggara Negara yang menjalankan fungsi
eksekutif, legislatif, atau yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas

ne
ng

pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku, mulai dari

do
Presiden dan Wakil Presiden sebagai Kepala Negara dan Pemerintahan
gu

dan merupakan pimpinan tertinggi dinegara Republik Indonesia, Menteri,


dan terus ke tingkat terbawah kepada pejabat negara dibidang yang
In
A

dianggap telah melakukan kelalaian dalam memenuhi hak warga Negara,


termasuk Direksi, Komisaris dan pejabat struktural pada Badan Usaha
ah

lik

Milik Negara, sebagaimana ketentuan Undang – Undang Nomor : 28


tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas
m

ub

Dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme. Sehingga dengan demikian Tergugat


juga merupakan penyelenggara negara sebagaimana ketentuan
ka

perundang – undangan tersebut, dan dapat ditarik sebagai pihak Tergugat


ep

dalam perkara Citizen Lawsuit ini ;


ah

Menimbang, bahwa pada prinsipnya setiap warga negara tanpa


R

kecuali mempunyai hak membela kepentingan umum, dengan demikian


es

setiap warga Negara atas nama kepentingan umum (on behalf of the
M

ng

public interest) dapat menggugat negara atau pemerintah atau siapapun


on

yang melakukan perbuatan melawan hukum yang nyata - nyata


gu

Hal 42 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merugikan publik dan merupakan hak asasi manusia untuk mendapatkan

si
keadilan (acces to justice), apabila negara diam dan tidak melakukan
tindakan apapun untuk kepentingan warga negaranya tersebut. Oleh

ne
ng
karena Citizen Lawsuit bersifat memperjuangkan kepentingan publik atau
hajat orang banyak dalam hal negara tidak melaksanakan kewajibannya

do
gu untuk melindungi, menghormati, menegakkan dan memajukan hak - hak
warga negaranya, sehingga menimbulkan kerugian bagi warga
negaranya, sedangkan wakil - wakil dari warga negara tersebut yang

In
A
duduk dilembaga negara diam atau tidak mampu memperjuangkan
kepentingan-kepentingan atau persoalan yang merugikan warga
ah

lik
negaranya;
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya
am

ub
dalam pertimbangan diatas, bahwa Citizen Lawsuit, merupakan
perwujudan akses individu atau orang perorangan warga negara untuk
kepentingan keseluruhan warga negara atau kepentingan publik, dimana
ep
k

setiap warga Negara dapat melakukan gugatan terhadap tindakan atau


ah

pembiaran (omisi) oleh Negara terhadap hak - hak warga negara, dengan
R

si
kata lain penyelenggara negara mulai dari Presiden sampai kepada
pejabat negara dibidang yang dianggap telah melakukan kelalaian dalam

ne
ng

memenuhi hak warga negara dapat dituntut agar melakukan penegakan


hukum yang diwajibkan kepadanya untuk memulihkan kerugian publik

do
yang terjadi, baik langsung maupun tidak langsung ;
gu

Menimbang, bahwa selanjutnya apakah telah terjadi pelanggaran


yang diperbuat oleh Tergugat, dengan parameter tolok ukurnya adalah
In
A

analisa / kajian hukum untuk menentukan terjadi suatu kesalahan hukum


atau kerugian hukum yang disebabkan oleh karena adanya suatu
ah

lik

pelanggaran terhadap konsitusi atau pelanggaran atas hak hukum tertentu


dan atau terjadinya suatu kesalahan hukum atau perbuatan pembebanan
m

ub

hukum yang dilakukan tanpa otorita hukum ;


Menimbang, bahwa berdasarkan pembuktian yang diajukan oleh
ka

kedua belah pihak berperkara, Majelis Hakim memperoleh fakta hukum


ep

sebagai berikut :
ah

 Bukti P-5 berupa surat perihal Tulisan Pembagian Kewenangan dan


R

Urusan Pemerintahan yang ditujukan kepada Kepala Biro Otonomi dan


es

Kerjasama Provinsi Sumatera Utara dengan nomor surat 01.KMS-


M

ng

MSU/IX/2020 tertanggal 14 September 2020, yang menguraikan Koalisi


on

Masyarakat Sipil Peduli Lapangan Merdeka yang terbentuk pada bulan


gu

Hal 43 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
April 2014 mengadvokasi supaya luas Lapangan Merdeka Medan

si
(LMM) dikembalikan ke luas semula dan ditetapkan menjadi Tapak
Cagar Budaya (TCB) dan sebagai “Situs Proklamasi” Republik

ne
ng
Indonesia;
 Bukti P-6 berupa surat perihal Tindak Lanjut Lapangan Merdeka yang

do
gu ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara (Edy Rahmayadi) dengan
nomor surat KMS-PEMANSU.01/X/2019 tertanggal 22 Oktober 2019,
memuat tindaklanjut pertemuan Koalisi Masyarakat Sipil Peduli

In
A
Lapangan Merdeka dengan Bapak Gubernur pada tanggal 19 Mei
2019, mengenai penataan kota untuk mengembalikan Lapangan
ah

lik
Merdeka menjadi Lapangan dan usulan supaya ditetapkan menjadi
Situs Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI;
am

ub
 Bukti P-7 berupa surat perihal Penataan Tanah Lapangan Merdeka
dengan Gubernur Sumatera (Edy Rahmayadi) dengan nomor surat
KMS-PEMANSU.01/X/2018 tertanggal 8 Oktober 2018, yang memuat
ep
k

izin untuk tindaklanjut surat sebelum Bapak menjadi Gubernur


ah

Sumatera Utara tanggal 19 Agustus 3015 dan surat tanggal 09 Pebruari


R

si
2016 serta tanggal 23 Mei 2016, perihal permohonan koalisi untuk
beraudiensi kepada Bapak Gubernur Sumatera Utara untuk

ne
ng

mengkomunikasikan usulan koalisi supaya Tanah Lapangan Merdeka


ditetapkan menjadi Situs Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI;

do
 Bukti P-8 berupa surat perihal Rencana Pembentukan Tim TACB
gu

Provinsi Sumatera Utara dengan nomor surat KMS-


PEMANSU.01/X/2019 tertanggal 14 September 2019, mengenai
In
A

rencana pembentukan Tim Ahli Cagar Budaya;


 Bukti P-9 berupa surat perihal Dokumen diberikan kepada Dr. Hilmar
ah

lik

Farid Dirjen Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Nasional dengan nomor surat 02/KMS/VII/2018 tertanggal 30 Juli 2018;
m

ub

 Bukti P-10 berupa salinan Keputusan Walikota Medan dengan nomor


surat 420/1886.K/2014 tentang Pembentukan Tim Ahli Cagar Budaya
ka

Kota Medan tertanggal 20 Oktober 2014, yang bertugas memberikan


ep

rekomendasi penetapan:
ah

- pemeringkatan dan penghapusan cagar budaya kepada Walikota;


R

- sebagai cagar budaya kepada Walikota Medan atas benda,


es

bangunan, struktur, lokasi dan satuan ruang geografis yang memiliki


M

ng

arti khusus bagi masyarakat atau bangsa Indonesia;


on
gu

Hal 44 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- meneliti, menganalisa hasil pendaftaran dalam bentuk pencatatan

si
benda, bangunan, struktur, lokasi dan/atau satuan ruang geografis
untuk selanjutnya diusulkan sebagai cagar budaya kepada Walikota

ne
ng
Medan;
- dan seterusnya;

do
gu  Bukti P-11 berupa 2 (dua) buah buku tentang Tanah Lapang Merdeka
Medan;
 Bukti P-12 berupa Satu bundel petisi dari masyarakat terkait Tanah

In
A
Lapang Merdeka Medan;
Menimbang, bahwa atas keberadaan alat bukti surat yang
ah

lik
diajukan oleh Para Penggugat adalah dalam bentuk foto copy tanpa surat
aslinya, namun kesemua bukti dimaksud tidak dibantah oleh Tergugat,
am

ub
sehingga dapat dipergunakan dalam pertimbangan hukum pada perkara
ini;
Menimbang, bahwa sesungguhnya keberadaan Advokasi koalisi
ep
k

warga merupakan upaya untuk mengingatkan dan mendesak negara dan


ah

atau pemerintah untuk selalu konsisten dan bertanggungjawab melindungi


R

si
dan mensejahterakan seluruh warganya, dan advokasi kebijakan publik
termasuk pula menyuarakan kepentingan dan mencari dukungan terhadap

ne
ng

posisi tertentu berkenaan dengan kebijakan publik tertentu, sehingga


dapat memperbaiki kebijakan publik yang perlu dirubah;

do
Menimbang, bahwa adapun koalisi Masyarakat Sipil Medan-
gu

Sumatera Utara telah melakukan gugatan kepada Wali Kota Medan, yang
meminta agar bentuk asli Lapangan Merdeka Medan dikembalikan untuk
In
A

dijadikan cagar budaya, tanpa ada bangunan usaha karena kondisi


Lapangan Merdeka Medan yang kini dikelilingi bangunan permanen
ah

lik

sebagai tempat usaha, dinilai telah mengurangi nilai sejarahnya.


Bangunan tempat usaha ini juga disebut mempersulit akses masyarakat
m

ub

memasuki Lapangan Merdeka sehingga perlu pengembalian luasan


Lapangan Merdeka Medan sekitar + 4,8 hektare, selanjutnya
ka

membebaskan lapangan merdeka dari berbagai bangunan bisnis di


ep

sekelilingnya untuk kembali dijadikan ruang public, dengan cara agar


ah

lapangan merdeka seperti sediakala, maka Wali Kota Medan diharapkan


R

menjadikan lapangan merdeka menjadi cagar budaya, sesuai dengan


es

Undang Undang No 11 Tahun 2010;


M

ng

Menimbang, bahwa Lapangan Merdeka merupakan alun-alun


on

yang ikonik dan menjadi titik nol di kota Medan (Melayu Deli) serta
gu

Hal 45 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merupakan kawasan bersejarah, yang seharusnya dapat dijadikan Ruang

si
Terbuka Hijau (RTH) untuk masyarakat dan bukan untuk lapak berjualan;
Menimbang, bahwa Lapangan Merdeka, di masa lalu disebut

ne
ng
Esplanade adalah jantung kota Medan, sama seperti kota-kota di Indonesia
lainnya yang dijadikan sebagai alun-alun dan merupakan ruang simbolis

do
gu terpenting kota, dan nama Esplanade berasal dari bahasa Latin dan
berarti setiap ruang terbuka, yang melayani jalan-jalan umum, serta
terletak di sebelah sungai serta definisi historis dari Esplanade adalah

In
A
area yang luas terbuka, dan datar di luar benteng atau tembok kota;
Menimbang, bahwa Lapangan Merdeka Kota Medan sudah
ah

lik
sepatutnya dijadikan cagar budaya yang harusnya dilestarikan, yang saat
ini dalam kondisi memperihatinkan, karena banyak yang sudah berubah
am

ub
sehingga telah menghilangkan nilai-nilai budaya bangsa lambang identitas
bangsa yang hakiki, dan fakta sejarah budaya bangsa merupakan jati diri
yang sesungguhnya dari sebuah bangsa yang konsekuensinya cagar
ep
k

budaya itu tidak boleh diubah peruntukannya sebab bila diubah akan
ah

menghilangkan bukti sejarah budaya bangsa;


R

si
Menimbang, bahwa mencermati pembuktian yang diajukan untuk
mendukung permohonan gugatannya, para Penggugat pada intinya

ne
ng

meminta kepada Pengadilan Negeri Medan untuk menghukum para


Tergugat agar segera melakukan langkah konkrit dalam hal : Supaya

do
luasan Lapangan Merdeka Medan (LMM) dikembalikan ke luas semula
gu

dan ditetapkan menjadi Tapak Cagar Budaya (TCB) dan sebagai “Situs
Proklamasi” Republik Indonesia;
In
A

Menimbang, bahwa setelah dilakukan sidang pemeriksaan


setempat (bij plaatselijke onderzoek) diatas Tanah Lapang Merdeka, yang
ah

lik

ternyata telah banyak berdiri bangunan-bangunan permanen antara lain :


food court, pos Polisi, maupun bangunan parkir dan lain-lain (milik
m

ub

pemerintah dan milik swasta);


Menimbang, bahwa tentunya dengan gugatan Citizen Lawsuit ini
ka

diharapkan untuk tidak lagi menambah berdirinya bangunan demi


ep

bangunan yang baru, akan tetapi bagaimana sikap yang akan diambil oleh
ah

pihak Tergugat terhadap penertiban bangunan-bangunan permanen yang


R

sudah ada, yang tentunya akan menjadi polemik nantinya bagi Tergugat
es

(pengambil kebijakan), dan atau persoalan hukum bagi pemilik bangunan


M

ng

tersebut ;
on
gu

Hal 46 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mencermati

si
tuntutan hukum / petitum gugatan Para Penggugat, yaitu :
2 Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;

ne
ng
3 Menuntut Tergugat untuk menerbitkan dasar hukum ditetapkannya
secara tegas Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya

do
gu melalui :
a. melakukan Revisi atau Peninjauan Kembali terhadap Peraturan
Daerah Nomor 13 tahun 2011 tentang RTRW Kota Medan Tahun

In
A
2011-2031 dan memasukkan Tanah Lapang Merdeka Medan seluas
4,88 Ha ke daftar Cagar Budaya; atau
ah

lik
b. menerbitkan Peraturan Daerah Kota Medan dan atau Keputusan
Walikota Medan dan atau Peraturan Walikota Medan yang
am

ub
menetapkan secara tegas Tanah Lapang Merdeka Medan seluas
4,88 Ha sebagai Cagar Budaya
4. Menghukum Tergugat untuk meminta maaf secara terbuka, dan
ep
k

mempublikasikan setiap upaya dan hasil dari tindakan tersebut kepada


ah

seluruh warga Masyarakat Kota Medan, melalui :


R

si
- media cetak Harian Kompas, Harian Tribun Medan, Harian Sumut
Pos Medan, Harian Waspada, Harian Analisa, dan Harian Sinar

ne
ng

Indonesia Baru (SIB);


- media online Detik.com, CNN Indonesia, Kompas.com

do
- media elektronik televisi, yang terdiri dari : TVRI Medan-Sumatera
gu

Utara, Metro TV, TV One, Inews TV,


- (tiga) media elektronik radio yang terdiri dari Radio Republik
In
A

Indonesia (RRI) Medan-Sumatera Utara, Most FM, Prambos FM;


Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim juga harus
ah

lik

mencermati ketentuan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang


Cagar Budaya, sebagaimana :
m

ub

- Pasal 1 butir 1 menyatakan Cagar Budaya adalah warisan budaya


bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar
ka

Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan


ep

Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan


ah

keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu


R

pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses


es

penetapan;
M

ng

- Pasal 1 butir 17 menyatakan Penetapan adalah pemberian status


on

Cagar Budaya terhadap benda, bangunan, struktur, lokasi, atau satuan


gu

Hal 47 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ruang geografis yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota

si
berdasarkan rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya;
- Pasal 1 butir 37 menyatakan Pemerintah Daerah adalah gubernur,

ne
ng
bupati, atau wali kota, dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah;

do
gu - Pasal 5
Benda, bangunan, atau struktur dapat diusulkan sebagai Benda Cagar
Budaya, Bangunan Cagar Budaya, atau Struktur Cagar Budaya apabila

In
A
memenuhi kriteria:
a) berusia 50 (lima puluh) tahun atau lebih;
ah

lik
b) mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 (lima puluh) tahun;
c) memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan,
am

ub
agama, dan/atau kebudayaan; dan
d) memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.
- Pasal 11
ep
k

Benda, bangunan, struktur, lokasi, atau satuan ruang geografis yang


ah

atas dasar penelitian memiliki arti khusus bagi masyarakat atau bangsa
R

si
Indonesia, tetapi tidak memenuhi kriteria Cagar Budaya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 10 dapat diusulkan

ne
ng

sebagai Cagar Budaya;


- Pasal 28 Pemerintah kabupaten/kota bekerja sama dengan setiap

do
orang dalam melakukan Pendaftaran;
gu

- Pasal 33
(1) Bupati/wali kota mengeluarkan penetapan status Cagar Budaya
In
A

paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah rekomendasi diterima dari


Tim Ahli Cagar Budaya yang menyatakan benda, bangunan,
ah

lik

struktur, lokasi, dan/atau satuan ruang geografis yang didaftarkan


layak sebagai Cagar Budaya.
m

ub

Menimbang, bahwa sebagaimana bukti surat P-10 berupa salinan


Keputusan Walikota Medan dengan nomor surat 420/1886.K/2014 tentang
ka

Pembentukan Tim Ahli Cagar Budaya Kota Medan tertanggal 20 Oktober


ep

2014, yang ternyata tidak terdapat tindaklanjutnya (dalam arti Tergugat


ah

telah tidak menjalankan asas-asas umum pemerintahan yang baik),


R

sehingga dengan demikian petitum poin angka 2 (dua) telah terbukti dan
es

terpenuhi bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;


M

ng

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim setelah


on

mempertimbangkan fakta-fakta hukum dalam persidangan ini yang dalam


gu

Hal 48 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hubungannya dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, oleh

si
karenanya hanya akan mengabulkan :
Petitum poin angka 3 huruf (b), yaitu memerintahkan Tergugat untuk

ne
ng
menerbitkan Penetapan Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai Cagar
Budaya melalui : Peraturan Walikota Medan yang menetapkan secara

do
gu tegas Tanah Lapang Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum
diatas, untuk beberapa poin daripada petitum gugatan Para Penggugat

In
A
yang tidak dipertimbangkan dalam putusan ini, dipandang tidak memiliki
alasan hukum yang kuat, sehingga tidak memiliki relevansi, dan oleh
ah

lik
karenanya haruslah dikesampingkan;
Menimbang, bahwa dengan demikian gugatan dan petitum Para
am

ub
Penggugat hanya-lah akan dikabulkan untuk sebahagian, dengan
menyatakan menolak gugatan Para Penggugat yang selebihnya serta
menghukum pihak Tergugat yang dinyatakan sebagai pihak yang
ep
k

dikalahkan;
ah

Memperhatikan, ketentuan Pasal 33 Undang Undang Nomor 11


R

si
Tahun 2010 tentang Cagar Budaya serta ketentuan hukum lain yang
berkaitan dengan perkara ini;

ne
ng

MENGADILI:
Dalam Eksepsi :

do
1. Menolak eksepsi kompetensi Absolut Tergugat ;
gu

2. Menyatakan Pengadilan Negeri Medan Kelas IA Khusus berwenang


untuk memeriksa dan mengadili perkara Perdata Nomor
In
A

756/Pdt.G/2020/PN Medan;
ah

lik

Dalam Pokok Perkara:


1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebahagian;
m

ub

2. Menyatakan tindakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan


hukum (onrechtmatige overheidsdaad);
ka

3. Memerintahkan Tergugat untuk menerbitkan Penetapan Tanah Lapang


ep

Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya melalui : Peraturan Walikota


ah

Medan yang menetapkan secara tegas Tanah Lapang Merdeka Medan,


R

sebagai Cagar Budaya;


es

4. Menolak gugatan Para Penggugat untuk yang selain dan yang


M

ng

selebihnya;
on
gu

Hal 49 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menghukum Tergugat untuk membayar ongkos perkara yang

si
diperhitungkan sebesar Rp.1.610.000,- (satu juta enam ratus sepuluh
ribu rupiah);

ne
ng
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Medan, pada hari Senin tanggal 12 Juli 2021,

do
gu oleh kami : Dominggus Silaban, SH.MH., selaku Hakim Ketua Majelis,
Dahlia Panjaitan, SH., dan Martua Sagala, SH.MH., masing-masing
sebagai Hakim Anggota, keputusan mana pada hari Rabu, tanggal 14 Juli

In
A
2021 diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim
Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut,
ah

lik
dengan dibantu oleh Eridawati, SH.MH., Panitera Pengganti pada
Pengadilan Negeri Medan dengan dihadiri oleh Para Penggugat dan
am

ub
Tergugat melalui applikasi persidangan e-litigasi / e-court;

Hakim - Hakim Anggota Hakim Ketua Majelis;


ep
k
ah

si
1. Dahlia Panjaitan, SH. Dominggus Silaban, SH.MH.

ne
ng

do
2. Martua Sagala, SH.MH.
gu

Panitera Pengganti;
In
A

Eridawati, SH.MH.
ah

lik
m

ub

Perincian Biaya Perkara No.756/Pdt.G/2020/PN.Mdn:


ka

1. Biaya pendaftaran Rp. 30.000,-


ep

2. Biaya proses Rp. 150.000,-


ah

3. Ongkos panggilan Rp. 450.000,-


R

4. Pemeriksaan setempat Rp. 960.000


es

5. Materai Rp. 10.000,-


M

ng

6. Redaksi Rp. 10.000,-


on

Jumlah Rp.1.610.000,00
gu

Hal 50 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(satu juta enam ratus sepuluh ribu rupiah);

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal 51 dari 50 halaman putusan perdata citizen lawsuit Nomor


d

756/Pdt.G/2020/PN Mdn
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51

Anda mungkin juga menyukai