PEMBAHASAN
B. Energi Air
1. Menghitung Energi Air
Untuk mendapatkan nilai dari debit aliran air sungai maka kita harus
menggunakan rumus seperti dibawah ini :
3
2
Q= C d √ 2 g L H 2 (P.N.MODI,S.M.SETH,1982,466)
3
Dimana :
Cd = Coefisien of discharge (0,623)
g = Gravitasi (m/s2) = 9,81 m3/s
L = panjang dasar bendungan(m) = 0,8 m
H = tinggi kedalam air terhadap dasar bendungan (m) = 0,15 m
Q = kapasitas aliran debit air (m3/s) = ??
Lihat gambar dibawah ini yang menerangkan skema dari L= 0,8 m dan H =
0,15 m :
22
Gambar 3.1
2
.0,623 √ 2.9 , 81 m/s . 0 , 8 m. ¿
2
Maka : Q =
3
= 0,0855 m3/s
23
Gambar 3.1 skema keluaran air melalui bendungan dengan nilai Q = 0,0855m3/s
dan tinggi jatuh air (H) = 4 m
24
dengan tebal 3,5 mm dan diameter luar diakhir pipa pesat 4 inchi (10,16 cm)
dengan tebal 2,5 mm.
Kecepatan air diawal pipa pesat dapat dihitung dengan persamaan :
Q
v 1= [Lit ]
A1
Dimana debit air yang digunakan Q = 0,0855 m3/detik dan luas penampang
diawal pipa pesat :
π
A 1= D 2
4 ¿1
3 ,14
¿ (0,1454 m)2
4
= 0,114139 m2
3
0 , 0855 m / s
v1 = 2
0,114139 m
= 0,749 m/s
Q
Kecepatan air diakhir pipa pesat dihitung dengan persamaan : V 2= dengan
A2
luas penampang diakhir pipa pesat :
π
A 2= D 2
4 in2
3 ,14
= 4 (0,0966 m)2
= 0,075831 m2
3
0,0855 m / s
v2 = 2
0,075831 m
= 1,1275 m/s
25
D. Kincir
1. Perancangan Kincir
Jenis kincir yang dirancang dan dibangun adalah tipe undershot. Diameter
luar kincir (d1) yang direncanakan sebesar 85 cm, diameter dalam kincir (d2)
ditentukan sebesar 34 cm dengan mempertimbangkan volume air yang dapat
ditampung oleh setiap sudu serta lebar kincir berdasarkan debit yang ada.
Penentuan besarnya diameter luar dan diameter dalam kincir air akan
berpengaruh terhadap perancangan sudu kincir air. Sudu kincir air dirancang
menyerupai bentuk tabung yang dipotong menjadi tiga bagian dengan lebar sudu
20 cm dan panjang sudu 30 cm.
Jumlah putaran persekonnya dapat dihitung dengan persamaan:
N (dalam rpm)
N(dalam rps) = [Lit 5]
60
30
= 60
1
=2
Jumlah sudu (z) yang terisi oleh air pada saat putaran persekonnya adalah:
i = N(dalam rps) × z [Lit 5]
1
i = × 12
2
Jumlah sudu yang terisi oleh air adalah, i = 6
Kapasitas air yang diterima oleh tiap sudu yang terisi air adalah:
3
Q 0 , 01 m /s
q= = [Lit 6]
i 6
= 0,0016667 m3/s
Jarak antara sudu dapat dihitung dengan persamaan berikut:
D1× π
Jarak antara sudu bagian luar t 1= [Lit 6]
z
26
0 , 85 m.3 , 14
=
12
= 0,2224 m
D2× π
Jarak antara sudu bagian dalam t 2= [Lit 6]
z
0 ,34 m. 3 , 14
=
12
= 0,0889667 m
2. Efisiensi Kincir
kerja yang diperoleh
Efisiensi dari sistem, η =
energi yang masuk turbin
ρ .Q ( v −u ) u 2 ( v−u ) u
=
= 1 2 v
2
ρQ v
2
dη
Untuk ηmax = =0
du
d
Sebagai contoh ( vu−u2 )=0 atau v−2 u=0
du
v
u=
2
Dengan mensubsitusikan nilai u pada persamaan diatas :
𝞰max =
( v2 ) . 2v
2. v −
2
v
1
= = 0,5 atau 50 %
2
27
= 1677,51 watt
28
N1 = kecepatan dari puli 1 (r.p.m) = 30 rpm
Dari hasil pengamatan diperoleh:
d1 = Diameter puli 1 (m) = 0,4 m
d2 = Diameter puli 2 (m) = 0,1 m
d3 = Diameter puli 3 (m) = 0,26 m
d4 = Diameter puli 4 (m) = 0,02 m
29
Gambar 3.3 Generator AC 1 phasa
Sistem eksitasi konvensional terdiri atas yang dihubungkan dengan medan
generator AC melalui dua cincin dan sikat-sikat. Apabila generator sinkron (AC)
diputar oleh penggerak mula dan setelah mencapai kecepatan normalnya, medannya
dieksitasi dari catu DC. Ketika kutub lewat dibawah konduktor jangkar yang berbeda
pada stator, akan memotong batang-batang konduktor jangkar sehinga dibangkitkan
GGL bolak-balik. Besar GGL yang dibangkitkan tergantung pada laju pemotongan
garis gaya atau kuat medan dan kecepatan rotor.
Data dari hasil rancang bangun pembangkit listrik tenaga air mikrohidro
diperoleh tegangan 180 volt, putaran 1439 rpm, arus 0, 75 A dengan debit air yang
maksimum = 0,0855 m3/ dan tinggi jatuh air 4 m. Karena data yang digunakan
bekerja dengan kecepatan konstan dan arus eksitasi sendiri maka untuk menambah
tegangan yang turun akibat pembebanan maka perlu dilakukan penambahan debit air.
Untuk mengetahui daya keluaran generator bergantung pada penggunaan sistem
30
transmisi mekanik dan generator. Diasumsikan efisiensi pulley 85% serta efisiensi
generator sebesar 70%. Maka didapatkan daya keluaran generator sebesar :
Pout = η puli . η g . Pt [Lit 5]
= 0,85 . 0,7 . 1677,5 watt
=998,1 watt
Jadi effisiensi yang dihsilkan selama proses pembangkitan mulai dari daya kincir
sampai kedaya yang dibangkitkan generator adalah:
P out ( daya listrik )
𝞰 = x 100 %
P ¿ ( daya mekanik )
998 , 1 watt
= x 100 %
1677 ,5 watt
= 0,595 x 100 %
= 59,5 %
31