Anda di halaman 1dari 17

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB VI

ANALISA EKONOMI

Pada prarancangan pabrik kaprolaktam ini dilakukan evaluasi atau

penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang

dirancang ini menguntungkan dari segi ekonomi atau tidak. Bagian terpenting dari

prarancangan ini adalah estimasi harga dari alat-alat karena harga digunakan

sebagai dasar untuk estimasi analisis ekonomi, di mana analisis ekonomi dipakai

untuk mendapatkan perkiraan atau estimasi tentang kelayakan investasi modal

dalam kegiatan produksi suatu pabrik dengan meninjau kebutuhan modal

investasi, besarnya laba yang akan diperoleh, lamanya modal investasi dapat

dikembalikan dalam titik impas.

Untuk itu, pada prarancangan pabrik kaprolaktam ini, kelayakan investasi

modal pada sebuah pabrik akan dianalisis meliputi :

a. Profitability

Profitability adalah selisih antara total penjualan produk dengan total biaya

produksi yang dikeluarkan.

Profitability = Total penjualan produk - Total biaya produksi (6-1)

b. Percent Profit on Sales (% POS)

Percent Profit on Sales adalah rasio keuntungan dengan harga penjualan

produk. POS digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat keuntungan

yang diperoleh.

commit to user

146
perpustakaan.uns.ac.id 147
digilib.uns.ac.id

(6-2)

c. Percent Return on Investment (% ROI)

Percent Return on Investment adalah rasio keuntungan tahunan dengan

mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal investasi.

ROI membandingkan laba rata - rata terhadap Fixed Capital Investment

(Aries-Newton, 1954).

Pb ra Pa ra
Prb = Pra = (6-3)
IF IF

dengan Prb = % ROI sebelum pajak

Pra = % ROI setelah pajak

Pb = Keuntungan sebelum pajak

Pa = Keuntungan setelah pajak

ra = Annual production rate

IF = Fixed Capital Investment

d. Pay Out Time (POT)

Pay Out Time adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan

Fixed Capital Investment berdasarkan keuntungan yang diperoleh (Aries-

Newton, 1954).

IF
D = (6-4)
Pb ra  0,1 I F

dengan D = Pay Out time, tahun

Pb = Keuntungan sebelum pajak

ra = Annual production rate


commit to user
IF = Fixed Capital Investment
perpustakaan.uns.ac.id 148
digilib.uns.ac.id

e. Break Event Point (BEP)

Break Even Point adalah titik impas, besarnya kapasitas produksi dapat

menutupi biaya keseluruhan, dimana pabrik tidak mendapatkan

keuntungan namun tidak menderita kerugian (Peters & Timmerhaus,

2003).

ra =
Fa  0,3 R a  Z (6-5)
Sa - Va - 0,7 R a

dengan ra = Annual production rate

Fa = Annual fixed expense at max production

Ra = Annual regulated expense at max production

Sa = Annual sales value at max production

Va = Annual variable expense at max production

Z = Annual max production

f. Shut Down Point (SDP)

Shut Down Point adalah suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian

sebesar Fixed Cost yang menyebabkan pabrik harus tutup (Peters &

Timmerhaus, 2003).

0,3 R a Z
ra = (6-6)
Sa - Va - 0,7 R a

g. Discounted Cash Flow (DCF)

Discounted Cash Flow adalah interest rate yang diperoleh ketika seluruh

modal yang ada digunakan semuanya untuk proses produksi. DCF dari

suatu pabrik dinilai menguntungkan jika melebihi satu setengah kali bunga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 149
digilib.uns.ac.id

pinjaman bank. DCF (i) dapat dihitung dengan metode Present Value

Analysis dan Future Value Analysis (Peters & Timmerhaus, 2003).

Present Value Analysis :

C C C C WC SV
(FC + WC) = + + + ….+ + +
(1  i ) (1  i ) 2
(1  i ) 3
(1  i ) n
(1  i ) n
(1  i ) n

Future Value Analysis :


(FC + WC) (1 + i)n = (WC + SV) + (1  i)n 1  (1  i)n  2  ...  1 × C (6-7)

dengan trial solution diperoleh nilai i = %

Untuk meninjau faktor-faktor tersebut perlu diadakan penaksiran terhadap

beberapa faktor, yaitu:

1. Penaksiran modal industri ( Total Capital Investment )

Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran-pengeluaran yang

diperlukan untuk fasilitas – fasilitas produktif dan untuk menjalankannya.

Capital Investment meliputi :

a. Modal Tetap (Fixed Capital Investment)

Modal Tetap adalah investasi yang digunakan untuk mendirikan fasilitas

produksi dan pembantunya.

b. Modal Kerja (Working Capital)

Modal Kerja adalah bagian yang diperlukan untuk menjalankan usaha

atau modal dalam operasi dari suatu pabrik selama waktu tertentu dalam

harga lancar.

2. Penentuan biaya produksi total (Total Production Costs), terdiri dari :

a. Biaya pengeluaran (Manufacturing Costs)


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 150
digilib.uns.ac.id

Manufacturing Cost merupakan jumlah direct, indirect, dan fixed

manufacturing cost yang bersangkutan dengan produk.

 Direct Manufacturing Cost

Direct Manufacturing Cost merupakan pengeluaran yang bersangkutan

langsung dalam pembuatan produk.

 Indirect Manufacturing Cost

Indirect Manufacturing Cost adalah pengeluaran sebagai akibat

pengeluaran tidak langsung dari operasi pabrik.

 Fixed Manufacturing Cost

Fixed Manufacturing Cost merupakan harga yang berkenaan dengan

fixed capital dan pengeluaran yang bersangkutan dengan fixed capital

dimana harganya tetap, tidak tergantung waktu maupun tingkat

produksi.

b. Biaya pengeluaran umum (General Expense)

General Expense adalah pengeluaran yang tidak berkaitan dengan

produksi tetapi berhubungan dengan operasional perusahaan secara

umum.

3. Total pendapatan penjualan produk kaprolaktam dan amonium sulfat

Pendapatan penjualan produk merupakan keuntungan yang didapat selama

satu periode produksi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 151
digilib.uns.ac.id

6.1. Penaksiran Harga Peralatan

Harga peralatan pabrik dapat diperkirakan dengan metode yang

dikonversikan dengan keadaan yang ada sekarang ini. Penentuan harga peralatan

dilakukan dengan menggunakan data indeks harga yang tercantum pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1 Indeks Harga Alat

Cost Index, Tahun Chemical Engineering Plant Index


1998 389,5
1999 390,6
2000 394,1
2001 394,3
2002 390,4

(Peters & Timmerhaus, 2003)

Cost Index, Tahun Chemical Engineering Plant Index


2003 402,0
2004 444,2
2005 468,2
2006 499,6
2007 537,2

(www.processengineeringmanual.it, 2013)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 152
digilib.uns.ac.id

600

550 y = 7,73E-02x3 - 4,61E+02x2 + 9,18E+05x - 6,08E+08


R² = 0,9830
500
Index

450

400

350

300
1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008
Tahun

Gambar 6.1 Chemical Engineering Cost Index

Dengan asumsi kenaikan indeks mengikuti bentuk polinomial orde 3, maka

didapatkan persamaan sebagai berikut:

Y = 7,73.10-2X3 - 4,61.102 X2 + 9,18.105 X – 6,08.108 (6-8)

Dengan : Y = Indeks harga

X = Tahun pembelian

Dari persamaan tersebut diperoleh harga indeks di tahun 2016 adalah 792,14.

Harga alat dan lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi (2016) dan dilihat

dari grafik pada referensi. Untuk mengestimasi harga alat tersebut pada masa

sekarang digunakan persamaan :

Ex = Ey. (6-9)

Dengan : Ex = Harga pembelian pada tahun 2016

Ey = Harga pembeliancommit to user


pada tahun referensi
perpustakaan.uns.ac.id 153
digilib.uns.ac.id

Nx = Indeks harga pada tahun 2016

Ny = Indeks harga tahun referensi

(Peters & Timmerhaus, 2003)

6.2. Penentuan Total Capital Investment (TCI)

Asumsi-asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam perhitungan analisis

ekonomi antara lain :

1. Pengoperasian pabrik dimulai tahun 2016

2. Proses yang dijalankan yaitu proses kontinyu

3. Kapasitas produksi sebesar 60.000 ton/tahun

4. Jumlah hari kerja selama 330 hari/tahun

5. Shut down pabrik dilaksanakan selama 35 hari dalam satu tahun untuk

perbaikan alat-alat pabrik

6. Umur alat-alat pabrik diperkirakan 10 tahun

7. Nilai rongsokan (Salvage Value) adalah nol

8. Situasi pasar, biaya dan lain-lain diperkirakan stabil selama pabrik

beroperasi

9. Upah buruh asing US $ 30 per manhour (Dirjen Pajak, 2013)

10. Upah buruh lokal Rp. 30.000,00 per manhour

11. Perbandingan jumlah tenaga asing : Indonesia = 5% : 95%

12. Harga bahan baku sikloheksanon US$ 1,73/kg (www.Alibaba.com)

13. Harga bahan baku hidroksilamin sulfat US$ 1,58/kg (www.Alibaba.com)


commit to user
14. Harga bahan baku amonia US$ 0,12/kg (www.Alibaba.com)
perpustakaan.uns.ac.id 154
digilib.uns.ac.id

15. Harga bahan baku toluen US$ 0,45/kg (www.icis.com)

16. Harga bahan baku asam sulfat US$ 0,11/kg (www.Alibaba.com)

17. Harga produk kaprolaktam US$ 5,35/kg (www.icis.com)

18. Harga produk amonium sulfat US$ 0,32/kg (www.Alibaba.com)

19. Kurs rupiah yang dipakai Rp. 9.688,00 (Kurs pada 11/03/2013,

www.bi.go.id)

6.2.1. Modal Tetap (Fixed Capital Investment)

Tabel 6.2. Modal Tetap

No Keterangan US $ Rp.
1 Harga pembelian peralatan 4.006.852 38.818.379.803
2 Instalasi alat – alat 1.722.946 16.691.903.315
3 Pemipaan 3.445.893 33.383.806.630
4 Instrumentasi 1.202.056 11.645.513.941
5 Isolasi 320.548 3.105.470.384
6 Listrik 601.028 5.822.756.970
7 Bangunan 2.003.426 19.409.189.901
8 Tanah dan perbaikan lahan 6.362.021 61.635.256.970
9 Utilitas 1.261.401 12.220.452.855
Physical Plant Cost 20.926.170 202.732.730.770

10. Engineering&Construction 4.185.234 40.546.546.154

Direct Plant Cost 25.111.403 243.279.276.924


11. Contractor’s fee 2.511.140 24.327.927.692
12. Contingency 6.277.851 60.819.819.231

Fixed Capital Invesment (FCI) 33.900.395 328.427.023.848

commitInvestment)
6.2.2. Modal Kerja (Working Capital to user
perpustakaan.uns.ac.id 155
digilib.uns.ac.id

Tabel 6.3 Modal Kerja

No. Jenis US $ Rp.

1. Persediaan bahan baku 29.850.081 289.187.585.709

2. Persediaan bahan dalam proses 3.021.444 29.271.747.385

3. Persediaan Produk 40.285.917 390.289.965.131

4. Extended Credit 48.760.319 472.389.972.486

5. Available Cash 40.285.917 390.289.965.131

Working Capital Investment (WCI) 162.203.678 1.571.429.235.842

Total Capital Investment (TCI)


= FCI + WCI
= Rp. 1.899.856.259.690

6.3. commit
Biaya Produksi Total (Total to user Cost)
Production
perpustakaan.uns.ac.id 156
digilib.uns.ac.id

6.3.1. Manufacturing Cost

a. Direct Manufacturing Cost (DMC)

Tabel 6.4 Direct Manufacturing Cost

No. Jenis US $ Rp.


1. Harga Bahan Baku 328.350.892 3.181.063.442.796

2. Gaji Pegawai 366.639 3.552.000.000

3. Supervisi 193.228 1.872.000.000

4. Maintenance 2.034.024 19.705.621.431

5. Plant Supplies 305.104 2.955.843.215

6. Royalty & Patent 17.553.715 170.060.390.095

7. Utilitas 5.509.287 53.373.978.745

Direct Manufacturing Cost (DMC) 354.312.890 3.432.583.276.281

b. Indirect Manufacturing Cost (IMC)

Tabel 6.5 Indirect Manufacturing Cost

No. Jenis US $ Rp.

1. Payroll Overhead 54.995 532.800.000

2. Laboratory 36.663 355.200.000

3. Plant Overhead 183.319 1.776.000.000

4. Packaging 125.453.097 1.215.389.602.911

Indirect Manufacturing Cost (IMC) 125.728.076 1.218.053.602.911

c. Fixed Manufacturing Cost (FMC)


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 157
digilib.uns.ac.id

Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost

No. Jenis US $ Rp.

1. Depresiasi 2.712.032 26.274.161.908

2. Property Tax 339.004 3.284.270.238

3. Asuransi 339.004 3.284.270.238

Fixed Manufacturing Cost (FMC) 3.390.039 32.842.702.385

Total Manufacturing Cost (TMC)

= DMC + IMC + FMC

= Rp (3.432.583.276.281+ 1.218.053.602.911 + 32.842.702.385)

= Rp 4.683.479.581.577

6.3.2. General Expense (GE)

Tabel 6.7 General Expense

No. Jenis US $ Rp.

1. Administrasi 384599,5045 3.726.000.000

2. Sales 32.181.811 311.777.381.841

3. Research 17.553.715 170.060.390.095

4. Finance 17.553.715 170.060.390.095

General Expense (GE) 67.673.840 655.624.162.030

Biaya Produksi Total (TPC) commit to user


perpustakaan.uns.ac.id 158
digilib.uns.ac.id

= TMC + GE

= Rp. 4.683.479.581.577 + Rp. 655.624.162.030

= Rp 5.339.103.743.607

6.4. Keuntungan Produksi

 Penjualan selama 1 tahun :

Kaprolaktam = US $ 529.607.133

Amonium sulfat = US $ 55.516.697

Total penjualan = US$ 585.123.830

= Rp 5.668.679.669.830

Biaya produksi total = Rp 5.339.103.743.607

Keuntungan sebelum pajak = Rp 329.575.926.223

Pajak = 25% dari keuntungan = Rp 82.393.981.556

Keuntungan setelah pajak = Rp 274.181.944.667

6.5. Analisa Kelayakan

1. % Profit on Sales (POS)

POS adalah persen keuntungan penjualan produk terhadap harga jual produk

itu sendiri. Besarnya POS pabrik kaprolaktam ini adalah :

POS sebelum pajak = 5,81%

POS setelah pajak = 4,36%

2. % Return on Investment (ROI)


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 159
digilib.uns.ac.id

ROI adalah tingkat pengembalian modal dari pabrik ini, dimana untuk

pabrik yang tergolong high risk, mempunyai batasan ROI minimum

sebelum pajak sebesar 44%.

ROI sebelum pajak = 94,71%

ROI setelah pajak = 71,03%

3. Pay Out Time POT

POT adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan Fixed

Capital Investment berdasarkan profit yang diperoleh. Besarnya POT untuk

pabrik yang beresiko tinggi sebelum pajak adalah maksimal 2 tahun.

POT sebelum pajak = 0,97 tahun

POT setelah pajak = 1,27 tahun

4. Break Event Point (BEP)

BEP adalah titik impas, suatu keadaan dimana besarnya kapasitas produksi

dapat menutupi biaya keseluruhan.

Besarnya BEP untuk pabrik kaprolaktam ini adalah 42,45%

5. Shut Down Point (SDP)

SDP adalah suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian sebesar Fixed

Cost yang menyebabkan pabrik harus ditutup.

Besarnya SDP untuk pabrik kaprolaktam ini adalah 36,30%

6. Discounted Cash Flow (DCF)

DCF adalah perbandingan besarnya persentase keuntungan yang diperoleh

terhadap capital investment dibandingkan dengan tingkat bunga yang

berlaku di bank. Tingkat bunga simpanan dan pinjaman di Bank Mandiri


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 160
digilib.uns.ac.id

masing-masing sebesar 5,25% dan 10% (www.bankmandiri.co.id, 2013),

dari perhitungan nilai DCF yang diperoleh adalah 22,11%.

Tabel 6.8. Analisis kelayakan

No. Keterangan Perhitungan Batasan

1. Return On Investment (% ROI)

ROI sebelum pajak 94,71% Min. 44% (resiko tinggi)

ROI setelah pajak 71,03% -

2. Pay Out Time (POT)

POT sebelum pajak 0,97 tahun Maks. 2 tahun (resiko

tinggi)

POT setelah pajak 1,27 tahun -

3. Break Even Point (BEP) 42,45% 40% – 60%

4. Shut Down Point (SDP) 36,30% -

5. Discounted Cash Flow (DCF) 22,11% Min. 5,25% (Bunga

simpanan)*

Min. 10% (Bunga

pinjaman)*

* Bank Mandiri

Grafik hubungan antara presentase kapasitas produksi per tahun dengan harga
dapat dilihat pada Gambar 6.2.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 161
digilib.uns.ac.id

Keterangan gambar :

FC : Fixed manufacturing cost

Va : Variable cost

Ra : Regulated cost

Sa : Sales

SDP : Shut down point

BEP : Break even point

Gambar 6.2. Grafik Analisis Kelayakan


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 162
digilib.uns.ac.id

Dari analisis ekonomi yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan

bahwa pendirian pabrik kaprolaktam dengan kapasitas 60.000 ton/tahun layak

dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai