KELOMPOK 4
IQRA BAQARA BYO
SALFIN HARTANI MINSI
LISDAYANTI
RONY
LA ANDE SABARUA
BAYUN SARTISYA
SITTI ANISA RAHMADANIASRI
EVALUASI INVESTASI
Investasi merupakan kegiatan yang memerlukan biaya besar dan berdampak
jangka panjang terhadap kelanjutan suatu usaha.
Suatu investasi merupakan kegiatan menanam modal dalam waktu yang
panjang,
Investasi membutuhkan biaya/ cost yang terdiri dari :
Biaya Modal : tanah, konstruksi, tenaga kerja, perencanaan,
Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tahunan : pengeluaran yang secara periodik perlu disiapkan :
Biaya Operational (OC)/ operasional
Biaya Maintanance (OM)/ Perawatan
Depresiasi
biaya-biaya lain yang tak terduga (overhead cost).
Pengertian Biaya
Pada pelaksanaan pembangunan, mulai dari ide, studi kelayakan,perencanaan,
pelaksanaan, sampai pada operasi dan pemeliharaan semua membutuhkan
biaya.
BIAYA
INVESTASI
Perencanaan
Pelaksanaan
Biaya Tahunan (Biaya Tahunan)
Operasional Income/ pendapatan
KEUNTUNGAN INVESTASI
Disamping pengeluaran biaya-biaya maka kegiatan investasi
jelas akan menghasilkan keuntungan/ profit (dalam bentuk
uang) yang merupakan hasil dari penjualan-penjualan/
pemanfaatan hasil proyek atau jasa penyewaan dari proyek
tersebut.
Keuntungan berupa:
Penjualan-penjualan produk atau jasa
Penyewaan fasilitas.
Secara umum kegiatan investasi akan menghasilkan aliran
komponen-komponen biaya / aliran biaya (cash
flow) sbb :
Cash In
Pengeluaran:maintanance cost,
operation cost (MC & OC)
Investasi
Modal / Cash Out Semua Biaya inilah yang akan
Cash Out dianalisis u/ menghasilkan
keputusan layak/tidak layak
suatu proyek untuk
dilaksanakan
Arus Cash Flow
Biaya Modal
Pendapatan (Income)
Biaya
/ tahun Tahunan
Biaya Tahunan :
maintanance
operation
Depresiasi
1. Analisis
Nilai Sekarang / Net Present Value (NPV)
/ Present Worth (PW)
2. Analisis
Nilai Tahunan / Annual Equivalent (AE) /
Annual Worth (AW)
3. Analisis Manfaat Biaya / Benefit Cost Ratio (BCR)
PERHITUNGAN KRITERIA INVESTASI
PERHITUNGAN KRITERIA INVESTASI
1. Net Present Value (NPV)
NPV merupakan net benefit yang telah didiskon dengan
menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon
faktor. metode menghitung nilai bersih (netto) pada waktu sekarang
(present). Rumus:
n
NPV NB (1 i)
i
n
Dimana:
i1
NB = Net benefit = Benefit Cost
atau C = Biaya investasi + Biaya operasi
n
NBi = Benefit yang telah didiskon
NPV
i1 (1 i) n = Cost yang telah didiskon
atau i = diskon faktor
n n n = tahun (waktu
NPV Bi C i N Bi
i 1 i 1
Kriteria:
NPV > 0 (nol) usaha/proyek layak (feasible) untuk
dilaksanakan
NPV < 0 (nol) usaha/proyek tidak layak (feasible) untuk
dilaksanakan
NPV = 0 (nol) usaha/proyek berada dalam keadaan BEP
dimana
TR=TC dalam bentuk present value.
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengeluaran
Investasi (CO) = 10 M Renovasi (CO) pada
=120 M i= 12 % tahun-5 = 15 M
Penyelesaian
Cash in Cash out Net Cash Flow Koefisien PV Net Present Value
Contoh 2:
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk membangun industri pengolahan
hasil pertanian, diketahui:
Dana investasi: Rp. 35.000.000,- dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun persiapan
Rp. 20.000.000,- dan tahun pertama Rp. 15.000.000,-. Kegiatan pabrik dimulai setelah
tahun ke-2 dari pengembangan kontruksi.
Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya
pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.000,- per tahun dan untuk tahun-tahun berikutnya
seperti pada tabel 1.
Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil
pertanian. Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua dengan jumlah penghasilan Rp
10.000.000,- sedang tahun-tahun berikutnya seperti terlihat pada tabel 1.
Berdasarkan data di atas, apakah rencana pembukaan industri yang mengolah hasil
pertanian tersebut layak untuk dkembangkan bila dilihat dari segi NPV dengan diskon
faktor sebesar 18%?
Tabel : Persiapan Perhitungan NPV (dalam Rp.000,-)
Thn Investasi Biaya Operasi Total Cost Benefit Net Benefit D.F. Present Value
18%
NPV 11.115,73
Dari keterangan dan tabel yang diberikan maka:
n
NPV NBi (1i) n
i1
NPV 11.115.000
Hasil menunjukkan bahwa NPV > 0, ini berarti gagasan usaha (proyek) layak
diusahakan.
2. Metode Annual Equivalent (AE)
Metode Annual Equivalent (AE) konsepnya merupakan kebalikan dari
metode NPV. Jika pada metode NPV seluruh aliran cash ditarik pada posisi
present, sebaliknya pada metode AE ini aliran cash justru didistribusikan
secara merata pada setiap periode waktu sepanjang umur investasi, baik
cash-in maupun cash-out.
Keterangan :
I = investasi S Ab = annual benefit G = gradien
= nilai sisa Ac = annual cost n = umur investasi
EUAB = equivalent uniform annual of benefit
EUAC = equivalent uniform annual of cost
Annual Equivalent
dengan :
Cb = cash flow benefit
Cc = cash flow cost
Cf = cash flow utuh (benefit + cost)
FBA = faktor bunga annual
t = periode waktu n = umur
investasi
Metode annual equivalent (Ae)
Metode AE aliran cash didistribusikan scr merata pada periode waktu sepanjang
umur investasi, baik cash-in maupun cash-out.
EUAB (equivalent uniform annual of benefit) : hasil pendistribusian scr merata dr
cash-in menghasilkan rata-rata pendapatan per tahun.
EUAC ( equivalent uniform annual of cost: hasil pendistribusian cash-out scr
merata.
AE (annual equvalent) = EUAB - EUAC
Kriteria keputusan
Metode AE memiliki kriteria/ukuran tertentu yaitu:
Jika,
AE 0, artinya investasi akan menguntungkan/layak (feasible)
AE < 0, artinya investasi tidak menguntungkan/tidak layak (unfiasible).
Annual Equivalent
Penyelesaian :
Data yang diketahui :
Investasi (I) = 120 juta rupiah Grafik cash flow investasi :
Nilai sisa (S) = 50 juta rupiah
Annual benefit (Ab) = 30 juta rupiah/tahun
Annual cost (Ac) = 10 juta rupiah/tahun
Overhoul (Oh)t=5 = 15 juta rupiah
Benefit Cost Ratio (BCR) adalah salah satu metode yang sering
digunakan sebagai analisis tambahan dalam rangka validasi hasil evaluasi
yang telah dilakukan dengan metode lain.
Metode ini sangat baik dilakukan dalam rangka mengevaluasi proyek-
proyek pemerintah yang berdampak langsung pada masyarakat banyak
(Public Government Project)
Contoh Soal
Dalam rangka pengembangan usaha PT. Aman Jaya sedang menjajaki kemungkinan membuka
proyek pembangunan Gedung Perhotelan. Diperkirakan proyek membutuhkan biaya investasi
sebesar 1200 juta rupiah, dengan perkiraan pendapatan mulai tahun ke-2 sampai tahun ke-7
sebesar 400 juta rupiah/ tahun. Setelah itu, menurun gradient sebesar 15 juta rupiah/tahun,
sedangkan biaya operasionalnya dikeluarkan mulai tahun ke-1 sebesar 50 juta rupiah/tahun
selanjutnya naik gradien 10 juta rupiah. Umur investasi diprediksi 12 tahun dengan nilai sisa 500
juta rupiah. Disamping itu, ada pemasukan lump-sum pada tahun ke-6 sebesar 300 juta rupiah
dan biaya renovasi pada tahun ke-7 sebesar 100 juta rupiah.
Buatlah evaluasi Kelayakan Proyek tersebut dengan metode BCR, untuk validasi atas hasil
evaluasi dengan metode IRR
Metode Benefit Cost Ratio (BCR)
Penyelesaian
Nilai Sisa
Keuntungan /Penyewaan Keuntungan menurun
(G) = 15 jt/tahun = 500 jt
(CI) = 400 jt/tahun (th 2 -7)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
CO = 50 jt th-1,
Investasi
naik G 10 jt/th Renovasi pada
=1200 jt tahun-7 = 100 jt
Benefit Cost
Cash In Cash Out
Th Faktor i PV PV
10% Cash In Cash Out
(jt) (jt) (jt) (jt)
0 0 1200 1 0 1200
1 0 50 0.9091 0 45.455
2608.457 1891.007
Penyelesaian..(lanjutan)