Anda di halaman 1dari 4

IX-1

BAB IX
ANALISA EKONOMI

Kelayakan suatu pabrik selain mempertimbangkan faktor teknis juga harus


ditinjau dari segi ekonomis, apakah menguntungkan atau tidak. Oleh sebab itu,
maka perlu dilakukan perhitungan studi kelayakan (feasibility) atau analisa
ekonomi terhadap pabrik tersebut. Faktor-faktor yang harus diperhatikan
mencakup laju pengembalian modal dan titik impas produksi (Break Even Point).

9.1 Modal yang di Investasikan (Capital Investment)

Capital investment adalah modal yang dibutuhkan untuk mendirikan


pabrik dan menjalankan pada masa start-up sampai diyakini pabrik berjalan
dengan normal. Capital Investment terdiri dari biaya untuk mendirikan pabrik
(Fixed Capital Investment) dan biaya untuk menjalankan pabrik dalam waktu
tertentu (Working Capital Investment).
Capital Investment yang diperlukan dalam perjalanan pabrik ini dilakukan
dengan menggunakan studi pendekatan yaitu metoda, dimana Capital Investment
dihitung berdasarkan harga peralatan pabrik. Berdasarkan perhitungan pada
Lampiran E, diperoleh Total Capital Investment yang dibutuhkan untuk
mendirikan pabrik Gula semut adalah sebesar Rp. 105.152.975.719. Sumber
modal yang direncanakan berasal dari modal pinjaman sebesar 40% dan modal
sendiri sebesar 60% dari total investasi.

9.2 Biaya Produksi (Production Cost)

Biaya produksi yaitu biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan pabrik.


Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu Manufacturing Cost dan
General Expenses. Manufacturing cost yaitu biaya yang berhubungan dengan
produksi langsung, biaya tetap dan biaya overhead. General Expanses yaitu biaya
yang dikeluarkan untuk keperluan administrasi, pembayaran gaji eksekutif,
distribusi dan penjualan produk, serta penelitian dan pembiayaan lainnya.
IX-2

9.3 Analisa Keuntungan dan Kerugian

Analisa keuntungan (profitabilitas) dilakukan berdasarkan metode linear.


Analisa laba dan rugi meliputi:

a. Laba kotor dan laba bersih;


b. Laju pengembalian modal (Internal Rate of Return);
c. Waktu pengembalian modal (Pay Out Time); dan
d. Titik impas (Break Event Point).
Pada perhitungan analisa laba dan rugi ini dilakukan beberapa asumsi
dan ketentuan yang mendekati keadaan riil.
a. Usia pabrik diperkirakan 20 tahun. Kapasitas produksi masing-masing adalah
- Tahun ke-1 = 80 %
- Tahun ke-2 = 90 %
- Tahun ke-3 hingga ke-18 = 100 %
- Tahun ke-19 = 90 %
- Tahun ke-20 = 80 %
b. Bunga pinjaman sebesar 10 % per tahun.
c. Masa konstruksi pabrik dan bangunan 3 tahun.
d. Pengembalian pinjaman direncanakan dalam jangka waktu 20 tahun setelah
pabrik berproduksi.
e. Pajak penghasilan 25% per tahun.

9.3.1 Laba Kotor dan Laba Bersih


Laba adalah hasil yang diperoleh dari total penjualan dikurangi total
ongkos produksi. Laba yang diperoleh sebelum dikurangi pajak penghasilan
disebut laba kotor, sedangkan laba yang diperoleh setelah dikurangi pajak
penghasilan disebut dengan laba bersih. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran
E, laba bersih yang diperoleh senilai Rp 35.222.190.789,-

9.3.2 Rate of Return (ROR)


Rate of return merupakan perbandingan antara laba yang diperoleh tiap
tahun terhadap modal yang ditanamkan. Rate of return (ROR) dapat digunakan
IX-3

untuk mengetahui apakah suatu pabrik layak didirikan atau tidak. Apabila ROR
yang diperoleh lebih besar dari laju bunga uang yang didepositokan di bank,
maka pabrik dikatakan layak didirikan ditinjau dari segi ekonomis. Berdasarkan
perhitungan pada Lampiran E, maka ROR untuk pabrik gula semut diperoleh
sebesar 33 %.

9.3.3 Pay Out Time (POT)


Pay out time adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan modal yang dipinjamkan untuk mendirikan suatu pabrik. Pay out
time untuk industri kimia biasanya 2 sampai 5 tahun (Coulson,1999). Untuk
pabrik gula semut yang direncanakan ini diperoleh POT selama 5 tahun.
9.3.4 Break Event Point (BEP)
Break event point adalah titik impas dimana hasil penjualan sama dengan
biaya yang dikeluarkan untuk produksi. Berdasarkan hasil perhitungan pada
Lampiran E maka diperoleh BEP sebesar 21 %.

9.4 Hasil Perhitungan Analisa Ekonomi

Hasil perhitungan analisa ekonomi berdasarkan pada perhitungan di atas


adalah sebagai berikut :
1. Fixed Capital Investment = Rp. 84.122.380.575
2. Working Capital Investment = Rp. 21.030.595.144
3. Total Capital Investment = Rp. 105.152.975.719
4. Total Production Cost = Rp. 54.044.515.686
5. Sales Cost = Rp. 101.007.436.738
6. Laba Bersih = Rp. 35.222.190.789
IX-4

Rp120,000,000,000

Rp100,000,000,000

Rp80,000,000,000
Biaya

Rp60,000,000,000
FC
TPC
Rp40,000,000,000
SC

Rp20,000,000,000

Rp0
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Kapasitas

Gambar 9. 1 Kurva Break Event Point Pabrik Gula


Semut

Anda mungkin juga menyukai