MAJU
Investasi dalam lingkungan manufaktur maju berwujud penggantian mesin-mesin lama dengan
mesin-mesin baru yang dikendalikan dengan komputer atau berupa perluasan usaha, dengan
menambahkan mesin-mesin berteknologi maju yang dikendalikan dengan computer. Dalam
lingkungan manufaktur maju, mesin dan ekuipmen yang dikendalikan dengan komputer lebih
kompleks dibandingkan dengan mesin dan ekuipmen standar yang digunakan dalam lingkungan
manufaktur tradisional.
Dalam lingkungan manufaktur tradisional, besarnya investasi adalah sebesar biaya langsung
yang bersangkutan dengan penggantian atau pembelian mesin dan ekuipmen baru (seperti harga
perolehan mesin dan ekuipmen, bea masuk, dan biaya pemasangan).
Penaksiran arus kas masuk dalam lingkungan manufaktur tradisional. lebih sederhana jika
dibandingkan dengan penaksiran arus kas masuk dalam lingkungan manufaktur maju. Dalam
lingkungan manufaktur tradisional. penaksiran arus kas masuk didasarkan atas manfaat berwujud
(tangible benefit) yang dapat diidentifikasikan langsung dengan investasi, seperti pengehematan
tenaga kerja, tenaga listrik, sisa bahan (scrap). Manfaat tidak berwujud (intangible benefit) dan
penghematan tidak langsung (indirect saving) dalam lingkungan manufaktur tradisional tidak
diperhitungkan. karena jumlahnya tidak signifikan. Di lain pihak, dalam lingkungan manufaktur
maju, manfaat tidak berwujud dan penghematan tidak langsung. dari investasi menjadi
signifikan, dan harus diperhitungkan dalam penaksiran arus kas masuki. Jiak perusahaan
melakukan investasi dalam mesin dan ekuipmen berteknologi maju dan menerapkan JIT
Philosophy dalam produksinya, mutu produk menjadi dapat diandalkan, kepuasan pelanggan
menjadi maningkat, posisi daya sang menjadi kuat, kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan pangsa pasar menjadi lebih besar. Jika manfaat tidak berwujdu ini tidak
diperhitungkan dampaknya terhadap arus kas masuk, usulan investasi ke dalam mesin dan
ekuipmen berteknologi maju kemungkinan akan ditolak, dan perusahaan akan kehilangan
kesempatan untuk memperbaiki posisi daya saingnya di pasar. Contoh 15 melukiskan penentuan
besarnya investasi dan arus kas masuk dalam lingkungan manufaktur maju.
Contoh 15
PT FGR mempertimbangkan akan mengganti mesin dan ekuipmen lama yang sekarang
digunakan dalam sistem produksinya dengan mesin dan ekuipmen berteknologi maju yang
menggunakan flexible manufacturing system. Taksiran investasi yang akan dikeluarkan disajikan
pada Gambar 6.34.
Biaya Langsung:
Harga pemerolehan mesin dan ekuipmen Rp550.000.000,00
Biaya angkutan Rp50.000.000,00
Biaya asuransi angkutan Rp10.000.000,00
Bea masuk Rp25.000.000,00
Biaya pemasangan Rp75.000.000,00
Jumlah biaya langsung Rp710.000.000,00
Gambar 6.34. Unsur yang Diperhitungkan ke dalam Investasi di Lingkungan Manufaktur Maju
Taksiran arus kas masuk selama umur invetasi dilakuan berdasarkan activity-based costing
disajikan pada Gambar 6.35
Manfaat Langsung:
Penghematan biaya tenaga kerja langsung Rp75.000.000,00
Pengurangan sisa bahan (scrap ) Rp25.000.000,00
Penghematan biaya persiapan (stup costs) Rp50.000.000,00
Jumlah Manfaat Langsung Rp150.000.000,00
Gambar 6.35 Unsur Arus Ka Masuk yang di perhitungkan dalam Investasi di Lingkungan
Manufaktur Maju
3. Nilal Residu
Nilai residu seringkali diabaikan dalam pengambilan keputusan invesatsi. Alasan yang seringkali
dipakai adalah ketidakpastian mengenai jumlahnya, sehingga menyulitkan penaksirannya. Tidak
diperhitungkannya nilai residu kemungkinan akan mempunyai dampak terhadap keputusan
investasi atau tidak investasi. Dalam menghadapi persaingan yang tajam. perusahaan tidak dapat
melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan, hanya karena tidak dilakukannya
penaksiran nilai residu. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih baik dalam mengahadapi
ketidakpastian jumlah nilai residu adalah dengan menggunakan analisis sensitivitas. Dalam
lingkungan manufaktur maju, manajemen memerlukan informasi akuntansi yang bermutu tinggi
sebagai dasar pengambilan keputusan mereka.
4. Discount Rate
Dalam teori, jika arus kas masa yang akan datang dapat diketahui dengan pasti, discount rate
yang benar adalah sebesar biaya modal perusahaan (firm's cost of capital). Kenyataannya, arus
kas masuk masa yang akan datang adalah tidak pasti, oleh karena itu, untuk menghadapi
ketidakpastian. tersebut, pengambil keputusan investasi biasanya menggunakan discount rate
yang lebih tinggi dari biaya modal perusahaan. Jika discount rate yang dipilih terlalu tinggi, hal
ini akan mengakibatkan pengambil keputusan cenderung mempertimbangkan aspek jangka
pendek dalam pemilihan investasi yang akan dilakukan. Penggunaan discount rate yang tinggi
bila dibandingkan dengan yang diberikan kepada arus kas yang diterima kemudian. Padahal,
investasi dalam lingkungan manufaktur maju baru merupakan investasi yang layak untuk
dilakukan jika arus kas masuk dipertimbangkan untuk jangka waktu panjang.
Sumber: Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Jakarta:
Salemba Empat