Anda di halaman 1dari 3

Jumat, 21 Oktober 2022

‫إَّن اْلَح ْمُد ِهَّلِل َن ْح َم ُد ُه َو َن ْس َت ِعيُنُه َو َن ُعوُذ ِباِهَّلل ِمْن ُشُروِر َأْنُفِس َن ا َو ِمْن َس ِّي َئ اِت َأْع َم اِلَن ا َم ْن َيْهِدِه ُهَّللا َفاَل ُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل َفاَل‬
‫َه اِدَي َلُه َو َأْش َه ُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهَّللا َو ْح َد ُه اَل َش ِر يَك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُسوُلُه‬

،‫ َو َع َلى َأِلِه َو َص ْح ِبِه اَّلِذ ْيَن َج اَهُد ْو ا ِفْي َس ِبْيِلِه‬،‫َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َح ِبْيِبَنا َو َش ِفْيِع َنا َو ُقَّر ِة َأْع ُيِنَنا ُمَحَّمٍد َر ُسْو ِل هللا َو َخْيِر َخ ْلِقِه‬
‫َٰٓل‬
‫ َفٱَّتُقو۟ا ٱَهَّلل َم ا ٱْسَتَطْع ُتْم َو ٱْس َم ُعو۟ا َو َأِط يُعو۟ا َو َأنِفُقو۟ا َخْيًرا َأِّلنُفِس ُك ْم ۗ َو َم ن ُيوَق ُش َّح َنْفِس ِهۦ َفُأ۟و ِئَك ُهُم‬: ‫َأَّم ا َبْعُد َفَيا َاُّيَها اْلَح اِض ُرْو َن‬
َ‫ٱْلُم ْفِلُحون‬

Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih dapat merasakan manisnya iman dan
dapat menunaikan ibadah sholat Jumat pada hari yang mulia ini. Shalawat teriring salam kita
haturkan kepada Nabi Muhammad saw. beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga
akhir zaman.

Jamaah Jum’at Rahimakumullah!

Limpahan kasih sayang Allah subhanahu wa ta'ala kepada manusia tidak terhitung banyaknya. Di
antara bentuk kasih sayang itu adalah Allah memerintahkan kepada manusia untuk bertakwa
semampunya. Takwa semampunya adalah mengerjakan amal yang dapat mendekatkan diri kepada
Allah sesuai kadar kemampuan dan kekuatan seorang hamba (tidak memberatkan).

Allah menghendaki kemudahan bagi manusia. Sebaliknya, Dia tidak menghendaki kesukaran bagi
manusia. Dalam Q.S. at-Taghabun ayat 16 Allah swt. berfirman,
‫َٰٓل‬
‫َفٱَّتُقو۟ا ٱَهَّلل َم ا ٱْسَتَطْع ُتْم َو ٱْس َم ُعو۟ا َو َأِط يُعو۟ا َو َأنِفُقو۟ا َخ ْيًرا َأِّلنُفِس ُك ْم ۗ َوَم ن ُيوَق ُش َّح َنْفِس ِهۦ َفُأ۟و ِئَك ُهُم ٱْلُم ْفِلُحوَن‬
Artinya, “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah
dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran
dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”.

Perintah untuk bertakwa semampunya ini dikuatkan oleh pernyataan Nabi saw. Dari Abu Hurairah,
Nabi Muhammad saw. Bersabda yang artinya :

“apa yang aku larang untukmu, maka jauhilah. Dan apa yang aku perintahkan untukmu, maka
laksanakanlah semampu kalian” (HR. Muslim).

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah!

Dahulu, pada masa Nabi Muhammad saw., ada sebagian sahabat yang terlalu semangat dalam
beribadah, hingga membuat mereka sakit. Mereka bangun di malam hari dan puasa di siang hari.

Mengetahui hal itu, Nabi saw. lalu menyampaikan bahwa segala sesuatu punya hak yang mesti
dipenuhi. Mata punya hak untuk dipenuhi. Demikian halnya dengan bagian tubuh yang lain, juga istri,
keluarga, dan tetangga.

Imam As-Suyuthi menjelaskan bahwa perintah untuk bertakwa semampunya adalah bentuk
keringanan, kemudahan, dan kasih sayang yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Sementara
Imam At-Thabari menjelaskan bahwa bertakwa semampunya bukan berarti menyepelekan kewajiban
dan larangan yang sudah ditetapkan oleh Allah.

Agama Islam menekankan keseimbangan antara dunia dan akhirat. Oleh karenanya, umat Islam
dilarang lebih mementingkan satu dari lainnya. Selain tidak boleh hanya berorientasi pada dunia,
umat Islam juga dilarang hanya berorientasi pada akhirat. Keduanya harus seimbang: dunia iya,
akhirat juga iya.

Keseimbangan itu bisa terwujud jika seorang hamba menyibukkan diri dengan tiga hal: pertama,
membekali diri untuk kembali ke tempat asalnya (tazawwudu li ma’ādin), yakni dengan
memperbanyak amal saleh. Amal yang baik adalah yang dikerjakan secara istiqomah dan tidak
membuat seseorang menjadi bosan.

Dari ‘Aisyah radliyallahu anha., Rasulullah saw. bersabda

Artinya, “Hendaklah kalian beramal sesuai dengan kemampuan kalian, karena demi Allah, Allah tidak
akan bosan hingga kalian sendiri yang bosan” (HR. Bukhari & Muslim).

Kedua, berjuang untuk membiayai kehidupannya di dunia (mu’natun li ma’āsyin), yakni dengan
bekerja. Allah membenci hamba yang malas beraktivitas. Dalam banyak ayat al-Quran, Allah
memerintahkan hamba-Nya untuk bertebaran di muka bumi dalam rangka mencari rizki dan karunia-
Nya. Pekerjaan yang baik adalah yang diniatkan dan diorientasikan untuk meraih keridhaan Allah swt.

Ketiga, mencari kesenangan dengan cara yang halal (thalabu ladzdzatan bi halalin). Islam tidak
pernah membatasi umatnya untuk mencari kesenangan di dunia, selama kesenangan itu tidak
melanggar aturan yang sudah ditetapkan Allah swt.

Kesenangan itu bisa dicari di keluarga, hewan peliharaan, olahraga, dan sebagainya. Jangan sampai
terbesit anggapan di pikiran kita bahwa Islam adalah agama yang memutus mata rantai kebahagian
dan kesenangan umatnya.

Hadirin Sidang Jumat yang Berbahagia!

Perlu khatib ingatkan kembali bahwa takwa semampunya bukan berarti kita menyepelekan amal
ibadah dan sesuka hati melanggar larangan-larangan-Nya.

Takwa semampunya adalah taat kepada perintahNya dan menjauhi larangan-Nya; mengingat-Nya
dan tidak melupakan-Nya. Takwa semampunya itu kita mencintai iman dan membenci kekufuran;
bersyukur ketika diberi kenikmatan dan sabar ketika diberi cobaan.

Allah telah memberikan berbagai macam jalan ketaatan, seperti salat, puasa, dzikir, menyenangkan
keluarga, berbuat baik kepada tetangga, dan sebagainya. Semua itu merupakan bentuk kasih sayang
Allah kepada hamba-Nya. Sebab Dia tahu, manusia adalah makhluk yang mudah bosan dengan satu
bentuk ketaatan.

Jangan sampai karena terlalu semangat dalam beribadah kita malah menyakiti diri sendiri dan
melalaikan hak sesama manusia yang perlu dipenuhi. Sebaliknya, jangan sampai pula kita tergerak
untuk beramal dan beribadah hanya karena takut pada siksa-Nya. Naudzubillah!

Semoga kita senantiasa diberikan petunjuk kepada jalan kebenaran, keistiqomahan dalam taat, dan
dijauhkan dari segala macam dosa. Aamiin.

‫َباَر َك ُهَّللا ِلْي َو َلُك ْم ِفْي اْلُقْر آِن اْلَعِظ ْيِم َو َنَفَعِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن ْاَألَياِت َوِذ ْك ِر اْلَحِكْيِم َو َتَقَّبَل ِم ِّنْي َوِم ْنُك ْم ِتَالَو ُتُه ِإَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع‬
‫اْلَعِلْيُم َو ُقْل َّرِّب اْغ ِفْر َو اْر َح ْم َو َأْنَت َخْيُر الَّراِحِم ْيَن‬

Khutbah Jumat Kedua


‫َاْلَحْم ُد ِهَّلِل َحْم ًدا َك ِثْيًرا َك َم ا َأَم َر ‪َ ،‬أْش َهُد َأْن اَل ِاَلَه ِااَّل هللا َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َلُه ِإْر َغاًم ا ِلَم ْن َج َح َد َو َكَفَر ‪َ ،‬و َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه‬
‫‪َ،‬و َر ُسْو ُلُه َس ِّيُد اْلَخ اَل ِئِق َو اْلَبَش ِر‪َ ،‬الَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى ُمَحَّمٍد َو َع َلى َأِلِه َو َص ْح ِبِه َأْج َم ِع ْيَن ‪َ ،‬أَّم ا َبْعُد‬

‫َفَيا َأُّيَها اْلَح اِض ُرْو َن ‪ ،‬ا َفٱَّتُقو۟ا ٱَهَّلل َم ا ٱْسَتَطْع ُتْم َو ٱْس َم ُعو۟ا َو َأِط يُعو۟ا َو َأنِفُقو۟ا َخْيًرا َأِّلنُفِس ُك ْم ‪َ .‬و َقاَل ُهللا َتَع اَلى ِفي اْلُقْر َأِن اْلَك ِرْيِم ِإَّن‬
‫‪َ،‬هَّللا َو َم الِئَك َتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا‬

‫َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى ُمَحَّمٍد َو َع َلى َأِلِه َو َص ْح ِبِه َأْج َم ِع ْيَن ‪َ ،‬الَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت َو اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت اَأْلْح َياِء ِم ْنُهْم‬
‫َو اَأْلْم َو اِت‪َ ،‬ر َّبَنا َظَلْم َنا َأْنُفَس َنا َو ِاْن َلْم َتْغ ِفْر َلَنا َو َتْر َحْم َنا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن اْلَخ اِس ِرْيَن ‪َ ،‬الَّلُهَّم َأِع َّنا َع َلى ِذ ْك ِرَك َو ُشْك ِرَك َو ُحْس ِن ِعَباَد ِتَك‪،‬‬
‫َالَّلُهَّم اَل َتَد ْع َلَنا َذْنًبا ِااَّل َغ َفْر َتُه َو اَل َعْيًبا ِااَّل َس َتْر َتُه َو اَل َهًّما ِااَّل َفَر ْج َتُه َو اَل َض ًّر ا ِااَّل َكَش ْفَتُه َو اَل َد ْيًنا ِااَّل َأَدْيَتُه َو اَل َح َج ًة ِم ْن‬
‫‪َ.‬ح َو اِئِج الُّد ْنَيا َو اَأْلِخَرِة ِااَّل َقَض ْيَتَها َو اَل َم ِرْيًضا ِااَّل َش َفْيَتُه ِبَر ْح َم ِتَك َيا َأْر َح َم الَّراِحِم ْيَن‬

‫ِعَباَد هللا ِإَّن َهللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل ِو اِإْل ْح َس اِن َو ِاْيَتاِء ِذ ْي الُقْر َبى َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن ‪َ ،‬فاْذ ُك ُروا‬
‫‪َ.‬هللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُرْو ُه َع َلى ِنَعِمِه َيِزْد ُك ْم َو اْس َأُلْو ُه ِم ْن َفْض ِلِه ُيْع ِط ُك ْم ‪َ ،‬و َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبُر‬

Anda mungkin juga menyukai