1 Tujuan 3 Metode/Cara
2 4 Evaluasi
Konten
Apa pentingnya perubahan
Kurikulum?
Dalam dunia pendidikan keberadaan kurikulum menjadi hal yang sangat
penting. Karena arah dan tujuan pendidikan diatur dalam kurikulum
sehingga dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan
pembelajaran guru akan berpatokan pada kurikulum yang diterapkan di
satuan pendidikannya.
Perubahan kurikulum merupakan upaya pemenuhan kebutuhan belajar peserta didik sesuai
dengan konteks situasi dan kondisi saat ini maupun berkelanjutan, karena setiap peserta didik
memiliki kebutuhan belajar yang berbeda sehingga kurikulum harus disusun sedemikian rupa
sehingga dapat mengakomodir semua kebutuhan belajar peserta didik. Perubahan kurikulum
yang tepat dapat menggali potensi peserta didik agar kedepannya menjadi bekal agar
mampu menghadapi perubahan transformasi budaya serta globalisasi.
Bagaimana Cara Mewujudkanya?
1. Konsultasi dengan ahli pendidikan: Berkonsultasilah dengan ahli pendidikan
yang berpengalaman dan ahli dalam bidang kurikulum untuk mendapatkan
masukan dan saran tentang perubahan yang dapat dilakukan. Mereka dapat
membantu Anda merancang kurikulum yang berfokus pada kemandirian dan
kreativitas siswa.
2. Kolaborasi dengan pemangku kepentingan: Libatkan berbagai pemangku
kepentingan, seperti guru, siswa, orang tua, ahli pendidikan, dan tokoh
masyarakat, dalam proses perubahan kurikulum. Dapatkan masukan mereka,
lakukan diskusi terbuka, dan cari konsensus tentang visi dan tujuan perubahan
kurikulum.
3. Identifikasi kompetensi kunci: Tentukan kompetensi kunci yang ingin Anda
tanamkan dalam kurikulum merdeka. Ini bisa mencakup keterampilan kritis,
kreativitas, pemecahan masalah, kerjasama, literasi digital, dan sebagainya.
Pastikan kompetensi ini relevan dengan kebutuhan masa depan dan
mendorong pengembangan siswa secara holistik.
4. Fleksibilitas dalam metode pengajaran dan evaluasi: Kurikulum merdeka harus
memberikan fleksibilitas bagi guru dalam memilih metode pengajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswa. Dukung pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
siswa, termasuk pembelajaran berbasis proyek, kolaboratif, dan eksperiential.
Selain itu, evaluasi siswa juga harus mencakup berbagai aspek, termasuk
keterampilan praktis dan kreativitas, bukan hanya tes tertulis.