Anda di halaman 1dari 2

Kab.

Bandung, 7 Desember 2023


Bpk/Ibu Pimpinan
PT. Bank Syariah Indonesia, Tbk
Area Collection, Restructuring & Recovery Bandung Kota
Jl. Suniaraja No. 82
Bandung 40132
Di
Tempat

Perihal : Tanggapan Surat Pemberitahuan No. 03/1348-3/ACR-BDG KOTA Perihal Proses Lelang dan
Pengosongan Objek Agunan SHGB No. 01670, Nasabah An. Rafika Silmi Afiati

Assalammualaikum Wr Wb.
Semoga Bpk/Ibu Pimpinan keluarga senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat dan mendapat taufik serta
hidayah Allah SWT.

Menanggapi surat pemberitahuan bpk/ibu pimpinan bahwa proses lelang dan pengosongan objek agunan
SHGB No. 01670. Saya sebagai debitur merasa keberatan dan mengajukan somasi atas proses tersebut
mengingat :

1. Saya sebagai debitur BSI atas nama Rafika Silmi Afiati sejak tgl_________20__ saat ini belum menjadi
debitur dikategorikan macet (kol.3). Saat ini saya menjunjung tinggi itikad baik atas kewajiban saya
terhadap pinjaman yang diberikan oleh BSI. Namun, saat ini saya dengan keadaan ekonomi yang belum
membaik, kesanggupan saya sebagai debitur, saat ini hanya dapat membayarkan pokok secara bertahap
hingga penuh, memohon keringanan tanpa memperhitungkan margin murahbahah, denda dan ongkos-
ongkos lainnya.
2. Berdasarkan pertemuan terakhir saya dengan BSI tanggal _________ mengajukan secara sukarela penjualan
asset tanpa melalui lelang, disepakati memberikan waktu hingga batas waktu 6 bulan.
3. Kami menduga penilaian property untuk proses kantor lelang (KPKNL) Bandung bersifat zalim dilakukan
oleh pihak internal BSI sehingga kami mengganggap nilai property tersebut tidak berdasarkan prinsip
keadilan dan saya anggap nilai tersebut menjadi tidak wajar karena penilaian asset yang dilakukan bukan
dari lembaga independent.
4. Terkait dengan perintah pengosongan aset, Saya anggap peritah tersebut bersifat maisir dan zalim,
dikarenakan prosedur tersebut perbuatan melawan hukum dan pelaksanaan lelang yang dilakukan batal
merujuk pada putusan MA dan yurisprudensi No. 3021 K/pdt/1984 tanggal 30 Januari 1984 dan standar
produk perbankan syariah murabahah yang diterbitkan oleh OJK perihal Bab Standar Penyelesaian Sengketa
no. 3.21.4.
5. Berdasarkan Fatwa dewan syariah Nasional NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah pasal keenam :
Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikan utangnya, bank harus menunda tagihan utang
sampai ia menjadi sanggup kembali, atau berdasarkan kesepakatan.
6. Beberapa dampak risiko penyelesaian melalui lelang dan penyelesaian melalui pengadilan yang
berpengaruh terhadap Bank, diantaranya :
a. Penyelesaian tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat
b. Risiko hukum akibat Kerugian material bank menjadi lebih besar
c. Risiko-risiko lainnya seperti risiko kredit, risiko reputasi dan risiko kepatuhan akan timbul dikemudian
hari.
Mohon kiranya Bank BSI mempertimbangkan itikad baik kami dengan cara musyawarah daripada berselisih di
pengadilan dan menjunjung tinggi nilai-nilai syariah. Apabila mekanisme musyawarah belum berhasil,
penyelesaian sengketa dapat dilakukan secara non litigasi misalnya melalui Badan Arbitrase Syariah Nasional
(Basyarnas) dan eksekusi atau putusan arbitrase syariah itu akan ditetapkan melalui Pengadilan Agama

Demikian kami sampaikan dan kami ucapkan terima kasih.

Wassalammualaikum wr wrb
Debitur

Rafika Silmi

Anda mungkin juga menyukai