Anda di halaman 1dari 7

BAB X

Peran Tokoh Ulama Dalam Penyebaran Islam Di Idonesia


(Metode Dakwa Islam Oleh Wali Songo Di Tanah Jawa)

Penyebaran islam merupakan salah satu tahapan yang sangat penting dalam sejarah
peradapan indonesia.Sumber dari dinastis tang pada tahun 674 masehi memberikan petunjuk
bahwa memang pada masa-masa awal pertumbuhan islam,sudagar-saudagar muslim dari arap
sudah memasuki wilayah nusantara.

 Tadrij (Bertahap)
 Adamul Haraj (Tidak Menyakiti)

1. Dakwah Islam Periode Pra Wali Songo

Dapat dikatakan,bahwa secara umum proses masuknya islam ke nusantara yang


ditandai dengan kedatangan para saudagar arap dan persiapada abad ke-7 masehi.

 Keluarga Lor:Yaitu keluarga yang datang ke nusantara pada zaman raja


nashirudin bin badr yang memegang pemerintah di wilayah lor,peria pada
tahun 300 H/912 M.
 Keluarga Jawani:Keluarga Jawani adalah keluarga yang datang pada zaman
Al-Kurdi yang memerintah Iran pada kurun wahtu tahun 301 H/913 M.
 Keluarga Syiah:Adalah keluarga yang datang ke nusantara pada masa
pemerintahan Ruknuddaulah bin Hasan bin Buwaih ad-Dailami pada kurun
waktu 357 H/969 M.
 Keluarga Rumai:adalah keluarga yang datang dari puak sebantakara yang
menetap diutara dan timur sumatera.
 Makam Fatimah binti Mimun bin Hibatallah: prasasti makam tersebut
menunjukan tahun 475 H/1082 M.

2. Sejarah Dakwa Islam Masa Wali Songo

 Wali songo berasal dari dua kata yakni wali dan songo.Wali merupakan
singkatan kata dari bahasa arap waliyullah dang songo dari bahasa jawa yakni
artinya sembilan.Pada abad ke-15 dan adab ke-16 masehi.
 Menurut Prof.K.H.R.MOH.Adnan,kata songo merupakan keracunan kata tsana
yang artinya terpuji
 Sunan berasal dari kata Suhun-Kasuhun-Sinuhun,yang dalam bahasa jawa
kuno berarti menghormati.
 Nama-Nama Wali:
 Sunan Gersik
 Sunan Ampel
 Sunan Bonang
 Sunan Drajat
 Sunan Kalijaga
 Sunan Kudus
 Sunan Muria
 Sunan Gunung Jati
 Sunan Giri

3. Metode Dakwah Wali Songo

 Ceramah
 Tanya jawab-Diskusi
 Keteladanan
 Pendidikan
 Bi’tsah(Mengirimkan utusan) dan Ekspansi
 Kesenian
 Silahturrahim

Rangkuman Wali Songo

1. Sunan Gersik (Maulana Malik Ibrahim)

Orang pertama yang menyebarkan islam di tanah jawa.

 Datang ke gersik pada kurun waktu tahun 1404 M.


 Wafat pada tahun 1419 M.
 Kerajaan yang berkuasa pada saat era dakwah Maulana Malik Ibrahim
adalah kerajaan Majapahit.

Kondisi keberagamaan masyarakat gersik waktu itu sudah terbelah.Karna


sudah ada yang menganut islam,tapi masih banyak yang menganut agama
hindu,bahkan masih ada yang tidak menganut agama apa pun sama
sekali.kasta hindu:

 Brahmana (tertinggi,pemuka agama)


 Ksatria (bangsawan,pemerintah)
 Waisya(pengusaha)
 Sudra (fakir,miskin,budak)

Maulana malik tergerak untuk merubah kasta,karna dalam islam semua orang
sama derajatnya.
Setelah dakwah di kalangan bawah membuah hasil maulana malik ibrahim
pergi ke Trowulan,ibukota kerajaan majapahit untuk bertemu raja.
Raja majapahit tidak memeluk islam namun sunan gersik disambut dengan
baik.
Anak:
 Siti Syareat
 Siti Mutmainah
 Siti Sofiah
 Raden Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang)
 Syarifudin atau Raden Kosim (Sunan Drajat)
2. Sunan ampel ( Raden Rahmat)

 Lahir pada tahun 1401 M.


 Kepuluan jawa sekitar tahun 1443 M.
 Meninggal pada tahun 1481 M.
 Anak dari Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gersik).
 Ibunya Dwei Candrawulan orang champa.
 Moh main yaitu tidak mau berjudi.
 Moh Ngombe yaitu tidak mau mabuk
 Moh Maling yaitu tidak mau maling
 Moh Madat yaitu tidak mau merokok
 Moh Madon yaitu menolak untuk bermain perempuan yang bukan istri

3. Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim)


 Lahir sekitar abad ke-14 M.
 Wafat pada tahun 1525 M di tuban,jawa timur.
 Anak dari sunan Ampel
 Bonang salah satu instumen gamelang,media dakwahnya lewat
kesenian.
 Karya paling terkenal “Tombo Ati”
 Tokoh yang menantang sunan Bonang tersebut bernama ki buto locaya
dan nyai plencing yang menganut kepercayaan Bairawa-Bairawi.

4. Sunan Drajad (Raden Qosim atau Syarifuddin)


 Saudaranya Sunan Bonang.
 Anak dari Sunan Gersik (Maulana Malik)
 Lahir pada abad ke-15 M.Sekitar tahun 1470 M.
 Wafat pada tahun 1522 M didesa Drajat wilayah lamongan jawa timur.

DAKWAH BIL – HIKMAH:


 Pengajian secara langsung di langgar atau musola.
 Penyelenggaraan pendidikan di pesantren.
 Memberikan nasihat dan fatwa untuk penyelesaian sebuah masalah.
 Melalui kesenian tradisional yaitu memalui tembang pangkur (pengudi
isine Al - Qur’an/mendalami makna Al - Qur’an)dengan iringan
gending gamelan.
Catur piwulang (Empat Penajaran)
a. Paring teken marang wong kang kalunyo lan wuto
(memberikan tongkat kepada orang yang buta)
b. Paring pangan marang wong kang kaliren
(memberi makan kepada orang yang kelaparan)
c. Paring sandgang marang wong kang kawudan
(memberi pakaian kepada orang yang telanjang)
d. Paring payung marang wong kang kondanan
(memberi payung kepada orang yang kehujanan)
Pesan welas asih dari catur piwulang tersebut kepada umat islam untuk selalu
memberikan pertolongan kepada orang yang mengalami kesulitan,tanpa
melihat suku,agama,ras,atau golongan.

5. Sunan Kudus ( Sayyid Ja’Far Shadiq Azmatkhan)

 Lahir pada sekitar tahun 1500 M.Di daerah jipang panolan.


 Wafat tahun 1550 M.
 Ayahnya adalah Sunan Ngudung.
 Keturunan ke-24 dari nabi muhammad saw.
 Panggilan kecil Ja’Far Shadiq.
 Bercita-cita untuk menjadi juru dakwah.
 Sunan Kudus juga mempelajari kemasyarakatan,politik,budaya,seni
dan perdangangan.

Metode Dakwah Sunan Kudus.

 Tidak menggunakan jalan kekerasan atau radikalisme.


 Merubah tradis buruk dengan pelan-pelan.
 Prinsip tutwuri handayani yaitu turut membaur dan ikut serta dalam
kegiatan masyarakat.
 Tidak melakukan pelawanan dan konfrontasi langsung.
 Berusaha menarik simpati masyarakat.
 Mengubah fungsi sesajen yang berupa makanan,lebih baik
disedekahkan kepada orang yang kelaparan.
 Tidak menggunakan sifat-sifat kekerasan dalam menentang dan
memberantas kebiasaan dengan atas nama pemberantasan
tahayul.bid’ah dan khuarafat.

Asta Sanghika Marga.

Asta Sanghita Marga adalah 8 ajaran pada agama Budha.Sunan kudus


menggunakan jumlah 8 pancuran untuk tempat wudhu untuk menarik minat
umat budha.
 Memiliki pengetahuan yang benar.
 Mengambil keputusan yang benar.
 Berkata yang benar.
 Bertindak yang benar.
 Hidup dengan cara yang benar.
 Bekerja yang benar.
 Beribadah yang benar.
 Menghayati agama dengan benar.

6. Sunan Giri (Raden Paku,Ainul Yaqin)

 Lahir di Blambangan (sekarang Banyu Wangi) Abad ke-15 M.Sekitar


tahun 1442 M.
 Wafat 1506 M di dusun giri,Gresik jawa timur.
 Giri berarti bukit dalam bahasa jawa.
 Ayahnya bernama Maulana Ishaq (Saudara Kandung Maulana Malik
Ibrahim/Sunan Gresik).
 Sunan Giri berguru kepada Sunan Ampel di surabaya.
 Bersama dengan Sunan Bonang ia pergi ke pasai dan memperdalam
ilmu agama islam.
 Pengaruh sunan giri bahkan sampai keluar pulau jawa seperti
makassar,tarnate,dan tidore.
 Pada abad ke-15 M.Saat majapahit dikalahkan oleh raja kaling
kediri,Sunan Giri dinibatkan menjadi raja peralihan.Hal tersebut
dimanfaatkan oleh sunan giri untuk menyebarkan ajaran islam.

7. Sunan Kalijaga (Raden Said).

 Nama Aslinya adalah Raden Saidl.


 Lahir pada sekitar tahun 1450 M di Tuban.
 Wafat pada abad ke-16 sekitar tahun 1480 M.
 Istri Dewi Sarah binti Mulana Ishak.
 Bertemu dengan Sunan Bonang,yang kemudian menjadi gurunya.
 Segala hal yang berasal dari kebudayaan lama dengan corak hindu-
budha,masih diadopsi dan dijadikan sebagai media dakwah oleh sunan
kalijaga untuk memasukan ajaran islam ke dalam kehidupan
masyarakat jawa.
 Sunan kalijaga memanfaatkan tradisi Grebeg tersebut yang dipadukan
dengan perayaan peringatan maulid nabi muhammad saw.
 Dalang wayang kulit untuk sarana dakwah.
 Sunan Kalijaga tidak menggunkan pekaian jubah.
8. Sunan Muria.

 Nama aslinya adalah Raden Umar Said atau Raden Prawoto.


 Lahir pada abad ke-15 M.
 Wafat pada awal aba ke-16 M.
 Dimakamkan di gunung Muria,Kudus,Jawa Tengah.
 Ia menkah dengan Dewi Sujinah yang merupakan Putra Sunan
Ngudung dan menjadi adik ipar dari Sunan Kudus.
 Lokasi dakwah pantai utara jepara.
 Ia merupakaan seorang wali yang gemar berdakwah di desa desa
terpencil.
 Selai di wilayah-wilayah terpelosok,Sunan Muria juga mengajarkan
islam kepada para pedangang,nelayan,pelaut,dan rakyat jelantah.
 Sunan Muria hidup pada masa kesultanan demak yaitu kerajaan islam
pertama di pulau jawa.
 Kerajaan ini berkembang menjadi kerajaan besar di bawah
kepemimpinan sultan pertama yaitu Raden Patah (1481-1518
M).Bahkan kekuasaan kerajaan demak meluas hingga ke kalimantan
selatan,palembang,dan jambi.Bahkan pada tahun 1512-1513 di bawah
kepemimpinan Adipati unus putranya,demak berhasil membebaskan
malaka dari kekuasaan portugis.
 Metode dakwah yang dilakukan pun tidak jauh berbeda dengan yang
ditempuh oleh sunsn Kalijaga,yaitu tetap mempertahankan kesenian
gamelang dan wayang kulit sebagai sarana dakwah.
 Sunan Muria juga menciptakan tembang sinom dan kinanti sebagai
media dakwah.

9. Sunan Gunung Jati.

 Nama asli Syarif Hidayatullah.


 Lahir pada tahun 1450 M.
 Menikah dengan nyi ratu pakungwati,putra dari pangeran cakra
buana,penguasa cirebon.
 Putra dari syarif adullah bin nur alam bin jamaluddin akbar,dari
seseorang ibu bernama nyai rara santang.
 Jamaludin akbar kakek buyut dari syarif hidayatullah adalah seseorang
mubaligh besar dari gujarat,india yang dikenal dengan syekh maulana
akbar.
 Merupakan keturunan rasulullah saw.dari jalur husain bin ali.
 Berguru kepada Syekh Tajudin al-kubin dan Syekh ataulillahi sadzili di
mesir.
 Belajar ilmu tasawuf ke baghdad.
 Tahun 1475 M,ia kembali ketanah jawa dan tinggal di caruban di dekat
wilayah cirebon.
 Metode dakwah:
A. Metode muidlah hasanah/nasihat-nasihat yang baik.
B. Metode Al-hikmah/menggunakan cara-cara yang bijak sana
C. Metode tadaruuj/berjenjang,tingkat belajar seorang murid
(pesantren)
D. Metode ta’awun yaitu saling tolong menolong dan berbagi
ketugasan dalam meyebarkan agama islam di kalangan para
wali.
E. Metode musyawarah untuk membicarakan barbagai hal yang
berkaitan dengan tugas dan perjuangan dakwah para wali
pembntuk kader dai.

 GOLONGAN POLA DAKWAH PARA WALI.

 Golongan Abangan.
Golongan ini disebut juga aliran tuban atau aluran.Dalam berdakwah para wali
yang termasuk dalam golongan ini menggunakan cara-cara yang
mederat,lunak dan menggunakan media kesenian dan kebudayaan serta tradisi
yang sudah ada dimasyarakat dan menyisipkan dan menyesuaikan dengan
nilai nilai dan ajaran islam.Termasuk pada golongan ini adalah sunan
Kalijaga,sunan muria,Sunan kudus,dan sunan gunung jati.Golongan ini lebih
suka melakukan dakwahnya kepada rakyat jelata.

 Golongan Putihan
Golongan ini juga disebut aliran santri.Mereka berdakwah dengan
menggunaka metode yang langsung bersumber dari al-qur’an dan
sunah,pedoman umat islam pada umumnya.Golongan ini lebih suka
berdakwah kepada golongan ningrat dan bangsawan yang termasuk dalam
golongan ini adalah sunan giri,sunan ampel,dan sunan drajat.

Anda mungkin juga menyukai