Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN PENGELOLAAN MASJID MUHAMMADIYAH JAWA TIMUR

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Panduan ini yang dimaksud dengan
1. Masjid Muhammadiyah ialah masjid yang didirikan dan dimiliki secara sah, serta
dikelola oleh Muhammadiyah sebagai sarana ibadah dan pembinaan ummat
sesuai dengan visi dan misi Muhammadiyah.
2. Takmir ialah pengurus masjid yang ditetapkan oleh Pimpinan Persyarikatan
untuk mengelola, memakmurkan, dan mengamankan masjid.
3. Pimpinan Persyarikatan ialah Pimpinan Muhammadiyah.
4. Majelis Tabligh ialah unsur pembantu Pimpinan Muhammadiyah dalam bidang
penyiaran Agama Islam.
5. Amal Usaha Muhammadiyah ialah fasilitas yang didirikan dan dikelola oleh
Muhammadiyah untuk dakwah amar makruf nahi munkar guna mencapai tujuan
Muhammadiyah.
6. Kaidah Muhammadiyah ialah nilai-nilai dan peraturan Muhammadiyah yang
harus dilaksanakan oleh seluruh Anggota dan Amal Usaha Muhammadiyah.
7. Himpunan Putusan Tarjih (HPT) ialah rumusan tentang keimanan, ibadah, dasar-
dasar penetapan hukum, pandangan yang berdasarkan nash yang sharih dan
mantuq yang diputuskan oleh Muktamar Tarjih dan ditanfidzkan oleh Pimpinan
Pusat Muhammadiyah sebagai pedoman untuk menghindari perselisihan di
kalangan Warga Muhammadiyah[1].
8. Kiblat ialah arah shalat yaitu Ka’bah sesuai dengan posisi astronomis
9. Imam ialah orang yang ditugasi Takmir untuk memimpin shalat jamaah
10. Khatib ialah orang yang ditugasi Takmir untuk menyampaikan Khutbah
11. Muadzin ialah orang yang ditugasi Takmir untuk mengumandangkan adzan dan
iqamah.
12. Muballigh ialah orang yang ditugasi Takmir untuk memberikan
ceramah/pengajian.

BAB II
LINGKUP, FUNGSI, DAN TUJUAN

Pasal 2
Lingkup
Lingkup panduan ini meliputi
1. Identitas Masjid Muhammadiyah
2. Pengorganisasian Masjid
3. Kegiatan Masjid
4. Pengembangan Masjid
5. Pendanaan Masjid
Pasal 3
Fungsi
Sebagai acuan seluruh Takmir Masjid Muhammadiyah di Jawa Timur agar Masjid
Muhammadiyah terpelihara sebagai aset Muhammadiyah dan basis gerakan
Muhammadiyah
Pasal 4
Maksud dan Tujuan
Masjid yang didirikan Persyarikatan Muhammadiyah di Wilayah Jawa Timur dikelola
atas dasar kaidah-kaidah Muhammadiyah dalam rangka mencapai Tujuan
Muhammadiyah.

BAB III
IDENTITAS MASJID MUHAMMADIYAH

Pasal 5
1. Masjid dibangun dengan tata ruang yang baik dan arsitektur sederhana tapi
menunjukkan Keagungan Allah dan keutamaan Agama Islam
2. Masjid/shaf shalat menghadap Kiblat sesuai posisi astronomisnya
3. Bagian tertentu masjid ada lambang Muhammadiyah yang jelas tapi tidak
berlebihan
4. Takmir terdiri atas Anggota Muhammadiyah yang faham dan konsisten dalam
melaksanakan visi dan gerakan Muhammadiyah
5. Bangunan masjid bersih dan terawat dengan baik
6. Suasana jamaah masjid tenang dan khusyu’
7. Penyelenggaraan ibadah berdasar HPT
8. Pengeras suara keluar hanya digunakan untuk adzan, iqamah, dan Takbir Id
9. Setiap awal waktu shalat fardlu mengumandangkan adzan
10. Menyelenggarakan jamaah shalat fardlu di awal waktu
11. Menyelenggarakan jamaah Shalat Jum’at
12. Menghidupkan amalan Ramadan
13. Suasana silaturahmi/ukhuwah Islamiyah diantara Takmir, jamaah, dan
masyarakat di sekitarnya
14. Masjid sebagai tempat ibadah guna mendekatkan diri kepada
Allah, taqarrub, sehingga jamaah menjadi bersih jiwanya dan terdorong
melakukan keshalihan dalam kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat
15. Masjid sebagai tempat pembinaan masyarakat agar kehidupan pribadi, keluarga,
dan masyarakat dijiwai oleh Islam
16. Masjid sebagai media tolong menolong, ta’awun, sehingga terwujud
kesejahteraan diantara Takmir, jamaah, dan masyarakat
BAB IV
PENGORGANISASIAN MASJID

Pasal 6
Status Masjid dan Takmir Masjid Muhammadiyah

1. Masjid Muhammadiyah adalah Amal Usaha Muhammadiyah dalam bidang


Tabligh
2. Untuk mengorganisasikan dan memakmurkan Masjid Pimpinan Persyarikatan
mengangkat Takmir
3. Operasional pembinaan Takmir menjadi kompetensi Majelis Tabligh

Pasal 7
Penetapan Takmir
1. Kepengurusan Takmir Masjid diusulkan oleh Majelis Tabligh kepada Pimpinan
Persyarikatan setelah di musyawarahkan dengan jamaah Masjid.
2. Periode Takmir Masjid adalah empat tahun
3. Seorang Ketua Takmir hanya boleh menjabat sebanyak-banyaknya dua
periode[2]
4. Penetapan Takmir Masjid
a. Masjid yang didirikan oleh Pimpinan Ranting atau Pimpinan Cabang
penetapan Takmirnya dilakukan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah
setempat dengan SK
b. Masjid yang didirikan oleh Pimpinan Daerah penetapan Takmirnya dilakukan
oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah setempat dengan SK
c. Masjid yang didirikan oleh Pimpinan Wilayah penetapan Takmirnya dilakukan
oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dengan SK
5. Penetapan Takmir Masjid yang menjadi fasilitas Amal Usaha di SK-kan oleh
Pimpinan Amal Usaha yang kemudian dilaporkan kepada Pimpinan
Persyarikatan setempat yang tembusannya disampaikan kepada Majelis
Penyelenggara dan Majelis Tabligh setempat

Pasal 8
Organisasi Takmir Masjid
1. Takmir dipimpin oleh seorang Ketua
2. Ketua dibantu
a. Seorang atau beberapa orang Wakil Ketua
b. Seorang Sekretaris dibantu seorang atau beberapa Wakil Sekretaris
c. Seorang Bendahara dibantu seorang Wakil Bendahara
3. Organisasi Takmir dilengkapi dengan Bidang meliputi
a. Bidang Pembinaan Ibadah
b. Bidang Pembinaan Jamaah
c. Bidang Pendidikan
d. Bidang Sarana/Prasarana
4. Tugas Bidang
a. Pembinaan Ibadah
i. Mengatur Muadzin dan Imam Shalat Wajib
ii. Mengatur Shalat Jumat dan Khatib
iii. Mengatur Kegiatan Ramadan
b. Pembinaan Jamaah
i. Mengatur Penyelenggaraan Pengajian
ii. Mengatur “jamaah perpuluhan” dalam rangka Gerakan Jamaah dan
Dakwah Jamaah
iii. Mengatur pembinaan Jamaah Perempuan
iv. Mengatur Pembinaan Jamaah Remaja
v. Bimbingan Muallaf
vi. Bimbingan Zakat, Infaq, Qurban, dll
vii. Kegiatan ekonomi
c. Pendidikan
i. Taman Pendidikan al Quran (TPQ)
ii. Madrasah Diniyah
iii. Kursus membaca al Quran
iv. Bustanul Qira`ah
d. Sarana/Prasarana
i. Kebersihan masjid, toilet, dan ketersediaan air
ii. Pemeliharaan instalasi listrik, pengeras suara, air, bangunan secara
rutin
iii. Perbaikan kalau ada bagian masjid atau instalasi yang rusak
iv. Menyiapkan rencana perluasan masjid dan perlengkapan masjid
sesuai dengan perkembangan jumlah dan keperluan jamaah
5. Kepengurusan Takmir bersifat kolektif dan kolegial
6. Takmir berkewajiban membuat Laporan Tahunan kepada Pimpinan
Persyarikatan setempat berupa
a. Laporan Kegiatan Masjid
b. Laporan Keuangan

Pasal 9
Persyaratan Takmir Masjid
1. Anggota Muhammadiyah
2. Bisa membaca al Quran
3. Faham dan mengamalkan tata cara peribadatan yang telah dirumuskan dalam
HPT
4. Sanggup memimpin dan mengatur ibadah sesuai rumusan HPT
5. Sanggup bertindak tegas terhadap orang yang menyebarkan paham dan
gerakan yang bukan berasal dari Muhammadiyah
Pasal 10
Muadzin dan Imam
1. Setiap Masjid wajib mengumandangkan adzan dan menyelenggarakan jamaah
shalat fardlu pada setiap awal waktu shalat fardlu
2. Takmir wajib mengatur orang yang ditugasi sebagai Muadzin dan Imam agar
setiap awal waktu shalat fardlu berkumandang adzan dan terselenggara jamaah
shalat fardlu di awal waktu
3. Pengaturan Muadzin dan Imam dilakukan dengan dua pilihan
a. Muadzin dan Imam diatur secara bergilir diantara Takmir dengan jadwal
b. Takmir menunjuk orang sebagai pegawai Masjid untuk melaksanakan tugas
Muadzin dan Imam
4. Jika Takmir menunjuk orang sebagai pegawai Masjid dengan tugas sebagai
Muadzin dan Imam
a. Diangkat oleh Takmir dengan SK setelah mendapat persetujuan Pimpinan
Persyarikatan
b. Petugas muadzin dan imam dapat diberi honor yang layak sesuai
kemampuan keuangan Takmir
5. Persyaratan Muadzin
a. Anggota Muhammadiyah
b. Cakap membaca al Quran
c. Bersuara bagus dan lantang
d. Mengerti dan menjalankan ibadah sebagaimana dirumuskan dalam HPT
e. Sanggup mengumandangkan adzan setiap waktu shalat fardlu
6. Persyaratan Imam
a. Anggota Muhammadiyah
b. Fasih membaca al Quran
c. Hafal surat-surat/ayat-ayat al Quran dan disarankan mencapai derajat
Hafidl (hafal al Quran)
d. Mengerti dan menjalankan ibadah sebagaimana dirumuskan dalam HPT
e. Sanggup mengimami jamaah shalat setiap waktu shalat fardlu sesuai
tuntunan HPT
f. Bersuara bagus dan bisa berqira`ah dengan tajwid yang benar

Pasal 11
Khatib dan Muballigh
1. Takmir Masjid berkewajiban
a. Memilih dan menetapkan Khatib Jum’at dan Muballigh yang terdiri atas figur
i. Yang memiliki komitmen untuk menyampaikan ajaran Islam yang
menjadi visi dan misi Muhammadiyah
ii. Yang dapat menjelaskan materi dakwah secara menarik, visoner, dan
membangkitkan gairah Islam
b. Menetapkan topik Khutbah Jumat dan Pengajian dengan terlebih dahulu
mengkomunikasikannya dengan Khatib yang akan dtugasi
c. Bertindak tegas terhadap Khatib dan Muballigh yang menyimpang dan
merugikan Muhammadiyah
2. Kriteria Khatib dan Muballigh di masjid Muhammadiyah
a. Anggota Muhammadiyah
b. Jika bukan Anggota Muhammadiyah harus menghormati Muhammadiyah
dan tidak menyampaikan hal-hal yang menentang/merusak Muhammadiyah
c. Uraian yang disampaikan bersifat meneguhkan dan mencerahkan sehingga
Islam dipahami, dihayati, diamalkan, dan diperjuangkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga terwujud Islam sebagai rahmat li al ‘alamin

Pasal 12
Kelengkapan Administrasi Masjid

1. Dokumen Kepemilikan Aset


a. Memiliki surat tanah atas nama Persyarikatan Muhammadiyah berbentuk
Sertifikat Hak atau Akta Ikrar Wakaf atau bentuk lain yang menyatakan
secara sah sebagai aset Persyarikatan Muhammadiyah
b. Memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
c. Piagam Pendirian Masjid yang diterbitkan oleh Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Jawa Timur
2. Atribut
a. Papan Nama Masjid
b. Prasasti sebagai Aset Muhammadiyah yang dibuat oleh Majelis Wakaf dan
Kehartabendaan
3. Kesekretariatan
a. Memiliki Ruang Sekretariat Takmir sebagai pusat pengendalian pengurusan
masjid
b. Susunan Takmir Masjid ditetapkan dengan Surat Keputusan Pimpinan
Persyarikatan
c. Memiliki Program Kerja
d. Memiliki Jadwal Khatib Jumat
e. Memiliki Daftar Nama Khatib/Muballigh beserta identitasnya
f. Memiliki Daftar Anggota Jamaah
g. Buku Daftar Kegiatan
h. Pembukuan Keuangan
i. Daftar Inventaris Masjid
j. Administrasi Kesekretariatan
i. Mengarsip surat-surat kepemilikan tanah, IMB, dan surat berharga
lainnya
ii. Agenda surat masuk dan surat keluar yang diarsip secara baik
iii. Notulen dan Daftar Hadir Rapat Takmir
iv. Jadwal Khatib yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Takmir
BAB V
KEGIATAN MASJID

Pasal 13
Sekretariat
1. Menyelenggarakan manajemen administrasi Masjid.
2. Menyiapkan Laporan Tahunan Kegiatan Masjid
3. Menyampaikan informasi agar Takmir dan Jamaah mengetahui hal-hal yang
penting bagi ketertiban penyelenggaraan kegiatan Masjid seperti
a. Jadwal Waktu Shalat
b. Jadwal Khatib Jumat
c. Jadwal Kegiatan Pembinaan Jamaah
d. Susunan Takmir Masjid
e. Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang permulaan dan akhir
Ramadan, serta Idul Adha
f. Informasi mengenai Jamaah yang terkena musibah
g. Informasi kegiatan-kegiatan penting Muhammadiyah
h. Informasi kegiatan-kegiatan Masjid yang perlu memperoleh partisipasi
Jamaah
4. Mempunyai Daftar Jamaah
5. Menyelenggarakan fasilitas Teknologi Informasi untuk
a. Keperluan kesekretariatan
b. Database Masjid
c. Internet agar Takmir dan Jamaah mengetahui perkembangan
Muhammadiyah dan Dunia Islam serta bisa berkomunikasi dengan Warga
Muhammadiyah dan Kaum Muslimin di tempat lain yang berskala lokal,
regional, nasional, dan internasional
d. Memasang monitor TV bagi masjid yang berukuran besar agar Jamaah
dapat melihat Khatib yang sedang berkhutbah atau Muballigh yang sedang
memberikan ceramah
6. Papan Pengumuman Masjid dengan ketentuan semua pengumuman dan
pamflet yang ditempelkan
7. Menyelenggarakan Perpustakaan Masjid
8. Menyelenggarakan Radio Komunitas Masjid (RKM) untuk menyiarkan Khutbah
Jumat, Pengajian Bersilabus, informasi kegiatan masjid, informasi dakwah,
informasi perkembangan Muhammadiyah dan Dunia Islam, hiburan yang
bernafaskan Islam, siaran anak-anak yang bernafaskan Islam

Pasal 14
Keuangan
1. Bendahara berkewajiban
a. Mengupayakan dana untuk pembiayaan operasional Masjid
b. Menyediakan pembiayaan operasional Masjid
c. Mengadminsitrasikan/membukukan keuangan Masjid
d. Membuat Laporan Keuangan Bulanan dan Tahunan
e. Membuat Daftar Inventaris Masjid
2. Setiap akhir bulan memasang Laporan Bulanan Keuangan Masjid di papan
pengumuman masjid

Pasal 15
Bidang Pembinaan Ibadah
1. Mengatur Muadzin
2. Mengatur Imam jamaah shalat fardlu
3. Mengatur penyelenggaraan jamaah Shalat Jumat
4. Memilih Khatib Jumat dan Muballigh Pengajian yang memiliki komitmen kuat
terhadap visi dan misi Muhammadiyah
5. Menyusun Jadwal Khatib Jumat yang akan disahkan oleh Takmir
6. Kegiatan Ramadan dilaksanakan dengan mengacu kepada Maklumat Pimpinan
Pusat Muhammadiyah
7. Mengatur kegiatan Ramadan
a. Imam dan Penceramah Qiyamu Ramadan
b. Kajian Senja yang dilanjutkan dengan Takjil
c. Tadarus tartil dan makna al Quran
d. Iktikaf pada sepertiga akhir Ramadan
e. Jamaah Shalat Subuh dan Kuliyah Subuh
8. Mengatur pelaksanaan Takbir Malam Idul Fitri dan Idul Adha, serta Hari Tasyriq
yang tanggalnya telah ditetapkan berdasar Maklumat Pimpinan Pusat
Muhammadiyah
9. Penyelenggaraan Tabligh Akbar
a. Berkala misalnya bulanan
b. Milad Muhammadiyah dan Tahun Baru Islam
c. Peringatan Hari Besar Islam
i. Maulid Nabi
ii. Isra’ Mi’raj
iii. Targhib Ramadlan
iv. Nuzul al Quran

Pasal 16
Pembinaan Jamaah
1. Penyelenggaraan Pengajian Bersilabus agar jamaah tafaqquh fi al din meliputi
2. Pengorganisasian Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah
a. Menetapkan Bapak dan Ibu Jamaah serta Inti Jamaah
b. Mengatur pengorganisasian “jamaah perpuluhan” dalam rangka
mempraktekkan Ajaran Islam sehingga terwujud
kehidupan ta’awun seperti mempererat silaturahim/ukhuwah Islamiyah
tanpa memandang status sosial ekonomi guna
i. Menjaga iman dan Islam jamaah beserta keluarganya
ii. Memberi pertolongan jika ada
1) Jamaah yang sakit termasuk membantu pembiayaan bagi yang
tergolong dlu’afa`
2) Jamaah yang mengalami musibah
3) Keluarga yang mengalami kesulitan pembiayaan pendidikan bagi
anak-anaknya
4) Membantu keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi
5) Pembinaan Keluarga Sakinah
3. Mengatur pembinaan Jamaah Perempuan
a. Kajian Adabul Mar`ah fi al Islam
b. Kajian Fiqhun Nisa`
c. Keluarga Sakinah
4. Mengatur Pembinaan Jamaah Remaja/Pemuda
a. Pembinaan Remaja/Pemuda sebagai sarana kaderisasi dan regenerasi
b. Melakukan kegiatan kajian Islam
c. Menyalurkan bakat/minat remaja seperti seni, olahraga, IT, dll
d. Mengorganisir remaja dalam
i. IPM
ii. Pemuda Muhammadiyah
iii. Nasyiatul Aisyiyah
iv. Tapak Suci
v. Hizbul Wathan
5. Bimbingan Muallaf
a. Mencari infromasi dari Bapak/Ibu Jamaah orang-orang yang tertarik ingin
masuk Islam
b. Mensyahadatkan orang-orang yang masuk Islam
c. Pengajian bimbingan bagi Mua`allaf
d. Membina kelompok masyarakat yang menjadi sasaran pemurtadan dengan
pengajian dan bantuan sosial
6. Membantu LAZISMU dan Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial dalam
mengorganisir zakat fitrah, zakat, infaq, shadaqah, waqaf, hibah, qurban untuk
disalurkan kepada kaum dlu’afa` dan orang-orang yang qana’ah yang
membutuhkan santunan
7. Pemberdayaan ekonomi jamaah

Pasal 17
Bidang Pendidikan
Menyelenggarakan
1. Taman Pendidikan al Quran (TPQ) bagi anak-anak
2. Madrasah Diniyah
a. Madrasah Diniyah Awwaliyah bagi anak usia SD dan SMP
b. Madrasah Wustha bagi anak usia SMP, SMA, SMK
3. Kursus membaca al Quran bagi dewasa
Pemberantasan Buta Huruf al Quran
1. Membaca tartil al Quran
2. Ilmu Tajwid
3. Menulis huruf Arab
4. Bustanul Qira`ah
a. Kursus Qiraah al Quran
b. Terjemah al Quran
c. Tafsir al Quran

Pasal 18
Bidang Sarana/Prasarana

1. Masjid dan seluruh fasilitasnya bersih dan terpelihara sehingga setiap saat dapat
dipergunakan dengan baik dan mendatangkan suasana khusyu’
2. Ketersediaan air untuk wudlu dan keperluan thaharah lainnya
3. Jumlah fasilitas wudlu dan toilet memadai sesuai dengan kapasitas jamaah
masjid
4. Ketersediaan listrik untuk penerangan, pengeras suara, dan alat-alat lainnya
5. Pengeras suara (sound system) dan tata suara (akustik) yang baik agar suara
Muadzin, Imam, dan Khatib dapat didengar dengan jelas oleh jamaah dan tidak
bising untuk menjaga kekhusyukan shalat dan khutbah
6. Melakukan perbaikan berkala agar seluruh peralatan masjid dapat berfungsi
dengan baik
7. Tersedia Mushaf al Quran dalam jumlah yang memadai dan tertata rapi
8. Tersedia rak tempat alas kaki jamaah
9. Halaman masjid bersih dan rindang
10. Tersedia lapangan parkir

BAB VI
PENGEMBANGAN MASJID

Pasal 19
Rencana Perluasan Masjid
1. Setiap Takmir hendaknya mempunyai Rencana Induk Pengembangan Masjid
guna merespon perkembangan jumlah jamaah dan keperluan kegiatan
pembinaan jamaah
2. Rencana Induk disusun dengan maksud agar
a. Masjid ramah lingkungan sehingga jamaah nyaman dalam masjid
b. Hemat energi dengan penyinaran dan penghawaan alamiyah yang cukup
terutama di siang hari sehingga penggunaan peralatan yang menggunakan
tenaga listrik dapat dihemat
3. Rencana Induk Pengembangan meliputi
a. Rencana Tata Ruang
b. Rencana tahapan perluasan lahan
c. Rencana perluasan ruang
d. Rencana penambahan fasilitas masjid
e. Arsitektur sederhana tapi menunjukkan Keagungan Allah dan keutamaan
Agama Islam
4. Rencana Induk Pengembangan memperhatikan
a. Tata ruang
b. Penghawaan
c. Penyinaran
d. Penghijauan lingkungan

Pasal 20
Tipenisasi Masjid
Untuk meningkatkan peran Muhammadiyah di Jawa Timur dalam penyelenggaraan
masjid
1. Di tingkat Wilayah ada Masjid Raya dengan daya tampung ...
2. Di setiap Daerah ada Masjid Agung dengan daya tampung ...
3. Di setiap Cabang ada Masjid Jami’ dengan daya tampung ...
4. Di setiap Ranting setidak-tidaknya memiliki Mushalla dengan daya tampung ...

Pasal 21
Musabaqah Masjid
Untuk menggairahkan pemakmuran Masjid Muhammadiyah
1. Musabaqah Masjid
a. Majelis Tabligh Daerah menyelenggarakan Musabaqah Masjid Tingkat
Daerah
b. Majelis Tabligh Wilayah menyelenggarakan Musabaqah Masjid Tingkat
Wilayah
2. Tata cara Musabaqah
a. Musabaqah Masjid Tingkat Daerah diselenggarakan dengan cara
i. Majelis Tabligh Daerah melakukan penilaian terhadap seluruh Masjid
yang ada di daerahnya, atau
ii. Majelis Tabligh Daerah melakukan penilaian terhadap Masjid yang
diajukan oleh Majelis Tabligh Cabang
b. Musabaqah Masjid Tingkat Wilayah diselenggarakan dengan cara Majelis
Tabligh Wilayah menilai Masjid yang telah memenangkan Musabaqah
Tingkat Daerah yang diajukan oleh Majelis Tabligh Daerah
3. Penilaian
a. Manajemen Masjid
b. Kegiatan Masjid
c. Arsitektur Masjid
d. Tata Ruang
4. Tim Penilai terdiri atas orang-orang yang kompeten di bidangnya.
Pasal 22
Ikatan Takmir Masjid Muhammadiyah
1. Untuk membantu Majelis Tabligh dalam mengkoordinasikan Takmir Masjid
Muhammadiyah dibentuk Ikatan Takmir Masjid Muhammadiyah.
2. Ikatan Takmir Masjid Muhammadiyah dibentuk
a. Di tingkat Daerah untuk mengkoordinasikan Masjid Muhammadiyah dalam
satu Daerah
b. Di tingkat Wilayah untuk mengkoordinasikan Masjid Muhammadiyah
Wilayah Jawa Timur
3. Fungsi Ikatan Takmir
a. Menjalin silaturahim antar Takmir Masjid Muhammadiyah
b. Membantu Majelis Tabligh
i. Koordinasi Masjid Muhammadiyah
ii. Meneruskan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang
permulaan dan akhir Ramadan serta Idul Adha
iii. Meneruskan instruksi dari Majelis Tabligh kepada Takmir-takmir
iv. Saling bertukar pengalaman dalam pengelolaan Masjid
Muhammadiyah dalam rangka peningkatan tampilan dan kegiatan
masjid Muhammadiyah
v. Memberi saran kepada Majelis Tabligh dan Pimpinan Persyarikatan
untuk mendirikan masjid/ mushalla baru di kawasan yang memerlukan
masjid/mushalla
vi. Melaksanakan Musabaqah Masjid Muhammadiyah

BAB VII
PENDANAAN MASJID

Pasal 23
1. Pendanaan Opersional Masjid berasal dari
a. Infaq jamaah setiap Jumat
b. Donatur jamaah
c. Sumbangan yang tidak mengikat
2. Pengadaan lahan
a. Wakaf
b. Hibah
c. Zakat
d. Infaq
e. Shadaqah
3. Pembangunan fisik
a. Zakat
b. Infaq
c. Shadaqah
d. Kontribusi Amal Usaha
e. Sumbangan yang tidak mengikat
4. Bantuan pendanaan yang berasal dari pihak manapun tidak dapat mengubah
status kepemilikan, kepengurusan, amalan, gerakan yang menjadi visi, misi,
dan identitas Muhammadiyah.

BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 24
1. Masyarakat Jawa Timur mengenal istilah masjid, dan mushalla atau langgar.
2. Pemahaman masyarakat terhadap istilah mushalla atau langgar ialah fasilitas
shalat jamaah yang tidak digunakan untuk jamaah Shalat Jumat.
3. Pada kenyataannya di berbagai sekolah, kantor, dan fasilitas Muhammadiyah
lainnya menyediakan ruang yang disebut Mushalla untuk shalat fardlu dan Shalat
Jumat.
4. Dalam Panduan ini tidak mempermasalahkan istilah Masjid atau Mushalla.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 25
Panduan Pengelolaan Masjid Muhammadiyah Jawa Timur ini diperlukan sebagai
rujukan pengelolaan Masjid Muhammadiyah Jawa Timur untuk menjaga Masjid
Muhammadiyah sebagai aset Persyarikatan dan basis gerakan Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai