LANDASAN TEORI
sebagainya (selain zakat wajib) untuk kebaikan, sedekah, nafkah.1 Kata infak
penelitian ini berarti harta berupa uang yang diberikan kepada masjid.
1
Masjid At-Taufiq Pailus, Karanggondang termasuk kedalam kategori
masjid, mushalla, dan majlis taklim yang ada di wilayah tersebut, dan
Ketua
Sekretaris Bendahara
khusus atau oleh pimpinan itu sendiri. Pengurus secara keseluruhan juga
para jamaah dalam bidang ekonomi anatara lain dengan mendirikan UPZ,
5
kepada Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/802 Tahun
2004, Standar Pembinaan Manajemen Masjid, Bab 3, poin (F).
6
kepada Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/802 Tahun
2004, Standar Pembinaan Manajemen Masjid, Bab 3, poin (F).
2
BMT ataupun koperasi di lingkungan masjid untuk meningkatkan
sesuai kebutuhan.10
7
kepada Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/802 Tahun
2004, Standar Pembinaan Manajemen Masjid, Bab 5, poin (L).
8
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2006, Susunan Organisasi
Dan Tata Kerja Dewan Kesejahteraan Masjid, Pasal 3.
9
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2006, Susunan Organisasi
Dan Tata Kerja Dewan Kesejahteraan Masjid, Pasal 2.
10
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2006, Susunan Organisasi
Dan Tata Kerja Dewan Kesejahteraan Masjid, Pasal 12, ayat (1-2).
3
Ketua BKM Desa/Kelurahan ialah Penyuluh Agama Islam KUA atau
masyarakat, guru agama lslarn atau wakil pcngurus masjid yang ada di
manusia merdeka dalam hal harta, yang mana masjid bisa memiliki penuh
masjid menjadi milik masjid seutuhnya. Namun, bukan berarti ketika harta
Ulama Syāfi‘iyah menetapkan salah satu syarat yang harus ada pada
11
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2006, Susunan Organisasi
Dan Tata Kerja Dewan Kesejahteraan Masjid, Pasal 12, ayat (3-4).
12
Ibn Hajar Al-Haytami, terj. Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubro, (Beirut: Dar Kutub Ilmiyyah,
2015) Juz 3, 208.
13
Muhammad Amin al-Syahir, terj. Radd al-Mukhtār, (Libanon: Dār al-fukad, 1979) Juz IV,
363.
4
di sini dikarenakan pertimbangan hal tersebut telah banyak dipraktekkan
dalam masyarakat.
masjid
rusak
khusus.
adalah bahwa harta yang telah permanen menjadi harta wakaf secara
5
hukum dan dzat bentuknya seperti pembangunan, pengecatan,
pembelian minyak untuk bahan bakar lampu maka seluruhnya itu disebut
B. Dasar Hukum
wakaf sebagai infak. Sebab itu, dasar yang digunakan para ulama dalam
14
Al-Qolyubi & ‘Umairah, terj. Hasyiyata al-Qolyubi wa ‘Umairah, (Mesir: Maktabah
Taufiqiyyah, 2015) Juz 3, 108.
15
Ibn Hajar Al-Haytami, terj. Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubro, (Beirut: Dar Kutub Ilmiyyah,
2015) Juz 3, 208.
6
menerangkan konsep wakaf ini didasarkan pada keumuman ayat-ayat al-
ين َآمنُوا َأنِْف ُق وا مِم َّا َر َز ْقنَا ُك ْم ِم ْن َقْب ِل َأ ْن يَْأيِت َ ي َْو ٌم اَل َبْي ٌع فِ ِيه َواَل ُخلَّةٌ َواَل ِ َّ
َ يَا َأيُّ َها الذ
اعةٌ ۗ َوالْ َكافُِرو َن ُه ُم الظَّالِ ُمو َن
َ َش َف
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah)
sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada
lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang
zalim” (QS. Al-Baqarah/2: 254). 16
b. QS. Al-Baqarah/2: 261-263
QS. At-Taubah/9: 18
16
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an Dan Terjemahan, Edisi revisi,
(Semarang: PT. Kumudasmoro Grafindo, 1994), 50.
17
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an Dan Terjemahan, Edisi revisi,
(Semarang: PT. Kumudasmoro Grafindo, 1994), 51.
18
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an Dan Terjemahan, Edisi revisi,
(Semarang: PT. Kumudasmoro Grafindo, 1994), 102.
7
ِ ِ ِ ِ ِ
ش ِإاَّل َ ِإمَّنَا َي ْع ُمُر َم َساج َد اللَّه َم ْن َآم َن بِاللَّه َوالَْي ْوم اآْل خ ِر َوَأق
َّ َام الصَّاَل ةَ َوآتَى
َ ْ الزكَاةَ َومَلْ خَي
ِ ِ
َ ك َأ ْن يَ ُكونُوا م َن الْ ُم ْهتَد
ين َ اللَّهَ ۖ َف َع َس ٰى ُأولَِٰئ
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan
salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain
kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.
At-Taubah/9:18). 19
Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
dan segala macam bentuk pendekatan diri pada Allah. Ini adalah
memakmurkan masjid secara maknawi yang mana ini adalah tujuan luhur
dengan cara;
19
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an Dan Terjemahan, Edisi revisi, 250.
20
Muhammad Ali As}-S}abu>ni, terj. Rawai’ul Baya>n tafsi>r Aya>t al-Ahka>m, (Beirut: Dar
Ibnu Asasah, 2004) Juz 1, 401.
8
masjid maka saksikanlah akan keimanannya.” Maka termasuk
a. QS. An-Nisa/4: 29
جِت ِ ِ ِإ ِ َّ
اض َ ين َآمنُوا اَل تَْأ ُكلُوا َْأم َوالَ ُك ْم َبْينَ ُك ْم بالْبَاط ِل اَّل َأ ْن تَ ُك و َن
ٍ َار ًة َع ْن ت ََر َ يَا َأيُّ َها الذ
ِ ِ ِإ ِ
ً مْن ُك ْم ۚ َواَل َت ْقُتلُوا َأْن ُف َس ُك ْم ۚ َّن اللَّهَ َكا َن ب ُك ْم َرح
يما
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS. An-Nisa/4: 29). 22
b. Q.S. Al-Baqarah/2: 275
9
b. QS. Al-Baqarah/2: 245
ِ ِ
ض ْ ُٓض عِ َفهۥ\ُ لَهۥ
ُ َِأض َعافًا َكث َريةً ۚ َوٱللَّهُ َي ْقب ً ض ٱللَّهَ َقْر
َٰ ُض ا َح َس نًا َفي ُ َّمن ذَا ٱلَّذى يُ ْق ِر
ط َوِإلَْي ِه تُ ْر َجعُو َن ُۜ ويب
ُص َْ َ
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman
yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah
akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat
ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan
(rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” (Q.S. Al-
Baqarah/2: 245).25
c. QS. Al-Baqarah/2: 280
d. Hadis
25
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an Dan Terjemahan, Edisi revisi, 48.
26
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an Dan Terjemahan, Edisi revisi, 60.
10
ًص َدقَتِ َها َمَّرة ِ ِ ِ
َ ضا َمَّر َتنْي ِ ِإاَّل َكا َن َك ُ َما م ْن ُم ْسل ٍم يُ ْق ِر
ً ض ُم ْسل ًما َقْر
“Bukan seorang muslim (mereka) yang meminjamkan muslim
(lainnya) dua kali kecuali yang satunya adalah (senilai) sedekah”
(H.R. Ibnu Majah). 27
يَوِم ِ ِ
ْ َّس اللَّهُ َعْن هُ ُك ْربَةً م ْن ُك َرب
ِ ِ ٍِ
َ م ْن ُك َرب ال ُّد ْنيَا نَف ًَّس َع ْن ُم ْؤ من ُك ْربَة َ َم ْن َنف
ُّ الْ ِقيَ َام ِة َو َم ْن يَ َّسَر َعلَى ُم ْع ِس ٍر يَ َّسَر اللَّهُ َعلَْي ِه يِف
الد ْنيَا َواآْل ِخَر ِة
“Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan
dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan
pada hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan kepada orang
yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan
kemudahan di dunia dan akhirat” (H.R. Muslim). 28
untuk Belajar agama di Masjid Al Azhar Kairo, dari tahun 1983 sampai
strata satu diselesaikan tahun 1988 dan gelar master diperoleh tahun 1993.
27
Ibnu Majah, Kitab al-Ahkam, No. 2421.
28
Al-‘Asqalany, Bulugh al-Maram min Adillat al-Ahkam, (Riyad: Dar Athlas, 2000), Juz 2,
208.
11
Usai mengantongi gelar MSc (Master of Science) dari Cairo
tahun berikutnya (1999), gelar Bachelor of Arts (BA) untuk kedua kalinya
Studi Islam (QFIS) dengan fokus kajian kebijakan publik dalam program
studi Islam. Jasser Auda adalah Anggota Pendiri persatuan Ulama Muslim
29
Hengki Ferdiansyah, Pemikiran Hukum Islam Jasser Auda (tangerang Selatan: Yayasan
Pengkajian Hadist el-Bukhori, 2018), 86.
12
dan menjadi Dosen tamu di berbagai negara. Jasser memperoleh 9
itu.31
dalam ranah us}ul al-fiqh Islam. Ada beberapa istilah atau nama yang
13
muna>sabat al-qiya>s, al-hikmah, al-maslahah, al- maslahah al-
mursalah. 32
dianggap ilahi dan konsep akhlak yang melandasi proses tasyri’ al-Islami
Maq>as{id al-Sya>ri’ah
32
Jasser Auda, terj. Fiqh Maqasid ; Inatah al-Ahkam al-Syar’iyah bi Maqasidiha (London: al-
Ma’had al-Alami li al-Fikr al-Islami, 2006), 47-48.
33
Jasser Auda, al-Maqasid untuk Pemula, terj. Ali Abdelmon’im, 1-4.
34
Jasser Auda, al-Maqasid untuk Pemula, terj. Ali Abdelmon’im, 6.
14
Hifz} ad- Hifz} al- Hifz} al- Hifz} al- Hifz} an- Hifz}
Din Nafs Ma>l Aql Nasl al-'Ird}
(Kebutuhan Primer)
D}aruriyyat
(Kebutuhan Sekunder)
Hajiyyat
)
aikan
(Keb
at
iniyy
Tahs
masjid, jika tidak ada masjid maka terjadi kesulitan dalam melaksanakan
15
3. Fitur Pendekatan Sistem Maq>as{id al-Sya>ri’ah Jasser Auda
realis dan pandangan normalis ketika melihat hubungan antara realitas dan
Menurut Jasser Auda, ilmu Ushul fikih adalah sebuah sistem, yang
akan dikaji berdasarkan sejumlah fitur. Sekelompok fitur untuk sistem ini
disajikan akan berkisar pada enam fitur sistem berikut, yaitu ‘kognisi
penafsiran atau pandangan dunia dari penafsir atau ahli fikih tersebut.
16
interpretasi manusia, ketimbang sebagai manifestasi literal dari
Syariah inilah yang menjadi risalah dan tujuan wahyu yang harus
17
berkesinambungan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi
‘penjumlahan bagian-bagiannya’.38
37
Jasser Auda, Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah, terj., 24.
38
Jasser Auda, Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah, terj., 87.
18
aqidah, kisah nabi-nabi, kehidupan akhirat dan alam semesta akan
lingkungan.
merupakan hal yang urgen dalam fiqh, sehingga para ahli hukum
39
Jasser Auda, Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah, terj., 299
.
19
keterbukaan filosofis. Pembentukan world view atau ‘pandangan
bagian ini Auda merujuk pada teori kategorisasi dalam ilmu kognitif
40
Jasser Auda, Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah, terj., 89.
41
Jasser Auda, Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah, terj., 89.
20
Auda berupaya untuk menerapkan kategorisasi berdasarkan
21
meringankan kesulitan dalam membolehkan orang sakit untuk
adha.43
dalam spektrum atau dimensi yang lebih luas. Inilah pintu masuk
sebagaimana berikut:
Maqasid Parsial
Maqasid Spesifik
Maqasid Umum
22
Yang semula terbatas pada kemaslahatan individu, harus diperluas
44
Jasser Auda, Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah, terj., 13.
23
il-M
H
a ’tu
fz}'Ird
> h
y
sU
q
An
terdiri dari beberapa bagian yang saling terkait antara satu dengan
dimensi.
24
binary harus dihilangkan untuk menghindari pereduksian
sesungguhnya tidaklah demikian jika dilihat dan dinilai dari sisi yang
46
Jasser Auda, Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah, terj., 290.
25
Maq>as{id al-Sya>ri’ah menjadi proyek kontemporer untuk
(morality).47
lebih berdaya guna, dan lebih membawa manfaat yang besar bagi
dan prinsip umum dari nas} tersebut. Lalu, hukum-hukum detail dapat
47
Jasser Auda, Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah, terj., 290.
48
Jasser Auda, Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah, terj., 98.
49
Jasser Auda, Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah, terj., 37.
26