Dalam SK Dirjen Bimas No 802 tahun 2014, disebutkan bahwa struktur Kepengurusan Masjid
sekurang-kurangnya terdiri dari;
Penasihat
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Ketua bidang idarah,
ketua bidang Imarah dan
Ketua Bidang Ri’ayah
Badan-badan/Lembaga-lembaga
Dengan jumlah pengurus yang disesuaikan dengan luas dan banyaknya pekerjaan sebagai
takmir masjid.
Dengan begitu maka setidaknya suatu masjid setidaknya memiliki minimal susunan pengurus
sebagaimana susunan diatas. Untuk lebih jelasnya tentang minimal susunan pengurus dapat
dibaca pada minimal susunan organisasi pengurus masjid.
Dari susunan pengurus atau struktur kepengurusan takmir masjid, memiliki wilayah tugas
masing masing yang secara umum sebagaimana dibawah ini;
Ketua ; Bertanggungjawab terhadap seluruh hal berkaitan dengan masjid dan menjadi manajer
dalam pengelolaan masjid serta kegiatan yang bersifat internal eksternal baik dengan jamaah
maupun instansi terkait;
Sekretaris ; mempunyai tugas dan bertanggungjawab terhadap segala hal yang berkaitan
dengan kesekretariatan serta melakukan pengarsipan dokumen dokumen yang bersinggungan
dengan masjid, misalnya undangan dari instansi, fotocopy tanah wakaf, penyimpanan sertifikat
arah kiblat dan lain sebagainya.
Bendahara, bertugas mencatat keluar masuk keuangan lembaga masjid baik dari infaq sedekah
maupun bantuan serta rutin membuat laporan pemasukan dan pengeluaran masjid setiap
jum’at pada papan pengumuman.
pengertian-idarah-imarah-riayah-manajemen-masjid
Juga bertugas mengembangkan dan mengatur kerjasama dari banyak orang guna
mengembangkan kegiatan, makin dicintai jamaah dan berhasil membina dakwah di lingkungan.
Perencanaan;
Pengorganisasian;
Pengadministrasian;
Keuangan; dan
Pengawasan.
Bidang Ri’ayah ; mempunyai tugas memelihara masjid dari segi bangunan, keindahan dan
kebersihan.
Dalam pemeliharaan bangunan masjid meliputi;
Badan/Badan atau lembaga ; sesuai dengan nama badan yang dikelola, misalnya badan amil
zakat maka fokus mengurus zakat dan yang berkaitan, Badan Pendidikan, bertugas mengelola
dan mengembangkan lembaga pendidikan pada masjid, dll.
Emangnya apa sih idarah imarah ri’ayah? Silakan dilihat pada pengertian idarah imarah ri’ayah
pada manajemen Masjid.
Berikut adalah contoh gambar tentang struktur Organisasi Takmir Masjid yang dicontohkan oleh
Kementerian Agama melalui SK Dirjen Bimis.
Pada bagian badan/kolom paling bawah dapat anda isi dengan seksi seksi dari bidang
menyesuaikan dengan kebutuhan dari kepengurusan masjid yang dikelola.
Susunan Pengurus Masjid Modern biasanya memiliki durasi masa jabatan, dalam SK Dirjen Bimis
ini sebagai acuan dalam standar manajemen masjid disebutkan bahwa masa jabatan takmir
masjid dapat berkisar antara 2,3, atau 4 tahun dan selama-lamanya (paling lama) adalah 5 tahun
dan di akhir masa jabatan wajib melakukan laporan pertanggungjawaban.
Pemilihan pengurus atau takmir masjid dapat dilakukan setelah pelaksanaan sholat jumat atau
sholat rawatib dengan cara musyawarah antar jamaah.
Penutup
Itulah informasi tentang struktur organisasi takmir masjid dan tugasnya pengurus menurut
Kemenag disertai dengan job desription yang mengacu kepada SK Dirjen Bimis. Semoga dapat
di aplikasikan atau di ejawantahkan pada masjid dengan baik dan berjalan sesuai rencana
keinginan.