Anda di halaman 1dari 4

Kunci Sukses Struktur Kepengurusan Organisasi

Masjid
Pembuatan dan penerapan struktur kepengurusan masjid tersebut pada gilirannya hanya akan
dapat berjalan efektif bila diisi oleh orang-orang yang tepat.

Yaitu yang memiliki komitmendan tanggungjawab tinggi, mengerti bagaimana menjalankan


roda kepengurusan, memiliki waktu, tenaga dan pikiran serta perhatian yang memadai, dan
kompak satu sama lainnya.

Ke depannya, bila diperlukan, tidak menutup kemungkinan bisa saja dilakukan perbaikan
organisasi dan penataan personel, atau yang lebih dikenal dengan sebutan program penguatan
kelembagaan.

Tujuannya memperkuat kapasitas pengurus masjid (DKM) sehingga mampu melaksanakan


pekerjaan pengelolaan masjid dengan lebih baik. Program dimaksud memastikan adanya
transparansi serta kemampuan manajemen dan personel.

Kriteria Ketua Dewan Kemakmuran Masjid


Khusus bagi yang dipilih sebagai pemimpin dalam masjid, hendaknya memiliki paling tidak
tiga kriteria:

1. Kepribadian yang saleh dan keteladanan, mengingat masjid salah satu fungsi masjid adalah
sebagai pembinaan umat menuju kesalehan jamaahnya.

2. Wawasan keislaman dan kemasyarakatan yang luas. Tujuannya, agar kegiatan masjid dapat
mengarah kepada program dan berinteraksi ke arah yang benar dan dapat berinteraksi dengan
masyarakat di sekitar masjid, yang merupakan jamaah masjid yang dipimpinnya.

3. Kemampuan kepemimpinan, organisasi, dan manajerial yang baik sehingga kepengurusan


masjid dapat berjalan dengan baik serta berprestasi kerja menciptakan sebuah masjid yang
makmur dan masyarakat yang saleh.

Selain keteladanan, pemimpin dalam masjid seyogyanya pula memiliki sifat inspiratif
sehingga dapat memberikan dorongan dan semangat kerja serta pengabdian para anggota
pengurus yang dipimpinnya.

Tanya Jawab Tentang Struktur Pengurus Masjid:


Siapa yang berhak mengatur susunan pengurus
masjid/musholla?
Untuk penentuan Struktur masjid dan musholla, sebenarnya perlu kembali ke definisi dan
jenis masjid. Perbedaan jenis masjid dari sisi ukuran, fungsi, wilayah, aktifitas, status
pengelolaan, status kepemilikan, sumber pembiayaan, dan lingkungan, akan membedakan
susunan organisasinya.

Bahkan DMI (Dewan Masjid Indonesia), BKM (Badan Kesejahteraan Masjid), Maupun
Kemenag, tidak mengatur secara dengan memberikan aturan jelas siapa yang harus menjadi
pengurus masjid/musholla. Sebab, tinjauannya cukup kompleks, tidak serta merta dapat
diberikan aturan secara general.

Bagaimanakah struktur kepengurusan masjid menurut DMI?


Sekilas tentang Dewan Masjid Indonesia (DMI). DMI adalah organisasi tingkat nasional
dengan tujuan untuk mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat ibadah, pengembangan
masyarakat dan persatuan umat. DMI mempunyai kepengurusan di setiap provinsi dan
kabupaten di Indonesia.

Meski DMI merupakan kependekan dari Dewan Masjid Indonesia, namun,


DMI tidak mengatur secara langsung tentang struktur kepengurusan suatu masjid atau
musholla.

Bagaimanakah susunan pengurus masjid menurut Kemenag?

Susunan Pengurus Masjid Menurut Kemenag


Sesuai Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ. II/802 Tahun
2014 tentang Standar Pembinaan Manajemen Masjid, memberi standart minimal tentang
pengurus musholla/masjid sebagai berikut:

1. Ketua
2. Bendahara
3. Sekretaris
4. Bidang Idarah
5. Bidang Imarah
6. Bidang Ri’ayah
7. Badan-badan/lembaga-lembaga

Kemenag daerah tidak mengatur struktur pengurus masjid di daerah. Masjid yang langsung
diatur oleh kemenag yakni Masjid Istiqlal. Keputusan Imam Masjid Istiqlal dan Wakil, Badan
pelaksana pengelola Masjid Istiqlal, asrama haji, bantuan operasional masjid dan mushalla,
serta BKM (Badan Kesejahteraan Masjid).

Terkait dengan Masjid Istiqlal, sebab Masjid Istiqlal merupakan salah masjid Negara. Tentu
susunan struktur masjid Istiqlal dapat diatur langsung oleh lembaga pemerintah, dalam hal ini
adalah Kemenag.

Download Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ. II/802
Tahun 2014 tentang Standar Pembinaan Manajemen Masjid klik disini

Bagaimanakah susunan pengurus masjid menurut BKM


(Badan Kesejahteraan Masjid)?
BKM (Badan Kesejahteraan Masjid) BKM adalah lembaga semi resmi yang dibentuk oleh
Departemen Agama untuk meningkatkan peranan dan fungsi masjid sebagai tempat ibadah
dan sarana pembinaan umat Islam.

Meski merupakan lembaga bentukan kemenag yang memiliki struktur sampai kelurahan,
namun ia tidak langsung mengatur tentang penunjukan pengurus masjid suatu masjid atau
musholla.

Bagaimana susunan pengurus masjid jami’?


Tentu saja perlu dilihat fungsi, letak geografis, kegiatan suatu masjid Jami’. Dari contoh yang
ditampilkan diatas, bisa menggunakan model 1 ataupun model 2, sesuai kompleksitas urusan
yang dikelola oleh masjid jami’ tersebut.

Bagaimana susunan pengurus musholla?


Untuk musholla yang tidak terlalu besar, dapat menggunakan struktur sederhana. Secara
ringkas, yang terdiri dari tiga unsur, yaitu (1) Pimpinan, (2) Pembantu Pimpinan, dan (3)
Pelaksana Pimpinan.

Untuk aplikasinya, penamaan bisa disesuaikan yang lebih mudah penyebutan dan
pengaplikasiannya. Tidak harus ‘terpatok’ dengan istilah yang ada.

Apakah bisa Pengurus DKM masuk kepengurusan RT?


Dalam menjawab pertanyaan ini, kami mencoba menguraikannya dengan penomeran agar
lebih mudah dipahami.

1. Pengurus DKM dan kepengurusan RT tidak saling terkait dan tidak saling
mengintervensi.
2. Pemilihan Pengurus DKM berbasis kemampuan agama Islam yang didukung
dengan kemampuan manajemen, sedangkan basis kepengurusan RT berdasar
pilihan masyarakat yang majemuk.
3. Pengurus DKM bisa jadi menjadi pengurus RT karena memang memiliki
kecakapan manajemen dan dipercaya masyarakat. Begitu juga, pengurus RT
bisa juga memiliki kemampuan agama yang baik dan beragama islam, sehingga
juga layak menjadi pengurus DKM. Tetapi, kembali ke point 1, antara
kepengurusan DKM dan kepengurusan RT tidak saling terkait dan intervensi.
4. Apabila di satu masyarakat terdiri dari muslim semua, sangat memungkinkan
akan ada overlapping antara pengurus DKM dan pengurus RT. Semua kembali
kepada kesepakatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai