Anda di halaman 1dari 8

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG

USAHA TERBUKA TERKAIT PENANAMAN


MODAL DALAM NEGERI

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Sosiologi Hukum

Muhammad Fakhri Abdillah

Dosen Pengampu :
Dr. H. Apip Nur, SH., MH.

PASCASARJANA MAGISTER HUKUM


SEKOLAH TINGGI HUKUM GALUNGGUNG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas mata kuliah sosiologi hukum ini tepat pada waktunya dengan tema “Hukum

dan Ideologi Pancasila”

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak dapat

diselesaikan tanpa bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu penyelesaian

tugas sosiologi hukum ini.


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah........................................................................

1.2. Identifikasi Masalah..............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Bagaimana pengaturan kebijakan pemerintah dalam bidang usaha

terbuka terkait penanaman modal dalam negeri...........................................

BAB II PENUTUP............................................................................................

3.1. Kesimpulan...........................................................................................

3.2. Saran......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara yang sedang membangun. Untuk

membangun diperlukan adanya modal atau investasi yang besar. Secara

umum investasi atau penanaman modal dapat diartikan sebagai suatu

kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi (natural person) ataupun badan

hukum (juridical person) dalam upaya meningkatkan dan/atau

mempertahankan nilai modalnya baik yang berbentuk uang tunai (cash

money), peralatan, aset tidak bergerak, hak atas kekayaan intelektual,

maupun keahlian. Bagi negara Indonesia, investasi merupakan komponen

yang berperan penting dalam pembentukan nilai tambah pendapatan

nasional yang berguna dalam melaksanakan pembangunan. Pendapatan

nasional merupakan jumlah barang dan jasa yang dapat dihasilkan oleh

suatu negara dalam satu periode, apabila jumlah barang dan jasa yang

dihasilkan semakin banyak, maka hal ini menggambarkan tingkat

pendapatan nasional yang semakin tinggi. Dana untuk membiayai

pembangunan nasional dapat bersumber baik dari sektor pemerintah

maupun dari sektor swasta. Karena dana yang diperlukan untuk membiayai

kebutuhan pembangunan nasional cukup besar, sedangkan di pihak lain

dana yang dimiliki pemerintah relatif terbatas, kegiatan pembangunan tidak

mungkin seluruhnya dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah.

Sebagaimana diatur Pasal 33 Ayat (4) Undang-Undang Dasar 1945


menyiratkan secara tidak langsung bahwa sektor swasta menjadi salah satu

pilar penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

Menurut Salim HS dan Budi Sutrisno yang dimaksud dengan

investasi adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik

investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka

untuk investasi, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Bidang

usaha merupakan segala bentuk kegiatan usaha yang dilakukan untuk

memproduksi barang atau jasa pada sektor-sektor ekonomi. Bidang usaha

terbuka yakni bidang usaha yang dilakukan tanpa persyaratan dalam rangka

penanaman modal.  Berdasarkan Pasal 3 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor

10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal, terdapat empat

bidang usaha terbuka diantaranya yaitu: (a) bidang usaha yang dialokasikan

atau bermitra dengan koperasi dan UMKM; (b) bidang usaha dengan

persyaratan tertentu; dan (c) bidang usaha yang tidak termasuk dalam huruf

a, b, dan c.

Peranan hukum dalam mendorong bidang usaha yang melakukan

penanaman modal sangat diperlukan untuk menciptakan kepastian hukum.

Para investor sangat membutuhkan adanya kepastian hukum yang

diwujudkan melalui kepatuhan terhadap kontrak atau kerjasama yang telah

dibuat serta adanya kepastian tentang mekanisme penyelesaian jika terjadi

sengketa. Dengan demikian, kepastian hukum merupakan salah satu faktor

untuk bisa menarik modal di satu daerah. Kepastian hukum akan

memberikan perlindungan kepada para investor.


Kurangnya perlindungan hukum sudah tidak lagi pada tahapan

nasionalisasi oleh pemerintah, seperti banyak kontrak jangka panjang

sebagai perlindungan investasi dibatalkan oleh pengadilan, aparatur penegak

hukum dianggap kurang mampu meredam demonstrasi para buruh yang

mengarah pada anarkisme, investor asing menjadi sumber uang oleh para

pejabat pemerintah baik di pusat maupun di daerah untuk hal-hal yang

terkait dengan uang. Akibatnya, keuntungan yang diharapkan tidak kunjung

terwujud dan peraturan perundang-undangan penanaman modal tidak dapat

melindungi investor karena implementasinya tidak seindah seperti yang

tertulis. Oleh karena itu  diperlukan usaha dan strategi yang disusun

pemerintah secara matang. Pemerintah harus menyiapkan seperangkat

peraturan dan kebijakan untuk membangun iklim kepastian hukum bagi para

investor khususnya bagi bidang usaha terbuka yang menanamkan modalnya

dalam negeri.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut diatas, maka penulis mengambil

permasalahan terkait bagaimana pengaturan kebijakan pemerintah dalam

bidang usaha terbuka terkait penanaman modal dalam negeri.

1.3. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

yang ini dicapai yakni untuk mengetahui bagaimana pengaturan kebijakan


pemerintah dalam bidang usaha terbuka terkait penanaman modal dalam

negeri. Adapun manfaat penulisan makalah ini untuk memperoleh manfaat

ilmu pengetahuan di bidang hukum khususnya bidang hukum investasi.

Selain itu, manfaat yang diharapkan dapat memberikan sebuah masukan

bagi perkembangan hukum tentang bagaimana pengaturan kebijakan

pemerintah dalam bidang usaha terbuka terkait penanaman modal dalam

negeri.
DAFTAR PUSTAKA

Salim HS dan Budi Sutrisno. 2008. Hukum Investasi di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman. 2009. Hukum Investasi dan Pasar Modal. Jakarta:

Sinar Grafika.

Anda mungkin juga menyukai