3. Sintesis Protein
Protein adalah komponen terbesar penyusun
tubuh makhluk hidup. Protein dibuat atas instruksi
gen, tetapi gen tidak membuat protein secara
langsung melainkan melalui RNA. Sintesis protein
terjadi melalui dua tahap yaitu transkripsi dan
translasi.
C. Transpor Melalui Membran
2. Komponen Penyusun Sel
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung isi
Sel penyusun tubuh makhluk hidup secara garis sel dan sebagai media untuk transportasi zat keluar
besar terdiri atas dua bagian utama yaitu: membran dan masuk sel. Salah satu sifat membran yang
sel dan protoplasma. Di dalam protoplasma terdapat berhubungan dengan transpor zat adalah
sitoplasma bersama organel dan nukleus. Fungsi semipermeabel. Sifat tersebut memungkinkan
setiap bagian penyusun sel dapat dilihat dalam tabel membran plasma dapat dilalui oleh molekul maupun
berikut. ion tertentu. Transpor melalui membran dibedakan
menjadi dua yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
1. Transpor Pasif
Perpindahan molekul atau ion dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah, karena mengikuti
gradien konsentrasi sehingga transpor jenis ini
tidak membutuhkan energi. Transpor pasif
meliputi difusi, difusi terfasilitasi, dan osmosis.
a. Difusi a. Endositosis
Difusi merupakan perpindahan molekul zat dari Proses masuknya zat dan materi ke dalam sel
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, baik dengan cara membentuk vesikula dari membran
melalui membran semipermeabel maupun tidak. plasma. Membran plasma akan melekuk ke dalam
sel membentuk sebuah kantong. Setelah kantong
b. Osmosis
terisi zat, kantong akan melekuk semakin dalam dan
Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut dari membentuk vesikula. Contoh endositosis adalah
larutan berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan fagositosis dan pinositosis.
berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
b. Eksositosis
semipermeabel. Osmosis dapat berakibat pada
kerusakan sel seperti pada gambar. Merupakan proses pengeluaran zat dari dalam
sel. Eksositosis melibatkan vesikula transpor yang
terlepas dari badan golgi. Eksositosis terjadi pada
beberapa sel kelenjar atau sel sekresi.
D. Reproduksi Sel
Sel bereproduksi dengan melakukan
pembelahan. Pembelahan sel berfungsi dalam
pertumbuhan dan perbaikan sel. Secara umum
pembelahan sel dibedakan menjadi tiga, yaitu
pembelahan biner (amitosis), mitosis, dan meiosis.
2. Transpor Aktif
1. Pembelahan Biner (Amitosis)
Perpindahan molekul atau ion melawan gradien
konsentrasi yaitu dari konsentrasi rendah ke Sel yang membelah secara biner adalah sel
konsentrasi tinggi sehingga membutuhkan sejumlah prokariotik (sel bakteri). Kromosom sel bakteri
energi. Transpor aktif meliputi endositosis dan melekat pada membran plasma. Dalam rangka
eksositosis. pembelahan maka kromosom akan diduplikasi
b. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa memiliki beberapa sifat, di
antaranya memiliki ukuran yang relatif besar
dibanding sel-sel meristem, ukuran vakuola sangat
besar sehingga plasma sel sedikit, dan selnya telah
mengalami penebalan dinding sesuai dengan
fungsinya. Jaringan dewasa dikelompokkan lagi
menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
Merupakan tekanan yang diberikan oleh darah Struktur pembuluh limfa mirip dengan vena
yang mengalir terhadap pembuluh darah (arteri, kecil, tetapi memiliki banyak katup. Pembuluh limfa
kapiler, dan vena). Umumnya dalam bidang medis, terletak di sela-sela otot, dan mempunyai cabang
tekanan darah ditujukan pada tekanan darah arteri halus yang bagian ujungnya terbuka. Melalui ujung
atau tekanan nadi (diukur dengan terbuka inilah, cairan jaringan masuk ke dalam
tensimeter/sphygmomanometer). Tekanan darah pembuluh limfa.
arteri normal orang dewasa: 120 mmHg sistol/80 Di sepanjang pembuluh limfa terdapat -
mmHg diastol. beberapa kelenjar limfa, terutama pada pangkal
B. Proses Peredaran Darah pada Manusia paha, ketiak, dan leher. Ketika tubuh terkena
infeksi, kelenjar limfa akan membengkak. Fungsi
Darah manusia beredar melalui pembuluh darah. kelenjar limfa untuk menghasilkan leukosit dan
Darah akan melewati jantung sebanyak dua kali menjaga agar tidak terjadi penjalaran infeksi lebih
sehingga peredaran darah manusia termasuk dalam lanjut.
peredaran darah ganda.
Cairan kelenjar limfa berasal dari darah yang
1. Peredaran darah kecil (sirkulasi paru-paru): keluar melalui dinding kapiler lalu masuk ke ruang
Darah dari ventrikel kanan pulmonalis atrium antarsel, dan kemudian masuk ke pembuluh halus
kiri. arteri pulmonalis paru-paru → vena yang disebut pembuluh getah bening (limfa). Dari
2. Peredaran darah besar (sirkulasi sistemik): Darah pembuluh limfa kecil, kemudian berkumpul pada
yang kaya O, dari ventrikel kiri seluruh tubuh pembuluh getah bening yang besar, dan yang
darah masuk ke vena cava (miskin O, kaya terakhir masuk ke vena subklavia. Bagian- bagian
CO₂)→ atrium kanan. pembuluh limfa utama terbentuk oleh dua pembuluh
besar yakni sebagai berikut.
Anus adalah sebuah bukaan dari rektum ke 7. Abomasum → sebagai lambung yang sebenarnya,
lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan terjadi pencernaan kimia.
anus diatur oleh otot sphincter. Feses dibuang dari 8. Usus halus → penyerapan.
tubuh melalui proses defekasi yang merupakan
fungsi utama anus. 9. Usus besar → pembusukan.
Bab 7 b. Faring
Setelah inspirasi maksimal, terjadi pula a. Asma adalah kelainan penyumbatan saluran
ekspirasi maksimal. Udara yang keluar yaitu pernapasan yang disebabkan oleh alergi seperti
sebanyak 1.500 mL dan disebut udara suplementer. debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat
Hal ini tidak akan menyebabkan udara dalam paru- diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika
paru menjadi hilang. Proses ekspirasi maksimal suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin.
akan meninggalkan udara yang tersisa sebanyak
b. Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif
1.000 mL. Udara ini dinamakan udara residu.
kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa udara (alveoli) di paru-paru.
jumlah total dari udara pernapasan (500 mL), udara
c. TBC adalah penyakit paru-paru yang disebabkan
komplementer (1.500 mL), dan udara suplementer
oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut
(1.500 mL) adalah 3.500 mL. Total udara ini
menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus.
dinamakan kapasitas vital paru-paru. Jika volume
Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin
vital ditambah dengan udara residu (1.000 mL),
luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati.
akan dihasilkan kapasitas total paru-paru (4.500
mL). Kapasitas paru-paru pada manusia dapat B. Sistem Pernapasan pada Hewan
diukur menggunakan spirometer.
Hewan mempunyai sistem pernapasan yang
berbeda-beda, disesuaikan dengan struktur tubuh
dan tempat hidupnya.
4. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan
1. Pernapasan pada Protozoa
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
manusia dapat disebabkan adanya kelainan pada Amoeba tidak mempunyai alat pernapasan khusus,
saluran pernapasan, gangguan pada dinding alveolus proses pernapasannya dilakukan secara difusi
karena infeksi bakteri, dan terjadinya gangguan melalui seluruh permukaan tubuhnya.
pada sistem peredaran darah. Berikut merupakan
contoh dari kelainan dan penyakit pada sistem
pernapasan.
2. Pernapasan pada Cacing BAB 8
Cacing melakukan pernapasan dengan melakukan
pertukaran gas melalui permukaan tubuhnya.
SISTEM EKSKRESI
Oksigen yang berdifusi melalui seluruh permukaan
tubuhnya akan beredar ke seluruh jaringan tubuh
melalui kulit dan masuk ke dalam peredaran darah. A. SISTEM EKSKRESI MANUSIA
3. Pernapasan pada Serangga Ekskresi adalah proses pembebasan sisa-sisa
metabolisme dari dalam tubuh.
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus
berupa sistem trakea. Sistem trakea ini berfungsi 1. Alat-alat Ekskresi
mengangkut dan mengedarkan oksigen ke seluruh
Alat-alat ekskresi pada manusia beserta zat yang
tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan karbon
dikeluarkannya adalah sebagai berikut.
dioksida dari tubuh. Udara masuk melalui stigma,
kemudian ke pembuluh trakea. Udara dikeluarkan a. Paru-paru mengekskresikan CO, (karbon
juga melalui stigma. dioksida) dan H,O (uap air).
b. Hati mengekskresikan empedu.
4. Pernapasan pada Ikan
c. Kulit mengekskresikan keringat, minyak, dan
Ikan hidup di air sehingga alat pernapasannya garam-garam mineral.
berupa insang. Ikan bernapas dengan cara membuka d. Ginjal mengekskresikan urin.
dan menutup mulut yang bergantian dengan
2. Proses Pembentukan Urin
membuka dan menutup insang.
Proses pembentukan urin di dalam ginjal dibedakan
5. Pernapasan pada Burung
menjadi tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan),
Pada pernapasan burung ketika inspirasi dan reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi
ekspirasi udara memasuki paru- paru. Alat (pengumpulan).
pernapasan burung adalah dua pasang lubang
hidung, celah tekak, trakea, dan sepasang paru-paru.
Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan c. Albuminuria; ditemukanya albumin pada urin
turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus dan merupakan ciri adanya kerusakan pada
pengumpul masih terjadi penyerapan Na, Cl, dan membran kapsul endotelium.
urea sehingga terbentuk urin sesungguhnya. Urin d. Glikosuria; ditemukannya glukosa pada urin dan
dari tubulus pengumpul dibawa ke pelvis renalis, menunjukkan adanya kerusakan pada tabung ginjal.
kemudian mengalir melalui ureter menuju vesika
urinaria (kantong kemih) yang berfungsi sebagai e. Hematuria; ditemukannya sel darah merah
tempat menyimpan urin sementara. dalam urin disebabkan terjadinya peradangan pada
organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu
Banyak-sedikitnya urin seseorang yang ginjal.
dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh zat- zat
diuretik (seperti teh, kopi, dan alkohol), suhu, f. Ketosis; ditemukannya senyawa keton di dalam
volume larutan, dan emosi. darah.
g. Diabetes melitus; penyakit yang disebabkan d. Sistem Ekskresi pada Annelida
pankreas tidak menghasilkan atau hanya
Salah satu contoh hewan yang termasuk Annelida
menghasilkan sedikit sekali insulin.
adalah cacing tanah. Cacing tanah memiliki alat
h. Diabetes insipidus; penyakit yang disebabkan ekskresi berupa sepasang metanefridium.
kekurangan hormon ADH sehingga penderita
e. Sistem Ekskresi pada Insekta
mengeluarkan urin terlalu banyak.
Insekta memiliki alat ekskresi berupa pembuluh
B. SISTEM EKSKRESI HEWAN
Malpighi yang melekat pada ujung anterior usus
1. Ekskresi pada Invertebrata belakang.
a. Sistem Ekskresi pada Protozoa 2. Sistem Ekskresi pada Vertebrata
Protozoa mempunyai organel yaitu vakuola Alat ekskresi utama pada vertebrata adalah ginjal.
berdenyut. Pengeluaran sisa-sisa metabolismenya Struktur ginjal paling primitif adalah akrinefros atau
dilakukan melalui membran sel secara difusi. holonefros.
b. Sistem Ekskresi pada Coelenterata dan Pada prinsipnya terdapat tiga tipe ginjal, yaitu
Porifera pronefros, mesonefros, dan metanefros.
Pengeluaran sisa-sisa metabolisme pada a. Sistem Ekskresi pada Ikan
Coelenterata dan Porifera berlangsung secara difusi
dari sel tubuh ke epidermis, kemudian ke Alat ekskresi pada ikan adalah ginjal mesonefros,
lingkungannya yang berair. ekskretnya berupa amonia.
Pengeluaran sisa metabolismenya dilakukan oleh Alat ekskresi pada amfibi adalah ginjal mesonefros,
selenosit (sel api). ekskretnya berupa asam urat encer.
2. mata
Mata merupakan indra reseptor yang menerima
rangsangan elektromagnetik berupa cahaya tampak
bata tersusun atas sejumlah sel reseptor cahaya dinding
bola mata terdiri atas tiga bagian yaitu sklera koroid dan
retina