Anda di halaman 1dari 27

BAB 1 B.

Struktur dan Komponen Sel


1. Struktur sel
SEL
Berdasarkan strukturnya secara umum sel
penyusun tubuh makhluk hidup dibedakan menjadi
dua yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Bakteri
Sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk dan Archaea selnya bersifat prokariotik, sedangkan
hidup, baik secara struktural maupun fungsional. Protista, Fungi, tumbuhan, dan hewan tersusun atas
Secara struktur sel sudah tidak dapat dibagi lagi dan
sel eukariotik.
di dalam sel juga terjadi berbagai macam proses
kehidupan. Tubuh makhluk hidup mulriseluler
tersusun atas banyak sel. Adapun makhluk hidup
uniseluler terdiri atas satu sel
A. Komponen Kimiawi Penyusun Sel
Sel terdiri atas membran (selaput) sel dan isi
sel. Isi sel berupa protoplasma yang di dalamnya
terdapat sitoplasma dan nukleoplasma. Karena sel
merupakan unit fungsional penyusun makhluk
hidup maka di dalamnya berlangsung proses
proses kehidupan berupa reaksi reaksi kimia. Di
dalam protoplasma dapat ditemukan berbagai
jenis unsur dan senyawa kimia.
Senyawa penyusun sel dibedakan menjadi
senyawa organik dan anorganik. Senyawa
organik terdiri atas karbohidrat, protein, dan
lemak. Adapun senyawa anorganik meliputi air,
garam-garam mineral, dan gas.

3. Sintesis Protein
Protein adalah komponen terbesar penyusun
tubuh makhluk hidup. Protein dibuat atas instruksi
gen, tetapi gen tidak membuat protein secara
langsung melainkan melalui RNA. Sintesis protein
terjadi melalui dua tahap yaitu transkripsi dan
translasi.
C. Transpor Melalui Membran
2. Komponen Penyusun Sel
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung isi
Sel penyusun tubuh makhluk hidup secara garis sel dan sebagai media untuk transportasi zat keluar
besar terdiri atas dua bagian utama yaitu: membran dan masuk sel. Salah satu sifat membran yang
sel dan protoplasma. Di dalam protoplasma terdapat berhubungan dengan transpor zat adalah
sitoplasma bersama organel dan nukleus. Fungsi semipermeabel. Sifat tersebut memungkinkan
setiap bagian penyusun sel dapat dilihat dalam tabel membran plasma dapat dilalui oleh molekul maupun
berikut. ion tertentu. Transpor melalui membran dibedakan
menjadi dua yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
1. Transpor Pasif
Perpindahan molekul atau ion dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah, karena mengikuti
gradien konsentrasi sehingga transpor jenis ini
tidak membutuhkan energi. Transpor pasif
meliputi difusi, difusi terfasilitasi, dan osmosis.
a. Difusi a. Endositosis
Difusi merupakan perpindahan molekul zat dari Proses masuknya zat dan materi ke dalam sel
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, baik dengan cara membentuk vesikula dari membran
melalui membran semipermeabel maupun tidak. plasma. Membran plasma akan melekuk ke dalam
sel membentuk sebuah kantong. Setelah kantong
b. Osmosis
terisi zat, kantong akan melekuk semakin dalam dan
Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut dari membentuk vesikula. Contoh endositosis adalah
larutan berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan fagositosis dan pinositosis.
berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
b. Eksositosis
semipermeabel. Osmosis dapat berakibat pada
kerusakan sel seperti pada gambar. Merupakan proses pengeluaran zat dari dalam
sel. Eksositosis melibatkan vesikula transpor yang
terlepas dari badan golgi. Eksositosis terjadi pada
beberapa sel kelenjar atau sel sekresi.
D. Reproduksi Sel
Sel bereproduksi dengan melakukan
pembelahan. Pembelahan sel berfungsi dalam
pertumbuhan dan perbaikan sel. Secara umum
pembelahan sel dibedakan menjadi tiga, yaitu
pembelahan biner (amitosis), mitosis, dan meiosis.
2. Transpor Aktif
1. Pembelahan Biner (Amitosis)
Perpindahan molekul atau ion melawan gradien
konsentrasi yaitu dari konsentrasi rendah ke Sel yang membelah secara biner adalah sel
konsentrasi tinggi sehingga membutuhkan sejumlah prokariotik (sel bakteri). Kromosom sel bakteri
energi. Transpor aktif meliputi endositosis dan melekat pada membran plasma. Dalam rangka
eksositosis. pembelahan maka kromosom akan diduplikasi

tetapi kedua salinan kromosom tetap melekat pada BAB 2


membran. Kemudian, di antara perlekatan kedua
salinan kromosom akan tumbuh membran yang JARINGAN TUMBUHAN
memisahkan keduanya. Pada saat ukuran bakteri
Tumbuhan merupakan organisme autotrof yang
sudah mencapai dua kali dari ukuran semula maka
mensintesis makanannya secara mandiri melalui
membran plasma akan melekuk ke dalam dan
proses fotosintesis. Tumbuhan juga menjadi
memisahkan sel induk menjadi dua sel anak dengan
komponen penting bagi ekosistem dan menjadi
genom yang lengkap.
sumber energi bagi makhluk heterotrof karena
2. Mitosis kemampuannya menghasilkan oksigen dan
membentuk gula.
Mitosis adalah pembelahan yang terjadi pada sel
tubuh (autosom) dan bertujuan untuk kepentingan
pertumbuhan dan regenerasi sel. Mitosis
A. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
menghasilkan dua sel anak bersifat diploid (2n) dan
Terdapat beberapa perbedaan antara sel
sama persis dengan induknya.
tumbuhan dan sel hewan, begitu pula dengan jenis
3. Meiosis jaringannya. Jika umumnya hewan memiliki
pertumbuhan yang terbatas, sebagian besar
Meiosis adalah pembelahan sel gamet
tumbuhan terus tumbuh selama mereka masih
(gonosom). Pembelahan tersebut menghasilkan
hidup. Kondisi tersebut sering dinamakan sebagai
empat sel anak yang memiliki jumlah kromosom
pertumbuhan tidak terbatas (indeterminate growth).
separuh dari sel induk atau haploid (n). Meiosis
berfungsi menghasilkan sel gamet sebelum Jenis-Jenis Jaringan Penyusun Tumbuhan
peristiwa fertilisasi.
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan secara garis
besar dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan
embrionik (meristem) dan jaringan dewasa.
a. Jaringan Embrionik (Meristem)
Jaringan meristem disebut sebagai jaringan
embrionik karena meristem merupakan jaringan
yang terdiri atas sekelompok sel yang tetap berada
dalam fase pembelahan. Jaringan meristem
diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori
antara lain berdasarkan posisinya dalam tumbuhan
dan asal-usulnya.

b. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa memiliki beberapa sifat, di
antaranya memiliki ukuran yang relatif besar
dibanding sel-sel meristem, ukuran vakuola sangat
besar sehingga plasma sel sedikit, dan selnya telah
mengalami penebalan dinding sesuai dengan
fungsinya. Jaringan dewasa dikelompokkan lagi
menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

B. Jaringan Penyusun Organ pada Tumbuhan


Organ pada tumbuhan dibedakan menjadi organ
vegetatif dan organ reproduksi. Organ vegetatif
meliputi batang, akar, dan daun.
1. Akar
Struktur akar tumbuhan dari luar ke dalam
meliputi epidermis, korteks, endodermis, dan
silinder pusat.
Epidermis merupakan jaringan pelindung terdiri
atas selapis sel yang terusun rapat. Di bawah
epidermis terdapat daerah yang relatif lebih tebal
disebut korteks. Korteks tersusun atas jaringan
parenkim dengan ruang antarsel yang luas. Pada
lapisan terdalam korteks terdapat sebaris sel yang
disebut dengan endodermis. Pada tumbuhan yang
mengalami pertumbuhan sekunder, endodermis
akan mengalami penebalan membentuk struktur
menyerupai pita yang disebut dengan pita caspari.
Silinder pusat terletak pada bagian terdalam dari
akar yang terdiri atas berkas pengangkut (xilem dan
floem) dan sel parenkim yang masih bersifat
meristematik disebut perisikel.
2. Batang 3. Daun
Struktur batang muda jika diamati di bawah Daun adalah organ tumbuhan dimana di
mikroskop dari
 luar ke dalam adalah epidermis, dalamnya dapat ditemukan kloroplas dalam jumlah
korteks, dan silinder pusat. Batang umumnya tidak yang sangat besar. Struktur daun pada tumbuhan
memiliki endodermis secara nyata (tidak seperti berbentuk lembaran dan berwarna hijau. Daun
pada akar). Epidermis batang seringkali dilindungi biasanya tersusun atas berbagai macam jaringan
kutikula sehingga selain berfungsi melindungi organ tetapi secara garis besar daun tersusun atas jaringan
dalam epidermis juga mencegah tumbuhan pelindung (epidermis dan derivatnya), jaringan
kehilangan banyak air melalui proses penguapan. dasar (mesofil), jaringan penguat, jaringan
Korteks, sebagaimana pada akar terdiri atas sel-sel pengangkut, dan jaringan sekretori.
parenkim. Selain itu, korteks batang juga
mengandung kolenkim dan sklerenkim. Adapun
silinder pusat berisi xilem, floem, dan empulur.
Secara garis besar perbandingan batang
monokotil dan dikotil adalah sebagai berikut

C. Kultur jaringan tumbuhan BAB 3


Sel tumbuhan memiliki sifat hipotensi yaitu JARINGAN HEWAN
kemampuan untuk beregenerasi menjadi tanaman
secara utuh. Sifat atau hipotensi tersebut yang Hewan adalah makhluk heterotrof dan bergerak
dimanfaatkan dalam teknologi kultur jaringan. dari satu tempat ke tempat yang lain sehingga
Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman struktur tubuh yang dimilikinya sesuai dengan
secara inverte dengan cara mengisolasi bagian- fungsi hidupnya. Tubuh hewan tersusun atas
bagian tanaman seperti sel, jaringan, atau organ banyak jaringan yang memiliki bentuk dan fungsi
tumbuhan serta menumbuhkannya pada medium bervariasi.
buatan secara aseptik. Bagian dari tanaman yang
dimanfaatkan dalam kultur jaringan disebut eksplan. A. Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Tujuan penggunaan teknik kultur jaringan antara Jaringan hewan secara garis besar dibedakan
lain adalah untuk menghasilkan tanaman dalam menjadi empat kategori utama yaitu jaringan
jumlah yang besar dengan lahan yang sempit dan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan
waktu yang cepat. Selain itu kultur jaringan juga saraf.
dapat digunakan untuk menyelamatkan spesies yang 1. Jaringan Epitel
langka, memanfaatkan sifat tanaman induk, dan Jaringan epitel tersusun rapat dan hampir
menghasilkan tanaman yang bebas penyakit. tidak ada ruang antarsel, melindungi tubuh bagian
luar, dan melapisi organ serta rongga di dalam
tubuh. Jaringan epitel tersusun atas sel-sel yang
rapat dan menyatu dengan sel lain melalui
hubungan khusus antarsel yang disebut junction.
Dengan struktur tersebut maka jaringan epitel
memegang peranan penting dalam perlindungan
tubuh dari ancaman secara mekanik maupun
mikroorganisme.
2. Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel panjang yang
disebut serabut otot. Serabut otot mampu
berkontraksi ketika dirangsang karena tersusun atas
protein kontraktil yang disebut aktin dan miosin.
Jaringan otot disebut sebagai alat gerak aktif yang
menggerakkan tulang (alat gerak pasif). Jaringan
otot tersusun atas tiga jenis sel otot yang menyusun
organ sesuai dengan fungsinya, yaitu otot rangka,
otot jantung, dan otot polos.

Jaringan epitel juga ada yang berfungsi untuk


mensekresikan getah disebu jaringan kelenjar.
Kelenjar yang memiliki saluran pelepasan atau Otot rangka disebut juga sebagai otot lurik
sekretnya dikeluarkan secara langsung di karena morfologinya. Fungsi otot rangka adalah
permukaan disebut kelenjar eksokrin. Adapun pergerakan tubuh secara sadar. Otot jantung secara
kelenjar yang sekretnya dilepaskan di pembuluh morfologi mirip dengan otot rangka, tetapi bekerja
darah dan pembuluh limfa disebut kelenjar secara tidak sadar, sama seperti cara kerja otot
endokrin. polos. Perbedaan selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut.

Neuron berdasarkan fungsinya dapat dibedakan


sebagai berikut:
a. Neuron sensoris (neuron afferent)
Merupakan sel saraf yang berfungsi menerima
impuls saraf dari reseptor dan meneruskan ke sistem
saraf pusat.
b. Neuron motoris (neuron efferent)
Neuron yang berfungsi untuk meneruskan impuls
saraf dari sistem saraf pusat ke efektor.
c. Interneuron
Neuron yang menghubungkan antara neuron
sensoris dan neuron motoris.
4. Jaringan Ikat
Jaringan ikat berfungsi mengikat dan
menyokong jaringan lain. Jaringan ikat memiliki
kumpulan sel-sel yang jarang dan tersebar dalam
suatu matriks ekstraseluler. Matriks tersebut berupa
3. Jaringan Saraf serat atau cairan. Serat pada jaringan ikat terdiri atas
Jaringan saraf merupakan jaringan yang terdiri tiga jenis yaitu: serat kolagen, serat elastis, dan serat
atas sel-sel saraf (neuron). Fungsi jaringan saraf retikuler. Serat kolagen bersifat kaku, serat elastis
adalah menerima dan meneruskan impuls tersusun atas protein elastis dan lentur, adapun serat
(rangsang) dari satu bagian tubuh ke bagian yang retikuler tersusun atas protein kolagen yang
lain. Sel saraf terdiri atas badan sel dan dua atau membentuk anyaman yang menghubungkan
lebih penjuluran sitoplasma yang disebut dendrit jaringan ikat dengan jaringan sebelahnya.
dan akson.
Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya BAB 4
dibedakan menjadi jaringan ikat padat, jaringan ikat
longgar, jaringan adiposa, jaringan tulang rawan, SISTEM GERAK
jaringan tulang sejati, dan darah.
Fungsi jaringan ikat secara umum sebagai
berikut: Bergerak adalah salah satu ciri makhluk hidup.
Alat gerak tubuh manusia berupa sistem
a. Melekatkan satu jaringan dengan jaringan muskuloskeletal (otot dan rangka). Otot sebagai alat
yang lain. gerak aktif sedangkan tulang sebagai alat gerak
b. Membungkus organ-organ tubuh. pasif.
c. Mengisi rongga-rongga yang terdapat di
antara organ.
d. Memiliki fungsi pertahanan terhadap benda A. Rangka
asing dan mikroba. Rangka berfungsi dalam berbagai hal di
antaranya sebagai penyangga berdirinya tubuh,
tempat melekatnya ligamen, tempat pembentukan
sel darah (red marrow), dan sebagai pelindung
organ vital. Selain itu, rangka juga dapat berguna
sebagai penyimpanan mineral (kalium, fosfat) dan
lipid (yellow marron) serta pengubah arah gerak
dan kekuatan otot rangka saat bergerak.

1. Susunan Rangka b. Tulang Badan


a. Tulang Tengkorak Tulang badan atau truncus merupakan bagian
dari rangka aksial dan tergabung dengan tulang
Susunan rangka manusia dapat dibedakan menjadi
belakang. Tulang rusuk, tulang dada, gelang bahu,
tiga kelompok utama, yaitu tulang tengkorak, tulang
dan gelang panggul merupakan penyusun tulang
badan, dan tulang anggota gerak.
badan.
Tulang tengkorak merupakan bagian dari rangka
c. Tulang Anggota Gerak
aksial yang tersusun membujur sepanjang tulang
belakang. Tulang tengkorak terbagi menjadi dua Tulang anggota gerak merupakan bagian dari
bagian utama, yaitu kranium dan tulang wajah. rangka apendikular yang meliputi tulang anggota
gerak bagian atas (berhubungan dengan gelang
bahu) dan tulang anggota gerak bagian bawah
(berhubungan dengan gelang panggul).
2. Jenis Tulang
a. Tulang Menurut Bentuknya
 Ossa longa (tulang panjang), contoh: os
humerus.
 Ossa brevia (tulang pendek), contoh: os carpal.
 Ossa plana (tulang pipih), contoh: os parietalis.
 Ossa irregular (tulang tak beraturan), contoh: os
sphenoidale.
 Ossa pneumatica (tulang berongga udara),
contoh: os maxilla.
b. Tulang Menurut Matriksnya 3. Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi)
Osifikasi
1) Tulang Rawan (Kartilago)
Merupakan proses pembentukan tulang.
Berkembang dari mesenkim membentuk sel yang
Osifikasi dibedakan menjadi dua yaitu, osifikasi
disebut kondrosit Kondrosit menempati rongga
intramembran dan osifikasi endokondral.
kecil (lakuna) di dalam matriks dengan substansi
dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yang
bersifat basofilik. Kalsifikasi menyebabkan tulang
rawan tumbuh menjadi tulang (keras). Berdasarkan
jenis dan jumlah serat di dalam matriks, ada 3
macam tulang rawan yaitu, tulang rawan hialin,
tulang rawan elastin, dan fibrokartilago.
2) Tulang Keras (Osteon)
Tersusun atas saluran Havers (saraf, pembuluh Keterangan:
darah, aliran limfa), lamella (lempeng tulang yang
tersusun konsentris), lakuna (ruangan kecil yang 1. Leher tulang: terbentuk di sekitar kartilago
terdapat di antara lempengan-lempengan yang hialin.
mengandung sel tulang) dan kanalikuli atau 2. Kartilago di tengah diafisis mengalami
memancar diantara lakuna dan tempat difusi kalsifikasi.
makanan sampai ke osteon periosteum merupakan 3. Tulang spons mulai terbentuk.
membran vaskular fibrosa yang melapisi tulang 4. Diafisis memanjang dan terbentuk rongga
banyak mengandung pembuluh darah dan melekat medula bersamaan dengan osfikasi.
erat pada tulang. 5. Epifisis mengalami osifikasi. Sisa-sisa kartilago
hialin hanya ada di lempengan epifisis dan
persendian.

a) Osifikasi intramembran Macam-macam sendi diartrosis di antaranya:


terbentuk dari sel-sel mesenkim. Beberapa tulang 1. Sendi geser (gliding): pergerakannya berupa
tengkorak (frontal, parietal, temporal, dan oksipital), pergeseran antartulang. Contohnya sendi di
tulang wajah, pelvis, skapula, dan bagian dari antara os carpal dan os tarsal.
mandibula dibentuk melalui osifikasi intramembran. 2. Sendi engsel (hinge): memiliki satu poros (dua
arah). Pergerakannya berupa flexi
b. Osifikasi Endokondral
(pembengkokan sendi), extensi (pelurusan
Osifikasi endokondral terbentuk dari sel-sel sendi). Contohnya sendi di antara lutut, siku, dan
mesenkim yang berdiferensiasi menjadi tulang jari-jari.
keras. Proses osifikasi endokondral ini membentuk 3. Sendi putar (pivot): memiliki satu poros,
tulang panjang, ruas-ruas tulang belakang, dan pergerakannya berupa rotasi. Contohnya sendi
pelvis. antara tulang atlas (cervix-1) dengan tulang axis
(cervix-2), ketika menggelengkan kepala.
B. Persendian 4. Sendi elipsoid: pergerakannya berupa fleksi-
Persendian (artikulasi) adalah persambungan dan ekstensi. Contohnya pada pergelangan tangan.
pertemuan antara dua atau lebih tulang rangka. C. Otot
Berdasarkan fungsinya persendian dibedakan
menjadi tiga, yaitu: sinartrosis, amfiartrosis, dan Otot berfungsi sebagai pendukung utama gerak
diartrosis. Sinartrosis merupakan persendian yang pada tubuh. Otot skelet melekat pada tulang melalui
tidak dapat digerakkan sama sekali. Amfiartrosis tendon dengan melewati satu sendi. Jika otot
adalah persendian yang pergerakannya sangat berkontraksi, maka tulang bergerak mengitari
terbatas. Adapun diartrosis adalah persendian yang sumbu sendi. Satu otot mempunyai suatu aksi
gerakannya bebas. Berdasarkan strukturnya sendi tertentu untuk menggerakan bagian tertentu tubuh.
terbagi menjadi tiga, yaitu fibrosa, kartilago atau Kerja sama semua otot sebagai suatu sistem
tulang rawan, dan sinovial. menghasilkan semua gerakan tubuh yang
terkordinasi.
1. Gerak Otot
Suatu gerakan biasanya tidak dilakukan oleh satu
macam otot. Dalam melakukan gerakan itu otot-otot
ada yang bergerak saling mendukung ada juga yang
saling berlawanan. Gerak otot dapat dibedakan
sebagai berikut.
a. Gerak Sinergis
Terjadi jika sekelompok atau pasangan otot
2. Struktur Otot
berkontraksi ataupun berelaksasi dalam waktu yang
bersamaan dan mengakibatkan satu gerakan bagian Otot memiliki berkas otot yang merupakan
tubuh. Contohnya: otot-otot punggung dan otot-otot kumpulan dari serabut otot di dalam struktur otot
leher, otot pronator teres, (otot yang menyebabkan terdapat pita a yaitu bagian pita yang ditempati Mio
telapak tangan menengadah atau menelungkup). flamen tipis atau kantin dan mioflamen tebal atau
miosin pita 1 merupakan bagian pita yang hanya
b. Gerak Antagonis
ditempati Mio flamen tipis atau aktif zona H yaitu
Jika sebagian otot berkontraksi, maka otot bagian yang hanya ditempati oleh Mio flamen tebal
pasangannya akan berelaksasi. Contohnya: Ekstensi garis m Bagian yang menghubungkan antara
dan fleksi (meluruskan dan menekukan). Abduksi mioflamen tebal dan terletak di tengah zona H Cross
dan aduksi (menjauhi dan mendekati). Supinasi dan Bridge atau jembatan silang adalah bagian dari
pronasi (menengadah dan menelungkup). Depresi mioflame tebal atau kepala miosin yang mencuat
dan elevasi (ke arah bawah dan ke arah atas). keluar menuju Mio flamen tipis.
Protraksi (mendorong mandibula ke luar), dan
retraksi (menarik mandibula ke dalam).

3. Mekanisme Gerak Otot 3. Artritis: peradangan sendi terjadi karena infeksi


mikroorganisme atau deposit asam urat pada
Sewaktu otot berkontraksi, cross-bridge akan
sendi
melekat di reseptor yang terdapat pada aktin,
kemudian energi dilepaskan dan miofilamen tipis 4. Atrofi: pengecilan otot sehingga tidak dapat
bergeser. Zona H mengecil dari ke dua arah bahkan digunakan lagi untuk bergerak.
menghilang karena overlapping miofilamen tipis.
Garis Z saling mendekat (saling bergeser), dan otot 5. Tetanus: otot yang tegang terus-menerus yang
berkontraksi. Dalam keadaan istirahat tropomiosin disebabkan oleh racun bakteri Clostridium tetani.
menutupi reseptor cross-bridge. Jika kadar Ca 6. Kaku leher (stiff): terjadi karena gerak hentakan
dalam sitosol meningkat (terjadi ketika otot yang menyebabkan otot trapesius meradang.
terangsang). Ca++ berikatan dengan protein
troponin menyingkap atau mengangkat tropomiosin.
Reseptor cross- bridge terbuka kemudian berikatan
dengan reseptornya, dan terjadilah kontraksi.
D. Kelainan dan Gangguan pada Sistem Gerak
1. Riketsia: penyakit defisiensi vitamin D pada
anak-anak, menyebabkan kurangnya absorpsi
kalsium dari usus, menghambat proses
pembentukan tulang, matriks tulang menjadi
lunak karena kurang kalsium.
2. Osteoporosis: penurunan masa tulang,
pengurangan jaringan tulang yang disebabkan
karena penghancuran tulang melebihi proses
pembentukannya.
BAB 5 nutrien (glukosa, asam lemak, gliserol, asam amino,
vitamin, dan mineral), gas-gas (O, CO, N₂), dan
SISTEM PEREDARAN DARAH zat-zat organik lain (asam urat, urea, keratin).
Fungsi plasma darah adalah untuk mengedarkan
sari-sari makanan, mempertahankan keseimbangan
asam basa (buffer), serta mempertahankan tekanan
Sistem peredaran darah merupakan salah satu sistem
osmosis darah karena protein plasma dapat menarik
tubuh yang menyusun tubuh manusia. Salah satu
air dari cairan interstisial menuju pembuluh darah.
fungsi utamanya adalah mengangkut makanan dan
zat-zat sisa metabolisme tubuh. Pada prinsipnya, b. Sel Darah
sistem peredaran darah memiliki tiga komponen
pokok, yaitu darah, jantung, dan pembuluh darah. Sel darah diproduksi oleh yolk sac, limpa, hati,
sumsum tulang, dan kelenjar limfa sewaktu janin.
Adapun setelah dewasa, diproduksi oleh sumsum
merah (jaringan mieloid) dan jaringan limfatik.
A. Alat-Alat Peredaran Darah
1) Eritrosit
1. Darah
Eritrosit berbentuk bikonkaf, membrannya sangat
Darah tersusun dari plasma darah, sel darah, dan lentur sehingga bisa melipat sewaktu melewati
keping darah. Volume darah diperkirakan 8% dari kapiler yang diameternya lebih kecil. Eritrosit
berat badan seseorang. Darah memiliki sifat lebih dewasa tidak memiliki inti dan diisi oleh protein
kental dari air, berbau anyir, dan sedikit terasa asin. hemoglobin (Hb). Eritrosit berfungsi untuk
mengikat O, dan CO₂, serta berperan dalam sistem
a. Plasma darah
bufer darah. Pembentukan eritrosit 2
Plasma darah mengisi 55% dari komponen darah. (erythropoesis) terjadi di sumsum merah. Eritrosit
Terdiri atas air, zat-zat terlarut berupa protein dapat bertahan selama 3 bulan (120 hari).
plasma (albumin, globulin, protrombin, fibrinogen),

2. Leukosit C. Golongan Darah


Leukosit diproduksi di dalam jaringan meloid Golongan darah dikelompokan berdasarkan ada
dan jaringan limfatik leukosit berperan dalam tidaknya aglutinogen pada eritrosit (aglutinogen A,
fagositosis imunitas atau daya tahan tubuh spesifik B, dan AB). Secara alamiah, di dalam plasma darah
maupun daya tahan tubuh non spesifik leukosit terdapat antibodi atau aglutinin terhadap
dibagi menjadi granulosit dan agronulosit jumlah aglutinogen (aglutinin a, ẞ, dan aẞ). Antibodi atau
normal leukosit sekitar 4000 sampai 10.000 mm³. aglutinin a akan menggumpalkan aglutinogen A,
Jika leukosit memiliki jumlah Di Atas Normal maka dan aglutinin B akan menggumpalkan aglutinogen
disebut leukemia dan jika jumlah di bawah normal B. Aglutinin adalah zat protein darah yang dapat
disebut leukositopenia atau leukopenia usia leukosit menggumpalkan aglutinogen. Penggolongan darah
diperkirakan kurang lebih 2 hari jika terjadi infeksi sistem ABO dapat dilihat pada tabel berikut.
atau inflamasi leukosit hanya berusia beberapa jam
saja.
D. Transfusi Darah
3. Trombosit
Individu golongan darah O dapat mendonorkan
Trombosit berperan dalam proses pembekuan
darahnya secara universal karena golongan darah O
darah. Jumlah normal trombosit sekitar
tidak memiliki aglutinogen sehingga eritrosit donor
300.000/mm³. Usia trombosit kurang lebih 8 hari:
tidak akan digumpalkan oleh aglutinin resipien.
Individu golongan darah AB dapat menjadi resipien
universal karena golongan darah AB tidak
mengandung aglutinin sehingga tidak akan
mengaglutinasi eritrosit donor.
E. Sistem Rhesus 2. Jantung
Rhesus positif (Rh) akan memiliki aglutinogen Jantung terletak di antara paru-paru kanan dan
Rh (Aglutinogen D) pada permukaan eritrositnya. paru-paru kiri Jantung berfungsi untuk memompa
Adapun rhesus negatif (Rh) tidak memiliki darah keseluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung
aglutinogen Rh. Eritroblastosis fetalis akan terjadi melalui pembuluh darah jantung dibagi menjadi 4
apabila Ibu Rh dan Ayah Rh+ memiliki janin Rh. ruang Arteri atau serambi kanan ventrikel atau bilik
Antigen Rh janin akan memasuki peredaran darah kanan Atrium kiri dan ventrikel kiri dinding Atrium
ibu dan bereaksi memproduksi aglutinin (anti Rh). lebih tipis sedangkan dinding ventrikel lebih tebal
Atrium berfungsi memompa darah ke ventrikel dan
ventrikel berperan memompa darah keluar dari
jantung dinding ventrikel kiri lebih tebal
dibandingkan ventrikel kanan karena berfungsi
sebagai pemompa darah keseluruh tubuh ventrikel
kanan berfungsi mengantar darah ke paru-paru.

a. Kerja Jantung 3. Pembuluh Darah

Atrium kanan menerima darah kaya Co, dari a. Pembuluh Arteri


seluruh tubuh melalui vena cava superior dan vena
Arteri disebut juga pembuluh nadi merupakan
cava inferior, kemudian darah akan dialirkan ke
pembuluh yang mengalirkan darah meninggalkan
ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. Darah
jantung menuju kapiler. Berdinding tebal, disusun
dari ventrikel kanan selanjutnya dipompakan keluar
oleh tiga lapis yang terdiri atas tunica eksterna,
jantung menuju ke paru-paru untuk proses
tunica media, dan tunica intima.
pertukaran CO, dengan O. Darah yang sudah
dipenuhi O, dipompakan kembali ke jantung b. Pembuluh Vena
menuju ke atrium kiri, kemudian darah akan
Vena disebut juga sebagai pembuluh balik,
dialirkan ke ventrikel kiri melalui katup
berfungsi mengalirkan darah dari kapiler menuju
bikuspidalis. Tahap selanjutnya darah akan dialirkan
jantung. Terdiri atas tiga lapisan (seperti halnya
dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh melalui aorta.
arteri), tetapi tunika medianya lebih tipis. Memiliki
Katup jantung berperan menjaga darah bergerak
katup yang berfungsi menahan darah supaya tidak
maju ke satu arah. Katup akan menutup dengan
mengalir balik meninggalkan jantung.
cepat agar darah tidak berbalik ke arah yang
berlawanan. c. Kapiler
b. Saraf jantung Pembuluh darah terkecil dengan diameter kira-
kira sebesar sel darah merah yang berukuran 7,5
Jantung dapat melakukan fungsinya sebagai
mikron. Kapiler merupakan tempat pertukaran
pemompa darah dengan baik sebab jantung
nutrisi, udara, hormon, dan metabolit. Di dalam
memiliki tiga hal yaitu penghasil listrik sendiri yang
kapiler terdapat pembuluh darah mikroskopis kecil
otomatis konduksi listrik dan miokardium memiliki
antara arteri dan vena yang mendistribusikan darah
cara simpatis yang bekerja untuk mempercepat
kaya oksigen ke jaringan tubuh.
denyut jantung dan saraf parasimpatis yang bekerja
untuk memperlambat denyut jantung
d. Tekanan Darah C. Sistem Peredaran Getah Bening

Merupakan tekanan yang diberikan oleh darah Struktur pembuluh limfa mirip dengan vena
yang mengalir terhadap pembuluh darah (arteri, kecil, tetapi memiliki banyak katup. Pembuluh limfa
kapiler, dan vena). Umumnya dalam bidang medis, terletak di sela-sela otot, dan mempunyai cabang
tekanan darah ditujukan pada tekanan darah arteri halus yang bagian ujungnya terbuka. Melalui ujung
atau tekanan nadi (diukur dengan terbuka inilah, cairan jaringan masuk ke dalam
tensimeter/sphygmomanometer). Tekanan darah pembuluh limfa.
arteri normal orang dewasa: 120 mmHg sistol/80 Di sepanjang pembuluh limfa terdapat -
mmHg diastol. beberapa kelenjar limfa, terutama pada pangkal
B. Proses Peredaran Darah pada Manusia paha, ketiak, dan leher. Ketika tubuh terkena
infeksi, kelenjar limfa akan membengkak. Fungsi
Darah manusia beredar melalui pembuluh darah. kelenjar limfa untuk menghasilkan leukosit dan
Darah akan melewati jantung sebanyak dua kali menjaga agar tidak terjadi penjalaran infeksi lebih
sehingga peredaran darah manusia termasuk dalam lanjut.
peredaran darah ganda.
Cairan kelenjar limfa berasal dari darah yang
1. Peredaran darah kecil (sirkulasi paru-paru): keluar melalui dinding kapiler lalu masuk ke ruang
Darah dari ventrikel kanan pulmonalis atrium antarsel, dan kemudian masuk ke pembuluh halus
kiri. arteri pulmonalis paru-paru → vena yang disebut pembuluh getah bening (limfa). Dari
2. Peredaran darah besar (sirkulasi sistemik): Darah pembuluh limfa kecil, kemudian berkumpul pada
yang kaya O, dari ventrikel kiri seluruh tubuh pembuluh getah bening yang besar, dan yang
darah masuk ke vena cava (miskin O, kaya terakhir masuk ke vena subklavia. Bagian- bagian
CO₂)→ atrium kanan. pembuluh limfa utama terbentuk oleh dua pembuluh
besar yakni sebagai berikut.

1. Duktus limfatikus dekster (pembuluh limfa BAB 6


kanan)
Pembuluh ini terletak pada pembuluh balik di
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
bawah tulang selangka kanan merupakan tempat
muara dari semua cairan limfa yang berasal dari
kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan Tubuh membutuhkan energi untuk
kanan. menjalankan aktivitas hidup sehari-hari. Energi
tersebut terkandung di dalam makanan. Proses
2. Duktus toraksikus (pembuluh limfa dada) pembongkaran energi dari makanan disebut oksidasi
Pembuluh ini terletak pada pembuluh balik di biologis yang terjadi di dalam organel sel tepatnya
bawah tulang selangka kiri merupakan tempat mitokondria. Oleh karena itu, makanan harus
muara pembuluh lemak dari usus, mengumpulkan dicerna menjadi sari-sari makanan melalui proses
cairan limfa yang berasal dari bagian lain selain pencernaan makanan agar dapat sampai ke seluruh
yang telah disebutkan sebelumnya. sel.

D. Kelainan dan Penyakit A. Makanan

 Arteriosklerosis: Macam zat makanan yang diperlukan tubuh adalah


 Aterosklerosis: sebagai berikut:
 Talasemia: 1. Karbohidrat
 Anemia: 2. Vitamin
 Hemofilia: 3. Protein
 Eritroblastosis 4. Mineral
5. Lemak
6. Air
Makanan tersebut disajikan dengan menu 1) Gigi
sehat dan gizi seimbang artinya sesuai porsi yang
Gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan
diperlukan tubuh, tidak kekurangan, ataupun
gigi geraham. Tidak seperti tulang, gigi yang patah
berlebihan. Kita dapat menghitung keperluan akan
tidak dapat disambung lagi karena gigi merupakan
makanan agar berat badan ideal dengan menghitung
struktur yang mati. Gigi berlubang tidak akan terasa
BMR (Basal Metabolism Rate). Kita juga dapat
sakit sampai lubang tersebut mencapai pulpa gigi,
menghitung apakah berat badan kita termasuk ideal
karena di bagian ini terdapat saraf dan pembuluh
atau obesitas dengan menghitung BMI (Body Mass
darah.
Index) yakni sebagai berikut.
2) Kelenjar Ludah
Terdiri atas glandula parotis (bawah telinga),
glandula sublingualis (bawah lidah), dan glandula
submandibularis (bawah rahang bawah). Ludah
berbentuk cair atau lendir dengan komposisi: air,
ion anorganik, protein mukus (lendir), dan enzim
amilase (ptialin). Ludah berfungsi membasahi
makanan untuk memudahkan penelanan dan
pencernaan makanan secara kimiawi dengan pH
B. Proses Pencernaan Makanan pada Manusia netral.

1. Proses Pencernaan Makanan 3) Lidah

a. Rongga Mulut Berfungsi membolak-balikkan makanan dan


Di dalam rongga mulut, makanan dikunyah dan membantu penelanan.
dihancurkan oleh gigi, dibantu oleh lidah. Dalam
rongga mulut juga ada enzim yang membantu
pencernaan yaitu enzim amilase atau ptialin.

4) Faring d. Usus Halus


Pertemuan saluran pencernaan (antara rongga Usus halus terdiri atas duodenum, jejunum, dan
mulut dan kerongkongan) dengan saluran ileum. Usus halus berfungsi sebagai tempat
pernapasan (antara rongga hidung dan pencernaan kimia dan tempat penyerapan sari-sari
tenggorokan). Terdapat epiglotis yang akan makanan. Makanan masuk ke usus halus dan
menutup jalan napas apabila kita sedang makan. merangsang dinding sel duodenum untuk
mensekresikan hormon sekretin di dalam
b. kerongkongan duodenum. Lemak akan diemulsikan oleh cairan
Setelah dicerna di dalam mulut, makanan akan empedu yang berasal dari hati. Beberapa zat akan
masuk ke dalam kerongkongan. Makanan diubah ke bentuk lain dan diedarkan ke seluruh
didorong oleh otot kerongkongan menuju tubuh. Adapun asam lemak dan gliserol diangkut
lambung. Gerakan otot ini disebut gerak melalui pembuluh limfa atau pembuluh kill (getah
peristaltik. Makanan di kerongkongan berbentuk bening). Usus penyerapan atau ileum adalah
bulat yang disebut dengan bolus. bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, ileum ini memiliki panjang
c. Lambung sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan
Lambung menghancurkan atau mencerna makanan jejunum.
yang ditelan. Makanan di lambung dicampur e. Usus Besar
dengan enzim enzim pencernaan, seperti pepsin,
renin, dan HCl menjadi kim. Protein musin Usus besar atau kolon berfungsi menyerap air dari
berperan untuk melicinkan makanan. Hormon feses. Pada mamalia, kolon terdiri atas kolon
gastrin merangsang pengeluaran pepsinogen dan menanjak (ascending), kolon melintang
merangsang HCI. (transverse), kolon menurun (descending), kolon
sigmoid, dan rektum.
f. Rektum dan Anus dibagi dalam 4 ruang yaitu retikulum dan Adapun
proses pencernaannya sebagai berikut:
Rektum adalah organ terakhir dari usus besar
yang berakhir di anus, berfungsi sebagai tempat 1. Mulut →pencernaan mekanik.
penyimpanan sementara feses. Dinding rektum akan
2. Kerongkongan → jalur pencernaan mekanik.
mengembang jika terjadi penumpukan material di
dalam rektum dan akan memicu sistem saraf yang 3. Rumen → gudang sementara fermentasi,
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi.
Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan 4. Kembali ke mulut → pengunyahan kembali
dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air 5. Retikulum → pembentukan gumpalan makanan.
akan kembali dilakukan dan terjadi pengerasan feses
(konstipasi). 6. Omasum → terdapat kelenjar, enzim pencernaan.

Anus adalah sebuah bukaan dari rektum ke 7. Abomasum → sebagai lambung yang sebenarnya,
lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan terjadi pencernaan kimia.
anus diatur oleh otot sphincter. Feses dibuang dari 8. Usus halus → penyerapan.
tubuh melalui proses defekasi yang merupakan
fungsi utama anus. 9. Usus besar → pembusukan.

D. sistem pencernaan pada ruminansia 10. Rektum → defekasi.

Pada ruminansia makanannya berubah rumput


yang selalu dikunyah Hal ini dilakukan karena
sulitnya mencerna selulosa yang terkandung di
dalam rumput ruminansia juga memerlukan enzim
khusus untuk memecah selulosa yaitu enzim
selulase hanya diproduksi oleh bakteri atau siliata
yang ada di rumen hewan ruminansia misalnya sapi
rumen merupakan salah satu bagian dari lambung
yang

Bab 7 b. Faring

Faring merupakan tempat terjadinya persimpangan


Sistem pernapasan
antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
Di bawah faring terdapat laring (pangkal batang
tenggorok). Pada bagian laring terdapat glotis dan
A. Pernapasan pada Manusia pita suara.
Pernapasan adalah proses pengambilan dan C. Laring
pengeluaran udara yang diperlukan untuk oksidasi
bahan makanan sehingga menghasilkan energi Fungsi utama laring adalah untuk pembentukan
(respirasi). Respirasi melibatkan reaksi enzimatik. Enzim suara, melindungi saluran napas dari benda asing,
yang memegang peranan penting dalam reaksi tersebut dan menghubungkan faring dan trakea. Laring
adalah sitokrom (enzim pernapasan). sering disebut sebagai kotak suara, terdiri atas
epiglotis, glotis, kartilago, dan pita suara.
1. Struktur dan Fungsi Alat Pernapasan
a) Rongga Hidung d. Trakea
Rongga hidung merupakan tempat masuknya
Trakea merupakan tabung berdinding tipis yang
udara pernapasan. Pada bagian ini terdapat
terletak mulai dari dasar laring Tersusun dari tiga
rambut halus dan selaput lendir. Rongga hidung
lapis dinding trakea yaitu lapisan luar terdiri atas
terdiri atas vestibulum, ujung saraf penciuman,
jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos
dan daerah pernapasan. Rongga hidung termasuk
alat pernapasan pada manusia paling luar dan
dan cincin tulang rawan, dan lapisan terdalam terdiri
merupakan alat pernapasan paling awal. Di dalam atas jaringan epitel bersilia.
rongga hidung terdapat konka yang mempunyai e. Bronkus
banyak kapiler darah yang berfungsi
mempertahankan kelembapan dan Bronkus merupakan penghubung antara paru-paru
menghangatkan udara yang masuk. dan trakea. Trakea terbagi menjadi bronkus lobaris
kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2
bronkus).
f. Alveoli Proses disfusi pada respirasi terjadi melalui dua
tahap, yaitu pada saat respirasi eksternal dan
Bronkiolus bermuara pada alveoli (tunggal:
respirasi internal.
alveolus), struktur berbentuk bola- bola mungil
yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah.
 Euglenophyta  Pernapasan eksternal merupakan pertukaran O,
Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dari udara dengan CO, dari kapiler darah dalam
dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas alveolus. Di dalam kapiler darah, O, kemudian
satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah akan diikat oleh hemoglobin. Proses pengikatan
hampir langsung bersentuhan dengan udara. Pada O₂ oleh hemoglobin melalui reaksi: Hb, +
alveolus terdapat banyak kapiler darah sehingga di 40₂→ 4HbO2 internal, yaitu proses pertukaran
daerah ni terjadi pertukaran O, dan CO₂. O₂ dan CO₂ dari kapiler 2
2. Mekanisme Pernapasan Pada Manusia  Pernapasan darah ke sel-sel tubuh. Pada
pernapasan internal, O, yang sudah terikat
a.Ventilasi hemoglobin dalam bentuk oksihemoglobin
diangkut menuju sel. Hemoglobin dalam darah
Merupakan proses pertukaran udara antara atmosfer
berfungsi mengikat dan melepaskan oksigen.
dan alveoli. Proses ini terdiri atas inspirasi
(masuknya udara ke paru-paru) dan ekspirasi 3. Volume Udara Pernapasan
(keluarnya udara dari paru-paru).
Cara bernapas seseorang berpengaruh pada
b.Difusi jumlah udara yang keluar masuk paru-paru. Dalam
kondisi normal dan sedang tidak bekerja, udara
Difusi merupakan proses pertukaran gas antara
yang masuk dan udara yang keluar paru-paru terjadi
alveoli dan darah pada kapiler paru-paru. Proses
secara teratur, yaitu sebanyak 500 mL.. Udara ini
difusi terjadi karena perbedaan tekanan. Gas
dinamakan udara pernapasan (volume tidal). Jika
berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
seseorang merasa kaget, akan terjadi inspirasi
Pada saat difusi terjadi proses pertukaran oksigen
dan karbon dioksida. maksimal sampai sebanyak 1.500 ml. Udara ini
dinamakan udara komplementer.

Setelah inspirasi maksimal, terjadi pula a. Asma adalah kelainan penyumbatan saluran
ekspirasi maksimal. Udara yang keluar yaitu pernapasan yang disebabkan oleh alergi seperti
sebanyak 1.500 mL dan disebut udara suplementer. debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat
Hal ini tidak akan menyebabkan udara dalam paru- diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika
paru menjadi hilang. Proses ekspirasi maksimal suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin.
akan meninggalkan udara yang tersisa sebanyak
b. Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif
1.000 mL. Udara ini dinamakan udara residu.
kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa udara (alveoli) di paru-paru.
jumlah total dari udara pernapasan (500 mL), udara
c. TBC adalah penyakit paru-paru yang disebabkan
komplementer (1.500 mL), dan udara suplementer
oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut
(1.500 mL) adalah 3.500 mL. Total udara ini
menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus.
dinamakan kapasitas vital paru-paru. Jika volume
Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin
vital ditambah dengan udara residu (1.000 mL),
luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati.
akan dihasilkan kapasitas total paru-paru (4.500
mL). Kapasitas paru-paru pada manusia dapat B. Sistem Pernapasan pada Hewan
diukur menggunakan spirometer.
Hewan mempunyai sistem pernapasan yang
berbeda-beda, disesuaikan dengan struktur tubuh
dan tempat hidupnya.
4. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan
1. Pernapasan pada Protozoa
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
manusia dapat disebabkan adanya kelainan pada Amoeba tidak mempunyai alat pernapasan khusus,
saluran pernapasan, gangguan pada dinding alveolus proses pernapasannya dilakukan secara difusi
karena infeksi bakteri, dan terjadinya gangguan melalui seluruh permukaan tubuhnya.
pada sistem peredaran darah. Berikut merupakan
contoh dari kelainan dan penyakit pada sistem
pernapasan.
2. Pernapasan pada Cacing BAB 8
Cacing melakukan pernapasan dengan melakukan
pertukaran gas melalui permukaan tubuhnya.
SISTEM EKSKRESI
Oksigen yang berdifusi melalui seluruh permukaan
tubuhnya akan beredar ke seluruh jaringan tubuh
melalui kulit dan masuk ke dalam peredaran darah. A. SISTEM EKSKRESI MANUSIA
3. Pernapasan pada Serangga Ekskresi adalah proses pembebasan sisa-sisa
metabolisme dari dalam tubuh.
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus
berupa sistem trakea. Sistem trakea ini berfungsi 1. Alat-alat Ekskresi
mengangkut dan mengedarkan oksigen ke seluruh
Alat-alat ekskresi pada manusia beserta zat yang
tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan karbon
dikeluarkannya adalah sebagai berikut.
dioksida dari tubuh. Udara masuk melalui stigma,
kemudian ke pembuluh trakea. Udara dikeluarkan a. Paru-paru mengekskresikan CO, (karbon
juga melalui stigma. dioksida) dan H,O (uap air).
b. Hati mengekskresikan empedu.
4. Pernapasan pada Ikan
c. Kulit mengekskresikan keringat, minyak, dan
Ikan hidup di air sehingga alat pernapasannya garam-garam mineral.
berupa insang. Ikan bernapas dengan cara membuka d. Ginjal mengekskresikan urin.
dan menutup mulut yang bergantian dengan
2. Proses Pembentukan Urin
membuka dan menutup insang.
Proses pembentukan urin di dalam ginjal dibedakan
5. Pernapasan pada Burung
menjadi tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan),
Pada pernapasan burung ketika inspirasi dan reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi
ekspirasi udara memasuki paru- paru. Alat (pengumpulan).
pernapasan burung adalah dua pasang lubang
hidung, celah tekak, trakea, dan sepasang paru-paru.

a. Filtrasi (Penyaringan) 3. Kelainan dan Gangguan pada Ginjal


Filtrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus. Beberapa kelainan dan gangguan pada ginjal,
Hasil filtrasi disebut filtrat glomerulus (urin primer). yaitu:
b. Reabsorpsi (Penyerapan Kembali) a. Nefritis; kerusakan glomerulus akibat alergi
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus racun bakteri Streptococcus. Nefritis menyebabkan
proksimal, lengkung Henle, dan sebagian tubulus seseorang menderita uremia (masuknya kembali
kontortus distal. Reabsorpsi terjadi secara transpor asam urin dan urea ke pembuluh darah) dan oedema
aktif dan transpor pasif. Zat-zat yang direabsorpsi (penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air
antara lain air, glukosa, asam amino, ion-ion (Na+, terganggu).
K+, Ca2+, Cl-, HCO,, dan HbO2), dan sebagian b. Batu ginjal; adanya pengendapan garam kalsium
urea. Hasil reabsorpsi adalah urin sekunder. di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantong
c. Augmentasi (Pengumpulan) kemih.

Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan c. Albuminuria; ditemukanya albumin pada urin
turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus dan merupakan ciri adanya kerusakan pada
pengumpul masih terjadi penyerapan Na, Cl, dan membran kapsul endotelium.
urea sehingga terbentuk urin sesungguhnya. Urin d. Glikosuria; ditemukannya glukosa pada urin dan
dari tubulus pengumpul dibawa ke pelvis renalis, menunjukkan adanya kerusakan pada tabung ginjal.
kemudian mengalir melalui ureter menuju vesika
urinaria (kantong kemih) yang berfungsi sebagai e. Hematuria; ditemukannya sel darah merah
tempat menyimpan urin sementara. dalam urin disebabkan terjadinya peradangan pada
organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu
Banyak-sedikitnya urin seseorang yang ginjal.
dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh zat- zat
diuretik (seperti teh, kopi, dan alkohol), suhu, f. Ketosis; ditemukannya senyawa keton di dalam
volume larutan, dan emosi. darah.
g. Diabetes melitus; penyakit yang disebabkan d. Sistem Ekskresi pada Annelida
pankreas tidak menghasilkan atau hanya
Salah satu contoh hewan yang termasuk Annelida
menghasilkan sedikit sekali insulin.
adalah cacing tanah. Cacing tanah memiliki alat
h. Diabetes insipidus; penyakit yang disebabkan ekskresi berupa sepasang metanefridium.
kekurangan hormon ADH sehingga penderita
e. Sistem Ekskresi pada Insekta
mengeluarkan urin terlalu banyak.
Insekta memiliki alat ekskresi berupa pembuluh
B. SISTEM EKSKRESI HEWAN
Malpighi yang melekat pada ujung anterior usus
1. Ekskresi pada Invertebrata belakang.
a. Sistem Ekskresi pada Protozoa 2. Sistem Ekskresi pada Vertebrata
Protozoa mempunyai organel yaitu vakuola Alat ekskresi utama pada vertebrata adalah ginjal.
berdenyut. Pengeluaran sisa-sisa metabolismenya Struktur ginjal paling primitif adalah akrinefros atau
dilakukan melalui membran sel secara difusi. holonefros.
b. Sistem Ekskresi pada Coelenterata dan Pada prinsipnya terdapat tiga tipe ginjal, yaitu
Porifera pronefros, mesonefros, dan metanefros.
Pengeluaran sisa-sisa metabolisme pada a. Sistem Ekskresi pada Ikan
Coelenterata dan Porifera berlangsung secara difusi
dari sel tubuh ke epidermis, kemudian ke Alat ekskresi pada ikan adalah ginjal mesonefros,
lingkungannya yang berair. ekskretnya berupa amonia.

C. Sistem Ekskresi pada Cacing Pipih b. Sistem Ekskresi pada Amfibi

Pengeluaran sisa metabolismenya dilakukan oleh Alat ekskresi pada amfibi adalah ginjal mesonefros,
selenosit (sel api). ekskretnya berupa asam urat encer.

c. Sistem Ekskresi pada Reptil Bab 9


Alat ekskresi reptil adalah ginjal metanefros,
SISTEM KOORDINASI
ekskretnya berupa asam urat yang berbentuk bubur
(pasta) dan berwarna putih bercampur feses.
d. Sistem Ekskresi pada Burung Tubuh manusia dilengkapi dengan tiga sistem
Alat ekskresi burung adalah ginjal metanefros, regulasi yang terdiri dari sistem saraf, sistem dan
ekskretnya berupa asam urat berbentuk kristal alat indra. mon
bercampur feses. A. SISTEM SARAF
1. Sel Saraf (Neuron)
Neuron adalah kesatuan struktural dan
fungsional sistem saraf, tersusun atas badan sel
saraf, serabut-serabut saraf, dan selubung-
selubungnya. Badan sel mengandung inti sel dan di
dalam inti sel terdapat satu anak inti besar yang
kaya akan RNA dan sitoplasma (neuroplasma).
Serabut sel saraf dibedakan menjadi dua macam,
yaitu dendrit dan akson. Dendrit merupakan serabut
saraf yang pendek dan umumnya bercabang-cabang,
berfungsi untuk menerima impuls (rangsang) yang
datang dari ujung akson neuron lain dan dibawa ke
badan sel saraf. Sedangkan akson merupakan
serabut saraf yang panjang dan umumnya tidak
bercabang, berfungsi untuk meneruskan impuls dari
badan sel saraf ke kelenjar dan serabut- serabut otot.
Neuron dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan
struktur dan fungsinya, yaitu neuron sensori,
interneuron (neuron intermediet), dan neuron motor.
a. Neuron Sensori
Struktur: aksonnya pendek, sedangkan dendritnya
panjang.

Fungsi: membawa impuls ke sistem saraf pusat.


b. Interneuron (Neuron Intermediet)
Struktur: aksonnya ada yang pendek, ada yang
panjang, sedangkan dendritnya pendek. Fungsi
menerima impuls dari neuron sensori atau neuron
intermediet lainnya.
c. Neuron Motor
Struktur: aksonnya panjang, sedangkan dendritnya
pendek.
Fungsi: membawa/meneruskan impuls dari sistem
saraf pusat ke efektor.
Impuls (rangsangan) yang diterima oleh neuron
sensori dihantarkan melalui dua jalur yaitu melalui
sel saraf atau sinapsis. Sinapsis adalah titik
pertemuan antara ujung neuron yang sat dengan
yang lainnya.

Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis, c. Alat Indra


memacu pertumbuhan, reproduksi, metabolisme,
1. Kulit
dan tingkah laku.
Permukaan Kulit merupakan reseptor yang mendekati
1. Macam-macam Hormon
sentuhan sel rambut pada kulit merupakan mekanik
Macam-macam kelenjar, hormon yang dihasilkan reseptor yang mendeteksi gerakan contoh beberapa
dan fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut ini. bagian kulit dengan tipe reseptornya sebagai berikut

a. Korpus meisner reseptor rangsangan berupa


sentuhan
b. korpus paccini reseptor rangsangan berupa
tekanan
c. korpus ruffini reseptor rangsangan berupa
panas korpus krause reseptor rangsangan
berupa dingin ujung saraf tanpa selaput
reseptor rangsangan berupa rasa sakit

2. mata
Mata merupakan indra reseptor yang menerima
rangsangan elektromagnetik berupa cahaya tampak
bata tersusun atas sejumlah sel reseptor cahaya dinding
bola mata terdiri atas tiga bagian yaitu sklera koroid dan
retina

3. Organ pendengaran manusia adalah telinga secara


garis besar telinga dibedakan menjadi tiga bagian yaitu
telinga bagian luar yang terdiri atas daun telinga dan
saluran auditorik pengumpul
dan penyuara suara dan Membran timpani yang Bab 10Reflek
2. Gerak
membatasi telinga bagian tengah dengan telinga luar
pada bagian tengah telinga terdapat tiga osikel yang Sistem
Gerak reflek reproduksi
disebabkan manusiatertentu
oleh rangsangan
berfungsi menghantarkan getaran yaitu maleus tapes yang umumnya mengejutkan atau menyakitkan.
dan inces telinga bagian dalam terdapat jendela oval Urutan perjalanan gerak reflek:
saluran eustachius koklea saluran semisirkuler dan Reproduksi –adalah kemampuan organisme untuk
Rangsangan reseptor – neuron sensori – sumsum
saraf auditoris menghasilkan
tulang belakangorganisme baru –yang
– neuron motor sifatnya ana
efektor.
4. hidung persis dengan induknya atau merupakan
3. susunan sistemsifat
penggabungan sarafdari kedua induknya. Oleh
Organ penciuman berada di hidung Serabut saraf karya reproduksi dilakukan oleh semua
Skema susunan sistem saraf antara lain: organisme
yang berhubungan dengan penciuman adalah untuk menjaga supaya jenisnya tidak punah.
serabut olfaktori yang berfungsi mendeteksi
rangsangan zat kimia dan bentuk gas A. ORGAN REPRODUKSI MANUSIA

5. lidah Manusia hanya melakukan reproduksi seksual. Pada


reproduksi seksual dilibatkan organ reproduksi
Lidah merupakan organ pengecap yang mendeteksi (kelamin) penghasil sel kelamin. Organ reproduksi
zat kimia tertentu yang terbentuk larutan organ pria dan organ reproduksi wanita sudah terpisah.
pengecap saling berhubungan dengan indra
penciuman permukaan lidah dilapisi oleh selaput 1. Organ Reproduksi Pria
lendir atau membran mukosa dan papila Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi
B. SISTEM
luar dan organHORMON
reproduksi dalam. Organ reproduksi
luar terdiri atas penis dan skrotum. Sedangkan organ
Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh
reproduksi dalam terdiri atas testis, saluran kelamin
suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah.
(epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra),
Kelenjar yang menghasilkan hormon tidak
dan kelenjar kelamin (vesikula seminalis, kelenjar
mempunyai saluran khusus atau saluran keluar
prostat, kelenjar bulbouretra atau kelenjar Cowper).
sehingga disebut kelenjar buntu atau kelenjar
endokrin.

2. Organ Reproduksi Wanita Dua ovarium wanita usia subur dapat


Organ reproduksi wanita terdiri atas organ reproduksi menghasilkan masing-masing satu ovum, dan satu
luar dan organ reproduksi dalam. Organ reproduksi luar ovarium melepaskan satu gamet yang matang
terdiri atas vulva dan labium. Sedangkan organ setiap 28 hari. Siklus dihasilkan dan dilepaskannya
reproduksi dalam terdiri atas ovarium (indung telur) dan ovum matang disebut siklus menstruasi.
saluran kelamin. Saluran kelamin terdiri atas saluran
telur (tuba falopii), rahim (uterus), dan vagina (liang Siklus menstruasi dibedakan menjadi 4 fase yaitu:
peranakan).
a. Fase menstrusi; berlangsung ±3-5 hari. Hormon
C. MENSTRUASI, KEHAMILAN, DAN KELAHIRAN yang berperan pada fase ini adalah estrogen dan
progesteron.
1. Menstruasi b. Fase praovulasi; berlangsung dari hari ±6-13.
Hormon yang berperan pada fase ini adalah
Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum
FSH dan LH.
yang tidak dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang
c. Fase ovulasi; umumnya terjadi pada hari ke-14.
terjadi secara periodik. Peristiwa menstruasi pada
Hormon yang berperan pada fase ini adalah LH.
seorang wanita dewasa, sehat, dan tidak hamil dapat
d. Fase pascaovulasi; umumnya berlangsung dari
terjadi setiap sebulan sekali secara teratur.
hari ke-15-28. Hormon yang berperan pada fase
Menjelang menstruasi seorang wanita biasanya
ini adalah LH.
mengalami kondisi yang tidak nyaman disebut Pre-
menstrual syndrome (PMS) yang ditandai dengan
terjadinya perubahan emosi seperti mudah marah,
2. Kehamilan
depresi, dan sulit tidur; timbulnya gangguan
Kehamilan adalah serangkaian proses perubahan
pencernaan seperti mual, muntah, dan sulit buang air pada jaringan atau organ tubuh seorang wanita
besar; terjadinya peningkatan berat badan; timbulnya akibat perkembangan janin di dalam uterus.
jerawat; serta pusing. Periode ini ini dimulai dari proses pembuahan
pada saluran n kelamin, melekatnya enbrio pada 1) trimester I; periode ini merupakan periode 3 bulan
endometrium, sampai terjadinya proses kelahiran pertama yang berlangsung pada saat usia kehamilan
bayi. 0-12 minggu. Pada periode ini terjadi awal
pembentukan organ- organ tubuh janin.
a. Tanda Kehamilan: 2) Trimester II; periode ini merupakan periode ketika
Beberapa hal yang dapat digunakan sebagai tanda kehamilan berusia 12-28 minggu.
kehamilan adalah sebagai berikut. Pada periode ini organ-organ tubuh janin telah
terbentuk secara lengkap meskipun belum
1) Darah dan urine pada perempuan yang hamil sempurna.
mengandung hormon HCG (Human Chorionic Trimester III; periode ini merupakan periode ketika
Gonadotropin) yang merangsang aktivitas ovarium kehamilan berusia 28 42 minggu. Pada periode ini
dan pembentukan plasenta. terjadi penyempurnaan organ tubuh janin.
Pada saat usia kehamilan 16 minggu, di dalam rahim
2) Tidak mengalami menstruasi.
ibu terbentuk plasenta. Plasenta berbentuk bulat
3) Timbulnya rasa mual dan muntah pada pagi hari dengan diameternya sekitar 15-20 cm dan tebalnya
(terutama) pada bulan pertama kehamilan. sekitar 25 cm. Plasenta dilengkapi oleh tali pusat
yang panjangnya sekitar 50 cm, berfungsi sebagai
4) Mengidam, penghubung antara sistem peredaran darah ibu
5) Peningkatan frekuensi buang air kecil akibat dengan sistem peredaran darah janin.
tertekannya kandung kencing oleh rahim yang Selain plasenta, ditemukan juga air ketuban.
membesar. Beberapa komponen air ketuban adalah air, garam
anorganik, lemak, dan rambut halus janin. Air
6) Payudara membesar. ketuban mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
melindungi janin dari benturan, menjaga temperatur
b. Periode Kehamilan
tubuh janin, memberi ruang gerak janin agar dapat
Masa kehamilan dapat dibagi dalam tiga periode, bergerak secara bebas, dan melancarkan proses
yaitu trimester I, II, dan III. persalinan.

c. Hormon-hormon yang Berperan Selama Masa b. Hormon prostaglandin; berfungsi untuk


Kehamilan mengatasi pengaruh hormon progesteron.

Hormon-hormon yang berperan penting selama c. Hormon relaksin; berfungsi mempengaruhi


masa kehamilan adalah sebagai berikut. perenggangan (fleksibilitas) otot pada sinfisis pubis
untuk memudahkan kelahiran.
1) Estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini
diproduksi oleh korpus luteum sampai kehamilan d. Hormon oksitosin; mempengaruhi kontraksi
bulan ke-3 dan ke-4. Fungsi korpus luteum secara dinding uterus.
berangsur-angsur digantikan oleh plasenta.
D. PENGATURAN KELAHIRAN
2) Prolaktin; yaitu hormon yang merangsang kerja (KELUARGA BERENCANA)
kelenjar susu untuk memproduksi susu dan pada
Keluarga Berencana (KB) adalah cara pengaturan
saat dibutuhkan siap berfungsi.
kelahiran atau kesuburan yang bertujuan untuk
3) Hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin). mencapai keluarga sehat, baik fisik, mental, maupun
Hormon ini terdapat pada urine sehingga digunakan sosial-ekonomi. KB juga bertujuan untuk
untuk tes kehamilan. mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. KB
dilaksanakan melalui metode kontrasepsi yang
3. Kelahiran bersifat sementara dan permanen.
Setelah mengalami masa kehamilan sekitar 40
minggu, ibu hamil kemudian menjalani proses
kelahiran (persalinan) untuk mengeluarkan janin
yang dikandungnya. Pada proses kelahiran, hormon
yang berperan penting adalah sebagai berikut.
a. Hormon estrogen; berfungsi untuk mengatasi
pengaruh hormon progesteron yang menghambat
kontraksi dinding rahim.
E. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM BAB 11
REPRODUKSI MANUSIA

Beberapa kelainan dan penyakit yang terjadi pada


SISTEM KEKEBALAN TUBUH
sistem reproduksi manusia adalah sebagai berikut.

1. Kehamilan di luar kandungan terjadi karena janin


Dalam keadaan normal, tubuh manusia
tumbuh di luar rahim, misalnya di tuba falopii, serviks,
mengatur pertumbuhan dan metabolisme sel supaya
atau di peritoneum.
hanya sel normal saja yang tumbuh dan
2. Tumor payudara dapat bersifat jinak, yaitu hanya berkembang, sedangkan sel yang tidak normal (sel
berupa benjolan kenyal yang dapat dihilangkan melalui asing) kan dihancurkan. Sistem yang mengatur hal
operasi, akan tetapi dapat bersifat ganas apabila sudah tersebut dinamakan sistem kekebalan tubuh.
menjadi kanker payudara.
Fungsi utama sistem kekebalan adalah
3. Vulvovaginitis yaitu peradangan pada vulva dan mengenali setiap benda asing yang masuk ke dalam
vagina yang sering menimbulkan gejala keputihan, yaitu ubuh (antigen) serta menghancurkannya. Sel yang
keluarnya cairan putih kehijauan dari vagina. bertanggung jawab dalam respons terhadap antigen
4. Impoten adalah ketidakmampuan ereksi atau adalah beberapa sel darah putih. Apabila tubuh
mempertahankan ereksi penis pada hubungan kelamin terinfeksi suatu antigen maka sel darah putih akan
yang normal. menghasilkan respons kebal dengan memproduksi
zat antibodi Zat antibodi merupakan senyawa
5. Gonorrhoea adalah penyakit infeksi akut yang protein sederhana (globulin) yang masuk ke plasma
menyerang selaput lendir dari uretra yang disebabkan darah dan bertindak sebagai mekanisme pertahanan.
oleh bakteri Neissheria gonorrhoea.
A. CIRI-CIRI RESPONS KEBAL
Respon kebal mempunyai tiga ciri yang khas,
yaitu kekhususan, pengenalan terhadap antigen,
dan daya ingatan.

Kekhususan artinya setiap zat anti yang SEL-SEL SISTEM KEKEBALAN


dihasilkan oleh tubuh (antibodi) hanya mampu
Seluruh sel darah termasuk lima macam sel
untuk melawan kuman tertentu saja. Contohnya
darah putih dihasilkan oleh sel batang yang terdapat
orang yang sudah terkena campak maka di dalam
di dalam sumsum tulang belakang. Peran utama
tubuhnya akan mengandung antibodi campak.
imunitas dilakukan oleh limfosit dan monosit yang
Apabila suatu hari orang itu terkena cacar, maka
akan berkembang menjadi makrofag.
antibodi campak tidak bisa menghancurkan virus
cacar tersebut. Jadi, dengan kata lain dapat Limfosit ada dua macam yaitu T-limfosit dan
disimpulkan bahwa respons tubuh untuk campak B-limfosit. Umumnya limfosit di dalam tubuh
hanya khusus untuk campak, tidak bisa untuk cacar terdiri atas satu macam limfosit.
ataupun kuman lainnya.
T-limfosit memulai hidupnya di dalam sumsum
Pengenalan terhadap antigen merupakan ciri tulang dan segera akan meninggalkannya untuk
khusus yang dimiliki sistem kekebalan tubuh. Hasil masuk ke aliran darah menuju timus, kemudian
penelitian menunjukkan bahwa tubuh memiliki mengalami diferensiasi dan segera melakukan
kemampuan untuk membedakan setiap antigen yang kerjanya. Imunitas ini termasuk golongan imunitas
masuk ke tubuh. sel.
Sel tubuh juga memiliki kemampuan untuk B-limfosit diproduksi dan matang di dalam
mengingat antigen yang pernah menginfeksinya. Sel sumsum tulang, kemudian meninggalkan sumsum
ini disebut sel memori. Tubuh dapat membedakan tulang menuju ke busa Fabricius (organ limfoid
setiap antigen yang masuk, kemudian menghasilkan yang terdapat di saluran pencernaan). Kemudian
respons kebal yang berbeda. akan berubah menjadi sel plasma yang akan
membentuk imunoglobin. Imunitas ini termasuk
Respons kebal dilakukan oleh sel hidup melalui
golongan imunitas humoral.
dua mekanisme yaitu melalui daya fagositosis dan
pembentukan zat antibodi. Daya fagositosis Bentuk-bentuk imunitas, yaitu autoimunitas,
dilakukan oleh sel-sel fagosit dan sel makrofag, heteroimunitas, dan isoimunitas.
leukosit, dan monosit yang dapat menghancurkan
kuman penyakit yang masuk ke tubuh.
C. DAYA TAHAN TUBUH DAN IMUNISASI Daya tahan tubuh spesifik (imunitas) dibedakan
menjadi dua, yaitu daya tahan tubuh spesifik
Daya tahan tubuh adalah kemampuan tubuh
humoral (imunitas humoral) dan daya tahan tubuh
untuk melawan bibit penyakit agar terhindar dari
spesifik seluler (imunitas seluler).
penyakit tersebut. Daya tahan tubuh dibedakan
menjadi dua, yaitu daya tahan tubuh nonspesifik dan D. KELAINAN PADA SISTEM KEKEBALAN
daya tahan tubuh spesifik. TUBUH
Daya tahan tubuh nonspesifik adalah daya Beberapa kelainan pada sistem kekebalan tubuh
tahan tubuh terhadap bibit penyakit yang tidak adalah sebagai berikut.
selektif. Artinya tubuh kita tidak harus mengenal
1. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
dahulu bibit penyakitnya dan harus memilih satu
bibit penyakit tertentu untuk dihancurkan. Misalnya AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan
asam lambung dapat membunuh berbagai macam oleh HIV (Human Immuno deficiency ). Penyakit
bakteri patogen sekaligus. Daya tahan tubuh ini mulai dikenal pada awal tahun 1980,
nonspesifik meliputi rintangan mekanis, rintangan menyebabkan terjadinya penurunan kekebalan
kimiawi, sistem komplemen, interferon, fagositosis, tubuh (imunitas) pada seseorang yang sebelumnya
demam, dan radang. memiliki kekebalan tubuh yang normal. Semua
penderita AIDS akan menunjukkan respons
b. Daya Tahan Tubuh Spesifik (Imunitas)
imunitas yang menurun baik terhadap antigen baru
Daya tahan tubuh spesifik yaitu daya tahan maupun antigen lama.
tubuh yang khusus untuk jenis bibit penyakit
2. Penyakit infeksi Karena Imunitas pada Anak
tertentu saja. Oleh karena itu tubuh kita harus
mengenal dahulu jenis bibit penyakitnya sehingga pada anak-anak yang dapat menyebabkan kematian
dapat memproduksi antibodi khusus untuk bibit atau cacat meskipun ielasim panak dapat bertahan
penyakit tersebut. Misalnya, antibodi untuk bakteri dan menjadi kebal meyabkan kematian atau ca
tifus hanya efektif untuk membunuh bakteri tifus polio, meilitis, campak, difteri, pertusis, tetanus,
dan tidak mempunyai efek apa-apa pada bakteri TBC, dan hepatuluh
TBC.

3. Penyakit Infeksi Karena Imunitas pada Ibu Hamil


Beberapa penyakit infeksi pada ibu hamil adalah BUKU SAKU BIOLOGI
campak, kolera,tifus, pneumonia, rubela, malaria,
gonore, dan sifilis. Penyakit-penyakit tersebut dapat KELAS XI
dicegah dengan adan imunisasi.
4. Alergi (Hipersensitif)
Alergi adalah suatu reaksi antigen (alergen) dengan
antibodi ataupun dengan sel-T yang berlebihan
sehingga menimbulkan gejala sakit dan kerusakan
pada sel tubuh. Beberapa contoh alergen adalah
makanan tertentu, serbuk sari, dan debu.
5. Transplantasi
Transplantasi adalah pemindahan suatu organ atau
jaringan yang hidup dari seseorang ke orang lainnya
dengan tujuan untuk menggantikan suatu organ
yang rusak atau menggantikan atau jaringan yang DISUSUN OLEH:
hilang. Contohnya transplantasi jantung, ginjal, dan
DWI STEFANY SIANTURI
transfusi darah.
XII MIA 1

SMAS RK SANTA MARIA PAKKAT


TP 2023/2024

Anda mungkin juga menyukai