Anda di halaman 1dari 13

PERDAGANGAN HEWAN LANGKA DAN

TUMBUHAN LANGKA DI INDONESIA

NAMA: FAA’IZAH ROHMATUN RODHIYAH


KELAS: 9H
NOMOR ABSEN: 10

SMP NEGERI 2 LAMONGAN TAHUN


PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Alhamdulillah segala puja dan puji syukur saya panjatkan


kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga proses pengerjaan laporan literatur
mengenai “Perdagangan Hewan Langka dan Tumbuhan Langka
di Indonesia” dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini dibuat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Saya menghargai segala kritik dan saran
yang membangun dan menjadikan laporan ini jauh lebih baik
lagi.
Saya mohon maaf sebanyak banyaknya apabila ada salah kata

Terima kasih,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu


DAFTAR ISI

 Halaman judul……………………i
 Kata pengantar……………………ii
 Daftar isi………………………….iii
 BAB I. -pendahuluan
-latar belakang
- tujuan laporan penelitian
- manfaat laporan penelitian
 BAB II : ISI
 BAB III : PENUTUP
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu yang menjadi kekayaan alam terpenting bagi


manusia adalah keanekaragaman satwa yang terdapat di
bumi ini. Setiap negara dibumi Masing-masing memiliki
keanekaragaman satwa yang unik.perdagangan gelap satwa
dan bagian-bagian tubuhnya yang kini mencapai nilai
19miliar dollar AS tidak hanya mengancam habitat dan
kelangsungan hidup berbagai jenis spesies dunia, namun
juga mengancam stabilitas Pemerintahan dan keamanan
nasional berbagai negara yang terlibat.
Dalam memenuhi kebutuhan dan mendapatkan
keuntungan yang besar bagi sebagian orang, seringkali para
spesies yang eksotis yang dimiliki Indonesia menjadi
sasaran empuk untuk diperdagangkan karena keunikan dan
Kelangkaannya. Salah satu yang menjadi penyebab terbesar
meningkatnya perdagangan Satwa adalah besarnya
permintaan daging satwa oleh pasar dunia.
Selain karena tingginya permintaan pasar dunia
terhadap Daging satwa, industri kosmetik dan farmasi juga
mempengaruhi perdagangan Satwa di dunia. Industri
kosmetik dan farmasi yang menggunakan salah satu Bahan
dasarnya berasal dari bagian tertentu satwa alami
dikhawatirkan dapat juga meningkatkan jumlah
pembantaian dan penangkapan satwa tersebut.
Undang-undang yang berlaku di Indonesia terkait
dengan konservasi Sumber daya alam hayati dan ekosistem
saat ini adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990
tentang Konservasi Sumber DayaAlam Hayati dan

Ekosistemnya mengatakan :”Satwa adalah semua jenis


sumber daya alam hewani yang hidup didarat, dan
atau udara, dan atau air”

B.Tujuan Laporan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini:

1. Untuk mengetahui dan memahami bentuk perlindungan


hukum terhadap perdagangan ilegal satwa liar yang
dilindungi di Indonesia
2. Untuk mengetahui cara mengatasi kasus kasus
perdagangan satwa dan tumbuhan secara ilegal.
C. Manfaat Laporan Penelitian
Manfaat dari laporan penelitian mengenai perdagangan
hewan langka dan tumbuhan langka di Indonesia:
1. Menambahkan ilmu pengetahuan dibidang hukum pada
umumnya, mengenai hal yang berkaitan dengan
Perdagangan Satwa liar
2. Dan mempelajari tentang apa itu perdagangan satwa dan
tumbuhan langka secara ilegal

BAB II
ISI

Seiring dengan perkembangan itulah dunia perdagangan pun


mengalami perluasan dalam penerapannya. Salah satunya adalah
perdagangan satwa langka, perdagangan satwa langka
menyebabkan menurunnya tingkat keanekaragaman hayati di
dunia, namun hingga saat ini masih banyak kasus kejahatan
yang berkaitan dengan perburuan dan perdagangan satwa langka
yang dilindungi. Convention On International Trade In
Endangered Species of Wild Fauna And Flora (CITES)
merupakan suatu instrument yang mengatur mengenai
pencegahan dan pemberantasan serta perlindungan terhadap
perdagangan satwa langka yang dilindungi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaturan perlindungan hukum
terhadap perdagangan satwa langka yang dilindungi berdasarkan
CITES dan implementasinya di Indonesia.

CITES melindungi keanekaragaman hayati melalui pelarangan


perdagangan spesies tertentu secara internasional. Ada 4 hal
pokok yang mendasari dibentuknya CITES yakni:

1. Perlunya perlindungan jangka panjang terhadap satwa


dan tumbuhan Langka;
2. Meningkatnya nilai sumber tumbuhan dan satwa
Langka bagi manusia
3. Peran dari masyarakat dan negara dalam upaya
perlindungan tumbuhan dan satwa Langka sangat
tinggi.
4. Makin mendesaknya kebutuhan kerjasama
internasional untuk melindungi jenis jenis tersebut dari
eksploitasi berlebihan melalui kontrol perdagangan
internasional.
Adapun fauna yang hampir punah yang dilindungi di Indonesia
adalah :
A.Trenggiling
Trenggiling atau pangolin sering dianggap banyak orang
sebagai reptil, tapi faktanya, hewan ini adalah mamalia. Saat
terancam, trenggiling akan meringkuk menjadi bola yang rapat,
lalu menggunakan ekornya yang bersisik tajam untuk
mempertahankan diri.Trenggiling adalah satu-satunya mamalia yang
seluruh tubuhnya diselimuti sisik dan mereka menggunakan sisik itu
untuk melindungi diri dari pemangsa di alam liar.
Hewan trenggiling ini adaMenurut data, ada delapan spesies
trenggiling yang ada di dunia ini. Empat spesies trenggiling di antaranya
ada di Asia, seperti Trenggiling China, Trenggiling Sunda, Trenggiling
India dan Trenggiling Filipina.Keempat hewan trenggiling ini termasuk
dalam daftar IUCN sebagai satwa terancam punah.Sedangkan di Afrika,
terdapat empat spesies trenggiling, di antaranya trenggiling tanah,
trenggiling raksasa, trenggiling perut putih, dan trenggiling perut hitam,
dan dalam daftar IUCN masuk sebagai hewan yang rentan
punah.Sedangkan di Afrika, terdapat empat spesies trenggiling, di
antaranya trenggiling tanah, trenggiling raksasa, trenggiling perut putih,
dan trenggiling perut hitam, dan dalam daftar IUCN masuk sebagai
hewan yang rentan punah.
Hingga saat ini, perburuan liar terhadap hewan trenggiling masih
sangat marak, dan semua spesies telah menghadapi penurunan populasi
karena perdagangan ilegal. Pada tahun 2016, di 186 negara peserta
Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah (CITES),
perjanjian yang mengatur perdagangan satwa liar internasional, memilih
untuk melarang perdagangan komersial hewan trenggiling dan berupaya
melindungi spesies ini dari kepunahan.Perdagangan ilegal dan perburuan
menyebabkan populasi trenggiling terus menurun. Pasalnya, hewan
pemalu ini sering diburu untuk diambil sisiknya yang kemudian
dijadikan bahan obat tradisional. Sisik trenggiling terbuat dari keratin,
bahan yang sama yang terdapat pada kuku, rambut dan
tanduk.pemerintah tidak akan lagi mengizinkan penggunaan sisik
trenggiling dalam pengobatan tradisional, sebuah keuntungan besar
mengingat sekitar 195.000 trenggiling diperdagangkan pada tahun 2019
untuk sisiknya saja.
*Berikut gambar trenggiling yang hampir punah:

adapun tentang kelangkaan flora anggrek hitam(black Orchid)


B.anggrek hitam ( black Orchid )

Coelogyne pandruata atau anggrek hitam merupakan bunga


yang dijadikan maskot kota kalimantan timur. Bunga anggrek
ini memiliki tampilan bunga yang unik dan dekoratif. Namun
sayang, keberadaannya sudah semakin sulit ditemukan. Secara
fisik, bentuknya hampir sama dengan jenis-jenis anggrek pada
umumnya. Jika berpatokan pada namanya, black orchid, banyak
yang mengira jika anggrek ini berwarna hitam seluruhnya,
namun sebenarnya, kelopak bunganya berwarna hijau
kekuningan.
Bentuk kelopaknya lancip, lanset, panjangnya 5-6 cm dan
lebarnya 2-3 cm. Bagian bibir dan lidah (labellum) bunganyalah
yang berwarna hitam. Di bagian dalamnya terdapat bintik juga
garis-garis hitam. Daunnya berwarna hijau, bentuknya lonjong,
dengan panjang berkisar 40-50cm dan lebarnya 2-10 cm. Di
setiap tandannya, ada 1 hingga 14 kuntum bunga yang tumbuh,
bahkan lebih.
Jika pada anggrek lain yang hanya unggul pada kecantikan
tampilan bunganya, anggrek hitam tidak hanya hadir dengan
bentuk, warna yang elegan, namum ada aroma harum semerbak
yang merebak ditaman jika menanamnya (lihat juga jenis bunga
lain yang mengeluarkan aroma harum di sini). Anggrek hitam
juga tumbuh epifit (menumpang hidup pada tanaman lain)
seperti anggrek lainnya. Biasanya ditemukan menempel di
batang pepohonan tua yang ada di rawa-rawa atau di hutan
basah dengan cuaca yang cukup panas.
PP Nomor 7 Tahun 1999 telah mengeluarkan perintah
melindungi dan melarang perdagangan bebas (kecuali dari
penangkaran) akan spesies anggrek satu ini, namun tetap saja
dilakukan perburuan liar untuk menjualnya ke kolektor-kolektor
anggrek secara bebas dalam jumlah besar. Hal ini membuat
keberadaannya menjadi langka.
Hal lain yang menyebabkan langkanya anggrek hitam saat
ini adalah karena habitatnya yang tumbuh di hutan-hutan, jadi
ketika terjadi kebakaran hutan, anggrek hitam pun ikut terbakar
habis. Juga pembabatan hutan yang dilakukan untuk membuat
suatu pemukiman otomatis mengambil alih habitatnya yang
teduh dan menghancurkan populasinya.
Sekarang, jenis anggrek ini hanya bisa ditemukan di sekitar
kawasan cagar Alam padang Luway, habitat aslinya. Pada
musim berbunganya biasanya pada bulan oktober hingga bulan
Desember. Selain pada kawasan cagar Alam padang luway,
anggrek hitam inipun bisa ditemukan di Kersik Luway, cagar
alam Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Kepala Sub bidang (Kasubid) Penataan Hukum Bidang
Lingkungan Hidup (BLH), Kubar, Hamsadi, mengatakan bahwa,
“Agar tidak terjadi kepunahan, maka seluruh warga harus
menjaga kelestariannya, terutama di habitatnya. Ayo
Lestarikan…!”
*Berikut foto anggrek hitam ( black Orchid )
BAB III
PENUTUP

Dari pembahasan yang telah disampaikan dalam bab-bab


sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Negara Indonesia memiliki banyak sekali spesies yang
dapat dikategorikan sebagai spesies endemic
2. Perdagangan kehidupan liar tidak hanya pada hewan, tetapi
juga pada tanaman.
Kasus perdagangan satwa liar menjadi salah satu industri
kriminal terbesar saat ini dan menjadi isu lingkungan yang perlu
di perhatikan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
pemerintah Indonesia dalam hal ini yang mewakili adalah
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
berkerjasama dengan Wildlife Conservation Society(WCS)
dalam mengatasi perdagangan satwa liar.
*Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
perdagangan hewan dan tumbuhan langka yaitu:
 Mendukung upaya Pelestarian Lingkungan
 Membuat Penangkaran
 Membuat Papan Larangan
 Melaporkan Orang yang Berburu Satwa langka
 Hindari Transaksi Binatang langka
Demikian laporan yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya
saya mohon maaf dan terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Anda mungkin juga menyukai