Nama : Putu Linda Apsari

NIM : 2011031160
Kelas : 6C

TUGAS INDIVIDU MK KAPITA SELEKTA IPA

BAB IV SUMBER DAYA ALAM DAN PELESTARIANNYA

Bahan Diskusi:
Overeksploitasi merupakan proses pengambilan sumber daya alam terbarukan sampai
sumber daya alam tersebut berkurang. Eksploitasi secara berlebihan dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem. Jika hal ini dilakukan secara terus menerus dapat
mendatangkan bencana bagi umat manusia. Bagaimana menurut pendapat kalian? Apa
yang dapat dialakukan untuk menghindari dan mengurangi hal tersebut. Analisis apa yang
dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Jawaban:
Menurut pendapat saya, jika overeksploitasi terus dilakukan maka akan berdampak buruk
bagi keberlangsungan hidup manusia, ekosistem, dan kerusakan lingkungan. Dampak
overeksploitasi sumber daya alam terhadap lingkungan, dapat mendatangkan berbagai
macam bencana alam seperti tanah longsor, banjir, kabut asap yang mana sangat
merugikan masyarakat. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi
overeskploitasi yaitu dengan memberikan pemahaman akan pentingnya menjaga
lingkungan ekosistem dan pentingnya sumber daya alam untuk keberlangsungan hidup.
Selain itu ada juga tindakan lain yang dapat digunakan untuk mengatasi hal ini, seperti
melakukan tebang pilih, dan bisa juga dengan membangun hutan konservasi dan hutan
lindung.

Contoh nyata eksploitasi sumber daya alam (SDA):

Berikut salah satu contoh eksploitasi SDA yang dilakukan secara berlebihan, yaitu
eksploitasi hewan ilegal di Bandung. Yang mana, terjadinya kasus eksploitasi ilegal
perdagangan satwa yang menyebabkan tidak seimbangnya ekosistem alam.
➢ Dampak ilegal perdagangan satwa yang terjadi di Bandung:
Eksploitasi perdagangan satwa di Bandung memiliki dampak yang signifikan
terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Beberapa dampak yang bisa
terjadi, yaitu:
1) Kerusakan lingkungan: Eksploitasi ilegal perdagangan satwa liat dapat
mengancam kelangkaan satwa, juga meingkatkan resiko penyakit dari
satwa tersbut.
2) Hilangnya mata pencaharian: Masyarakat yang menjual satwa yang legal
akan kalah saing dengan pedagang yang menjual belikan satwa yang
ilegal. Sehingga bisa saja ada pedagang lain yang ikut-ikutang menjual
satwa secara ilegal.

➢ Solusi dari permasalahan:

1) Penerapan Hukum dan Sanksi
Perdagangan satwa ilegal dapat dikatakan apabila tidak dimilikinya ijin
resmi dari pemerintah serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Tindak
pidana perdagangan tersebut telah diatur dalam Undang Undang No. 5
Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya, yang menyebutkan bahwa setiap orang dilarang untuk
menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara,
mengangkut, hingga memperniagakan satwa liar.

2) Membuat Penangkaran
Selanjutnya bisa dengan membuat tempat untuk penangkaran.
Penangkaran tersebut bisa membuat satwa langka bisa berkembang biak
agar tidak punah. Perkembangan biakan ini bisa menjaga satwa tersebut
agar tidak punah.

3) Membuat Papan Larangan

Cara untuk melindungi satwa langka yang bisa dilakukan adalah dengan
membuat papan larangan berburu. Dalam papan larangan tersebut bisa
disertai dengan ancaman pidana atau sanksi jika perburuan tetap
dilakukan. Saat ini sudah banyak yang melakukan cara ini contohnya saja
adalah masyarakat di sekitar lereng Muria Jepara sudah memasang papan
 larangan untuk tidak berburu satwa langka yang ada di lereng tersebut
terutama burung.

4) Melaporkan Orang yang Berburu Satwa Langka

Untuk melindungi satwa langka yang ada di Indonesia adalah melaporkan
orang yang berburu satwa langka tersebut ke pihak yang berwajib. Hal ini
bertujuan untuk membuat efek jera terhadap orang yang melakukan
perburuan tersebut dan memberikan peringatan terhadap masyarakat lain
yang ingin melakukan perbuatan serupa.

5) Hindari Transaksi Binatang Langka

Ditemukan beberapa kasus di Indonesia dimana masyarakatnya
memperjual belikan satwa langka yang dilindungi seperti Burung
Cenderawasih, Macan Dahan, Owa, Beruang Madu dan masih banyak lagi
lainnya. Satwa langka tersebut bahkan di ekspor ke luar negeri dengan
harga yang bervariasi.